b. diuretik dan antihipertensi bekerja di sentral Pada penelitian ini interaksi jenis obat antihipertensi yang banyak terjadi
dalam golongan ini adalah interaksi furosemid dan klonidin sebanyak 5 kasus 8,6. Kombinasi ini dapat meningkatkan efek hipotensif dan menguntungkan
Anonim, 2000. Kombinasi antihipertensi bekerja di sentral dengan tiazid dianjurkan untuk memperkuat efeknya tetapi sebaiknya dosis diturunkan untuk
mengurangi efek samping Tjay dan Rahardjo, 2002. c. diuretik dan beta-bloker
Persentasi interaksi jenis obat antihipertensi dalam golongan ini terjadi pada furosemid dan karvedilol sebanyak 1,7. Interaksi ini dapat meningkatkan
efek hipotensif dan menguntungkan Anonim, 2000. d. diuretik dan antagonis Ca
Dalam penelitian ini, interaksi jenis obat antihipertensi dalam golongan ini banyak terjadi pada furosemid dan nifedipin sebesar 5,2. Kombinasi ini
memberikan efek yang merugikan karena antagonis kalsium hanya memberikan penambahan efek yang kecil bila digunakan bersama diuretik Anonim, 2000.
e. diuretik dan antagonis reseptor angiotensin II Pada penelitian ini interaksi jenis obat antihipertensi yang banyak terjadi
dalam golongan ini adalah interaksi furosemid dan losartan sebesar 5,2. Kombinasi ini menguntungkan karena dapat meningkatkan efek hipotensif
Anonim, 2000. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. angiotensin converting enzyme inhibitor dan antihipertensi bekerja di sentral Pada penelitian ini interaksi jenis obat antihipertensi yang banyak terjadi
adalah interaksi kaptopril dan klonidin sebanyak 4 kasus 8,6. Kombinasi ini menyebabkan efektivitas kaptopril akan tertunda dan efek hipotensif timbul secara
berlebihan. Penatalaksanaan interaksi ini dengan cara menurunkan dosis kaptopril Stockley, 1994. Keadaan ini sesuai Setiawati dan Bustami 1995 yang
menyatakan bahwa Pemberian ACE inhibitor bersama klonidin sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan efek hipotensif yang berat dan
berkepanjangan. g. angiotensin converting enzyme inhibitor dan antagonis Ca
Interaksi jenis obat antihipertensi dalam golongan ini terjadi pada ramipril dan nifedipin sebanyak 2 kasus 3,5. Kombinasi ini memberikan efek yang baik
karena dapat meningkatkan efek hipotensif Anonim, 2000. h. angiotensin converting enzyme inhibitor dan antagonis reseptor
angiotensin II
Interaksi jenis obat antihipertensi dalam golongan ini terjadi pada kaptopril dan valsartan sebesar 3,5 . Kombinasi ini menyebabkan meningkatnya
efek hipotensif dan menguntungkan Anonim, 2000. i. antihipertensi bekerja di sentral dan beta-bloker
Pada penelitian ini interaksi antar jenis obat antihipertensi terjadi pada klonidin dan karvedilol sebesar 1,7. Interaksi ini juga menyebabkan
meningkatnya tekanan darah secara drastis saat penggunaan klonidin dihentikan. Oleh karena itu, terapi dengan beta-bloker perlu dihentikan sebelum
menggunakan klonidin Stockley, 1994. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
j. antihipertensi bekerja di sentral dan antagonis reseptor angiotensin II Interaksi yang terjadi adalah meningkatkan efek hipotensif dan
menguntungkan Anonim, 2000. Prosentase interaksi antihipertensi bekerja di sentral dan antagonis reseptor angiotensin II dalam penelitian ini sebesar 3,5.
k. antihipertensi bekerja di sentral dan antagonis Ca Interaksi jenis obat antihipertensi dalam golongan ini terjadi pada klonidin
dan nifedipin sebesar 3,5. Menurut Stockley 1994, bila digunakan secara bersamaan menyebabkan efek hipotensif. Pada penggunaan klonidin yang perlu
diperhatikan adalah penghentian secara tiba-tiba yang dapat mengakibatkan krisis hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah secara drastis. Penatalaksanaan
interaksi ini dapat dilakukan dengan cara monitoring efek hipotensif yang mungkin terjadi.
l. beta-bloker dan antagonis Ca Kombinasi beta-bloker dengan antagonis Ca aman dan bermanfaat untuk
terapi hipertensi. Bila dikombinasi dengan nifedipin, diltiazem aman tetapi perlu diperhatikan untuk pasien dengan gagal jantung kemungkinan menjadi lebih
parah. Untuk itu perlu dilakukan monitoring efek hipotensif yang mungkin terjadi Stockley, 1994. Persentasi interaksi jenis obat antihipertensi dalam golongan ini
terjadi pada amlodipin dan karvedilol sebesar 1,7. m. beta-bloker dan antagonis reseptor angiotensin II
Interaksi yang terjadi adalah meningkatkan efek hipotensif. Tujuan pemberian obat antihipertensi adalah untuk menurunkan tekanan darah kembali ke
normal, maka kombinasi obat ini menghasilkan interaksi yang menguntungkan Anonim, 2000. Persentasi interaksi jenis obat antihipertensi dalam golongan ini
terjadi valsartan dan karvedilol sebanyak 2 kasus 3,5. n. antagonis kalsium dan antagonis reseptor angiotensin II
Persentasi interaksi jenis obat antihipertensi dalam golongan ini banyak terjadi pada amlodipin dan valsartan sebanyak 4 kasus 6,9. Interaksi yang
terjadi adalah meningkatkan efek hipotensif dan menguntungkan Anonim, 2000.
2. Interaksi Obat Antihipertensi dengan Obat Lain
Pasien lanjut usia sering menerima bermacam-macam obat untuk penyakit dan gejala yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan bertambahnya resiko
interaksi obat antihipertensi dengan obat lain. Potensial interaksi antara obat
antihipertensi dengan obat antihipertensi lain terjadi pada 21 pasien 25,9. Tabel XV. Distribusi interaksi Golongan Obat Antihipertensi dengan
Golongan Obat Lain di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Tahun 2005
No Obat
Antihipertensi Obat Lain
Jenis Interaksi Jumlah
Kasus Persentasi
Antidiabetik Farmakodinamik 3
14,3 Antasida
Farmakokinetik 6
28,6 NSAIDs Farmakodinamik 4
19,1 1
ACE inhibitor
Alupurinol Farmakodinamik
4 19,1
NSAIDs Farmakodinamik 1 4,8
2 Loop diuretik
Kolestiramin Farmakokinetik
1 4,8
Antasida Farmakokinetika
1 4,8
3 Beta-bloker NSAIDs Farmakodinamik 1
4,8
Total 21
100
Tabel XVI. Distribusi Interaksi Obat Antihipertensi dengan Obat Lain Berdasarkan
Significance Rating dan Konsekuensi Klinis di Insatalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Tahun 2005
Significance Rating Obat
Antihipertensi Obat Lain
Onset Tingkat
keparahan Tingkat
kepercayaan Konsekuensi Klinis
Antidiabetik - - - peningkatan
efek hipoglikemik
Antasida cepat
minor possible
antasida akan mengurangi
absorpsi kaptopril NSAIDs - -
- berkurangnya
efektivitas kaptopril ACE inhibitor
Alupurinol cepat mayor possible
reaksi hipersensitivitas
NSAIDs cepat minor probable
efektivitas frusemid akan berkurang
Loop diuretik Kolestiramin
cepat moderat
suspected Absorbsi frusemid
berkurang Antasida - -
- absorbsi β-bloker
berkurang Beta-bloker
NSAIDs tertunda moderat Probable
efek beta-bloker berkurang
Keterangan: tanda - = tidak tercantum dalam literatur Tatro, 2001
.
a. angiotensin converting enzyme inhibitor dan antidiabetik Mekanisme interaksi ini belum diketahui dan hanya terjadi pada sedikit
orang saja. Ada pendapat yang menyebutkan kombinasi ini menyebabkan peningkatan efek hipoglikemik karena peningkatan pemakaian glukosa dan
meningkatnya sensitivitas insulin. Penatalaksanaan interaksi ini dapat dilakukan dengan cara monitoring penggunaan Stockley, 1994. Persentasi interaksi
angiotensin converting enzyme inhibitor dan antidiabetik dalam penelitian ini sebanyak 3 kasus 14,3.
b. angiotensin converting enzyme inhibitor dan antasida Antasida dapat mengurangi absorbsi kaptopril di gastrointestinal sehingga
mengurangi efektivitas kaptopril sebagai antihipertensi. Secara teoritis kombinasi ini mempunyai onset cepat dimana efek klinis muncul dalam waktu 24 jam setelah
pemberian dan memiliki tingkat keparahan tergolong minor yaitu efek yang timbul biasanya ringan atau tidak timbul dan tidak dibutuhkan terapi tambahan.
Kombinasi ini juga mempunyai tingkat kepercayaan interaksi possible, dimana efek dari interaksi mungkin terjadi tetapi data yang ada sangat terbatas. Untuk
menghindari efek samping sebaiknya pemberian antasida 1-2 jam setelah pemberian kaptopril Tatro, 2001. Persentasi interaksi angiotensin converting
enzyme inhibitor dan antasida pada penelitian ini sebanyak 6 kasus 28,6. c. angiotensin converting enzyme inhibitor dan NSAIDs
Kombinasi ini menyebabkan berkurangnya efektivitas kaptopril. Bila digunakan bersama-sama maka akan menghambat sintesis prostalglandin sehingga
efektivitas kaptopril sebagai antihipertensi berkurang. Untuk menghindari efek samping ini, sebaiknya dosis kaptopril ditingkatkan dan monitoring tekanan darah
Stockley, 1994. Dari hasil penelitian, interaksi angiotensin converting enzyme inhibitor dan NSAIDs sebanyak 4 kasus 19,1.
d. angiotensin converting enzyme inhibitor dan alupurinol Mekanisme interaksi ini belum diketahui. Kemungkinan kombinasi ini
dapat menyebabkan meningkatnya reaksi hipersensitivitas. Alupurinol dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas, sehingga bila diberikan bersama kaptopril
yang bersifat dapat menginduksi reaksi hipersensitivitas maka menyebabkan reaksi sensitivitas berat Tatro, 2001.
Secara teoritis onset yang ditimbulkan interaksi ini adalah onset tertunda, dimana efek klinis dari interaksi obat yang timbul dalam beberapa hari atau
beberapa minggu setelah pemberian. Pemberian kombinasi ini sebaiknya hati-hati karena mempunyai tingkat keparahan mayor yang dapat membahayakan jiwa
pasien atau dapat menyebabkan kerusakan permanen. Tingkat kepercayaan interaksi ini bersifat possible yaitu efek dari interaksi mungkin terjadi tetapi data
yang ada sangat terbatas. Penatalaksanaan interaksi ini dapat dilakukan dengan cara monitoring penggunaan atau dengan memberi terapi hipersensitivitas
Stockley, 1994. Pada penelitian interaksi angiotensin converting enzyme inhibitor dan alupurinol sebanyak 4 kasus 19,1.
e. loop diuretik dan NSAIDs Dengan adanya NSAIDs akan menghambat sintesis prostaglandin renal,
sehingga tekanan darah renal akan meningkat. Akibatnya efektivitas furosemid akan berkurang Stockley, 1994. Secara teoritis onset yang ditimbulkan interaksi
ini adalah onset cepat, dimana efek klinis muncul dalam waktu 24 jam setelah pemberian. Efek klinis dari interaksi ini bersifat minor yaitu efek yang timbul
biasanya ringan atau tidak timbul dan tidak dibutuhkan terapi tambahan. Kombinasi ini juga mempunyai tingkat kepercayaan probable yaitu interaksi yang
timbul sangat mungkin terjadi tetapi belum terbukti secara klinis Tatro, 2001. Penatalaksanaan interaksi ini dapat dilakukan dengan cara monitoring penggunaan