84
85 Pelaksanaan tata kelola Perseroan dimulai dari pimpinan tertinggi yaitu dewan komisaris dan direksi dan diteruskan kepada
seluruh  karyawan  Perseroan  sehingga  tercipta  kepercayaan  yang  tinggi  dari  pemegang  saham,  nasabah,  karyawan  dan semua pihak yang memiliki hubungan usaha dengan Perseroan.
Penyusunan kerangka kerja tata kelola perusahaan berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan sebagaimana yang  telah  diatur  oleh  peraturan  Pemerintah  Bapepam  dan  LK  dan  Bursa  Efek  Indonesia.  Perbaikan-perbaikan  sesuai
dengan praktik-praktik usaha yang lebih baik terus ditingkatkan untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi.
Perseroan selalu mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada dan meningkatkan kualitas keterbukaannya kepada publik  secara  berkala.  Hal  ini  sesuai  dengan  implementasi  Good  Corporate  Governance  GCG.  Komite-komite  yang
dibutuhkan seperti komite audit dan komite manajemen risiko telah berjalan melakukan fungsinya. Rapat-rapat seperti rapat umum pemegang saham, rapat dewan komisaris dan direksi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Komite audit melakukan pertemuan minimal tiga bulan sekali untuk menelaah laporan keuangan, laporan internal audit dan juga transaksi material, jika ada. Komite audit  akan melaporkan kejadian material kepada dewan komisaris. Komite audit
diketuai oleh seorang komisaris independen, dan saat ini memiliki 3 tiga orang anggota dimana 2 dua orang diantaranya merupakan pihak independen.
Perseroan juga menerapkan GCG atas setiap Standard Operation Procedure SOP yang diterbitkan oleh Perseroan, antara lain  dengan  memastikan  bahwa  setiap  transaksi  dengan  pihak  yang  memiliki  berelasi  harus  di-disclose  dan  mendapat
persetujuan  dari  manajemen.  Perseroan  memiliki  unit  kerja  Compliance  yang  bertugas  memastikan  semua  ketentuan internal  yang  dimiliki  Perseroan  telah  sesuai  complied  dengan  ketentuan–ketentuan  regulator  yang  berlaku  termasuk
dalam hal implementasi GCG  untuk mendukung pelaksanaan GCG secara optimal.
Independensi BOD dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Sesuai  dengan  anggaran  dasar  Perseroan  dan  ketentuan  serta  peraturan  yang  berlaku,  direksi  secara  bersama-sama bertanggung  jawab  atas  pengelolaan  kegiatan  usaha  Perseroan,  menyusun  rencana  kerja  untuk  mencapai  sasaran  dan
tujuannya, menjaga aset Perseroan dan membentuk manajemen risiko dan sistem pengendalian internal serta memastikan adanya pengembalian investasi yang memadai kepada pemegang saham dengan memperhatikan kepentingan pihak-pihak
terkait lainnya. Direksi bekerja penuh waktu untuk Perseroan dan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dalam segala hal yang berhubungan dengan pihak luar. Presiden direktur merupakan pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi dan
bertanggung jawab atas keberhasilan kinerja Perseroan. Pengambilan keputusan oleh direksi  selama ini  telah dilakukan secara independen.
Dewan komisaris membentuk komite audit  dan komite manajemen risiko yang berfungsi membantu dewan komisaris untuk mengawasi  dan  memberikan  nasihat  kepada  direksi,  mengawasi  dan  memastikan  bahwa  Perseroan  dijalankan  sesuai
dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku serta terselenggaranya pengendalian internal yang efektif.
Pengembangan-pengembangan yang telah dilakukan
Perseroan  terus  meningkatkan  tata  kelola  perusahaan    yang  baik  dan  salah  satu  pengembangan  yang  dilakukan  adalah senantiasa mengikuti ketentuan-ketentuan regulator yang berlaku serta berhubungan dengan GCG dan memastikan semua
ketentuan internal Perseroan telah disesuaikan.
6. PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Perseroan  menyadari  bahwa  hubungan  yang  harmonis  dengan  pemangku  kepentingan  adalah  hal  yang  sangat  penting. Hubungan merupakan kunci sukses bagi kelangsungan hidup masyarakat dan kelangsungan usaha Perseroan.
Perseroan percaya bahwa keterlibatan yang aktif dari semua pemangku kepentingan dan menjaga hubungan baik dengan semua pihak akan menjadi dukungan yang baik dalam perkembangan usaha Perseroan.
Disamping itu, sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan, Perseroan juga menaruh perhatian besar kepada komunitas sekitarnya. Melalui  program Clipan peduli Perseroan ikut serta berpartisipasi
dalam kegiatan sosial untuk meringankan beban sesama manusia yang kekurangan maupun terkena musibah.
85
86
87
9. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
Pada  saat  Prospektus  ini  diterbitkan,  pemegang  saham  Perseroan  yang  berbentuk  badan  hukum  adalah  PT  Bank  Pan Indonesia Tbk.
PT Bank Pan Indonesia Tbk Riwayat Singkat
PT  Bank  Pan  Indonesia  Tbk  disingkat  PT  Bank  Panin  Tbk.  “Bank  Panin”  berkedudukan  di  Jakarta  Pusat  dan  didirikan dengan nama PT Pan Indonesia Bank Ltd sebagaimana termaktub dalam akta Perseroan Terbatas PT “Pan Indonesia Bank
Ltd”  No.  85  tanggal  17  Agustus  1971,  yang  dibuat  di  hadapan  Juliaan  Nimrod  Siregar,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta  jis.  akta Perubahan  Anggaran  Dasar  No.  48  tanggal  10  April  1972  dan  akta  Perubahan  Anggaran  Dasar  No.  66  tanggal
13  April  1972,  keduanya  dibuat  di  hadapan  Adrian  Jimmie  Tumonggor,  S.H.,  Kandidat  Notaris,  pengganti  dari  Juliaan Nimrod  Siregar,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta  dan  telah  memperoleh  pengesahan  Menteri  Hukum  sesuai  dengan  Surat
Keputusannya  No.  J.A.58124  tanggal  19  April  1972  serta  telah  didaftarkan  di  buku  register  Kantor  Pengadilan  Negeri Jakarta  berturut-turut  No.  1121,  1122,  dan    1123  tanggal  22  April  1972  dan  telah  diumumkan  dalam  Tambahan
No. 210 Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972. Anggaran  dasar  Bank  Panin  telah  beberapa  kali  diubah  dan  perubahan  seluruh  ketentuan  anggaran  dasar  Bank  Panin
untuk disesuaikan dengan UUPT adalah sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Pan Indonesia  Tbk  No.  81  tanggal  25  Juli  2008,  yang  dibuat  di  hadapan  Benny  Kristianto,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta  dan  telah
memperoleh  persetujuan  Menteri  Hukum  sesuai  dengan  Surat  Keputusannya  No.  AHU-78480.AH.01.02.Tahun  2008 tanggal 27 Oktober 2008 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0101237.AH.01.09.Tahun 2008
tanggal  27  Oktober  2008  dan  telah  diumumkan  dalam  Tambahan  No.  4246  Berita  Negara  Republik  Indonesia No.  13  tanggal  13  Februari  2009  ”Akta  No.  812008”.  Perubahan  anggaran  dasar  Bank  Panin  yang  terakhir  adalah
sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Sehubungan Dengan Pengeluaran Saham-saham Baru Yang Berasal Dari Penawaran Umum Terbatas VII dan Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Pan Indonesia Tbk No. 9 tanggal 9 Juli 2010,
yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-46590.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 1 Oktober 2010 serta telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0071414.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 1 Oktober 2010 ”Akta No. 92010”. Bank Panin berdomisili di Gedung Bank Panin Pusat, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Senayan, Jakarta Pusat, 10270.
Kegiatan Usaha Sebagaimana termaktub dalam Akta No. 812008, maksud dan tujuan Bank Panin ialah menjalankan usaha sebagai bank
umum.  Untuk  mencapai  maksud  dan  tujuan  tersebut  di  atas,  Bank  Panin  dapat  melaksanakan  kegiatan  usaha  sebagai berikut:
a.
menghimpun  dana  dari  masyarakat  dalam  bentuk  simpanan  giro,  deposito  berjangka,  sertifikat  deposito,  tabungan danatau bentuk lainnya dipersamakan dengan itu;
b. memberikan kredit baik kredit jangka menengah, panjang, atau pendek maupun jenis lainnya yang lazim dalam dunia
perbankan; c.
menerbitkan surat pengakuan hutang; d.
membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah konsumen-nya; i
surat-surat  wesel,  termasuk  wesel  yang  diakseptasi  oleh  bank  yang  masa  berlakunya  tidak  lebih  lama  dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut;
ii  surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut;
iii  kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; iv  Sertifikat Bank Indonesia SBI;
v  Obligasi; vi  surat promes yang dapat diperdagangkan dengan berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun;
vii  surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun.
e. memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan konsumen;
f. menempatkan  dana  pada,  meminjam  dana  dari,  atau  meminjamkan  dana  kepada  bank  lain,  baik  dengan
menggunakan surat, sarana, telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; g.
menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga; h.
menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
87
88 i.
melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; j.
melakukan penempatan dana dari konsumen kepada konsumen lainnya dalam bentuk surat berharga yang tercatat di bursa efek;
k. membeli agunan baik semua maupun sebagian melalui pelelangan dalam hal debitor tidak memenuhi kewajibannya
kepada Perseroan dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya; l.
melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kredit dan kegiatan wali amanat; m.
melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; n.
melakukan kegiatan sebagai penyelenggara dana pension dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik selaku pendiri dana pension pemberi kerja maupun selaku pendiri danatau peserta dana pension lembaga keuangan;
o. melakukan  kegiatan  penyertaan  modal  pada  bank  atau  perusahaan  lain  di  bidang  keuangan  sewa  guna  usaha,
perusahaan  modal  ventura,  perusahaan  efek,  perusahaan  asuransi,  lembaga  kliring  dan  penjamin  serta  lembaga penyimpanan dan penyelesaian dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang;
p. melakukan  kegiatan  penyertaan  modal  sementara  untuk  mengatasi  kredit  macet,  termasuk  kegagalan  pembiayaan
berdasarkan  prinsip  syariah  dengan  syarat  harus  menarik  kembali  penyertaannya  sesuai  dengan  ketentuan  yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
q. menyediakan  pembiayaan  danatau  melakukan  kegiatan  lain  termasuk  melakukan  kegiatan  berdasarkan  prinsip
syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia; r.
mengusahakan usaha-usaha lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan maksud tersebut di atas yang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
Untuk merealisasi maksud dan tujuan tersebut, Bank Panin dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a.
menghimpun  dana  dari  masyarakat  dalam  bentuk  simpanan  giro,  deposito  berjangka,  sertifikat  deposito,  tabungan danatau bentuk lainnya dipersamakan dengan itu;
b. memberikan kredit baik kredit jangka menengah, panjang atau pendek maupun jenis lainnya yang lazim dalam dunia
perbankan; c.
menerbitkan surat pengakuan hutang; d.
membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah konsumen-nya: i.   surat-surat  wesel,  termasuk  wesel  yang  diakseptasi  oleh  bank  yang  masa  berlakunya  tidak  lebih  lama  dari
kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut; ii.   surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang sama berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam
perdagangan surat-surat tersebut; iii.   kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;
iv.   Sertifikat Bank Indonesia SBI; v.   Obligasi;
vi.   surat promes yang dapat diperdagangkan dengan berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun; vii.  surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun;
e. memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan konsumen;
f. menempatkan  dana  pada,  meminjam  dana  dari,  atau  meminjamkan  dana  kepada  bank  lain,  baik  dengan
menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; g.
menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga; h.
melakukan penempatan dana dari konsumen kepada konsumen lainnya dalam bentuk surat berharga yang tercatat di bursa efek;
i. melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
j. menyediakan  pembiayaan  danatau  melakukan  kegiatan  lain  termasuk  melakukan  kegiatan  berdasarkan  prinsip
syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. Untuk mendukung kegiatan usaha utama Bank Panin, Bank Panin dapat melaksanakan kegiatan usaha penunjang sebagai
berikut: a.
menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; b.
melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; c.
membeli agunan baik semua maupun sebagian melalui pelelangan dalam hal debitor tidak memenuhi kewajibannya kepada Perseroan dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya;
d. melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kredit dan kegiatan wali amanat;
e. melakukan  kegiatan  sebagai  penyelenggara  dana  pensiun  sesuai  dengan  peraturan  perundang-undangan  yang
berlaku,  baik  selaku  pendiri  dana  pensiun  pemberi  kerja  maupun  selaku  pendiri  danatau  peserta  dana  pensiun lembaga keuangan;
88
89 f.
