Dimensi dan Indikator Keselamatan Kerja

31 tentunya akan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Yang dimaksud dengan terorganisir dengan baik disini adalah terpenuhinya semua aspek syarat-syarat Keselamatan kerja sesuai dengan pasal 3 UU Nomor 1 Tahun 1970, terpenuhinya lingkungan kerja yang sehat dengan terbebas dari penyakit akibat kerja baik dari golongan fisik,golongan kimia, golongan biologis, golongan fisiologis, dan golongan psikologi.

2.2.6 Dimensi dan Indikator Keselamatan Kerja

Menurut Moenir 2006:203 dimensi dan indikator Keselamatan kerja adalah 1. Lingkungan Kerja Secara Fisik Secara fisik, upaya-upaya yang perlu dilakukan perusahaan untuk meningkatkan Keselamatan kerja adalah: a. Penempatan benda atau barang dilakukan dengan diberi tanda-tanda, batas batas, dan peringatan yang cukup. b. Penyediaan perlengkapan yang mampu untuk digunakan sebagai alat pencegahan, pertolongan dan perlindungan. Perlengkapan pencegahan misalnya: alat pencegahan kebakaran, pintu darurat, kursi pelontarbagi penerbangan pesawat tempur, pertolongan apabila terjadi kecelakaan seperti: alat PPPK, perahu penolong di setiap kapal besar, tabung oksigen, ambulance dan sebagainya. 2. Lingkungan Sosial Psikologis Universitas Sumatera Utara 32 Sedangkan jaminan kecelakaan kerja secara psikologis dapat dilihat pada aturan organisasi sepanjang mengenai berbagai jaminan organisasi atas karyawan atau pekerja yang meliputi: a. Perlakuan yang adil terhadap semua karyawanpekerja tanpa membedakan agama, suku kewarganegaraan, turunan dan lingkungan social. Aturan mengenai ketertiban organisasi dan atau pekerjaan hendaknya diperlakukan secara merata kepada semua karyawan tanpa kecuali. Masalah-masalah seperti itulah yang sering menjadi sebab utama kegagalan karyawan termasuk para aksekutif dalam pekerjaan. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Dale dalam bukunya “Manajemen Theori and Practice” bahwa kegagalan para karyawan dan eksekutif dalam pekerjaan disebabkan oleh kekurangan keahlian. b. Perawatan dan pemeliharaan asuransi terhadap para karyawan yang melakukan pekerjaan berbahaya dan resiko, yang kemungkinan terjadi kecelakaan kerja yang sangat besar. Asuransi meliputi jenis dan tingkat penderitaan yang dialami pada kecelakaan. Adanya asuransi jelas menimbulkan ketenangan karyawan dalam bekerja dan menimbulkan ketenangan akan dapat ditingkatkan karenanya.

2.2.7 Landasan Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pdam Tirtanadi Cabang Padang Bulan medan

5 107 126

Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca Cola Amatil Indonesia

8 98 127

PENGARUH KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA (K3) DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PT. PRIMA CAHAYA INDOBEVERAGE UNGARAN).

0 3 19

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK SERTA STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT.COCA COLA AMATIL INDONESIA MEDAN.

0 3 27

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 8

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 11

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 1 44

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 1 4

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 24