dilakukan pengenceran berikutnya hingga pengenceran 10
-10
. Dari setiap pengenceran dipipet 1 ml dimasukkan ke dalam cawan petri yang sudah berisi
media MRS Agar Zahoor et al., 2003. Disebarkan inokulum diatas permukaan media hingga merata. Inkubasi media MRS Agar yang sudah berisi suspensi
soyghurt pada suhu 37°C selama 72 jam dalam suasana fakultatif anaerob inkubator. Dihitung jumlah koloni dengan metode Total Plate Count. Cara
pengenceran seri dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Metode Plate Count dan Pengenceran seri Suriawiria, 2005.
3.9. Identifikasi Bakteri Asam laktat Soeharsono, 2010
Isolat yang diperoleh dilakukan identifikasi berdasarkan karakteristik morfologi koloni dan reaksi biokimia. Uji yang digunakan adalah total bakteri asam laktat,
pewarnaan gram, uji katalase, uji motilitas, uji ketahanan suhu, uji reduktase nitrat dan fermentasi gula yang terdiri dari glukosa, laktosa, sukrosa, mannosa, manitol
dan maltosa Soeharsono, 2010. Pewarnaan gram menurut Lay 1994, dilakukan dengan membuat preparat
ulas pada objek glass, kemudian difiksasi di atas api bunsen. Preparat ditetesi dengan larutan kristal violet, didiamkan selama 1 menit dan dicuci dengan air
mengalir, lalu diberi larutan lugol dan didiamkan selama 1 menit. Preparat dan lugol dan didiamkan selama 1 menit. Preparat dicuci dengan alkohol 96 selama
10-20 detik, cuci dengan air. Preparat ditetesi dengan larutan safranin selama 15
Universitas Sumatera Utara
detik, dicuci dengan air mengalir kemudian dikeringkan. Preparat ditetesi dengan minyak imersi kemudian diamati dengan mikroskop menggunakan lensa
pembesaran 100x, uji gram positif jika sel berwarna ungu dan negatif jika sel berwarna merah.
Uji katalase menurut Lay 1994, dilakukan dengan mengambil isolat dari agar miring satu ose, kemudian dioleskan pada gelas benda yang telah diberi
alkohol. Gelas benda ditetesi dengan larutan H
2
O
2
3. Diamati terbentuknya gelembung gas ada preparat. Jika terdapat gelembung gas berarti uji katalase
tersebut positif. Uji fermentasi gula yang terdiri dari media glukosa, laktosa, sukrosa,
mannosa, manitol dan maltosa dilakukan dengan mengambil isolat dari agar miring dan dimasukkan kedalam masing-masing karbohidrat yang sebelumnya
ditambahkan BCP Brom Cresol Purple sebagai indikator asam, kemudian diinkubasi pada suhu 37
⁰C selama 48 jam Hadioetomo.1985. Diamati perubahan warnanya, positif jika larutan berwarna kuning menandakan terjadinya proses
fermentasi dan negatif jika larutan tetap berwarna ungu. Garner dan Muriana, 1993.
Uji motilitas menurut Barrow dan Kromosom 1993 dilakukan dengan mengambil isolat dari agar miring dan ditusukkan pada agar tegak semi solid
SIMA Sulfit Indol Motility Agar, kemudian diinkubasi pada suhu 30 ⁰C selama
48 jam. Uji motilitas positif, jika pertumbuhan koloni menyebar luas pada agar dan negatif jika pertumbuhan koloni tidak menyebar Hasan, 2006 .
Uji ketahanan suhu Stamer, 1979. Isolat dari agar miring dilarutkan ke dalam dua media MRS Broth dan diinkubasi pada suhu 10
⁰C dan 45⁰C selama 48 jam. Jika media keruh menandakan adanya pertumbuhan bakteri.
Uji reduktase nitrat Hadioetomo, 1993. Isolat dari agar miring dimasukkan ke dalam media Nitrat Broth, kemudian diinkubasikan pada suhu 37
⁰C selam 48 jam, lalu ditetesi dengan 1 ml Reagensia A asam sulfanilat 0,8 gram dan 5 N
asam asetat 100 ml dan 1 ml Reagensia B dimethyl- α-naphtylamin 0,5 gram dan
Universitas Sumatera Utara
5 N asam asetat 100 ml. Uji reduktase positif jika terbentuk warna merah, dan negatif jika tidak terjadi perubahan warna
3.10. Rancangan Percobaan Efek Probiotik Bakteri Asam Laktat Secara in Vivo Pada Hewan Uji Mencit Rodriguez
et al., 2010.
Soyghurt yang mengandung jumlah bakteri asam laktat yang paling banyak dari ketiga perlakuan lamanya waktu fermentasi 8 jam diberikan kepada hewan uji.
Kemudian dibagi 4 kelompok perlakuan, setiap kelompok terdiri dari 5 hewan uji, untuk menjaga adanya kematian dalam penelitian hewan yang digunakan
ditambahkan 1 ekor setiap kelompok sehingga jumlah hewan mencit yang dibutuhkan sebanyak 24 ekor. Mencit jantan sebagai bahan percobaan terdiri dari
4 kelompok perlakuan yaitu : 1. Kelompok kontrol negatif hanya diberi air minum dan makan biasa selama
24 hari. 2. Kelompok Perlakuan 1 diberi aspirin dengan dosis 400 mgkg BB perhari
selama 10 hari secara oral dan soyghurt sebanyak 0,5 ml pada hari ke-11 sampai dengan hari ke-24.
3. Kelompok perlakuan 2, diberi aspirin dengan dosis 400 mgkg BB perhari selama 10 hari secara oral dan omeprazol dengan dosis 300mgkg BB
pada hari ke-11 sampai dengan hari ke-24. 4. Kelompok perlakuan 3, diberi aspirin dengan dosis 400 mgkg BB perhari
selama 10 hari secara oral dan aquades pada hari ke-11 sampai dengan hari ke-24.
Kemudian mencit di korbankan dengan cara dislokasi leher dan selanjutnya dibedah kemudian diambil gasternya dan diamati secara histopatologinya. Skema
perlakuan hewan uji dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Universitas Sumatera Utara
Skema Perlakuan Hewan Uji Rodriguez e t al., 2010
Dipuasakan selama 24 jam hanya diberi air minum saja
kemudian setiap perlakuan diberi aspirin dan soyghurt sebanyak 0,5 ml secara oral
Gambar 3.2. Skema Perlakuan Hewan Uji Mencit jantan berumur 8-11 minggu, BB ± 22-38g, diadaptasi pada
lingkungan dan pakan selama 7 hari, lalu dirandom dibagi ke dalam 4 kelompok perlakuan
Kelompok Kontrol
negatif P0
5 ekor
Hanya di beri aquads
0 hari sd hari ke
24 Pemberian
Aspirin 400 mgkg BB
10 hari dan Pemberian
air Hari 14 hari
Pemberian Aspirin 400
mgkg BB 10 hari dan
Omeprazol 30mgkg BB
14 hari Pemberian
Aspirin 400 mgkg BB
10 hari dan soyghurt
10
9
CFU 14 hari
Kelompok perlakuan
PI
5 ekor Kelompok
perlakuan P II
5 ekor Kelompok
Perlakuan PIII
5 ekor
Semua Kelompok pada hari ke 25 didekapitasi
Lambung diambil ditimbang dan dilakukan pemeriksaan secara makroskopis, histopatologi dan ketebalan lapisan lendir mukosa.
Universitas Sumatera Utara
3.11. Pengukuran Berat Badan Mencit