249 –
–
Gearing ratio yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 84PMK.0122006 tanggal 29 September 2006 pada tanggal 30 April 2011 dan 31 Desember 2010, 2009 dan 2008
adalah sebagai berikut:
30 April 2011
2010 2009
2008 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Pinjaman
1.656.337.185 1.089.564.128
377.846.337 395.209.107
Modal 1.568.677.469
1.481.195.768 1.311.999.677
1.174.762.992 Rasio pinjaman terhadap modal
105,59 73,56
28,80 33,64
31 Desember
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan merupakan kebijakan yang disusun untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan termasuk dalam kaitan
pengembangan manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan Bank Panin sebagai induk perusahaan parent company yang bergerak dalam bidang jasa perbankan.
Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses
identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian risiko. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut perusahaan meyakini bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Senior
Manajemen sangat menentukan efektifitas manajemen risiko.
Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perusahaan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan
sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value.
Tujuan penerapan kebijakan manajemen risiko adalah:
Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis dan kegiatan pendukung dalam operasional Perusahaan telah memperhitungkan seluruh potensi risiko yang mungkin timbul,
baik dalam bentuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional.
Untuk melakukan fungsi kontrol dan pengelolaan terhadap seluruh resiko yang melekat pada aktivitas bisnis dalam batas–batas toleransi risiko Perusahaan yang telah ditetapkan.
Untuk mengoptimalkan penggunaan modal Perusahaan.
Untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang relevan, antara lain
peraturan Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan otoritas lain.
Untuk meningkatkan shareholder value dalam jangka panjang. Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip transparansi, independensi, wewenang dan
tanggung jawab serta kewajaran transaksi.
250
Perusahaan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. Perusahaan memiliki mekanisme
yang bertumpu pada 4 empat pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup:
Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala;
Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi;
Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam
pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala;
Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; dan
Membentuk komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite
Manajemen Risiko.
Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan
Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan
ke dalam Prosedur Operasi Standar dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perusahaan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan
otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit.
Pilar 3: Identifikasi, Pengukuran dan Pengawasan
Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan sistem informasi
manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Komite Audit dan Manajemen Risiko Perusahaan. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perusahaan mampu menyediakan
datainformasi secara cepat, akurat dan real time online kepada pihak manajemen.
Pilar 4: Pengendalian Internal Perusahaan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil
pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup:
Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam
Perusahaan;
Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas- aktivitas di dalam Perusahaan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses
tersebut; dan
Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal.
251
Risiko pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat
membawa risiko bagi Perusahaan. Dalam perencanaan usaha Perusahaan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perusahaan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.
Untuk mengatasi perubahan suku bunga, dan mata uang serta menutup suku bunga yang dikenakan kepada konsumen, Perusahaan dalam perjanjian kerjasama dengan pihak Bank
memperoleh tingkat suku bunga cost of fund yang menggunakan suku bunga tetap fixed rate, dengan jangka waktu yang sama untuk pembiayaan yang diberikan dan pinjaman dari bank, dan
dengan menggunakan pinjaman dalam mata uang Rupiah. Hal ini untuk mencegah risiko yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kinerja keuangan Perusahaan.
Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perusahaan saat ini, risiko pasar Perusahaan adalah minimal.
Tabel berikut menggambarkan rincian aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo
kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga:
Kurang dari Kurang dari
3 bulan 3-12 bulan
1-5 tahun 5 tahun
3 bulan 3-12 bulan
1-5 tahun 5 tahun
Jumlah Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Aset keuangan Kas dan setara kas
12.329.149 -
- -
24.435.900 -
- -
36.765.049 Investasi jangka pendek
- -
- -
- -
13.437.730 -
13.437.730 Investasi neto sewa
pembiayaan 6.982.255
17.912.988 28.011.545
- 291.656.174
294.807.197 366.115.665
- 1.005.485.824
Piutang pembiayaan konsumen
- -
- -
221.585.974 461.575.696
863.371.035 -
1.546.532.705 Tagihan anjak piutang
- -
- -
156.364.466 549.974.564
- -
706.339.030 Piutang lain - lain
- -
- -
415.996 1.207.542
1.386.942 1.551.388
4.561.868 Jumlah
19.311.404 17.912.988
28.011.545 -
694.458.510 1.307.564.999
1.244.311.372 1.551.388
3.313.122.206 Liabilitas keuangan
Utang bank 13.905.569
42.336.761 90.365.150
- 230.478.062
439.814.173 839.437.470
- 1.656.337.185
Jumlah-bersih 5.405.835
24.423.773 62.353.605
- 463.980.448
867.750.826 404.873.902
1.551.388 1.656.785.021
30 April 2011 Suku bunga tetap
Suku bunga variabel
Kurang dari Kurang dari
3 bulan 3-12 bulan
1-5 tahun 5 tahun
3 bulan 3-12 bulan
1-5 tahun 5 tahun
Jumlah Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Aset keuangan Kas dan setara kas
4.912.901 -
- -
20.229.750 -
- -
25.142.651 Investasi jangka pendek
- -
- -
- -
14.906.000 -
14.906.000 Investasi neto sewa
pembiayaan 6.598.852
17.915.609 53.257.929
- 133.784.890
399.157.743 331.312.501
- 942.027.524
Piutang pembiayaan konsumen
- -
- -
193.872.720 284.047.357
642.557.318 -
1.120.477.395 Tagihan anjak piutang
- -
- -
26.108.434 543.106.479
- -
569.214.913 Piutang lain - lain
- -
- -
373.342 1.070.456
1.247.606 979.004
3.670.408 Jumlah
11.511.753 17.915.609
53.257.929 -
374.369.136 1.227.382.035
990.023.425 979.004
2.675.438.891 Liabilitas keuangan
Utang bank 11.493.629
33.117.637 76.921.681
- 126.602.646
300.577.577 540.850.959
- 1.089.564.128
Jumlah-bersih 18.124
15.202.028 23.663.752
- 247.766.490
926.804.458 449.172.466
979.004 1.585.874.763
Suku bunga tetap 31 Desember 2010
Suku bunga variabel
252
Kurang dari Kurang dari
3 bulan 3-12 bulan
1-5 tahun 5 tahun
3 bulan 3-12 bulan
1-5 tahun 5 tahun
Jumlah Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Aset keuangan Kas dan setara kas
30.580.894 -
- -
- -
- -
30.580.894 Investasi jangka pendek
- -
- -
- -
74.371.750 -
74.371.750 Investasi neto sewa
pembiayaan 6.660.563
6.800.076 44.501.451
- 87.669.531
193.900.342 554.835.380
- 894.367.343
Piutang pembiayaan konsumen
- -
- -
68.084.824 171.828.986
264.178.906 -
504.092.716 Tagihan anjak piutang
- -
- -
43.318.833 242.263.399
- -
285.582.232 Piutang lain - lain
- -
- -
281.910 799.367
2.377.506 966.921
4.425.704 Jumlah
37.241.457 6.800.076
44.501.451 -
199.355.098 608.792.094
895.763.542 966.921
1.793.420.639 Liabilitas keuangan
Utang bank -
- -
- 55.035.936
146.237.283 176.573.118
- 377.846.336
Jumlah-bersih 37.241.457
6.800.076 44.501.451
- 144.319.162
462.554.811 719.190.424
966.921 1.415.574.303
31 Desember 2009 Suku bunga tetap
Suku bunga variabel
Kurang dari Kurang dari
3 bulan 3-12 bulan
1-5 tahun 5 tahun
3 bulan 3-12 bulan
1-5 tahun 5 tahun
Jumlah Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Aset keuangan Kas dan setara kas
18.911.017 -
- -
97.697.575 -
- -
116.608.592 Investasi jangka pendek
- -
- -
- -
17.574.500 -
17.574.500 Investasi neto sewa
pembiayaan 6.802.104
19.592.238 60.523.305
- 90.429.209
263.766.590 469.315.792
- 910.429.238
Piutang pembiayaan konsumen
- -
- -
50.499.035 118.668.257
134.990.500 -
304.157.792 Tagihan anjak piutang
- -
- -
94.397.895 170.858.844
- -
265.256.739 Piutang lain - lain
- -
- -
5.884 152.388
3.370.705 3.528.977
Jumlah 25.713.121
19.592.238 60.523.305
- 333.029.598
553.446.079 625.251.497
- 1.617.555.838
Liabilitas keuangan Utang bank
- -
- -
59.210.357 157.561.113
178.437.637 -
395.209.107 Jumlah-bersih
25.713.121 19.592.238
60.523.305 -
273.819.241 395.884.966
446.813.860 -
1.222.346.731 31 Desember 2008
Suku bunga tetap Suku bunga variabel
Perusahaan terpapar risiko suku bunga karena piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap dan investasi neto sewa pembiayaan dan utang bank memiliki
suku bunga tetap dan mengambang.