melakukan  kegiatan  penyertaan  modal  pada  bank  atau  perusahaan  lain  di  bidang  keuangan  sewa  guna  usaha, perusahaan  modal  ventura,  perusahaan  efek,  perusahaan  asuransi,  lembaga  kliring  dan  penjamin  serta  lembaga
penyimpanan dan penyelesaian dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang; g.
melakukan  kegiatan  penyertaan  modal  sementara  untuk  mengatasi  kredit  macet,  termasuk  kegagalan  pembiayaan berdasarkan  prinsip  syariah  dengan  syarat  harus  menarik  kembali  penyertaannya  sesuai  dengan  ketentuan  yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia; h.
mengusahakan usaha-usaha lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan maksud tersebut di atas yang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Berdasarkan  keputusan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Luar  Biasa  Bank  Panin  tanggal  10  Juni  2010  sebagaimana
termaktub dalam Akta No. 30 tanggal 10 Juni 2010 dibuat oleh Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta yang dinyatakan dalam Akta  No. 9 tanggal 9 Juli 2010, dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., tersebut dan disetujui oleh Menteri Hukum
Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.46590.AH.01.02 Tahun 2010 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan.    Daftar  Perseroan  No.  AHU  0071414.AH.01.09  Tahun  2010  tanggal  1  Oktober  2010  juncto  Daftar Pemegang Saham Bank Panin per tanggal 31 Juli 2011 yang dikeluarkan oleh BAE Bank Panin pada tanggal 1 Agustus 2011, susunan
para pemegang saham Bank Panin per tanggal 31 Juli 2011 adalah sebagai berikut:
Keterangan Nilai nominal per saham Rp 100,-
Jumlah Saham Lembar
Jumlah Nominal Saham Rupiah
Persentase Modal Dasar
96.000.000.000 9.600.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 24.087.645.998
2.408.764.599.800,- 100,00
Nama Pemegang Saham: 1.   PT Panin Financial Tbk
10.762.771.285 1.076.277.128.500,-
44,68 2.   Votraint No. 1103 Pty Ltd
9.349.793.152 934.979.315.200,-
38,82 3.   Masyarakat kepemilikan saham di
bawah 5 3.975.081.561
397.508.156.100,- 16,50
Saham Dalam Portepel 71.912.354.002
7.191.235.400.200 Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan  Akta  Pernyataan  Keputusan  Rapat  PT  Bank  Pan  Indonesia  Tbk  No.  11  tanggal  10  September  2009,  yang dibuat  di  hadapan  Benny  Kristianto,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta  dan  telah  diterima  dan  dicatat  di  dalam  database  SABH  di
bawah  No.  AHU-AH.01.10-18384  tanggal  22  Oktober  2009  serta  telah  didaftarkan  dalam  Daftar  Perseroan  di  bawah No. AHU-0069260.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 22 Oktober 2009 juncto akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Pan
Indonesia  Tbk  No.  8  tanggal  6  Juli  2010,  yang  dibuat  di  hadapan  Benny  Kristianto,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta  dan  telah diterima  dan  dicatat  di  dalam  database  SABH  di  bawah  No.  AHU-AH.01.10-19222  tanggal  29  Juli  2010  serta  telah
didaftarkan  dalam  Daftar  Perseroan  di  bawah  No.  AHU-0056769.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  29  Juli  2010,  susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank Panin adalah sebagai berikut:
DEWAN KOMISARIS: Presiden Komisaris
: Drs. Johnny Wakil Presiden KomisarisKomisaris Independen
: Drs. H. Bambang Winarno Komisaris
: Suwirjo Josowidjojo Komisaris Independen
: Riyanto
DIREKSI: Presiden Direktur
: Drs. H. Rostian Syamsudin Wakil Presiden Direktur
: Chandra Rahardja Gunawan Wakil Presiden Direktur
: Roosniati Salihin Direktur
: Ng Kean Yik Direktur
: Hendrawan Danusaputra
89
90 Direktur
: Gunawan Santoso Direktur
: Edy Heryanto Direktur
: Lionto Gunawan Direktur
: Iswanto Tjitradi Direktur
: H. Ahmad Hidayat Direktur Kepatuhan
: Antonius Ketut Dwirianto 10.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Pihak-pihak  yang  berelasi  adalah  perusahaan  yang  mempunyai  keterkaitan  kepemilikan  atau  kepengurusan  secara langsung  maupun  tidak  langsung  dengan  Perseroan.  Perusahaan-perusahaan  yang  berelasi  adalah  PT  Bank  Pan
Indonesia  Tbk,  PT  Panin  Insurance  Tbk.,  PT Asuransi  Multi  Artha  Guna  Tbk.,  PT  Cavallino  Mitra  Jaya,  PT  Lollipop Indonesia, PT Panin Life Tbk, dan PT  Panin Sekuritas Tbk.
Dalam  kegiatan  usahanya,  Perseroan  melakukan  transaksi  tertentu  dengan  pihak  berelasi.  Transaksi-transaksi  tersebut meliputi antara lain:
x  Penempatan dana kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk dalam bentuk giro dan deposito berjangka serta penerimaan bunga.
x  Melakukan investasi dalam bentuk obligasi PT Bank Pan Indonesia Tbk dan penerimaan bunga. x  Melakukan  transaksi  sewa  pembiayaan  dengan  PT.  Asuransi  Multi  Artha  Guna  Tbk,  PT.  Cavallino  Mitra  Jaya  dan
PT.  Lollipop  Indonesia  dengan  nilai  kontrak  masing-masing  sebesar  Rp  1.370.279  ribu,  Rp  1.578.478  ribu  dan Rp 18.103.275 ribu. Kontrak berjangka waktu 3 - 4 tahun dan akan berakhir pada tahun 2014.
x  Menyewakan  aset  sewa  operasi  dengan  PT  Bank  Pan  Indonesia  Tbk  dan  PT  Panin  Life  Tbk  dengan  nilai  kontrak sebesar Rp 29.837.775 ribu. Kontrak berjangka waktu 3 - 10 dan akan berakhir pada tahun 2010 - 2020.
x  Memberikan  fasilitas  pinjaman  kepada  karyawan  untuk  membeli  kendaraan,  rumah  dan  keperluan  lainnya  yang dibebani bunga sebesar 0 sampai 6 per tahun dengan jangka waktu 1 - 8 tahun.
x  Asuransi atas aset tetap dan aset sewa operasi Perseroan pada PT Panin Insurance Tbk. dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
x  Memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dalam bentuk fasilitas money market, transaksi valuta asing,  pinjaman  tetap,  pinjaman  rekening  koran    dan  pembayaran  bunga  serta  perjanjian  kerja  sama  penyaluran
pembiayaan channeling dan penerimaan bunga. x  Sewa gedung dari PT Bank Pan Indonesia Tbk sebesar Rp 948.960 ribu untuk jangka 3 tahun. Masa sewa berlaku
sejak Januari 2009 hingga Desember 2011. Persentase kas dan setara kas, investasi jangka pendek, investasi neto sewa pembiayaan, aset sewa operasi, piutang lain-
lain, dan biaya dibayar di muka dari pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut :
Keterangan 30 April 2011
Rp 000
Kas dan setara kas 32.934.085
0,99 Investasi Jangka Pendek
13.437.730 0,40
Investasi Neto Sewa Pembiayaan 12.942.188
0,39 Aset Sewa Operasi
9.804.604 0,29
Piutang lain-lain 3.537.066
0,11 Biaya Dibayar Di Muka
768.816 0,02
Jumlah 73.424.489
2,20
Persentase liabilitas kepada pihak yang berelasi terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut :
Keterangan 30 April 2011
Rp 000
Utang bank 561.107.200
31,81 Utang premi asuransi
5.688.011 0,32
Pendapatan ditangguhkan 2.115.000
0,12 Biaya yang masih harus dibayar
2.152.588 0,12
Jumlah 571.062.799
32,37
90
91 Persentase pendapatan dari pihak yang mempunyai berelasi terhadap jumlah pendapatan adalah sebagai berikut :
Keterangan 30 April 2011
Rp 000
Pendapatan sewa pembiayaan 490.540
0,24 Pendapatan sewa operasi
2.455.629 1,19
Pendapatan bunga 572.121
0,28
Jumlah 3.518.290
1,71
Persentase beban pihak berelasi terhadap jumlah beban adalah sebagai berikut :
Keterangan 30 April 2011
Rp 000
Bunga dan pembiayaan lainnya 21.056.076
23,40 Umum dan administrasi
Beban imbalan pasca kerja 708.934
127.160 0,80
0,14 Tenaga kerja
3.529.384 3,96
Jumlah 25.421.554
28,30
Manajemen  menyatakan  transaksi-transaksi  yang  dilakukan  dengan  pihak  berelasi  dilakukan  dengan  syarat  normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak lainnya.
11.
PERJANJIAN DAN KONTRAK PENTING DENGAN PIHAK LAIN
Perseroan telah menandatangani perjanjian-perjanjian penting dengan pihak lain sebagai berikut: a.
Perjanjian sewa menyewa ruangan untuk lokasi Kantor Pusat dengan PT  Wisma  Jaya  Artek. b.
Perjanjian  sewa  menyewa  ruangan  kantor  untuk  3  lokasi  Kantor  Cabang  Perseroan  dengan  Bank  Panin  serta perjanjian-perjanjian  sewa  menyewa  ruangan  kantor  ataupun  bangunan  untuk  13  lokasi  Kantor  Cabang  dan
11 lokasi Kantor Pemasaran dengan pihak ketiga lainnya baik perorangan maupun badan usaha. c.
Perjanjian-perjanjian  kredit  berikut  perjanjian-perjanjian  pemberian  jaminan  dengan  pihak-pihak  bank  kreditur Perseroan tersebut dibawah ini:
1 PT Bank Central Asia Tbk., berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 19 tanggal  8 April 2004 dibuat dihadapan
Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H., MH, Notaris di Jakarta yang telah beberapa kali diubah, terakhir diubah  dengan  Akta  Perubahan  Keempat  Perjanjian  Kredit  No.  11  tanggal  17  Mei  2010  dibuat  dihadapan
Arnasya A. Pattinama, SH, Notaris di Jakarta. Fasilitas kredit yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari i Fasilitas  Kredit  Lokal  Rekening  Koran  dengan  jumlah  tidak  melebihi  Rp  25.000.000.000,-  dengan  tingkat
bunga sebesar 10,50 per tahun yang dihitung dari utang yang timbul dari fasilitas Kredit Lokal Rekening Koran  yang  berlaku  sejak  17  Mei  2010  dan  seluruhnya  telah  ditarik,  dan  ii  Installment  Loan  IV  dengan
jumlah  tidak  melebihi  Rp  150.000.000.000,-  dengan  tingkat  bunga  tetap  per  tahun  yang  akan  ditentukan pada  saat  penarikan  yang  dihitung  dari  jumlah  fasilitas  Installment  Loan  IV  yang  telah  ditarik  dan  belum
dibayar  kembali  oleh  Perseroan.  Besar  suku  bunga  tidak  tetap  floating  dapat  berubah  sewaktu-waktu sesuai  dengan  perkembangan  moneter.  Fasilitas  ini  berlaku  terhitung  sejak  17  Mei  2010  dan  berakhir
17 Nopember 2011. Tujuan fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja. Jaminan yang diberikan Perseroan  kepada  bank  adalah  tagihan-tagihanpiutang  dagang  yang  sekarang  atau  di  kemudian  hari  ada
atau  dimiliki  ataupun  yang  menjadi  hak  Perseroan  terhadap  pihak  manapun  juga  dengan  nilai  penjaminan sebesar  Rp  105.000.000.000,00  yang  dijaminkan  secara  fidusia  diikat  dengan  Akta  Jaminan  Fidusia
No. 46 tanggal 27 Nopember 2006 dibuat dihadapan Nyonya Erly Soehandjojo, SH, Notaris di Jakarta.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 138.302 juta.
