Program Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja .1 Pengertian Kesehatan Kerja

15 Berupa penerangan, suhu udara, ventilasi ruangan tempat kerja, tingkat kebisingan, getaran mekanis, radiasi dan tekanan udara. b. Kondisi fisiologis Kondisi ini dapat dilihat dari konstruksi mesinperalatan, sikap badan dan cara kerja dalam melakukan pekerjaan, hal-hal yang dapat menimbulkan kelelahan fisik dan bahkan dapat mengakibatkan perubahan fisik tubuh karyawan. c. Kondisi khemis Kondisi yang dapat dilihat dan uap gas, debu, kabut, asap, awan, cairan dan benda padat. 2. Mental Psikologis Kondisi ini meliputi hubungan kerja dalam kelompokteman sekerja, hubungan kerja antara bawahan dengan atasan dan sebaliknya, suasana kerja, dan lain-lain.

2.1.2 Program Kesehatan Kerja

Program Kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko Kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, Lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik Mangkunegara 2000:161. Perlindungan tenaga kerja meliputi beberapa aspek dan salah satunya yaitu perlindungan Keselamatan, Perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaannya sehari-hari untuk meningkatkan produksi Universitas Sumatera Utara 16 dan produktivitas. Tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari berbagai soal disekitarnya dan pada dirinya yang dapat menimpa atau mengganggu dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya. Program Kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri dari salah satu atau keseluruhan elemen-elemen menurut Ranupandojo dan Husnan 2002:263 berikut ini : a. Pemeriksaan Kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima bekerja. b. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci key personal secara periodik. c. Pemeriksaan Kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan secara periodik. d. Tersedianya peralatan dan staff media yang cukup. e. Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalah ketegangan. f. Pemeriksaan sistematis dan periodic terhadap persyaratan sanitasi yang baik. Selain melindungi karyawan dari kemungkinan terkena penyakit atau keracunan, usaha menjaga Kesehatan fisik juga perlu memperhatikan kemungkinan-kemungkinan karyawan memperoleh ketegangan atau tekanan selama mereka bekerja. Stess yang diderita oleh karyawan selama kerjanya, sumbernya bisa dikelompokkan menjadi empat sebab: 1 Yang bersifat kimia, 2 Yang bersifat fisik, 3 Yang bersifat biologis, 4 Yang bersifat sosial. Usaha untuk menjaga Kesehatan mental perlu juga dilakukan menurut Ranupandojo dan Husnan 2002:265 yaitu dengan cara: a. Tersedianya psyichiatrist untuk konsultasi. Universitas Sumatera Utara 17 b. Kerjasama dengan psyichiatrist diluar perusahaan atau yang ada di lembaga- lembaga konsultan. c. Mendidik para karyawan perusahaan tentang arti pentingnya Kesehatan mental. d. Mengembangkan dan memelihara program-program human relation yang baik. Bekerja diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan Kesehatan kerja, Adapun usaha-usaha untuk meningkatkan Kesehatan kerja menurut Mangkunegara 2000:162 adalah sebagai berikut: a. Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penggunaan warna ruangan kerja, penerangan yang cukup terang dan menyejukkan, dan mencegah kebisingan. b. Mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya penyakit. c. Memelihara kebersihan dan ketertiban, serta keserasian lingkungan kerja. Perusahaan memperhatikan Kesehatan karyawan untuk memberikan kondisi kerja yang lebih sehat, serta menjadi lebih bertanggung jawab atas kegiatan- kegiatan tersebut, terutama bagi organisasi-organisasi yang mempunyai tingkat kecelakaan yang tinggi, berikut ini dikemukakan beberapa sebab yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan gangguan Kesehatan karyawan menurut Mangkunegara 2000:163 yaitu : a. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja 1 Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya kurang diperhitungkan keamanannya. Universitas Sumatera Utara 18 2 Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak. 3 Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya. 4 Pengaturan Udara 5 Pergantian udara diruang kerja yang tidak baik ruang kerja yang kotor, berdebu, dan berbau tidak enak. 6 Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya. b. Pengaturan Penerangan 1 Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat. 2 Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang. c. Pemakaian Peralatan Kerja 1 Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak. 2 Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik. d. Kondisi Fisik dan Mental Karyawan 1 Kerusakan alat indera, stamina karyawan yang usang atau rusak. 2 Emosi karyawan yang tidak stabil, kepribadian karyawan yang rapuh. 