84
85 Pelaksanaan tata kelola Perseroan dimulai dari pimpinan tertinggi yaitu dewan komisaris dan direksi dan diteruskan kepada
seluruh karyawan Perseroan sehingga tercipta kepercayaan yang tinggi dari pemegang saham, nasabah, karyawan dan semua pihak yang memiliki hubungan usaha dengan Perseroan.
Penyusunan kerangka kerja tata kelola perusahaan berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan Pemerintah Bapepam dan LK dan Bursa Efek Indonesia. Perbaikan-perbaikan sesuai
dengan praktik-praktik usaha yang lebih baik terus ditingkatkan untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi.
Perseroan selalu mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada dan meningkatkan kualitas keterbukaannya kepada publik secara berkala. Hal ini sesuai dengan implementasi Good Corporate Governance GCG. Komite-komite yang
dibutuhkan seperti komite audit dan komite manajemen risiko telah berjalan melakukan fungsinya. Rapat-rapat seperti rapat umum pemegang saham, rapat dewan komisaris dan direksi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Komite audit melakukan pertemuan minimal tiga bulan sekali untuk menelaah laporan keuangan, laporan internal audit dan juga transaksi material, jika ada. Komite audit akan melaporkan kejadian material kepada dewan komisaris. Komite audit
diketuai oleh seorang komisaris independen, dan saat ini memiliki 3 tiga orang anggota dimana 2 dua orang diantaranya merupakan pihak independen.
Perseroan juga menerapkan GCG atas setiap Standard Operation Procedure SOP yang diterbitkan oleh Perseroan, antara lain dengan memastikan bahwa setiap transaksi dengan pihak yang memiliki berelasi harus di-disclose dan mendapat
persetujuan dari manajemen. Perseroan memiliki unit kerja Compliance yang bertugas memastikan semua ketentuan internal yang dimiliki Perseroan telah sesuai complied dengan ketentuan–ketentuan regulator yang berlaku termasuk
dalam hal implementasi GCG untuk mendukung pelaksanaan GCG secara optimal.
Independensi BOD dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan ketentuan serta peraturan yang berlaku, direksi secara bersama-sama bertanggung jawab atas pengelolaan kegiatan usaha Perseroan, menyusun rencana kerja untuk mencapai sasaran dan
tujuannya, menjaga aset Perseroan dan membentuk manajemen risiko dan sistem pengendalian internal serta memastikan adanya pengembalian investasi yang memadai kepada pemegang saham dengan memperhatikan kepentingan pihak-pihak
terkait lainnya. Direksi bekerja penuh waktu untuk Perseroan dan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dalam segala hal yang berhubungan dengan pihak luar. Presiden direktur merupakan pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi dan
bertanggung jawab atas keberhasilan kinerja Perseroan. Pengambilan keputusan oleh direksi selama ini telah dilakukan secara independen.
Dewan komisaris membentuk komite audit dan komite manajemen risiko yang berfungsi membantu dewan komisaris untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada direksi, mengawasi dan memastikan bahwa Perseroan dijalankan sesuai
dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku serta terselenggaranya pengendalian internal yang efektif.
Pengembangan-pengembangan yang telah dilakukan
Perseroan terus meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan salah satu pengembangan yang dilakukan adalah senantiasa mengikuti ketentuan-ketentuan regulator yang berlaku serta berhubungan dengan GCG dan memastikan semua
ketentuan internal Perseroan telah disesuaikan.
6. PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Perseroan menyadari bahwa hubungan yang harmonis dengan pemangku kepentingan adalah hal yang sangat penting. Hubungan merupakan kunci sukses bagi kelangsungan hidup masyarakat dan kelangsungan usaha Perseroan.
Perseroan percaya bahwa keterlibatan yang aktif dari semua pemangku kepentingan dan menjaga hubungan baik dengan semua pihak akan menjadi dukungan yang baik dalam perkembangan usaha Perseroan.
Disamping itu, sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan, Perseroan juga menaruh perhatian besar kepada komunitas sekitarnya. Melalui program Clipan peduli Perseroan ikut serta berpartisipasi
dalam kegiatan sosial untuk meringankan beban sesama manusia yang kekurangan maupun terkena musibah.
85
86
87
9. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, pemegang saham Perseroan yang berbentuk badan hukum adalah PT Bank Pan Indonesia Tbk.
PT Bank Pan Indonesia Tbk Riwayat Singkat
PT Bank Pan Indonesia Tbk disingkat PT Bank Panin Tbk. “Bank Panin” berkedudukan di Jakarta Pusat dan didirikan dengan nama PT Pan Indonesia Bank Ltd sebagaimana termaktub dalam akta Perseroan Terbatas PT “Pan Indonesia Bank
Ltd” No. 85 tanggal 17 Agustus 1971, yang dibuat di hadapan Juliaan Nimrod Siregar, S.H., Notaris di Jakarta jis. akta Perubahan Anggaran Dasar No. 48 tanggal 10 April 1972 dan akta Perubahan Anggaran Dasar No. 66 tanggal
13 April 1972, keduanya dibuat di hadapan Adrian Jimmie Tumonggor, S.H., Kandidat Notaris, pengganti dari Juliaan Nimrod Siregar, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum sesuai dengan Surat
Keputusannya No. J.A.58124 tanggal 19 April 1972 serta telah didaftarkan di buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut No. 1121, 1122, dan 1123 tanggal 22 April 1972 dan telah diumumkan dalam Tambahan
No. 210 Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972. Anggaran dasar Bank Panin telah beberapa kali diubah dan perubahan seluruh ketentuan anggaran dasar Bank Panin
untuk disesuaikan dengan UUPT adalah sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Pan Indonesia Tbk No. 81 tanggal 25 Juli 2008, yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta dan telah
memperoleh persetujuan Menteri Hukum sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-78480.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 27 Oktober 2008 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0101237.AH.01.09.Tahun 2008
tanggal 27 Oktober 2008 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 4246 Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 13 Februari 2009 ”Akta No. 812008”. Perubahan anggaran dasar Bank Panin yang terakhir adalah
sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Sehubungan Dengan Pengeluaran Saham-saham Baru Yang Berasal Dari Penawaran Umum Terbatas VII dan Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Pan Indonesia Tbk No. 9 tanggal 9 Juli 2010,
yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-46590.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 1 Oktober 2010 serta telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0071414.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 1 Oktober 2010 ”Akta No. 92010”. Bank Panin berdomisili di Gedung Bank Panin Pusat, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Senayan, Jakarta Pusat, 10270.
Kegiatan Usaha Sebagaimana termaktub dalam Akta No. 812008, maksud dan tujuan Bank Panin ialah menjalankan usaha sebagai bank
umum. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Bank Panin dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a.
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan danatau bentuk lainnya dipersamakan dengan itu;
b. memberikan kredit baik kredit jangka menengah, panjang, atau pendek maupun jenis lainnya yang lazim dalam dunia
perbankan; c.
menerbitkan surat pengakuan hutang; d.
membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah konsumen-nya; i
surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut;
ii surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut;
iii kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; iv Sertifikat Bank Indonesia SBI;
v Obligasi; vi surat promes yang dapat diperdagangkan dengan berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun;
vii surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun.
e. memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan konsumen;
f. menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan
menggunakan surat, sarana, telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; g.
menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga; h.
menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
87
88 i.
melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; j.
melakukan penempatan dana dari konsumen kepada konsumen lainnya dalam bentuk surat berharga yang tercatat di bursa efek;
k. membeli agunan baik semua maupun sebagian melalui pelelangan dalam hal debitor tidak memenuhi kewajibannya
kepada Perseroan dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya; l.
melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kredit dan kegiatan wali amanat; m.
melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; n.
melakukan kegiatan sebagai penyelenggara dana pension dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik selaku pendiri dana pension pemberi kerja maupun selaku pendiri danatau peserta dana pension lembaga keuangan;
o. melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan sewa guna usaha,
perusahaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, lembaga kliring dan penjamin serta lembaga penyimpanan dan penyelesaian dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang;
p. melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kredit macet, termasuk kegagalan pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
q. menyediakan pembiayaan danatau melakukan kegiatan lain termasuk melakukan kegiatan berdasarkan prinsip
syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia; r.
mengusahakan usaha-usaha lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan maksud tersebut di atas yang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
Untuk merealisasi maksud dan tujuan tersebut, Bank Panin dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a.
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan danatau bentuk lainnya dipersamakan dengan itu;
b. memberikan kredit baik kredit jangka menengah, panjang atau pendek maupun jenis lainnya yang lazim dalam dunia
perbankan; c.
menerbitkan surat pengakuan hutang; d.
membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah konsumen-nya: i. surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari
kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut; ii. surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang sama berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam
perdagangan surat-surat tersebut; iii. kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;
iv. Sertifikat Bank Indonesia SBI; v. Obligasi;
vi. surat promes yang dapat diperdagangkan dengan berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun; vii. surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun;
e. memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan konsumen;
f. menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan
menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; g.
menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga; h.
melakukan penempatan dana dari konsumen kepada konsumen lainnya dalam bentuk surat berharga yang tercatat di bursa efek;
i. melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
j. menyediakan pembiayaan danatau melakukan kegiatan lain termasuk melakukan kegiatan berdasarkan prinsip
syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. Untuk mendukung kegiatan usaha utama Bank Panin, Bank Panin dapat melaksanakan kegiatan usaha penunjang sebagai
berikut: a.
menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; b.
melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; c.
membeli agunan baik semua maupun sebagian melalui pelelangan dalam hal debitor tidak memenuhi kewajibannya kepada Perseroan dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya;
d. melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kredit dan kegiatan wali amanat;
e. melakukan kegiatan sebagai penyelenggara dana pensiun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, baik selaku pendiri dana pensiun pemberi kerja maupun selaku pendiri danatau peserta dana pensiun lembaga keuangan;
88
89 f.
melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, lembaga kliring dan penjamin serta lembaga
penyimpanan dan penyelesaian dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang; g.
melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kredit macet, termasuk kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia; h.
