Untuk memperoleh data tersebut perlu dilakukan validasi instrumen dan reliabilitas instrumen. Berikut ini adalah penjabaran validasi instrumen dan
reliabilitas instrumen yang peneliti lakukan.
3.7.1 Validitas Instrumen
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi construct validity, content validity, dan face validity. Validitas dibagi menjadi beberapa jenis.
Bayley Siregar, 2013 mengungkapkan bahwa ada 4 jenis validitas yang dapat digunakan pada penelitian, yaitu: validitas permukaan, isi, empiris, kriteria, dan
konstruk. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, permukaan face, dan konstrukKarena validitas berkenaan dengan ketepatan alat
penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga benar-benar apa yang seharusnya dinilai Sudjana, 2009.
Construct validity hampir sama dengan konsep, keduanya merupakan abstraksi dan generalisasi yang perlu diberi deinisi sedemikian rupa sehingga
dapat diamati dan diukur Masidjo: 1995. Content Validity sering digunakan untuk menilai hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui sejuah mana siswa
menguasai materi yang disampaikan Arifin: 2009. Face validity merupakan pengukuran atribut yang konkret serta menyangkut penilaian para ahli maupun
pengguna alat ukur tersebut. Tabel 3.9 berikut ini merupakan penjelasan secara singkat tentang validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.9 Jenis Validitas isbtrumen dalam Penelitian RPP-H
Teknik Pengumpulan
Data Instrumen
Tahapan Jenis
Validitas Cara Pengujian
Instrumen
Wawancara Pedoman
wawancara analisis
kebutuhan guru Studi
Pendahuluam Validitas isi
Content Validity
Dilakukan lewat
profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam
pengembangan kurikulum. Dosen
Pedoman wawancara
anlisis kebutuhan siswa
Studi Pendahuluan
Validitas isi Content
Validity Dilakukan
lewat profesional
judgement oleh validator yang ahli
dalam pengembangan
kurikulum. Dosen Pedoman Forum
Group Discussion
FGD Pengembangan
Produk Validitas isi
Content Validity
Dilakukan lewat
profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam
pengembangan kurikulum. Dosen
Pedoman wawancara
untuk pendapat guru
sesudah hasil uji coba
lapangan terbatas
Uji Coba
Lapangan Terbatas
Validitas isi Content
Validity Dilakukan
lewat profesional
judgement oleh validator yang ahli
dalam pengembangan
kurikulum. Dosen
Observasi Lembar
obeservasi Validasi
Produk -
Instrumen Terstandar Kemendikbud,
2014: 128
Uji Coba
Lapangan Terbatas
- Instrumen Terstandar
Kemendikbud, 2014:
128
Kuesioner Kuesioner
Penilaian RPPH Studi
Pendahuluan -
Instrumen Terstandar Kemendikbud,
2014: 125
Validasi Produk
- Instrumen Terstandar
Kemendikbud, 2014:
125 Kuesioner
Penilaian Silabus
Studi Pendahuluan
Kuesioner pendapat siswa
sesudah uji coba lapangan
terbatas Instrumentasi
Validitas isi Content
Validity Dilakukan
lewat profesional
judgement oleh validator yang ahli
dalam pengembangan
kurikulum. Dosen Validitas
permukaan Face Validity
Dilakukan lewat
pendapat komentar
guru terhadap kuesioner.