2.1.3 Tujuan Kesehatan Kerja Tujuan Kesehatan kerja menurut Manullang 1990:87 adalah 1. Meningkatkan dan memelihara derajat Kesehatan tenaga kerja yang setinggi- tingginya baik fisik, mental maupun sosial. 2. Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja. 3. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan tenaga kerja. Universitas Sumatera Utara 19 4. Meningkatkan produktifitas kerja Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan Kesehatan kerja adalah menjaga dan melindungi tenaga kerja dari gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja . 2.1.4 Penyakit Akibat Kerja Salah satu hambatan dalam proses kerja adalah penyakit yang erat hubungannyade ngan masalah Kesehatan kerja. Adapun penyakit yang diderita tenaga kerja d apatdiuraikan sebagai berikut : a. Penyakit umum merupakan penyakit yang dapat dideritaolehsetiaporangbaikituseseorangpekerj amaupunpenganggur,seoranganakmaupunoranglanjutusia. b. Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yangditimbulkankarena pekerjaannya. Menurut Romandang 1985:139 pada umumnya penyakit akibat kerja disebabkan beberapafaktor : 1. Faktor fisik a. Bunyi atau getaran yang bisa menyebabkan ketulian atau peka sementara permanen b. Suhu ruang kerja Universitas Sumatera Utara 20 c. Radiasi sinar rontgen atau sinar-sinar radio aktif yangm enyebabkan kelainan pada kulit,mata, bahkan susunan darah d. Tekanan udara yang tinggi menyebabkan ketulian permanen. CaissonDiscase keadaan yang ditandai dengan kelumpuhan, rasa sakit karena panas udara dan lain-lain. 2. Faktor Kimia a. Debu dan serbuk yang menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan b. Kabut dan racun serangga yang menimbulkan keracunan c. Gas, misalnya keracunan karbon monoksida, hidrogen sulfide dan lain-lain d. Uap yang menyebabkan keracunan atau penyakit kulit e. Cairan beracun 3 Faktor Biologis a Tumbuh-tumbuhan yang beracun atau menimbulkan alergi b Penyakit Antharak semacam infeksi dari hewan atau Brucela padakaryawan penyaki kulit 4 Faktor Fisiologis a Konstruksi mesin atau peralatan yang tidak sesuai dengan mekanisme tubuh manusia b Sikap kerja yang menyebabkan keletihan dankelainan fisik c Cara kerja yang membosankan atau meletihkan 5 Faktor Psikologis a Proses kerja yang rutin dan membosankan b Hubungan kerja yang terlalu menekan sangat menuntun Universitas Sumatera Utara 21 c Suasana kerja yang serba kurang nyaman Untuk memantapkan peran Kesehatan kerja sangat dibutuhkan kerja sama dengan fungsi Keselamatan kerja dan fungsi terkait lainnya dalam upaya menciptakan kondisi kerja yang aman, pencegahan terjadi insiden kecelakaan, kebakaran, penyakit akibat kerja, pencemaran lingkungan. Selain itu perusahaan harus sadar bahwa peningkatan Kinerja sangat erat kaitannya dengan efisiensi dan prestasi kerja. Kedua hal itu tidak terlepas dari tenaga kerja yang sehat, selamat dan sejahtera. Oleh sebab itu program upaya Kesehatan kerja karyawan harus ditingkatkan dengan baik oleh perusahaan maupun pemerintah. 2.1.5 Dimensi dan Indikator Kesehatan Kerja Menurut Manullang 1995: 87, dimensi dan indikator Kesehatan kerja adalah: 1. Lingkungan kerja secara medis Dalam hal ini lingkungan kerja secara medis dapat dilihat dari sikap perusahaan dalam menangani hal-hal sebagai berikut a. Kebersihan lingkungan kerja b. Suhu udara dan ventilasi ditempat kerja c. Sistem pembuangan sampah dan limbah industri 2. Sarana Kesehatan tenaga kerja Upaya-upaya dari perusahaan untuk meningkatkan Kesehatan dari tenaga kerjanya, hal ini dapat dilihat dari: a. Penyediaan air bersih b. Sarana olah raga dan kesempatan rekreasi c. Sarana kamar mandi dan wc Universitas Sumatera Utara 22 3. Pemeliharaan Kesehatan tenaga kerja a. Pemberian makanan yang bergizi b. Pelayanan Kesehatan tenaga kerja c. Pemeriksaan Kesehatan tenaga kerja Jadi dapat disimpulkan bahwa Kesehatan kerja adalah suatu usaha dan aturan-aturan untuk menjaga kondisi Karyawan dari kejadian atau keadaan yang merugikan Kesehatan dan kesusilaan, baik keadaan yang sempurna fisik, mental maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal. 2.2 Keselamatan Kerja 2.2.1 Pengertian Keselamatan kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pdam Tirtanadi Cabang Padang Bulan medan

5 107 126

Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca Cola Amatil Indonesia

8 98 127

PENGARUH KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA (K3) DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PT. PRIMA CAHAYA INDOBEVERAGE UNGARAN).

0 3 19

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK SERTA STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT.COCA COLA AMATIL INDONESIA MEDAN.

0 3 27

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 8

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 11

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 1 44

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 1 4

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 24