masih berbeda dengan harapan pendidikan berdasarkan kurikulum 2013. Selanjutnya, dilakukan analisis kebutuhan di 5 SD Yogyakarta untuk mengetahui
kebutuhan guru terkait dengan implementasi kurikulum 2013.
4.1.2.2.1Instrumen Analisis Kebutuhan
Instrumen yang digunakan adalah wawancara, kuesioner dan observasi. Pedoman wawancara guru dan siswa dalam studi pendahuluan sudah melalui
tahap validasi ahli. Hasil validasi menunjukkan bahwa beberapa kriteria tidak sesuai dengan pedoman pertanyaan sehingga peneliti melakukan perbaikan
pedoman dan yang digunakan adalah pedoman yang sesuai dengan kriteria atau yang valid menurut para pakar ahli. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui
tanggapan guru terhadap efektifitas uji coba RPP-H berbasis permainan. Instrumen penilaian silabus menggunakan kuesioner tidak melalui tahap
validasi ahli karena terlah terstandar. Instrumen silabus peneliti ambil dari instrumen penilaian evaluasi diri sekokah EDS dari Kemendikbud 2012.
Instrumen penilaian observasi menggunakan kuesioner juag tidak melalui tahap validasi pakar ahli karena telah terstandar. Pedoman observasi tersebut
peneliti ambil dari Permendikbud 2014 sehingga sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
4.1.2.3 Pengumpulan Data
Wawancara, obervasi dan study dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang peneliti lakukan untuk memperoleh data yang peneliti lakukan. Transkip
wawancara, analisis pembelajaran, dan penilaian study dokumentasi berupa penilaian silabus dan RPP-H yang dinilai oleh pakar ahli yang guru buat dapat
dilihat pada lampiran 2 hasil penilaian pakar ahli silabus dan RPP pada. dari hasil
tersebut diperoleh data yang valid yang digunakan peneliti sebagai landasan untuk mengembangkan RPP-H menggunakan media permainan untuk SD kelas 1 yang
terintegrasi kurikulum 2013. Wawancara dilakukan pada guru kelas 1 pada lima sekolah dasar.
Diantaranya SD K JB, SD NN, SD KG, SDN J, SDN SB. Wawancara dilakukan pada tanggal 05 September sampai dengan tanggal 13 Oktober dengan
berpedoman pada 7 item pertanyaan. Berikut ini adalah transkrip wawancara dari kelima sekolah dasar.
Tabel 4.1 Hasil Wawancara Guru
Nama SD
Pertanyaan berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 Pemahaman
pelaksanaan Kesulitan
pendekatan penilaian
RPP yang baik
SDN N
“yang saya
tahu gitu ya, ya
kalau kurikulum ini
perbandinga nnya dulu ya.
Kalau memakai
kurikulum KTSP itu per
bidang studi, tetapi kalau
kurikulum 2013 inikan
sudah diimplementa
sikan,
jadi tidak ada apa
namanya bidang studi
sudah di
tematik. “La
kurikulum sekarang hari ini
belajar membilang belum
selesai besok udah ganti
penjumlahan. Tapi
ya diusahakan lah”
“Ya cara itu pembuatan
rpp, belum begitu mahir
masih tanya sana sini”
“Ya menggunakan
tematik, tapi kan
belum tahu
betul benar
apa salah”
“penilaian, betul
sampai sekarang saya
masih bingung. soalnya
kalau itu
diterapkan betul itu kan
memalui beberapa
tahapan beberapa
proses begitu” “kalau setahu
saya ya yang seperti
saat penataran di
kaliurang sama
dari LPMP
di kalasan
itu. Karena jujur
saya juga
masih tanya sana
sini juga.
Saya kalau
buat RPP
itu pokoknya
seperti di
buku guru itu pegangannya
”
SD K G
“bagus untuk siswa,
tapi berat
di administrasi
gurunya” “sulit
dalam membuat
indikator dan
tujuan pembelajarannya
dan penilaiannya”
“RPP mbak, jelas itu saya
belum bisa
membuat. Bingung juga
bikinnya pie. “saintifik dan
tematik mbak, tapi
pelaksanaann ya dikelas ki
ya saya gak tau kui bener
po salah’ “rubrik
penilaiannya itu belum bisa saya
buat,susah mbak”
“pembelajara n
di kelas
akan efektif
jika didukung dengan
rpp Yang
baik.kegiatan bermain,
mendongng, bernyanyihar
us ada di rpp
SD N J
“kurikulum yang
dicanangkan atau
dilaunchingk an
pada tahun
2013 itu
maka disebut
“sudah di kelas saya”
“masih sering keliru
sama RPP
KTSP,kurikul um
baru masih gratul-
gratul buat
RPPnya” “ya tematik,
saya tau
bagaimana pelajaran
tematik” Saya mengacu
pada buku
panduan itu
saja “RPP yangs
esuai sama
situasi dan
kondisi di
lapangan”
Nama SD
Pertanyaan berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 Pemahaman
pelaksanaan Kesulitan
pendekatan penilaian
RPP yang baik
kurikulum 2013”
SD K JB
“Kurikulum 2013
itu.... lebih
rinci, mungkin
rincinya karena
memuat itu
kan,,, apa itu namanya..?
sikap apa
namanya? Itu lho saintifik”
inikan sudah taun kedua
melaksanakan kurikulum
2013 sejak tahun ajaran
2013 sendiri, ya namanya
baru mencoba
menggunakan kurikulum
2013, ya harus banyak
yang dipersiapkan.”
“wah itu
sangat sulit
administrasin ya,
penilainnya itu
diambil dari
kurikulum 2013 ki akeh
banget” mengikuti
pada buku
panduan dari pemerintah.
Kegiatan- kegiatan yang
harus dilakukan
oleh
siswa sama dengan
petunjuk buku.
“masih sulit
buat rubtk dan kriterianya,
ribet” “la itu yang
detail lengkap kaya
permintaan kemendikbud
”
SDN SB
”Kurikulum 2013
itu pendekatanny
a saintific,
jadi anak-
anak itu
diajak untuk memecahkan
masalah, pokoknya
diajak untuk aktif
Saya dalam
mempersiapkan perangkat
pembelajaran seperti silabus itu
ya melihat dari yang
diberikan pemerintah mas.
Tapi untuk RPP saya
belum pernah
membuatnya. Sekarang
kan menggunakan
kurikulum 2013 ya, dan
itu masih
terbilang baru.
Formatnya RPP saja saya
belum punya, kemarin saya
melihat format
dari internet
tapi saya
bingung”. menggunakan
pendekatan saintifik
dengan mengaktifkan
siswa itu dan mencari
solusi sendiri dari masalah
yang ditemukannya
. “ah saya masih
bingung itu,
saya aja Cuma bikin nilai di
kertas per
pekerjaan siswa”
“RPP yang
baik itu ya yang
sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
saat ini mas. Sekarang kan
menggunakan kurikulum
2013
jadi RPP
yang dibuat
ya sesuai dengan
ketentuan yang
ada pada
kurikulum 2013”.
KODI NG
Tematik
Tabel 4.1 hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa ada beberapa kesulitan yang dialami oleh guru dalam penerapan kurikulum 2013. Namun
masalah yang krusial adalah tentang penyusunan RPP-H, penilaian dan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik siswa.
Peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa. tabel 4.2 berikut ini merupakan rekapan hasil wawancara dengan siswa.
Tabel 4.2 Hasil Wawancara Siswa
Nama SD
Pertanyaan berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 Suasana belajar
Cara guru mengajar
Media yang digunakan
guru Kegiaatan yang
diinginkanang
SDN N “Senang”
“nggak pernah
marahin, sabar,
udah” “nggak ada”
“banyak mainan.
Permainan” SD K G
“senang” sering jewer
menggeleng” “ada
permainan, engklek,
sepakbola, udah”
SD N J “seneng,
temennya baik
baik” “senang”
menggeleng “eeeemmm
diluar kelas,
bisa main” SD K JB
“Senang miss
banyak temen” Memberi
tugas, seperti
mewarnai, menggambar,
menempel, bermain puzzle.
“ bu guru suka pakai gambar,
dan pernah
diberi koin
untuk belajar” “seneng
belajar, tapi
kadang-kadang juga
mainan. Yaa..
pengen mainan
kalau belajar,dua-
duanya seneng” SDN SB
“enak ki” “baik dan sabar”
“Gambar” Main main kaya
di TK itu lo KODING
Senang Baik
Sabar Bermain
Gambar Bermain
Permainan
Tabel 4.2 hasil wawancara siswa di atas menunjukkan bahwa siswa cukup senang dengan kegiatan belajar bersama guru, namun siswa menginginkan adanya
unsur permainan dalam kegiatan belajar. Observasi dilakukan pada saat guru melakukan proses pembelajaran dikelas
dengan mengamati kegiatan guru dan siswa. Study dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan silabus dan RPP-H yang digunakan oleh guru sebagai acuan
dalam merencanakan proses pembelajaran dikelas. Dokumen-dokumen tersebut diserahkan oleh peneliti kepada pakar ahli untuk dinilai sesuai dengan aspek-
aspek yang tersedia pada instrumen penilaian RPP-H dan silabus. Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Sertifikasi Guru 2014 yang dikeluarkan oleh
Kemendikbud tahun 2014. Penilaian silabus dan RPPH menggunakan kuesioner serta
melakukan observasi
kemampuan guru
melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Penilaian Silabus dan RPPH guru serta observasi menghasilkan data kuantitatif yang ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Hasil pengumpulan data kuesioner penilaian RPP-H
Item Asal Sekolah
SD NN SD K G
SDN J SD K JB
SDN SB A. Identitas Mata Pelajaran
1 3
3 3
3 B. Perumusan Indikator
1 2
2 1
2 2
3 2
2 2
3 2
2 2
2 4
2 2
2 2
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
1 2
2 1
3 2
1 1
1 2
D. Pemilihan Materi Ajar 1
2 3
2 2
2 2
2 3
2 3
2 2
3 2
E. Pemilihan Sumber
Belajar 1
2 3
2 3
2 1
3 2
3 3
2 3
2 3
4 2
3 2
3 F.
Pemilihan Media Belajar 1
2 2
2 2
2 2
2 2
2 3
2 2
3 3
4 2
2 3
2 G. Metode Pembelajaran
1 2
2 1
2 2
2 2
2 2
3 3
2 2
2
H. Skenario Pembelajaran 1
2 2
3 2
2 2
2 2
3 3
3 2
1 2
4 2
2 2
3 5
2 2
2 3
I. Rancangan Penilaian
Autentik 1
3 2
1 2
2 2
2 1
2 3
2 2
2
Item Asal Sekolah
SD NN SD K G
SDN J SD K JB
SDN SB 4
1 2
1 2
Total Skor 62
65 56
70 Nilai
68,89 72,22
62,22 77,78
0,00
Tabel 4.3 di atas menjelaskan tentang hasil perulehan penilaian RPP di lima sekolah dasar di Yogyakarta. Data tersebut menunjukkan bahwa kualitas dari
RPP-H yang digunakan guru termasuk dalam kategori kurang, terlebih lagi terdapat SD yang tidak menggunakan RPP-H yaitu SD SB. Selain penilaian RPP-
H, peneliti juga melakukan penilaian terhadap silabus yang digunakan oleh guru yang dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4 Hasil penilaian silabus lima SD di Yogyakarta.
Aspek yang diamati No
Item Sekolah
SD N N SD K G
SD N J SKJB
SDN SB
Kelengkapan unsur - unsur silabus
1 1
1 1
1 1
2 1
1 1
1 1
3 1
1 1
1 1
4 1
1 1
1 1
5 1
1 1
1 1
6 1
1 1
1 1
7 1
1 1
1 1
8 1
1 1
1 1
9 1
1 1
1 1
10 1
1 1
1 1
11 1
1 1
1 1
Keterkaitan antar komponen silabus
1 1
1 1
1 1
2 1
1 1
1 3
1 1
1 1
1 4
1 1
1 5
1 1
1 1
6 1
1 1
7 1
1 1
1 1
Aspek yang diamati No
Item Sekolah
SD N N SD K G
SD N J SKJB
SDN SB
8 1
1 1
1 9
1 1
1 Jumlah
17 18
19 18
19 Nilai
85 90
95 90
95
Tabel 4.4 di atas menjelaskan tentang hasil penilaian silabus yang diperoleh dari kelima SD di Yogyakarta. Data tersebut menunjukkan adanya kualitas yang
“amat baik: dari silabus yang dimiliki oleh kelima SD tersebut, sehingga dapat dikatakan layak untuk digunakan. Tidak seperti pada penilaian RPP, penilaian
silabus lebih baik karena ke lima SD tersebut menggunakan silabus yang masuk dalam kategori amat baik. Selain penilaian RPP-H dan silabus peneliti juga
mengobervasi kegiatan pembelajaran di sekolah dasar yang dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5 Nilai hasil Observasi 5 SD di Yogyakarta
