89
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Hasil penelitian meliputi karakteristik responden dan variabel responden. Karakteristik responden adalah suatu karakteristik yang
berhubungan dengan identitas responden meliputi jenis kelamin dan Indeks Prestasi Kumulatif IPK sedangkan variabel responden merupakan
pendeskripsian variabel yang diteliti meliputi: kinerja dosen, keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran, gaya belajar mahasiswa dan prestasi belajar
AKD II Kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa sebanyak 80 dan yang
dikembalikan sebanyak 77 atau response rate sebesar 96,25. 3 kuesioner kosong dikarenakan ada responden yang tidak masuk sewaktu peneliti
melakukan penelitian. Berikut ini hasil analisis deskripsi karakteristik responden dan deskripsi variabel responden
1. Deskripsi Karakteristik Responden
Tujuan dilakukan analisis deskriptif pada karakteristik responden adalah untuk menganalisis data yang berhubungan dengan identitas
responden. Data-data ini meliputi: jenis kelamin dan IPK. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Jenis Kelamin
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Responden
Presentase
1. Laki-laki
24 31,2
2. Perempuan
53 68,8
Jumlah 77
100
Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat diketahui bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 24 responden atau sebesar
31,2 sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 53 responden atau sebanyak 68,8. Maka berdasarkan hasil penelitian, mayoritas
responden berjenis kelamin perempuan. b.
IPK Kategori IPK yang digunakan berdasarkan aturan dari
Universitas Sanata Dharma yaitu:
Tabel 5.2 Kategori IPK
IPK Kategori
3,51 – 4,00
Amat baik 2,76
– 3,50 Baik
2,00 – 2,75
Cukup 1,00
– 1,99 Kurang
0,00 – 0,99
Sangat kurang Berdasarkan lima kategori tersebut, maka IPK mahasiswa
disajikan dalam tabel frekuensi sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan IPK
No IPK
Jumlah Responden
Presentase
1. 0,00
– 0,99 2.
1,00 – 1,99
3 3,9
3. 2,00
– 2,75 40
51,9 4.
2,76 – 3,50
25 32,5
5. 3,51
– 4,00 9
9
Jumlah 77
100
Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat diketahui bahwa tidak ada responden yang mendapatkan IPK 0,00
– 0,99 atau 0, yang mendapatkan IPK 1,00
– 1,99 sebanyak 3 responden atau sebesar 3,9, yang mendapatkan IPK 2,00
– 2,75 sebanyak 40 responden atau sebesar 51,9, yang mendapatkan IPK 2,76
– 3,50 sebanyak 25 responden atau sebesar 32,5, dan yang mendapatkan IPK 3,51
– 4,00 sebanyak 9 responden atau sebesar 9. Maka berdasarkan hasil
penelitian, mayoritas responden mendapatkan IPK pada rentang 2,00- 2,75.
2. Deskripsi Variabel Responden
Pendeskripsian data untuk masing-masing variabel menggunakan Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II. Pemilihan PAP tipe II karena skor
telah ditetapkan sesuai dengan batas pengujian minimal yang dapat meluluskan passing score lebih rendah dari model penilaian yang lainnya
presentil 56. Penghitungan dengan menggunakan PAP tipe II pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masing-masing variabel dapat dilihat di lampiran. Berikut hasil dari penilaian tiap-tiap variabel responden:
a. Kinerja Dosen
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Kinerja Dosen
No Interval
Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
Mean
1 93
– 110 26
33,77 Sangat Tinggi
89,21 2
80 – 92
43 55,84
Tinggi 3
71 – 79
7 9,09
Cukup Tinggi 4
62 – 70
1 1,30
Rendah 5
22 – 61
Sangat Rendah
Jumlah 77
100
Tabel 5.4 menunjukkan sebanyak 26 mahasiswa atau 33,77 mahasiswa mempunyai persepsi bahwa kinerja dosen pengampu mata
kuliah sangat tinggi, sebanyak 43 mahasiswa atau 55,84 mempunyai persepsi bahwa kinerja dosen pengampu mata kuliah tinggi, sebanyak
7 mahasiswa atau 9,09 mempunyai persepsi bahwa kinerja dosen pengampu mata kuliah cukup tinggi, sedangkan 1 mahasiswa atau
1,30 mempunyai persepsi bahwa kinerja dosen pengampu mata kuliah rendah, dan tidak ada mahasiswa atau 0 yang mempunyai
persepsi bahwa kinerja dosen sangat rendah. Nilai mean untuk variabel kinerja dosen sebesar 89,21, median sebesar 88, dan modus sebesar 86.
