Pembahasan H1 : Kesehatan dan Keselamatan Kerja Berpengauh Positif dan Signifikan

118 tidak langsung Keselamatan kerja X2 terhadap Kinerja karyawan Z yaitu sebesar 0,215.0,382 = 0,082. Dari hasil perhitungan pengaruh tidak langsung dapat disimpulkan bahwa lebih besar pengaruh tidak langsung antara Kesehatan kerja X1 terhadap Kinerja karyawan Z yaitu sebesar 0,132 daripada pengaruh tidak langsung antara Keselamatan kerja X2 terhadap Kinerja karyawan Z yaitu hanya sebesar 0,082. Dari perhitungan tersebut untuk variabel Kesehatan kerja X1 terhadap Kinerja karyawan Z besarnya pengaruh langsungnya 0,253 dan pengaruh tidak langsung yang melalui variabel Motivasi Y sebesar 0,132. untuk variabel Keselamatan kerja X2 terhadap Kinerja karyawan Z besarnya pengaruh langsungnya 0,674 dan pengaruh tidak langsung yang melalui variabel Motivasi Y sebesar 0,082 dapat disimpulkan bahwa pengaruh secara langsung lebih tinggi dibandingkan dengan pengaruh tidak langsungnya.

4.5 Pembahasan H1 : Kesehatan dan Keselamatan Kerja Berpengauh Positif dan Signifikan

Terhadap Motivasi Karyawan PT.Coca-Cola Amatil Indonesia CCAI Unit Medan Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan uji-F menunjukkan bahwa hipotesis pertama Kesehatan dan Keselamatan Kerja secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi karyawan PT.Coca-Cola Amatil Indonesia CCAI unit Medan. sehingga dapat dikatakan semakin sehat dan merasa aman seseorang dalam bekerja maka akan semakin termotivasi untuk bekerja lebih baik. Dengan kata lain bahwa jika perusahaan memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja maka akan meningkatkan motivasi karyawan. Universitas Sumatera Utara 119 “Selain bertujuan untuk menghindari kecelakaan dalam proses produksi perusahaan, Keselamatan dan Kesehatan kerja juga bertujuan untuk meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan pertisipasi kerja karyawan” Mangkunegara 2002:162. Dari hasil uji path dan parsial uji t, Kesehatan kerja merupakan variabel yang paling dominan terhadap motivasi karyawan. Ini dapat mengindikasikan bahwa semakin bertambahnya fasilitas penunjang kesehatan dapat membuat karyawan lebih termotivasi dalam bekerja. Sesuai dengan pendapat Manullang 1990:87 mengenai tujuan kesehatan kerja dimana dapat disimpulkan untuk menjaga dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh kondisi lingkungan kerja. Manfaatnya bagi perusahaan adalah semakin meningkatkan produktivitas karyawan sehingga terjadi efektivitas kerja yang baik bagi perusahaan. Dari hasil kuesioner tentang kesehatan kerja karyawan tertutama tentang pengelolaan limbah dimana 54.7 mengatakan sangat setuju dan 20,3 mengatakan sangat setuju sekali, hal ini menunjukkan pengelolaan limbah dikelola sangat baik sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan seperti udara dan air yang akan mengganggu karyawan maupun masyarakat. Pada kuesioner tentang kebersihan ruangan dimana 54,7 menyatakan sangat setuju dan 6,3 menyatakan sangat setuju sekali, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat memperhatikan kebersihan di tempat bekerja. Universitas Sumatera Utara 120 Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ria 2013 dan Rendi 2013 menyatakan bahwa variabel kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi karyawan. Dari hasil pengujian analisis jalur path analysis dan uji parsial uji t didapat bahwa keselamatan kerja memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan keselamatan kerja belum mampu meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja. Fasilitas keselamatan yang baik belum mampu meningkatkan motivasi karyawan karena terdapat faktor lain yang mungkin ikut mempengaruhinya seperti halnya masalah gaji, masalah ketidakpahaman karyawan dalam memahami setiap peraturan keselamatan yang ada. Dari hasil kuesioner tentang kselamatan kerja karyawan tertutama tentang tanda-tanda peringatan dimana 25 mengatakan ragu-ragu dan 1,6 mengatakan kurang setuju. Bila dilihat dari pendidikan dan usia para karyawan yang terbanyak adalah SLTA sebanyak 25 responden dan 31 sd 40 sebanyak 38 responden, hal ini menunjukkan bahwa tanda-tanda peringatan bahaya masih kurang di mengerti karena mayoritas responden adalah tamatan SLTA dan usia responden 31 sd 40 tahun. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Novi 2008 menyatakan bahwa variabel keselamatan kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap Motivasi karyawan. Universitas Sumatera Utara 121 H2 : Kesehatan dan Keselamatan Kerja Berpengauh Positif dan Signifikan Secara Langsung Terhadap Kinerja Karyawan PT.Coca-Cola Amatil Indonesia CCAI Unit Medan Dari hasil uji-F simultan didapat secara bahwa serempak kesehatan dan keselamatan kerja berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kinerja karyawan. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja akan memberikan dampak positif terhadap kinerja karyawan. Apabila karyawan sehat dan selamat dalam bekerja maka tidak akan ada hambatan bagi karyawan untuk bekerja. Dari hasil uji path dan parsial uji t, variabel Kesehatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi tingkat kesehatan kerja yang diperoleh karyawan maka kinerja karyawan akan semakin baik. Dari hasil kuesioner tentang kesehatan kerja karyawan tertutama tentang pengelolaan limbah dimana 54.7 mengatakan sangat setuju dan 20,3 mengatakan sangat setuju sekali, hal ini menunjukkan pengelolaan limbah dikelola sangat baik sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan seperti udara dan air yang akan mengganggu karyawan maupun masyarakat. Pada kuesioner tentang kebersihan ruangan dimana 54,7 menyatakan sangat setuju dan 6,3 menyatakan sangat setuju sekali, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat memperhatikan kebersihan di tempat bekerja. dan pada kueioner pelayanan kesehatan dimana 45,3 menyatakan sangat setuju dan 10,9 menyatakan sangat setuju sekali, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat memperhatikan Universitas Sumatera Utara 122 kesehatan karyawannya dengan menyediakan pelayanan kesehatan seperti tersedianya poliklinik dan obat-obatan agar pekerjaan mereka tidak terhambat dan menghasilkan pekerjaan yang baik . Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Syahputra 2014 dan Wijayanto 2013 menyatakan bahwa variabel kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan. Dari hasil uji path dan parsial uji t, variabel Keselamatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi tingkat keselamatan kerja yang diperoleh karyawan maka kinerja karyawan akan semakin baik. Dapat kita lihat bahwa faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keinerja karyawan adalah faktor keselamatan kerja. Manfaat keselamatan bagi karyawan adalah terhindarnya segala kecelakaan kerja yang mungkin dapat terjadi, sedangkan bagi perusahaan adalah dapat memberikan hasil kerja yang maksimal untuk perusahaan dan memberikan citra yang baik terhadap perusahaan tentang pengawasan keselamatan karyawannya. Dari hasil kuesioner tentang keselamatan kerja karyawan tertutama tentang peraturan keselamatan dimana 35.9 mengatakan sangat setuju sekali dan 32,8 mengatakan sangat setuju sekali, hal ini menunjukkan tidak adanya pembedaan bagi setiap karyawan yang melanggar peraturan akan diberikan sanksi yang tujuan dari peraturan tersebut adalah untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Pada kuesioner tentang pemberian tunjangan kecelakaan dimana 37,5 menyatakan sangat setuju dan 29,7 menyatakan sangat setuju sekali, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat memperhatikan apabila karyawan Universitas Sumatera Utara 123 mengalami kecelakaan akan diberikan tunjangan yang sesuai. dan pada kuesioner alat pelindung kecelakaan dimana 50 menyatakan sangat setuju dan 21,9 menyatakan sangat setuju sekali, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat memperhatikan keselamatan karyawannya dengan menyediakan alat pelindung kecelakaan yang sangat mencukupi. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wijayanto 2013 menyatakan bahwa variabel keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan. H3 : Motivasi Berpengauh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan PT.Coca-Cola Amatil Indonesia CCAI Unit Medan Dari hasil pengujian hipotesa ketiga didapat bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Motivasi menjadi bagian yang sangat penting yang mendasari sesorang dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan sehingga dapat dikatakan semakin tinggi tingkat Motivasi yang diperoleh karyawan maka kinerja karyawan akan semakin baik. Jadi motivasi yang tinggi bisa meningkatkan gairah dan semangat kerja karyawan, meningkatkan produktivitas kerja karyawan, mempertahankan loyalitas kerja karyawan bagi perusahaan dan juga dapat meningkatkan kreatifitas karyawan dalam bekerja. Untuk itu seorang pemimpin atau manager haruslah dapat memberikan motivasi yang baik dan positif bagi karyawannya. Karena apabila karyawan kurang termotivasi maka kinerja karyawan maupun kreatifitasnya akan terhambat. Universitas Sumatera Utara 124 Hal ini sesuai dengan pendapat Mangkunegara 2006 yaitu “faktor yang memprogrami pencapaian Kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor Motivasi motivation ”. Ini menunjukkan bahwa pemberian motivasi yang baik dan positif tentang situasi kerja menunjang kinerja karyawan menjadi lebih baik. Dharma 2010:102 menyatakan dimana motivasi sebagai sasaran untuk merancang karyawan untuk meningkatkan kinerja dan mengembangkan keahlian. Dari hasil kuesioner tentang Motivasi karyawan tentang gaji dimana 38.9 mengatakan sangat setuju sekali dan 37,5 mengatakan sangat setuju sekali, hal ini menunjukkan gaji yang diberikan perusahaan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, sehingga akan meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dan kinerja dari karyawan akan meningkat. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wijayanto 2013 menyatakan bahwa variabel Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan. 4.5.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Berpengauh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan PT.Coca-Cola Amatil Indonesia CCAI Unit Medan Secara tidak Langsung Melalui Motivasi Berdasarkan perhitungan dalam mencari pengaruh secara langsung dan tidak langsung bahwa pengaruh secara langsung Kesehatan kerja lebih tinggi dibandingkan dengan pengaruh tidak langsungnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan untuk variabel Kesehatan kerja terhadap Kinerja karyawan besarnya pengaruh langsungnya 0,253 dan pengaruh tidak langsung yang melalui variabel Motivasi sebesar 0,132, sedangkan untuk variabel Keselamatan kerja terhadap Universitas Sumatera Utara 125 Kinerja pengaruh langsungnya lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsungnya. Hal ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh langsungnya 0,674 dan pengaruh tidak langsung yang melalui variabel Motivasi sebesar 0,082 . Oleh karena itu motivasi tidak terlalu kuat untuk menjadi varibel intervenning BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pdam Tirtanadi Cabang Padang Bulan medan

5 107 126

Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca Cola Amatil Indonesia

8 98 127

PENGARUH KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA (K3) DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PT. PRIMA CAHAYA INDOBEVERAGE UNGARAN).

0 3 19

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK SERTA STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT.COCA COLA AMATIL INDONESIA MEDAN.

0 3 27

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 8

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 11

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 1 44

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 1 4

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 24