Penghambat Adrenergik beta-bloker Obat Antihipertensi

6. Antagonis Reseptor Angiotensin II

Antagonis Reseptor Angiotensin II mempunyai sifat menghambat yang mirip dengan ACE inhibitor. Perbedaannya obat-obat golongan ini tidak menghambat pemecahan bradikinin dan kinin-kinin lainnya, sehingga tidak menimbulkan efek samping batuk kering. Obat-obat yang termasuk dalam golongan ini adalah losartan, valsartan, kandesartan Anonim, 2000. Penghambat ACE menghambat efek dari angiotensin II yang berasal dari jalur sistem renin angiotensin–aldosteron, sedangkan antagonis reseptor angiotensin II menghambat angiotensin II dari semua jalur. Antagonis reseptor angiotensin II secara langsung menghambat reseptor angiotensin II tipe 1 yang menyebabkan vasokonstriksi, pelepasan aldosteron, aktivasi saraf simpatis, pelepasan hormon antidiuretik dan konstriksi arteriola efferent pada glomerulus. Antagonis reseptor angiotensin II tidak menghambat reseptor angiotensin II tipe 2. Oleh karena itu, keuntungan dari stimulasi reseptor angiotensin II tipe 2 seperti vasodilatasi, perbaikan jaringan dan penghambatan pertumbuhan sel tetap berlangsung ketika obat antagonis reseptor angiotensin II digunakan. Pada pasien hipertensi dengan diabetes nefropati, perkembangan keparahan diabetes nefropati berkurang secara signifikan dengan terapi antagonis reseptor angiotensin II. Saseen dan Carter, 2005.

7. Antihipertensi Bekerja di Sentral

Klonidin salah satu obat golongan ini bekerja dengan jalan menstimulasi reseptor α2 susunan saraf pusat. Stimulasi ini menyebabkan pengurangan aliran simpatis dari pusat vasomotor di otak dan meningkatkan denyut vagal. Dipercaya juga bahwa stimulasi perifer dari presinaptik reseptor α 2 dapat menyebabkan pengurangan aktifitas saraf simpatis. Pengurangan aktifitas saraf simpatis bersamaan dengan peningkatan aktifitas saraf parasimpatis, dapat menurunkan denyut jantung, curah jantung, dan tahanan perifer. Klonidin sering digunakan untuk terapi hipertensi berat Saseen dan Carter, 2005.

C. Obat Non Antihipertensi 1. Obat Antihiperlipidemia

Hiperlipidemia adalah suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai dengan meningginya kadar kolesterol darah hiperkolesterolemia, trigliserida hipertrigliseridemia atau kombinasi keduanya. Antihiperlipidemia adalah obat yang digunakan unutk menurunkan kadar lipid plasma Menurunkan kadar lipid plasma dapat menurunkan resiko aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyakit yang ditandai dengan penebalan pembuluh darah dan hilangnya elastisitas arteri. Sebagai contoh obat golongan ini adalah golongan fibrat dan statin Setiawati dan Bustami, 1995. Fibrat adalah suatu derivat asam isobutirat yang diubah oleh esterase serum menjadi asam klofibrat. Mekanisme kerja obat ini dapat merangsang enzim lipoprotein lipase LPL sehingga bersihan Very Low Density Lipoprotein VLDL meningkat. Kadar High Low Density HDL meningkat secara tidak langsung akibat menurunnya kadar trigliserida VLDL. Senyawa HDL memiliki kemampuan untuk mengambil kolesterol yang tertimbun dalam pembuluh darah. Selain itu karena menghambat sintesa kolesterol dalam hati dan merangsang sekresi kolesterol ke dalam empedu dan feses, obat ini juga dapat menurunkan

Dokumen yang terkait

Kajian interaksi obat pada peresepan pasien Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari-Juni 2016.

0 12 56

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

0 1 50

Kajian interaksi obat pada peresepan pasien Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari Juni 2016

0 0 54

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 5 127

Profil peresepan obat antihipertensi pada pasien pre-eklampsia di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 1 110

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 20 96

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005 - USD Repository

0 0 94

POLA PERESEPAN OBAT PENYAKIT ASMA BRONKIAL PADA PASIEN PEDIATRI DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA TAHUN 2006

0 0 106

PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PRE-EKLAMPSIA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA TAHUN 2005 SKRIPSI

0 0 108

PROFIL PERESEPAN DAN EVALUASI INTERAKSI OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN GERIATRI DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA TAHUN 2005 SKRIPSI

0 0 127