dan perasaan baik lisan maupun tulisan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kosakata mempunyai peranan penting dalam pembelajaran bahasa asing, dan merupakan faktor
penentu dalam mengembangkan keterampilan berbahasa serta kosakata merupakan modal utama dalam mengutarakan ide-ide dalam pikiran baik lisan maupun secara
tertulis.
c. Penguasaan Kosakata
Kosakata merupakan faktor kebahasaan yang sangat esensial yang harus dikuasai oleh peserta didik supaya dapat berbahasa Jerman dengan baik dan benar.
Kuantitas dan kualitas kosakata seseorang turut menentukan kualitas dan bobot kemampuan mentalnya. Oleh sebab itu penguasaan kosakata dasar bahasa Jerman
harus dikuasai peserta didik.Tarigan 1986: 3-4 membagi kosakata dasar atau basic vocabulary
sebagai berikut: 1 Istilah kekerabatan; misalnya: der Vater, die Mutter, das Kind,
2 Nama bagian tubuh; misalnya: der Kopf, das Haar, das Auge, das Ohr, 3 Kata ganti diri, penunjuk ; misalnya: ich, du, er, sie, es, wir, ihr, diese, das, hier,
dort, da, 4 Kata bilangan pokok; misalnya: eins, zwei, drei, vier, 5 Kata kerja
pokok; misalnya: essen, trinken, schlafen, aufstehen, sprechen, sehen, hören, arbeiten, laufen, gehen,
6 Kata keadaan pokok; misalnya: fröh, traurig, hungrig, satt, durstig, gross, klein,
7 Benda-benda universal; misalnya: das Wasser, die Erde, das Feuer, die Luft, der Himmel, der Mond, der Stern, die Sonne, die Pflanzen, das
Tier. Menurut Zuchdi 1955: 3 penguasaan kosakata adalah kemampuan seseorang
untuk mengenal, memahami, dan menggunakan kata-kata dengan baik dan benar
melalui menyimak, berbicara membaca dan menulis. Dari hal ini dapat dikatakan bahwa penguasaan kosakata merupakan kemampuan untuk memahami serta
menggunakan kata-kata dalam wacana yang dibaca atau disimak, maupun dalam komunikasi lisan atau tulisan.
Menurut Parera 1993: 119 terdapat delapan asumsi mengenai penguasaan kosakata, yaitu penutur asli sebuah bahasa terus mengembangkan jumlah kosakata
mereka pada usia dewasa dibandingkan pengembangan sintaksis hampir tidak terjadi lagi, penguasaan kosakata berarti mengetahui dengan kemungkinan untuk
menemukan kata-kata dalam bentuk tertulis atau ajaran, dan menguasai kosakata juga berarti sangat boleh jadi mengetahui juga kata-kata lain yang berhubungan
dengannya, mengetahui pembatasan-pembatasan penguasaan kosakata tersebut sesuai dengan konteks situasi pemakaiannya, mengetahui distribusi sintaksis dari kata
tersebut, mengetahui bentuk dasar dan deviasi yang mungkin dari kosakata tersebut, mengetahui jaring hubungan antar kata dalam bahasa tersebut, mengetahui tentang
makna kata-kata tersebut, dan mengetahui banyak perbedaan dan variasi-variasi makna yang berhubungan dengan kosakata tersebut.
Syafilie 1996: 64 mengatakan penguasaan kosakata dalam suatu bahasa berhubungan dengan jumlah kata yang harus dikuasai agar seseorang dapat
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dan dalam pemilihan kata serta pemakaiannya sesuai dengan konteks komunikasi. Kemudian Amalputra 1994: 28
membagi tingkat penguasaan kosakata berdasarkan kelompok pembelajarnya yakni 1 tingkat permulaan dengan penguasaan kosakata sekitar 1000 kata pokok, 2