Fasilitas Kesehatan: Outpatient, Inpatient dan BPJS Sumbangan kacamata 4. Life Insurance Pension Fund: DPA BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Work-life balance: fasilitas keagamaan, unpaid leave, Beasiswa untuk anak karyawan Penghargaan Masa Bakti untuk kar

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 115 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 To ensure that the remuneration provided is at competitive level as compared the “market”, Astra performsparticipates in salary survey on a regular basis to obtain market condition that could be utilized as a basis for preparing the policies or renewing the current systems. Astra employees are also provided with a number of facilities which lead to more comfortable work, more prosperous condition and more developing situation. A number of facilities provided for employees include:

1. Transportation allowanceMOPCOP

Designed to facilitate the employees in heading toreturning from work and in performing their work activities.

2. Health benefits: Outpatient, Inpatient and BPJS

Kesehatan Designed to create safety and comfort for employees and their families when they need medication.

3. Eye glasses donation 4. Life Insurance

5. Pension Fund: DPA BPJS Ketenagakerjaan Pension

Fund Through DPA, two years prior to pension age, the employee and hisher spouse will receive trainings to prepare them for the activities to do in the future

6. Work-life balance: religious facilities, unpaid leave,

religious leave

7. Scholarships for employees’ children

Provided as the Company’s concerns over the education of the employees’ children with good academic records particularly for employees under certain ranks

8. Award for Years of Service based on tenure 9. Family Day

10. Other supporting facilities such as Nursery Room,

clinic, Fitness Centre, Library, Sport Hall and other activities pertaining to their hobbies and interests such as sports, art and culture and environmental care and concerns for those in needs. Untuk memastikan remunerasi yang diberikan berada di posisi yang bersaing dengan “market” maka Astra melakukanmengikuti salary survey secara berkala untuk mendapatkan gambaran pasar sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pembuatan kebijakan atau pembaruan sistem yang ada. Karyawan Astra juga diberikan berbagai fasilitas yang membuat aktivitas dalam bekerja lebih mudah, sejahtera dan berkembang. Berbagai fasilitas yang diberikan kepada karyawan, antara lain:

1. Tunjangan transportasiMOPCOP

Bertujuan untuk memudahkan karyawan dapat berangkat pulang serta menjalankan aktivitasnya dalam bekerja.

2. Fasilitas Kesehatan: Outpatient, Inpatient dan BPJS

Kesehatan Bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi karyawan beserta keluarganya jika membutuhkan perawatan kesehatan.

3. Sumbangan kacamata 4. Life Insurance

5. Pension Fund: DPA BPJS Ketenagakerjaan Jaminan

Pensiun Melalui DPA, dua tahun sebelum masa pensiun, karyawan beserta pasangannya mendapat pelatihan untuk mulai menyiapkan diri dan aktivitas apa yang hendak dilakukan.

6. Work-life balance: fasilitas keagamaan, unpaid leave,

cuti untuk ibadah

7. Beasiswa untuk anak karyawan

Disediakan sebagai kepedulian Perusahaan untuk pendidikan anak karyawan khususnya untuk karyawan golongan tertentu yang anaknya berprestasi.

8. Penghargaan Masa Bakti untuk karyawan sesuai

dengan masa kerja

9. Family Day 10. Fasilitas pendukung lainya seperti Nursery Room,

Klinik, Fitness Centre, Library, Sport Hall dan kegiatan lainnya untuk menyalurkan hobi karyawan seperti olah raga, seni dan budaya serta kegiatan peduli kepada lingkungan dan sesama yang membutuhkan. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 116 Program Pensiun Astra berupaya memastikan kesejahteraan yang baik bagi karyawan yang memasuki masa purnabakti. Setiap karyawan yang bergabung dengan Astra diikutsertakan dalam program dana pensiun yang dikelola secara mandiri oleh Dana Pensiun Astra DPA. Iuran bulanan dana pensiun ditanggung bersama antara perusahaan dan karyawan dengan porsi kontribusi yang sudah ditentukan. Selain menyediakan manfaat dana pensiun, Astra dan DPA juga merancang suatu program pensiun yang secara khusus memberikan persiapan bagi para karyawan untuk menyambut tahap baru dalam kehidupan mereka. Dimulai sejak dua tahun menjelang masa pensiun, para karyawan berpartisipasi dalam program pelatihan berkelanjutan, yang mencakup pemberian bekal life skills berupa pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan dan jenis-jenis usaha yang dapat ditekuni, serta persiapan secara mental untuk menghadapi masa pensiun. Astra juga memperkenankan karyawan mengambil cuti selama 6 bulan sebelum purnabakti untuk mulai merintis usaha. Dana Pensiun Astra Dana Pensiun Astra DPA dibentuk sebagai wujud kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan setelah memasuki masa purna bakti di Perusahaan Seluruh karyawan tetap Astra dapat menikmati manfaat yang disediakan oleh DPA. DPA menyelenggarakan dua program utama, yakni pengelolaan dana pensiun yang ditujukan untuk melengkapi manfaat dari program jaminan hari tua dan jaminan pensiun yang diselenggarakan oleh Pemerintah, dan Program Persiapan Pensiun yang dilaksanakan dalam jangka waktu dua tahun sebelum masa efektif purna bakti karyawan. Melalui program ini, setiap karyawan dibekali pengetahuan pelatihan dari segi finansial dan psikologis, yang dirancang sesuai kebutuhan dan minat masing-masing karyawan. Pension Program Astra strives to ensure adequate welfare for its employees upon entering retirement. Upon joining Astra, every employee is enrolled in the pension plan managed independently by the Astra Pension Fund DPA. The pension fund’s monthly contribution is jointly borne between employers and employees with a portion amount that has been previously determined. In addition to the benefits in the form of funds, Astra, along with DPA as the executor, also designed a program that provides special pension arrangements for employees that are about to enter a new stage in their lives. Commencing two years prior to retirement, employees attend training programs on life skills such as financial management and the types of business that can be pursued, as well as mental preparation leading up to retirement. Astra also allows employees to take leave for 6 months prior to retirement so as to begin preparations for a business. Astra Pension Fund Astra Pension Fund DPA was formed as a manifestation of the concern towards employees’ welfare upon reaching the completion of their service to the Companythe Group?. All permanent employees of Astra are entitled to the benefits provided by DPA. DPA organizes two core programs, which are the management of pension funds designed to complement the benefit derived from the government’s social security program and retirement program, and the Retirement Preparation Program for employees, implemented within two year prior to the effective retirement. Through this program, employees gain knowledge and training for financial and psychological readiness, tailor-suited to the needs and interests of each employee. SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN CAPITAL Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 117 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Koperasi Astra International KAI Koperasi Astra International KAI mengemban misi untuk membantu manajemen dalam menyelenggarakan program yang menunjang peningkatan kesejahteraan para karyawan. Seluruh karyawan yang telah bergabung dengan Grup Astra terdaftar sebagai anggota KAI selama masa bakti mereka. Program-program yang tersedia bagi anggota dan keluarganya antara lain pinjaman jangka pendek untuk berbagai keperluan, kredit uang muka rumah dan bantuan beasiswa. Pada tahun 2016, KAI telah menyalurkan dana pinjaman sejumlah Rp 426,3 miliar 2015: Rp 355,8 miliar. Penyaluran dana beasiswa pada tahun 2016 sejumlah Rp 6,1 miliar 2015: Rp 5,3 miliar kepada 3.700 anak anggota 2015: 3.280. KAI juga telah membantu dalam memproses persetujuan KPR dan melakukan serah terima sebanyak 772 unit rumah 2015: 954 pada tahun 2016. Demografi Karyawan Pada akhir tahun 2016, Astra memiliki jumlah karyawan sebanyak 214.835 orang. Komposisi kepegawaian berdasarkan status terdiri dari pegawai tetap sebanyak 76,8 2015: 73,4 atau 165.011 orang 2015: 162.438 orang, pegawai kontrak 23,0 2015: 26,4 atau 49.482 orang 2015: 58.273 orang dan ekspatriat 0,2 2015: 0,2 atau 342 orang 2015: 335 orang. Berdasarkan jenis kelamin, sekitar 87,6 2015: 86,6 adalah laki-laki dan 12,4 2015: 13,4 perempuan. Gambaran demografi karyawan Grup Astra adalah sebagai berikut. Astra International Cooperative KAI Astra International Cooperative KAI works to serve the mission of assisting management in implementing programs that improve the welfare of the employees. All employees of the Astra Group are registered members of KAI throughout their service to the Company. The programs that are available to the members and their families include multi purpose short-term loans, credit for down payment of a house and scholarship benefits. In 2016, KAI disbursed loans in the amount of Rp 426.3 billion 2015: Rp 355.8 billion. Total scholarship funds for 2016 reached Rp 6.1 billion 2015: Rp 5.3 billion, distributed to 3,700 children of members 2015: 3,280. KAI also facilitated in processing mortgage approval and handed over 772 home units 2015: 954 in 2016. Employee Demographics As of the end of 2016, Astra has 214,835 employees. The composition of employees based on status comprise permanent employees at 76.8 2015: 73.4 or 165,011 personnel 2015: 162,438 personnel, contractual employees 23.0 2015: 26.4 or 49,482 personnel 2015: 58,273 personnel and expatriates 0.2 2015: 0.2 or 342 personnel 2015: 335 personnel. Based on gender, approximately 87.6 2015: 86.6 employees are male and 12.4 2015: 13.4 are female. Astra Group’s employee demographics are as follows. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 118 Karyawan Grup Astra Berdasarkan Usia Astra Group’s Employees by Age Usia 18-25 tahun 18-25 years old Usia 26-35 tahun 26-35 years old Usia 46-55 tahun 46-55 years old Usia 36-45 tahun 36-45 years old 2015 2016 91,000 78,000 65,000 52,000 39,000 26,000 13,000 67,155 63,977 2015 2016 24,500 21,000 17,500 14,000 10,500 7,000 3,500 16,430 2015 2016 126,000 108,000 90,000 72,000 54,000 36,000 18,000 91,450 89,508 2015 2016 1,225 1,050 875 700 525 350 175 391 2015 2016 70,000 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 44,529 2015 2016 315,000 270,000 225,000 180,000 135,000 90,000 45,000 214,835 55 tahun 55 years old Jumlah Karyawan Total Employee 45,455 16,156 830 221,046 Karyawan Grup Astra Berdasarkan Pendidikan Astra Group’s Employees by Education SDSMP ElementaryMiddle School SMA High School S1 Undergraduate Level Diploma Associate Degree 2015 2016 70,000 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 30,408 2015 2016 45,500 39,000 32,500 26,000 19,500 13,000 6,500 33,252 34,152 2015 2016 189,000 262,000 135,000 108,000 81,000 54,000 27,000 115,615 132,688 2015 2016 1,400 1,200 1,000 800 600 400 200 1,006 1,007 2015 2016 24,500 21,000 17,500 14,000 10,500 7,000 3,500 16,580 2015 2016 315,000 270,000 225,000 180,000 135,000 90,000 45,000 214,835 S223 Post Graduate Level Jumlah Karyawan Total Employee 54,250 16,923 221,046 SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN CAPITAL Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 119 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Karyawan Grup Astra Berdasarkan Grup Bisnis Astra Group’s Employees by Business Group PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk 2015 2016 28,000 24,000 20,000 16,000 12,000 8,000 4,000 20,549 20,232 