the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
c. Prinsip-prinsip konsolidasi lanjutan c. Principles of consolidation continued
Secara khusus,
Kelompok Usaha
mengendalikan investee jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha memiliki seluruh hal berikut ini:
Specifically, the Group controls an investee if, and only if, the Group has all of the following:
a. kekuasaan atas investee misalnya adanya hak yang memberikan Kelompok Usaha
kemampuan saat ini untuk mengarahkan aktivitas investee yang relevan;
a. power over the investee i.e., existing rights that give it the current ability to direct the
relevant activities of the investee; b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel
dari keterlibatan Kelompok Usaha dengan investee; dan
b. exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and
c. kemampuan untuk
menggunakan kekuasaannya
atas investee
untuk mempengaruhi imbal hasil Kelompok Usaha.
c. the ability to use its power over the investee to affect the Group’s returns.
Umumnya, kepemilikan hak suara mayoritas menghasilkan pengendalian. Untuk mendukung
hal ini, dan jika Kelompok Usaha memiliki hak suara kurang dari hak suara mayoritas, atau hak
sejenis atas suatu investee, Kelompok Usaha mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan
ketika menilai apakah Kelompok Usaha memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:
Generally, there is a presumption that a majority of voting rights results in control. To
support this presumption and when the Group has less than a majority of the voting, or similar,
rights of an investee, it considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it
has power over an investee, including:
a. pengaturan kontraktual dengan pemegang hak suara lainnya pada investee;
a. the contractual arrangements with the other vote holders of the investee;
b. hak-hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan
b. rights arising from other contractual arrangements; and
c. hak suara yang dimiliki Kelompok Usaha dan hak suara potensial.
c. the Group’s voting rights and potential voting rights.
Kelompok Usaha menilai kembali apakah masih mengendalikan investee jika fakta dan keadaan
mengindikasikan bahwa terdapat perubahan dalam satu atau lebih dari tiga elemen
pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai
sejak tanggal
Kelompok Usaha
memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir ketika Kelompok Usaha kehilangan
pengendalian atas entitas anak. The Group reassesses whether or not it
controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more
of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains
control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary.
Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain “OCI” diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dari Kelompok Usaha dan kepentingan nonpengendali “KNP”, meskipun
hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.
Profit or loss and each component of other comprehensive income “OCI” are attributed to
the equity holders of the parent of the Group and to the non-controlling interests “NCI”,
even if this results in the NCI having a deficit balance.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
c. Prinsip-prinsip konsolidasi lanjutan c. Principles of consolidation continued
Laporan keuangan
konsolidasian disusun
dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam
keadaan yang serupa. Jika anggota Kelompok Usaha menggunakan kebijakan akuntansi yang
berbeda untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian
dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for
like transactions and other events in similar circumstances. If a member of the Group uses
different accounting policies for like transactions and
events in
similar circumstances,
appropriate adjustments are made to its financial
statements in
preparing the
consolidated financial statements. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan
antar Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.
All significant intercompany accounts and transactions between the Company and
Subsidiaries have been eliminated.
Perubahan dalam bagian kepemilikian Kelompok Usaha
pada entitas
anak yang
tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat
sebagai transaksi ekuitas. A change in the ownership interest of a
subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction.
Ketika Kelompok
Usaha kehilangan
pengendalian pada
entitas anak,
maka Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset
termasuk goodwill,
liabilitas, KNP
dan komponen ekuitas lainnya serta mengakui
keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian. Saldo investasi yang
masih dimiliki diakui pada nilai wajarnya. If the Group loses control of a subsidiary, it
derecognizes the related assets including any goodwill, liabilities, NCI and other components
of equity and any resulting gain or loss associated with the loss of control. Any
investment retained is recognized at its fair value.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat
diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan, yang masing-
masing disajikan dalam laba atau rugi dan dalam ekuitas
pada laporan
posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of profit or loss and net assets of Subsidiaries not attributable,
directly or indirectly, to the Company, which are presented in profit or loss and under the equity
section in the consolidated statements of financial position, respectively, separately from
the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent entity.
Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan Entitas Anak yang mata uang fungsionalnya
adalah Rupiah dijabarkan ke dalam Dolar AS dengan menggunakan:
For consolidation purposes, the financial statements
of Subsidiaries
with Rupiah
functional currency are translated into US Dollar using the following:
AkunAccounts KursExchange Rates
Aset dan liabilitas Kurs rata-rata pembelian dan penjualan Bank Indonesia pada akhir periode
Assets and liabilities pelaporan Average buying and selling exchange rate of Bank Indonesia
at the end of reporting period Pendapatan dan beban
Rata-rata tertimbang dari kurs tengah Bank Indonesia selama periode pelaporan Revenues and expenses
Weighted-average middle exchange rate of Bank Indonesia during the reporting period
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
c. Prinsip-prinsip konsolidasi lanjutan c. Principles of consolidation continued
Selisih yang timbul dari penjabaran laporan keuangan Entitas Anak tersebut ke dalam Dolar
AS disajikan
dalam akun
“Penghasilan Komprehensif Lainnya - Selisih Kurs karena
Penjabaran Laporan Keuangan Entitas Anak” sebagai bagian dari Penghasilan Komprehensif
Lainnya pada ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The difference arising from the translation of Subsidiaries’ financial statements into US Dollar
is presented in the account of “Other Comprehensive Income - Difference in Foreign
Currency
Translation of
the Financial
Statements of Subsidiaries” as part of Other Comprehensive Income in the equity section of
the consolidated statements of financial position.
d. Transaksi dengan pihak berelasi d. Transactions with related parties
Kelompok Usaha mempunyai transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana didefinisikan pada
PSAK No. 7 Revisi 2010. The Group has transactions with related parties
as defined in PSAK No. 7 Revised 2010. Saldo dan transaksi yang material antara
Kelompok Usaha dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia dan entitas berelasi dengan
Pemerintah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
Kelompok Usaha memilih untuk mengungkapkan transaksi dengan entitas berelasi dengan
Pemerintah dengan menggunakan pengecualian dari persyaratan pengungkapan pihak berelasi.
Significant transactions and balances of the Group with the Government of the Republic of
Indonesia and Government-related entities are disclosed in the relevant notes to the
consolidated financial statements. The Group elected to disclose the transactions with
Government-related
entities, using
the exemption from general related party disclosure
requirements. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan
berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama
dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties, which
may not be the same as those of the transaction between unrelated parties.
e. Penentuan nilai wajar e. Determination of fair value
Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai
Wajar”. PSAK ini, antara lain, memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai
wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diijinkan. Penerapan
PSAK ini
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
laporan keuangan
konsolidasian. Effective on January 1, 2015, the Group applied
PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”. This PSAK, among others, provides guidance on
how to measure fair value when fair value is required or permitted. The adoption of this
PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Kelompok Usaha mengukur instrumen keuangan seperti derivatif pada nilai wajar setiap tanggal
pelaporan. Pengungkapan nilai wajar untuk instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 33.
The Group measures financial instruments such as derivatives at fair value at each reporting
date. Fair value related disclosures for financial instruments are disclosed in Note 33.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa transaksi untuk
menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi di:
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an
orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value
measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the
liability takes place either:
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
e. Penentuan nilai wajar lanjutan e. Determination of fair value continued
●
pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut; atau
●
dalam hal tidak terdapat pasar utama, maka pasar yang paling menguntungkan untuk
aset atau liabilitas tersebut.
●
in the principal market for the asset or liability; or
●
in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or
liability. Kelompok Usaha harus memiliki akses ke pasar
utama atau pasar yang paling menguntungkan tersebut.
The principal or the most advantageous market must be accessible by the Group.
Nilai wajar
aset dan
liabilitas diukur
menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau
liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi
terbaiknya. The fair value of an asset or a liability is
measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset
or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.
Kelompok Usaha menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data
yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang
dapat
diobservasi yang
relevan dan
meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
The Group uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which
sufficient data are available to measure fair value, maximising the use of relevant
observable inputs and minimising the use of unobservable inputs.
Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur
atau diungkapkan
dalam laporan
keuangan konsolidasian dikelompokkan dalam hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan di
bawah ini, berdasarkan tingkatan level input yang
terendah yang
signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: All assets and liabilities for which fair value is
measured or disclosed in the consolidated financial statements are categorized within the
fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is
significant to the fair value measurement as a whole:
●
Level 1
- harga
kuotasian tanpa
penyesuaian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
●
Level 1 - Quoted unadjusted market prices in active markets for identical assets or
liabilities.
●
Level 2 - teknik penilaian dimana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung.
●
Level 3 - teknik penilaian dimana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai
wajar tidak
dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak
langsung.
●
Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the
fair value measurement is directly or indirectly observable.
●
Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the
fair value measurement is directly or indirectly unobservable.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian,
Kelompok Usaha
menentukan apakah
perpindahan antar level hirarki telah terjadi dengan melakukan evaluasi pengelompokan
berdasarkan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar
secara menyeluruh pada setiap akhir periode pelaporan.