2 PT
Bank Mandiri
Persero Tbk.,
berdasarkan Akta
Perjanjian Kredit
Modal Kerja
No.  CRO.KP091KMK2011  No.  32  tanggal  14  April  2011  dibuat  dihadapan  Yulianti  Irawati  SH,  pengganti Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa SH, Notaris  di Jakarta. Kredit yang diberikan kepada Perseroan
adalah  pinjaman  modal  kerja  dengan  nilai  maksimum  sebesar  Rp  250.000.000.000,-  untuk  jangka  waktu 54  bulan  terhitung  mulai  tanggal  14  April  2011  sd  13  Oktober  2015,  dengan  ketentuan:  i  Jangka  waktu
penarikan  18  bulan  terhitung  mulai  tanggal  penandatanganan  Perjanjian  yaitu  tanggal  14  April  2011  sd 13  Oktober  2012,  dan  ii  Jangka  waktu  Angsuran  End  User  maksimal  36  bulan  sejak  tanggal  Penarikan
Fasilitas  Kredit.  Tujuan  pinjaman  ini  adalah  untuk  tambahan  modal  kerja  dalam  rangka  pembiayaan  mobil, alat  berat,  kapal  dan  mesin-mesin  sesuai  dengan  kegiatan  usaha  Perseroan.  Jaminan  yang  diberikan
91
92 Perseroan  kepada  bank  adalah  tagihanpiutang  Perseroan  yang  ada  sekarang  ataupun  dikemudian  hari
dengan  nilai  jaminan  sebesar  105  dari  outstanding  pinjaman  yang  dijaminkan  secara  fidusia  dan  diikat dengan Akta Jaminan Fidusia No. 28 tanggal 21 Januari 2008 dibuat dihadapan Veronica Lily Dharma SH,
Notaris  di  Jakarta.  Fasilitas  kredit  ini  memiliki  tingkat  bunga  sebesar  10,50  per  tahun  untuk  pinjaman sampai dengan 1 satu tahun, sebesar 10,75 per tahun untuk pinjaman lebih dari 1 satu tahun sampai
dengan 2 dua tahun dan sebesar 11 per tahun untuk pinjaman lebih dari 2 dua tahun sampai dengan 3 tiga tahun.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 171.043  juta.
3 Bank  Panin,  berdasarkan  Perjanjian  Kredit  No.  001FITPRKLEG07  tanggal  17  September  2009  yang
dibuat  dibawah  tangan  dan  bermeterai  cukup  yang  telah  beberapa  kali  diubah,  terakhir  diubah  dengan Perubahan  Perjanjian  Kredit  No.  001FIT-PRKLEG09Per.IV  tanggal  28  April  2011  yang  dibuat  dibawah
tangan  dan  bermeterai  cukup.  Fasilitas  kredit  yang  diberikan  kepada  Perseroan  terdiri  dari  i  Fasilitas Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak lebih dari sebesar Rp 50.000.000.000,- dengan tingkat
bunga 11 per tahun untuk jangka waktu 12 bulan mulai 17 September 2009 hingga 17 September 2011, ii Fasilitas Pinjaman Tetap I dengan jumlah pokok tidak lebih dari Rp 200.000.000.000,- dengan tingkat bunga
10  tenor  1  tahun,  10,50  tenor  2  tahun,  dan  11  tenor  3  tahun  untuk  jangka  waktu  42  bulan  mulai 16 September 2009 hingga 17 Maret 2013, iii  Fasilitas Pinjaman Tetap II dengan jumlah pokok tidak lebih
dari Rp 100.000.000.000,- dengan tingkat bunga 10 tenor 1 tahun, 10,50 tenor 2 tahun, dan 11 tenor 3 tahun untuk jangka waktu 42 bulan mulai 1 April 2010 hingga 1 Oktober 2013, iv Fasilitas Pinjaman Tetap
III dengan jumlah pokok tidak lebih dari Rp 200.000.000.000,- dengan tingkat bunga 9,75 tenor 1 tahun, 10,25 tenor 2 tahun, dan 10,75 tenor 3 tahun untuk jangka waktu 42 bulan mulai 14 Oktober 2010 hingga
14  April  2011,  v  Fasilitas  Pinjaman  Tetap  IV  dengan  jumlah  pokok  tidak  lebih  dari  Rp  200.000.000.000,- dengan tingkat bunga 9,75 tenor 1 tahun, 10,25 tenor 2 tahun, dan 10,75 tenor 3 tahun untuk jangka
waktu 42 bulan mulai 16 Desember 2010 hingga 16 Juni 2014, vi Fasilitas Pinjaman Tetap V dengan jumlah pokok  tidak  lebih  dari  Rp  150.000.000.000,-  dengan  tingkat  bunga  9,75  tenor  1  tahun,  10,25  tenor
2 tahun, dan 10,75 tenor 3 tahun untuk jangka waktu 42 bulan mulai 28 April 2011 sd 28 Oktober 2014. Jumlah pinjaman dari Bank Panin berdasarkan Perjanjian tersebut tidak akan melebihi jumlah pokok sebesar
Rp  900.000.000.000,-  belum  termasuk  bunga  dan  biaya-biaya  bank  lainnya.  Tujuan  fasilitas  Pinjaman Rekening  Koran  ini  adalah  untuk  cadangan  modal  kerja,  sedangkan  tujuan  fasilitas  Pinjaman  Tetap  ini
adalah  untuk  modal  kerja  pembiayaan.  Hingga  tanggal  prospektus  ini  diterbitkan  Perseroan  tidak memberikan jaminan secara khusus kepada Bank Panin.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 615.360 juta.
4 PT  Bank  Victoria  International  Indonesia  Tbk.,  berdasarkan  Akta  Perjanjian  Dan  Kelengkapan  Dokumen
Dalam Rangka Penerimaan Fasilitas Kredit Dari Memakai Jaminan No. 90 tanggal 29 April 2008 yang dibuat dihadapan  Suwarni,  Notaris  di  Jakarta  yang  diubah  dengan  surat  Bank  Victoria  kepada  Perseroan
No. 045SKM-KSPVICXII09 tanggal  8 Desember 2009 perihal: “Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit” yang  telah  mendapat  persetujuan  Perseroan  jo.  surat  Bank  Victoria  kepada  Perseroan  No.  024SKM-
KSVICXI10  tanggal    23  November  2010  perihal:  “Persetujuan  Perpanjangan  Fasilitas  KMK,  PTDA  dan PRK” yang telah disetujui Perseroan. Fasilitas kredit yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari: i Kredit
Modal Kerja KMK – PTDA Revolving dalam bentuk line limit seluruhnya sebesar Rp 55.000.000.000,-, dan ii    Pinjaman  Rekening  Koran  PRK  sebesar  Rp  5.000.000.000,-.  Tenor  Fasilitas  I  dan  II  sejak  tanggal
17  Desember  2010  hingga  17  Desember  2011.  Jangka  waktu  pembayaran  kembali  fasilitas  kredit  KMK- PTDA  adalah  12  bulan,  24  bulan  dan  36  bulan  sejak  tanggal  penarikan  tiap-tiap  fasilitas.  Tingkat  bunga
adalah i untuk tenor 3 tahun, indikasi  saat ini  12 per tahun untuk suku bunga yang telah ditarik adalah fixed  dan  yang  belum  ditarik  akan  ditentukan  sebelum  pencairan,  dan  ii  12  per  tahun  floating.  Tujuan
fasilitas  kredit  ini  adalah  untuk  modal  kerja  dalam  bidang  usaha  pembiayaan.  Jaminan  yang  diberikan Perseroan kepada bank adalah piutang bersih pembiayaan konsumen danatau sewa pembiayaan finance
lease senilai 105 dari outstanding pokok pinjaman yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta Jaminan Fidusia tanggal 29 April 2008 No. 91, dibuat dihadapan Suwarni, Notaris di Jakarta.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 42.433 juta.
92
93 5
PT Bank Hana, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dan Pengakuan Hutang No. 23 tanggal 7 Mei 2010 yang dibuat  dihadapan  dra.  Haryanti  Poerbiantari  SH,  Notaris  di  Jakarta  yang  diubah  dengan  Akta  Addendum
Perjanjian  Kredit  Dan  Pengakuan  Hutang  No.  79  tanggal  22  Maret  2011  dibuat  dihadapan  Not.  Dra.  Rr. Hariyanti Poerbiantari SH, MKn. Pinjaman yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari i  Working Capital
Installment  I  sebesar  Rp  30.000.000.000,-  dan  ii  Working  Capital  Installment  II  sebesar Rp  40.000.000.000,-,  sehingga  seluruhnya  berjumlah  Rp  70.000.000.000,-,  dengan  tingkat  bunga  untuk
1  tahun  pertama  sebesar  11  per  tahun  efektif  fixed,  dan  untuk  tahun  kedua  dan  seterusnya  efektif  per tahun  floating  akan  ditentukan  kemudian,  tergantung  pada  peninjauan  kembali  per  3  bulan,  untuk  jangka
waktu pinjaman 3 tahun sejak tanggal pencairan masing-masing pinjaman. Tujuan fasilitas kredit ini adalah untuk modal kerja usaha Pembiayaan Konsumen dan Leasing untuk kendaraan dan alat-alat berat. Jaminan
yang diberikan Perseroan kepada bank untuk setiap fasilitas kredit yang diterima Perseroan tersebut masing- masing adalah Account Receivable piutang Pembiayaan Konsumen danatau Leasing kendaraan dan alat-
alat  berat  minimal  100  dari  total  baki  debet  yang  dijaminkan  secara  fidusia  dan  diikat  dengan  i  Akta Jaminan  Fidusia  No.  24  tanggal  7  Mei  2010  dibuat  dihadapan  Dra.  Haryanti  Poerbiantari  SH,  Notaris  di
Jakarta  nilai  penjaminan  sampai  dengan  sebesar  Rp  30.000.000.000,-  dan  ii  Akta  Jaminan  Fidusia No.  80  tanggal  22  Maret  2011  dibuat  dihadapan  Dra.  Haryanti  Poerbiantari  SH,  Notaris  di  Jakarta  oleh
Perseroan nilai penjaminan sampai dengan sebesar Rp 40.000.000.000,-.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 53.071 juta.
6 PT  Bank  Permata  Tbk.,  berdasarkan  Akta  Perjanjian  Pemberian  Fasilitas  Pinjaman  Atas  Piutang
Pembiayaan Kendaraan Ketentuan Khusus No. 30 tanggal 28 Juli 2010 dibuat dihadapan Nyonya Sjarmeini Sofjan Chandra, SH, Notaris di Jakarta Selatan yang diubah dengan Perubahan Kedua Perjanjian Pemberian
Fasilitas  Pinjaman  Atas  Piutang  Pembiayaan  Kendaraan  Ketentuan  Khusus  No.  RF111093AMDFI tanggal 26 Juli 2011. Fasilitas yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari Fasilitas pinjaman Pembiayaan
Atas  Piutang  Kendaraan    Revolving  Loan  –  Receivable  Financing  dengan  Pagu  maksimal Rp  100.000.000.000,-  untuk  jangka  waktu  12  bulan  sejak  28  Juli  2010  sampai  28  Juli  2011  yang
diperpanjang  hingga
28  Juli 2012  dan  yang dapat diperpanjang atas kesepakatan para pihak dengan tingkat bunga 10,50 per tahun. Tujuan fasilitas kredit ini adalah untuk membiayai piutang Perseroan yang
berasal  dari  piutang  nasabah  dalam  bidang  pembiayaan  kendaraan  bermotor  roda  empat  atau  lebih,  baik mobil  baru  maupun  mobil  bekas  oleh  konsumen  Perseroan  yang  dibayarkan  kembali  oleh  para  konsumen
Perseroan  secara  angsuran  sesuai  syarat  dan  ketentuan  dalam  perjanjian  antara  Perseroan  dengan konsumen  Perseroan.  Jaminan  yang  diberikan  Perseroan  kepada  bank  adalah  tagihanpiutang  yang  telah
ada atau akan ada dikemudian hari ditandatangani sehingga menjadi Rp 100.000.000.000,-  yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta Jaminan Fidusia No. 31 tanggal 28 Juli 2010 dibuat dihadapan Nyonya
Sjarmeini  Sofjan  Chandra  SH,  Notaris  di  Jakarta  dengan  Nilai  Penjaminan  Fidusia  sebesar Rp 100.000.000.000,- ,.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 287.563 juta.
7 PT Bank Capital Indonesia Tbk., berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 02 tanggal
14  April  2010  dibuat  dihadapan  Arman  Lany  SH,  Notaris  di  Jakarta  yang  telah  diubah  dengan  Akta Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 01 tanggal 5 April 2011 dibuat dihadapan notaris
yang sama. Fasilitas perbankan yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari i Pinjaman Pinjaman Aksep Money Market Line “PA 1” sebesar Rp 40.000.000.000,-, ii Pinjaman Rekening Koran ‘PRK” sebesar
Rp  5.000.000.000,-,  dan  iii  Pinjaman  Pinjaman  Aksep  Money  Market  Line  “PA  2”  sebesar Rp 15.000.000.000,-. Masing-masing fasilitas tersebut memiliki tingkat bunga 10,50 per tahun dan fasilitas
akan  berakhir  tanggal  14  April  2012.  Tujuan  fasilitas  perbankan  ini  adalah  untuk  perputaran  modal  kerja. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah semua tagihan baik yang sekarang ada maupun di
kemudian  hari  dimiliki  oleh  Perseroan  yang  dijaminkan  secara  fidusia  dan  diikat  dengan  Akta  Jaminan Fidusia Tagihan No. 03 tanggal 14 April 2010 dibuat dihadapan Arman Lany SH, Notaris di Jakarta dengan
nilai penjaminan sebesar Rp 52.500.000.000,-.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut diatas adalah sebesar Rp 40.000 juta.
93
94 8
PT  Bank  ICBC  Indonesia,  berdasarkan  I  Akta  Perjanjian  Kredit  No.  157  tanggal  21  Juli  2007  dibuat dihadapan  Mellyani  Noor  Shandra,  SH,  Notaris  di  Jakarta  Selatan  dan  2  Akta  Perjanjian  Kredit
No.19 tanggal 8 Desember 2010 dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra, SH, Notaris di Jakarta Selatan. Kredit  yang  diberikan  kepada  Perseroan  berupa  Pinjaman  Tetap  Installment  dengan  nilai  maksimum
Rp  53.000.000.000,-,  tingkat  bunga  10,5  per  tahun  mengambang,  untuk  jangka  waktu  36  bulan  sejak tanggal  pencairan  dana  atas  Fasilitas  Kredit  yang  diajukan  oleh  Perseroan  untuk  dicairkan.  Tujuan
pemberian  kredit  ini  adalah  untuk  pembiayaan  kembali  piutang  dagang  danatau  modal  kerja  Perseroan. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah segala hak, hak-hak utama serta tuntutan-tuntutan
menurut hukum yang daoat dijalankan dan digunakan atas tagihan-tagihan dan piutang Perseroan terhadap para penyewa guna usaha lessee dari Perseroan yang telah diterima danatau akan diterima oleh Pemberi
Fidusia  dari  pihak  manapun  juga  yang  sekarang  atau  dikemudian  hari  ada,  atau  dimiliki,  ataupun  yang menjadi  hak  Bank  ICBC  terhadap  pihak  manapun  juga,  yang  diikat  dengan  Akta  Jaminan  Fidusia  Atas
Tagihan Piutang Dagang No. 158 tanggal 21 Juli 2010 dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra SH, Notaris di Jakarta dengan nilai penjaminan adalah 105 dari jumlah pokok terhutang berdasarkan perjanjian kredit
atau sampai dengan sebesar Rp 55.650.000.000,-; dan II Akta Perjanjian Kredit No. 19 tanggal 8 Desember 2010 dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra, SH, Notaris di Jakarta Selatan; Kredit yang diberikan kepada
Perseroan adalah berupa Pinjaman Tetap Installment 2 PTI 2  dengan jumlah pokok pinjaman maksimum Rp  50.000.000.000,-.  tingkat  bunga  10  per  tahun  mengambang,  yang  diberikan  untuk  jangka  waktu
36 bulan sejak tanggal pencairan dana atas Fasilitas Kredit yang diajukan oleh Perseroan untuk dicairkan. Tujuan  pemberian  kredit  ini  adalah  pembiayaan  kembali  piutang  dagang  danatau  modal  kerja  Perseroan,
Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah segala hak, hak-hak utama serta tuntutan-tuntutan menurut hukum yang dapat dijalankan dan digunakan atas tagihan-tagihan dan piutang Perseroan terhadap
para penyewa guna usaha lessee dari Perseroan yang telah diterima danatau akan diterima oleh Pemberi Fidusia  dari  pihak  manapun  juga  yang  sekarang  atau  dikemudian  hari  ada,  atau  dimiliki,  ataupun  yang
menjadi  hak  Bank  ICBC  terhadap  pihak  manapun  juga,  yang  dijaminkan  secara  fidusia  dan  diikat  dengan Akta  Jaminan  Fidusia  Atas  Tagihan  Piutang  Dagang  No.  20  tanggal  8  Desember  2010  dibuat  dihadapan
Mellyani  Noor  Shandra  SH,  Notaris  di  Jakarta  dengan  nilai  penjaminan  adalah  105  dari  jumlah  pokok terhutang berdasarkan perjanjian kredit atau sampai dengan sebesar Rp 52.500.000.000,-.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 171.917 juta.
9 PT Bank CIMB Niaga Tbk., berdasarkan Perjanjian Kredit No. 417CBJKT2010, tanggal 29 Desember 2010
yang  dibuat  dibawah  tangan  dan  bermeterai  cukup.  Kredit  yang  diberikan  kepada  Perseroan  terdiri  dari Fasilitas  Pinjaman  Transaksi  Khusus  I  yakni  Fasilitas  Langsung  dan  On  Liquidation  Basis  sejumlah
Rp  100.000.000.000,-    untuk  jangka  waktu  Rp  100.000.000.000,-  dengan  tingkat  bunga  11  per  tahun fixed.  Tujuan  pemberian  kredit  tersebut  adalah  untuk  pembiayaan  modal  kerja  perusahaan  yang  terkait
dengan kegiatan usaha pembiayaan consumer financing terhadap mobil baru dan mobil bekas dengan umur 10  tahun  pada  saat  tanggal  jatuh  tempo  fasilitas  kredit.  Jaminan  yang  diberikan  Perseroan  kepada  bank
adalah  segala  tagihan  atau  tuntutan  yang  sekarang  maupun  dikemudian  hari  dimiliki  oleh  Perseroan terhadap  para  pelanggan  maupun  debitor  usahanya  serta  pihak-pihak  lain  berdasarkan  transaksi  yang
berhubungan dengan usaha milik Perseroan yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta Jaminan Fidusia No. 79 tanggal 29 Desember 2010 dibuat dihadapan Putut Mahendra SH, Notaris di Jakarta Pusat
dengan nilai penjaminan sebesar Rp 110.000.000.000,-. Fasilitas ini berlaku terhitung 36 bulan sejak tanggal pencairan dana atas fasilitas kredit.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 10.000 juta.
10 PT  Bank  International  Indonesia  Tbk.,  berdasarkan  Syarat  dan  Ketentuan  Umum  Perjanjian  Kredit
No.  0169SKURO3Juanda2010  tanggal  22  Desember  2010    yang  dibuat  dibawah  tangan  dan  bermeterai cukup  dan  dilegalisasi  oleh  Veronica  Nataadmadja  SH,  M.Corp  Admin,  M  Com  Business  Law  dibawah
No. 226LXII2010 tanggal 22 Desember 2010 jo. Akta Perjanjian Kredit No. 93 tanggal 22 Desember 2010, dibuat  dihadapan  Veronica  Nataadmadja  SH,  MCA,  MC,  Notaris  di  Jakarta.  Kredit  yang  diberikan  kepada
Perseroan terdiri dari i Fasilitas Pinjaman Berjangka I PB I maksimum sebesar Rp 120.000.000.000,- dan ii Fasilitas Pinjaman Berjangka II PB II maksimum sebesar Rp 30.000.000.000,-. Masing-masing fasilitas
tersebut dengan tingkat bunga PB I suku bunga sebesar 10,25  per tahun Account Receivables  Piutang Dagang kurang dari 1 atau sama dengan 1 tahun, sebesar 10,75 per tahun Account Receivables  Piutang
Dagang  lebih  dari  1  tahun,  tergantung  dari  Account  Receivable    Piutang  Dagang  yang  diberikan  oleh Perseroan  pada  bank,  dimana  suku  bunga  bersifat  fixed  rate  dan  berlaku  untuk  setiap  penarikan  sejak
penarikan awal hingga fasilitas kredit lunas, dan untuk jangka waktu 36 bulan sejak penarikan fasilitas kredit bertahap  ditambah  dengan  Availability  Period  maksimal  6  bulan  sejak  penandaanganan  perjanjian  kredit.
94
95 Tujuan  fasilitas  PB  I  adalah  untuk  aktivitas  consumer  financing  otomotif  atau  kendaraan  bermotor,  dan
tujuan  fasilitas  PB  II  adalah  untuk  pembiayaan  aktivitas  lease  receivables  yaitu  alat  berat  dengan  kondisi baru. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank terdiri dari i jaminan untuk PB I adalah semua dan
setiap hak, wewenang, tagihan-tagihan serta claim-claim yang sekarang telah danatau dikemudian hari akan dimiliki,  diperoleh  dan  dapat  dijalankan  oleh  Perseroan  terhadap  pihak  ketiga  siapapun  juga  berdasarkan
perjanjian-perjanjian  yang  sekarang  telah  danatau  dikemudian  hari  akan  dibuat  oleh  Perseroan  dengan pihak ketiga manapun juga yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta Jaminan Fidusia No. 94
tanggal  22  Desember  2010  dibuat  dihadapan  Veronica  Nataadmadja  SH,  Notaris  di  Jakarta  dengan  nilai obyek jaminan fidusia saat itu sebesar Rp 126.002.628.086,-, dan i jaminan untuk PB II adalah semua dan
setiap hak, wewenang, tagihan-tagihan serta claim-claim yang sekarang telah danatau dikemudian hari akan dimiliki,  diperoleh  dan  dapat  dijalankan  oleh  Perseroan  terhadap  pihak  ketiga  siapapun  juga  berdasarkan
perjanjian-perjanjian  yang  sekarang  telah  danatau  dikemudian  hari  akan  dibuat  oleh  Perseroan  dengan pihak  ketiga  manapun  juga  yang  diikat  dengan  Akta  Jaminan  Fidusia  No.  95  tanggal  22  Desember  2010
dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja SH, Notaris di Jakarta dengan nilai obyek jaminan fidusia saat itu sebesar Rp 31.510.882.845,-.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut di atas adalah sebesar Rp 120.222 juta.
11 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk., berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 8  tanggal 15 Desember
2010  dibuat  dihadapan  Syafran,  SH,  M.Hum,  Notaris  di  Jakarta.  Kredit  yang  diberikan  kepada  Perseroan terdiri dari Kredit Modal Kerja yang bersifat Revolving sehingga disposable atas fasilitas kredit yang berasal
dari  angsuran  kredit  dapat  ditarik  kembali  dan  setiap  penarikan  haris  dengan  ijin  dan  persetujuan  bank dengan  jumlah  pokok  maksimum  Rp  300.000.000.000,-  untuk  jangka  waktu  12  bulan  sejak  tanggal
15 Desember 2010 hingga 14 Desember 2011 dengan tingkat bunga untuk penarikan kredit dengan jangka waktu  pembayaran  angsuran  kredit  1  tahun  dikenakan  bunga  sebesar  10,25,  untuk  penarikan  kredit
dengan  jangka  waktu  pembayaran  angsuran  kredit  2  tahun  dikenakan  bunga  sebesar  10,25,  untuk penarikan  kredit  dengan  jangka  waktu  pembayaran  angsuran  kredit  3  tahun  dikenakan  bunga  sebesar
10,50, untuk penarikan kredit dengan jangka waktu pembayaran angsuran kredit 4 tahun dikenakan bunga sebesar 12,25, dan tingkat suku bunga direview setiap bulan disesuaikan dengan suku bunga kredit yang
berlaku di Bank BNI. Tujuan pemberian kredit kepada Perseroan adalah untuk membiayai tambahan modal kerja  pembiayaan  kredit  kendaraan  bermotor roda  empat  atau  lebih  kondisi  baru  dan  bekas  dengan  target
pembiayaan  untuk  tahun  2010  sebesar  Rp  1.549.000.000.000,-  dan  tahun  2011  Rp  1.858.800.000,-. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada Bank BNI adalah i semua hak, wewenang, tagihan-tagihan serta
klaim-klaim  piutang  pembiayaan  kredit  kendaraan  bermotor  Perseroan,  yang  sekarang  telah  danatau dikemudian hari akan dimiliki, diperoleh dan dapat dijalankan oleh Perseroan terhadap pihak ketiga siapapun
juga  berdasarkan  perjanjian-perjanjian  yang  sekarang  telah  danatau  dikemudian  hari  akan  dibuat  oleh Perseroan  dengan  pihak  ketiga  manapun  juga  yang  dijaminkan  secara  fidusia  dan  diikat  dengan  Akta
Jaminan Fidusia No. 10 tanggal 15 Desember 2010 dibuat dihadapan Syafran SH, M.Hum, Notaris di Jakarta dengan  Nilai  Obyek  Jaminan  yang  akan  mencapai  Rp  315.000.000.000,-  dan  ii  piutang-piutang  yang
dibiayai  berdasarkan  Perjanjian  Kredit  No.  8  tanggal  15  Desember  2010  dibuat  dihadapan  Syafran  SH, M.Hum,  Notaris  di  Jakarta  berikut  addendum-addendumnya  danatau  tambahan-tambahannya  danatau
perubahan-perubahannya
danatau perpanjangan-perpanjangannya
danatau pembaharuan-
pembaharuannya  berikut  hak  istimewa  yang  menyertainya  dalam  kondisi  apabila  terjadi  tunggakan  dari DebiturEnd  User  dalam  satu  rekening  kelompok  peminjam  diatas  90  hari  kerja  yang  diikat  dengan  Akta
Perjanjian  Cessie  No.  11  tanggal  15  Desember  2010  dibuat  dihadapan  Syafran  SH,  M.Hum,  Notaris  di Jakarta.  Sehubungan  penerimaan  kredit  oleh  Perseroan,  maka  Perseroan  telah  membuat  dan
menandatangani  akta  promes  senilai  Rp  Rp  300.000.000.000,-  dan  seluruh  kewajiban  Perseroan  dalam kaitan  dengan  Perjanjian  Kredit  No.  8  tanggal  15  Desember  2010  dibuat  dihadapan  Syafran  SH,  M.Hum,
Notaris  di  Jakarta  berikut  addendumnya  anatau  tambahannya  danatau  perubahannya  danatau pembaharuannya danatau perpanjangannya. Surat sanggup promes dikeluarkan dengan ketentuan “tanpa
protes non-pembayaran” dan “tanpa biaya” menurut pasal 176 KUHD jo. Pasal 145 KUHD yang termaktub dalam  Akta  Promissory  Notes  No.  09  tanggal  15  Desember  2010  dibuat  dihadapan  Syafran  SH,  M.Hum,
Notaris di Jakarta.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut diatas adalah sebesar Rp 260.335.
