H. Kerangka Berfikir
1. Hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Dasar II
Pembelajaran di perguruan tinggi melibatkan interaksi secara langsung antara dosen dengan mahasiswa. Dosen tidak hanya bertugas
menyampaikan materi saja tetapi juga dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat tiga
tahapan yaitu perencanaan, proseskegiatan, dan hasil. Perencanaan pembelajaran dipersiapkan oleh dosen, proseskegiatan pembelajaran
dilakukan oleh dosen dengan mahasiswa, dan hasil adalah output dari proses pembelajaran atau pencapaian dari proseskegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan yang dinyatakan sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa dinyatakan dengan huruf mutu yaitu
A, B, C, D dan E. Pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar II prestasi belajar yang dicapai mahasiswa belum menunjukkan hasil yang
memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai rata-rata mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar II serta masih banyaknya mahasiswa yang
mengulang mata kuliah tersebut pada kelas angkatan di bawahnya. Ada banyak faktor yang menyebabkan prestasi belajar mahasiswa kurang
memuaskan salah satunya adalah kinerja dosen. Dalam hal memberikan pengajaran di dalam kelas setiap dosen memiliki cara dan kemampuan
yang berbeda satu sama lain. Dengan demikian diduga bahwa dosen yang memiliki kinerja yang baik dalam kegiatan belajar mengajar di kelas akan
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Dosen mampu memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga mahasiswa mempunyai motivasi yang
tinggi dan akan belajar seoptimal mungkin untuk mendalami materi pelajaran yang dipelajari sehingga prestasi yang dicapai juga optimal.
2. Hubungan keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran dengan prestasi
belajar Akuntansi Keuangan Dasar II
Dalam proses belajar, seseorang dalam hal ini mahasiswa akan mengalami perubahan tingkah laku dan pola berpikir. Belajar tidak hanya
terjadi di ruang kelas saja, tetapi di setiap lingkungan hidup manusia. Belajar aktif merupakan sebuah proses mahasiswa merangkum arti, baik
itu teks, dialog, pengalaman fisis dan sebagainya. Belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis.
Aktivitas fisik adalah mahasiswa giat aktif dengan anggota badan, seperti membuat sesuatu, bermain maupun bekerja, ia tidak hanya duduk,
mendengarkan, dan melihat, atau hanya pasif. Mahasiswa yang memiliki aktivitas psikis kejiwaan adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-
banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran. Oleh karena itu mahasiswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses belajar, tidak hanya
menunggu instruksi dari dosen, karena dengan aktif dalam pembelajaran dan mengembangkan pengetahuan sendiri, belajar akan semakin mudah
dan mahasiswa akan lebih mudah mengimplementasikan ilmu pengetahuan, sehingga prestasi belajar mahasiswa akan menjadi baik.
3. Hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan