Pengertian Prestasi Belajar Prestasi Belajar Akuntansi

diri seseorang untuk merasa tertarik pada bidang hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Menurut Winkel 1996:24 minat adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidanghal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.” Selanjutnya Slameto 1995:57 mengemukakan bahwa minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang.” d. Motivasi Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong sesorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupkan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. 2. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifanya di luar diri siswa, yaitu beberpa pengalaman-pengalaman, keadaan kelurga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. a. Keadaan keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto bahwa: “Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.” Dalam hal ini Hasbullah 1994:46 yang diambil dari mengatakan: “Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.” b. Keadaan Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya. Menurut Kartono 1995:6 mengemukakan “guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar. c. Lingkungan Masyarakat Dalam hal ini Kartono 1995:5 berpendapat: Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak- anak yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak- anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentukan anakpun dapat terpengaruh pula.

B. Aktivitas Belajar

Kamus Umum Bahasa Indonesia Poerwadarminta,1984:26 menyebutkan bahwa aktivitas adalah kegiatan, kesibukan. Menurut Sriyono, aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani . Sardiman AM 2006: 103 menyebutkan bahwa di dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yakni menurut pandangan ilmu jiwa lama dan pandangan ilmu jiwa modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh guru sedang menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa. Budiningsih, 2003:125, ada berbagai cara untuk dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, diantaranya ialah 1 memberikan pertanyaan-pertanyaan ketika proses pembelajaran berlangsung 2 mengerjakan latihan pada setiap akhir suatu bahasan 3 membuat percobaan dan memikirkan jawaban atas hipotesis yang diajukan 4 membentuk kelompok belajar 5 menerapkan pembelajaran kontekstual, kooperatif, dan kolaboratif .. Menurut Hamali 2008: 175 aktivitas dalam pengajaran itu mempunyai nilai. Nilai yang terkandung dalam aktivitas pengajaran adalah sebagai berikut: 1. para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri 2. berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral 3. memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan siswa 4. para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri 5. memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis 6. mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, hubungan orang tua dengan guru 7. pengajaran dilaksanakan secara konkret sehingga mengembangkan pemahaman berfikir kritis serta menghindarkan verbalitas 8. pengajaran disekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan di masyarakat. Sardiman AM 2006: 101, menyebutkan bahwa aktivitas belajar ada bermacam-macam jenisnya, antara lain: 1 visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2 oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 3 listening activities, sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. 4 writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5 drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6 motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. 7 mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8 emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, kesiapan, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Menurut Harrow, 1990: 30-31. Hasil belajar psikomotorik dapat diklarifikasikan menjadi enam: gerakan refleks, gerakan fundamental dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisis, gerakan keterampilan, dan komunikasi tanpa kata. C. Pengertian Akuntansi Akuntansi sangat erat kaitannya dengan informsi keuangan. di dalam bukunya Suwardjono 2002:5 definisi resmi untuk akuntansi yang mula- mula diajukan adalah definisi yang dimuat dalam Accounting Terminology Bulletin No.1 yang diterbitkan oleh Accounting Principles Board APBD yaitu suatu komite penyusunan prinsip akuntansi yang dibentuk oleh American Institute of Certified Public Accountants AICPA. Komite tersebut mendifinisikan akuntansi sebagai berikut: Accounting is the art of recording, classifying, and summerising in a significant mnner and in terms of money, transactions and events which are, in part at least, of financial character, and interpreting the results thereof. ² Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterprestasian hasil proses tersebut. Sedangkan menurut Suwardjono sendiri 2002:7 darin sudut bidang studi, akuntansi dapat diartikan sebagai: seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif suatu unit organisasi dan cara penyampaian pelaporan informasi

Dokumen yang terkait

Hubungan antara bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, sarana belajar, dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 3 177

Deskripsi persepsi siswa tentang manfaat pelayanan bimbingan belajar pada siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 0 84

Hubungan bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa : studi kasus siswi kelas XI SMA Stella Duce 2.

0 0 116

Metode discovery untuk mengaktifkan dan meningkatkan prestasi siswa dalam belajar listrik dinamis kelas X di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 0 139

Penerapan metode pembelajaran role playing pada pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi siklus akuntansi : penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 1 221

Peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi SMA : studi kasus siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2.

1 4 188

Deskripsi persepsi siswa tentang manfaat pelayanan bimbingan belajar pada siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013

0 0 82

Hubungan antara bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, sarana belajar, dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi studi kasus siswa kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

1 5 175

METODE DISCOVERY UNTUK MENGAKTIFKAN DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DALAM BELAJAR LISTRIK DINAMIS KELAS X DI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA

0 0 137

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA (Penelitian dilaksanakan pada siswa Kelas XI IPS 1 SMA STELLA DUCE 2 Yogy

0 2 235