SALES AND OTHER ADVANCES continued PINJAMAN JANGKA PANJANG LONG-TERM LOANS

the Indonesian language. PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and in millions of Rupiah, unless otherwise stated 143 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG lanjutan 22. LONG-TERM LOANS continued Perusahaan lanjutan The Company continued Kreditanstalt Fur Wiederaufbau “KfW” dan UniCredit Bank Austria AG “UCB” lanjutan Kreditanstalt Fur Wiederaufbau “KfW” and UniCredit Bank Austria AG “UCB” continued Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara rasio keuangan sebagai berikut: i. Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas tidak boleh lebih dari 2,33 : 1; ii. Rasio kecukupan pembayaran bunga EBITDA Interest tidak boleh kurang dari 2,0 : 1; iii. Rasio kecukupan laba untuk pembayaran utang Net Revenue Income to Total Debt Service Payments tidak boleh kurang dari 1,30 : 1; iv. Rasio Lancar tidak boleh kurang dari 1,20 : 1 dan v. Rasio kecukupan pinjaman neto terhadap EBITDA Net BorrowingsEBITDA tidak boleh lebih dari 4,5 : 1. The Company is also required to maintain the following financial ratios: i. The ratio of Total Debt to Tangible Net Worth shall not exceed 2.33 : 1; ii. The ratio of EBITDA to Interest Expense shall not be less than 2.0 : 1; iii. The ratio of Net Revenue Income to Total Debt Service Payments shall not be less than 1.30 : 1; iv. The Current Ratio shall not be less than 1.20 : 1 and v. The ratio of Net BorrowingsEBITDA shall not exceed 4.5 : 1. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan belum dapat memenuhi persyaratan pemeliharaan rasio-rasio keuangan tersebut di atas sehingga pinjaman jangka panjang ke KfW dan UCB diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Sampai dengan tanggal 29 Februari 2016, Perusahaan masih dalam proses untuk memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan tersebut di atas. As of December 31, 2015, the Company was unable to meet the requirements to maintain the financial ratios stated above and, accordingly, long-term loans to KfW and UCB have been classified as current liabilities in the consolidated statement of financial position. Up to February 29, 2016 the Company is in the process to obtain a release of such requirement to comply with the above financial ratios. Sindikasi bank 2 Mandiri, BNI dan BRI Syndication of banks 2 Mandiri, BNI and BRI Pada tanggal 16 November 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari Mandiri, BNI dan BRI dengan jumlah maksimum sebesar US395.000. Porsi pinjaman dari Mandiri, BNI dan BRI masing-masing adalah US210.000, US75.000 dan US110.000. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai operasional Perusahaan. Jangka waktu pinjaman adalah 6 tahun yang akan dibayar dalam 18 kali angsuran triwulanan dan dibebani bunga tahunan sebesar 5,75 per tahun untuk Dollar dan 10,0 per tahun untuk Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo terutang atas fasilitas ini sebesar US158.301. On November 16, 2015, the Company obtained long-term loans from Mandiri, BNI and BRI with a maximum amount of US395,000. The loan portions of Mandiri, BNI and BRI are US210,000, US75,000 and US110,000, respectively. This loan will be used to finance the Company’s operational activities. The term of the loan facility is 6 years and repayable in 18 quarterly installments and bears annual interest at 5.75 for Dollar and 10.0 for Rupiah. As of December 31, 2015, the outstanding payables related to this facility amounted to US158,301. the Indonesian language. PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and in millions of Rupiah, unless otherwise stated 144 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG lanjutan 22. LONG-TERM LOANS continued Perusahaan lanjutan The Company continued Sindikasi bank 2 Mandiri, BNI dan BRI lanjutan Syndication of banks 2 Mandiri, BNI and BRI continued Pinjaman ini dijamin secara pari passu dengan jaminan untuk fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Mandiri Catatan 15, KfW dan UCB Catatan 22, KfW, Bank of Austria dan HSBC Catatan 35.b, kecuali untuk aset-aset yang dibiayai oleh fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Mandiri, BNI dan BRI Catatan 22 dan CDB, ICBC dan HSBC Catatan 35.c dan hak tanggungan atas tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan “HGB” No. 1124 milik Perusahaan seluas 1.088.935 m2 yang terletak di Kelurahan Kotabumi, Cilegon Catatan 13 dan rekening cadangan pembayaran pinjaman Debt Service Reserve Account di Bank Mandiri dengan saldo minimum sebesar satu kali cicilan pokok pinjaman beserta bunganya. The loan is secured on proportionate basis with the collateral pledged for the credit facilities obtained from Bank Mandiri Note 15, KfW and UCB Note 22, KfW, Bank of Austria and HSBC Note 35.b, except for assets financed by credit facilities obtained from Bank Mandiri, BNI and BRI Note 22 and CDB, ICBC and HSBC Note 35.c and security right over land under the Rights to Build certificate “HGB” No. 1124 located in Kotabumi, Cilegon covering an area up to 1,088,935 m2 Note 13 and Debt Service Reserve Account in Bank Mandiri with the balance is not less than one times of principal installments with interest payable thereon. Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara rasio keuangan sebagai berikut: i. Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas tidak boleh lebih dari 2,33 : 1; ii. Rasio kecukupan pembayaran bunga EBITDA Interest tidak boleh kurang dari 2,00 : 1; iii. Rasio kecukupan laba untuk pembayaran utang Net Revenue Income to Total Debt Service Payments tidak boleh kurang dari 1,30 : 1; iv. Rasio Lancar tidak boleh kurang dari 1,00 : 1; dan v. Rasio kecukupan pinjaman neto terhadap EBITDA Net BorrowingsEBITDA tidak boleh lebih dari 7,5 : 1. The Company is also required to maintain the following financial ratios: i. The ratio of Total Debt to Tangible Net Worth shall not exceed 2.33 : 1; ii. The ratio of EBITDA to Interest Expenses shall not be less than 2.0 : 1; iii. The ratio of Net Revenue Income to Total Debt Service Payments shall not be less than 1.30 : 1; iv. The Current Ratio shall not be less than 1.0 : 1; and v. The ratio of Net BorrowingsEBITDA shall not exceed 7.5 : 1. Berdasarkan surat dari para kreditur tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan di atas. Based on letter from the creditors dated December 31, 2015, the Company obtained a release of such requirement to comply with the above financial ratios.