95
96 12
PT  Bank  Danamon  Tbk.,  berdasarkan  Akta  Perjanjian  Kredit  No.  15  tanggal  27  Januari  2011  dibuat dihadapan Rismalena Kasri, Notaris di Jakarta. Kredit yang diberikan kepada Perseroan terdiri dari Fasilitas
Kredit  Angsuran  Berjangka  KAB  secara  revolving  dengan  jumlah  pokok  kredit  maksimum Rp 200.000.000.000,- dengan tingkat bunga1 tahun = 10,50 per tahun, 2 tahun = 10,75 per tahun, dan
3  tahun  =  11  per  tahun,  atau  dengan  menggunakan  bunga  Sertifikat  Bank  Indonesia  SBI  3  bulan ditambah 3 per tahun digabung dengan  Interest Rate Swap IRS yang ada pada Bank Danamon, untuk
jangka waktu Maksimum 4 tahun sejak penandatanganan akta Perjanjian Kredit ini termasuk masa penarikan 12  bulan.  Tujuan  pemberian  kredit  kepada  Perseroan  adalah  untuk    pembiayaan  piutang.  Jaminan  yang
diberikan Perseroan kepada Bank Danamon adalah semua dan setiap hak, wewenang, tagihan-tagihan serta klaim-klain yang sekarang telah dimiliki oleh Perseroan danatau dikemudian hari akan dimiliki, diperoleh dan
dapat dijalankan oleh Perseroan terhadap pihak ketiga siapapun juga berdasarkan perjanjian-perjanjian yang sekarang  telah  danatau  dikemudian  hari  akan  dibuat  oleh  Perseroan  dengan  pihak  ketiga  manapun  juga
yang dijaminkan secara fidusia dan diikat dengan Akta Jaminan Fidusia Piutang No. 16 tanggal 27 Januari 2011 dibuat dihadapan Rismalena Kasri SH, Notaris di Jakarta.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, jumlah kewajiban terutang sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut diatas adalah sebesar Rp 427.655.
d Perjanjian  kerjasama  penyaluran  pembiayaan  chanelling  dengan  Bank  Panin  berdasarkan  Akta  Perjanjian
Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 24 tanggal 11 Juni 2003 yang dibuat dihadapan James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta yang telah diubah berturut-turut dengan Akta Perubahan I Terhadap Perjanjian Kerjasama
Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005 yang dibuat dihadapan James Herman Rahardjo, S.H., Notaris  di  Jakarta,  dan  Akta  Perubahan  II  Terhadap  Perjanjian  Kerjasama  Penyaluran  Pembiayaan  No.  1  tanggal
3  Maret  2010  yang  dibuat  dihadapan  James  Herman  Rahardjo,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta.  Kerjasama  ini  bertujuan untuk menyalurkan dana dari Bank Panin kepada debitur Perseroan untuk membeli kendaraan bermotor yang untuk
itu  Bank  Panin  memberikan  Fasilitas  Pembiayaan  kepada  debitur  Perseroan  dengan  cara  Bank  Panin mengambilalih  Piutang  Perseroan  berdasarkan  Perjanjian  Pengambilalihan  Piutang  sampai  jumlah  pokok  tidak
melebihi  plafon  kerjasama  tersebut  dan  selanjutnya  Perseroan  menjadi  wakil  dari  Bank  Panin  untuk  melakukan penagihan  adan  menerima  pembayaran  Angsuran  danatau  pembayaran-pembayaran  lainnya,  menyimpan,
mengadministrasikan,  memelihara  seluruh  asli  surat  danatau  dokumentansi  pembiayaan  serta  melakukan  semua hal  yang  diperlukan.    Nilai  maksimum  plafon  fasilitas  channeling  yang  diberikan  kepada  pihak  ketiga  melalui
Perseroan  adalah  sebesar  Rp  200.000.000,-  yang  sejak  7  September  2005  ditingkatkan  menjadi  sebesar Rp  300.000.000.000-  dan  terakhir  sejak  3  Maret  2010  ditingkatkan  menjadi  sebesar  Rp  600.000.000.000,-.
Kerjasama ini akan berakhir pada tanggal 11 Juni 2021.
e. Perjanjian  kerjasama  pemeliharaan  aplikasi  System  e-Loan  dan  e-GL  dengan  PT  Adicipta  Inovasi  Teknologi  yang
akan berakhir tanggal 31 Desember 2011. f.
Perjanjian untuk pengadaan jasa perbaikan dan pemeliharaan Watchguard dan Firewall dengan PT Revo Solusindo yang  berlaku  untuk  jangka  waktu  1  tahun  sejak  5  Agustus  2010  dan  dapat  dierpanjang  1  tahun  dengan
pemberitahuan secara tertulis dalam waktu 30 hari sebelumnya. g.
Perjanjian untuk pengadaan jasa pemeliharaan dan perbaikan alat-alat perlengkapan komputer dengan PT Harvest Perdana Kompakindo yang berlaku hingga tanggal 1 Juli 2012.
h. Perjanjian kerjasama penutupan asuransi jiwa kredit kumpulan dengan PT AIA Financial yang berlaku untuk jangka
waktu 1 tahun sejak 24 Maret 2011 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali disepakati  lain  oleh  para  pihak.  Kerjasama  ini  bertujuan  untuk  memberikan  perlindungan  asuransi  jiwa  kredit
kumpulan  dengan  program  bernama  ”Credit  Guard”  kepada  customer  Perseroan  yang  menerima  fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Program tersebut dirancang untuk melindungi Perseroan selaku Pemegang Polis
sebagai  pemberi  Fasilitas  Pembiayaan  dari  kerugian  finansial.  Jika  customer  meninggal  dunia,  mengalami  cacat total  sementara  atau  cacat  tetap  total  dalam  masa  asuransi  maka  jumlah  pinjaman  akan  dibayarkan  kepada
Perseroan selaku Pemegang Polis.
i. Perjanjian kerjasama penutupan asuransi kerugian dengan PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk. yang berlaku selama
1  tahun  sejak  1  Mei  2010  hingga  1  Mei  2011  dan  apabila  tidak  ada  perubahan  atau  pengakhiran  dari  salah  satu pihak  maka  perjanjian  tersebut  dianggap  diperpanjang  secara  otomatis  untuk  tahun-tahun  berikutnya,  untuk  masa
1 tahun berikutnya. Kerjasama ini bertujuan untuk melakukan penutupan asuransi kendaraan bermotor yang menjadi obyek  pembiayaan  Perseroan  berdasarkan  perjanjian  pembiayaan  antara  Perseroan  dengan  customernya  yang
96
97 mewajibkan  mengasuransikan  obyek  pembiayaan  tersebut.  Jenis  asuransi  kendaraan  bermotor  yang  ditutup
meliputi: i gabungan comprehensive dan ii kerugian keseluruhan total loss only. j.
Perjanjian kerjasama penutupan asuransi kerugian dengan PT Asuransi Sinar Mas yang berlaku sejak 3 Mei 2010 hingga 3 Mei 2011 yang telah diperpanjang hingga 3 Mei 2012. Kerjasama ini bertujuan untuk melakukan penutupan
asuransi  kendaraan  bermotor  yang  dijadikan  Obyek  Pembiayaan  Customer  oleh  Perseroan.  Jenis  asuransi kendaraan  bermotor  yang  ditutup  meliputi:  i  gabungan  comprehensive  dan  ii  kerugian  keseluruhan  total  loss
only.
k. Perjanjian kerjasama penutupan asuransi kerugian dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. yang berlaku sejak
25  Januari  2005  sampai  dengan  adanya  pembatalan  oleh  salah  satu  pihak.  Kerjasama  ini  bertujuan  untuk melakukan  penutupan  asuransi  kendaraan  bermotor  untuk  kepentingan  lessee  Perseroan  baik  perorangan  atau
perusahaan.  Jenis  asuransi  kendaraan  bermotor  yang  ditutup  meliputi  untuk  kendaraan  baru  atau  bekas  dengan kondisi TLO, dan untuk kendaraan bekas ditutup dengan kondisi Gabungan. Sehubungan kerjasama ini Perseroan
berhak mendapat komisi bagi keuntungan yang dihitung dari besarnya premi atau pemberian diskon premi sebagai komisi. Perseroan memiliki hubungan Afiliasi dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
l. Perjanjian kredit talangan bridging loan dengan pihak-pihak bank kreditur Perseroan tersebut dibawah ini:
1 PT Bank Danamon Tbk., berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 21 Juni 2011 dibuat dihadapan
Rismalena Kasri, Notaris di Jakarta. Fasilitas kredit yang diberikan kepada Perseroan adalah Fasilitas Kredit Berjangka  KB  revolving  dengan  jumlah  maksimum  Rp  250.000.000.000,-  dengan  tingkat  bunga  untuk
setiap penarikan 1 sd 3 bulan sebesar 9,50 per tahun, dengan tenor promissory notes selama maksimum 6 bulan atau sampai dengan 30 Nopember 2011. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 30 Nopember
2011. Tujuan fasilitas kredit ini adalah untuk dana talangan modal kerja. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah Piutang Perseroan yang memenuhi syarat Eligibility Criteria the “Portfolio” yang akan
dibuat  diikat  dengan  secara  fidusia  dan  didaftarkan  pada  Kantor  Pendaftaran  Fidusia.  Pemberian  Jaminan Fidusia atas Piutang dagangtagihan account receivables yang patut Net eligible Receivables dengan nilai
penjaminan  sebesar  100  dari  jumlah  Fasilitas  Kredit  yang  terhutang,  yang  akan  diikat  secara  fidusia dengan  kriteria  yaitu  1  bukan  termasuk  tagihan  yang  telah  terikat  atau  dijaminkan  cross  collateral
terhadap perjanjian dengan kreditur bank lain, dan 2 bukan merupakan Piutang dari Konsumen Perseroan yang fiktif.
2 PT  Bank  Permata  Tbk.    Perseroan  memiliki  fasilitas  kredit  talangan  dari  PT  Bank  Permata  Tbk.    dengan
tujuan  sebagai  bridging  loan  untuk  modal  kerja  pembiayaan  konsumen,  dengan  jenis  fasilitas  kredit yaitu fasilitas money market sampai jumlah Rp 200.000.000.000,- untuk jangka waktu 12 bulan, dengan
jaminan  berupa  tagihan  yang  telah  dimiliki  Perseroan  yang  akan  diberikan  sampai  jumlah Rp  200.000.000.000,-,  dan  dituangkan  dalam  Akta  Perjanjian  Kredit  Fasilitas  Money  Market
No.  25  Notaris  Sjarmeini  S.  Chandra  SH  tanggal  8  Agustus  2011,  yang  hingga  tanggal  Prospektus  ini diterbitkan  akta  perjanjian  kredit  tersebut  masih  belum  disampaikan  kepada  dan  belum  diterima  oleh
Perseroan.