mengusahakan usaha-usaha lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan maksud tersebut di atas yang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Panin tanggal 10 Juni 2010 sebagaimana
termaktub dalam Akta No. 30 tanggal 10 Juni 2010 dibuat oleh Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta yang dinyatakan dalam Akta No. 9 tanggal 9 Juli 2010, dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., tersebut dan disetujui oleh Menteri Hukum
Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.46590.AH.01.02 Tahun 2010 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan. Daftar Perseroan No. AHU 0071414.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 1 Oktober 2010 juncto Daftar Pemegang Saham Bank Panin per tanggal 31 Juli 2011 yang dikeluarkan oleh BAE Bank Panin pada tanggal 1 Agustus 2011, susunan
para pemegang saham Bank Panin per tanggal 31 Juli 2011 adalah sebagai berikut:
Keterangan Nilai nominal per saham Rp 100,-
Jumlah Saham Lembar
Jumlah Nominal Saham Rupiah
Persentase Modal Dasar
96.000.000.000 9.600.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 24.087.645.998
2.408.764.599.800,- 100,00
Nama Pemegang Saham: 1. PT Panin Financial Tbk
10.762.771.285 1.076.277.128.500,-
44,68 2. Votraint No. 1103 Pty Ltd
9.349.793.152 934.979.315.200,-
38,82 3. Masyarakat kepemilikan saham di
bawah 5 3.975.081.561
397.508.156.100,- 16,50
Saham Dalam Portepel 71.912.354.002
7.191.235.400.200 Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Pan Indonesia Tbk No. 11 tanggal 10 September 2009, yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta dan telah diterima dan dicatat di dalam database SABH di
bawah No. AHU-AH.01.10-18384 tanggal 22 Oktober 2009 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0069260.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 22 Oktober 2009 juncto akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Pan
Indonesia Tbk No. 8 tanggal 6 Juli 2010, yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta dan telah diterima dan dicatat di dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.10-19222 tanggal 29 Juli 2010 serta telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0056769.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 29 Juli 2010, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank Panin adalah sebagai berikut:
DEWAN KOMISARIS: Presiden Komisaris
: Drs. Johnny Wakil Presiden KomisarisKomisaris Independen
: Drs. H. Bambang Winarno Komisaris
: Suwirjo Josowidjojo Komisaris Independen
: Riyanto
DIREKSI: Presiden Direktur
: Drs. H. Rostian Syamsudin Wakil Presiden Direktur
: Chandra Rahardja Gunawan Wakil Presiden Direktur
: Roosniati Salihin Direktur
: Ng Kean Yik Direktur
: Hendrawan Danusaputra
89
90 Direktur
: Gunawan Santoso Direktur
: Edy Heryanto Direktur
: Lionto Gunawan Direktur
: Iswanto Tjitradi Direktur
: H. Ahmad Hidayat Direktur Kepatuhan
: Antonius Ketut Dwirianto 10.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan. Perusahaan-perusahaan yang berelasi adalah PT Bank Pan
Indonesia Tbk, PT Panin Insurance Tbk., PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk., PT Cavallino Mitra Jaya, PT Lollipop Indonesia, PT Panin Life Tbk, dan PT Panin Sekuritas Tbk.
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:
x Penempatan dana kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk dalam bentuk giro dan deposito berjangka serta penerimaan bunga.
x Melakukan investasi dalam bentuk obligasi PT Bank Pan Indonesia Tbk dan penerimaan bunga. x Melakukan transaksi sewa pembiayaan dengan PT. Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT. Cavallino Mitra Jaya dan
PT. Lollipop Indonesia dengan nilai kontrak masing-masing sebesar Rp 1.370.279 ribu, Rp 1.578.478 ribu dan Rp 18.103.275 ribu. Kontrak berjangka waktu 3 - 4 tahun dan akan berakhir pada tahun 2014.
x Menyewakan aset sewa operasi dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk dan PT Panin Life Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp 29.837.775 ribu. Kontrak berjangka waktu 3 - 10 dan akan berakhir pada tahun 2010 - 2020.
x Memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 0 sampai 6 per tahun dengan jangka waktu 1 - 8 tahun.
x Asuransi atas aset tetap dan aset sewa operasi Perseroan pada PT Panin Insurance Tbk. dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
x Memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dalam bentuk fasilitas money market, transaksi valuta asing, pinjaman tetap, pinjaman rekening koran dan pembayaran bunga serta perjanjian kerja sama penyaluran
pembiayaan channeling dan penerimaan bunga. x Sewa gedung dari PT Bank Pan Indonesia Tbk sebesar Rp 948.960 ribu untuk jangka 3 tahun. Masa sewa berlaku
sejak Januari 2009 hingga Desember 2011. Persentase kas dan setara kas, investasi jangka pendek, investasi neto sewa pembiayaan, aset sewa operasi, piutang lain-
lain, dan biaya dibayar di muka dari pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut :
Keterangan 30 April 2011
Rp 000
Kas dan setara kas 32.934.085
0,99 Investasi Jangka Pendek
13.437.730 0,40
Investasi Neto Sewa Pembiayaan 12.942.188
0,39 Aset Sewa Operasi
9.804.604 0,29
Piutang lain-lain 3.537.066
0,11 Biaya Dibayar Di Muka
768.816 0,02
Jumlah 73.424.489
2,20
Persentase liabilitas kepada pihak yang berelasi terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut :
Keterangan 30 April 2011
Rp 000
Utang bank 561.107.200
31,81 Utang premi asuransi
5.688.011 0,32
Pendapatan ditangguhkan 2.115.000
0,12 Biaya yang masih harus dibayar
2.152.588 0,12
Jumlah 571.062.799
32,37
90
91 Persentase pendapatan dari pihak yang mempunyai berelasi terhadap jumlah pendapatan adalah sebagai berikut :
Keterangan 30 April 2011
Rp 000
Pendapatan sewa pembiayaan 490.540
0,24 Pendapatan sewa operasi
2.455.629 1,19
Pendapatan bunga 572.121
0,28
Jumlah 3.518.290
1,71
Persentase beban pihak berelasi terhadap jumlah beban adalah sebagai berikut :
Keterangan 30 April 2011
Rp 000
Bunga dan pembiayaan lainnya 21.056.076
23,40 Umum dan administrasi
Beban imbalan pasca kerja 708.934
127.160 0,80
0,14 Tenaga kerja
3.529.384 3,96
Jumlah 25.421.554
28,30
Manajemen menyatakan transaksi-transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi dilakukan dengan syarat normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak lainnya.
11.
PERJANJIAN DAN KONTRAK PENTING DENGAN PIHAK LAIN
Perseroan telah menandatangani perjanjian-perjanjian penting dengan pihak lain sebagai berikut: a.
Perjanjian sewa menyewa ruangan untuk lokasi Kantor Pusat dengan PT Wisma Jaya Artek. b.
Perjanjian sewa menyewa ruangan kantor untuk 3 lokasi Kantor Cabang Perseroan dengan Bank Panin serta perjanjian-perjanjian sewa menyewa ruangan kantor ataupun bangunan untuk 13 lokasi Kantor Cabang dan
11 lokasi Kantor Pemasaran dengan pihak ketiga lainnya baik perorangan maupun badan usaha. c.
Perjanjian-perjanjian kredit berikut perjanjian-perjanjian pemberian jaminan dengan pihak-pihak bank kreditur Perseroan tersebut dibawah ini:
1 PT Bank Central Asia Tbk., berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 19 tanggal 8 April 2004 dibuat dihadapan
Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H., MH, Notaris di Jakarta yang telah beberapa kali diubah, terakhir diubah dengan Akta Perubahan Keempat Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 17 Mei 2010 dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, SH, Notaris di Jakarta. Fasilitas kredit yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari i Fasilitas Kredit Lokal Rekening Koran dengan jumlah tidak melebihi Rp 25.000.000.000,- dengan tingkat
bunga sebesar 10,50 per tahun yang dihitung dari utang yang timbul dari fasilitas Kredit Lokal Rekening Koran yang berlaku sejak 17 Mei 2010 dan seluruhnya telah ditarik, dan ii Installment Loan IV dengan
jumlah tidak melebihi Rp 150.000.000.000,- dengan tingkat bunga tetap per tahun yang akan ditentukan pada saat penarikan yang dihitung dari jumlah fasilitas Installment Loan IV yang telah ditarik dan belum
dibayar kembali oleh Perseroan. Besar suku bunga tidak tetap floating dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan moneter. Fasilitas ini berlaku terhitung sejak 17 Mei 2010 dan berakhir
17 Nopember 2011. Tujuan fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah tagihan-tagihanpiutang dagang yang sekarang atau di kemudian hari ada
atau dimiliki ataupun yang menjadi hak Perseroan terhadap pihak manapun juga dengan nilai penjaminan sebesar Rp 105.000.000.000,00 yang dijaminkan secara fidusia diikat dengan Akta Jaminan Fidusia
No. 46 tanggal 27 Nopember 2006 dibuat dihadapan Nyonya Erly Soehandjojo, SH, Notaris di Jakarta.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 138.302 juta.
2 PT
Bank Mandiri
Persero Tbk.,
berdasarkan Akta
Perjanjian Kredit
Modal Kerja
No. CRO.KP091KMK2011 No. 32 tanggal 14 April 2011 dibuat dihadapan Yulianti Irawati SH, pengganti Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa SH, Notaris di Jakarta. Kredit yang diberikan kepada Perseroan
adalah pinjaman modal kerja dengan nilai maksimum sebesar Rp 250.000.000.000,- untuk jangka waktu 54 bulan terhitung mulai tanggal 14 April 2011 sd 13 Oktober 2015, dengan ketentuan: i Jangka waktu
penarikan 18 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan Perjanjian yaitu tanggal 14 April 2011 sd 13 Oktober 2012, dan ii Jangka waktu Angsuran End User maksimal 36 bulan sejak tanggal Penarikan
Fasilitas Kredit. Tujuan pinjaman ini adalah untuk tambahan modal kerja dalam rangka pembiayaan mobil, alat berat, kapal dan mesin-mesin sesuai dengan kegiatan usaha Perseroan. Jaminan yang diberikan
91
92 Perseroan kepada bank adalah tagihanpiutang Perseroan yang ada sekarang ataupun dikemudian hari
dengan nilai jaminan sebesar 105 dari outstanding pinjaman yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta Jaminan Fidusia No. 28 tanggal 21 Januari 2008 dibuat dihadapan Veronica Lily Dharma SH,
Notaris di Jakarta. Fasilitas kredit ini memiliki tingkat bunga sebesar 10,50 per tahun untuk pinjaman sampai dengan 1 satu tahun, sebesar 10,75 per tahun untuk pinjaman lebih dari 1 satu tahun sampai
dengan 2 dua tahun dan sebesar 11 per tahun untuk pinjaman lebih dari 2 dua tahun sampai dengan 3 tiga tahun.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 171.043 juta.
