Pengukuran Berat Badan Mencit Pengukuran Bobot Lambung Mencit Pengamatan Mukosa Lambung Mencit secara Makroskopis Pengamatan Gambaran Histopatologi Mukosa Lambung Mencit.

3.11. Pengukuran Berat Badan Mencit

Berat badan hewan uji mencit diukur setelah diaklimitasi pada 0 hari dan hari ke-24 pada masing-masing kelompok perlakuan. Pada 0 hari sampai hari ke-24 kelompok P0 kontrol hanya diberi pakan dan minum standar selama aklimitasi. Selanjutnya pada hari 0 sd hari ke-10 kepada ke-3 kelompok P1, P2 dan P3 kontrol positif diberikan aspirin sebanyak 400 mgkg BB perhari selama 10 hari. Selanjutnya pada hari ke-11 sampai hari ke-24 untuk kelompok P1 diberi soyghurt sebanyak 0,5 ml setiap hari, kelompok P2 diberi Omeprazol sebanyak 300 mgkg BB perhari dan kelompok P3 kelompok positif hanya diberi aquades Rodriguez et al., 2010.

3.12. Pengukuran Bobot Lambung Mencit

Setelah mencit didekapitasi jaringan lambung segera diambil dan dibersih dengan NaCl 0,9, kemudian ditimbang. Bobot lambung diuji secara statistik.

3.13. Pengamatan Mukosa Lambung Mencit secara Makroskopis

Jaringan lambung yang telah dibersihkan dengan NaCl 0,9. Kemudian dibelah dengan pisau kemudian difiksasi lalu dinilai berdasarkan skor morfologi dari Wallace et al., 1989. Pengamatan peradangan permukaan mukosa lambung yang disebabkan oleh aspirin dinilai berdasarkan kriteria Wallace et al., 1989 yaitu : = tidak ada kerusakan normal 1 = ada darah pada permukaan jaringan 2 = terjadi tukak atau peradangan pada satu tempat 3 = terjadi tukak atau peradangan lebih dari satu tempat

3.14. Pengamatan Gambaran Histopatologi Mukosa Lambung Mencit.

Setiap jaringan lambung mencit diambil dan dicuci dengan larutan NaCl fisiologis kemudian segera difiksasi dalam larutan formalin buffer 10 0.1 molL FBS phospat buffer saline pH 7. Setelah difiksasi selama 18-24 kemudian ditanam dalam parafin blok dan dipotong tiga sayatan serial setebal 4 µm dari setiap Universitas Sumatera Utara sampel. Diwarnai dengan pewarnaan Haematoxyline Eosin, kemudian diamati dengan Mikroskop cahaya Olymphus dengan pembesaran 100x dan 400x. Prosedur uji. Jaringan Lambung yang telah difiksasi selama 18-24 jam. Kemudian dimasukkan ke dalam alat Automatic Tissue Processor Leica TP 1020. 1. Fiksasi sekunder dengan formalin buffer 10 1 dan 2 masing- masing 1 jam. 2. Dehidrasi dengan alkohol 70, 80, 96 masing-masing 1 jam 30 menit dan alkohol absolute 1, 2 dan 3 masing-masing selama 1 jam. Untuk mengeluarkan air dari jaringan yang telah difiksasi agar nantinya mudah dilakukan parafinisasi. 3. Penjernihan dengan menggunakan xylene 1, 2 dan 3 masing- masing 1 jam. Untuk mengeluarkan alkohol dari jaringan yang telah difiksasi agar nantinya mudah dilakukan parafinisasi. 4. Embedding dengan paraffin Merck cair 56 C 1 dan 2 masing- masing 2 jam. 5. Bloking pada casette didinginkan di Paraffinausgieb station 4 C beberapa saat. 6. Pemotongan setebal 4 µm dengan Mikrotom Leica. Potongan dimasukkan ke dalam waterbath dan di letakkan di atas objeck glass yang telah diolesi gliserin. 7. Deparafinisasi memakai xylol 1, 2 dan 3 masing-masing 15 menit. 8. Rehidrasi dengan alkohol 96, 80, dan 50 masing-masing 15 menit. 9. Bersihkan dengan air mengalir 10. Rendam dalam zat warna haemotoxyline mayers selama 5 menit. 11. Cuci dengan air mengalir 10 menit. 12. Rendam ke dalam larutan eosin 1 selama 1 menit. 13. Dehidrasi dengan larutan alkohol 80, 96 dan absolut masing- masing selama 1 menit dan dikeringkan. Universitas Sumatera Utara 14. Rendam ke dalam larutan xylene selama 1 menit. 15. Tutup dengan deck glass dan entelin. 16. Pemeriksaan histopatologis dengan menggunakan mikroskop cahaya Oymphus pembesaran 100x dan 400 x. Selanjutnya dilakukan pengamatan sesuai dengan kriteria Dixon et al., 1996. 0 : normal tampak sebukan sel-sel radang campuran di lamina propia. 1 : tampak sebukan ringan sel-sel radang sebaran sel-sel radang tersebut masih berjauhan di lamina propia dansubmukosa serta tidak ada erosi di epitel. 2 : tampak sebukan sel-sel radang sedang jarak sebaran sel-sel radang tersebut masih bisa disisipi oleh satu sel di lamina propia dan sub mukosa serta tidak ada erosi di epitel. 3 : tampak sebukan sel-sel radang berat jarak sebaran sel-sel radang sangat berdekatan di lamina propia dan sub mukosa serta ada erosi pada beberapa epitel.

3.15. Penilaian Ketebalan Lapisan Lendir Menggunakan Pewarnaan Periodic Acid Schiff

Dokumen yang terkait

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

10 86 123

Efektifitas Pemberian Soyghurt Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Dalam Darah Mencit (Mus musculus) Dengan Jumlah Bakteri Asam Laktat Dan Suhu Inkubasi Yang Optimum

0 28 119

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 20

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aspirin (Asam Asetil Salisilat) - Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 9

PENGARUH LAMA FERMENTASI TERHADAP JUMLAH KOLONI BAKTERI ASAM LAKTAT DALAM SOYGHURT DAN EFEKTITASNYA PADA PENYEMBUHAN GASTRITIS LAMBUNG MENCIT (Mus musculus L) YANG DIINDUKSI DENGAN ASPIRIN TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ma

0 0 17

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 22

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 11

BAB 1 PENDAHULUAN - Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 7