3 PT Bank ICBC Indonesia.  Perseroan memiliki fasilitas kredit talangan dari PT Bank ICBC Indonesia. Jenis
fasilitas  kredit  yang  diberikan  bank  tersebut  adalah  Demand  Loan  dengan  jumlah  pembiayaan Rp 100.000.000.000,- dengan tingkat bunga untuk setiap penarikan 1 sampai dengan 3 bulan sebesar 9,5
per tahun mengambang. Fasilitas ini berlaku selama 4 bulan. Tujuan fasilitas kredit ini adalah untuk bridging loan.  Jaminan  yang  diberikan  Perseroan  kepada  bank  adalah  Piutang  yang  timbul  dari  Pembiayaan  Sewa
Guna  Usaha  Alat  Berat  dan  Mobil  dengan  minimum  coverage  ratio  sebesar  105.  Surat  persetujuan penawaran  kredit  dimuat  dalam  surat  Bank  ICBC  Indonesia  kepada  Perseroan  No.  347MKTICBC-
COMVII2011  tanggal  20  Juli  2011  mengenai  “Credit  Offering  Letter”.  Akta  perjanjian  kredit  telah  dibuat dihadapan  Notaris Mellyani Noor Shandra SH tanggal 25 Juli 2011 namun hingga  tanggal  Prospektus  ini
diterbitkan  akta  perjanjian  kredit  dengan  bank  tersebut  masih  belum  disampaikan  kepada  dan  belum diterima oleh Perseroan.
4 PT Bank Central Asia Tbk. Perseroan memiliki fasilitas kredit talangan dari PT Bank Central Asia Tbk.. Jenis
fasilitas kredit yang diberikan bank tersebut adalah i Fasilitas Installment Loan IV dengan jumlah terutang per 8 Juli 2011 sebesar Rp 150.000.000.000,- dengan tingkat bunga 10,5 per tahun tetap 3 tahun berlaku
untuk 2 bulan atau berdasarkan kesepakatan antara BCA dan Perseroan dan berlaku hingga 17 Mei 2011 dan masa penarikan 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan ii Fasilitas Installment
loan V dengan jumlah terutang per 8 Juli 2011 sebesar Rp 50.000.000.000,- dengan tingkat bunga 10 per
97
98 tahun  mengambang  dan  berlaku  hingga  17  Mei  2012.  Tujuan  fasilitas  kredit  ini  adalah  untuk  modal  kerja
pembiayaan perusahaan. Jaminan yang diberikan Perseroan kepada bank adalah Piutang pembiayaan net minimal  sebesar  105  dari  outstanding  installment  loan  dan  plafond  kredit  lokal.  Surat  persetujuan
penawaran  kredit  dimuat  dalam  Surat  Bank  BCA  kepada  Perseroan  No.  30303GBK2011  tanggal 13  Juli  2011  perihal:  “Surat  Pemberitahuan  Pemberian  Kredit  SPPK”.  Akta  perjanjian  kredit  telah
dibuat dihadapan Notaris Amijati Sambas SH tanggal 16 Agustus 2011, namun hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan akta perjanjian kredit dengan bank tersebut masih belum disampaikan kepada dan belum
diterima oleh Perseroan
Berdasarkan perjanjian-perjanjian kerjasama dan kontrak sebagaimana diuraikan diatas tidak terdapat ketentuan-ketentuan pembatasan  negative  covenant  yang  dapat:  a  menghalangi  pelaksanaan  Penawaran  Umum  Obligasi  dan  atau  b
membatasi  dan  merugikan  kepentingan  serta  hak  dari  para  pemegang  Obligasi,  setiap  dan  seluruhnya  sesuai  dengan ketentuan-ketentuan  mengenai  hak  dari  para  pemegang  Obligasi  sebagaimana  termaktub  dalam  Perjanjian
Perwaliamanatan dari masing-masing Obligasi Perseroan yang bersangkutan. 12.
PERKARA-PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN
Perseroan  menghadapi  atau  tersangkut  dalam  perkara  perdata  sebagaimana  diungkapkan  dibawah  ini.  Selain  perkara perdata tersebut, Perseroan tidak menghadapi ataupun tersangkut dalam perkara perdata, kepailitan, pidana, sengketa tata
usaha  negara,  sengketa  tata  usaha  negara,  perselisihan  hubungan  industrial,  sengketaperkara  perpajakan  dan  perkara arbitrase.
Perkara perdata yang dihadapi Perseroan sebagai berikut:
1.  Perkara  Perdata  Di  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Pusat  No.  90Pdt.G1996PN.JKT.PST.  antara  CV  PRIMA CENTRA Penggugat melawan Perseroan Tergugat
Perkara  perdata  yang  diregister  di  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Pusat  No.  90Pdt.G1996PN.JKT.PST.  antara  CV Prima  Centra  Penggugat  melawan  Perseroan  Tergugat  berupa  gugatan  perbuatan  melawan  hukum  yang
diajukan  Penggugat  terhadap  Perseroan  sehubungan  dengan  perjanjian  sewa  guna  usaha  leasing  mesin-mesin antara Perseroan lessor dan Penggugat lessee dengan petitum gugatan Perseroan antara lain ganti rugi materiil
sebesar  Rp  1.075.787.440,-  dan  gugatan  immaterial  sebesar  Rp  1.000.000.000  sedangkan  petitum  gugatan rekonpensi  Perseroan  antara  lain  agar  Penggugat  melunasi  kekurangan  sisa  utang  beserta  dendanya  per
18 April 1996 seluruhnya sebesar Rp 664.795.350,-, perkara mana pada tanggal 26 Juli 1996 Majelis Hakim telah memutus  perkara  dengan  menolak  gugatan  Penggugat  untuk  seluruhnya,  terhadap  putusan  mana  Penggugat
mengajukan  banding  dan  Pengadilan  Tinggi  DKI  Jakarta  dalam  putusan  No.  463PDT1997PT.DKI  tanggal 8  Desember  1997  menguatkan  putusan  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Pusat  tersebut,  terhadap  putusan  mana
Penggugat mengajukan permohonan kasasi yang pada tanggal  29 Januari 2001 telah dikeluarkan putusan kasasi Mahkamah  Agung  Republik  Indonesia  No.  761  KPdt2000  dengan  putusan  permohonan  kasasi  pihak  Penggugat
tidak dapat diterima NOniet onvankelijke verklaard.
2.  Perkara  Perdata  Di  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Pusat  No.  445PDT.G1996PN.JKT.PST.  antara  Tuan  SUFRI HASANUDIN  Penggugat    Pembanding    Termohon  Kasasi  melawan  Perseroan  Tergugat  I    Terbanding
Pemohon Kasasi Perkara  perdata  yang  diregister  tanggal  3  Oktober  1996  di  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Pusat
No.  445PDT.G1996PN.JKT.PST.  antara  Tuan  Sufri  Hasanudin  Penggugat  Pembanding  Termohon  Kasasi melawan  Perseroan  Tergugat  ITerbandingPemohon  Kasasi  berupa  gugatan  perbuatan  melawan  hukum  yang
diajukan  Penggugat terhadap Perseroan sehubungan dengan 2 buah perjanjian sewa guna usaha leasing antara Perseroan  lessor  dan  Penggugat  lessee  atas  peralatan  mesin  TOPFINE  80T  seharga  Rp  48.000.000  dan
peralatan mesin TOPFINE 170T seharga Rp 72.000.000,- karena Perseroan mengambil secara paksa kedua mesin tersebut  beserta  1  unit  mesin  lainnya  merek  TOPFINE  model  125T,  dimana  pengambilan  tersebut  dilakukan
Perseroan  antara  lain  karena  Perseroan  tidak  pernah  menerima  pembayaran  uang  muka  sebesar  Rp  4.800.000,- dan 12 kali pembayaran uang sewa dari Penggugat, perkara mana pada tanggal 19 Mei 1997 Majelis Hakim telah
memutus  perkara  dengan  menyatakan  bahwa  gugatan  Penggugat  tidak  dapat  diterima  NO,  terhadap  putusan mana  telah  diajukan  banding  oleh  Penggugat  yang  telah  mendapat  putusan  Pengadilan  Tinggi  DKI  Jakarta
No.  264PDT1998PT.DKI  tanggal  5  Agustus  1998  yang  membatalkan  putusan  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Pusat tersebut, terhadap putusan mana Perseroan telah mengajukan kasasi yang pada tanggal 7 Juni 2000 telah diberikan
Putusan  Mahkamah  Agung  No.  2015KPdt1999  yang  membatalkan  putusan  Pengadilan  Tinggi  DKI  Jakarta tersebut.
98
99
3.  Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43Pdt.G1999PN.Jak.Sel. antara PT MULIALAND Tbk. PenggugatTerbanding melawan Perseroan TergugatPembanding
Perkara  perdata  yang  diregister  tanggal  27  Januari  1999  di  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Selatan  No. 43Pdt.G1999PN.Jak.Sel.
antara PT
Mulialand Tbk.
PenggugatTerbanding melawan
Perseroan TergugatPembanding  berupa  gugatan  wanprestasi  Perseroan  yang  menolak  meneruskan  sewa  dan  membayar
uang sewa pada Penggugat sejak April 1998 berdasarkan perjanjian sewa menyewa antara Perseroan penyewa dan Penggugat pihak yang menyewakan atas ruangan kantor di Suite 1202, 1203 B dan 1205 Gedung Plaza 89 di
Jakarta berikut tempat parkir, ruangan mana merupakan lokasi kantor lama Perseroan, dimana hal tersebut terjadi karena Perseroan pindah lokasi kantor dan tidak mempergunakan lagi obyek sewa tersebut, perkara mana tanggal
29 Juli 1999 Majelis Hakim telah memutuskan mewajibkan Perseroan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan  biaya  lainnya  untuk  masa  14  April  1998  hingga  30  September  1998  sebesar  USD  518,222  dikurangi  deposit
telpon  sebesar  Rp  58.318.279,-  dan  ditambah  denda  keterlambatan  2  per  bulan  terhitung  sejak  21  April  1998 hingga  seluruh  kewajiban  dibayar  lunas  oleh  Perseroan  sehubungan  dengan  pengakhiran  sewa  pada  bulan  Mei
1998, terhadap putusan mana Perseroan mengajukan banding yang pada tanggal 25 Pebruari 2000 telah mendapat putusan  Pengadilan  Tinggi  DKI  Jakarta  No.  977Pdt1999PT.DKI  isinya  menguatkan  putusan  Pengadilan  Negeri
Jakarta  Selatan  tersebut,  terhadap  putusan  mana  Perseroan  telah  mengajukan  permohonan  kasasi  kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Memori Kasasi Perseroan telah diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan tanggal 26 Oktober 2000.
Menurut  keterangan  Perseroan  telah  ada  surat  dari  Mahkamah  Agung  Republik  Indonesia  kepada  Pengadilan Negeri  Jakarta  Selatan  tentang  penyampaian  salinan  putusan  Mahkamah  Agung  No.  2321KPdt2011  tanggal
17 Maret 2003, namun hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan belum menerima pemberitahuan resmi formal isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi sehingga Perseroan belum dapat mengetahui isi putusan  kasasi
perkara ini.
4.  Perkara  Perdata  Di  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Barat  No.  206Pdt.G2005PN.Jak.Bar.  antara  Tuan  RUDI LUKMAN PenggugatPembanding melawan Perseroan TergugatTerbanding
Perkara  perdata  yang  diregister  tanggal  27  Mei  2005  di  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Barat No.  206Pdt.G2005PN.Jak.Bar.  antara  Tuan  Rudi  Lukman  PenggugatPembanding  melawan  Perseroan
TergugatTerbanding  berupa  gugatan  perbuatan  melawan  hukum  sehubungan  dengan  perjanjian  pembiayaan konsumen  consumer  finance  1  unit  mobil  antara  Perseroan  perusahaan  pembiayaan  dengan  Penggugat
konsumen karena memaksa Penggugat membayar lunas cicilan mobil sebesar Rp 88.761.277,- dan menyandera mobil  tersebut,  dimana  dalam  petitumnya,  antara  lain,  dalam  gugatan  primair  memerintahkan  Penggugat  untuk
membayar  tunggakan  cicilan  mobil  kepada  Perseroan  sejak  Januari  2005  hingga  Mei  2005  sejumlah Rp 18.890.000,- serta menghukum Perseroan membayar ganti rugi sejumlah Rp 16.000.000,- dan gugatan subsidair
terhadap  Perseroan  sejumlah  Rp  84.301.500,-,  perkara  mana  para  tanggal  18  Agustus  2005  telah  diucapkan putusan  sela  dihadapan  Penggugat  dan  Tergugat  dengan  putusan  menerima  eksepsi  Perseroan  dan  menyatakan
Pengadilan  Negeri  Jakarta  Barat  tidak  berwenang  memeriksa  perkara  tersebut,  dan  pada  tanggal  25  Jui  2006 Majelis  Hakim  Pengadilan  Tinggi  DKI  Jakarta  telah  membuat  putusan  banding  No.  145PDT2006PT.DKI  yang
isinya menguatkan putusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Barat tersebut.
