informan adalah sangat dilarang seperti pernyataanya yaitu “ Gak pernah melakukan, itu dilarang nanti bisa bluiding”. Pemakaian alat kontrasepsi setelah masa nifas
menurut informan beberapa bulan setelah melahirkan seperti ungkapanya yaitu “Beberapa bulan siap melahirkan”.
4.2.3 Informan Ketiga
Informan penelitian yang ketiga berusia 26 tahun, sudah memiliki anak 1 dengan jenis persalinan keseluruhan spontan, pendidikan terakhir informan adalah
SMP, saat diwawancarai informan sedang mengalami masa nifas hari ke dua belas. Pekerjaan informan sebagai ibu rumah tangga dan selama masa nifas informan
dirawat oleh ibu mertua yang juga bersuku Jawa. Lamanya masa nifas menurut informan ketiga sampai kondisi ibu nifas dalam
keadaan sehat dan bisa melaksanakan aktifitas seperti sebelum hamil yaitu selama 40 hari seperti yang diungkapkan oleh informan “Lamanya yoo....40 hari wes sehatlah
bu”. Pantangan atau larangan yang dilakukan oleh informan antara lain “Nek ugung selapan gak oleh metu omah wedine kesambet, takutnya bayinya nggak gelem
nyusu.Trus pantangan mangane eneng mene bu, gak oleh mangan iwak amis ngku amis, ngku bayine nek nyusu injo muntah klo belum siap masa nifasnya tidak boleh
keluar rumah takutnya kesambet ntr bayinya tidak mau nyusu. Trus pantangan makannya ada lagi bu, tidak boleh makan ikan nanti amis, nanti bayinya kalok nyusu
bisa muntah”. Dalam hal ini informan berpendapat bahwa selama masa nifas seorang ibu yang baru melahirkan harus dibantu oleh orang lain dan mematuhi
larangan – larangannya karena jika dilanggar bayi atau ibunya akan terkena mahkluk
Universita Sumatera Utara
– mahkluk halus yang salah satu akibatnya membuat bayi tidak mau menyusu selain itu juga dikaitkan oleh makanan yang tidak boleh dikonsumsi seperti ikan karena ikan
berbau amis sehingga akan mempengaruhi aroma ASI yang menyebabkan bayinya akan muntah saat menyusui.
Kebiasaan – kebiasaan yang dilakukan informan selama masa nifas ada beberapa hal dan menurut informan jika kebiasaan ini tidak dilakukan seorang ibu
nifas akan mengalami gangguan kesehatan seperti mata rabun, badan cepat lelah dan rusak, dan bentuk tubuh akan tidak bagus dilihat sehingga hal ini mengharuskan
seorang ibu nifas untuk melakukannya, seperti yang diungkapkan oleh informan ini yaitu “ Siap nglahiri sesokne mandi keramas tiap hari sampe potel pusat bayine.
Kusuk siap melahirno, nek mbengikan capek, pegel – pegel. Iku tiap lima hari sekali sampe selapan. Kan ngurus bayi tiap malem jadi ampun capekkk e. Rajin ngombe
jamu. Ndok kene spesial eneng ngedol jamu khusus ngge wong siap nglahirno. Nek gak ngombe jamu ngku susune gak kentel. Trus dolesi keningne ambe pilis men
motone nggak kabur. Kayak ngeneloh. Perute ditempelin perasaan jeruk nipis dan kapur biar cepat langsing. Ayu. Rasane memang panas sih. Setelah melahirkan
besoknya mandi keramas tiap hari sampai puput tali pusat anaknya. Kusuk setelah melahirkan, kalok malam kan capek, pegel – pegel, itu tiap lima hari sekali sampai
siap masa nifas. Kan kalok ngurus bayi tiap malam, jadi ampuuun capeknya. Rajin minum jamu, disini ada spesial jual jamu untuk orang siap melahirkan karna kalo
tidak minum jamu nanti susunya tidak kental. Trus diolesi keningnya dengan pilis
Universita Sumatera Utara
supaya matanya tidak kabur. Seperti ini loh. Perutnya ditempelin perasan jeruk nipis dan kapur, biar cepat langsing, cantik. Memang rasanya panas sih”.
Perawatan khusus untuk jalan lahir supaya cepat pulih dan bisa rapet lagi seperti sebelum hamil dilakukan informan yaitu “Posisine iku yo harus senden wae
gak oleh lasak bu. Nempelno batu bata yang wes dibakar bu, ditempelno dibungkus kain tebel men angete teroso, iku iso dijepet opo diduduki yang penting kene ikunye
men ngurangi rasa sakit. Nek isuk njagong neng kursi rotan yang ngisore eneng rebus – rebusan daon men uape men kenek ikune. Jadi badane seger, pegel – pegele
ilang, men cepet kering lukanya. posisinya harus senden atau setengah duduk tidak boleh lasak. Menempelkan batu bata yang sudah dibakar bu, ditempelkan dibungkus
kain tebal biar hangatnya aja yang terasa, itu bisa dijepit atau diduduki yang penting kena itunya biar ngurangi rasa sakit. Kalo pagi duduk diatas kursi rotan yang
bawahnya ada rebus – rebusan daun biar uapnya kena itunya. Jadi badannya segar, pegal – pegalnya hilang, biar cepat kering lukanya”.
Menurut informan ketiga bahwa perawatan khusus payudara selama masa nifas tidak ada seperti yang diutarakannnya “Koyokne ora enenglah bu. Sepertinya
tidak adalah bu”. Selain itu selama masa nifas juga informan berpendapat bahwa hubungan seksual tidak boleh dilakukan “Gak oleh bu kan dilarang bu”. Dalam
pemakaian alat kontrasepsi setelah masa nifas, informan berpendapat ”Nggak perlu pake KB bu, gak campur wong esek berdarah jadi nunggu telung bulan. Tidak perlu
memakai KB bu, kan masih berdarah jadi tunggu tiga bulan”.
Universita Sumatera Utara
4.2.4 Informan Keempat