3 Bank Panin, berdasarkan Perjanjian Kredit No. 001FITPRKLEG07 tanggal 17 September 2009 yang
dibuat dibawah tangan dan bermeterai cukup yang telah beberapa kali diubah, terakhir diubah dengan Perubahan Perjanjian Kredit No. 001FIT-PRKLEG09Per.IV tanggal 28 April 2011 yang dibuat dibawah
tangan dan bermeterai cukup. Fasilitas kredit yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari i Fasilitas Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak lebih dari sebesar Rp 50.000.000.000,- dengan tingkat
bunga 11 per tahun untuk jangka waktu 12 bulan mulai 17 September 2009 hingga 17 September 2011, ii Fasilitas Pinjaman Tetap I dengan jumlah pokok tidak lebih dari Rp 200.000.000.000,- dengan tingkat bunga
10 tenor 1 tahun, 10,50 tenor 2 tahun, dan 11 tenor 3 tahun untuk jangka waktu 42 bulan mulai 16 September 2009 hingga 17 Maret 2013, iii Fasilitas Pinjaman Tetap II dengan jumlah pokok tidak lebih
dari Rp 100.000.000.000,- dengan tingkat bunga 10 tenor 1 tahun, 10,50 tenor 2 tahun, dan 11 tenor 3 tahun untuk jangka waktu 42 bulan mulai 1 April 2010 hingga 1 Oktober 2013, iv Fasilitas Pinjaman Tetap
III dengan jumlah pokok tidak lebih dari Rp 200.000.000.000,- dengan tingkat bunga 9,75 tenor 1 tahun, 10,25 tenor 2 tahun, dan 10,75 tenor 3 tahun untuk jangka waktu 42 bulan mulai 14 Oktober 2010 hingga
14 April 2011, v Fasilitas Pinjaman Tetap IV dengan jumlah pokok tidak lebih dari Rp 200.000.000.000,- dengan tingkat bunga 9,75 tenor 1 tahun, 10,25 tenor 2 tahun, dan 10,75 tenor 3 tahun untuk jangka
waktu 42 bulan mulai 16 Desember 2010 hingga 16 Juni 2014, vi Fasilitas Pinjaman Tetap V dengan jumlah pokok tidak lebih dari Rp 150.000.000.000,- dengan tingkat bunga 9,75 tenor 1 tahun, 10,25 tenor
2 tahun, dan 10,75 tenor 3 tahun untuk jangka waktu 42 bulan mulai 28 April 2011 sd 28 Oktober 2014. Jumlah pinjaman dari Bank Panin berdasarkan Perjanjian tersebut tidak akan melebihi jumlah pokok sebesar
Rp 900.000.000.000,- belum termasuk bunga dan biaya-biaya bank lainnya. Tujuan fasilitas Pinjaman Rekening Koran ini adalah untuk cadangan modal kerja, sedangkan tujuan fasilitas Pinjaman Tetap ini
adalah untuk modal kerja pembiayaan. Hingga tanggal prospektus ini diterbitkan Perseroan tidak memberikan jaminan secara khusus kepada Bank Panin.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 615.360 juta.
4 PT Bank Victoria International Indonesia Tbk., berdasarkan Akta Perjanjian Dan Kelengkapan Dokumen
Dalam Rangka Penerimaan Fasilitas Kredit Dari Memakai Jaminan No. 90 tanggal 29 April 2008 yang dibuat dihadapan Suwarni, Notaris di Jakarta yang diubah dengan surat Bank Victoria kepada Perseroan
No. 045SKM-KSPVICXII09 tanggal 8 Desember 2009 perihal: “Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit” yang telah mendapat persetujuan Perseroan jo. surat Bank Victoria kepada Perseroan No. 024SKM-
KSVICXI10 tanggal 23 November 2010 perihal: “Persetujuan Perpanjangan Fasilitas KMK, PTDA dan PRK” yang telah disetujui Perseroan. Fasilitas kredit yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari: i Kredit
Modal Kerja KMK – PTDA Revolving dalam bentuk line limit seluruhnya sebesar Rp 55.000.000.000,-, dan ii Pinjaman Rekening Koran PRK sebesar Rp 5.000.000.000,-. Tenor Fasilitas I dan II sejak tanggal
17 Desember 2010 hingga 17 Desember 2011. Jangka waktu pembayaran kembali fasilitas kredit KMK- PTDA adalah 12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan sejak tanggal penarikan tiap-tiap fasilitas. Tingkat bunga
adalah i untuk tenor 3 tahun, indikasi saat ini 12 per tahun untuk suku bunga yang telah ditarik adalah fixed dan yang belum ditarik akan ditentukan sebelum pencairan, dan ii 12 per tahun floating. Tujuan
fasilitas kredit ini adalah untuk modal kerja dalam bidang usaha pembiayaan. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah piutang bersih pembiayaan konsumen danatau sewa pembiayaan finance
lease senilai 105 dari outstanding pokok pinjaman yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta Jaminan Fidusia tanggal 29 April 2008 No. 91, dibuat dihadapan Suwarni, Notaris di Jakarta.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 42.433 juta.
92
93 5
PT Bank Hana, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dan Pengakuan Hutang No. 23 tanggal 7 Mei 2010 yang dibuat dihadapan dra. Haryanti Poerbiantari SH, Notaris di Jakarta yang diubah dengan Akta Addendum
Perjanjian Kredit Dan Pengakuan Hutang No. 79 tanggal 22 Maret 2011 dibuat dihadapan Not. Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari SH, MKn. Pinjaman yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari i Working Capital
Installment I sebesar Rp 30.000.000.000,- dan ii Working Capital Installment II sebesar Rp 40.000.000.000,-, sehingga seluruhnya berjumlah Rp 70.000.000.000,-, dengan tingkat bunga untuk
1 tahun pertama sebesar 11 per tahun efektif fixed, dan untuk tahun kedua dan seterusnya efektif per tahun floating akan ditentukan kemudian, tergantung pada peninjauan kembali per 3 bulan, untuk jangka
waktu pinjaman 3 tahun sejak tanggal pencairan masing-masing pinjaman. Tujuan fasilitas kredit ini adalah untuk modal kerja usaha Pembiayaan Konsumen dan Leasing untuk kendaraan dan alat-alat berat. Jaminan
yang diberikan Perseroan kepada bank untuk setiap fasilitas kredit yang diterima Perseroan tersebut masing- masing adalah Account Receivable piutang Pembiayaan Konsumen danatau Leasing kendaraan dan alat-
alat berat minimal 100 dari total baki debet yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan i Akta Jaminan Fidusia No. 24 tanggal 7 Mei 2010 dibuat dihadapan Dra. Haryanti Poerbiantari SH, Notaris di
Jakarta nilai penjaminan sampai dengan sebesar Rp 30.000.000.000,- dan ii Akta Jaminan Fidusia No. 80 tanggal 22 Maret 2011 dibuat dihadapan Dra. Haryanti Poerbiantari SH, Notaris di Jakarta oleh
Perseroan nilai penjaminan sampai dengan sebesar Rp 40.000.000.000,-.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 53.071 juta.
6 PT Bank Permata Tbk., berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman Atas Piutang
Pembiayaan Kendaraan Ketentuan Khusus No. 30 tanggal 28 Juli 2010 dibuat dihadapan Nyonya Sjarmeini Sofjan Chandra, SH, Notaris di Jakarta Selatan yang diubah dengan Perubahan Kedua Perjanjian Pemberian
Fasilitas Pinjaman Atas Piutang Pembiayaan Kendaraan Ketentuan Khusus No. RF111093AMDFI tanggal 26 Juli 2011. Fasilitas yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari Fasilitas pinjaman Pembiayaan
Atas Piutang Kendaraan Revolving Loan – Receivable Financing dengan Pagu maksimal Rp 100.000.000.000,- untuk jangka waktu 12 bulan sejak 28 Juli 2010 sampai 28 Juli 2011 yang
diperpanjang hingga
28 Juli 2012 dan yang dapat diperpanjang atas kesepakatan para pihak dengan tingkat bunga 10,50 per tahun. Tujuan fasilitas kredit ini adalah untuk membiayai piutang Perseroan yang
berasal dari piutang nasabah dalam bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat atau lebih, baik mobil baru maupun mobil bekas oleh konsumen Perseroan yang dibayarkan kembali oleh para konsumen
Perseroan secara angsuran sesuai syarat dan ketentuan dalam perjanjian antara Perseroan dengan konsumen Perseroan. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah tagihanpiutang yang telah
ada atau akan ada dikemudian hari ditandatangani sehingga menjadi Rp 100.000.000.000,- yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta Jaminan Fidusia No. 31 tanggal 28 Juli 2010 dibuat dihadapan Nyonya
Sjarmeini Sofjan Chandra SH, Notaris di Jakarta dengan Nilai Penjaminan Fidusia sebesar Rp 100.000.000.000,- ,.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 287.563 juta.
7 PT Bank Capital Indonesia Tbk., berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 02 tanggal
14 April 2010 dibuat dihadapan Arman Lany SH, Notaris di Jakarta yang telah diubah dengan Akta Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 01 tanggal 5 April 2011 dibuat dihadapan notaris
yang sama. Fasilitas perbankan yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari i Pinjaman Pinjaman Aksep Money Market Line “PA 1” sebesar Rp 40.000.000.000,-, ii Pinjaman Rekening Koran ‘PRK” sebesar
Rp 5.000.000.000,-, dan iii Pinjaman Pinjaman Aksep Money Market Line “PA 2” sebesar Rp 15.000.000.000,-. Masing-masing fasilitas tersebut memiliki tingkat bunga 10,50 per tahun dan fasilitas
akan berakhir tanggal 14 April 2012. Tujuan fasilitas perbankan ini adalah untuk perputaran modal kerja. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah semua tagihan baik yang sekarang ada maupun di
kemudian hari dimiliki oleh Perseroan yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta Jaminan Fidusia Tagihan No. 03 tanggal 14 April 2010 dibuat dihadapan Arman Lany SH, Notaris di Jakarta dengan
nilai penjaminan sebesar Rp 52.500.000.000,-.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut diatas adalah sebesar Rp 40.000 juta.
93
94 8
PT Bank ICBC Indonesia, berdasarkan I Akta Perjanjian Kredit No. 157 tanggal 21 Juli 2007 dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra, SH, Notaris di Jakarta Selatan dan 2 Akta Perjanjian Kredit
No.19 tanggal 8 Desember 2010 dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra, SH, Notaris di Jakarta Selatan. Kredit yang diberikan kepada Perseroan berupa Pinjaman Tetap Installment dengan nilai maksimum
Rp 53.000.000.000,-, tingkat bunga 10,5 per tahun mengambang, untuk jangka waktu 36 bulan sejak tanggal pencairan dana atas Fasilitas Kredit yang diajukan oleh Perseroan untuk dicairkan. Tujuan
pemberian kredit ini adalah untuk pembiayaan kembali piutang dagang danatau modal kerja Perseroan. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah segala hak, hak-hak utama serta tuntutan-tuntutan
menurut hukum yang daoat dijalankan dan digunakan atas tagihan-tagihan dan piutang Perseroan terhadap para penyewa guna usaha lessee dari Perseroan yang telah diterima danatau akan diterima oleh Pemberi
Fidusia dari pihak manapun juga yang sekarang atau dikemudian hari ada, atau dimiliki, ataupun yang menjadi hak Bank ICBC terhadap pihak manapun juga, yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia Atas
Tagihan Piutang Dagang No. 158 tanggal 21 Juli 2010 dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra SH, Notaris di Jakarta dengan nilai penjaminan adalah 105 dari jumlah pokok terhutang berdasarkan perjanjian kredit
atau sampai dengan sebesar Rp 55.650.000.000,-; dan II Akta Perjanjian Kredit No. 19 tanggal 8 Desember 2010 dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra, SH, Notaris di Jakarta Selatan; Kredit yang diberikan kepada
Perseroan adalah berupa Pinjaman Tetap Installment 2 PTI 2 dengan jumlah pokok pinjaman maksimum Rp 50.000.000.000,-. tingkat bunga 10 per tahun mengambang, yang diberikan untuk jangka waktu
36 bulan sejak tanggal pencairan dana atas Fasilitas Kredit yang diajukan oleh Perseroan untuk dicairkan. Tujuan pemberian kredit ini adalah pembiayaan kembali piutang dagang danatau modal kerja Perseroan,
Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah segala hak, hak-hak utama serta tuntutan-tuntutan menurut hukum yang dapat dijalankan dan digunakan atas tagihan-tagihan dan piutang Perseroan terhadap
para penyewa guna usaha lessee dari Perseroan yang telah diterima danatau akan diterima oleh Pemberi Fidusia dari pihak manapun juga yang sekarang atau dikemudian hari ada, atau dimiliki, ataupun yang
menjadi hak Bank ICBC terhadap pihak manapun juga, yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta Jaminan Fidusia Atas Tagihan Piutang Dagang No. 20 tanggal 8 Desember 2010 dibuat dihadapan
Mellyani Noor Shandra SH, Notaris di Jakarta dengan nilai penjaminan adalah 105 dari jumlah pokok terhutang berdasarkan perjanjian kredit atau sampai dengan sebesar Rp 52.500.000.000,-.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 171.917 juta.
9 PT Bank CIMB Niaga Tbk., berdasarkan Perjanjian Kredit No. 417CBJKT2010, tanggal 29 Desember 2010
yang dibuat dibawah tangan dan bermeterai cukup. Kredit yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I yakni Fasilitas Langsung dan On Liquidation Basis sejumlah
Rp 100.000.000.000,- untuk jangka waktu Rp 100.000.000.000,- dengan tingkat bunga 11 per tahun fixed. Tujuan pemberian kredit tersebut adalah untuk pembiayaan modal kerja perusahaan yang terkait
dengan kegiatan usaha pembiayaan consumer financing terhadap mobil baru dan mobil bekas dengan umur 10 tahun pada saat tanggal jatuh tempo fasilitas kredit. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank
adalah segala tagihan atau tuntutan yang sekarang maupun dikemudian hari dimiliki oleh Perseroan terhadap para pelanggan maupun debitor usahanya serta pihak-pihak lain berdasarkan transaksi yang
berhubungan dengan usaha milik Perseroan yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta Jaminan Fidusia No. 79 tanggal 29 Desember 2010 dibuat dihadapan Putut Mahendra SH, Notaris di Jakarta Pusat
dengan nilai penjaminan sebesar Rp 110.000.000.000,-. Fasilitas ini berlaku terhitung 36 bulan sejak tanggal pencairan dana atas fasilitas kredit.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 10.000 juta.
10 PT Bank International Indonesia Tbk., berdasarkan Syarat dan Ketentuan Umum Perjanjian Kredit
No. 0169SKURO3Juanda2010 tanggal 22 Desember 2010 yang dibuat dibawah tangan dan bermeterai cukup dan dilegalisasi oleh Veronica Nataadmadja SH, M.Corp Admin, M Com Business Law dibawah
No. 226LXII2010 tanggal 22 Desember 2010 jo. Akta Perjanjian Kredit No. 93 tanggal 22 Desember 2010, dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja SH, MCA, MC, Notaris di Jakarta. Kredit yang diberikan kepada
Perseroan terdiri dari i Fasilitas Pinjaman Berjangka I PB I maksimum sebesar Rp 120.000.000.000,- dan ii Fasilitas Pinjaman Berjangka II PB II maksimum sebesar Rp 30.000.000.000,-. Masing-masing fasilitas
tersebut dengan tingkat bunga PB I suku bunga sebesar 10,25 per tahun Account Receivables Piutang Dagang kurang dari 1 atau sama dengan 1 tahun, sebesar 10,75 per tahun Account Receivables Piutang
Dagang lebih dari 1 tahun, tergantung dari Account Receivable Piutang Dagang yang diberikan oleh Perseroan pada bank, dimana suku bunga bersifat fixed rate dan berlaku untuk setiap penarikan sejak
penarikan awal hingga fasilitas kredit lunas, dan untuk jangka waktu 36 bulan sejak penarikan fasilitas kredit bertahap ditambah dengan Availability Period maksimal 6 bulan sejak penandaanganan perjanjian kredit.
94
95 Tujuan fasilitas PB I adalah untuk aktivitas consumer financing otomotif atau kendaraan bermotor, dan
tujuan fasilitas PB II adalah untuk pembiayaan aktivitas lease receivables yaitu alat berat dengan kondisi baru. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank terdiri dari i jaminan untuk PB I adalah semua dan
setiap hak, wewenang, tagihan-tagihan serta claim-claim yang sekarang telah danatau dikemudian hari akan dimiliki, diperoleh dan dapat dijalankan oleh Perseroan terhadap pihak ketiga siapapun juga berdasarkan
perjanjian-perjanjian yang sekarang telah danatau dikemudian hari akan dibuat oleh Perseroan dengan pihak ketiga manapun juga yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta Jaminan Fidusia No. 94
tanggal 22 Desember 2010 dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja SH, Notaris di Jakarta dengan nilai obyek jaminan fidusia saat itu sebesar Rp 126.002.628.086,-, dan i jaminan untuk PB II adalah semua dan
setiap hak, wewenang, tagihan-tagihan serta claim-claim yang sekarang telah danatau dikemudian hari akan dimiliki, diperoleh dan dapat dijalankan oleh Perseroan terhadap pihak ketiga siapapun juga berdasarkan
perjanjian-perjanjian yang sekarang telah danatau dikemudian hari akan dibuat oleh Perseroan dengan pihak ketiga manapun juga yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia No. 95 tanggal 22 Desember 2010
dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja SH, Notaris di Jakarta dengan nilai obyek jaminan fidusia saat itu sebesar Rp 31.510.882.845,-.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 120.222 juta.
11 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk., berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 8 tanggal 15 Desember
2010 dibuat dihadapan Syafran, SH, M.Hum, Notaris di Jakarta. Kredit yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari Kredit Modal Kerja yang bersifat Revolving sehingga disposable atas fasilitas kredit yang berasal
dari angsuran kredit dapat ditarik kembali dan setiap penarikan haris dengan ijin dan persetujuan bank dengan jumlah pokok maksimum Rp 300.000.000.000,- untuk jangka waktu 12 bulan sejak tanggal
15 Desember 2010 hingga 14 Desember 2011 dengan tingkat bunga untuk penarikan kredit dengan jangka waktu pembayaran angsuran kredit 1 tahun dikenakan bunga sebesar 10,25, untuk penarikan kredit
dengan jangka waktu pembayaran angsuran kredit 2 tahun dikenakan bunga sebesar 10,25, untuk penarikan kredit dengan jangka waktu pembayaran angsuran kredit 3 tahun dikenakan bunga sebesar
10,50, untuk penarikan kredit dengan jangka waktu pembayaran angsuran kredit 4 tahun dikenakan bunga sebesar 12,25, dan tingkat suku bunga direview setiap bulan disesuaikan dengan suku bunga kredit yang
berlaku di Bank BNI. Tujuan pemberian kredit kepada Perseroan adalah untuk membiayai tambahan modal kerja pembiayaan kredit kendaraan bermotor roda empat atau lebih kondisi baru dan bekas dengan target
pembiayaan untuk tahun 2010 sebesar Rp 1.549.000.000.000,- dan tahun 2011 Rp 1.858.800.000,-. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada Bank BNI adalah i semua hak, wewenang, tagihan-tagihan serta
klaim-klaim piutang pembiayaan kredit kendaraan bermotor Perseroan, yang sekarang telah danatau dikemudian hari akan dimiliki, diperoleh dan dapat dijalankan oleh Perseroan terhadap pihak ketiga siapapun
juga berdasarkan perjanjian-perjanjian yang sekarang telah danatau dikemudian hari akan dibuat oleh Perseroan dengan pihak ketiga manapun juga yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta
Jaminan Fidusia No. 10 tanggal 15 Desember 2010 dibuat dihadapan Syafran SH, M.Hum, Notaris di Jakarta dengan Nilai Obyek Jaminan yang akan mencapai Rp 315.000.000.000,- dan ii piutang-piutang yang
dibiayai berdasarkan Perjanjian Kredit No. 8 tanggal 15 Desember 2010 dibuat dihadapan Syafran SH, M.Hum, Notaris di Jakarta berikut addendum-addendumnya danatau tambahan-tambahannya danatau
perubahan-perubahannya
danatau perpanjangan-perpanjangannya
danatau pembaharuan-
pembaharuannya berikut hak istimewa yang menyertainya dalam kondisi apabila terjadi tunggakan dari DebiturEnd User dalam satu rekening kelompok peminjam diatas 90 hari kerja yang diikat dengan Akta
Perjanjian Cessie No. 11 tanggal 15 Desember 2010 dibuat dihadapan Syafran SH, M.Hum, Notaris di Jakarta. Sehubungan penerimaan kredit oleh Perseroan, maka Perseroan telah membuat dan
menandatangani akta promes senilai Rp Rp 300.000.000.000,- dan seluruh kewajiban Perseroan dalam kaitan dengan Perjanjian Kredit No. 8 tanggal 15 Desember 2010 dibuat dihadapan Syafran SH, M.Hum,
Notaris di Jakarta berikut addendumnya anatau tambahannya danatau perubahannya danatau pembaharuannya danatau perpanjangannya. Surat sanggup promes dikeluarkan dengan ketentuan “tanpa
protes non-pembayaran” dan “tanpa biaya” menurut pasal 176 KUHD jo. Pasal 145 KUHD yang termaktub dalam Akta Promissory Notes No. 09 tanggal 15 Desember 2010 dibuat dihadapan Syafran SH, M.Hum,
Notaris di Jakarta.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut diatas adalah sebesar Rp 260.335.
