Liabilitas ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

36 36 x Aset Lain-lain - Bersih Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo aset lain-lain pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp9.498 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp1.438 juta atau sebesar 17,84 dibandingkan dengan saldo aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp8.060 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya jaminan yang dikuasakan kembali. Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Saldo aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp8.060 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp7.563 juta atau sebesar 1.521,73 dibandingkan dengan saldo aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp497 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya jaminan yang dikuasakan kembali. Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008 Saldo aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp497 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp36 juta atau sebesar 7,58 dibandingkan dengan saldo aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp461 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya setoran jaminan.

5. Liabilitas

Liabilitas Perseroan merupakan transaksi yang harus dipenuhi oleh Perseroan kepada pihak luar, baik yang sudah terjadwal maupun yang tidak terjadwal melalui pelunasan ataupun memberikan sumber daya yang dimiliki Perseroan sesuai dengan kesepakatan dengan pihak luar tersebut. Liabilitas Perseroan terdiri dari utang bank, utang premi asuransi, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, pendapatan ditangguhkan, utang pajak, dan liabilitas imbalan pasca kerja. Rincian jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 30 April 2011, 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 adalah sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah, kecuali Uraian 31 Desember 30 April 2008 ¨ 2009 ¨ 2010 2011 Liabilitas Utang bank Pihak berelasi - na 160.230 209,26 495.527 561.107 Pihak ketiga 395.209 -44,94 217.616 172,97 594.037 1.095.230 Jumlah 395.209 -4,39 377.846 188,36 1.089.564 1.656.337 Utang premi asuransi Pihak berelasi 3.038 173,63 8.313 -16,46 6.945 5.688 Pihak ketiga 2.123 -39,76 1.279 119,23 2.804 5.439 Jumlah 5.161 85,86 9.592 1,64 9.749 11.127 Utang lain-lain kepada pihak ketiga 7.301 113,67 15.600 220,80 50.045 45.162 Biaya masih harus dibayar Pihak berelasi - na - na 2.177 2.153 Pihak ketiga 13.516 7,37 14.512 -35,25 9.396 4.648 Jumlah 13.516 7,37 14.512 -20,25 11.573 6.801 Pendapatan ditangguhkan - bersih Pihak berelasi 750 -80,00 150 1430,00 2.295 2.115 Pihak ketiga 602 1954,49 12.368 3,99 12.861 12.168 Jumlah 1.352 825,89 12.518 21,07 15.156 14.283 Utang pajak 6.233 283,78 23.921 24,60 29.805 22.672 Liabilitas imbalan pasca kerja 3.907 35,12 5.279 29,21 6.821 7.447 Jumlah 432.679 6,15 459.268 164,05 1.212.713 1.763.829 37 37 Liabilitas Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp1.763.829 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp551.116 juta atau sebesar 45,44 dibandingkan dengan posisi kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp1.212.713 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan saldo utang bank sebesar Rp566.773 juta atau sebesar 52,02 dari Rp1.089.564 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp1.656.337 juta pada tanggal 30 April 2011 khususnya utang bank dari pihak ketiga. Kenaikan saldo utang bank sejalan dengan meningkatnya jumlah pembiayaan khususnya pembiayaan konsumen. Perseroan menjalin kerjasama dengan bank pemerintah, bank swasta dan bank asing untuk memperoleh sumber dana baru dengan tingkat suku bunga yang kompetitif. Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp1.212.713 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp753.445 juta atau sebesar 164,05 dibandingkan dengan posisi liabilitas pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp459.268 juta. Kenaikan yang cukup signifikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang bank sebesar Rp711.718 juta atau sebesar 188,36 dari Rp377.846 juta per tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp1.089.564 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Kenaikan utang bank yang signifikan tersebut sejalan dengan peningkatan pembiayaan Perseroan yang meningkat 164,06 dari Rp1.091.692 juta pada tahun 2009 menjadi Rp2.882.754 juta pada tahun 2010. Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008 Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp459.268 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp26.589 juta atau sebesar 6,15 dibandingkan dengan posisi liabilitas pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp432.679 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan ditangguhkan sebesar Rp11.166 juta atau sebesar 825,89 dan utang pajak sebesar Rp17.688 juta atau sebesar 283,78. i Utang Bank Rincian saldo utang bank Perseroan pada tanggal 30 April 2011, 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 adalah sebagai berikut : dalam jutaan Rupiah, kecuali Uraian 31 Desember 30 April 2008 ¨ 2009 ¨ 2010 2011 Pihak Berelasi Bank Pan Indonesia - na 160.230 209,26 495.527 561.107 Pihak Ketiga Bank Negara Indonesia - na - na 217.234 292.002 38 38 Bank Danamon Indonesia - na - na - 155.878 Bank Central Asia 179.056 -55,85 79.056 91,72 151.567 145.297 Bank International Indonesia - na - na 29.928 136.812 Bank Permata - na - na 16.410 94.410 Bank ICBC - na - na 96.226 84.970 Bank Hana - na - na 25.306 61.638 Bank Capital - na - na - 54.748 Bank Victoria International 25.278 95,11 49.319 6,91 52.727 49.894 Bank CIMB Niaga - na - na - 9.950 Bank Mandiri 166.754 -83,78 27.040 -96,94 827 9.631 Bank Sinarmas 24.121 -39,89 14.499 -73,71 3.812 - Bank Windu Kentjana International - na 47.702 -100,00 - - Jumlah 395.209 -4,39 377.846 188,36 1.089.564 1.656.337 Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo utang bank Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp1.656.337 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp566.773 juta atau sebesar 52,02 dibandingkan dengan saldo utang bank pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp1.089.564 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan pinjaman bank sejalan dengan meningkatnya pembiayaan baru. Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Saldo utang bank Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp1.089.564 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp711.718 juta atau sebesar 188,36 dibandingkan dengan saldo utang bank pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp377.846 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan pinjaman bank sejalan dengan meningkatnya pembiayaan baru. Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008 Saldo utang bank Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp377.846 juta, mengalami penurunan sebesar Rp17.363 juta atau sebesar 4,39 dibandingkan dengan saldo utang bank pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp395.209 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya pelunasan pinjaman Bank. Berkenaan dengan terjadinya krisis global yang terjadi pada kuartal IV tahun 2008, Perseroan melakukan kebijakan untuk lebih berhati-hati menyalurkan pembiayaan baru sejak kuartal IV 2008 – kuartal I 2009. Sejalan dengan kebijakan tersebut, Perseroan lebih banyak melakukan pembayaran utang bank yang outstanding, dan menyalurkan pembiayaan baru dengan menggunakan modal sendiri yang diperoleh dari penerimaan angsuran nasabah dan fasilitas channelling. ii Utang Premi Asuransi Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo utang premi asuransi Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp11.127 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp1.378 juta atau sebesar 14,13 dibandingkan dengan saldo utang premi asuransi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp9.749 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya utang premi asuransi sejalan dengan meningkatnya jumlah pembiayaan baru khususnya pembiayaan konsumen. Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Saldo utang premi asuransi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp9.749 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp157 juta atau sebesar 1,64 dibandingkan dengan saldo utang premi asuransi pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp9.592 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya utang premi asuransi sejalan dengan meningkatnya jumlah pembiayan baru khusususnya pembiayaan konsumen. 39 39 Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008 Saldo utang premi asuransi pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp9.592 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp4.431 juta atau sebesar 85,86 dibandingkan dengan saldo utang premi asuransi pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp5.161 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya utang premi asuransi sejalan dengan meningkatnya jumlah pembiayaan khususnya pembiayaan konsumen. iii Utang lain – lain kepada pihak ketiga Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Utang lain-lain terdiri dari setoran titipan nasabah dan lainnya. Saldo utang lain-lain Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp45.162 juta, mengalami penurunan sebesar Rp4.883 juta atau sebesar 9,76 dibandingkan dengan saldo utang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp50.045 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan adanya realisasi pembayaran angsuran dari nasabah yang sebelumnya dicatat pada perkiraan setoran titipan nasabah. Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Saldo utang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp50.045 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp34.445 juta atau sebesar 220,80 dibandingkan dengan saldo utang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp15.600 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan setoran titipan nasabah. Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008 Saldo utang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp15.600 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp8.299 juta atau sebesar 113,67 dibandingkan dengan saldo utang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp7.301 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan setoran titipan nasabah. iv Biaya Yang Masih Harus Dibayar Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo biaya yang masih harus dibayar Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp6.801 juta, mengalami penurunan sebesar Rp4.772 juta atau sebesar 41,23 dibandingkan dengan saldo biaya yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp11.573 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan pada tanggal 30 April 2011 tidak ada akrual atas bonus, karena Perseroan melakukan pencadangan untuk pembayaran bonus setiap akhir tahun buku. Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Saldo biaya yang masih harus dibayar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp11.573 juta, mengalami penurunan sebesar Rp2.939 juta atau sebesar 20,25 dibandingkan dengan saldo biaya yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp14.512 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya jumlah pencadangan atas bonus di tahun 2010. Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008 Saldo biaya yang masih harus dibayar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp14.512 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp996 juta atau sebesar 7,37 dibandingkan dengan saldo biaya yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp13.516 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya jasa profesional sebesar 357,25 sehubungan dengan biaya konsultasi atas penerapan PSAK No. 50 Revisi 2006 dan No. 55 Revisi 2006. 40 40 v Pendapatan Ditangguhkan Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Pendapatan ditangguhkan terdiri dari pendapatan sewa, pendapatan bunga, pendapatan potongan premi asuransi dan lainya. Saldo pendapatan ditangguhkan Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp14.283 juta, mengalami penurunan sebesar Rp873 juta atau sebesar 5,76 dibandingkan dengan saldo pendapatan ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp15.156 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya pendapatan ditangguhkan atas potongan premi asuransi. Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Saldo pendapatan ditangguhkan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp15.156 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp2.638 juta atau sebesar 21,07 dibandingkan dengan saldo pendapatan ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp12.518 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh pendapatan sewa diterima di muka atas transaksi sewa operasi dari Bank Panin. Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008 Saldo pendapatan ditangguhkan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp12.518 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp11.166 juta atau sebesar 825,89 dibandingkan dengan saldo pendapatan ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp1.352 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan yang ditangguhkan atas kapitalisasi tunggakan piutang bunga investasi neto sewa pembiayaan yang direstrukturisasi Perseroan. vi Utang Pajak Utang pajak merupakan pencatatan pengakuan kewajiban pajak Perseroan terhadap Negara. Rincian saldo utang pajak Perseroan pada tanggal 30 April 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : dalam jutaan Rupiah, kecuali Uraian 31 Desember 30 April 2008 ¨ 2009 ¨ 2010 2011 Pajak penghasilan badan 2.399 673,82 18.564 30,91 24.303 16.169 Pajak penghasilan lainnya Pasal 4 ayat 2 - na - na 48 26 Pasal 21 537 33,89 719 25,59 903 2.253 Pasal 23 7 785,71 62 93,55 120 156 Pasal 25 3.223 41,64 4.565 -5,13 4.331 4.016 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 67 -85,07 10 900 100 52 Jumlah 6.233 283,78 23.921 24,60 29.805 22.672 Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo utang pajak Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp22.672 juta, mengalami penurunan sebesar Rp7.133 juta atau sebesar 23,93 dibandingkan dengan saldo utang pajak pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp29.805 juta. Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Saldo utang pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp29.805 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp5.884 juta atau sebesar 24,60 dibandingkan dengan saldo utang pajak pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp23.921 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pajak penghasilan badan sejalan dengan meningkatnya laba Perseroan. 41 41 Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008 Saldo utang pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp23.921 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp17.688 juta atau sebesar 283,78 dibandingkan dengan saldo utang pajak pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp6.233 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pajak penghasilan badan sejalan dengan meningkatnya laba Perseroan. vii Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Posisi Tanggal 30 April 2011 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Saldo liabilitas imbalan pasca kerja Perseroan pada tanggal 30 April 2011 adalah sebesar Rp7.447 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp626 juta atau sebesar 9,18 dibandingkan dengan saldo liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp6.821 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah karyawan dan masa kerja karyawan. Posisi Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Saldo liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp6.821 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp1.542 juta atau sebesar 29,21 dibandingkan dengan saldo liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp5.279 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah karyawan dan masa kerja karyawan. Posisi Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Posisi Tanggal 31 Desember 2008 Saldo liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp5.279 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp1.372 juta atau sebesar 35,12 dibandingkan dengan saldo liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp3.907 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah karyawan dan masa kerja karyawan.

6. Ekuitas