BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 hingga November 2012. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pangan Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Struktur Hewan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara, Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Patologi
Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mencit Mus musculus L. strain DDW Double Ditsch Webster.
3.2.2. Sampel
Sampel penelitian terdiri dari 36 ekor mencit yang berumur 8 –11 minggu
dengan berat 22 – 38 gram yang diperoleh dari Laboratorium Fisiologi
Hewan FMIPA USU Medan.
3.3. Alat dan Bahan 3.3.1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang mencit, tempat makanan dan minuman, gavage, bak bedah dan dissecting set, neraca
balance, timbangan, kaca pembesar, blender philips, kompor hock, dandang, rice cooker Yongma, kain saring, thermometer, gelas kimia,
Universitas Sumatera Utara
tabung reaksi, gelas ukur, pipet takar, labu erlemeyer, rak tabung, cawan petri, lampu bunsen, aluminium foil, oven Gallekamp, autoklaf Yamato
SN210, inkubator Fisher scientific, vortex, casettse, automatic tissue processor Leica TP 1020, tissue embedding Leica EG 1160, microtome
Leica RM 2245, blade microtome Leica, water bath, hot plate Thermo, objeck glass, staining jar, rak staining, cover glass, dan
Mikroskop Olymphus dan Mikroskop Zeiss Primaster.
3.3.2. Bahan
Bahan yang digunakan untuk makanan mencit adalah ransum makanan mencit B 103 yang diproduksi oleh PT.Mabar Feed Indonesia.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan soyghurt adalah kedelai, susu skim, gula pasir, natrium bikarbonat, yoghurt plain Biokult yang
mengandung bakteri L. Bulgaricus dan S. Thermopillus. Bahan yang digunakan untuk menginduksi gaster mencit adalah Aspirin
dengan dosis 400 mgkg BB mencit 0,012 gr dalam 0,5 ml aquades dan Omeprazole 300 mgkg BB.
Bahan yang digunakan untuk pembiakan dan identifikasi bakteri asam laktat adalah MRS Agar Mann Rogosa Sharpe Agar, Nacl fisiologis,
alkohol, iodine, safranin, glukosa, laktosa, maltosa, mannosa, perhidrol. Bahan yang digunakan untuk analisa histopatologi jaringan adalah
formalin 10, alkohol absolute, alkohol 80, 96, xylol, paraffin, gliserin, larutan haematoxyline, larutan eosin, entelyne, periodic acid, dan
reagensia shiff.
3.4. Pembuatan Kultur Starter Koswara, 2006.
Kultur starter dibuat dari susu bubuk yang ditambah air masak hingga mencapai total solid 16, kemudian dipanaskan 80°C selama 30 menit, dan ditambahkan
gula pasir 2 kemudian diinokulasi dengan kultur starter dari Biokult sebanyak 5, kocok dan inkubasi pada suhu 37°C-40°C selama 6 sampai 8 jam Koswara,
2006. Diagram alir pembuatan starter youghurt dapat dilihat pada Lampiran D.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Pembuatan Susu Kedelai Yudhi, 2008
1. Pembersihan dan Pencucian Biji kedelai dibersihkan dari kotoran kerikil, pasir, biji hitam rusak dan
berkapang, kemudian dicuci sampai bersih, kotoran dan biji yang mengapung dibuang. Pencucian dilakukan sampai air bilasan tampak
jernih. 2. Perendaman
Biji kedelai yang telah dicuci direndam selama 8 jam dalam air yang mengandung NaHCO
3
0.5. Air diganti setiap 2-3 jam, setelah itu ditiriskan.
3. Perebusan Biji kedelai dimasukkan kedalam air mendidih. Besar api diatur sehingga
suhu bertahan antara 85-90°C. Perendaman dalam air panas ini berlangsung selama 30 menit, setelah itu kedelai diangkat dan ditiriskan,
kemudian kupas kulit kacang kedelai. 4. Persiapan Air Panas
Air bersih dipanaskan sampai suhu 90°C. Jumlah air 6 kali berat kedelai kering. Suhu air dipertahankan selama pekerjaan berlangsung.
5. Penggilingan Biji kedelai diblender sampai menjadi bubur kedelai. Penggilingan
dilakukan sambil ditambah air panas. Jika air panas yang disediakan tidak habis untuk menggiling kedelai, sisa air dicampurkan kedalam bubur
kedelai kemudian diaduk selama 3 menit. 6. Penyaringan
Bubur kedelai disaring dan diperas dengan kain saring rangkap dua, filtrat ditampung dan ampasnya dibuang. Filtrat dipanaskan 80-90°C selama 30
menit, kemudian dinginkan sampai 40°C. Diagram alir pembuatan susu kedelai dapat dilihat pada Lampiran E.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Pembuatan Soyghurt Koswara, 2006