52
53
g. Risiko Reputasi dan Risiko Strategis
Risiko reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. Mengingat reputasi dan kepercayaan merupakan pondasi penting dalam industri pembiayaan,
maka hilangnya kepercayaan nasabah dapat berdampak langsung pada menurunnya jumlah nasabah dan pendapatan, serta peningkatan biaya untuk aktivitas publikasi. Sedangkan risiko strategis merupakan risiko yang
disebabkan oleh tidak tepatnya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan, termasuk kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal. Apabila hal-hal tersebut terjadi maka dapat menimbulkan dampak yang
merugikan kondisi keuangan, likuiditas dan hasil operasional Perseroan.
h. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan karena Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku yang akan berdampak kepada kegiatan usaha
Perseroan. Apabila terjadi pelanggaran terhadap salah satu dari peraturan perundang-undangan ataupun ketentuan lain yang berlaku, maka risiko yang mungkin terjadi adalah sanksi bagi Perseroan yang dapat berupa
sanksi finansial berbentuk denda material maupun sanksi non finansial berbentuk teguran tertulis, sanksi ketidaklayakan dan ketidakmampuan bagi manajemen Perseroan ataupun pembekuan kegiatan usaha Perseroan.
Hal ini dapat menurunkan kinerja Perseroan baik secara finansial maupun secara non finansial.
2. Risiko Makro Ekonomi
a. Risiko Perekonomian
Risiko perekonomian adalah risiko yang timbul sehubungan dengan perubahan kondisi perekonomian nasional secara umum yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Perseroan, seperti
tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Risiko ini mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung kepada Perseroan, seperti
misalnya penyaluran kredit, kualitas aktiva produktif, biaya pendanaan yang selanjutnya berdampak pada kegiatan Perseroan dan pendapatan Perseroan.
b. Risiko Sosial dan Keamanan
Gejolak sosial dan keamanan dapat berdampak luas pada sektor ekonomi. Gejolak ini mengakibatkan turunnya berbagai kegiatan di berbagai sektor industri, termasuk sektor kendaraan bermotor. Apabila hal tersebut terjadi,
maka mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan dan menurunkan pendapatan Perseroan.
c. Risiko atas Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter yang ditetapkan oleh pemerintah mempengaruhi kondisi sumber dana maupun penggunaan dana. Kebijakan uang ketat mengakibatkan sumber dana yang mengecil yang kemudian mengakibatkan naiknya
tingkat suku bunga. Sedangkan deregulasi akan melonggarkan sumber dana yang selanjutnya mengakibatkan turunnya tingkat bunga. Apabila Perseroan tidak melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi perubahan
kebijakan moneter, Perseroan mengalami hambatan dalam memperoleh sumber dana pada tingkat bunga yang menguntungkan. Situasi tersebut menurunkan aktifitas Perseroan maupun hasil usaha yang diperoleh.
d. Risiko Persaingan
Sektor usaha pembiayaan konsumen, terutama untuk pembiayaan kendaraan bermotor makin diminati oleh para pelaku industri pembiayaan, investor, dan perbankan mengingat masih besarnya pangsa pasar pada sektor usaha
pembiayaan ini. Beralihnya fokus bisnis beberapa perusahaan pembiayaan dengan menitikberatkan pada sektor usaha pembiayaan konsumen atas kendaraan bermotor serta diizinkannya bank-bank untuk langsung
memberikan fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor akan menimbulkan tingkat persaingan yang semakin ketat di sektor usaha pembiayaan. Dampak persaingan ini terutama tercermin dalam pemberian tingkat suku bunga,
uang muka, jangka waktu, serta hadiah dan promosi lainnya. Dengan semakin tingginya tingkat persaingan, apabila Perseroan tidak mampu mempertahankan pangsa pasar, maka akan berakibat menurunnya penjualan
Perseroan.
53
54
e. Risiko Supply dan Demand