menjaga kesehatan dan kecantikan. Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin
dan bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat lainnya dengan salah satunya manfaatnya untuk meningkatkan nafsu makan Mursito, 2001.
5.2.2 Mandi Keramas Wuwungan
Pada masa nifas, seorang ibu sangat rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, pakaian, tempat tidur dan lingkungan sangat penting untuk dijaga kebersihannya.
Menjaga kebersihan seluruh tubuh selama masa nifas dapat mencegah infeksi dan alergi kulit pada bayi. Karena kulit ibu yang kotor disebabkan keringat atau debu dan
jika bersentuhan langsung dengan kulit bayi dapat menimbulkan alergi pada bayinya Sulistyawati, 2009.
Dalam penelitian ini semua informan satu hari setelah melahirkan dianjurkan mandi keramas yang disertai dengan meneteskan bilasan terakhir dari ujung rambut
ke mata secara bergantian atau yang disebut dengan wuwungan. Adapun tujuannya untuk mencegah darah putih naik kemata sehingga mata menjadi terang. Informan
dalam penelitian ini beranggapan bahwa seorang ibu yang baru melahirkan akan mudah rabun karena darahputihnya akan naik. Oleh karena itu untuk menghindari hal
tersebut informan melakukan kebiasaan wuwungan. Dari keseluruhan informan empat ibu melakukan wuwungan rutin sampai puput tali pusat bayinya sedangkan yang lain
melakukan wuwungan tidak tentu waktunya.
Universita Sumatera Utara
Wuwungan ini tidak memberikan dampak positif, tetapi dampak negatif berupa memungkinkan terjadinya iritasi karena jika bilasan terakhir tidak bersih dari
sisa – sisa sampoo atau sabun yag ada pada rambut maka bisa masuk kemata. Kebiasaan wuwungan ini tidak sesuai dengan teori diatas bahwa salah satu
menjaga kebersihan diri untuk mencegah infeksi dan alergi kulit. Sedangkan dalam penelitian ini menjaga kebersihan diri dengan mandi memiliki tujuan yang tidak
memiliki dasar atau alasan kesehatan yang tepat.
5.2.3. Pemakaian Pilis
Pada masyarakat suku Karo, untuk mencegah mata kabur para wanita postpartum menggunakan jahe pahing selama masa nifasnya. Berbeda dengan
masyarakat suku Jawa yang hanya mengoles pilis pada kening, masyarakat suku Karo melakukan penetesan air jahe langsung ke mata untuk mencegah mata kabur Sari,
2004. Ibu nifas suku Jawa mengoleskan pilis yang terbuat dari kunyit dan kapur, yang mana menurut Marsito 2008, kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat
sebagai obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin.
Pemakain pilis dilihat dari dampak positifnya yaitu jika dihubungkan dengan kesehatan mata maka tidak ada, tetapi dampak negatifnya bagi ibu nifas yang kulitnya
sensitif terhadap kapur maka dapat menyebabkan alergi.
5.2.4. Tapelan