95
96 12
PT Bank Danamon Tbk., berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 15 tanggal 27 Januari 2011 dibuat dihadapan Rismalena Kasri, Notaris di Jakarta. Kredit yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari Fasilitas
Kredit Angsuran Berjangka KAB secara revolving dengan jumlah pokok kredit maksimum Rp 200.000.000.000,- dengan tingkat bunga1 tahun = 10,50 per tahun, 2 tahun = 10,75 per tahun, dan
3 tahun = 11 per tahun, atau dengan menggunakan bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI 3 bulan ditambah 3 per tahun digabung dengan Interest Rate Swap IRS yang ada pada Bank Danamon, untuk
jangka waktu Maksimum 4 tahun sejak penandatanganan akta Perjanjian Kredit ini termasuk masa penarikan 12 bulan. Tujuan pemberian kredit kepada Perseroan adalah untuk pembiayaan piutang. Jaminan yang
diberikan Perseroan kepada Bank Danamon adalah semua dan setiap hak, wewenang, tagihan-tagihan serta klaim-klain yang sekarang telah dimiliki oleh Perseroan danatau dikemudian hari akan dimiliki, diperoleh dan
dapat dijalankan oleh Perseroan terhadap pihak ketiga siapapun juga berdasarkan perjanjian-perjanjian yang sekarang telah danatau dikemudian hari akan dibuat oleh Perseroan dengan pihak ketiga manapun juga
yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta Jaminan Fidusia Piutang No. 16 tanggal 27 Januari 2011 dibuat dihadapan Rismalena Kasri SH, Notaris di Jakarta.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut diatas adalah sebesar Rp 427.655.
d Perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan chanelling dengan Bank Panin berdasarkan Akta Perjanjian
Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 24 tanggal 11 Juni 2003 yang dibuat dihadapan James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta yang telah diubah berturut-turut dengan Akta Perubahan I Terhadap Perjanjian Kerjasama
Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005 yang dibuat dihadapan James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta, dan Akta Perubahan II Terhadap Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 1 tanggal
3 Maret 2010 yang dibuat dihadapan James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta. Kerjasama ini bertujuan untuk menyalurkan dana dari Bank Panin kepada debitur Perseroan untuk membeli kendaraan bermotor yang untuk
itu Bank Panin memberikan Fasilitas Pembiayaan kepada debitur Perseroan dengan cara Bank Panin mengambilalih Piutang Perseroan berdasarkan Perjanjian Pengambilalihan Piutang sampai jumlah pokok tidak
melebihi plafon kerjasama tersebut dan selanjutnya Perseroan menjadi wakil dari Bank Panin untuk melakukan penagihan adan menerima pembayaran Angsuran danatau pembayaran-pembayaran lainnya, menyimpan,
mengadministrasikan, memelihara seluruh asli surat danatau dokumentansi pembiayaan serta melakukan semua hal yang diperlukan. Nilai maksimum plafon fasilitas channeling yang diberikan kepada pihak ketiga melalui
Perseroan adalah sebesar Rp 200.000.000,- yang sejak 7 September 2005 ditingkatkan menjadi sebesar Rp 300.000.000.000- dan terakhir sejak 3 Maret 2010 ditingkatkan menjadi sebesar Rp 600.000.000.000,-.
Kerjasama ini akan berakhir pada tanggal 11 Juni 2021.
e. Perjanjian kerjasama pemeliharaan aplikasi System e-Loan dan e-GL dengan PT Adicipta Inovasi Teknologi yang
akan berakhir tanggal 31 Desember 2011. f.
Perjanjian untuk pengadaan jasa perbaikan dan pemeliharaan Watchguard dan Firewall dengan PT Revo Solusindo yang berlaku untuk jangka waktu 1 tahun sejak 5 Agustus 2010 dan dapat dierpanjang 1 tahun dengan
pemberitahuan secara tertulis dalam waktu 30 hari sebelumnya. g.
Perjanjian untuk pengadaan jasa pemeliharaan dan perbaikan alat-alat perlengkapan komputer dengan PT Harvest Perdana Kompakindo yang berlaku hingga tanggal 1 Juli 2012.
h. Perjanjian kerjasama penutupan asuransi jiwa kredit kumpulan dengan PT AIA Financial yang berlaku untuk jangka
waktu 1 tahun sejak 24 Maret 2011 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali disepakati lain oleh para pihak. Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan perlindungan asuransi jiwa kredit
kumpulan dengan program bernama ”Credit Guard” kepada customer Perseroan yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Program tersebut dirancang untuk melindungi Perseroan selaku Pemegang Polis
sebagai pemberi Fasilitas Pembiayaan dari kerugian finansial. Jika customer meninggal dunia, mengalami cacat total sementara atau cacat tetap total dalam masa asuransi maka jumlah pinjaman akan dibayarkan kepada
Perseroan selaku Pemegang Polis.
i. Perjanjian kerjasama penutupan asuransi kerugian dengan PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk. yang berlaku selama
1 tahun sejak 1 Mei 2010 hingga 1 Mei 2011 dan apabila tidak ada perubahan atau pengakhiran dari salah satu pihak maka perjanjian tersebut dianggap diperpanjang secara otomatis untuk tahun-tahun berikutnya, untuk masa
1 tahun berikutnya. Kerjasama ini bertujuan untuk melakukan penutupan asuransi kendaraan bermotor yang menjadi obyek pembiayaan Perseroan berdasarkan perjanjian pembiayaan antara Perseroan dengan customernya yang
96
97 mewajibkan mengasuransikan obyek pembiayaan tersebut. Jenis asuransi kendaraan bermotor yang ditutup
meliputi: i gabungan comprehensive dan ii kerugian keseluruhan total loss only. j.
Perjanjian kerjasama penutupan asuransi kerugian dengan PT Asuransi Sinar Mas yang berlaku sejak 3 Mei 2010 hingga 3 Mei 2011 yang telah diperpanjang hingga 3 Mei 2012. Kerjasama ini bertujuan untuk melakukan penutupan
asuransi kendaraan bermotor yang dijadikan Obyek Pembiayaan Customer oleh Perseroan. Jenis asuransi kendaraan bermotor yang ditutup meliputi: i gabungan comprehensive dan ii kerugian keseluruhan total loss
only.
k. Perjanjian kerjasama penutupan asuransi kerugian dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. yang berlaku sejak
25 Januari 2005 sampai dengan adanya pembatalan oleh salah satu pihak. Kerjasama ini bertujuan untuk melakukan penutupan asuransi kendaraan bermotor untuk kepentingan lessee Perseroan baik perorangan atau
perusahaan. Jenis asuransi kendaraan bermotor yang ditutup meliputi untuk kendaraan baru atau bekas dengan kondisi TLO, dan untuk kendaraan bekas ditutup dengan kondisi Gabungan. Sehubungan kerjasama ini Perseroan
berhak mendapat komisi bagi keuntungan yang dihitung dari besarnya premi atau pemberian diskon premi sebagai komisi. Perseroan memiliki hubungan Afiliasi dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
l. Perjanjian kredit talangan bridging loan dengan pihak-pihak bank kreditur Perseroan tersebut dibawah ini:
1 PT Bank Danamon Tbk., berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 21 Juni 2011 dibuat dihadapan
Rismalena Kasri, Notaris di Jakarta. Fasilitas kredit yang diberikan kepada Perseroan adalah Fasilitas Kredit Berjangka KB revolving dengan jumlah maksimum Rp 250.000.000.000,- dengan tingkat bunga untuk
setiap penarikan 1 sd 3 bulan sebesar 9,50 per tahun, dengan tenor promissory notes selama maksimum 6 bulan atau sampai dengan 30 Nopember 2011. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 30 Nopember
2011. Tujuan fasilitas kredit ini adalah untuk dana talangan modal kerja. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah Piutang Perseroan yang memenuhi syarat Eligibility Criteria the “Portfolio” yang akan
dibuat diikat dengan secara fidusia dan didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia. Pemberian Jaminan Fidusia atas Piutang dagangtagihan account receivables yang patut Net eligible Receivables dengan nilai
penjaminan sebesar 100 dari jumlah Fasilitas Kredit yang terhutang, yang akan diikat secara fidusia dengan kriteria yaitu 1 bukan termasuk tagihan yang telah terikat atau dijaminkan cross collateral
terhadap perjanjian dengan kreditur bank lain, dan 2 bukan merupakan Piutang dari Konsumen Perseroan yang fiktif.
