Tujuan Motivasi Teori-Teori Motivasi

35 Kebutuhan timbul jika dirasakan adanya kekurangan, ketidak seimbangan antara apa yang dimiliki, baik dalam arti fisiologis maupun psikologis. Usaha untuk mengatasi ketidakseimbangan menimbulkan dorongan sebagai usaha pemberian kekurangan secara terarah, berorentasi pada tindakan itulah yang menjadi inti motivasi, sebab jika tidak ada tindakan, situasi ketidakseimbangan yang dihadapi tidak akan teratasi. Komponen terakhir adalah tujuan, segala sesuatu yang menghilangkan kebutuhan dan mengurangi dorongan. Mencapai tujuan berarti mengembalikan keseimbangan dalam diri seseorang, baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Dari pengertian diatas bahwa motivasi adalah suatu kondisi dalam diri individu yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya, bahkan menentukan tingkat usaha yang mungkin dilakukan dan hasil yang diperoleh dalam pencapaian tujuan.

2.3.2 Tujuan Motivasi

Menurut Sunyoto 2012:198, tujuan Motivasi antara lain sebagai berikut: 1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan 2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan 3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan 4. Mempertahankan loyaitas dan kestabilan karyawan perusahaan 5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan 6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik 7. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan Universitas Sumatera Utara 36 8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan 9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.

2.3.3 Teori-Teori Motivasi

1. Teori Motivasi Klasik Frederik Winsow Taylor Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk dapat memnuhi kebutuhan fisikbiologisnya, berbentuk uangbarang dari hasil pekerjaannya. Konsep dasar teori ini adalah orang akan bekerja giat, bilamana ia mendapat imbalan materi yang mempunyai kaitan dengan tugas-tugasnya. 2. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow Dasar Teori Hierarki Kebutuhan adalah: 1 Manusia adalah makhluk sosia yang berkeinginan. Ia selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus-menerus dan hanya akan berhenti bila akhir hayatnya tiba. 2 Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivator bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang akan menjadi motivator, 3 Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjanghierarki, yakni: a Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Yang termasuk ke dalam kebutuhan ini adalah kebutuhan makan, minum, perumahan, udara, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 37 b Kebutuhan kan rasa aman, kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan Keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan c Kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi, dicintai dan mencintai, serta diterima dalam pergauan keompok pekerja dan masyarakat lingkungannya. d Kebutuhan akan penghargaan atau prestise, kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta perghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. e Kebutuhan akan aktualisasi diri, dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskanluar biasa. 3. Teori Dua Faktor Frederick Herzberg Menurut Herzberg, terdapat dua faktor kebutuhan, yaitu: pertama, kebutuhan akan Kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan atau maintenance factors. Maintenance factors faktor pemeliharaan berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman dan Kesehatan badaniah. Faktor-faktor pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik, kepastian pekerjaan, supervisi yang meneyenangkan, mobil dinas, rumah dinas, dan macam-macam tunjangan lain. Hilangnya faktor pemeiharaan dapat menyebabkan timbulnya ketidakpuasaan disstisfiers = faktor higienis dan tingkat absensi serta turnover karyawan akan meningkat. Universitas Sumatera Utara 38 Kedua, faktor pemeliharaan menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. Kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi instrinsik, kepuasaan pekerjaan job content yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat Motivasi yang kuat, yang dapat menghasillkan prestasi pekerjaan yang baik. Jika kondisi ini tidak ada, tidak akan menimbulkan rasa ketidakpuasan yang berlebihan. Serangkain faktor ini dinamakan satifiers atau motivators yang meliputi :1 prestasi, 2 pengakuan, 3 pekerjaan itu sendiri, 4 tanggung jawab, 5 kemajuan, 6 pengembangan potensi individu. Menurut Herzberg cara terbaik untuk meMotivasi karyawan adalah dengan memasukan unsur tantangan dan kesempatan guna mencapai keberhasilan daam pekerjaan mereka.

2.3.4 Dimensi dan Indikator Motivasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pdam Tirtanadi Cabang Padang Bulan medan

5 107 126

Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca Cola Amatil Indonesia

8 98 127

PENGARUH KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA (K3) DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PT. PRIMA CAHAYA INDOBEVERAGE UNGARAN).

0 3 19

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK SERTA STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT.COCA COLA AMATIL INDONESIA MEDAN.

0 3 27

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 8

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 11

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 1 44

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 1 4

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 24