Fungsi Penilaian Kinerja Kinerja

8 Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut memiliki kemauan dan semangat kerja dalam melaksanakan tugasnya.

4. Fungsi Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil. Dengan demikian, penilaian prestasi adalah merupakan hasil kerja personil dalam lingkup tanggung jawabnya. Fungsi penilaian kinerja menurut Wirawan 2004:24: a. Memberikan balikan feedback kepada ternilai mengenai kinerjanya. Ketika merekrut pegawai, organisasi atau institusi mengharapkan ia memenuhi ketentuan atau ekspektasi organisasi. Ia harus melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya sesuai dengan uraian tugas, prosedur operasi, dan memenuhi standar kinerjanya. Dengan diberitahukannya kinerja seorang tenaga kerja atau pegawai, ia mengetahui hasil upayanya, kelemahan dan kekuatan kinerjanya, serta apa yang harus ia lakukan dimasa yang akan datang untuk mempertahankan jika kinerjanya baik dan sangat baik. b. Alat memotivasi ternilai. Kinerja ternilai yang memenuhi standar kinerja sangat baik atau superior, penilaian kinerja merupakan alat untuk memotivasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kinerjanya. Ternilai mengetahui tentang kinerja yang dinilai sangat baik dan merupakan kebanggaan untuk mencapainya. c. Penentuan dan pengukuran tujuan kinerja. Dalam sistem evaluasi kinerja yang menggunakan manajemen by objectivies, evaluasi kinerja dimulai dengan menentukan tujuan atau sasaran kerja pegawai ternilai pada awal tahun. d. Konseling kinerja buruk. Dalam penilaian kinerja, tidak semua pegawai mampu memenuhi standar kinerjanya atau kinerjanya buruk. Bagi pegawai seperti ini, penilai akan memberikan konseling mengenai penyebab rendahnya kinerja ternilai dan mengupayakan peningkatan kinerja di tahun mendatang. e. Mendukung perencanaan sumber daya manusia. Organisasi atau institusi yang mapan mempunyai perencanaan sumber daya manusia yang sitematis untuk masa mendatang. Organisai ini mampu memprediksi berapa jumlah pegawai yang bermutu pada waktu tertentu. f. Menentukan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia SDM. Kinerja organisasi ditentukan oleh dua faktor: faktor kinerja pegawai dan faktor nonpegawai. Jika kinerja pegawai rendah, pemecahannya berupa penyelenggaraan pengembangan SDM yang berupa, pelatihan, pendidikan, dan pengembangan pegawai. g. Alat manajemen kinerja organisasi. Kinerja organisasi sangat ditentukan oleh kinerja pegawai. Jika kinerja setiap pegawai memenuhi harapan organisasi, maka kemungkinan kinerja organisasi tercapai juga tinggi. h. Pemberdayaan pegawai. Penilaian kinerja merupakan alat memberdayakan pegawai agar mampu menaiki jenjang karir. Penilaian kinerja menentukan apakah kinerja pegawai dapat dipergunakan sebagai ukuran untuk meningkatkan karirnya.

5. Dosen

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma.

0 0 124

Hubungan kecerdasan emosional dan gaya belajar dengan prestasi belajar mahasiswa ; studi kasus mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi angkatan 2015, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

0 0 2

Hubungan antara motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar studi kasus pada mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 1 148

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma

0 0 122

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 145

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media pembelajaran dan gaya mengajar dosen dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi : studi kasus mahasiswa program studi pendidikan akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 2 119

Hubungan antara sikap mahasiswa terhadap metode mengajar dosen dan lingkungan belajar mahasiswa dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi : studi kasus : mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 0 114

Pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan : studi kasus mahasiswa program studi pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 118

Hubungan antara lingkungan belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma.

0 0 135

Hubungan kinerja dosen, keaktifan mahasiswa, dan gaya belajar dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II

1 4 184