2 PT Bank Permata Tbk. Perseroan memiliki fasilitas kredit talangan dari PT Bank Permata Tbk. dengan
tujuan sebagai bridging loan untuk modal kerja pembiayaan konsumen, dengan jenis fasilitas kredit yaitu fasilitas money market sampai jumlah Rp 200.000.000.000,- untuk jangka waktu 12 bulan, dengan
jaminan berupa tagihan yang telah dimiliki Perseroan yang akan diberikan sampai jumlah Rp 200.000.000.000,-, dan dituangkan dalam Akta Perjanjian Kredit Fasilitas Money Market
No. 25 Notaris Sjarmeini S. Chandra SH tanggal 8 Agustus 2011, yang hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan akta perjanjian kredit tersebut masih belum disampaikan kepada dan belum diterima oleh
Perseroan.
3 PT Bank ICBC Indonesia. Perseroan memiliki fasilitas kredit talangan dari PT Bank ICBC Indonesia. Jenis
fasilitas kredit yang diberikan bank tersebut adalah Demand Loan dengan jumlah pembiayaan Rp 100.000.000.000,- dengan tingkat bunga untuk setiap penarikan 1 sampai dengan 3 bulan sebesar 9,5
per tahun mengambang. Fasilitas ini berlaku selama 4 bulan. Tujuan fasilitas kredit ini adalah untuk bridging loan. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah Piutang yang timbul dari Pembiayaan Sewa
Guna Usaha Alat Berat dan Mobil dengan minimum coverage ratio sebesar 105. Surat persetujuan penawaran kredit dimuat dalam surat Bank ICBC Indonesia kepada Perseroan No. 347MKTICBC-
COMVII2011 tanggal 20 Juli 2011 mengenai “Credit Offering Letter”. Akta perjanjian kredit telah dibuat dihadapan Notaris Mellyani Noor Shandra SH tanggal 25 Juli 2011 namun hingga tanggal Prospektus ini
diterbitkan akta perjanjian kredit dengan bank tersebut masih belum disampaikan kepada dan belum diterima oleh Perseroan.
4 PT Bank Central Asia Tbk. Perseroan memiliki fasilitas kredit talangan dari PT Bank Central Asia Tbk.. Jenis
fasilitas kredit yang diberikan bank tersebut adalah i Fasilitas Installment Loan IV dengan jumlah terutang per 8 Juli 2011 sebesar Rp 150.000.000.000,- dengan tingkat bunga 10,5 per tahun tetap 3 tahun berlaku
untuk 2 bulan atau berdasarkan kesepakatan antara BCA dan Perseroan dan berlaku hingga 17 Mei 2011 dan masa penarikan 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan ii Fasilitas Installment
loan V dengan jumlah terutang per 8 Juli 2011 sebesar Rp 50.000.000.000,- dengan tingkat bunga 10 per
97
98 tahun mengambang dan berlaku hingga 17 Mei 2012. Tujuan fasilitas kredit ini adalah untuk modal kerja
pembiayaan perusahaan. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah Piutang pembiayaan net minimal sebesar 105 dari outstanding installment loan dan plafond kredit lokal. Surat persetujuan
penawaran kredit dimuat dalam Surat Bank BCA kepada Perseroan No. 30303GBK2011 tanggal 13 Juli 2011 perihal: “Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit SPPK”. Akta perjanjian kredit telah
dibuat dihadapan Notaris Amijati Sambas SH tanggal 16 Agustus 2011, namun hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan akta perjanjian kredit dengan bank tersebut masih belum disampaikan kepada dan belum
diterima oleh Perseroan
Berdasarkan perjanjian-perjanjian kerjasama dan kontrak sebagaimana diuraikan diatas tidak terdapat ketentuan-ketentuan pembatasan negative covenant yang dapat: a menghalangi pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi dan atau b
membatasi dan merugikan kepentingan serta hak dari para pemegang Obligasi, setiap dan seluruhnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan mengenai hak dari para pemegang Obligasi sebagaimana termaktub dalam Perjanjian
Perwaliamanatan dari masing-masing Obligasi Perseroan yang bersangkutan. 12.
PERKARA-PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN
Perseroan menghadapi atau tersangkut dalam perkara perdata sebagaimana diungkapkan dibawah ini. Selain perkara perdata tersebut, Perseroan tidak menghadapi ataupun tersangkut dalam perkara perdata, kepailitan, pidana, sengketa tata
usaha negara, sengketa tata usaha negara, perselisihan hubungan industrial, sengketaperkara perpajakan dan perkara arbitrase.
Perkara perdata yang dihadapi Perseroan sebagai berikut:
1. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 90Pdt.G1996PN.JKT.PST. antara CV PRIMA CENTRA Penggugat melawan Perseroan Tergugat
Perkara perdata yang diregister di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 90Pdt.G1996PN.JKT.PST. antara CV Prima Centra Penggugat melawan Perseroan Tergugat berupa gugatan perbuatan melawan hukum yang
diajukan Penggugat terhadap Perseroan sehubungan dengan perjanjian sewa guna usaha leasing mesin-mesin antara Perseroan lessor dan Penggugat lessee dengan petitum gugatan Perseroan antara lain ganti rugi materiil
sebesar Rp 1.075.787.440,- dan gugatan immaterial sebesar Rp 1.000.000.000 sedangkan petitum gugatan rekonpensi Perseroan antara lain agar Penggugat melunasi kekurangan sisa utang beserta dendanya per
18 April 1996 seluruhnya sebesar Rp 664.795.350,-, perkara mana pada tanggal 26 Juli 1996 Majelis Hakim telah memutus perkara dengan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, terhadap putusan mana Penggugat
mengajukan banding dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam putusan No. 463PDT1997PT.DKI tanggal 8 Desember 1997 menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut, terhadap putusan mana
Penggugat mengajukan permohonan kasasi yang pada tanggal 29 Januari 2001 telah dikeluarkan putusan kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 761 KPdt2000 dengan putusan permohonan kasasi pihak Penggugat
tidak dapat diterima NOniet onvankelijke verklaard.
2. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 445PDT.G1996PN.JKT.PST. antara Tuan SUFRI HASANUDIN Penggugat Pembanding Termohon Kasasi melawan Perseroan Tergugat I Terbanding
Pemohon Kasasi Perkara perdata yang diregister tanggal 3 Oktober 1996 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
No. 445PDT.G1996PN.JKT.PST. antara Tuan Sufri Hasanudin Penggugat Pembanding Termohon Kasasi melawan Perseroan Tergugat ITerbandingPemohon Kasasi berupa gugatan perbuatan melawan hukum yang
diajukan Penggugat terhadap Perseroan sehubungan dengan 2 buah perjanjian sewa guna usaha leasing antara Perseroan lessor dan Penggugat lessee atas peralatan mesin TOPFINE 80T seharga Rp 48.000.000 dan
peralatan mesin TOPFINE 170T seharga Rp 72.000.000,- karena Perseroan mengambil secara paksa kedua mesin tersebut beserta 1 unit mesin lainnya merek TOPFINE model 125T, dimana pengambilan tersebut dilakukan
Perseroan antara lain karena Perseroan tidak pernah menerima pembayaran uang muka sebesar Rp 4.800.000,- dan 12 kali pembayaran uang sewa dari Penggugat, perkara mana pada tanggal 19 Mei 1997 Majelis Hakim telah
memutus perkara dengan menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima NO, terhadap putusan mana telah diajukan banding oleh Penggugat yang telah mendapat putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
No. 264PDT1998PT.DKI tanggal 5 Agustus 1998 yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut, terhadap putusan mana Perseroan telah mengajukan kasasi yang pada tanggal 7 Juni 2000 telah diberikan
Putusan Mahkamah Agung No. 2015KPdt1999 yang membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut.
98
99
3. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43Pdt.G1999PN.Jak.Sel. antara PT MULIALAND Tbk. PenggugatTerbanding melawan Perseroan TergugatPembanding
Perkara perdata yang diregister tanggal 27 Januari 1999 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43Pdt.G1999PN.Jak.Sel.
antara PT
Mulialand Tbk.
PenggugatTerbanding melawan
Perseroan TergugatPembanding berupa gugatan wanprestasi Perseroan yang menolak meneruskan sewa dan membayar
uang sewa pada Penggugat sejak April 1998 berdasarkan perjanjian sewa menyewa antara Perseroan penyewa dan Penggugat pihak yang menyewakan atas ruangan kantor di Suite 1202, 1203 B dan 1205 Gedung Plaza 89 di
Jakarta berikut tempat parkir, ruangan mana merupakan lokasi kantor lama Perseroan, dimana hal tersebut terjadi karena Perseroan pindah lokasi kantor dan tidak mempergunakan lagi obyek sewa tersebut, perkara mana tanggal
29 Juli 1999 Majelis Hakim telah memutuskan mewajibkan Perseroan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 hingga 30 September 1998 sebesar USD 518,222 dikurangi deposit
telpon sebesar Rp 58.318.279,- dan ditambah denda keterlambatan 2 per bulan terhitung sejak 21 April 1998 hingga seluruh kewajiban dibayar lunas oleh Perseroan sehubungan dengan pengakhiran sewa pada bulan Mei
1998, terhadap putusan mana Perseroan mengajukan banding yang pada tanggal 25 Pebruari 2000 telah mendapat putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977Pdt1999PT.DKI isinya menguatkan putusan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan tersebut, terhadap putusan mana Perseroan telah mengajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Memori Kasasi Perseroan telah diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan tanggal 26 Oktober 2000.
Menurut keterangan Perseroan telah ada surat dari Mahkamah Agung Republik Indonesia kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan Mahkamah Agung No. 2321KPdt2011 tanggal
17 Maret 2003, namun hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan belum menerima pemberitahuan resmi formal isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi sehingga Perseroan belum dapat mengetahui isi putusan kasasi
perkara ini.
4. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 206Pdt.G2005PN.Jak.Bar. antara Tuan RUDI LUKMAN PenggugatPembanding melawan Perseroan TergugatTerbanding
Perkara perdata yang diregister tanggal 27 Mei 2005 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 206Pdt.G2005PN.Jak.Bar. antara Tuan Rudi Lukman PenggugatPembanding melawan Perseroan
TergugatTerbanding berupa gugatan perbuatan melawan hukum sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen consumer finance 1 unit mobil antara Perseroan perusahaan pembiayaan dengan Penggugat
konsumen karena memaksa Penggugat membayar lunas cicilan mobil sebesar Rp 88.761.277,- dan menyandera mobil tersebut, dimana dalam petitumnya, antara lain, dalam gugatan primair memerintahkan Penggugat untuk
membayar tunggakan cicilan mobil kepada Perseroan sejak Januari 2005 hingga Mei 2005 sejumlah Rp 18.890.000,- serta menghukum Perseroan membayar ganti rugi sejumlah Rp 16.000.000,- dan gugatan subsidair
terhadap Perseroan sejumlah Rp 84.301.500,-, perkara mana para tanggal 18 Agustus 2005 telah diucapkan putusan sela dihadapan Penggugat dan Tergugat dengan putusan menerima eksepsi Perseroan dan menyatakan
Pengadilan Negeri Jakarta Barat tidak berwenang memeriksa perkara tersebut, dan pada tanggal 25 Jui 2006 Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah membuat putusan banding No. 145PDT2006PT.DKI yang
isinya menguatkan putusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Barat tersebut.
5. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250Pdt.G2005PN.Jkt.Pst. antara Perseroan Penggugat Terbanding melawan Tuan RUDI LUKMAN Tergugat Pembanding
Perkara perdata yang diregister di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250Pdt.G2005PN.Jkt.Pst. antara Perseroan PenggugatTerbanding melawan Tuan Rudi Lukman TergugatPembanding berupa gugatan
wanprestasi terhadap Tergugat atas kewajiban Tergugat untuk melakukan pembayaran angsuran kendaraan bermotor mobil berdasarkan perjanjian pembiayaan konsumen consumer finance antara Perseroan perusahaan
pembiayaan dengan Penggugat konsumen, perkara mana Majelis Hakim dalam putusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 23 Nopember 2005 menolak eksepsi Tergugat dan menyatakan berwenang memeriksa dan
melanjutkan perkara ini, dan dalam putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 26 Januari 2006 seluruh gugatan Perseroan dikabulkan dan menyatakan Tergugat wanprestasi atas pembayaran utang-utangnya kepada
Perseroan serta menghukum Tergugat membayar seluruh utangnya kepada Perseroan per 22 Agustus 2005 sejumlah Rp 102.200.037,- ditambah bunga 6 per tahun hingga utang dibayar lunas, terhadap putusan mana
Tergugat mengajukan banding yang pada tanggal 18 Juli 2006 Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memutuskan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dimohonkan banding dan menghukum
TergugatPembanding membayar biaya perkara.
99
100
6. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 16Pdt.G2009PN.Jkt.Sel. antara Tuan SATRIA LAKSMANA PANDJI Penggugat melawan Tuan Freddy Haryono Tergugat I, Perseroan Turut Tergugat I
Perkara perdata yang diregister tanggal 13 Januari 2009 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 16Pdt.G2009PN.Jkt.Sel. antara Tuan Satria Laksmana Pandji Penggugat melawan Tuan Freddy Haryono
Tergugat I, Ny. Tjandrawati Tjiptahadi Tergugat II, Perseroan Cabang Surabaya Turut Tergugat I, PT Astra Sedaya Finance Turut Tergugat II, PT GE Finance Indonesia Turut Tergugat III, dan PT Austindo Nusantara Jaya
Finance Turut Tergugat IV, terkait dengan masalah hutang piutang antara Penggugat dengan Tergugat I dimana dalam petitum gugatan antara lain Penggugat mengajukan sita jaminan terhadap kendaraan-kendaraan bermotor
Tergugat I yang sedang dijaminkan pada Perseroan dan memerintahkan Perseroan untuk menyerahkan kendaraan jaminan tersebut kepada Penggugat apabila pembiayaan telah dilunasi oleh Tergugat I.
Hingga tanggal prospektus ini diterbitkan, perkara ini masih dalam proses persidangan.
7. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Semarang No. 210Pdt.G2009PN.Smg antara CV Bina Usaha Penggugat melawan Perseroan Tergugat
Perkara perdata yang diregister tanggal 7 September 2009 di Pengadilan Negeri Semarang No. 210Pdt.G2009PN.Smg antara CV Bina Usaha Penggugat melawan Perseroan Tergugat berupa gugatan
perbuatan melawan hukum oleh Perseroan sehubungan dengan perjanjian sewa guna usaha leasing 9 unit truk tangki antara Perseroan lessor dan Penggugat II lessee dengan latar belakang lahirnya gugatan terkait dengan
masalah pembayaran kewajiban leasing tersebut oleh Penggugat II dimana dalam petitum gugatan Penggugat antara lain mengajukan sita jaminan terhadap 9 unit truk tangki obyek leasing, tuntutan ganti rugi materiil sebesar
Rp 477.784.896,79 dan ganti rugi immaterial sebesar Rp 10.000.000.000,-, perkara mana Majelis Hakim dalam putusan Pengadilan Negeri Semarang tanggal 26 Mei 2010 antara lain, dalam pokok perkara menolak gugatan
Penggugat seluruhnya, dalam rekonpensi mengabulkan gugatan rekonpensi Perseroan Penggugat Rekonpensi untuk sebagian, menyatakan Tergugat Rekonpensi Penggugat telah ingkar janji wanprestasi, menghukum
Tergugat Rekonpensi Penggugat membayar ganti rugi materiil kepada Perseroan Penggugat Rekonpensi Rp 2.526.051.724,98 dan denda sebesar 0,4 per hari keterlambatan pembayaran ganti rugi tersebut, terhadap
putusan mana Penggugat mengajukan banding yang pada tanggal 3 Januari 2011 dalam Pengadilan Tinggi Semarang No. 385Pdt2010PT.Smg Majelis Hakim telah memutuskan, antara lain, memperbaiki putusan
Pengadilan Negeri Semarang tersebut sekedar mengenai pembebanan pembayaran ganti rugi kepada Tergugat RekonpensiPenggugat Konpensi, terhadap putusan mana Perseroan mengajukan kasasi pada tanggal
4 Maret 2011. Hingga tanggal prospektus ini diterbitkan, perkara ini masih dalam proses kasasi.
8. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Bandung No. 299Pdt.G2009PN.Bdg antara Yudi Heriyanto Penggugat melawan Perseroan Tergugat.
Perkara Perdata yang diregister tanggal 27 Agustus 2009 di Pengadilan Negeri Bandung No. 299Pdt.G2009PN.Bdg antara Tuan Yudi Heriyanto Penggugat melawan Perseroan Tergugat berupa
gugatan perbuatan melawan hukum oleh Perseroan sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen antara Perseroan perusahaan pembiayaan dengan Penggugat konsumen dimana Penggugat dalam petitumnya antara
lain menuntut penjadwalan utang, penetapan sisa utang sebesar Rp 133.817.000,- dengan jangka waktu pembayaran ditambah 7 tahun hingga 9 tahun, tuntutan ganti rugi immaterial sebesar Rp 600.000.000,- dan ganti
rugi materiil sebesar Rp 30.000.000,-, perkara mana tanggal 7 Juli 2010 Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung telah memutus, antara lain, dalam pokok perkara menolak gugatan Penggugat seluruhnya, dalam rekonpensi
mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi Perseroan untuk sebagian, menyatakan Tergugat Rekonpensi Penggugat telah melakukan perbuatan ingkar janji wanprestasi, memerintahkan Tergugat Rekonpensi
Penggugat agar menyerahkan kendaraan bermotor obyek jaminan fidusia kepada Pengugat Rekonpensi Perseroan berdasarkan Sertifikat Fidusia No. W8.0006364.HT.04.06 Th.2009 tanggal 19 Mei 2009 yang memiliki
kekuatan eksekutorial, atas putusan mana pihak Penggugat menyatakan banding. Hingga tanggal prospektus ini diterbitkan perkara ini masih dalam proses banding.
100
101
9. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Bogor No. 61Pdt.G2010PN.Bgr antara An Man Oh Penggugat melawan Perseroan Tergugat II dan No. 61Pdt.Intv2010PN.Bgr intervensi oleh Tati Pemohon Intervensi
a. Perkara perdata yang diregister tanggal 9 Juni 2010 di Pengadilan Negeri Bogor No. 61Pdt.G2010PN.Bgr antara Tuan An Man Oh Penggugat melawan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL Wilayah
Kabupaten Bogor Tergugat I, Perseroan Tergugat II, PT Citra Lelang Nasional Tergugat III, Tuan Ateng pemenang lelang Tergugat IV dan Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bogor Tergugat V berupa
gugatan pembatalan lelang yang dilaksanakan tanggal 18 Nopember 2009 atas 5 bidang tanah Hak Milik atas nama Penggugat yang berlokasi di Bogor dan permohonan sita jaminan atas kelima bidang tanah tersebut sehubungan
dengan pelaksanaan lelang atas kelima bidang tanah hak milik tersebut terkait dengan perjanjian pembiayaan konsumen untuk pembiayaan 1 unit kendaraan bermotor senilai Rp 10.745.000,- dan perjanjian pembiayaan
konsumen untuk pembiayaan pembangunan bangunan diatas kelima bidang tanah tersebut sebesar Rp 945.516.000,- antara Perseroan perusahaan pembiayaan dengan Penggugat konsumen. Hingga tanggal
prospektus ini diterbitkan perkara ini masih dalam proses persidangan.
b. Perkara intervensi oleh Tati Intervenient yang diregister tanggal 18 Oktober 2010 di Pengadilan Negeri Bogor
No. 61Pdt.Intv2010PN.Bgr terhadap Tuan An Man Oh Termohon Idahulu Penggugat melawan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL Wilayah Kabupaten Bogor Termohon IIdahulu Tergugat I, Perseroan
Termohon IIITergugat II, PT Citra Lelang Nasional Termohon IVdahulu Tergugat III, Tuan Ateng pemenang lelang Termohon Vdahulu Tergugat IV dan Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bogor Turut
Termohondahulu Turut Tergugat terhadap perkara No. 61Pdt.G2010PN.Bgr yang diregister oleh Tuan An Man Oh Penggugat di Pengadilan Negeri Bogor tanggal 9 Juni 2010, dimana pihak Intervenient merasa sebagai pihak
pemenang lelang yang dirugikan dengan adanya gugatan Tuan An Man Oh Penggugat yang diregister di Pengadilan Negeri Bogor No. 61Pdt.G2010PN.Bgr tersebut yang dalam petitumnya antara lain agar menyatakan
sah pelaksanaan lelang tanggal 18 Nopember 2009 yang dilaksanakan Termohon II. Hingga tanggal prospektus ini diterbitkan perkara ini masih dalam proses persidangan.
10. Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.398Pdt.G2011PN.Jkt.Sel. antara Dr. Tommy Sihotang, SH, LLM dan Dr. Juniver Girsang, SH, MH selaku Penggugat melawan 1 PT Salindo Perdana
Finance dalam likuidasi selaku Tergugat I 2 PT Koexim Mandiri Finance selaku Tergugat II 3 PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat III 4 PT Equity Development Finance selaku Tergugat IV 5
Perseroan selaku Tergugat V 6 PT Capitalinc Finance selaku Tergugat VI 7 PT CIMB Niaga Auto Finance selaku Tergugat VII Tergugat I sd Tergugat VII selanjutnya disebut PARA TERGUGAT, serta 8 PT Bursa
Efek Indonesia selaku Turut Tergugat I dan 9 Bapepam selaku Turut Tergugat II.
Perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.398Pdt.G2011PN.Jkt.Sel. yang diregister tanggal 14 Juli 2011 dengan pihak-pihak berperkara yakni Dr. Tommy Sihotang, SH, LLM dan Dr. Juniver
Girsang, SH, MH selaku Penggugat melawan
1 PT Salindo Perdana Finance dalam likuidasi selaku Tergugat I 2 PT Koexim Mandiri Finance selaku Tergugat II 3 PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat III
4 PT Equity Development Finance selaku Tergugat IV 5 Perseroan selaku Tergugat V 6 PT Capitalinc Finance selaku Tergugat VI 7 PT CIMB Niaga Auto Finance selaku Tergugat VII , Tergugat I sd Tergugat VII selanjutnya
disebut PARA TERGUGAT , serta 8 PT Bursa Efek Indonesia selaku Turut Tergugat I dan 9 Bapepam selaku Turut Tergugat II, berupa gugatan ingkar janjiwanprestasi dimana Penggugat menuntut Para Tergugat untuk
membayar sukses fee Penggugat selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan terhadap PT. Saka Utama Dewata sebesar 10 dari hasil pengurusan kepailitan yakni sejumlah Rp.2.605.828.356,60 dan biaya
operasional sejumlah Rp 2.000.000.000,-, dalam petitumnya Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sejumlah Rp.4.605.828.356,60 ditambah lagi
dengan bunga sebesar 3 setiap bulannya sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus, menghukum Turut Tergugat I dan II untuk
membekukan suspending kegiatan usaha danatau mendenda dari Tergugat III dan Tergugat V karena sebagai perusahaan publik telah melakukan perbuatan ingkar janji wanprestasi dan tidak melaporkannya kepada Turut
Tergugat I dan II sebagai badan-badan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan publik. Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan perkara ini masih dalam proses persidangan.
Nilai perkara atas setiap perkara tersebut tidak material dibandingkan dengan nilai aset ataupun nilai pendapatan Perseroan. Oleh karena itu perkara tersebut tidak secara material dapat mempengaruhi keadaan keuangan Perseroan
maupun kelangsungan usaha Perseroan. Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan tidak menerima somasi yang bernilai material yang dapat
mempengaruhi keadaan keuangan Perseroan ataupun kelangsungan usaha Perseroan.
101
102 Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan tidak memiliki klaim yang mungkin timbul di badan pengadilan, badan
arbitrase, lembaga mediasi, maupun di lembaga konsiliasi manapun dengan pihak siapapun yang secara material dapat mempengaruhi keadaan keuangan Perseroan maupun kelangsungan usaha Perseroan.
Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tidak menghadapi ataupun tersangkut dalam perselisihan hukum, sengketa, proses ataupun perkara apapun dengan pihak manapun.
Catatan:
Putusan pailit oleh Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Surabaya No. 02Pailit2003PN. Niaga Sby tanggal 20 Maret 2003 jo. Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 08KN2003 tanggal 12 Mei 2003 jo.
Putusan Peninjauan Kembali PK No. 06PKN2003 tanggal 22 Juli 2003 jo. Putusan Peninjauan Kembali PK No. 022KN2005 tanggal 29 November 2005 terhadap PT Saka Utama Dewata yang diajukan oleh
PT Salindo Perdana Finance dalam likuidasi dan PT Koexim Mandiri Finance dahulu PT Koexim BDN Finance serta Kreditur Sindikasi yang terdiri dari PT BFI Finance Indonesia Tbk., PT Koexim Mandiri
Finance dahulu PT Koexim BDN Finance, PT Salindo Perdana Finance dalam likuidasi, PT Equity Development Finance dahulu PT Gajah Surya Finance, Perseroan, PT Global Multi Financindo dahulu
PT Swadinamika Bakrie Finance dan PT Saseka Gelora Leasing telah berkekuatan hukum tetap in kracht van gewisjde.
Berdasarkan Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 022 KN2005 tanggal 29 Nopember 2005, membatalkan
Putusan Pengadilan
Niaga Pada
Pengadilan Negeri
Surabaya No. 02Pailit2003PN.Niaga.Sby tanggal 31 Agustus 2005 dan menetapkan besarnya :
i Tagihan para kreditur sindikasi sejumlah Rp 21.001.525.358,00 ii Tagihan PT Salindo Perdana Finance dalam sindikasi sebesar Rp 4.349.563.336,10;
iii Tagihan PT Koexim Mandiri Finance sebesar Rp 706.807.370,75. Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 022 KN2005 tanggal 29 Nopember 2005 tersebut telah berkekuatan
hukum tetap in kracht. Permohonan Peninjauan Kembali terhadap Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 022 KN2005 tanggal
29 Nopember 2005 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut yang diajukan PT Saka Utama Dewata telah ditolak berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung No. 02 PKN2006 tanggal 19 Juni
2006.
Permohonan Peninjauan Kembali untuk kedua kalinya terhadap Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung No. 02 PKN2006 tanggal 19 Juni 2006 diajukan oleh PT Saka Utama Dewata dan PT Saka Dwi
Dewata. Pada tanggal 29 Juli 2008 Mahkamah Agung memberikan Putusan Peninjauan Kembali yang kedua tanggal 29 Juli 2008 No. 02PKN2006 jo. Putusan Mahkamah Agung tanggal 29 Nopember 2005
No. 022 KN2005 yang menetapkan tagihan kepada debitur pailit antara lain kepda Kreditur Sindikasi sejumlah Rp 13.337.657.230,40. Atas putusan peninjauan kembali yang kedua tersebut para Kreditur
Sindikasi mengajukan kembali Permohonan Peninjauan Kembali Memori Peninjauan Kembali dengan register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 6 Nopember 2008.
Berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 25 Maret 2009 No. 021PKPDT.SUS2009 antara lain memutuskan:
- menguatkan dan menyatakan bahwa yang berlaku adalah Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah
Agung Republik Indonesia yang pertama yaitu No. 02 PLN2006 tanggal 19 Juni 2006 yang telah memutuskan dengan dictum sebagai berikut : menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon
Peninjauan Kembali: PT Saka Utama Dewata; memutuskan bahwa untuk eksekusinya yang berlaku adalah Putusan Kasasi yang diajukan Peninjauan Kembali pertama tersebut yaitu putusan Kasasi
No. 022KN2005 tanggal 29 Nopember 2005.
Atas Putusan PK Mahkamah Agung No. 21 KN2006 tanggal 25 Maret 2009 tersebut, PT Saka Utama Dewata mengajukan Peninjauan Kembali, dan telah ada Putusan Mahkamah Agung No. 088
PKPDT.SUS2009 tanggal 7 Januari 2010 yang memutuskan antara lain: -menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali PT Saka Utama Dewata tersebut, menghukum Pemohon
Peninjauan kembali untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali sebesar Rp 10.000.000,-.
Berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Surabaya No. 02Pailit203PN.Niaga Sby. tanggal 13 Oktober 2010 menetapkan, antara lain, Daftar Pembagian Tahap
I tanggal 10 Maret 2010 dan Tahap II tanggal 27 September 2010 yang wajib diterimakan kepada Kreditur yang disusun oleh Tim Kurator, dimana pembagian kepada Perseroan selaku anggota kreditur
102
103 sindikasi adalah i untuk Pembagian Tahap I dengan tagihan yang diakui sebesar Rp 3.780.274.564,44 dan
dana yang dapat dibagikanditerima sebesar Rp 1.161.204.749,30 dan ii untuk pembagian Tahap II dengan tagihan yang diakui sebesar Rp 3.780.274.564,44 dan dana yang dapat dibagikanditerima sebesar
Rp 2.239.519.890,87. Porsi Perseroan selaku anggota sindikasi adalah 18 dari tagihan Kreditur Sindikasi, dengan demikian
dengan mendasarkan pada Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 022 KN2005 tanggal 29 Nopember 2005 tersebut yang telah berkekuatan hukum tetap in kracht, porsi atau kepentingan
Perseroan dalam perkara ini adalah senilai 18 dari tagihan Kreditur Sindikasi kepada PT Saka Utama Dewata sebesar Rp 21.001.525.358,00 yakni sebesar Rp 3.780.274.564,44.
Kurator lama yaitu Kalisutan SH telah diberhentikan dan digantikan dengan kurator baru yakni Muhammad Ismak SH berdasarkan Penetapan Majelis Hakim Pemutus Permohonan Pernyataan Pailit
No. 02Pailit2003PN-Niaga Sby tanggal 15 Oktober 2009, yang dikuatkan juga oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia sesuai suratnya No. 01DatsusUI2010 tanggal 5 Januari 2010 yang isinya menolak
permohonan kasasi yang diajukan Kalisutan SH mengenai Penetapan No. 02Pailit2003PN-Niaga Sby tanggal 15 Oktober 2009 yang berkaitan dengan pemberhentiannya selaku Kurator Pailit PT Saka Utama
Dewata.
Perseroan telah menerima sebagian pembayaran dari tagihan yaitu sejumlah Rp 1.138.206.685,00 dari kurator PT Saka Utama Dewata dalam pailit sehubungan dengan Penetapan Hakim Pengawas Pengadilan Niaga Pada
Pengadilan Negeri Surabaya No. 02Pailit203PN.Niaga Sby. tanggal 13 Oktober 2010. Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah mengungkapkan seluruh perkara penting dan tidak ada lagi
perkara penting yang tidak diungkapkan.
13. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP