berarti menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penguasaan gramatika bahasa
Jerman yang diajar dengan menggunakan media lagu lebih baik dibandingkan yang diajar dengan menggunakan media konvensional.
C. Kerangka Pikir 1. Perbedaan penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA N
1 Muntilan Magelang antara yang diajar menggunakan media lagu dengan yang menggunakan media konvensional.
Setiap negara mempunyai media komunikasi yang dapat memperlancar suatu hubungan antar individu. Alat komunikasi ini kita sebut bahasa. Fungsi utama bahasa
adalah alat untuk berkomunikasi. Bahasa asing juga merupakan bahasa Internasional berguna bagi warga Indonesia untuk menjalin hubungan dan interaksi sosial dengan
warga negara lain. Jadi untuk bisa berkomunikasi dengan baik, maka perlu adanya pembelajaran bahasa asing di sekolah
.
Pembelajaran bahasa asing menekankan empat aspek yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa tersebut, yaitu keterampilan menyimak Hörverstehen,
keterampilan berbicara Sprechfertigkeit, keterampilan membaca Leseverstehen dan keterampilan menulis Schreibfertigkeit. Aspek keterampilan berbahasa tersebut
saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Untuk menguasai ke empat aspek tersebut perlu didukung oleh penguasaan tata bahasa dan kosakata. Kosakata sangat penting
dalam berbahasa, karena tanpa kosakata orang tidak akan dapat berkomunikasi dengan baik.
Bahasa Jerman merupakan mata pelajaran yang diajarkan di SMA, maupun SMK. Namun peserta didik mengalami kesukaran dalam mempelajari kosakata
bahasa Jerman. Selama ini guru dalam memberikan pelajaran bahasa Jerman cenderung menggunakan ceramah dan hanya menggunakan media konvensional
seperti papan tulis dan buku pelajaran. Pembelajaran tersebut terkesan monoton dan membosankan. Peserta didik juga cenderung kurang berminat dalam mengikuti
pelajaran. Mengatasi masalah tersebut perlu adanya media pembelajaran yang tepat.
Media lagu sebagai media alternatif untuk pembelajaran bahasa Jerman, yang berfungsi sebagai media pembelajaran kosakata bahasa Jerman harapnya peserta
didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata serta mereka termotivasi dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jerman. Guru merupakan fasilitator dalam
pengajaran, lalu media atau alat bantu menjadi salah satu faktor penting dalam pembelajaran bahasa Jerman. Namun tidak semua media cocok digunakan dalam
pembelajaran bahasa Jerman. Media yang bersifat konvensional seperti papan tulis kurang efektif dalam meningkatkan kosakata serta motivasi dalam pembelajaran
bahasa Jerman. Maka dalam proses pembelajaran bahasa Jerman diperlukan media atau alat
untuk mendukung proses pembelajaran guna memotivasi siswa. Salah satu media yang diduga dapat menarik perhatian peserta didik adalah media audio yaitu lagu.