sebelum peserta didik mendapat perlakuan treatment, baik kelas eksperimen
maupun kelas kontrol. b. Perlakuan Eksperimen
Pelaksanaan eksperimen merupakan saat untuk memberi perlakuan treatment
pada kelompok. Materi yang diberikan pada dua kelas sama, yang membedakan adalah perlakuan yang diberikan pada proses pembelajaran. Pada kelas
eksperimen saat proses pembelajaran yang diberikan perlakuan dengan media lagu, namun pada kelas kontrol tidak mendapat perlakuan khusus seperti kelas eksperimen
atau dengan kata lain proses pembelajaran dilakukan seperti biasa dengan media konvensional dan tanpa menggunakan lagu.
c. Post test
Tahap post-test adalah tahap akhir yang diberikan kepada peserta didik. Pemberian post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan bentuk tes dan
jumlah soal yang sama dengan soal pada saat pre-test. Tahap ini dilakukan setelah semua perlakuan diberikan. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui
tingkat pencapaian penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik antara kelas yang diberikan perlakuan dan kelas yang tidak diberikan perlakuan.
Perlakuan eksperimen yaitu penggunaan media lagu dilakukan pada kelas eksperimen, setelah itu diadakan post-test untuk mengetahui seberapa efek
penggunaan media lagu terhadap kemampuan kosakata peserta didik kelas X SMA Negeri I Muntilan Magelang.
3. Tahap Pasca Eksperimen
Tahap pasca eksperimen merupakan tahap penyelesaian atau akhir eksperimen. Di tahap ini, data pre-test dan post-test akan dianalisis dengan
menggunakan perhitungan statistik, hasil perhitungan akan digunakan untuk menjawab hipotesis apakah diterima atau ditolak.
I. Uji Persyaratan Analisis
Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang
dari kebenaran yang seharusnya ditarik. Untuk memenuhi persyaratan tersebut dilakukan uji normalitas sebaran dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas sebaran digunakan untuk mengetahui kondisi masing-masing variabel penelitian, apakah sebaran datanya berdistribusi normal atau tidak.Teknis
analisis yang digunakan adalah uji nomalitas dengan rumus chi kuadrat x² dengan taraf signifikansi α = 0,05. Rumus yang digunakan untuk menguji normalitas adalah
uji chi kuadrat Arikunto, 2006: 312.
∑
1
[ ]
Keterangan:
x
2
: Harga chi kuadrat yang dicari.
fo
: Frekuensi yang ada frekuensi observasi atau frekuensi sesuai dengan keadaan.
fh
: Frekuensi yang diharapkan sesuai dengan teori.
Jika harga chi kuadrat
hitung
lebih besar dari harga chi kuadrat
tabel
dapat dikatakan bahwa data yang diperoleh tidak berdistribusi normal dan bila harga chi
kuadrat
hitung
lebih kecil dari chi kuadrat
tabel
, maka dapat dikatakan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas bertujuan untuk menguji homogen atau tidaknya data antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.Tes statistik yang digunakan adalah uji-F untuk
membandingkan varians terkecil. Rumus yang digunakan adalah Sugiono,1999: 164.
Keterangan:
F : Koefisien F tes.
: Varians Kelompok 1 terbesar. : Varians Kelompok 2 terkecil
Jika hasil F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
pada taraf signifikan α = 0,05 berarti varians dari kedua kelas itu adalah populasinya masing-masing adalah tidak berbeda
secara signifikan dan jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
berarti varians dari kedua kelas tersebut berbeda secara signifikan. Perhitungan uji homogenitas diperoleh melalui
bantuan perhitungan dengan program SPSS 13 for Windows.