Dokumentasi Tes Pretest
Posttest Instrumentasi
Validitas isi Content
Validity Dilakukan
lewat profesional
judgement oleh validator yang ahli
dalam pembelajaran
dosen dan Guru Kelas I SD
Validitas Dilakukan
lewat
Teknik Pengumpulan
Data Instrumen
Tahapan Jenis
Validitas Cara Pengujian
Instrumen
permukaan Face Validity
pendapat komentar
guru terhadap soal yang disusun
Validitas konstruk
construct validity
Dilakukan melalui uji validitas di lapangan
Tabel 3.9 di atas merupakan beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Pedoman wawancara untuk menganalisis kebutuhan guru dan siswa
serta wawancara komentar guru terhadap kefektifan RPP-H dalam uji coba terbatas menggunakan content validity oleh ahli dan face validity melalui
wawancara. Hasil dari validasi pedoman wawancara membarikan skor pada instrumen. Para ahli juga memberikan komentar terkait kesesuaian indikator
dengan pedoman pertanyaan wawancara. Perbaikan dilakukan sesuai dengan saran dan masukan pakar ahli.pedoman yang digunakan untuk observasi kagiatan
pembelajaran, penilaian silabus, RPP-H guru dan produk RPP-H peneliti sudah terstandar sehingga peneliti tidak mekaukan uji validitas dengan asumsi bahwa
instrumen tersebut sudah terstandar oleh lembaga Kementrian Pendidikan Nasional.
Validitas yang dilakukan untuk kusioner siswa setelah kegiatan uji coba terbatas meliputi content validity, dan face validity. Content validity untuk
kuesioner siswa dilakukan oleh ahli. Kuesioner untuk ahli tidak memberikan skor, namun hanya memperbaiki kriteria dalam instrumen. Face validity
kuesioner pendapat siswa dilakukan kepada 2 orang siswa yang menjadi subjek dalam uji coba terbatas.
Validitas soal evaluasi menggunakan content validity, construct, dan face validity. content validity dilakukan oleh ahli untuk melihat kesesuaian antara
indikator dengan soal. Validasi ahli tidak memberikan skor, melainkan hanya memberikan komentar agar memperbaiki beberapa soal yang kurang sesuai
dengan indikator. Construct validity dilakukan menggunakan SPSS 16.0 windows7. Peneliti mengujikan 20 soal pilihan ganda dengan setiap soal memiliki
empat pilihan jawaban yang terdiri dari a,b,c,dan d, dan hanya terdapat satuy jawaban benar pada setiap soal.
Hasil perhitungan menggunakan SPSS 16.0 diketahui beberapa soal yang valid. soal yang valid yang dijadikan peneliti sebagai soal pada pretest dan
poatest. Uji validitas konstruk soal tes dalam penelitian ini Tujuannya adalah untuk menguji validitas dari instrumen pembelajaran berupa soal evaluasi. Uji
validitas secara empirik dilkaukan terhadap 35 siwa kelas I SD K JB dengan jumlah soal sebanyak 20 soal. Soal yang diujikan terdiri dari 7 indikator. Skor
setiap item ddihitung dengan menggunakan korelasi korelasi pointbiserial Sudijono, 2009.
Gambar 3.1 Rumus PointBiserial
Keterangan: = koefisien korelasi point biserial yang dicari
= rata-rata hitung data interval darisubjekberkategori 1 = rata-rata hitung data interval darisubjekberkategori 0
s = simpanganbakudarikeseluruhan data interval
= −
p = proporsikasusberkategori 1
q = proporsikasusberkategori 0
Analisis validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 20. Astuti 2014 mengemukakan bahwa cara untuk
mengetahui suatu soal dikatakan valid yaitu dengan melihat tanda asterix yang disebut sebagai correlationissignificant at the 0.01 level 2 tailed
atautandaasterix yang disebut sebagai correlationissignificant at the 0.05 level 2 tailed. Senada dengan Astuti, TaniredjaMustafidah Dambariana, 2014
menyatakan bahwa, cara mengetahui validnya suatu soal dari output SPSS dengan melihat tanda yang berarti koefisien validitas sangat signifikan dengan tingkat
kepercayaan 99, sedangkan tanda berarti tingkat kepercayaannya sebesar 95. Penghitungan validitas soal evaluasi dapat dicari dengan cara manual, yaitu
dengan membandingkan r
pbi
dalam hal ini korelasi poin biserialdengan r
pbi
tabel. Suatu soal dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r
pbi
tabel. Jumlah siswa sebanyak 35 siswa maka r
pbi
tabelnya sebesar 0,344 pada taraf signifikansi 5 dan 0,393 pada taraf signifikansi 1 Sugiyono, 2011.
3.7.2 Reliabilitas Instrumen