Nilai mean sebesar 89,21 dalam tabel distribusi frekuensi masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa secara umum, sebagian besar responden mempunyai persepsi bahwa kinerja dosen pengampu mata kuliah sudah berlangsung tinggi.
b. Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran
No Interval
Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
Mean
1 81
– 95 5
6,50 Sangat Tinggi
69,06 2
69 – 80
37 48,05
Tinggi 3
62 – 68
24 31,16
Cukup Tinggi 4
54 – 61
9 11,69
Rendah 5
19 – 53
2 2,60
Sangat Rendah
Jumlah 77
100
Tabel 5.5 menunjukkan sebanyak 5 mahasiswa atau 6,50 mahasiswa mempunyai keaktifan dalam pembelajaran yang sangat
tinggi, sebanyak 37 mahasiswa atau 48,05 mempunyai keaktifan dalam pembelajaran yang tinggi, sebanyak 24 mahasiswa atau 31,16
mempunyai keaktifan dalam pembelajaran yang cukup tinggi, sebanyak 9 mahasiswa atau 11,69 mempunyai keaktifan dalam
pembelajaran yang rendah, dan sebanyak 2 atau 2,60 mempunyai keaktifan dalam pembelajaran yang sangat rendah. Nilai mean untuk
variabel keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran sebesar 69,06, median sebesar 69, dan modus sebesar 73. Nilai mean sebesar 69,06
dalam tabel distribusi frekuensi masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara
umum, sebagian besar responden mempunyai keaktifan dalam pembelajaran yang tinggi.
c. Gaya Belajar
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Gaya Belajar
Gaya Belajar Frekuensi
Frekuensi Relatif
Visual 46
59,74 Auditorial
5 6,49
Kinestetik 21
27,27 Visual
– Auditorial 2
2,60 Visual
– Kinestetik 3
3,90 Auditorial
– Kinestetik
Jumlah 77
100
Berdasarkan tabel 5.6 mengenai distribusi frekuensi gaya belajar menunjukkan sebanyak 46 mahasiswa atau sebesar 59,74
mempunyai gaya belajar visual, sebanyak 5 mahasiswa atau sebesar 6,49 mempunyai gaya belajar auditorial, sebanyak 21 mahasiswa
atau sebesar 27,27 mempunyai gaya belajar kinestetik, sebanyak 2 mahasiswa atau sebesar 2,60 mempunyai gaya belajar visual-
auditorial, sebanyak 3 mahasiswa atau sebesar 3,90 mempunyai gaya belajar visual-kinestetik, dan tidak ada mahasiswa atau 0 yang
mempunyai gaya belajar auditorial-kinestetik Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan gaya belajar
yang paling dominan pada populasi yang diteliti adalah gaya belajar visual, yaitu sebanyak 46 mahasiswa.
d. Prestasi Belajar AKD II
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar AKD II
No Interval Jumlah
Responden Presentase
Kategori Nilai
1. 80
– 100 5
6,49 Sangat Baik
A 2.
66 – 79
8 10,39
Baik B
3. 50
– 65 41
53,25 Cukup
C 4.
40 – 49
23 29,87
Kurang D
5. 40
Gagal E
Jumlah 77
100
Berdasarkan Tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 5 responden atau sebesar 6,49 mendapatkan nilai sangat baik atau A
pada mata kuliah AKD II, sebanyak 8 responden atau sebesar 10,39 mendapatkan nilai baik atau B pada mata kuliah AKD II, sebanyak 41
responden atau sebesar 53,25 mendapatkan nilai cukup atau C pada mata kuliah AKD II, sebanyak 23 responden atau sebesar 29,87
mendapatkan nilai kurang atau D pada mata kuliah AKD II, dan tidak ada responden yang mendapatkan nilai E pada mata kuliah AKD II
atau sebesar 0. Maka berdasarkan data tersebut, mayoritas responden mendapatkan nilai cukup atau C pada mata kuliah AKD II.
B. Pengujian Prasyarat Analisis