serviks bila tidak terlalu luas akan mudah sembuh, kecuali bila terdapat infeksi Winkjosastro dkk, 2002.
Rasa mules yang timbul akibat kontraksi uterus dan biasanya lebih terasa sedang menyusui. Hal ini dialami selama 2-3 hari sesudah bersalin. Perasaan sakit ini
juga timbul bila masih ada sisa selaput ketuban, plasenta atau gumpalan di cavum uteri. Dengan adanya kontraksi yang baik maka akan memudahkan keluarnya sisa –
sisa yang ada didalam uterus. Oleh karena itu sangat penting diajarkan kepada ibu dan keluarga tentang memeriksa kontraksi pada uterus ibu. Namun apabila ibu nifas
memiliki kebiasaan memakai gurita sejak dua jam pertama segera setelah melahirkan maka akan menyulitkan ibu dan tenaga kesehatan memeriksa fundus apakah
berkontraksi dengan baik atau tidak Prawirohardjo A, 2002. Sama halnya dengan pendapat Endjun 2002 bahwa pemasangan gurita tidak
baik untuk kesehatan ibu serta mengganggu kenyamanan ibu. Pemasangan gurita yang terlalu ketat dalam jangka waktu yang lama menyebabkan aliran darah di
tungkai kurang lancar sehingga tungkai terasa sakitbengkak.
i. Laktasi
Sesudah persalinan ibu dianjurkan segera menyusui bayinya untuk merangsang produksi ASI dan merangsang kontraksi uterus. Kecuali ibu atau
bayinya sedang sakit yang tidak memungkinkan untuk ibunya menyusui. Walaupun demikian dianjurkan bayi tetap minum ASI, jika tidak memungkinkan menyusui,
maka ASI dapat diperah dan diberikan dengan sendok. Namun jika bayinya cacat atau sumbing labiognato palatoschizis ASI juga bisa diberikan melalui sonde. Dalam
Universita Sumatera Utara
artian sebisa mungkin bayi baru lahir diusahakan harus mengkonsumsi ASI. Hal-hal yang diberitahukan kepada ibu nifas yaitu menyusui bayi segera setelah lahir minimal
30 menit bayi telah disusukan, ajarkan cara menyusui yang benar, memberikan ASI secara penuh 6 bulan tanpa makanan lain ASI eklusif, menyusui tanpa jadwal atau
sesuka bayi on demand. Diluar menyusui hindari memberikan dotkompeng pada bayi, tapi berikan dengan sendok, penyapihan bertahap meningkatkan frekuensi
makanan dan menurunkan frekuensi pemberian ASI.
j. Senam Nifas
Selama kehamilan dan persalinan ibu banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar
panggul. Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Ibu tidak
perlu takut untuk banyak bergerak, karena dengan ambulansi dini bangun dan bergerak setelah beberapa jam melahirkan dapat membantu rahim untuk kembali
kebentuk semula. Untuk memperkuat otot dasar panggul juga bisa dilakukan senam kegel, teknik ini dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan dalam posisi apa saja.
Latihan atau teknik peregangan otot dasar pelvik dan otot-otot abdomen ketika kekuatan ibu telah pulih kembali dan memasuki awal periode penyesuaian terhadap
proses sesudah persalinan, teknik tersebut dikenal dengan “Kegel’s Exercise”. Kontraksi otot yang dihasilkan dari exercise ini akan merapatkan jaringan kulit dan
jaringan di bawah kulit, serta mempercepat pemulihan luka jalan lahir. Dengan latihan ini juga dapat mengencangkan otot – otot perut Handayani, 2003.
Universita Sumatera Utara
k. Hubungan Seks