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar dan risiko suku bunga atas arus kas dijelaskan dalam Catatan 7, 8, 9 dan 15.
Analisis sensitivitas
Untuk investasi neto sewa pembiayaan dalam mata uang asing dengan suku bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah pokok investasi neto sewa
pembiayaan terutang pada tanggal laporan posisi keuangan adalah yang terutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 50 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan
meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk periode empat bulan yang berakhir 30 April 2011 dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 masing-masing sebesar
Rp 264.534 ribu dan Rp 387.094 ribu. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya, terutama kurs mata uang asing, tetap konstan. Perubahan terutama disebabkan oleh
tingkat suku bunga pinjaman variabel. Untuk utang bank suku bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah
utang bank terutang pada tanggal laporan posisi keuangan adalah yang terutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 50 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan
meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar
Rp 737.820 ribu dan Rp 612.592 ribu. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya, terutama kurs mata uang asing, tetap konstan. Perubahan terutama disebabkan oleh
tingkat suku bunga pinjaman variabel. Untuk modal kerja, utang dan pinjaman investasi, Perusahaan berusaha dengan mengurangi
risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif.
253
94 50
43 16
32 04
39 36
03
92 00
38 92
39 77
38 07
31
Risiko kredit
Risiko kredit merupakan risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan atau potensi kegagalan nasabah counterparty memenuhi liabilitasnya secara penuh sesuai perjanjian. Risiko kredit
merupakan risiko utama Perusahaan dimana Perusahaan menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki produk. Dengan demikian, Perusahaan menghadapi risiko
seandainya konsumen tidak mampu memenuhi liabilitasnya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perusahaan.
Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dengan proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana
aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh komite kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45KMK.062003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi lembaga keuangan Non Bank, yang telah
dirubah dengan Peraturan Menteri keuangan No.74PMK.0122006 tanggal 31 Agustus 2006 dan keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan No. Kep-2833LK2003 tanggal 12 Mei 2003
tentang pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank. Manajemen risiko kredit mencakup namun tidak terbatas pada :
1. Menjaga agar eksposur kredit kepada setiap nasabah berada dalam limit yang ditetapkan kepada nasabah tersebut sesuai dengan perhitungan customer credit risk rating.
2. Memproses setiap pengajuan aplikasi kredit sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku dan memperhatikan identifikasi risiko awal pada nasabah tersebut.
3. Melakukan monitoring dan review terhadap nasabah secara berkala dalam jangka waktu yang wajar serta melakukan analisa diteksi dini atas kredit yang mengarah kepada kredit
bermasalah. 4. Melakukan pengelolaan risiko kredit yang independen dengan kewenangan yang jelas dan
bertanggung jawab. Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang yang
dimiliki Perusahaan: Investasi neto sewa pembiayaan
30 April 2011
2010 2009
2008 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Korporasi
912.138.461 904.229.870
1.008.004.280 1.042.372.269
Individu 242.353.222
193.035.370 117.993.888
103.317.663 Jumlah
1.154.491.683 1.097.265.240
1.125.998.168 1.145.689.932
31 Desember
Piutang pembiayaan konsumen Pada tanggal 30 April 2011, 31 Desember 2010, 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008,
konsentrasi risiko atas piutang yang dimiliki Perusahaan adalah individu dengan jumlah risiko kredit masing-masing sebesar Rp 1.895.372.330 ribu, Rp 1.387.345.972 ribu, Rp 622.093.980
ribu dan Rp 360.448.123 ribu.