5.  Perkara  Perdata  Di  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Pusat  No.  250Pdt.G2005PN.Jkt.Pst.  antara  Perseroan Penggugat  Terbanding melawan Tuan RUDI LUKMAN Tergugat  Pembanding
Perkara  perdata  yang  diregister  di  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Pusat  No.  250Pdt.G2005PN.Jkt.Pst.  antara Perseroan  PenggugatTerbanding  melawan  Tuan  Rudi  Lukman  TergugatPembanding  berupa  gugatan
wanprestasi  terhadap  Tergugat  atas  kewajiban  Tergugat  untuk  melakukan  pembayaran  angsuran  kendaraan bermotor mobil berdasarkan perjanjian pembiayaan konsumen consumer finance antara Perseroan perusahaan
pembiayaan dengan Penggugat konsumen, perkara mana Majelis Hakim dalam putusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 23 Nopember 2005 menolak eksepsi Tergugat dan menyatakan berwenang memeriksa dan
melanjutkan  perkara  ini,  dan  dalam  putusan  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Pusat  tanggal  26  Januari  2006  seluruh gugatan  Perseroan  dikabulkan  dan  menyatakan  Tergugat  wanprestasi  atas  pembayaran  utang-utangnya  kepada
Perseroan  serta  menghukum  Tergugat  membayar  seluruh  utangnya  kepada  Perseroan  per  22  Agustus  2005 sejumlah  Rp  102.200.037,-  ditambah  bunga  6  per  tahun  hingga  utang  dibayar  lunas,  terhadap  putusan  mana
Tergugat  mengajukan  banding  yang  pada  tanggal  18  Juli  2006  Pengadilan  Tinggi  DKI  Jakarta  memutuskan menguatkan  putusan  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Pusat  yang  dimohonkan  banding  dan  menghukum
TergugatPembanding membayar biaya perkara.
99
100
6.  Perkara  Perdata  Di  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Selatan  No.  16Pdt.G2009PN.Jkt.Sel.  antara  Tuan  SATRIA LAKSMANA PANDJI Penggugat melawan Tuan Freddy Haryono Tergugat I, Perseroan Turut Tergugat I
Perkara  perdata  yang  diregister  tanggal  13  Januari  2009  di  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Selatan No.  16Pdt.G2009PN.Jkt.Sel.  antara  Tuan  Satria  Laksmana  Pandji  Penggugat  melawan  Tuan  Freddy  Haryono
Tergugat  I,  Ny.  Tjandrawati  Tjiptahadi  Tergugat  II,  Perseroan  Cabang  Surabaya  Turut  Tergugat  I,  PT  Astra Sedaya Finance Turut Tergugat II, PT GE Finance Indonesia Turut Tergugat III, dan PT Austindo Nusantara Jaya
Finance Turut Tergugat IV, terkait dengan masalah hutang piutang antara Penggugat dengan Tergugat I dimana dalam  petitum  gugatan  antara  lain  Penggugat  mengajukan  sita  jaminan  terhadap  kendaraan-kendaraan  bermotor
Tergugat I yang sedang dijaminkan pada Perseroan dan memerintahkan Perseroan untuk menyerahkan kendaraan jaminan tersebut kepada Penggugat apabila pembiayaan telah dilunasi oleh Tergugat I.
Hingga tanggal prospektus ini diterbitkan, perkara ini masih dalam proses persidangan.
7.  Perkara  Perdata  Di  Pengadilan  Negeri  Semarang  No.  210Pdt.G2009PN.Smg  antara  CV  Bina  Usaha Penggugat melawan Perseroan Tergugat
Perkara  perdata  yang  diregister  tanggal  7  September  2009  di  Pengadilan  Negeri  Semarang No.  210Pdt.G2009PN.Smg  antara  CV  Bina  Usaha  Penggugat  melawan  Perseroan  Tergugat  berupa  gugatan
perbuatan  melawan  hukum  oleh  Perseroan  sehubungan  dengan  perjanjian  sewa  guna  usaha  leasing  9  unit  truk tangki antara Perseroan lessor dan Penggugat II lessee dengan latar belakang lahirnya gugatan terkait dengan
masalah  pembayaran  kewajiban  leasing  tersebut  oleh  Penggugat  II  dimana  dalam  petitum  gugatan  Penggugat antara lain mengajukan sita jaminan terhadap 9 unit truk tangki obyek leasing, tuntutan ganti rugi materiil sebesar
Rp  477.784.896,79  dan  ganti  rugi  immaterial  sebesar  Rp  10.000.000.000,-,  perkara  mana  Majelis  Hakim  dalam putusan  Pengadilan  Negeri  Semarang  tanggal  26  Mei  2010  antara  lain,  dalam  pokok  perkara  menolak  gugatan
Penggugat  seluruhnya,  dalam  rekonpensi  mengabulkan  gugatan  rekonpensi  Perseroan  Penggugat  Rekonpensi untuk  sebagian,  menyatakan  Tergugat  Rekonpensi  Penggugat  telah  ingkar  janji  wanprestasi,  menghukum
Tergugat  Rekonpensi  Penggugat  membayar  ganti  rugi  materiil  kepada  Perseroan  Penggugat  Rekonpensi Rp  2.526.051.724,98  dan  denda  sebesar  0,4  per  hari  keterlambatan  pembayaran  ganti  rugi  tersebut,  terhadap
putusan  mana  Penggugat  mengajukan  banding  yang  pada  tanggal  3  Januari  2011  dalam  Pengadilan  Tinggi Semarang  No.  385Pdt2010PT.Smg  Majelis  Hakim  telah  memutuskan,  antara  lain,  memperbaiki  putusan
Pengadilan  Negeri  Semarang  tersebut  sekedar  mengenai  pembebanan  pembayaran  ganti  rugi  kepada  Tergugat RekonpensiPenggugat  Konpensi,  terhadap  putusan  mana  Perseroan  mengajukan  kasasi  pada  tanggal
4 Maret 2011. Hingga tanggal prospektus ini diterbitkan, perkara ini masih dalam proses kasasi.
8.  Perkara  Perdata  Di  Pengadilan  Negeri  Bandung  No.  299Pdt.G2009PN.Bdg  antara  Yudi  Heriyanto Penggugat melawan Perseroan Tergugat.
Perkara  Perdata  yang  diregister  tanggal  27  Agustus  2009  di  Pengadilan  Negeri  Bandung No.  299Pdt.G2009PN.Bdg  antara  Tuan  Yudi  Heriyanto  Penggugat  melawan  Perseroan  Tergugat  berupa
gugatan perbuatan melawan hukum oleh Perseroan sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen antara Perseroan perusahaan pembiayaan dengan Penggugat konsumen dimana Penggugat dalam petitumnya antara
lain  menuntut  penjadwalan  utang,  penetapan  sisa  utang  sebesar  Rp  133.817.000,-  dengan  jangka  waktu pembayaran ditambah 7 tahun hingga 9 tahun, tuntutan ganti rugi immaterial sebesar Rp 600.000.000,- dan ganti
rugi materiil sebesar Rp 30.000.000,-, perkara mana tanggal 7 Juli 2010 Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung telah  memutus,  antara  lain,  dalam  pokok  perkara  menolak  gugatan  Penggugat  seluruhnya,  dalam  rekonpensi
mengabulkan  gugatan  Penggugat  Rekonpensi  Perseroan  untuk  sebagian,  menyatakan  Tergugat  Rekonpensi Penggugat  telah  melakukan  perbuatan  ingkar  janji  wanprestasi,  memerintahkan  Tergugat  Rekonpensi
Penggugat  agar  menyerahkan  kendaraan  bermotor  obyek  jaminan  fidusia  kepada  Pengugat  Rekonpensi Perseroan berdasarkan Sertifikat Fidusia No. W8.0006364.HT.04.06 Th.2009 tanggal 19 Mei 2009 yang memiliki
kekuatan eksekutorial, atas putusan mana pihak Penggugat menyatakan banding. Hingga tanggal prospektus ini diterbitkan perkara ini masih dalam proses banding.
100
101
9.  Perkara  Perdata  Di  Pengadilan  Negeri  Bogor  No.  61Pdt.G2010PN.Bgr  antara  An  Man  Oh  Penggugat melawan Perseroan Tergugat II dan No. 61Pdt.Intv2010PN.Bgr intervensi oleh Tati Pemohon Intervensi
a.  Perkara  perdata  yang  diregister  tanggal  9  Juni  2010  di  Pengadilan  Negeri  Bogor  No.  61Pdt.G2010PN.Bgr antara Tuan An Man Oh Penggugat melawan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL Wilayah
Kabupaten  Bogor  Tergugat  I,  Perseroan  Tergugat  II,  PT  Citra  Lelang  Nasional  Tergugat  III,  Tuan  Ateng pemenang  lelang  Tergugat  IV  dan  Kantor  Badan  Pertanahan  Nasional  Kabupaten  Bogor  Tergugat  V  berupa
gugatan pembatalan lelang yang dilaksanakan tanggal 18 Nopember 2009 atas 5 bidang tanah Hak Milik atas nama Penggugat  yang  berlokasi  di  Bogor  dan  permohonan  sita  jaminan  atas  kelima  bidang  tanah  tersebut  sehubungan
dengan  pelaksanaan  lelang  atas  kelima  bidang  tanah  hak  milik  tersebut  terkait  dengan  perjanjian  pembiayaan konsumen  untuk  pembiayaan  1  unit  kendaraan  bermotor  senilai  Rp  10.745.000,-  dan  perjanjian  pembiayaan
konsumen  untuk  pembiayaan  pembangunan  bangunan  diatas  kelima  bidang  tanah  tersebut  sebesar Rp  945.516.000,-  antara  Perseroan  perusahaan  pembiayaan  dengan  Penggugat  konsumen.  Hingga  tanggal
prospektus ini diterbitkan perkara ini masih dalam proses persidangan.
b. Perkara intervensi oleh Tati Intervenient yang diregister tanggal 18 Oktober 2010 di Pengadilan Negeri Bogor
No. 61Pdt.Intv2010PN.Bgr terhadap Tuan An Man Oh Termohon Idahulu Penggugat melawan Kantor Pelayanan Kekayaan  Negara  dan  Lelang  KPKNL  Wilayah  Kabupaten  Bogor  Termohon  IIdahulu  Tergugat  I,  Perseroan
Termohon  IIITergugat  II,  PT  Citra  Lelang  Nasional  Termohon  IVdahulu  Tergugat  III,  Tuan  Ateng    pemenang lelang  Termohon  Vdahulu  Tergugat  IV  dan  Kantor  Badan  Pertanahan  Nasional  Kabupaten  Bogor  Turut
Termohondahulu  Turut  Tergugat  terhadap  perkara  No.  61Pdt.G2010PN.Bgr yang  diregister  oleh  Tuan  An  Man Oh Penggugat di Pengadilan Negeri Bogor tanggal 9 Juni 2010, dimana pihak Intervenient merasa sebagai pihak
pemenang  lelang  yang  dirugikan  dengan  adanya  gugatan  Tuan  An  Man  Oh  Penggugat  yang  diregister  di Pengadilan Negeri Bogor No. 61Pdt.G2010PN.Bgr tersebut yang dalam petitumnya antara lain agar menyatakan
sah pelaksanaan lelang tanggal 18 Nopember 2009 yang dilaksanakan Termohon II.  Hingga tanggal prospektus ini diterbitkan perkara ini masih dalam proses persidangan.