For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a
recurring basis, the Group determines whether transfers have occurred between Levels in the
hierarchy by re-assessing categorization based on the lowest level input that is significant to the
fair value measurement as a whole at the end of each reporting period.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
e. Penentuan nilai wajar lanjutan e. Determination of fair value continued
Komite penilai Kelompok Usaha menentukan kebijakan dan prosedur untuk menentukan
pengukuran nilai wajar yang berulang. Komite penilai ini terdiri dari Superintendent General
Accounting Fixed Assets, Manager Financial Accounting, General Manager Accounting dan
Direktur Keuangan. The Group’s valuation committee determines
the policies and procedures for recurring fair value measurement. The valuation committee
comprises of
Superintendent General
Accounting Fixed Assets, Manager Financial Accounting, General Manager Accounting and
Finance Director.
Penilai Eksternal terlibat dalam penilaian aset signifikan yaitu tanah. Keterlibatan penilai
eksternal ditentukan secara tahunan oleh komite penilai setelah berdiskusi dan disetujui oleh
Komite Audit Perusahaan. Pemilihan didasarkan pada
pengetahuan atas
pasar, reputasi,
independensi dan apakah standar professional dijaga. Penilai eksternal biasanya dirotasi setiap
tiga tahun. Komite penilai memutuskan, setelah berdiskusi dengan penilai eksternal Kelompok
Usaha, teknik penilaian dan input yang sesuai yang digunakan dalam setiap kondisi.
External valuer is involved for valuation of significant assets which is land. Involvement of
external valuer is decided upon annually by the valuation committee after discussion with and
approval by the Company’s audit committee. Selection criteria include market knowledge,
reputation,
independence and
whether professional standards are maintained. Valuer
are normally rotated every three years. The valuation committee decides, after discussions
with the Group’s external valuer, which valuation techniques and inputs to use for each
case.
Pada setiap tanggal pelaporan, komite penilai menganalisa pergerakan dari nilai aset yang
memerlukan pengukuran atau pengevaluasian kembali sesuai kebijakan Kelompok Usaha.
Untuk analisa ini, komite penilai melakukan verifikasi atas input utama yang dipakai dalam
penilaian terakhir dan mencocokkan dengan kontrak dan dokumen relevan lain.
At each reporting date, the valuation committee analyses the movements in the values of assets
which are required to be re-measured or re- assessed as per the Group’s accounting
policies. For this analysis, the valuation committee verifies the major inputs applied in
the latest valuation by agreeing the information in the valuation computation to contracts and
other relevant documents.
Komite Penilai,
bersama dengan
penilai eksternal
Kelompok Usaha,
juga membandingkan setiap perubahan nilai wajar
setiap aset dengan sumber eksternal yang relevan untuk menentukan apakah perubahan
tersebut wajar. The valuation committee, in conjunction with
the Group’s external valuer, also compares each the changes in the fair value of each asset
with relevant external sources to determine whether the change is reasonable.
Untuk tujuan penentuan pengungkapan nilai wajar, Kelompok Usaha menentukan kelompok
aset dan liabilitas berdasarkan sifat, karakteristik dan risiko dari aset dan liabilitas dan level dari
hirarki nilai wajar yang dijelaskan di atas. For the purpose of fair value disclosures, the
Group has determined classes of assets and liabilities on the basis of the nature,
characteristics and risks of the asset or liability and the level of the fair value hierarchy as
explained above.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
f. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing f. Foreign
currency transactions
and balances
Masing-masing entitas
mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam
menentukan mata
uang fungsionalnya.
Perusahaan dan Kelompok Usaha menentukan mata uang fungsional adalah Dolar AS sejak
tahun 2000 dan memutuskan mata uang penyajian laporan keuangan konsolidasian
menggunakan Dolar AS. Each entity considers the primary indicators
and other indicators in determining its functional currency.
The Company
and certain
Subsidiaries determined that its functional currency is the US Dollar since year 2000 and
decided that the presentation currency for the consolidated financial statements is the US
Dollar.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan nilai tukar
yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang
bersangkutan dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laba
atau rugi, kecuali untuk selisih kurs yang dapat diatribusikan ke aset tertentu dikapitalisasi ke
aset dalam pembangunan dan pemasangan. Transactions in foreign currencies are recorded
in the functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions
are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign
currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange
prevailing at the last banking transaction date of the year as published by Bank Indonesia and
any resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss, except for foreign
exchange differentials that can be attributed to qualifying assets which are capitalized to assets
under construction and installation.
Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:
The rates of exchange used were as follows:
2015 2014
Rupiah1 Dolar AS US 13.795,00
12.440,00 RupiahUS Dollar 1 US
Euro1 Dolar AS US 1,09
1,22 EuroUS Dollar 1US
JPY1 Dolar AS US 0,01
0,01 JPYUS Dollar 1 US
SG1 Dolar AS US 0,71
0,76 SGUS Dollar 1 US
AU1 Dolar AS US 0,73
0,82 AUUS Dollar 1 US
g. Setara kas g. Cash equivalents
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat ditempatkan dan
tidak dijaminkan diklasifikasikan sebagai setara kas. Kas dan deposito berjangka yang
dijaminkan
atau telah
ditentukan penggunaannya untuk pinjaman jangka pendek
disajikan sebagai “Kas dan Deposito Berjangka Yang Dibatasi Penggunaannya” sebagai bagian
dari aset lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement and not
pledged as collateral are classified as cash equivalents. Cash and time deposits which are
pledged as collateral or their use is restricted for short-term loans are presented as
“Restricted Cash and Time Deposits” as part of current assets in the consolidated statements of
financial position.
Kas dan deposito berjangka yang dijaminkan atau telah ditentukan penggunaannya untuk
pinjaman jangka panjang dan pekerjaan proyek dicatat sebagai “Kas dan Deposito Berjangka
yang Dibatasi Penggunaannya” dan disajikan dalam akun “Aset Lain-Lain” sebagai bagian dari
aset tidak lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Cash in banks and time deposits which are pledged as collateral or their use is restricted
for long-term loans and project work are classified as “Restricted Cash and Time
Deposits” and presented in the account of “Other Assets” as part of non-current assets in
the consolidated statements of financial position.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
h. Aset dan liabilitas keuangan h. Financial assets and liabilities
Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 Revisi 2014,
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 Revisi 2014, “Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 Revisi 2014, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Penerapan PSAK tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian. Effective on January 1, 2015, the Group applied
PSAK No. 50 Revised 2014, “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55
Revised 2014,
“Financial Instruments:
Recognition and Measurement” and PSAK No. 60 Revised 2014, “Financial Instruments:
Disclosures”. The application of those PSAK did not have significant impact to the consolidated
financial statements.
Aset keuangan Financial assets
Pengakuan awal Initial recognition
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui
laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh
tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai
wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans
and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. Financial
assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value
through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun
waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar pembelian
yang
lazimregular diakui
pada tanggal
perdagangan, yaitu tanggal Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli atau menjual aset
tersebut. Purchases or sales of financial assets that
require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the
market place regular way trades are recognized on the trade date, i.e., the date that
the Group commits to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, kas
dan deposito
berjangka yang
dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-
lain, pinjaman karyawan dan penyertaan saham yang tidak memiliki kuotasi pasar.
The Group’s financial assets include cash and cash equivalents, short-term investments,
restricted cash and time deposits, trade and other receivables, employee receivables and
unquoted investments in shares of stock.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai
berikut: The subsequent measurement of financial
assets depends on their classification as follows:
●
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
●
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan
untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal
untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for
trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through
profit or loss.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
h. Aset dan liabilitas keuangan lanjutan h. Financial assets and liabilities continued
Aset keuangan lanjutan Financial assets continued
Pengukuran setelah pengakuan awal lanjutan Subsequent measurement continued
●
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi lanjutan
●
Financial assets at fair value through profit or loss continued
Aset derivatif
diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi disajikan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian
dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba atau rugi.
Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as
effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are
carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or
losses arising from changes in fair value recognized in profit or loss.
●
Pinjaman yang diberikan dan piutang
●
Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset keuangan
non derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan,
yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active
market.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif “SBE”, dan keuntungan
dan kerugian terkait diakui dalam laba atau rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan
piutang
dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, demikian juga
melalui proses amortisasi. After initial measurement, such financial
assets are carried at amortized cost using the effective interest rate “EIR” method,
and gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and
receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kelompok Usaha memiliki kas dan setara kas, investasi jangka pendek, kas dan
deposito berjangka
yang dibatasi
penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain dan pinjaman karyawan dalam
kategori ini. The Group has cash and cash equivalents,
short-term investments, restricted cash and time deposits, trade receivables and other
receivables and employee receivables in this category.
