Piutang Pembiayaan Perseroan UMUM

106 108 Kepercayaan dan hubungan yang baik dengan berbagai mitra usaha, seperti bank, ShowroomDealer, supplier, perusahaan asuransi dan lain-lain Keberhasilan Perseroan membina hubungan yang baik dan mendapat kepercayaan dari berbagai mitra usahanya, telah mendukung usaha dan memperluas kemitraan Perseroan secara nasional, dimana Perseroan mendapat fasilitas kredit dari 13 bank terkemuka, bermitra dengan 4.082 ShowroomDealer dan 4 perusahaan asuransi terkemuka. 3. KEGIATAN USAHA Perseroan dengan izin yang diperolehnya dapat melakukan kegiatan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang dan Pembiayaan Konsumen. Sejak berdirinya dan sampai dengan saat ini Perseroan memfokuskan usahanya pada: Pembiayaan Konsumen Fokus bisnis pada target pasar ritel otomotif dimana tingkat pendapatan konsumen berada di sektor usaha menengah dan menengah keatas. Segmentasi portofolio pembiayaan konsumen lebih difokuskan pada pembiayaan kendaraan bekas non niaga yang selalu tumbuh dan mempunyai peminat terbesar khususnya kendaraan bekas yang diproduksi oleh produsen mobil Jepang, mengingat besarnya tingkat penguasaan pangsa pasar produsen Jepang dengan harga kendaraan bekas rata-rata diatas Rp 50 juta keatas, dan sebagian kecil pembiayaan kendaraan baru dengan harga rata-rata diatas Rp 100 juta, dengan tetap memperhatikan jenis dan merek kendaraan yang memiliki nilai jual kembali yang tinggi. Down payment senantiasa disesuaikan dengan jenis dan merek kendaraan yang dibiayai yaitu kendaraan bekas rata- rata 20-25, kendaraan baru rata-rata 10-15 dan marjin bunga bersih yang menguntungkan dengan memperhitungkan tingkat risiko dan jangka waktu kredit yg disesuaikan dengan segmen konsumen dan jenis mobil yaitu rata-rata 3 tahun. Pembiayaan Sewa Guna Usaha Fokus bisnis pada target pasar korporasi sektor usaha transportasi dan komoditas. Eksposur pembiayaan barang modal yang disewagunausahakan tetap terdiversifikasi pada sektor transportasi, pertambangan, dan pengembangan lahan perkebunan. Disamping kegiatan usaha harus sudah berjalan dan menghasilkan, kriteria sewa guna usaha yang dibiayai khususnya alat berat, wajib didasari pada pengalaman konsumen sebagai operator alat berat untuk wilayah dan industri. Segmentasi portfolio pembiayaan lebih difokuskan untuk pembiayaan barang modal unit baru khusus untuk pembiayaan alat berat yang umum digunakan untuk kegiatan di berbagai industri dan memiliki risiko yang rendah seperti misalnya excavator, bulldozer dan lain-lain yang berasal dari authorized supplier yang terkemuka, dan down payment yang normal berkisar antara 20-25 dengan marjin bunga bersih yang menguntungkan dengan tetap mempertimbangkan tingkat risiko dan jangka waktu sewa guna usaha yg sesuai dengan kegiatan sewa guna usaha yaitu rata-rata 3 tahun. Sedangkan untuk pembiayaan diluar alat berat, barang modal yang dibiayai lebih didominasi pembiayaan barang modal berupa kendaraan niaga dengan nilai pembiayaan kendaran bekas bekisar Rp 250 juta sd Rp 300 juta dan kendaraan niaga baru berkisar Rp 400 sd Rp 500 juta dengan jangka waktu pelepasan rata-rata adalah 3 tahun. Anjak Piutang Fokus bisnis dan segmentasi portofolio pembiayaan lebih kepada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian danatau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan dalam negeri di sektor industri dan properti. Selain pembelianpengalihan piutang, untuk setiap pembiayaan anjak piutang, Perseroan mewajibkan customer-nya untuk memberikan jaminan tambahan dalam bentuk aset tetap berupa tanah dan bangunan yang nilainya harus lebih besar dari nilai anjak piutang yang dibiayai. Dana yang dibiayai oleh Perseroan besarnya rata-rata adalah 80 dari total tagihan dagang yang dialihkan. Dana yang dipasarkan dapat disalurkan dengan tingkat suku bunga yang relatif lebih tinggi dengan jangka waktu yang relatif singkat, maksimum 1 tahun. Hal ini sangat menguntungkan Perseroan karena perputaran dana menjadi sangat cepat dan bisa mengurangi risiko fluktuasi tingkat suku bunga.

3.1. Piutang Pembiayaan Perseroan

Adapun posisi saldo Piutang Pembiayaan Perseroan net, setelah dikurangi dengan bunga yang ditangguhkan dan penyisihan kerugian piutang masing-masing pada tanggal 30 April 2011 dan 31 Desember 2006, 2007, 2008, 2009, dan 2010 sebagaimana tercermin pada tabel berikut: 107 109 dalam jutaan Rupiah, kecuali Uraian 31 Desember 30 April 12 bulan 4 bulan 2006 ¨ 2007 ¨ 2008 ¨ 2009 ¨ 2010 2011 Piutang Sewa Pembiayaan 427.122 100,45 856.159 2,75 879.682 -1,52 866.295 7,01 927.021 988.639 Piutang Pembiayaan Konsumen 281.306 33,87 376.588 -21,97 293.839 68,28 494.482 124,09 1.108.099 1.532.975 Tagihan Anjak Piutang - na 101.879 153,82 258.590 4,55 270.345 109,77 567.094 704.019 Pembiayaan Chanelling off balance sheet 42.471 122,34 94.428 168,20 253.257 -27,98 182.393 52,55 278.240 200.881 Jumlah 750.899 90,31 1.429.054 17,94 1.685.368 7,60 1.813.515 58,83 2.880.454 3.426.514 Dalam memberikan fasilitas pembiayaan, selain mempergunakan dana sendiri, Perseroan juga memiliki akses untuk mendapatkan dana dari pasar modal melalui penawaran umum terbatas dan melalui penerbitan obligasi serta dari perbankan pemerintah, swasta dan asing. Perseroan melakukan kerjasama dengan perbankan dalam 2 bentuk; chanelling dan pinjaman bank direct loan. Dalam kerjasama chaneling, Perseroan ditunjuk sebagai agen yang berfungsi untuk meneruskan pinjaman yang telah diperoleh dari bank kepada konsumen dimana risiko pembiayaan tersebut tetap berada di pihak bank. Bentuk kerjasama chanelling dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Bagi bank yang memberikan fasilitas chanelling akan memperluas jangkauan konsumen dengan tingkat suku bunga yang menguntungkan. Disamping itu, bank juga tidak terlibat dengan berbagai pekerjaan administrasi seperti kegiatan seleksi konsumen, penagihan dan pemeliharaan akun piutang. Bagi Perseroan, dengan adanya kerjasama ini memberikan kesinambungan tersedianya dana yang mencukupi untuk perkembangan usaha. Selain itu, Perseroan juga mendapatkan keuntungan dari selisih tingkat suku bunga yang diberikan oleh bank dengan tingkat suku bunga yang diberikan kepada konsumen. Selain itu, Perseroan juga memiliki pinjaman bank direct loan dengan beberapa bank.

3.2. Pendapatan Perseroan