232
Dikreditkan dibebankan
Penyesuaian 1 Januari
ke laporan atas perubahan 31 Desember
2008 laba rugi
tarif pajak 2008
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Kewajiban imbalan pasca kerja 882.932
289.291 195.371
976.852 Aset sewa operasi
1.066.360 620.322
74.339 371.699
Aset tetap 221.407
529.213 51.301
256.505 Penyisihan piutang ragu-ragu
12.524.215 6.687.038
972.863 4.864.314
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 14.694.914
7.547.282 1.191.272
5.956.360 Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 71983,
tarif pajak badan adalah sebesar 28 yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25 yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak
yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
2011 2010
2010 2009
2008 Empat bulan
Empat bulan Satu tahun
Satu tahun Satu tahun
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi komprehensif 116.641.304
87.982.210 265.119.254
202.164.303 158.047.220
Tarif pajak yang berlaku 29.160.326
21.995.552 66.279.813
56.606.005 47.396.665
Koreksi dasar pengenaan pajak -
- -
- 4.617.559
Pengaruh pajak atas manfaat yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
723 1.565.667
1.877.195 4.694.817
8.032.330 Penyesuaian atas perubahan tarif pajak
- -
5.438 -
1.191.272 Beban pajak
29.159.603 23.561.219
64.408.056 51.911.188
45.173.166
31. LABA PER SAHAM
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
2011 2010
2010 2009
2008 Empat bulan
Empat bulan Satu tahun
Satu tahun Satu tahun
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000
Laba bersih
Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian
87.481.701 64.420.991
200.711.198 150.253.115
112.874.054
Jumlah saham dalam angka penuh
Lembar Lembar
Lembar Lembar
Lembar Jumlah rata-rata tertimbang saham
biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
2.603.307.926 2.603.300.144
2.603.303.896 2.603.300.051
2.603.299.968
233
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena efek berpotensi saham biasa pada tanggal neraca bersifat antidilutif, karena harga pelaksanaan waran lebih tinggi dari harga saham
perusahaan di pasar modal tahun 2010, 2009 dan 2008 sedangkan untuk periode 2011, perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham.
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan berelasi adalah sebagai berikut: Bank Pan Indonesia, PT Panin Insurance, PT Asuransi Multi Artha Guna, PT Cavallino Mitra Jaya, PT Lollipop
Indonesia, PT Panin Life dan PT Panin Sekuritas. Transaksi-transaksi Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:
Penempatan dana kepada Bank Pan Indonesia dalam bentuk giro dan deposito berjangka serta penerimaan bunga Catatan 5 dan 25.
Melakukan investasi dalam bentuk obligasi Bank Pan Indonesia dan penerimaan bunga Catatan 6 dan 25.
Melakukan transaksi sewa pembiayaan dengan PT. Asuransi Multi Artha Guna, PT. Cavallino Mitra Jaya dan PT. Lollipop Indonesia dengan nilai kontrak masing-masing sebesar Rp 1.370.279 ribu,
Rp 1.578.478 ribu dan Rp 18.103.275 ribu. Kontrak berjangka waktu 3 - 4 tahun dan akan berakhir pada tahun 2014.
Menyewakan aset sewa operasi dengan Bank Pan Indonesia dan PT. Panin Life dengan nilai kontrak sebesar Rp 29.837.775 ribu. Kontrak berjangka waktu 3 - 10 tahun dan akan berakhir pada
tahun 2010 – 2020. Memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan
lainnya yang dibebani bunga sebesar 0 sampai 6 per tahun dengan jangka waktu 1 - 8 tahun Catatan 10 dan 26.
Asuransi atas aset sewa operasi dan aset tetap Perusahaan pada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna Catatan 12 dan 13.
Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Pan Indonesia dalam bentuk fasilitas money market, transaksi valuta asing, pinjaman tetap, pinjaman rekening koran dan pembayaran bunga
Catatan 15 dan 27 serta perjanjian kerja sama penyaluran pembiayaan channeling dan penerimaan bunga Catatan 24 dan 37.
Sewa gedung dari Bank Pan Indonesia sebesar Rp 948.960 ribu untuk jangka waktu 3 tahun yang berakhir pada tahun 2011 Catatan 28.
234
Persentase saldo masing-masing aset dari pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
30 April 2011
2010 2009
2008 Kas dan setara kas
0,99 0,90
1,54 6,99
Investasi jangka pendek 0,40
0,55 4,20
1,09 Investasi neto sewa pembiayaan
0,39 0,31
0,15 0,05
Piutang lain-lain 0,11
0,10 0,19
0,16 Biaya dibayar di muka
0,02 0,05
0,13 0,18
Aset sewa operasi 0,29
0,40 0,49
0,61 Jumlah
2,20 2,31
6,70 9,08
31 Desember
Persentase saldo masing-masing liabilitas kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
30 April 2011
2010 2009
2008 Utang bank
31,81 40,86
34,89 -
Utang premi asuransi 0,32
0,57 1,81
0,70 Biaya yang masih harus dibayar
0,12 0,18
- -
Pendapatan ditangguhkan 0,12
0,19 0,03
0,17 Jumlah
32,37 41,80
36,73 0,87
31 Desember
Persentase masing-masing pendapatan dari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan adalah sebagai berikut:
2011 2010
2010 2009
2008 Empat bulan
Empat bulan Satu tahun
Satu tahun Satu tahun
Pendapatan sewa pembiayaan 0,24
0,34 0,22
0,12 0,05
Pendapatan sewa operasi 1,19
1,47 1,85
2,05 1,97
Pendapatan bunga 0,28
1,29 1,23
4,01 3,18
Jumlah 1,71
3,10 3,30
6,18 5,20
235 an
bulan
Persentase masing-masing beban dari pihak berelasi terhadap jumlah beban adalah sebagai berikut: 2011
2010 2010
2009 2008
Empat bulan Empat bulan
Satu tahun Satu tahun
Satu tahun Bunga dan pembiayaan lainnya
23,40 16,46
21,37 2,77
11,93 Umum dan administrasi
0,80 1,32
1,57 1,68
1,20 Beban imbalan pasca kerja
0,14 0,17
0,19 0,21
0,14 Tenaga kerja
3,96 6,51
2,74 2,99
2,19 Jumlah
28,30 24,46
25,87 7,65
15,46 Manajemen berpendapat, transaksi-transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan syarat-syarat
normal sebagaimana halnya dilakukan dengan pihak ketiga.
33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING