71
4.2.1 Coretan-coretan Perjuangan
Di Sumatera Timur ketika itu coretan-coretan yang bernafaskan perjuangan sangat menonjol, bahkan dengan slogan-slogan heroik. Dinding-dinding toko atau
bangunan, mobil, kereta api, ditulisi dengan cat-cat minyak yang bahannya tinggal diambil saja dari toko-toko besi setempat. Bahkan pada waktu itu ada yang
menyumbangkan cat-cat minyak untuk perjuangan. Corat-coret yang bernafaskan perjuangan ternyata sangat efektif untuk menggugah semangat perjuangan. Corat-
coret tersebut diantaranya “MERDEKA ATAU MATI”, LEBIH BAIK MATI BERPUTIH TULANG BERKALANG TANAH DARIPADA HIDUP DIJAJAH”.
61
Dalam tulisan tersebut menunjukkan betapa hebatnya gelora semangat juang rakyat Indonesia melawan penjajah ketika itu. Coretan-coretan itu pada hakekatnya
merupakan suatu ungkapan dari rakyat Indonesia khususnya rakyat Sumatera Timur yang dimotori oleh para seniman lukis untuk menolak segala bentuk penjajahan
kembali dan mempertahankan Negara RI yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dilain pihak, Belanda tetap mempertahankan pendiriannya untuk
kembali ingin berkuasa di Negara Republik Indonesia yang sudah merdeka. Maka coretan-coretan perjuangan juga semakin berani dalam mengungkapkan kata-katanya.
Misalnya, coretan perjuangan yang berbunyi: DOWN WITH IMPERIALISM
WE WANT PEACE AND ORDER
61
Mhd. Syarif Tanjung, op. cit., hlm. 24.
Universitas Sumatera Utara
72
INDONESIA FIGHTS FOR PURE DEMOCRACY ONCE FREE FOR OVER FREE
Bahkan ada coretan-coretan yang dibuat oleh mahasiswa-mahasiswa di luar negeri terutama dari Australia yang intinya mendukung perjuangan bangsa Indonesia.
Coretan itu berbunyi “STOP USE OF THE MATERIAL TO MURDER INDONESIANS”. Bahkan ada 6 pelajar Sekolah Teknik pernah semalam suntuk
bekerja keras menulisi corat-coret pada 50 gerbong trem listrik dengan berbagai semboyan berbahasa Inggris yaitu “FREE FOREVER FREE, WE WANT SELF
DETERMINATION, FREEDOM OR DEAD, INDONESIAN PEOPLE AGAINST IMPERALISM, WE STRUGGLE FOR LIFE”. Semuanya itu dilakukan oleh mereka
dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah dan pamrih.
62
4.2.2 Poster Perjuangan