Aspek yang diamati Item Ke
Sekolah SDN N
SD K G SD N J
SKJB SDN SB
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi 1
1 1
1 2
1 1
1 1
3 1
1 1
1 4
1 1
1 1
5 1
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
1 1
1 1
1 2
1 1
1 1
Kegiatan Inti Penguasaan Materi
1 1
1 1
1 2
1 1
1 1
1 3
1 1
1 1
4 1
1 1
1 1
Penerapan Strategi Pembelajaran yang
mendidik 1
1 1
1 1
2 1
1 3
1 1
1 1
4 1
1 1
1 1
Aspek yang diamati Item Ke
Sekolah SDN N
SD K G SD N J
SKJB SDN SB
5 1
1 1
1 6
1 1
1
Penerapan Pendekatan Saintifik
1 1
1 1
1 1
2 1
1 1
1 1
3 1
1 1
1 4
1 1
1 1
1 5
1 1
1 1
6 1
Penerapan Proses Pembelajaran Tematik
Terpadu 1
1 1
1 1
1 2
1 1
1 1
1 3
1 1
1 1
1 4
1 1
1 1
Pemanfaatan Sumber Belajar Media dalam
Pembelajaran 1
1 1
1 1
1 2
1 1
1 1
3 1
4 1
1 1
5 1
1 1
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
1 1
1 1
1 2
1 1
1 1
1 3
1 1
1 4
1 1
1 5
1 1
1 Penggunaan Bahasa yang
Benar dan tepat dalam Pembelajaran
1 1
1 2
1 1
1 1
1 Kegiatan Penutup
Penutup Pembelajaran 1
1 1
1 2
1 1
1 1
3 1
1 1
4 1
1 Jumlah
33 31
33 32
31 Nilai
75,00 70,45
75,00 72,73
70,45 Peringkat
Cukup Cukup
Cukup Cukup
Cukup
Hasil dari observasi yang telah dilakukan peneliti terlihat pada tabel 4.5 di atas. Hasil tersebut menunjukkan peringkat dari kelima SD dari hasil observasi
termasuk dalam peringkat “cukup”, sehingga masih perlu diadakan perbaikan dalam hal pengajaran dan penerapan Kurikulum 2013. Hasil pengumpulan data
berupa RPP-H, silabus dan observasi kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Hasil pengumpulan data kuesioner penilaian silabus dan RPPH dan obsevasi
Nama SD Kuesioner
observasi RPPH
Silabus SDN N
69,0 85
75,0 SD K G
72,2 90
70,4 SD N J
62,2 95
75,0 SD K JB
77,7 90
72,7 SDN SB
0,00 96
70,4 Rerata
70,2 91
72,7 Kualitas
Cukup Amat Baik
Cukup
Tabel 4.6 di atas menunjukkan hasil penilaian silabus dalam kategori amat baik sedangkan RPP-H termasuk dalam kategori cukup begitu juga dengan proses
pembelajaranobservasi pada saat pembelajaran.. Peneliti juga melihat bahwa RPP-H bekum sesuai dengan ketentuan kurikulum 2013. Ketidak sesuaian terlihat
pada kegiatan pembelajaran yang bekum terdapat 5M mengamati, menanya, menalar, mengomunikasikan, mencoba serta pada tujuan pembelajaran yang
belum memuat A, B, C, D Audience, Behaviour, Condition, Degree, penilaian ketercapaian indikator belum sesuai beserta administrasi penilaian soal, kunci
jawaban dan rubrik penilaian belum lengkap. Hasil penilaian dokumentasi, dapat diketahui bahwa guru belum memahami komponen RPPH sesuai kurikulum 2013.
Hasil wawancara, observasi dan dokumentasi menunjukkan bahwa kurikulum 2013 belum terlaksana secara optimal, baik perencanaan maupun
penerapannya. Terlihat dari kurangnya pengetahuan guru tentang penyusunan RPPH, guru kesulitan melakukan penilaian dalam kegiatan pembelajaran,
terbatasnya kemampuan guru dalam menyampaikan pendekatan saintifik dalam
kegiatan pembelajaran. Peneliti menyimpulkan bahwa hal yang paling krusial dalam penerapan kurikulum adalah penyusunan RPPH. Penyusunan RPPH
hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Hasil wawancara dengan siswa menunjukkan
bahwa kegitan
pembelajaran yang
diinginkan adalah
mengakomodasikan permainan. Pertanyaan juga disetujui oleh guru yang mengungkapkan bahwa permainan baik jika diterapkan untuk anak. Oleh karena
itu, produk yang dihasilkan oleh penelitian ini adalah RPPH berbasis permainan anak.
4.1.2.2 Prosedur penyusunan produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPP-H