c. Mobilisasi
Menurut Saleha 2009 Ibu nifas yang tidak memiliki penyulit atau komplikasi diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24 – 48 jam setelah bersalin early
ambulation. Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih bila persalinan berlangsung lama, oleh karena itu ibu harus cukup istirahat, dimana ia
harus tidur terlentang selama delapan jam paska persalinan untuk mencegah perdarahan paska persalinan. Kemudian ia boleh miring ke kiri dan ke kanan untuk
mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari kedua ibu dapat duduk, hari ketiga ibu dapat jalan-jalan dan hari keempat atau kelima boleh pulang.
Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas, dan sembuhnya luka Saefuddin dkk, 2002.
d. Diet Makanan
Masalah diet perlu mendapat perhatian pada masa nifas untuk dapat meningkatkan kesehatan dan pemberian ASI. Makanan selama menyusui tidak saja
akan berpengaruh terhadap kesehatan ibu yang baru melahirkan, tetapi juga pada bayinya. Ibu yang menyusui perlu mendapatkan gizi untuk memproduksi ASI. Oleh
karena itu bila asupan gizi ibu kurang, maka kebutuhan gizi yang diperlukan untuk memproduksi ASI akan diambil dari tubuh ibu. Dalam sehari ibu menyusui
memerlukan 2700 - 2900 kalori dalam bentuk asupan makanannya. Ibu menyusui membutuhkan tambahan protein sebanyak 20 - 25, kalsium sampai 45, zat besi
sebanyak 4. Ibu menyusui membutuhkan gizi seimbang untuk kesehatan ibu dan
Universita Sumatera Utara
peningkatan kualitas dan kuantiats ASI Kasdu, 2004. Makanan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori, yang mengandung cukup protein, banyak
cairan, serta banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran Winkjosastro dkk, 2005.
e. Buang Air Kecil
Buang air kecil harus secepatnya dilakukan sendiri. Terkadang ibu nifas sulit buang air kecil karena pada persalinan musculus sphincter vesica urethare mengalami
tekanan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi mcusulus sphincter ani. Selain itu juga karena adanya pembengkakan kandung kemih yang terjadi selama persalinan.
Bila kandung kemih penuh dan ibu sulit buang air kecil sebaiknya dilakukan kateterisasi, sebab jika air senikencing tidak dikeluarkan akan mengundang
terjadinya infeksi.
f. Buang Air Besar