189
Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam periode yang bersangkutan.
n. Tagihan Anjak Piutang
Sejak 1 Januari 2010, tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat tagihan anjak piutang sebesar jumlah bersih piutang
yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif. Pada saat pengakuan awal, nilai wajar tagihan anjak piutang adalah sebesar tagihan anjak piutang dikurangi dengan
pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti pendapatan provisi Catatan 3e.
Sebelum 1 Januari 2010, anjak piutang diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh. Selisih antara tagihan anjak piutang dengan jumlah pembayaran kepada
nasabah diakui sebagai pendapatan tangguhan selama periode anjak piutang. Pendapatan administrasi diakui pada saat transaksi dilakukan dan pendapatan anjak piutang dicatat atas
dasar akrual. Transaksi anjak piutang dilakukan atas dasar dengan jaminan with recourse.
o. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Sejak 1 Januari 2010 Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual atau pinjaman yang diberikan dan
piutang mengalami penurunan nilai, seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e.
Sebelum 1 Januari 2010
Perusahaan telah mengimplementasi manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan untuk memenuhi peraturan Bank Indonesia
No. 86PBI2006 tanggal 30 Januari 2006. Penyisihan piutang ragu – ragu dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 72PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah
dengan Peraturan Bank Indonesia No. 82PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 96PBI2007 tanggal 30 Maret 2007 mengenai ”Penilaian Kualitas Aset Bank Umum”, yang
mengelompokkan aset produktif dalam 5 lima kategori dengan besarnya minimum persentase penyisihan penghapusan aset sebagai berikut:
Persentase Umur piutang
Minimum Penyisihan jatuh tempo
Penghapusan Aset Lancar
belum jatuh tempo 1
Dalam perhatian khusus 1 - 90 hari
5 Kurang lancar
91 - 120 hari 15
Diragukan 121 - 180 hari
50 Macet
180 hari 100
Klasifikasi
Persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang
diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai. Aset produktif terdiri dari investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen,
tagihan anjak piutang dan piutang karyawan dalam akun piutang lain-lain.
190
Ketika piutang dinyatakan tidak tertagih dan telah menunggak lebih dari 180 hari serta nasabah beserta unit yang dibiayai sudah tidak diketahui keberadaannya, piutang tersebut dihapus buku
dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
Penerimaan kembali dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain- lain dalam periode berjalan.
p. Biaya Dibayar di Muka