30
30
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Beban pajak Perseroan untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 mencapai Rp64.408 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp12.497 juta atau sebesar 24,07 dibanding tahun 2009 yang
berjumlah Rp51.911 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan laba Perseroan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal 31 Desember 2008 Beban pajak Perseroan untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 mencapai
Rp51.911 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp6.737 juta atau sebesar 14,91 dibanding tahun 2008 yang berjumlah Rp45.174 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan laba Perseroan .
iii Laba Bersih
Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 April 2010
Laba bersih Perseroan untuk periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2011 sebesar Rp87.482 juta, meningkat sebesar Rp 23.061 juta atau sebesar 35,80 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010
berjumlah Rp 64.421 juta. Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan terutama pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan lainnya yang terkait dengan pembiayaan konsumen.
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Laba bersih Perseroan untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 mencapai Rp200.711 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp50.458 juta atau sebesar 33,58 dibanding tahun 2009 yang berjumlah
Rp150.253 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan lainnya yang terkait dengan pembiayaan konsumen Perseroan.
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008
Laba bersih Perseroan untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 mencapai Rp150.253 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp37.380 juta atau sebesar 33,12 dibanding tahun 2008 yang
berjumlah Rp112.873 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan terutama pendapatan anjak piutang dan menurunnya biaya operasional Perseroan.
4. Aset
Rincian jumlah aset Perseroan pada tanggal 30 April 2011, 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 adalah sebagai berikut : dalam jutaan Rupiah, kecuali
Uraian 31 Desember
30 April 2008
¨ 2009
¨ 2010
2011 Aset
Kas dan setara kas Pihak berelasi
112.432 -75,76
27.252 -11,36
24.157 32.934
Pihak ketiga 4.251
-11,10 3.779
-42,58 2.170
5.594 Jumlah
116.683 -73,41
31.031 -15,16
26.327 38.528
Investasi jangka pendek - Pihak berelasi
17.575 323,17
74.372 -79,96
14.906 13.438
Investasi Neto Sewa Pembiayaan
Pihak berelasi 800
240,38 2.723
207,68 8.378
12.942 Pihak ketiga
909.629 -1,98
891.645 4,71
933.649 992.544
31
31
Uraian 31 Desember
30 April 2008
¨ 2009
¨ 2010
2011
Cadangan kerugian penurunan nilai
Penyisihan piutang ragu-ragu
30.747 -8,70
28.073 -46,55
15.006 16.847
Jumlah - Bersih 879.682
-1,52 866.295
7,01 927.021
988.639 Piutang pembiayaan
konsumen - bersih 293.839
68,28 494.482
124,09 1.108.099
1.532.975 Tagihan anjak piutang - bersih
258.590 4,55
270.345 109,77
567.094 704.019
Piutang lain-lain - bersih -
- -
Pihak berelasi 2.546
32,64 3.377
-23,81 2.573
3.537 Pihak ketiga
3.095 -7,66
2.858 50,52
4.302 5.670
Jumlah 5.642
10,53 6.235
10,26 6.875
9.207 Biaya dibayar dimuka
4.260 11,29
4.741 6,79
5.063 4.813
Aset pajak tangguhan 5.956
-71,39 1.704
30,28 2.220
2.809 Aset sewa operasi - bersih
9.737 -10,91
8.675 23,65
10.727 9.804
Aset tetap - bersih 15.017
-14,16 12.891
35,89 17.517
18.776 Aset lain-lain - bersih
461 7,58
497 1521,73
8.060 9.498
Jumlah Aset 1.607.442
10,19 1.771.268
52,09 2.693.909
3.332.506
Aset Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010
Posisi aset Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp3.332.506 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp638.597 juta atau sebesar 23,71 dibandingkan dengan posisi aset pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar
Rp2.693.909 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp424.876 juta atau sebesar 38,34 dari Rp1.108.099 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp1.532.975 juta
pada tanggal 30 April 2011 sejalan dengan meningkatnya jumlah pembiayaan baru untuk pembiayaan konsumen. Untuk menjaga kualitas aset terutama pos piutang pembiayaan konsumen, Perseroan telah menerapkan manajemen
risiko seperti penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit, sistem administrasi, baik kebijakan penagihan yang ketat kepada debitur dan melakukan internal audit secara berkala.
Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009
Posisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp2.693.909 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp922.641 juta atau sebesar 52,09 dibandingkan dengan posisi aset pada tanggal 31 Desember 2009
sebesar Rp1.771.268 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan piutang pembiayaan konsumen – bersih sebesar Rp613.617 juta atau sebesar 124,09 dan kenaikan tagihan anjak piutang – bersih sebesar Rp 296.749 juta
atau sebesar 109,77.
32
32
Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008
Posisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp1.771.268 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp163.826 juta atau sebesar 10,19 dibandingkan dengan posisi aset pada tanggal 31 Desember 2008
sebesar Rp1.607.442 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan piutang pembiayaan konsumen sebesar 68,28.
i Kas dan Setara Kas
Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp38.528 juta, mengalami kenaikan
sebesar Rp12.201 juta atau sebesar 46,34 dibandingkan dengan saldo kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp26.327 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan hasil penerimaan angsuran dan
saldo minimum penempatan dana di bank.
Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009
Saldo kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp26.327 juta, mengalami penurunan sebesar Rp4.704 juta atau sebesar 15,16 dibandingkan dengan saldo kas dan setara kas Perseroan pada
tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp31.031 juta. Penurunan penempatan dana di bank terutama disebabkan adanya fasilitas rekening koran yang memungkinkan bagi Perseroan untuk mengatur
cash flow secara optimal. Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008
Saldo kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp31.031 juta, mengalami penurunan sebesar Rp85.652 juta atau sebesar 73,41 dibandingkan dengan saldo kas dan setara kas Perseroan
pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 116.683 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan penempatan dana di bank dan adanya fasilitas rekening koran yang memungkinkan Perseroan untuk mengelola kas
dan setara kas secara optimal.
ii Investasi neto sewa pembiayaan
Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo investasi sewa pembiayaan Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp988.639 juta, mengalami
kenaikan sebesar Rp61.618 juta atau sebesar 6,65 dibandingkan dengan saldo investasi sewa pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp927.021 juta. Kenaikan yang tersebut terutama disebabkan
karena sulitnya unit alat berat yang diimpor dari Jepang sehubungan dengan tsunami yang melanda negara tersebut, sehingga pasokan alat berat menjadi sangat terbatas.
Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009
Saldo investasi sewa pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp927.021 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp60.726 juta atau sebesar 7,01 dibandingkan dengan saldo investasi sewa
pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp866.295 juta. Kenaikan terutama disebabkan kenaikan pembiayaan alat berat pada tahun 2010. Disamping itu terdapat penurunan cadangan kerugian penurunan
nilai karena adanya penerapan PSAK 50 Revisi 2006 Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 Revisi 2006 Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengukuran.
Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008
Saldo investasi sewa pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp866.295 juta, mengalami penurunan sebesar Rp13.387 juta atau sebesar 1,52 dibandingkan dengan saldo investasi sewa
pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp879.682 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya pembiayaan baru sewa pembiayaan karena krisis global yang mempengaruhi perekonomian
negara di dunia dan menyebabkan turunnya harga komoditas sehingga permintaan pembiayaan alat berat mengalami penurunan.
33
33
iii Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih
Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo piutang pembiayaan konsumen Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp1.532.975 juta,
mengalami kenaikan sebesar Rp424.876 juta atau sebesar 38,34 dibandingkan dengan saldo piutang pembiayaan konsumen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp1.108.099 juta. Kenaikan tersebut terutama
disebabkan oleh meningkatnya pembiayaan baru untuk pembiayaan konsumen sesuai dengan strategi Perseroan untuk fokus pada pembiayaan retail kendaraan bermotor.
Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009
Saldo piutang pembiayaan konsumen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp1.108.099 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp613.617 juta atau sebesar 124,09 dibandingkan dengan saldo piutang pembiayaan
konsumen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp494.482 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pembiayaan baru untuk pembiayaan konsumen sebesar 156 dari Rp610.105 juta menjadi
Rp1.560.020 juta . Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008
Saldo piutang pembiayaan konsumen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp494.482 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp200.643 juta atau sebesar 68,28 dibandingkan dengan saldo piutang pembiayaan
konsumen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp293.839 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pembiayaan baru untuk pembiayaan konsumen .
iv
Tagihan Anjak Piutang - Bersih
Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo tagihan anjak piutang Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp704.019 juta, mengalami
kenaikan sebesar Rp136.925 juta atau sebesar 24,15 dibandingkan dengan saldo tagihan anjak piutang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp567.094 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya
pembiayaan baru anjak piutang. Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009
Saldo tagihan anjak piutang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp567.094 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp296.749 juta atau sebesar 109,77 dibandingkan dengan saldo tagihan anjak piutang Perseroan
pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp270.345 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pembiayaan anjak piutang baru.
Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008 Saldo tagihan anjak piutang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp270.345 juta, mengalami
kenaikan sebesar Rp11.755 juta atau sebesar 4,55 dibandingkan dengan saldo tagihan anjak piutang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp258.590 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya
jumlah pembiayaan baru anjak piutang.
v Piutang Lain-lain - Bersih
Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Piutang lain-lain merupakan piutang karyawan dan piutang bunga. Saldo piutang lain-lain Perseroan pada tanggal
30 April 2011 adalah sebesar Rp9.207 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp2.332 juta atau sebesar 33,92 dibandingkan dengan saldo piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp6.875 juta.
Kenaikan tersebut terutama disebabkan meningkatnya jumlah piutang karyawan pihak ketiga.
34
34
Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Saldo piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp6.875 juta, mengalami kenaikan
sebesar Rp640 juta atau sebesar 10,26 dibandingkan dengan saldo piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp6.235 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan piutang karyawan
pihak ketiga. Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008
Saldo piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp6.235 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp593 juta atau sebesar 10,53 dibandingkan dengan saldo piutang lain-lain Perseroan pada tanggal
31 Desember 2008 sebesar Rp5.642 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya piutang karyawan pihak berelasi.
vi Biaya Dibayar Dimuka
Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo biaya dibayar dimuka Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp4.813 juta, mengalami
penurunan sebesar Rp250 juta atau sebesar 4,94 dibandingkan dengan saldo biaya dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp5.063 juta. Penurunan biaya dibayar dimuka terutama disebabkan oleh amortisasi biaya
provisi
channeling.
Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Saldo biaya dibayar dimuka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp5.063 juta, mengalami
kenaikan sebesar Rp322 juta atau sebesar 6,79 dibandingkan dengan saldo biaya dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp4.741 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pembayaran
sewa sehubungan dengan ekspansi kegiatan operasional Perseroan. Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008
Saldo biaya dibayar dimuka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp4.741 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp481 juta atau sebesar 11,29 dibandingkan dengan saldo biaya dibayar dimuka pada tanggal
31 Desember 2008 sebesar Rp4.260 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan meningkatnya pembayaran sewa sehubungan ekspansi kegiatan operasional Perseroan.
vii
Aset Pajak Tangguhan
Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo aset pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp2.809 juta, mengalami kenaikan
sebesar Rp589 juta atau sebesar 26,53 dibandingkan dengan saldo aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp2.220 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya elemen biaya
yang ditangguhkan sejalan dengan peningkatan laba Perseroan. Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009
Saldo aset pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp2.220 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp516 juta atau sebesar 30,28 dibandingkan dengan saldo aset pajak tangguhan pada tanggal
31 Desember 2009 sebesar Rp1.704 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya kewajiban imbalan pasca kerja dan penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali Perseroan yang dikreditkan ke laporan
laba rugi periode 2010.
35
35
Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008 Saldo aset pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp1.704 juta, mengalami
penurunan sebesar Rp4.252 juta atau sebesar 71,39 dibandingkan dengan saldo aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp5.956 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penyisihan piutang
ragu-ragu Perseroan yang dikreditkan ke laporan laba rugi periode 2009. viii
Aset sewa operasi - bersih
Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo aset sewa operasi Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp9.804 juta, mengalami penurunan
sebesar Rp923 juta atau sebesar 8,60 dibandingkan dengan saldo aset sewa operasi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp10.727 juta. Penurunan terjadi karena pembebanan biaya penyusutan selama periode Januari – April
2011 dan tidak terdapat penambahan atau pengurangan aset sewa operasi selama periode Januari 2011 – April 2011 . Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009
Saldo aset sewa operasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp10.727 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp2.052 juta atau sebesar 23,65 dibandingkan dengan saldo aset sewa operasi pada tanggal
31 Desember 2009 sebesar Rp8.675 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena adanya penambahan kendaraan sewa operasi yang akan digunakan oleh induk perusahaan.
Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008 Saldo aset sewa operasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp8.675 juta, mengalami
penurunan sebesar Rp1.062 juta atau sebesar 10,91 dibandingkan dengan saldo aset sewa operasi pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp9.737 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh akumulasi penyusutan atas
aset sewa operasi. ix
Aset Tetap – Bersih
Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo aset tetap pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp18.776 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp1.259 juta
atau sebesar 7,19 dibandingkan dengan saldo aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp17.517 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penambahan aset tetap berupa kendaraan bermotor, prasarana
kantor, peralatan kantor dan perabotan kantor sehubungan dengan pembukaan beberapa kantor pemasaran baru. Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009
Saldo aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp17.517 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp4.626 juta atau sebesar 35,89 dibandingkan dengan saldo aset tetap pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar
Rp12.891 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh pembelian aset tetap sehubungan dengan ekspansi Perseroan dengan pembukaan beberapa kantor pemasaran baru.
Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008 Saldo aset tetap pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp12.891 juta, mengalami penurunan sebesar
Rp2.126 juta atau sebesar 14,16 dibandingkan dengan saldo aset tetap pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp15.017 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh habisnya masa manfaat atas sebagian aset tetap dan
biaya penyusutan aset tetap yang masih ada untuk tahun berjalan.
36
36
x Aset Lain-lain - Bersih
Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010
Saldo aset lain-lain pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp9.498 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp1.438 juta atau sebesar 17,84 dibandingkan dengan saldo aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp8.060
juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya jaminan yang dikuasakan kembali.
Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009
Saldo aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp8.060 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp7.563 juta atau sebesar 1.521,73 dibandingkan dengan saldo aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2009
sebesar Rp497 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya jaminan yang dikuasakan kembali.
Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008
Saldo aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp497 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp36 juta atau sebesar 7,58 dibandingkan dengan saldo aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar
Rp461 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya setoran jaminan.
5. Liabilitas