Lukisan perjuangan Seniman Lukis

74 kemudian disebarkan ke berbagai wilayah Indonesia, termasuk Sumatera Timur poster ini dapat kita temui di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara. Poster-poster perjuangan pada masa revolusi bermunculan di berbagai tempat di Sumatera Timur. Poster-poster tersebut intinya mengajak rakyat untuk tegar dalam membela kemerdekaan yang telah diproklamasikan. Poster-poster awal revolusi yang banyak ditempel di pusat kota Medan antara lain gambar dan tulisannya menggambarkan semangat juang bangsa. Poster perjuangan pada saat itu mempunyai fungsi penting yaitu sebagai sarana penyampaian informasi sekaligus ajakan untuk masyarakat. Poster menjadi sangat penting, karena media seperti radio dan Surat Kabar tidak berfungsi dengan baik, hal ini terjadi akibat kekacauan yang dibuat oleh Belanda.

4.2.3 Lukisan perjuangan

Lukisan perjuangan dalam hal ini tidak harus karya lukis yang diciptakan oleh seorang pelukis yang menghayati revolusi, namun setidak-tidaknya diciptakan oleh sang pelukis yang menghayati revolusi, baik sebagai pelaku revolusi maupun yang tidak terlibat langsung dalam revolusi tersebut. Adapun penghayatan akan revolusi dan pelukisnya dapat saja dilakukan sesudah revolusi usai, walaupun aktualitas dan refleksinya akan jauh lebih tinggi apabila pelaksanaanya berdekatan dengan ruang dan waktu dengan saat terjadinya peristiwa. Universitas Sumatera Utara 75 Lukisan adalah sebuah kesaksian dari para pelukis dalam kancah revolusi. Berbeda dengan poster dan coretan perjuangan yang memang karya penggerak semangat nasionalisme. Lukisan perjuangan merupakan rekamancatatan yang berwujud gambar ataupun sketsa peristiwa yang telah terjadi pada saat revolusi. Berikut merupakan lukisan-lukisan perjuangan yang menggambarkan peristiwa- peristiwa yang terjadi di Sumatera Timur pada kurun waktu 1945-1949. Gambar 2: NN, Laskar Rakyat berencana menggempur kedudukan Belanda Sumber: Koleksi Museum TNI Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 76 Gambar 15 : NN, Sebuah lukisan yang menggabrkan pasukan Gerilya sektor- I dengan sukses melekasankan penyerangan terhadap pertahanan Belanda di Kampung Mesjid dengan taktik “pasang naik” pada tanggal 24 Juni 1949 pukul 04.30 pagi. Sumber : Koleksi Museum TNI Sumatera Utara. Gambar 16: NN, Lukisan yang menggabarkan pendaratan pasukan Belanda di Pantai Cermin secara besar-besaran dengan maksud menguasai Indonesia kembali, namun kedatangan mereka disambut oleh pasukan penjaga pantai dengan tembakan- tembakan senjata berat dan bren dengan semangat berapi-api pada tanggal 27 juli 1947. Sumber : Koleksi Museum TNI Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 77 Gambar 5: NN, Sebuah lukisan yang menggambarkan bahwa pada tanggal 25 November 1945, tentara Inggris menurunkan bendera Merah-Putih dan menggantikan dengan bendera Inggris di sebuah hotel di Berastagi, mengakibatkan pemuda dan masyarakat marah dan serentak menyerbu tentara Inggris dan pada hari itu juga Inggris meninggalkan Berastagi. Sumber : Koleksi Museum TNI Sumatera Utara. Gambar 6: Affandi, Laskar Rakjat Mengatoer Siasat,1946, Cat Minyak pada canvas. Koleksi Presiden Soekarno dan terdapat juga di Perpustakaan Tengku Luckman Sinar. Universitas Sumatera Utara 78 Gambar 7: S. Sudjojono, Kawan-Kawan Revolusi Koleksi Presiden Soekarno yang terdapat juga di Perpustakaan Tengku Luckman Sinar. Gambar 8 : Peristiwa Penyerangan terhadap Pension Wilhelmina tanggal 13 Oktober 1945. Sumber: koleksi Muhammad TWH. Gambar 9: Peristiwa Siantar Hotel Sumber: Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 79 Gambar 10 : MY. Soekarno, Para pejuang memutuskan saluran pipa air di Sibolangit yang mengalirkan air bersih ke Medan. Maksud dari pemotongan itu adalah untuk memaksa BelandaInggris mengakui secara De Facto pemerintahan RI di Sumatera Utara. Sumber: Koleksi Muhammad TWH Gambar 11 : sebuah lukisan yang menggambarkan bahwa rakyat kita tidak mau bergaul dengan kaum penjajah. Lebih baik menyingkir ke hutan daripada menderita dalam pemerintahan kaum penjajahan pada saat terjadinya Agresi Militer Belanda yang pertama tahun 1947. Sumber: Museum TNI Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 80 Gambar 12 : sebuah lukisan yang menggambarkan sebuah kampung di Tanah Karo yang terbakar, semua harta benda, ternak dan rumah sirna namun semangat kemerdekaan tidak pernah sirna. Sumber: Museum TNI Sumatera Utara. Gambar 13 : Sebuah lukisan yang menggambarkan pada tanggal 10 Desember 1945 penyerangan Belanda dengan mengerahkan semua alat perangnya dan pesawat udaranya ke pusat pertahanan TKR dan laskar rakyat kita. Namun semangat pejuang Universitas Sumatera Utara 81 nasional indonesia tidak dapat dipatahkan sehingga belanda meninggalkan treves two rivers dengan membawa korban-korbannya. Sumber: Museum TNI Sumatera Utara. Gambar 14: Lukisan sebelah kiri merupakan perjuangan memperebutkan kembali kota Bangun Labuhan Deli. Lukisan sebelah kanan menggambarkan suasana sehabis perang mempertahankan kemerdekaan. Sumber : Koleksi Muhammad TWH. Adapun serentetan nama pelukis-pelukis Sumatera Timur yang kemudian menjadi terkenal, antara lain adalah A.Wahid, Daoed Yusuf, M. Idris, M. Yunan Dalimunte, Syarif Ismail dan Tahir Harahap. Arfi Rahmat

4.3 Teater Sandiwara