kepekaan dan kesetiakawanan sosial; Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan
pandangan-pandangan; memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial; memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan
komitmen; menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois; membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa; berbagai
ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan; Meningkatkan rasa saling
percaya kepada sesama manusia; meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif; meningkatkan kesediaan
menggunakan ide orang lain yamg dirasakan lebih baik; Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis
kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas. Dengan menggunakan model cooperative learning teknik Quick on The
Draw yaitu sebuah aktivitas riset dengan insentif bawaan untuk kerja tim dan kecepatan maka merupakan alternatif seorang guru dalam menciptakan
suasana belajar yang aktif di kelas bagi peserta didik. Para peserta didik akan terbagi dalam kelompok-kelompok. Aktifitas ini mendorong kerja kelompok
– semakin efisien kerja kelompok, semakin cepat kemajuannya dalam menyelesaikan tugas. Kelompok dapat belajar bahwa pembagian tugas lebih
produktif daripada menduplikasi tugas. Ini memberikan pengalaman mengenai tentang macam-macam ketrampilan membaca, yang didorong oleh
kecepatan aktivitas, ditambah belajar mandiri dan kecakapan ujian yang lain –
membaca pertanyaan dengan hati-hati, yang menjawab pertanyaan dengan tepat, membedakan materi yang penting dan yang tidak.
Kegiatan ini membantu siswa untuk membiasakan diri mendasarkan belajar pada sumber, bukan guru. Teknik ini juga mengandung fun karena
seperti games. Dengan adanya model cooperative learning melalui teknik Quick On The Draw ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
A. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, sumber masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model pembelajaran cooperative learning dengan
Quick on The Draw dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta kelas XI?
2. Apakah penerapan model pembelajaran cooperative learning teknik Quick
on The Draw dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta kelas XI?
B. Tujuan Penelitian
Dan tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran cooperative learning teknik Quick on The Draw dapat meningkatkan aktivitas belajar
akuntansi di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta kelas XI
2. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran cooperative
learning teknik Quick on The Draw dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta kelas XI
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Membantu siswa dalam peningkatan aktivitas dan prestasi belajar
b. Melatih siswa untuk berpikir aktif, kreatif dan membangun kerjasama
dengan teman-temannya c.
Lebih membangun komunikasi antara guru dengan siswa 2.
Bagi Guru a.
Dapat memberikan informasi mengenai model pembelajaran cooperative learning dengan teknik Quick on The Draw.
3. Bagi Peneliti
a. Peneliti dapat memperoleh tambahan wawasan, pengalaman dan
mempraktekkan dalam menerapkan model cooperative learning dengan teknik Quick on The Draw guna meningkatkan aktivitas dan
prestasi belajar siswa 4.
Bagi Universitas Sanata Dharma a.
Dapat menjadi referensi selanjutnya bagi penelitian berikutnya terutama bagi calon pendidik calon Guru di USD ini.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar Akuntansi
1. Pengertian Belajar
Cronbach Sadirman, 2005:20 mengemukakan bahwa “Learning is shown by a change is behavior as aresult of experience”. Belajar adalah
memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan Harold Spears Sadirman, 2005:20 memberikan batasan,
“Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction”. Belajar adalah mengamati, membaca,
berinisisasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk arahan. Geoch, mengatakan Spears Sadirman, 2005:20 “Learning is a
change in performance as a result of practice”. Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek. Dari ketiga definisi di atas, maka
dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya
dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Winkel 1991:36 dalam bukunya yang berjudul Psikologi
Pengajaran. Menurutnya, pengertian belajar adalah: “suatu aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sikap”. Perubahan
itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.
Menurut Nasution 1982: 68, belajar adalah: “sebagai perubahan kelakuan, pengalaman dan latihan. Jadi belajar
membawa suatu perubahan pada diri individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai sejumlah pengalaman, pengetahuan, melainkan
juga membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, minat, penyesuaian diri. Dalam hal ini meliputi segala aspek organisasi atau
pribadi individu yang belajar”.
Menurut Hilgard Sanjaya, 2008:112 belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. Hilgard
mengungkapkan: ‘Learning is the process by wich an activity originates or changed through training procedurs wether in the laboratory or in the in
naural environment as distinguished from cahnges not atributable to training’. Bagi Hilgard, belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan
atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.
1. Ciri-ciri Belajar
William Burton menyimpulkan uraiannya yang cukup panjang terhadap prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:
1. proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi dan melampaui
under going 2.
proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran-mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.
3. pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid
4. pengalaman belajar besumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri
yang mendorong motivasi yang kontinyu 5.
proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan