Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Pertama
penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik SMA Negeri 1 Muntilan Magelang antara kelompok yang diajar dengan menggunakan media lagu dan kelompok yang
diajar dengan menggunakan media konvensional’’ Hipotesis tersebut adalah hipotesis nol Ho.
Untuk membuktikan hipotesis tersebut digunakan analisis statistik dengan Uji-
t dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hasil uji-t dikatakan diterima apabila harga t
hitung
lebih besar dari t
tabel
. Perhitungan uji-t ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 13 for Windows. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 17: Ujit-t Skor Post-test Kelompok Kontrol dan Eksperimen Data
t
hitung
t
tabel
db P
Ket.
Post-test 2,373 2,00
63 0,021
t
h
t
t
= signifikan
Dari hasil perhitungan diperoleh t
hitung
sebesar 2,373 dengan P sebesar 0,021 P 0,05 yang menunjukan adanya perbedaan signifikan antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Setelah dikonsultasikan dengan t
tabel
pada taraf signifikasi α = 0,05 dan db = 63, sebesar 58,754, ternyata t
hitung
lebih besar dari t
tabel
2,00. Hal ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen, sehingga H
o
yang berbunyi penggunaan media lagu terhadap penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Muntilan
Megelang sama efektifnya dengan teknik konvensional ditolak. Dengan demikian H
a
yang berbunyi penggunaan media lagu terhadap penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Muntilan lebih efektif daripada teknik
konvensional diterima. 2. Hipotesis kedua
Hipotesis alternatif Ha yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi “penggunaan media lagu dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman pada kelas X
lebih efektif daripada penggunaan media konvensional’’. Untuk kepentingan pengujian hipotesis alternatif dalam penelitian ini diubah menjadi hipotesis nol Ho
sehingga berbunyi “ penggunaan media lagu terhadap penguasaan kosakata bahasa
jerman peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Muntilan Magelang sama efektifnya dengan
penggunaan media konvensional’’. Untuk menguji hipotesis tersebut dicari dengan melihat perbedaan rata-rata
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini untuk mengetahui ada tidaknya bobot keefektifan penggunaan media lagu pada pembelajaran kosakata bahasa
Jerman.
Tabel 18: Bobot Keektifan Media Lagu
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama mengalami peningkatan. Namun
peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol. Peningkatan nilai rata-rata
kelas eksperimen sebesar 13,66 67,94-54,28 atau sebesar 67,94-54,2854,28 x 100,sedangkan peningkatan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 7,5 62,41-54,91
atau sebesar 62,41-54,9154,91 x 100. Adapun hasil penghitungan bobot keefektifan adalah 10,6. Dengan
demikian, hipotesis nol Ho yang berbu nyi’’ penggunaan media lagu terhadap
penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Muntilan Magelang
sama efektifnya dengan penggunaan media konvensional’’ditolak dan hipotesis alternatif Ha y
ang berbunyi’’penggunaan media lagu terhadap penguasaan
Data Rata-rata Gains skor
Bobot keefektifan
Pre-test Eksperimen
54,28
13.66 10,6
Post-test Eksperimen
67,94 Pre-test
Kontrol 54,91
7,5 Post-test
Kontrol 62,41
kosakata bahasa jerman peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Muntilan Magelang lebih efektif daripada penggunaan media konvensional’’diterima. Jadi hipotesis kedua
dalam penelitian ini diterima dengan bobot keefektifan 10,6, perhitungan bobot keefektifan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.