254
Transaksi anjak piutang Pada tanggal 30 April 2011, 31 Desember 2010, 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008,
konsentrasi risiko atas piutang yang dimiliki Perusahaan adalah korporasi dengan jumlah risiko kredit masing-masing sebesar Rp 766.139.778 ribu, Rp 637.806.389 ribu, Rp 316.646.802 ribu
dan Rp 305.952.611 ribu.
Risiko Iikuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi
oleh Perusahaan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan kosumen, selain menggunakan dana sendiri, Perusahaan juga membina kerjasama dengan beberapa bank nasional dan bank
pemerintah maupun bank asing dalam bentuk fasilitas penerusan pinjaman untuk pembiayaan chanelling maupun demand loan dan term loan.
Perusahaan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu untuk memenuhi kebutuhan dana selama minimal 5 hari kerja.
Perusahaan memiliki rasio likuiditas yang sehat. Perbandingan liabilitas terhadap ekuitas Perusahaan pada tanggal 30 April 2011, 31 Desember 2010, 31 Desember 2009 dan
31 Desember 2008 masing-masing sebesar 112,44, 81,87, 35,00 dan 36,83. Dalam hal perbandingan liabilitas terhadap jumlah aset pada tanggal 30 April 2011, 31 Desember 2010,
31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 masing-masing sebesar 52,93, 45,02, 25,93 dan 26,92.
Tabel berikut menyajikan sisa umur kontraktual liabilitas keuangan Perusahaan yang menggambarkan eksposur Perusahaan terhadap risiko likuiditas pada tanggal 30 April 2011,
31 Desember 2010, 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008:
Sampai dengan 1 bulan
1-3 bulan 3-12 bulan
1-5 tahun Jumlah
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Utang bank
134.115.035 110.268.596
482.150.934 929.802.620
1.656.337.185 Utang premi asuransi
- 11.127.307
- -
11.127.307 Utang lain-lain kepada pihak ketiga
13.778.279 706.553
30.401.273 -
44.886.105 Biaya yang masih harus dibayar
- 6.228.588
- -
6.228.588 147.893.314
128.331.044 512.552.207
929.802.620 1.718.579.185
30 April 2011
Sampai dengan 1 bulan
1-3 bulan 3-12 bulan
1-5 tahun Jumlah
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Utang bank
58.663.479 79.432.796
333.695.214 617.772.639
1.089.564.128 Utang premi asuransi
- 9.748.867
- -
9.748.867 Utang lain-lain kepada pihak ketiga
4.665.645 956.701
44.135.610 -
49.757.956 Biaya yang masih harus dibayar
4.648.648 -
- -
4.648.648 67.977.772
90.138.364 377.830.824
617.772.639 1.153.719.599
31 Desember 2010
255
gan
85
gan
99
Sampai dengan 1 bulan
1-3 bulan 3-12 bulan
1-5 tahun Jumlah
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Utang bank
19.049.158 35.986.778
146.237.283 176.573.118
377.846.337 Utang premi asuransi
- 9.591.795
- -
9.591.795 Utang lain-lain kepada pihak ketiga
715.742 595.297
14.018.216 -
15.329.255 Biaya yang masih harus dibayar
1.743.195 -
- -
1.743.195 21.508.095
46.173.870 160.255.499
176.573.118 404.510.582
31 Desember 2009
Sampai dengan 1 bulan
1-3 bulan 3-12 bulan
1-5 tahun Jumlah
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Utang bank
20.085.370 39.124.988
157.561.113 178.437.637
395.209.107 Utang premi asuransi
- 5.161.434
- -
5.161.434 Utang lain-lain kepada pihak ketiga
533 695.672
6.461.542 -
7.157.747 Biaya yang masih harus dibayar
2.036.745 -
- -
2.036.745 22.122.648
44.982.094 164.022.655
178.437.637 409.565.033
31 Desember 2008
Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 30 April 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008:
Tidak memiliki tanggal jatuh
tempo Sampai dengan
1 bulan s.d 3 bulan s.d
1 tahun s.d kontraktual
1 bulan 3 bulan
12 bulan 5 tahun
5 tahun Jumlah
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Aset keuangan
Kas dan setara kas -
38.527.604 -
- -
- 38.527.604
Investasi jangka pendek -
- -
- 13.437.730
13.437.730 Investasi neto sewa
pembiayaaan -
67.013.162 231.625.267
312.720.185 394.127.210
- 1.005.485.824
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
16.846.841 -
- -
- -
16.846.841 Piutang pembiayaan
konsumen -
117.311.442 104.274.532
461.575.696 863.371.035
- 1.546.532.705
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
13.557.363 -
- -
- -
13.557.363 Tagihan anjak piutang
- 48.275.646
108.088.820 549.974.564
- -
706.339.030 Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan nilai 2.320.514
- -
- -
- 2.320.514
Piutang lain - lain -
144.138 435.131
1.866.376 1.386.942
1.551.388 5.383.975
Jumlah 32.724.718
271.271.992 444.423.750
1.326.136.821 1.272.322.917
1.551.388 3.282.982.150
Liabilitas keuangan Utang bank
- 134.115.035
110.268.596 482.150.934
929.802.620 -
1.656.337.185 Utang premi asuransi
- -
11.127.307 -
- -
11.127.307 Utang lain-lain kepada
pihak ketiga -
13.778.279 706.553
30.401.273 -
- 44.886.105
Biaya yang masih harus dibayar
- -
6.228.588 -
- -
6.228.588 Jumlah
- 147.893.314
128.331.044 512.552.207
929.802.620 -
1.718.579.185 Perbedaan jatuh tempo
32.724.718 123.378.678
316.092.706 813.584.614
342.520.297 1.551.388
1.564.402.965 30 April 2011
256
Tidak memiliki tanggal jatuh
tempo Sampai dengan
1 bulan s.d 3 bulan s.d
1 tahun s.d kontraktual
1 bulan 3 bulan
12 bulan 5 tahun
5 tahun Jumlah
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Aset keuangan
Kas dan setara kas -
26.327.186 -
- -
- 26.327.186
Investasi jangka pendek -
- -
- 14.906.000
- 14.906.000
Investasi neto sewa pembiayaaan
- 64.765.243
75.618.499 417.073.352
384.570.430 -
942.027.524 Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan nilai 15.005.915
- -
- -
- 15.005.915
Piutang pembiayaan konsumen
- 93.886.624
99.986.096 284.047.357
642.557.318 -
1.120.477.395 Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan nilai 12.378.241
- -
- -
- 12.378.241
Tagihan anjak piutang -
15.304.021 10.804.413
543.106.479 -
- 569.214.913
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
2.121.259 -
- -
- -
2.121.259 Piutang lain - lain
- 134.610
292.809 1.070.456
1.247.606 979.004
3.724.485 Jumlah
29.505.415 200.417.684
186.701.817 1.245.297.644
1.043.281.354 979.004
2.647.172.088 Liabilitas keuangan
Utang bank -
58.663.479 79.432.796
333.695.214 617.772.639
- 1.089.564.128
Utang premi asuransi -
- 9.748.867
- -
- 9.748.867
Utang lain-lain kepada pihak ketiga
- 4.665.645
956.701 44.135.610
- -
49.757.956 Biaya yang masih
harus dibayar -
4.648.648 -
- -
- 4.648.648
Jumlah -
67.977.772 90.138.364
377.830.824 617.772.639
- 1.153.719.599
Perbedaan jatuh tempo 29.505.415
132.439.912 96.563.453
867.466.820 425.508.715
979.004 1.493.452.489
31 Desember 2010
Tidak memiliki tanggal jatuh
tempo Sampai dengan
1 bulan s.d 3 bulan s.d
1 tahun s.d kontraktual
1 bulan 3 bulan
12 bulan 5 tahun
5 tahun Jumlah
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Aset keuangan
Kas dan setara kas -
31.030.761 -
- -
- 31.030.761
Investasi neto sewa pembiayaan
- 30.032.438
64.297.656 200.700.418
599.336.831 -
894.367.343 Dikurangi: penyisihan
piutang ragu-ragu 28.073.163
- -
- -
- 28.073.163
Piutang pembiayaan konsumen
- 23.835.774
44.249.050 171.828.986
264.178.906 -
504.092.716 Dikurangi: penyisihan
piutang ragu-ragu 9.610.351
- -
- -
- 9.610.351
Transaksi anjak piutang -
17.000.000 26.318.833
242.263.399 -
- 285.582.232
Dikurangi: penyisihan piutang ragu-ragu
15.237.174 -
- -
- -
15.237.174 Piutang lain-lain
- 92.998
385.568 799.367
2.377.506 966.921
4.622.360 Dikurangi: penyisihan
piutang ragu-ragu 44.257
- -
- -
- 44.257
Jumlah 52.964.945
101.991.971 135.251.107
615.592.170 865.893.243
966.921 1.666.730.467
Liabilitas keuangan Utang bank
- 19.049.158
35.986.778 146.237.283
176.573.118 -
377.846.337 Utang premi asuransi
- -
9.591.795 -
- -
9.591.795 Utang lain-lain kepada
pihak ketiga -
715.742 595.297
14.018.216 -
- 15.329.255
Biaya yang masih harus dibayar
- 1.743.195
- -
- -
1.743.195 Jumlah
- 21.508.095
46.173.870 160.255.499
176.573.118 -
404.510.582 Perbedaan jatuh tempo
52.964.945 80.483.876
89.077.237 455.336.671
689.320.125 966.921
1.262.219.885 31 Desember 2009
257
186 000
524 915
395 241
913 259
485 088
128 867
956 648
599
61 43
63 16
51 32
74 60
57 67
37 95
55 95
82 85
Tidak memiliki tanggal jatuh
tempo Sampai dengan
1 bulan s.d 3 bulan s.d
1 tahun s.d kontraktual
1 bulan 3 bulan
12 bulan 5 tahun
5 tahun Jumlah
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Aset keuangan
Kas dan setara kas -
116.683.495 -
- -
- 116.683.495
Investasi jangka pendek -
- -
- 17.574.500
- 17.574.500
Investasi neto sewa pembiayaan
- 32.389.842
64.841.471 283.358.828
529.839.096 -
910.429.237 Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan nilai
30.746.658 -
- -
- -
30.746.658 Piutang pembiayaan
konsumen -
17.720.716 32.778.319
118.668.257 134.990.500
- 304.157.792
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan
nilai 10.318.509
10.318.509 Transaksi anjak piutang
- 5.741.278
88.656.617 170.858.844
- -
265.256.739 Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan nilai
6.667.174 -
- -
- -
6.667.174 Piutang lain-lain
- 473.393
65.517 152.388
3.370.705 -
4.062.003 Dikurangi: penyisihan
piutang ragu-ragu 35.290
- -
- -
- 35.290
Jumlah 47.767.631
173.008.724 186.341.924
573.038.317 685.774.801
- 1.570.396.135
Liabilitas keuangan Utang bank
- 20.085.370
39.124.987 157.561.113
178.437.637 -
395.209.107 Utang premi asuransi
- -
5.161.434 -
- -
5.161.434 Utang lain-lain kepada
pihak ketiga -
533 695.672
6.461.542 -
- 7.157.747
Biaya yang masih harus dibayar
- 2.036.745
- -
- -
2.036.745 Jumlah
- 22.122.648
44.982.093 164.022.655
178.437.637 -
409.565.033 Perbedaan jatuh tempo
47.767.631 150.886.076
141.359.831 409.015.662
507.337.164 -
1.160.831.102 31 Desember 2008
Risiko Operasional
Risiko Operasional biasa disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan dan kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal yang lain yang dapat
berdampak pada operasional Perusahaan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, Perusahaan melakukan beberapa hal:
Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap resiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan
pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.
Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksanaan dan kontrol, sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures SOP baku
Perusahaan. Sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang sudah digariskan oleh SOP.
Perusahaan menggunakan E-loan System agar kelangsungan dan kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perusahaan sudah menerapkan sistem on-line dan real time sehingga
dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi
kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan atau kebijakan Perusahaan.
258
Perusahaan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment RCSA terhadap unit kerja terkait dan melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakan-kebijakan dan
SOP secara rutin. Perusahaan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya
dengan berbagai pelatihan agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian keuangan yang diakibatkan oleh hal
tersebut.
40. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA