14. Rendam ke dalam larutan xylene selama 1 menit. 15. Tutup dengan deck glass dan entelin.
16. Pemeriksaan histopatologis dengan menggunakan mikroskop cahaya Oymphus pembesaran 100x dan 400 x.
Selanjutnya dilakukan pengamatan sesuai dengan kriteria Dixon et al., 1996. 0 : normal tampak sebukan sel-sel radang campuran di lamina propia.
1 : tampak sebukan ringan sel-sel radang sebaran sel-sel radang tersebut masih berjauhan di lamina propia dansubmukosa serta tidak ada erosi
di epitel. 2 : tampak sebukan sel-sel radang sedang jarak sebaran sel-sel radang
tersebut masih bisa disisipi oleh satu sel di lamina propia dan sub mukosa serta tidak ada erosi di epitel.
3 : tampak sebukan sel-sel radang berat jarak sebaran sel-sel radang sangat berdekatan di lamina propia dan sub mukosa serta ada erosi pada
beberapa epitel.
3.15. Penilaian Ketebalan Lapisan Lendir Menggunakan Pewarnaan Periodic Acid Schiff
PAS Lam et al., 2007.
Lapisan lendir diidentifikasi dengan cara jaringan Lambung mencit diproses terlebih dahulu sesuai dengan metode Leica microsystem. Kemudian di staining
dengan pewarnaan Periodic acid Schiff. Jaringan yang telah dipotong dengan mikrotom dideparafinisasi, didehidrasi kemudian dioksidasi dengan asama
Periodat selama 5 menit, lalu cuci dengan air mengalir, kemudian direndam dalam reagensia Schiff selama 10 menit, lalu dicuci dua kali dengan air akuades,
masukan ke dalam larutan reagensia Haematoxyline mayer selama 45 detik, cuci dengan air mengalir setelah itu didehidrasi, clearing jernihkan ditutup dengan
kaca penutup. Selanjutnya di lakukan pengamatan dibawah mikroskop Zeiss Primaste.
Ketebalan lapisan mukus pada lapisan mukosa lambung mencit diukur menggunakan program axiocam Erc53 dengan pembesaran 100x secara randum
dibagian korpus. Ketebalan lapisan mukus pada lapisan mukosa lambung dihitung
Universitas Sumatera Utara
secara persentase. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan luas mukosa yang berwarna merah magenta PAS positif dari permukaan mukosa
dengan luas permukaan mukosa sampai muskularis mukosa pada lambung mencit.
3.16. Analisis Data
Semua data dipresentasikan dalam bentuk rata-rata simpang baku rata-rata ± SD. Dilakukan uji normalitas dan homogenitas pada data numerik. Jika data
berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji Anova taraf 5. Jika p ≤
0,05 berbeda nyata atas perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Bonferroni taraf 5 untuk melihat perbedaan antara kelompok perlakuan. Jika
distribusi data tidak normal atau tidak homogen maka dilakukan trasformasi data. Kemudian diuji lagi normalitas dan homogenitas data. Apabila masih tidak
normal distribusinya atau data tidak homogen maka diuji dengan uji Mann Whitney untuk membandingkan antar 2 kelompok perlakuan kontrol vs
perlakuan, tetapi pada data kelompok data lebih dari 2 kelompok maka dilakukan uji langsung Kruskal Wallis untuk membanding diantara dua
kelompok perlakuan dan uji Mann –Whitney untuk membandingkan dua
perlakuan yang independen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Total Koloni Bakteri Asam Laktat BAL Pada Soyghurt