10.  Perkara  Perdata  Di  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Selatan  No.398Pdt.G2011PN.Jkt.Sel.  antara  Dr.  Tommy Sihotang,  SH,  LLM  dan  Dr.  Juniver  Girsang,  SH,  MH  selaku  Penggugat  melawan  1  PT  Salindo  Perdana
Finance  dalam  likuidasi  selaku  Tergugat  I  2  PT  Koexim  Mandiri  Finance    selaku  Tergugat  II  3  PT  BFI Finance  Indonesia  Tbk.  selaku  Tergugat  III  4  PT  Equity  Development  Finance  selaku  Tergugat  IV  5
Perseroan selaku Tergugat V 6 PT Capitalinc Finance selaku Tergugat VI 7 PT CIMB Niaga Auto Finance selaku Tergugat VII Tergugat I sd Tergugat VII selanjutnya disebut PARA TERGUGAT, serta 8 PT Bursa
Efek Indonesia selaku Turut Tergugat I  dan 9 Bapepam selaku Turut Tergugat II.
Perkara  perdata  di  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Selatan  No.398Pdt.G2011PN.Jkt.Sel.  yang  diregister tanggal 14 Juli 2011 dengan pihak-pihak berperkara yakni Dr. Tommy Sihotang, SH, LLM dan Dr. Juniver
Girsang, SH, MH selaku Penggugat melawan
1 PT Salindo Perdana Finance dalam likuidasi selaku Tergugat I  2  PT  Koexim  Mandiri  Finance    selaku  Tergugat  II  3  PT  BFI  Finance  Indonesia  Tbk.  selaku  Tergugat  III
4 PT Equity Development Finance selaku Tergugat IV 5 Perseroan selaku Tergugat V 6 PT Capitalinc Finance selaku Tergugat VI 7 PT CIMB Niaga Auto Finance selaku Tergugat VII ,  Tergugat I sd Tergugat VII selanjutnya
disebut PARA TERGUGAT , serta 8  PT Bursa Efek Indonesia selaku Turut Tergugat I  dan 9 Bapepam selaku Turut  Tergugat  II,  berupa  gugatan  ingkar  janjiwanprestasi  dimana  Penggugat  menuntut  Para  Tergugat  untuk
membayar sukses fee Penggugat selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan terhadap PT. Saka Utama  Dewata  sebesar  10    dari  hasil  pengurusan  kepailitan  yakni  sejumlah  Rp.2.605.828.356,60  dan  biaya
operasional sejumlah Rp 2.000.000.000,-, dalam petitumnya Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara  tanggung  renteng  membayar  kerugian  kepada  Penggugat  sejumlah  Rp.4.605.828.356,60  ditambah  lagi
dengan  bunga  sebesar  3    setiap  bulannya  sejak  gugatan  didaftarkan  sampai  dengan  Para  Tergugat menyelesaikan  seluruh  kewajibannya  secara  tunai  dan  sekaligus,  menghukum  Turut  Tergugat  I  dan  II  untuk
membekukan  suspending  kegiatan  usaha  danatau  mendenda  dari  Tergugat  III  dan  Tergugat  V  karena  sebagai perusahaan  publik  telah  melakukan  perbuatan  ingkar  janji    wanprestasi  dan  tidak  melaporkannya  kepada  Turut
Tergugat I dan II sebagai badan-badan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan publik. Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan perkara ini masih dalam proses persidangan.
Nilai  perkara  atas  setiap  perkara  tersebut  tidak  material  dibandingkan  dengan  nilai  aset  ataupun  nilai  pendapatan Perseroan.  Oleh  karena  itu  perkara  tersebut  tidak  secara  material  dapat  mempengaruhi  keadaan  keuangan  Perseroan
maupun kelangsungan usaha Perseroan. Hingga  tanggal  Prospektus  ini  diterbitkan  Perseroan  tidak  menerima  somasi  yang  bernilai  material  yang  dapat
mempengaruhi keadaan keuangan Perseroan ataupun kelangsungan usaha Perseroan.
101
102 Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan tidak memiliki klaim yang mungkin timbul di badan pengadilan, badan
arbitrase,  lembaga  mediasi,  maupun  di  lembaga  konsiliasi  manapun  dengan  pihak  siapapun  yang  secara  material  dapat mempengaruhi keadaan keuangan Perseroan maupun kelangsungan usaha Perseroan.
Hingga  tanggal  Prospektus  ini  diterbitkan  seluruh  anggota  Direksi  dan  Dewan  Komisaris  Perseroan  tidak  menghadapi ataupun tersangkut dalam perselisihan hukum, sengketa, proses ataupun perkara apapun dengan pihak manapun.
Catatan:
Putusan  pailit  oleh  Pengadilan  Niaga  Pada  Pengadilan  Negeri  Surabaya  No.  02Pailit2003PN.  Niaga  Sby tanggal  20  Maret  2003  jo.  Putusan  Kasasi  Mahkamah  Agung  No.  08KN2003  tanggal  12  Mei  2003  jo.
Putusan Peninjauan Kembali PK No. 06PKN2003 tanggal 22 Juli 2003 jo. Putusan Peninjauan Kembali PK  No.  022KN2005  tanggal  29  November  2005  terhadap  PT  Saka  Utama  Dewata  yang  diajukan  oleh
PT  Salindo  Perdana  Finance  dalam  likuidasi  dan  PT  Koexim  Mandiri  Finance  dahulu  PT  Koexim  BDN Finance  serta  Kreditur  Sindikasi    yang  terdiri  dari  PT  BFI  Finance  Indonesia  Tbk.,  PT  Koexim  Mandiri
Finance  dahulu  PT  Koexim  BDN  Finance,  PT  Salindo  Perdana  Finance  dalam  likuidasi,  PT  Equity Development  Finance  dahulu  PT  Gajah  Surya  Finance,  Perseroan,  PT  Global  Multi  Financindo  dahulu
PT Swadinamika Bakrie Finance dan PT Saseka Gelora Leasing telah berkekuatan hukum tetap in kracht van gewisjde.
Berdasarkan  Putusan  Kasasi  Mahkamah  Agung  No.  022  KN2005  tanggal  29  Nopember  2005, membatalkan
Putusan Pengadilan
Niaga Pada
Pengadilan Negeri
Surabaya No. 02Pailit2003PN.Niaga.Sby tanggal 31 Agustus 2005 dan menetapkan besarnya :
i     Tagihan para kreditur sindikasi sejumlah Rp 21.001.525.358,00 ii  Tagihan PT Salindo Perdana Finance dalam sindikasi sebesar Rp 4.349.563.336,10;
iii  Tagihan PT Koexim Mandiri Finance sebesar Rp 706.807.370,75. Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 022 KN2005 tanggal 29 Nopember 2005 tersebut telah berkekuatan
hukum tetap in kracht. Permohonan  Peninjauan  Kembali  terhadap  Putusan  Kasasi  Mahkamah  Agung  No.  022  KN2005  tanggal
29  Nopember  2005  yang  telah  berkekuatan  hukum  tetap  tersebut  yang  diajukan  PT  Saka  Utama  Dewata telah ditolak berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung No. 02 PKN2006 tanggal 19 Juni
2006.
Permohonan  Peninjauan  Kembali  untuk  kedua  kalinya  terhadap  Putusan  Peninjauan  Kembali  Mahkamah Agung  No.  02  PKN2006  tanggal  19  Juni  2006  diajukan    oleh  PT  Saka  Utama  Dewata  dan  PT  Saka  Dwi
Dewata.  Pada  tanggal  29  Juli  2008  Mahkamah  Agung  memberikan  Putusan  Peninjauan  Kembali  yang kedua  tanggal  29  Juli  2008  No.  02PKN2006  jo.  Putusan  Mahkamah  Agung  tanggal  29  Nopember  2005
No.  022  KN2005  yang  menetapkan  tagihan  kepada  debitur  pailit  antara  lain  kepda  Kreditur  Sindikasi sejumlah  Rp  13.337.657.230,40.  Atas  putusan  peninjauan  kembali  yang  kedua  tersebut  para  Kreditur
Sindikasi  mengajukan  kembali  Permohonan  Peninjauan  Kembali  Memori  Peninjauan  Kembali  dengan register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal  6 Nopember 2008.
Berdasarkan  Putusan  Peninjauan  Kembali  Mahkamah  Agung  Republik  Indonesia  tanggal  25  Maret  2009 No. 021PKPDT.SUS2009 antara lain memutuskan:
- menguatkan  dan  menyatakan  bahwa  yang  berlaku  adalah  Putusan  Peninjauan  Kembali  Mahkamah
Agung  Republik  Indonesia  yang  pertama  yaitu  No.  02  PLN2006  tanggal  19  Juni  2006  yang  telah memutuskan dengan dictum sebagai berikut :  menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon
Peninjauan  Kembali:  PT  Saka  Utama  Dewata;  memutuskan  bahwa  untuk  eksekusinya  yang  berlaku adalah  Putusan  Kasasi  yang  diajukan  Peninjauan  Kembali  pertama  tersebut  yaitu  putusan  Kasasi
No. 022KN2005 tanggal 29 Nopember 2005.
Atas  Putusan  PK  Mahkamah  Agung  No.  21  KN2006  tanggal  25  Maret  2009  tersebut,  PT  Saka  Utama Dewata  mengajukan  Peninjauan  Kembali,  dan  telah  ada  Putusan  Mahkamah  Agung  No.  088
PKPDT.SUS2009 tanggal 7 Januari 2010 yang memutuskan antara lain: -menolak permohonan Peninjauan Kembali  dari  Pemohon  Peninjauan  Kembali  PT  Saka  Utama  Dewata  tersebut,  menghukum  Pemohon
Peninjauan  kembali  untuk  membayar  biaya  perkara  dalam  pemeriksaan  peninjauan  kembali  sebesar Rp 10.000.000,-.
Berdasarkan  Penetapan  Hakim  Pengawas  Pengadilan  Niaga  Pada  Pengadilan  Negeri  Surabaya No. 02Pailit203PN.Niaga Sby. tanggal 13 Oktober 2010 menetapkan, antara lain, Daftar Pembagian Tahap
I  tanggal  10  Maret  2010  dan  Tahap  II  tanggal    27  September  2010  yang  wajib  diterimakan  kepada Kreditur  yang  disusun  oleh  Tim  Kurator,  dimana  pembagian  kepada  Perseroan  selaku  anggota  kreditur
102
103 sindikasi adalah i untuk Pembagian Tahap I dengan tagihan yang diakui sebesar Rp 3.780.274.564,44 dan
dana yang dapat dibagikanditerima sebesar Rp 1.161.204.749,30 dan ii untuk pembagian Tahap II dengan tagihan  yang  diakui  sebesar  Rp  3.780.274.564,44  dan  dana  yang  dapat  dibagikanditerima  sebesar
Rp 2.239.519.890,87. Porsi  Perseroan  selaku  anggota  sindikasi  adalah  18  dari  tagihan  Kreditur  Sindikasi,  dengan  demikian
dengan  mendasarkan  pada  Putusan  Kasasi  Mahkamah  Agung  No.  022  KN2005  tanggal 29  Nopember  2005  tersebut  yang  telah  berkekuatan  hukum  tetap  in  kracht,  porsi  atau  kepentingan
Perseroan  dalam  perkara  ini  adalah  senilai  18  dari  tagihan  Kreditur  Sindikasi  kepada  PT  Saka  Utama Dewata sebesar Rp 21.001.525.358,00 yakni sebesar Rp 3.780.274.564,44.
Kurator lama yaitu Kalisutan SH telah diberhentikan dan digantikan dengan kurator baru yakni Muhammad Ismak  SH  berdasarkan  Penetapan  Majelis  Hakim  Pemutus  Permohonan  Pernyataan  Pailit
No.  02Pailit2003PN-Niaga  Sby  tanggal  15  Oktober  2009,  yang  dikuatkan  juga  oleh  Mahkamah  Agung Republik  Indonesia  sesuai  suratnya  No.  01DatsusUI2010  tanggal  5  Januari  2010  yang  isinya  menolak
permohonan  kasasi  yang  diajukan  Kalisutan  SH  mengenai  Penetapan  No.  02Pailit2003PN-Niaga  Sby tanggal  15  Oktober  2009  yang  berkaitan  dengan  pemberhentiannya  selaku  Kurator  Pailit  PT  Saka  Utama
Dewata.
Perseroan  telah  menerima  sebagian  pembayaran  dari  tagihan  yaitu  sejumlah  Rp  1.138.206.685,00  dari  kurator PT  Saka  Utama  Dewata  dalam  pailit  sehubungan  dengan  Penetapan  Hakim  Pengawas  Pengadilan  Niaga  Pada
Pengadilan Negeri Surabaya No. 02Pailit203PN.Niaga Sby. tanggal 13 Oktober 2010. Hingga  tanggal  Prospektus  ini  diterbitkan,  Perseroan  telah  mengungkapkan  seluruh  perkara  penting  dan  tidak  ada  lagi
perkara penting yang tidak diungkapkan.
13. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP