Tabel 5: Distribusi Frekuensi Skor Pre-test Kelas Kontrol
No. Interval F absolut
F relative
F komulatif
1 65 - 72
4 32
12.5 2
59 - 65 7
28 21.9
3 52 - 59
12 21
37.5 4
45 - 52 4
9 12.5
5 38 - 45
3 5
9.4 6
31 - 38 2
2 6.2
Jumlah 32
97 100
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa peserta didik dengan jumlah frekuensi yang paling banyak berada pada kelas interval 3, yang jumlah
frekuensinya 12 peserta didik atau sebanyak 37,5 dan yang paling sedikit berada pada kelas interval 6 dengan frekuensi 2 peserta didik atau sebanyak 6,3.
Tabel distribusi frekuensi data skor pre-test penguasaan kosakata bahasa Jerman kelas
kontrol di atas dapat digambarkan dalam bentuk histogram dan poligon sebagai
berikut .
Gambar 1.3.
Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Pre-test Kelas Kontrol
Untuk memudahkan pengamatan terhadap perbandingan statistik skor awal pre-test kelas kontrol dan eksperimen, dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 6: Rangkuman Hasil Pre-test Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kelas Nilai terendah Nilai tertinggi Mean
Median Modus
SD
Eksperimen 42,90
62,90 54,28
54,30 51,40
5,72 Kontrol
31,40 71,40
54,91 54,30
54,30 9,61
2 3
4 12
7 4
2 4
6 8
10 12
14
31.4-38.1 38.2-44.9 45.0-51.7 51.8-58.5 58.6-65.3 65.4-72.1
Frekuen si
Interval
Pretest Kontrol
c. Uji-t Antar Kelas pada saat Pre-test
Setelah pemberian pre-test kepada masing-masing kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen, maka hasil pre-test dari kedua kelas tersebut diuji dengan
uji-t. Tujuannya yaitu untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan antar kedua kelas tersebut. Apabila harga t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
pada taraf signifikansi α = 0,05 maka H
diterima dan H
a
ditolak. Sebaliknya jika harga t
hitung
lebih besar dari t
tabel
pada taraf signifikasi α = 0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima. Dari pengolahan data pre-test diperoleh t
hitung
t
h
= 0,099 dan probabilitas p = 0,922 setelah dikonsultasikan dengan t
tabel
t
t
dengan taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan df = 63 sebesar 52,522, sehingga diperoleh t
h
= 0,099 t
t
=2,00.Dengan demikian berdasarkan kriteria yang ditetapkan, tidak ada perbedaan yang signifikan penguasaan kosakata peserta didik di SMA Negeri 1 Muntilan
Magelang antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, sehingga dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik kelompok eksperimen dan
kontrol pada tahap awal tidak berbeda secara signifikan atau sebanding .
Tabel 7: Uji-t Skor Pre-test Kelas Kontrol dan Eksperimen Data
t
hitung
t
tabel
df p
Ket.
Pre-test 0,099
2,00 63 0,922 t
h
t
t
= tidak signifikan
1. Deskripsi Data Post-test a. Data Post-test Kelas Eksperimen
Setelah diberikan perlakuan dengan menggunaan media lagu kemudian diberikankan post-test. Hasil post-test digunakan sebagai tolok ukur peningkatan
setelah diberikan perlakuan. Jumlah butir soal yang digunakan adalah sebanyak 35 sehingga skor tertinggi yang dapat dicapai peserta didik adalah 35 dan skor terendah
adalah 0. Subjek pada post-test kelas eksperimen sebanyak 33 peserta didik. Dari hasil tes penguasaan kosakata bahasa Jerman, skor tertinggi yang dicapai peserta
didik adalah 82,90 dan skor terendah adalah 48,60. Adapun distribusi frekuensi skor post-test
kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8: Distribusi Frekuensi Skor Post-test Kelas Eksperimen No. Interval
F absolut F relative
F komulatif
1 78 - 83
4 33
12.1 2
72 - 77 5
29 15.1
3 66 - 72
9 24
27.3 4
60 - 66 9
15 27.3
5 54 - 60
5 6
15.2 6
49 - 54 1
1 3.0
Jumlah 33
108 100