● Aset keuangan
tersedia untuk
dijual [Available-For-Sale “AFS”]
● Available-For-Sale “AFS” financial assets Aset keuangan AFS adalah aset keuangan
non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan dalam
dua kategori
sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar
dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas
sampai
investasi tersebut
dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan
atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke
laba atau
rugi sebagai
penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as
available-for-sale or are not classified in any of the two preceding categories. After initial
measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains
or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time,
the cumulative gain or loss previously recognized in the equity is reclassified to
profit
or loss
as a
reclassification adjustment.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
h. Aset dan liabilitas keuangan lanjutan h. Financial assets and liabilities continued
Aset keuangan lanjutan Financial assets continued
Pengukuran setelah pengakuan awal lanjutan Subsequent measurement continued
● Aset keuangan
tersedia untuk
dijual [Available-For-Sale “AFS”] lanjutan
● Available-For-Sale “AFS” financial assets continued
Kelompok Usaha memiliki penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan
pemilikan modal
kurang dari
20. Penyertaan ini dinyatakan sebesar biaya
perolehan. The Group has investments in shares of
stock that do not have readily determinable fair value in which the ownership interest is
less than 20. These investments are carried at cost.
Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets
Aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan serupa, dihentikan pengakuannya pada saat:
A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar
financial assets, is derecognized when:
i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i. the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or
ii. Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut
atau menanggung
liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan a secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan
tersebut, atau b secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut,
namun telah
mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii. the Group has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset
or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material
delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either a has transferred
substantially all the risks and rewards of the financial asset, or b has neither transferred
nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has
transferred control of the financial asset.
Ketika Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau
mengadakan kesepakatan
penyerahan, maka
Kelompok Usaha
mengevaluasi sejauh mana tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan
tersebut. Jika
Kelompok Usaha
tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer
pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangannya diakui oleh Kelompok
Usaha
sebesar keterlibatannya
yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has
entered into a pass-through arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained
the risks and rewards of the financial asset ownership. When it has neither transferred nor
retained substantially all the risks and rewards of the financial asset nor transferred control of
the financial asset, the financial asset is recognized to the extent of the Group’s
continuing involvement in the financial asset.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
h. Aset dan liabilitas keuangan lanjutan h. Financial assets and liabilities continued
Aset keuangan lanjutan Financial assets continued
Penghentian pengakuan
aset keuangan
lanjutan Derecognition of financial assets continued
Keterlibatan berkelanjutan
yang berbentuk
pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset
yang ditransfer
dan jumlah
maksimum pembayaran yang mungkin harus dibayar
kembali oleh Kelompok Usaha. Continuing involvement that takes the form of a
guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying
amount of the asset and the maximum amount of consideration received that Group could be
required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih
antara nilai
tercatat dan
jumlah dari
i pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas
baru yang ditanggung dan ii keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara
langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba atau rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying
amount and the sum of i the consideration received, including any new assets obtained
less any new liabilities assumed and ii any cumulative gain or loss which has been
recognized directly in the equity, is recognized in profit or loss.
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi
jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari
satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut “peristiwa yang
merugikan”, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara
handal. At each reporting date, the Group assesses
whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is
impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if,
and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events
that has occurred after the initial recognition of the asset an incurred “loss event” and that
loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the
group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam
mengalami kesulitan
keuangan signifikan,
wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat
data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas
estimasi arus kas masa depan, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi
yang berkorelasi dengan wanprestasi. Evidence of impairment may include indications
that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty,
default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter
bankruptcy or other financial reorganization and when observable data indicate that there is a
measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or
economic
conditions that
correlate with
defaults.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
h. Aset dan liabilitas keuangan lanjutan h. Financial assets and liabilities continued
Aset keuangan lanjutan Financial assets continued
Penurunan nilai aset keuangan lanjutan Impairment of financial assets continued
●
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
●
Financial assets carried at amortized cost Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang
yang dicatat
pada biaya
perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali
menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual
atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses
whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that
are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually
significant.
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan
nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut
signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan
nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara
individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk
dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an
individually assessed
financial asset,
whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and collectively assessed them for impairment.
Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment
loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of
impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus
kas masa depan tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa depan yang belum
terjadi. If there is objective evidence that an
impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference
between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash
flows excluding future expected credit losses that have not yet been incurred.
Nilai kini estimasi arus kas masa depan didiskonto menggunakan SBE awal dari aset
keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga
variabel, tingkat diskonto yang dipakai untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah
SBE yang berlaku. The present value of the estimated future
cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan and receivable
has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the
current EIR.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
h. Aset dan liabilitas keuangan lanjutan h. Financial assets and liabilities continued
Aset keuangan lanjutan Financial assets continued
Penurunan nilai aset keuangan lanjutan Impairment of financial assets continued
● Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi lanjutan
● Financial assets carried at amortized cost continued
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah
kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba atau rugi. Pendapatan bunga
tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan SBE awal atas
aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan
dan piutang,
bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan
pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang
dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada
Kelompok Usaha. The carrying amount of the asset is reduced
through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in
profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount
based on the original EIR of the asset. Loans and receivable, together with the
associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future
recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the
Group.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan
bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi
dipulihkan dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh
mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang
seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah
pemulihan aset keuangan diakui pada laba atau rugi. Jika penghapusan kemudian
dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or
decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the
previously recognized impairment loss is increased
or reduced
reversed by
adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying
amount of the asset exceeds its amortized cost that would have been determined had
no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. The amount of
reversal is recognized in profit or loss. If a future write-off is later recovered, the
recovery is recognized in profit or loss.
● Aset keuangan
tersedia untuk
dijual [Available-For-Sale “AFS”]
● Available-For-Sale “AFS” financial assets Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian
penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak
dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka
jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat
pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan
nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya.
If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity
instruments that do not have the quotation and is not carried at fair value because fair
value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is
measured as the difference between the carrying value of financial assets and the
present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on
the market for a similar financial asset. Impairment losses were not recoverable in
the next period.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
h. Aset dan liabilitas keuangan lanjutan h. Financial assets and liabilities continued
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Pengakuan awal Initial recognition
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pada
tanggal pelaporan, Kelompok Usaha memiliki kedua
jenis liabilitas
keuangan tersebut.
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss and
financial liabilities at amortized cost. As at the reporting date, the Group has both type of
financial liabilities. The Group determines the classification of its financial liabilities at intial
recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, ditambah
biaya transaksi
yang dapat
diatribusikan secara langsung. Financial liabilities are recognized initially at fair
value and, in the case of financial liabilities at amortized cost, inclusive of directly attributable
transaction costs.
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban akrual,
liabilitas imbalan kerja jangka pendek, pinjaman jangka pendek, pinjaman jangka panjang,
liabilitas jangka panjang, dan utang derivatif. The Group’s financial liabilities include trade
payables, other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liabilities, short-
term loans, long-term loans, long-term liabilities, and derivative payables.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement
of financial
liabilities depends on their classification as follows:
● Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
● Financial liabilities at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk liabilitas
keuangan untuk
diperdagangkan dan
liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi. Financial liabilities at fair value through
profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated
upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan jika
mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif
juga diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose
of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as
held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan
yang diklasifikasikan
sebagai diperdagangkan disajikan dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai akun “Laba Rugi
Selisih Kurs”. Gains and losses arising from changes in
fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the
consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and are
presented as “Gain Loss on Foreign Exchange” account.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
h. Aset dan liabilitas keuangan lanjutan h. Financial assets and liabilities continued
Liabilitas keuangan lanjutan Financial liabilities continued
Pengukuran setelah pengakuan awal lanjutan Subsequent measurement continued
● Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
● Financial liabilities at amortized cost Setelah pengakuan awal, pinjaman dan
utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih
harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas
jangka pendek. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba atau rugi ketika liabilitas
dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode
SBE. After initial recognition, interest-bearing
loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the EIR
method. At reporting date, the accrued interest is recorded separately from the
respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized
in the profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the
amortization process using the EIR method.
Penghentian pengakuan Derecognition of financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau
dibatalkan atau daluwarsa. A financial liability is derecognized when the
obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan yang ada ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila
persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau
modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal
dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing
liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on
substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such
an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the
recognition of a new liability, and the difference in
the respective
carrying amounts
is recognized in profit or loss.
Instrumen keuangan derivatif Derivative financial instruments
Kelompok Usaha menandatangani kontrak swap valuta asing yang diperbolehkan, jika dianggap
perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari
utang Kelompok Usaha dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak
ditetapkan untuk suatu hubungan lindung nilai yang memenuhi syarat qualifying hedge
relationship dan pada awalnya diakui pada nilai wajar
pada tanggal
kontrak derivatif
ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai
aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki
nilai wajar negatif. The Group enters into and engages in
permitted foreign currency swap contracts, if considered necessary, for the purpose of
managing the foreign exchange exposures emanating from the Group’s loans in foreign
currencies.
These derivative
financial instruments are not designated in a qualifying
hedge relationship and are initially recognized at fair value on the date on which a derivative
contract is entered into and are subsequently remeasured at fair value. Derivatives are
carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair
value is negative.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
h. Aset dan liabilitas keuangan lanjutan h. Financial assets and liabilities continued
Instrumen keuangan derivatif lanjutan Derivative financial instruments continued
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama tahun
berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung
pada laba atau rugi. Any gains or losses arising from changes in fair
value of derivatives during the year that do not qualify for hedge accounting are taken directly
to profit or loss.
Aset dan liabilitas derivatif disajikan masing- masing sebagai aset lancar dan liabilitas jangka
pendek. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi
keuangan konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada
masa depan dari instrumen tersebut secara keseluruhan.
Derivative assets and liabilities are presented under current assets and current liabilities,
respectively. Embedded derivative is presented with the host contract in the consolidated
statements
of financial
position which
represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument
taken as a whole. Perubahan neto nilai wajar instrumen derivatif
dan penyelesaian dari instrumen derivatif dibebankan atau dikreditkan dalam laba atau
rugi yang disajikan sebagai bagian dari akun “Laba Rugi Selisih Kurs” pada laporan laba rugi
dan
penghasilan komprehensif
lain konsolidasian.
Net changes in fair value of derivative instruments and settlement of derivative
instruments are charged or credited to profit or loss and presented as part of Gains Loss on
Foreign
Exchange in
the consolidated
statements of profit or loss and other comprehensive income.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode SBE dikurangi cadangan
atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan
tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk
biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SBE.
Amortized cost is computed using the EIR method less any allowance for impairment and
principal repayment
or reduction.
The calculation takes into account any premium or
discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the
EIR.
Saling hapus dari instrumen keuangan Offsetting of financial instruments
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas
keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan
secara neto,
atau untuk
merealisasikan aset
dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan. Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if,
and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there
is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities
simultaneously.
i. Persediaan i. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
neto. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang kecuali biaya
perolehan persediaan Entitas Anak tertentu yang ditentukan dengan metode identifikasi khusus.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories is
measured using the weighted-average method except for the cost of inventories of a
Subsidiary which is measured using the specific identification method.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
i. Persediaan lanjutan i. Inventories continued
Cadangan persediaan
usang ditetapkan
berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik persediaan pada akhir periode pelaporan.
Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the physical
condition of the inventories at the end of reporting period.
j. Biaya dibayar di muka j. Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis
lurus. Prepaid expenses are amortized over the
periods benefited using the straight-line method.
k. Penyertaan saham k. Investments in shares of stock
Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 Revisi 2013,
“Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK ini mengatur penerapan
metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. Penerapan PSAK ini
tidak memberikan dampak kepada Kelompok Usaha karena tidak memiliki investasi pada
ventura bersama. Effective on January 1, 2015, the Group applied
PSAK No. 15 Revised 2013, “Investments in Associates and Joint Ventures”. This PSAK
prescribes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to
associated companies. The adoption of this PSAK has no significant impact since the Group
has no investment in joint ventures.
Penyertaan saham
pada entitas
dimana Kelompok Usaha tidak memiliki pengaruh yang
signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 Revisi 2014.
Investments in shares of stock of entities wherein the Group does not have significant
influence are accounted for in accordance with PSAK No. 55 Revised 2014.
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas.
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Kelompok
Usaha mempunyai
pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas,
investasi pada entitas asosiasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian diakui sebesar
biaya perolehan
dan yang
selanjutnya disesuaikan dengan perubahan pasca perolehan
dalam bagian Kelompok Usaha atas aset neto dari entitas asosiasi tersebut.
The Group’s investment in its associates is accounted for using the equity method. An
associate is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method,
the investment in the associate is carried in the consolidated statements of financial position at
cost and adjusted thereafter for the post acquisition changes in the Group’s share of
net assets of the associate.
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian atas
hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas
dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya
atas perubahan
tersebut dan
mengungkapkan hal ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian.
Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari transaksi antara Kelompok Usaha
dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah yang sesuai dengan kepentingan Kelompok
Usaha dalam entitas asosiasi. The consolidated statements of profit or loss
and other comprehensive income reflect the share on the results of operations of the
associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the
associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when
applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains and losses
resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent
of the Group’s interest in the associate.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
33
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
k. Penyertaan saham lanjutan k. Investments in shares of stock continued
Kontribusi aset non-moneter kepada entitas asosiasi yang dipertukarkan dengan kepentingan
dalam entitas asosiasi diperlakukan sebagai transaksi antara Kelompok Usaha dengan
entitas asosiasi sehingga laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari transaksi
tersebut dieliminasi pada jumlah yang sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam
entitas asosiasi. The contribution of a non-monetary asset to an
associate in exchange for an equity interest in the associate are accounted for as transactions
between the Group and the associate and therefore unrealized gains and losses resulting
from such transactions are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok
Usaha. Laporan keuangan entitas asosiasi yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda
ditranslasikan ke dalam mata uang fungsional Kelompok Usaha menggunakan metode yang
sama dengan translasi laporan keuangan Entitas Anak sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2.c
di atas. The financial statements of the associate are
prepared for the same reporting period of the Group. The financial statements of the
associates which functional currency differ from the Group’s functional currency are translated
to the Group’s functional currency using the same method as translating the Subsidiary’s
financial statements as describe in Note 2.c above.
Kelompok Usaha
menentukan apakah
diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha
dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan
apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas
asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah
penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas
asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba atau rugi.
The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on
the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date
whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is
the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the
recoverable amount of the investment in associate
and its
carrying value,
and recognizes the amount in profit or loss.
l. Aset tetap l. Fixed assets
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar harga
perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya
perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika
memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya
inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat “carrying amount” aset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang
tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment
losses. If the recognition criteria are met, the acquisition cost will include the cost of replacing
part of the fixed assets when that cost is incurred. Likewise, when a major inspection is
performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if
the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet
the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset
tetap yang diestimasi sebagai berikut: Depreciation is computed using the straight-line
method over the estimated useful lives of the assets as follows:
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
34
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
l. Aset tetap lanjutan l. Fixed assets continued
Umur manfaat Tahun Useful lives Years
Bangunan 20 - 50
Buildings Mesin dan peralatan
5 - 40 Machineries and equipment
Peralatan pabrik dan proyek 2 - 20
Plant and project equipment Alat pengangkutan
3 - 30 Transportation equipment
Peralatan rumah dan kantor 3 - 6
Office and housing equipment
Tanah pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan
dan tidak
diamortisasi karena
manajemen berpendapat
bahwa besar
kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharuidiperpanjang
pada saat
jatuh tempo.
Land is stated initially at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is
probable the titles of land rights can be renewedextended upon expiration.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan “HGB” yang
dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah
pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya
pengurusan perpanjangan
atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai
aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah,
mana yang lebih pendek. The legal cost of land rights in the form of
Building Usage Rights “HGB” incurred when the land was acquired initially are recognized as
part of the cost of the land under “Fixed Assets” account and not amortized. The legal cost
incurred to extend or renew the land rights are recorded as intangible assets and amortized
over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life.
Setelah pengakuan awal, tanah diukur pada nilai wajar
pada tanggal
revaluasi dikurangi
akumulasi rugi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi.
Revaluasi dilakukan
dengan keteraturan
yang cukup
reguler untuk
memastikan bahwa jumlah tercatat tanah tidak berbeda secara material dengan jumlah yang
ditentukan dengan menggunakan nilai wajarnya pada akhir periode pelaporan.
After initial recognition, land is measured at its fair value at the date of the revaluation less any
subsequent accumulated impairment losses. Revaluations shall be made with sufficient
regularity to ensure that the carrying amount of land does not differ materially from that which
would be determined using fair value at the end of the reporting period.
Surplus revaluasi diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam
ekuitas pada bagian surplus revaluasi aset tetap. Namun, kenaikan tersebut diakui dalam laba rugi
hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset yang sama akibat revaluasi yang pernah diakui
sebelumnya dalam laba rugi. Defisit revaluasi diakui dalam laba rugi. Namun penurunan nilai
tersebut diakui dalam surplus revaluasi aset tetap sepanjang tidak melebihi saldo surplus
revaluasi untuk aset tersebut. A revaluation surplus is recorded in other
comprehensive income and accumulated in equity under the heading of revaluation surplus.
However, the increase is recognized in profit and loss to the extent that it reverses a
revaluation deficit of the same asset previously recognized in profit or loss. A revaluation deficit
is recognized in profit or loss. However, the decrease shall be recognized in the revaluation
surplus to the extent of any credit balance existing in the revaluation surplus in respect of
that asset.
Surplus revaluasi aset tetap yang termasuk dalam ekuitas dapat dipindahkan langsung ke
saldo laba ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The revaluation surplus included in equity in respect of an item of fixed assets may be
transferred directly to retained earnings when the asset is derecognized.
the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and
in millions of Rupiah, unless otherwise stated
35
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued