ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan kondisi.
Pemaparan para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa tujuan pembelajaran tematik itu mencakup aspek-aspek yang sangat bermanfaat bagi
guru sebagai pelaku pendidikan yaitu dapat mengehemat bagi guru, memberikan keterampilan pada peserta didik, memberikan kemampuan kepada guru untuk
melaksanakan pembelajaran terpadu, dan memberikan wawasan budi pekerti yang baik bagi peserta didik.
2.1.4.2 Karakteristik Pembelajaran Tematik
Pendekatan tematik 2013 memiliki beberapa karakteristik yang harus
dikatehui oleh guru sebagai pelaku pembelajaran. Trianto 2010: 162-165 suatu
model pembelajaran di sekolah
dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik antara lain:
a. Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa student centered, hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern guru atau pengajar lebih banyak
berperan sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu
yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisah antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema
yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu
memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini ddiperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes fleksibel dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
lainnya, bahkan mengaitkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Pembelajaran dapat dilangsungkan dengan berbagai cara diantaranya bermain tebak-tebakan, bermain peran, diskusi, dan lain-lain. Semua konsep
pembelajaran dirancang bertujuan agar anak senang dalam belajar. Sejalan dengan Trianto,
Kemendikbud 2014 menyatakan bahwa
karakteristik pembelajaran tematik terpadu adalah berpusat pada anak,
memberikan pengalaman langsung pada anak, pemisahan antar muatan mata pelajaran tidak begitu jelas menyatu dalam satu pemahaman dalam kegiatan.
menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran
saling terkait antar muatan yang satu dengan yang lainnya, bersifat luwes keterpaduan antar berbagai mata pelajaran, hasil pembelajaran dapat
berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak melalui penilaian proses dan hasil belajarnya. Karakteristik pembelajaran tematik terpadu merupakan
salah satu pendekatatn yang terdapat pada kurikulum 2013. Pemaparan ahli di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran
tematik harus memiliki karakteristik pembelajaran yang berpusat pada siswa, fleksibel, dan menciptakan pembelajaran bermakna yang menyenangkan sehingga
sesuai dengan karakteristik siswa dan memudahkan siswa untuk menyerap materi muatan mata pelajaran dengan baik.
2.1.4.3 Kelebihan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik yang merupakan bagian dari pembelajaran terpadu memiliki keuntungan yang dapat di capai KTSP, 2007, antara lain memudahkan
pemusatan perhatian pada satu tema tertentu, siswa mampu mempelajari pengetahuan dan pengembangan berbagai kompetensi antara isi mata pelajaran
dalam tema yang sama, pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan
mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa agar lebih berkesan, lebih dapat dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks
tema yang jelas, siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata
pelajaran dan sekaligus dapat empelajari mata pelajaran lain, guru dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat
dipersiapkan sekaligus, dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, dan waktu
selebihnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan materi.
Penjabaran tentang kelebihan pembelajaran tematik menurut ahli di atas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran tematik dapat
mempermudah untuk memusatkan perhatian hanya pada satu tema, dan bermanfaat bagi siswa karena pembelajaran hanya berpusat kepada siswa dengan
pemahaman materi yang dapat dilakuka secara mendalam dan guru dapat menghemat waktu secara efisien karena muatan berbagai mata pelajaran dapat
dilakukan secara bersamaan.
2.1.4.4 Kelemahan Pembelajaran Tematik
Selain memiliki kelebihan, pembelajaran tematik memiliki beberapa kelemahan. Menurut Majid 2013, kelemahan dalam model pembelajaran tematik
adalah dalam pelaksanaannya, yaitu pada perencanaan dan pelaksanaan evaluasi yang lebih menuntut guru untuk melakukan evaluasi proses, dan tidak hanya
evaluasi dampak pembelajaran langsung saja. Puskur, Balitbang Diknas dalam Majid, 2014 mengidentifikasi beberapa aspek keterbatasan pembelajaran tematik
terpadu, yaitu:
a. Aspek Guru