Alat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and Mining 2015 2016 42,000 36,000 30,000 24,000 18,000 12,000 6,000 28,714 Teknologi Informasi Information Technology 2015 2016 2,275 1,950 1,625 1,300 975 650 325 1,490 Otomotif Automotive 2015 2016 112,000 96,000 80,000 64,000 48,000 32,000 16,000 78,249 Jasa Keuangan Financial Services 2015 2016 45,500 39,000 32,500 26,000 19,500 13,000 6,500 32,859 Infrastruktur dan Logistik Infrastructure and Logistic 2015 2016 17,500 15,000 12,500 10,000 7,500 5,000 2,500 13,061 12,014 2015 2016 70,000 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 50,224 41,194 Agribisnis Agribusiness 2015 2016 119 102 85 68 51 34 17 83 Properti Property 2015 2016 315,000 270,000 225,000 180,000 135,000 90,000 45,000 214,835 Jumlah Karyawan Total Employee 76,394 31,136 28,143 1,539 221,046 Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 120 122 Tinjauan dan Prospek Ekonomi Makro Indonesia Overview and Outlook of The Macro Economy in Indonesia 124 Struktur Bisnis Business Structure 125 Tinjauan Bisnis Business Overview 126 Otomotif Automotive 160 Jasa Keuangan Financial Services 192 Alat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and Mining 204 Agribisnis Agribusiness 210 Infrastruktur dan Logistik Infrastructure and Logistics 222 Teknologi Informasi Information Technology 228 Properti Property 234 Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview DAN ANALISIS MANAJEMEN PEMBAHASAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Affandi Kuda Putih | The White Horse 1968 90 x 112 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on Canvas Koleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 121 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 122 EKONOMI MAKRO INDONESIA TINJAUAN DAN PROSPEK OVERVIEW AND OUTLOOK OF THE MACRO ECONOMY IN INDONESIA Pada tahun 2016, perekonomian global masih diwarnai banyak tantangan. Perlambatan masih tercermin dari rendahnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang. Tiongkok yang telah menjadi motor penggerak ekonomi Asia juga masih menunjukkan perlambatan. Dengan demikian, aktivitas ekspor-impor dan lalu lintas perdagangan dunia masih tetap tertekan, yang berdampak pada harga minyak dunia dan komoditas internasional yang bertahan rendah. Selain masalah ekonomi, beberapa agenda politik dunia juga turut berperan penting, diantaranya, dua peristiwa besar yang tidak diduga, yaitu keluarnya Inggris dari Uni Eropa Brexit pada akhir Juni dan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Kondisi perekonomian pada tahun 2016 tidak banyak berubah dari tahun sebelumnya, dengan minimnya faktor yang berpotensi memacu pemulihan ekonomi The economic climate during 2016 changed very little from the previous year, with insufficient factors to drive economic recovery In 2016, the global economy continued to be dominated by many challenges. Economic slowdown plagued developed countries including United States, the European Union and Japan, as reflected in their low economic growth figures. China, which has become the powerhouse of Asian economies, similarly faced sluggish conditions. These developments pressured export- import activities and global trade traffic, thus depressing oil and commodities prices. In addition to economic issues, a number of important political agenda emerged as significant factors, among them are two notable events, which are Britain exiting the European Union, or Brexit, at the end of June and the election of Donald Trump as the new President of the United States in Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 123 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Amerika Serikat pada bulan November. Perkembangan politik demikian diperkirakan akan turut berdampak signifikan pada peta perekonomian dunia di tahun 2017. Dampak perlambatan ekonomi global masih akan berimbas pada perekonomian nasional. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih rentan terhadap volatilitas di pasar komoditas global, karena komoditas mentah adalah sebesar 60 dari total ekspor Indonesia. Secara garis besar, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 sedikit lebih baik, terlihat dari tingkat pertumbuhan produk domestik bruto PDB sebesar 5,0 dibandingkan 4,8 yang diraih pada tahun sebelumnya. Hal ini didukung oleh stabilnya konsumsi swasta serta investasi yang terus dilakukan oleh Pemerintah melalui akselerasi pembangunan sarana infrastruktur nasional sebagai stimulus untuk menunjang kegiatan perekonomian nasional. Sementara tingkat inflasi juga terkendali baik pada level 3,0 dibandingkan 3,4 pada tahun sebelumnya. Untuk mendorong pergerakan roda perekonomian, Bank Indonesia juga mempertahankan iklim suku bunga rendah sepanjang tahun 2016 seraya memantau tren pergerakan suku bunga the Fed yang berpotensi memicu keluarnya dana investor asing dari dalam negeri. Nilai tukar Rupiah juga cukup terkendali selama tahun 2016, dan bahkan cenderung mengalami apresiasi. Rupiah ditutup di posisi Rp13.436 per Dolar AS pada tahun 2016 dibandingkan dengan Rp13.795 per Dolar AS pada akhir tahun 2015. Stabilitas ekonomi dan pasar uang yang cukup terjaga dimungkinkan, diantaranya oleh keberhasilan program tax amnesty yang dilaksanakan oleh Pemerintah sehingga memberikan kontribusi dana repatriasi serta pendapatan pajak untuk mendukung APBN dalam membiayai pembangunan infrastruktur dan kebutuhan lainnya. Kondisi perekonomian pada tahun 2017 masih akan diwarnai berbagai tantangan dan ketidakpastian, khususnya faktor ekonomi dan politik internasional. Namun sejak kondisi krisis global, Indonesia tetap mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan yang positif. Dengan potensi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan didukung populasi terbesar keempat di dunia dengan kelas menengah yang terus bertumbuh, serta diiringi komitmen dan upaya yang kuat dari Pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan mengurangi ketergantungan pertumbuhan ekonomi terhadap komoditas, maka prospek kinerja ekonomi Indonesia masih akan baik di masa mendatang. November. These political developments are estimated to present more imminent challenges for the global economy in 2017. The effects of the global economic slowdown will continue to be felt on the domestic front. Economic growth in Indonesia is still largely susceptible to the volatility of the global commodities market, because raw commodities account for 60 of Indonesia’s total expor. However, Indonesia achieved better economic growth in 2016 with the gross domestic product GDP expanding by 5.0, slightly higher from 4.8 recorded in the previous year. This is attributed to stable private consumption and investment by the Government through the acceleration of infrastructure development projects as fiscal stimulus to sustain growth of the national economy. At the same time, inflation was well controlled at 3.0 as compared to 3.4 in the previous year. To support economic and business activities, Bank Indonesia maintained a low-interest environment during 2016 whilst closely monitoring the trend of Fed movements that could potentially trigger a capital outflow by foreign investors. The Rupiah also remained relatively stable during the year, slightly appreciating to close the year at Rp13,436 per US Dollar as compared to the year end position of 2015 at Rp13,795 per US Dollar. The overall stability in the economy and the money market was supported in part by the success of the Government’s tax amnesty program, which provided a significant contribution of repatriated funds and tax receipts to support the state budget in funding the costs of infrastructure building and other spending. The economic climate in 2017 will continue to be dominated by challenges and uncertainty, particularly with international economic and political factors. However, since the beginning of the global economic crisis, Indonesia has consistently maintained positive growth. Indonesia still possesses promising potentials, by being the largest economic power in Southeast Asia and supported by the fourth largest population in the world with a growing middle class, as well as strong commitment and efforts from the Government to accelerate the development of infrastructure and to reduce the dependence of economic growth on commodities, in order for the country’s economic performance to continue to improve in the future. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 124 BISNIS STRUKTUR BUSINESS STRUCTURE OTOMOTIF AUTOMOTIVE JASA KEUANGAN FINANCIAL SERVICES ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN HEAVY EQUIPMENT AND MINING AGRIBISNIS AGRIBUSINESS INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY PROPERTI PROPERTY Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 125 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 BISNIS TINJAUAN BUSINESS OVERVIEW Unit bisnis Astra bersinergi untuk menghasilkan produk dan layanan yang unggul dengan tujuan untuk memenangkan loyalitas pelanggan Astra businesses leverage on synergy to create superior products and services to win customer loyalty Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 126 OTOMOTIF AUTOMOTIVE Grup otomotif Astra semakin mengukuhkan posisinya sebagai kendaraan andalan keluarga Indonesia dengan meningkatnya pangsa pasar sepeda motor Honda dan kendaraan roda empat Astra Astra’s automotive group further reinforced its position as the reliable vehicle for Indonesian families with the increase of market share of its Honda motorcycles and Astra’s four-wheeler vehicles Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 127 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 peningkatan volume penjualan mobil Astra menjadi 591.000 unit pada tahun 2016 dari 510.000 unit pada tahun sebelumnya the increase in Astra’s car sales volume to 591,000 units in 2016 from 510,000 units in the previous year 16 Jaringan bisnis otomotif Astra telah menjadi mitra terpercaya bagi keluarga Indonesia yang menyediakan ragam pilihan merek dan model terbaru kendaraan bermotor sesuai kebutuhan. Dilengkapi dengan dukungan perusahaan produsen komponen, perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor serta perlindungan asuransi kendaraan bermotor, bisnis otomotif Astra senantiasa memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan dalam memiliki kendaraan. Kontribusi dari jajaran bisnis otomotif terhadap total pendapatan Grup Astra di tahun 2016 adalah sebesar 52, relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif Tinjauan Industri Secara keseluruhan, kondisi perekonomian Indonesia selama tahun 2016 bergerak stabil, ditopang oleh terealisasinya proyek- proyek infrastruktur Pemerintah serta didukung penerimaan hasil program amnesti pajak sehingga pertumbuhan PDB dapat dipertahankan sebesar 5,0 atau lebih tinggi dibandingkan 4,8 pada tahun sebelumnya. Hal ini merupakan suatu prestasi jika dibandingkan dengan kinerja pertumbuhan negara-negara tetangga dan mitra perdagangan lainnya. Astra’s automotive business network has been the trusted partner for Indonesian families in providing a wide selection of automotive brands and newest models to suit different needs. Supported by component manufacturers, automotive financing partners and vehicle insurance provider, Astra’s automotive continues to provide customers with ease and convenience for owning a vehicle. The contribution provided by the automotive businesses to Astra Group’s total revenue for 2016 is 52, relatively stable compared to the previous year. Automotive Industry Overview and Outlook Industry Overview In general, the economic conditions in Indonesia were relatively stable throughout 2016, supported by the realization of the Government’s infrastructure projects and proceeds from the tax amnesty program, which resulted in a sustainable GDP growth at 5.0 or higher than 4.8 in the previous year. This is a noteworthy achievement when compared to the growth performance of neighbouring countries and other trading partners. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 128 Upaya untuk menjaga pertumbuhan industri otomotif yang mengalami kontraksi pada tahun 2016 dilakukan melalui implementasi pelonggaran kebijakan kredit pembelian kendaraan, serta mempertahankan iklim suku bunga rendah sebagai stimulus bagi berjalannya kegiatan ekonomi dan bisnis dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor otomotif. Tingkat inflasi dan nilai tukar Rupiah yang terkendali baik juga mendukung iklim yang kondusif bagi bisnis untuk berkembang, khususnya sektor otomotif yang masih mengandalkan impor untuk sebagian bahan baku produksi kendaraan dan komponennya. Intensitas persaingan pada segmen kendaraan roda empat masih relatif tinggi, mengingat bahwa pihak produsen telah memiliki kapasitas produksi terpasang yang melebihi tingkat permintaan pasar saat ini. Akibatnya, transaksi penjualan kendaraan bermotor, terutamanya roda empat, ditandai dengan perang harga dan pemberian diskon yang berlangsung marak untuk mempertahankan angka penjualan. Selain itu, produsen membutuhkan jangka waktu yang lebih singkat untuk proses pembaharuan model, khususnya di kendaraan roda empat segmen penumpang, guna memikat minat beli pelanggan. Berdasarkan data Gaikindo, angka penjualan kendaraan roda empat nasional untuk tahun 2016 bergerak pada tren yang positif, dengan jumlah 1,1 juta unit atau naik 5 dibandingkan 1 juta unit terjual pada tahun sebelumnya. Komposisi volume penjualan tahun 2016 terdiri dari 81 kendaraan penumpang dan 19 kendaraan komersial catatan: komposisi 2015: 72, 28. Penjualan kendaraan penumpang non-sedan secara keseluruhan tercatat sejumlah 848.006 unit atau meningkat 18, dengan masing-masing segmen pasar di dalamnya meraih pencapaian kinerja yang berbeda. Segmen LCGC mengalami peningkatan sebesar 42 dengan angka penjualan sejumlah 235.171 unit. Peningkatan kinerja kategori kendaraan penumpang didukung oleh rangkaian model-model baru yang diluncurkan sepanjang tahun 2016, diantaranya produk baru pada segmen LCGC yang memberikan pilihan mobil murah bagi para konsumen. The efforts to maintain growth of the automotive industry, which experienced a contraction in 2016, included easing of automotive credit policy and maintaining a low interest rate environment to stimulate economic and business activities to sustain the momentum of economic growth, including the automotive sector. Inflation and the Rupiah exchange rate were also well-controlled to support a favorable environment for businesses to flourish, particularly for automotive industry which still relies on imported raw materials to manufacture vehicles and component products. Competition in the four-wheeler segment continued to intensify, as installed production capacity levels remains higher than market demand today. Consequently to sustain sales figures, price war and massive discounting still dominates automotive transactions, notably in the four-wheeler market. In addition to attract customers interest, producers require a shorter lead-time for new model launching nowadays, especially for the four-wheeler passenger segment. Based on Gaikindo data, national sales of four-wheeler vehicles in 2016 reverted to a positive trend, with a total of 1,1 million units or up by 5 compared to 1 million units sold in the previous year. Sales volume for 2016 comprised 81 passenger vehicles and 19 commercial vehicles note: 2015 composition: 72, 28. The number of non-sedan passenger vehicles sold was 848,006 units or increased by 18, with separate market segments having different performance results. The LCGC segment grew by 42 with total sales of 235,171 units. Improved sales performance in the passenger vehicles category was the result of new models being launched throughout 2016, among others new products within the LCGC segment as affordable car alternatives for consumers. OTOMOTIF AUTOMOTIVE Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 129 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 By contrast, sales of commercial vehicles only reached 200,530 units, down 28 compared to the previous year, an indication that the economy has not progressed significantly toward recovery. This condition was also reflected in the national sales figures of motorcycles that further contracted in 2016, with sales decreasing by 8 to 5.9 million units from a total of 6.5 million units sold in 2015. Industry Outlook In subsequent years, the automotive market in Indonesia is projected to resume a moderate growth, in line with economic growth that continues to be supported by infrastructure development initiatives and improvement of monetary and fiscal policies by the government of Indonesia. Nevertheless, the pace of Indonesia’s economic growth is closely connected to the economic and political developments in countries that are its major trading partners, particularly China. As such, uncertainty still overshadows growth prospects over the short-term. Over the long-term, Indonesia’s economic growth prospects are supported by abundant natural resources and a growing affluent population with increasing income levels. The development and improvement of infrastructure assets in various areas will stimulate economic activities and the general mobility of people and businesses, thereby requiring more diverse modes of transportation in greater number. Today, the car penetration rate in Indonesia remains relatively low compared to other countries in the ASEAN region, and the availability of vehicles in the LCGC segment with more affordable pricing can potentially boost the population of vehicles on the roads. With the recovery of the global economy, these factors are expected to sustain the favorable future growth prospects of the automotive sector. Sebaliknya, realisasi penjualan segmen kendaraan komersial hanya mencapai 200.530 unit, atau lebih rendah 28 dibandingkan tahun sebelumnya, suatu indikasi bahwa roda perekonomian belum mengalami pemulihan yang berarti. Hal ini juga tercermin pada kinerja penjualan sepeda motor nasional yang masih mengalami kontraksi pada tahun 2016, dengan tingkat penurunan penjualan sebesar 8 menjadi 5,9 juta unit dari sejumlah 6,5 juta unit terjual sepanjang tahun 2015. Prospek Industri pada tahun-tahun mendatang, pasar otomotif di Indonesia diperkirakan akan tetap bertumbuh secara moderat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh inisiatif pengembangan infrastruktur, serta perbaikan kebijakan moneter dan fiskal oleh Pemerintah Indonesia. Kendati demikian, laju pertumbuhan perekonomian Indonesia sangat erat berhubungan dengan perkembangan ekonomi dan politik di negara-negara yang menjadi mitra perdagangannya, khususnya Tiongkok. Dengan demikian, faktor ketidakpastian masih membayangi prospek pertumbuhan dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, prospek pengembangan ekonomi Indonesia didukung oleh kekayaan sumber daya alam serta bertumbuhnya jumlah populasi yang menikmati peningkatan penghasilan. Pembangunan dan perbaikan sarana infrastruktur di berbagai daerah akan memacu kegiatan perekonomian dan tingkat mobilitas bisnis dan penduduk, sehingga membutuhkan dukungan moda transportasi yang semakin bervariasi dalam jumlah yang lebih besar. Saat ini tingkat penetrasi mobil di Indonesia juga masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN, dan ketersediaan kendaraan di segmen LCGC dengan harga yang lebih terjangkau berpotensi mendongkrak populasi kendaraan di jalan raya. Dengan pemulihan perekonomian global, diperkirakan faktor-faktor tersebut akan menopang prospek pertumbuhan sektor otomotif yang menjanjikan ke depan. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 130 MOBIL GRUP AUTOMOBILE GROUP Toyota PT Toyota-Astra Motor TAM adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Perseroan dan Toyota Motor Corporation TMC dan bertindak sebagai agen pemegang merek Toyota dan Lexus di Indonesia. Produk dan Jasa Toyota telah dikenal sebagai merek mobil paling populer dan andal di Indonesia, yang menawarkan ragam pilihan model yang menarik untuk seluruh segmen kendaraan penumpang. Pada tahun 2016, Toyota meluncurkan sembilan model mobil baru untuk terus memikat minat konsumen otomotif di tanah air, yakni Fortuner, Rush, Lexus LX, Lexus GS, Lexus GSF, Astra Toyota Calya, Sienta, Vios dan Yaris Heykers. Toyota PT Toyota-Astra Motor TAM is a joint venture company between the Company and Toyota Motor Corporation TMC and the sole agent for Toyota and Lexus in Indonesia. Products and Services Toyota is known today as the most popular and reliable car brand in Indonesia, offering a wide selection of exciting models in every segment of passenger vehicle. During 2016, Toyota introduced nine new models to continuously attract consumer’s interest nationwide, including Fortuner, Rush, Lexus LX, Lexus GS, Lexus GSF, Astra Toyota Calya, Sienta, Vios and Yaris Heykers. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 131 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Pemasaran dan Jaringan Penjualan Pada tahun 2016, mobil-mobil bermerek Toyota dipasarkan melalui jaringan distribusi yang terdiri dari 282 sales outlet dan 273 service outlet. Penambahan 11 sales outlet dan 12 service outlet selama tahun 2016 merupakan bagian dari langkah strategis untuk memastikan jangkauan cakupan geografis yang luas di seluruh wilayah di Indonesia sehingga terus mampu menghadirkan standar dan kualitas layanan penjualan dan purna jual yang terbaik bagi para konsumen mobil dengan merek dagang terlaris di Indonesia. Untuk meningkatkan daya saing, sejak awal tahun 2016, TAM berupaya meningkatkan efisiensi usaha dengan penerapan sistem terintegrasi yang meliputi beberapa fungsi seperti pemasaran produk, layanan purna jual dan operasional logistik yang terpusat di TAM selaku distributor tunggal. Sistem tersebut dirancang untuk mewujudkan suatu organisasi dan proses yang lebih dinamis dan efisien, dengan penekanan fokus bisnis pada jalinan hubungan dengan konsumen yang lebih intensif dalam rangka mempertajam kemampuan Toyota untuk merespon perkembangan pasar dan konsumen. Pangsa Pasar Di tengah ketatnya tingkat persaingan industri otomotif, Toyota berhasil mempertahankan posisi kepemimpinan pasar dan bahkan dapat mencapai pangsa pasar dengan 36 pada tahun 2016, meningkat dari angka 32 yang diraih pada tahun sebelumnya. Dibalik prestasi tersebut adalah suksesnya model-model kendaraan baru yang diluncurkan di pasar, seperti All New Fortuner mampu mempertahankan Marketing and Sales Network In 2016, Toyota cars were marketed through a distribution network of 282 sales outlets and 273 service outlets. The addition of 11 sales outlets and 12 service outlets during 2016 is part of the strategic initiative to secure an extensive geographic coverage throughout Indonesia, thus being able to continue delivering better standards and quality of sales and after-sales service to customers of the most popular car brand in Indonesia. To increase competitiveness, since the beginning of 2016, TAM has striven to enhance business efficiency by implementing a new system that integrates a number of functions, comprising product marketing, after-sales services and logistic operations centralized into TAM as the sole distributor. This system is specifically designed to create a more dynamic and efficient organization and process, shifting the business focus towards intensifying customer relationships in order to enhance Toyota’s ability to respond to market and consumer developments. Market Share Amid intensive competition in the automotive industry, Toyota was able to maintain the market leadership position and further boosted market share performance to 36 in 2016, up from 32 achieved last year. Behind this accomplishment is the success of new car models that were recently introduced to the market, including the All New Fortuner that secured the top place position for its segment Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 132 posisi utama di segmennya dan Astra Toyota Calya sebagai pendatang baru yang berhasil mencapai posisi utama di segmen MPV Entry. Kinerja Penjualan Berbagai inisiatif strategis yang dilaksanakan pada tahun 2016 untuk merestrukturisasi bisnis pada aspek produk, sumber daya manusia, merek, sistem, proses kerja dan hubungan dengan pelanggan secara menyeluruh telah membuahkan hasil yang cukup baik. Volume penjualan mobil Toyota, termasuk merek Lexus, pada tahun 2016 mencapai 382.610 unit, atau naik sekitar 19 dari penjualan di tahun 2015 sebanyak 322.466 unit. Komposisi penjualan terbesar dikontribusikan oleh Avanza dengan 32 2015: 40 dari keseluruhan penjualan unit pada tahun 2016, disusul oleh Toyota Innova dengan kontribusi 15 2015: 14, Astra Toyota Calya dengan kontribusi 12, kemudian Astra Toyota Agya dengan kontribusi 12 2015: 18. Toyota juga dapat mencatat pertumbuhan penjualan ekspor untuk berbagai segmen kendaraan, dengan jumlah penjualan ekspor sebanyak 169.100 unit pada tahun 2016, turun 4 dibandingkan penjualan ekspor pada tahun sebelumnya sejumlah 176.700 unit kendaraan. Rencana Tahun 2017 Setelah restrukturisasi organisasi dan sistem yang telah diterapkan pada tahun 2016, beberapa langkah strategi and Astra Toyota Calya as the newcomer that has successfully gained the top position in the MPV Entry segment. Sales Performance A series of strategic initiatives that were implemented in 2016 to restructure the business in terms of product, human capital, brand, system, work processes and customer relationship, have resulted in a favorable performance for the year. Sales volume of Toyota cars, including Lexus, reached 382,610 units in 2016, or higher by 19 from 2015 sales of 322,466 units. The sales composition shows the largest contribution by Avanza with 32 2015: 40 of all unit sales in 2016, followed by Toyota Innova with 15 2015: 14, Astra Toyota Calya with 12, and Astra Toyota Agya with 12 2015: 18. Toyota also recorded export sales growth in various vehicle segments, with total export sales of 169,100 units in 2016, down by 4 in comparison to 176,700 units of vehicles exported in the previous year. Plans for 2017 Following the implementation of organizational and system restructuring in 2016, Toyota will continue to roll out follow- GRUP MOBIL AUTOMOBILE GROUP Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 133 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 lanjutan akan digulirkan pada tahun 2017. Diantaranya adalah perbaikan operasional bisnis dan layanan, termasuk inovasi digitalisasi, untuk menjadi yang terbaik di daerahnya, penyetaraan kualitas layanan penjualan dan purna jual sesuai dengan kebutuhan pelanggan, peluncuran produk baru yang lebih baik, efisiensi organisasi melalui proses integrasi kegiatan operasional, dan optimalisasi sumber daya manusia untuk mendukung pengembangan operasional bisnis. Seluruh inisiatif perubahan berkelanjutan tersebut dilakukan secara proaktif untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis dalam melayani pelanggan yang akan menciptakan keunggulan bagi Toyota di tengah kondisi persaingan industri yang semakin tajam. Daihatsu PT Astra Daihatsu Motor ADM adalah entitas asosiasi antara PT Astra International Tbk, Daihatsu Motor Company Ltd. dan Toyota Tsuho Corporation. ADM adalah Agen Pemegang Merek Daihatsu di Indonesia yang memiliki kapasitas produksi terbesar untuk kendaraan roda empat di Indonesia, yang didukung oleh Daihatsu Sales Operation DSO sebagai distributor tunggal yang mengelola jaringan layanan penjualan dan purna jual merek Daihatsu di Indonesia. Produk dan Jasa Model kendaraan bermerek Daihatsu yang dipasarkan di Indonesia adalah Xenia, Terios, Gran Max, Hi-Max, Luxio, Astra Daihatsu Ayla dan Astra Daihatsu Sigra, yang merupakan hasil produksi di pabrik ADM serta Daihatsu Sirion yang diimpor dari Malaysia serta Daihatsu Copen yang diimpor dari Jepang. Astra Daihatsu Sigra dan Daihatsu Hi-Max adalah dua produk baru Daihatsu yang diluncurkan pada tahun 2016. up strategic measures in 2017. These are among others, business and service operation enhancement, including digitalization innovation, to realize best-in-town, sales and after-sales service matching with customer needs, ever better and potential product introduction, internal efficiency with operation integration, and human capital optimization for supporting extended operation. The continuous change initiatives are carried out proactively in order to enhance the effectiveness and the efficiency of business processes in serving customers as Toyota’s strong advantage to address more intensive competition within the industry. Daihatsu PT Astra Daihatsu Motor ADM is an associated entity between PT Astra International Tbk, Daihatsu Motor Company Ltd. and Toyota Tsuho Corporation. ADM is the sole agent of Daihatsu in Indonesia, which has the largest installed production capacity for four-wheeler vehicles in Indonesia, supported by Daihatsu Sales Operation DSO as the sole distributor that manages Daihatsu sales and after- sales network in Indonesia. Products and Services Daihatsu car models marketed in Indonesia are Xenia, Terios, Gran Max, Hi-Max, Luxio, Astra Daihatsu Ayla and Astra Daihatsu Sigra, which all are produced at the ADM plant, Daihatsu Sirion, which is imported from Malaysia as well as Daihatsu Copen which is imported from Japan. Astra Daihatsu Sigra and Daihatsu Hi-Max are two new products that were presented by Daihatsu in 2016. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 134 Fasilitas Produksi Fasilitas produksi yang dikelola oleh ADM terdiri dari lima pabrik yaitu Sunter Assembly Plant, Sunter Press Plant, Karawang Casting Plant, Karawang Engine Plant dan Karawang Assembly Plant serta Pusat Penelitian Pengembangan Research Development Center atau RD Center dan sentra suku cadang di Cibitung. Pabrik perakitan kendaraan yang berlokasi di Sunter dan Karawang Timur memiliki jumlah kapasitas produksi otomotif yang terbesar di Indonesia dengan 530.000 unit per tahun. Fasilitas Pusat Penelitian Pengembangan yang melekat pada pabrik di Karawang Timur memiliki studio desain yang berfungsi membuat mock up produk, test course untuk uji coba kendaraan pada lebih dari 20 jenis simulasi kondisi jalan yang terdapat di tanah air, dan fasilitas Engineering Center yang berfungsi memberikan jaminan kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu program kerja yang menjadi prioritas bagi Daihatsu adalah pengembangan fasilitas dan kemampuan RD secara berkelanjutan. Hingga saat ini, Daihatsu telah memanfaatkan fasilitas rancang bangun di lokasi pabrik Karawang Timur dalam proses pengembangan mobil-mobil baru, diantaranya produk terobosan Low Cost Green Car LCGC Astra Daihatsu Sigra dan Astra Toyota Calya serta Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza baru yang dikembangkan dengan mesin hasil karya tim Daihatsu. Produk-produk ini tidak hanya diterima oleh konsumen otomotif nasional, namun juga telah diekspor ke berbagai negara secara konsisten. Production Facilities ADM manages production facilities comprising five factories, which are Sunter Assembly Plant, Sunter Press Plant, Karawang Casting Plant, Karawang Engine Plant and Karawang Assembly Plant as well as the Research Development Centre RD and component center in Cibitung. Vehicle assembly factories located in Sunter and East Karawang have the largest combined automotive production capacity in Indonesia with 530,000 units per year. The Research Development Centre that is attached to the East Karawang facility has a design studio which serves to produce mock ups, a test course for testing cars in more than 20 simulated extreme road conditions found all over the country, and the Engineering Center that functions to provide assurance to the quality of production results. One of Daihatsu’s priority work programs is continuous development of the RD capability and facility. So far, Daihatsu has utilized the design facility at its East Karawang factory for developing new vehicles, among others the innovative Low Cost Green Car LCGC Astra Daihatsu Sigra and Astra Toyota Calya as well as the new Daihatsu Xenia and Toyota Avanza, which were developed with an engine designed by Daihatsu’s internal team. These products are not only well received by national automotive consumers but have also been consistently exported to a number of countries. AUTOMOBILE GROUP GRUP MOBIL Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 135 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Pengembangan inisiatif efisiensi dan produktivitas juga terus digulirkan, termasuk program perampingan struktur biaya dan program lokalisasi konten kendaraan. Daihatsu juga giat dalam pelaksanaan proses evaluasi, diantaranya melakukan perbandingan benchmarking dengan berbagai fasilitas produksi otomotif terkemuka di Jepang dan Eropa. Bagi Daihatsu, kemampuan RD beserta seluruh proses pengembangan dan terobosan yang telah dihasilkan merupakan keunggulan berinovasi untuk menjamin standar kualitas dan perencanaan produk yang terbaik di sektor otomotif nasional sekaligus meningkatkan daya saing untuk keberlangsungan bisnis ke depan. Pemasaran dan Jaringan Penjualan Pada tahun 2016, jaringan Daihatsu terus dikembangkan dari segi kuantitas maupun kualitas. Jumlah outlet penjualan bertambah dari 221 unit menjadi 230 unit, dimana 139 unit 137 unit di tahun 2015, memiliki status VSP vehicle, service, parts yang memberikan layanan penjualan dan purnajual serta bengkel resmi dari 175 menjadi 177 unit. Penguatan jaringan distribusi juga dipadukan dengan berbagai program penjualan dan promosi bagi pelanggan baik di kota-kota besar maupun di daerah, dan perbaikan tingkat efisiensi secara internal di seluruh area operasional untuk memantapkan pemberian layanan yang berkualitas kepada pelanggan selaras dengan filosofi “Daihatsu Sahabatku”. Pangsa Pasar Pada tahun 2016, Daihatsu meraih peningkatan pangsa pasar dari 17 menjadi 18, sehingga Daihatsu menempati posisi ketiga dalam segmen kendaraan bermotor roda empat. Efficiency and productivity improvement initiatives are also consistently pursued, including cost-structure streamlining program and automotive content localization program. Daihatsu also actively implements evaluation processes, including benchmarking with various leading automotive production facilities in Japan and Europe. RD capabilities along with the entire process of pioneering and developments that have been accomplished represent Daihatsu’s innovative excellence to ensure the best standards of quality and product planning in the national automotive sector, and also enhancing competitiveness to sustain business continuity going forward. Marketing and Sales Network In 2016, the Daihatsu network was consistently developed in terms of quantity as well as quality. The number of sales outlets increased from 221 units to 230 units, of which 139 units 137 units in 2015 have full VSP vehicle, service, parts status to provide sales and after sales services, supported by 177 authorized workshop outlets 175 units in 2015. The strengthening of the distribution network was also combined with a variety of sales programs and promotion for customers, both in big cities and smaller regions, as well as the improvement of internal efficiency in all operational areas in order to enhance the services provided to customers, in line with its philosophy “Daihatsu Sahabatku” Daihatsu is My Friend. Market Share In 2016, Daihatsu achieved improved market share from 17 to 18, placing Daihatsu in the third highest position in the four-wheeler vehicle segment. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 136 Kinerja Penjualan Dengan kondisi segmen kendaraan komersial yang kurang kondusif pada tahun 2016, keberhasilan Daihatsu untuk mengerahkan fokus penjualan pada model Xenia dan Astra Daihatsu Ayla serta Astra Daihatsu Sigra tercermin pada pencapaian angka pangsa pasar yang meningkat. Secara keseluruhan, Daihatsu mencatat volume penjualan sebesar 189.683 unit pada tahun 2016, atau naik 13 dibandingkan 167.808 unit terjual pada tahun 2015. Jumlah penjualan ekspor di tahun 2016 mencapai sebesar 78.639 unit, naik dibandingkan 73.210 unit terjual di tahun 2015. Diukur dari kontribusi terhadap total produksi, terjadi penurunan dari pencapaian sebesar 17 pada tahun 2015 menjadi sebesar 16 pada tahun 2016. Penjualan ekspor berhasil menjangkau cakupan pasar dan wilayah yang lebih luas, dari 51 meningkat menjadi 56 negara tujuan. Pada tahun 2016, ADM juga melakukan upaya efisiensi biaya yang memberikan kontribusi yang positif pada tingkat profitabilitas, sehingga dapat terus mempertahankan kinerja yang baik di kondisi pasar yang semakin menantang. Rencana Tahun 2017 Masih lesunya kondisi ekonomi akan menekan industri otomotif sehingga angka penjualan mobil pada tahun 2017 diperkirakan tidak akan berbeda jauh dibandingkan pada tahun 2016. Dalam mengantisipasi tantangan ini, Daihatsu akan fokus untuk mempertahankan pangsa pasar dan posisi kedua tertinggi di segmen mobil nasional, terutama dengan melakukan penguatan lima pilar strategi pemasaran selaras dengan filosofi Daihatsu Sahabatku, yaitu produk yang diminati pasar, jaringan yang mudah dijangkau, layanan berkelas dunia, SDM yang profesional dan brand value yang kuat. Program kerja utama di tahun 2017 adalah implementasi ekspansi jaringan penjualan untuk mengoptimalkan jangkauan kepada pelanggan, peningkatan kapasitas pabrik mesin dan pabrik perakitan untuk menyetarakan kapasitas produksi dengan permintaan beberapa model mobil yang sangat popular, serta diiringi dengan program efisiensi dan intensifikasi operasional untuk meraih tingkat biaya yang paling optimal. Daihatsu juga akan mengerahkan keunggulan di bidang rekayasa dan RD untuk mempelopori inovasi produk dan teknologi terdepan di industri otomotif nasional dalam mewujudkan brand Daihatsu yang semakin melekat di hati pelanggan. Sales Performance With a less favorable market condition in the commercial segment thorughout 2016, Daihatsu’s success in directing the focus of sales activities toward the models Xenia, Astra Daihatsu Ayla and Astra Daihatsu Sigra is evident by a higher market share figure. Overall, Daihatsu recorded sales volume of 189,683 units in 2016, or increased by 13 compared to 167,808 units sold in 2015. Export sales in 2016 reached a total of 78,639 units, higher in comparison to 73,210 units exported in 2015. Measured against total production volume, there was a slight decline in performance, from 17 in 2015 to 16. For export sales, there was an expansion in terms of market and geographical coverage, from 51 to 56 destination countries. In 2016, ADM made a number of efforts in cost efficiency that contirbuted positively to the profitability so that ADM was able to maintain its performance amid the challenging market condition. Plans for 2017 The economic slowdown will continue to put pressures on the automotive industry, which has projected 2017 car sales figures will not vary greatly to car sales volume for 2016. In anticipating these challenges, Daihatsu will focus its business toward sustaining market share and the second position in the national car segment, particularly by strengthening the five pillars of marketing strategy in line with the philosophy of Daihatsu Sahabatku, which are market-in products, easy to reach outlet, excellent services, professional people, and strong brand value. The key work programs for 2017 are implementing sales outlet expansion to optimize reach to customers, expanding the capacity of the engine plant and the assembly plant to align production capacity with the demand of certain car models that are extremely popular, combined with efficiency and operational intensification programs to maintain cost leadership. Daihatsu will also deploy its engineering and RD advantage to pioneer product innovation and sophisticated technology in the national automotive industry in fulfilling the Daihatsu brand that is closer to the customer’s heart. GRUP MOBIL AUTOMOBILE GROUP Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 137 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Isuzu PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI adalah agen tunggal pemegang merek dan produsen kendaraan Isuzu beserta komponennya di Indonesia. IAMI menangani distribusi Isuzu commercial vehicle CV secara langsung dan didukung oleh Isuzu Sales Operation ISO khusus untuk penjualan kendaraan kategori light commercial vehicle LCV. Produk dan Jasa IAMI menyediakan berbagai segmen konsumen komersial beragam variasi kendaraan komersil multi fungsi yang berkualitas, yang ditawarkan dalam dua kategori utama. Kendaraan dalam kelompok LCV terdiri dari Panther Minibus, Panther Pick Up, D-Max dan MU-X, sedangkan pilihan kendaraan dalam kategori CV adalah Bison Pickup, N-series Light Truckkategori 2 dan F-series Medium Truck kategori 3. Pada tahun 2016 telah diluncurkan 8 produk baru untuk melengkapi penawaran produk sesuai tuntutan kebutuhan segmen komersial yang bervariasi. Produk-produk tersebut adalah 4 produk baru N Series, 2 produk baru F Series, 1 produk baru LT Big Bus, 1 produk baru Pick-up 4x4 D-Max dan satu varian Mu-X Premiere. Fasilitas Produksi Pabrik perakitan dan produksi Isuzu yang berlokasi di Karawang, dilengkapi dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 45.000 unit per tahun untuk tipe N-Series dan 7.000 unit per tahun untuk tipe F-Series. Isuzu PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI is the sole agent and manufacturer of Isuzu vehicles and its components in Indonesia. IAMI directly handles the distribution of Isuzu Commercial Vehicle CV and is supported by Isuzu Sales Operation ISO specifically for the sales of its Light Commercial Vehicle LCV product line. Products and Services IAMI offers a wide selection of quality, multi-function commercial vehicles, which are offered in two main categories to commercial customers. The selection for the first category of LCV include Panther Minibus, Panther Pick Up, D-Max and MU-X, while vehicles under the category of CV are Bison Pickup, N-series Light Truckcategory 2 and F-series Medium Truckcategory 3. During 2016, 8 new products were launched to the market to complement Isuzu’s product line-up in line with the diversity of needs and demands of the commercial segment. These products consist of 4 new N Series vehicle, 2 new F Series vehicles, 1 new product LT Big Bus, 1 new Pick-up 4x4 D-Max and one variant of Mu-X Premiere. Production Facilities Isuzu’s assembly and production plant is located in Karawang and equipped with installed production capacity of 45,000 units per year for the N-Series line and 7,000 units per year for the F-Series line. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 138 Pemasaran dan Jaringan Penjualan Pada akhir tahun 2016, jaringan penjualan Isuzu terdiri dari 111 outlet, yang mana sekitar 45 dikelola oleh Astra Isuzu Sales Operation ISO. Tim penjualan Isuzu didukung oleh fasilitas layanan purna jual yang terus dikembangkan, yakni Bengkel Isuzu Berjalan BIB sebanyak 128 kendaraan dan gerai suku cadang yang terus meningkat dari 2.331 gerai di 350 kota menjadi sejumlah 2.403 gerai yang tersebar di 355 kota. Pengembangan jaringan dan kemampuan tim layanan purna jual adalah bentuk komitmen dari Isuzu untuk menjamin tingkat layanan yang maksimal bagi pelanggan segmen komersil dalam penanganan kebutuhan pemeliharaan dan kerusakan armada truk mereka yang dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis mereka. Pangsa Pasar Pada tahun 2016, Isuzu mampu mempertahankan kinerja pangsa pasar pada segmen light truck dengan produk andalan N series, yakni meningkat dengan pangsa pasar 20 dibandingkan pencapaian sebesar 19 di tahun 2015. Namun untuk produk F series dalam kategori medium truck mengalami penurunan pangsa pasar menjadi 12 dari 16 yang diraih pada tahun 2015. Kinerja Penjualan Pada tahun 2016, kinerja penjualan Isuzu tercatat sebesar 16.848 unit, lebih rendah sekitar 13 dari jumlah penjualan tahun 2015 sejumlah 19.350 unit. Tantangan utama pada sektor kendaraan komersil masih seputar kondisi perekonomian yang masih menantang serta tingkat persaingan yang tinggi dengan rendahnya tingkat permintaan kendaraan komersial. Isuzu masih mengandalkan Panther wagon dan pick-up yang merupakan model lama, sedangkan realisasi penjualan F Series masih belum menunjukkan kinerja yang baik. Dalam mengantisipasi kondisi persaingan, dilakukan pemantauan harga yang ketat untuk mempertahankan daya saing pasar, selaras dengan inisiatif pengendalian biaya yang membidik efisiensi operasional dan program pengelolaan pemasok vendor management untuk menghasilkan struktur biaya, kuantitas dan kualitas produksi yang optimal. Marketing and Sales Network By the end of 2016, Isuzu’s service network comprised of 111 outlets, of which approximately 45 are managed by Astra Isuzu Sales Operation ISO. The Isuzu sales team is supported by after sales capabilities that are continually being developed, today with 128 mobile service units known as Bengkel Isuzu Berjalan BIB and a network of parts outlets that has grown from 2,331 units serving 350 cities to 2,403 units in 355 cities. Developing the service network and after- sales capabilities are testimony of Isuzu’s commitment to high service quality standards to address maintenance and repair services required by its commercial customers for their truck fleet, which has a significant impact on the smooth of operations of their business. Market Share During 2016, Isuzu was able to sustain its market share performance in the light truck segment with its flagship N series line, increasing market share to 20 compared to 19 in 2015. However for the F series vehicles in the medium truck category, market share dropped to 12 from 16 achieved in 2015. Sales Performance Isuzu recorded total sales of 16,848 units in 2016, or lower by 13 from total 2015 sales of 19,350 units. The main challenges still faced by the commercial vehicle segment are challenging economic conditions and tight competition on the back of low demand for commercial vehicles. Isuzu still highlights as its flagship products Panther wagon and pick- up, which are essentially old models, while sales performance for the F Series had not significantly improved. To anticipate competitive pressures, Isuzu also performed rigorous price monitoring to sustain a competitive advantage, in line with cost control measures targeting operational efficiency and a vendor management program to sustain optimal cost structure and production quantity and quality. GRUP MOBIL AUTOMOBILE GROUP Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 139 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Rencana Tahun 2017 Dalam menghadapi krisis ekonomi global yang berkelanjutan, paket stimulus pemerintah melalui pembangunan infrastruktur dapat menggerakkan aktivitas perekonomian, termasuk segmen bisnis kendaraan komersial. Untuk memanfaatkan momentum tersebut, IAMI mengarahkan fokus bisnis pada sektor transportasi, logistik, konstruksi dan infrastruktur, serta memantau potensi pertumbuhan di sektor perkebunan dan pertambangan. Ke depan, IAMI akan mengoptimalkan kemampuan produksi untuk inisiatif pembuatan produk modifikasi dan varian produk siap pakai, termasuk aksesoris, rear body dan aplikasi tertentu. Pengembangan RD khususnya menyasar perbaikan yang berkelanjutan dalam hal efisiensi biaya dan lokalisasi konten kendaraan sebagai strategi penguatan struktur biaya. Bekerjasama dengan prinsipal, IAMI juga akan mempelopori pengembangan produk khusus untuk konsumsi domestik maupun ekspor, sebagai fondasi untuk mewujudkan aspirasi menjadi basis produksi truk di kawasan regional. UD Trucks UD Trucks Sales Operation UDSO adalah divisi usaha dalam Grup Astra yang memegang hak atas penjualan dan layanan purna jual produk UD Trucks di Indonesia, bekerja sama dengan PT Volvo Indonesia sebagai agen tunggal UD Trucks resmi di Indonesia. Produk dan Jasa UD Trucks melalui produk andalannya Quester, fokus menyediakan kendaraan niaga truk yang mampu menjawab berbagai tantangan bisnis termasuk kebutuhan konsumen untuk menghadapi berbagai macam kondisi jalan. UD Trucks Plans for 2017 In dealing with a prolonged global economic crisis, the government’s stimulus package through infrastructure development could push economic activities, including the commercial vehicle business. To leverage on this momentum, IAMI is directing its business focus on the transportation, logistics, construction and infrastructure industries, while monitoring growth potentials in the plantation and mining sectors. Going forward, IAMI will optimize production capabilities to manufacture modification products and ready-made product variants, including accessories, rear body and specific applications. RD development specifically targets continuous improvement in terms of cost efficiency and vehicle content localization efforts as the strategy to strengthen the overall cost structure. IAMI will also cooperate with the principal to pioneer special product development for domestic consumption and export, in building a foundation toward the aspiration to become a truck production base in the region. UD Trucks UD Trucks Sales Operation UDSO is a business division of Astra Group that holds the right to sell and provide after sales service of UD Trucks in Indonesia, in cooperation with PT Volvo Indonesia as the official sole agent of UD Trucks in Indonesia. Products and Services UD Trucks, through its flagship product Quester, focuses on providing commercial trucks as the reliable business and consumer solution against all road types challenges. Designed for both the categories of medium duty trucks Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 140 yang dirancang untuk operasi medium medium duty trucks dan berat heavy duty trucks mempunyai line up produk yang lengkap untuk memenuhi semua segment seperti 4x2 Rigid, 4x2 Tractor Head, 6x2 Rigid, 6x4 Rigid, 6x4 Tractor Head, 6x4 Heavy Rigid dan 6x4 Heavy Tractor Head. UD Trucks selalu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk serta layanan purna jualnya sehingga mampu menjadi solusi utama bagi kebutuhan transportasi pelanggan. Fasilitas Produksi Pada bulan Oktober 2016, bekerja sama dengan PT Gaya Motor, telah dioperasikan fasilitas IKD incompletely knocked down untuk perakitan Quester. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan supply serta menunjang penguatan brand UD Trucks serta daya saing dan posisinya dalam segmen kendaraan komersial nasional. Dengan bantuan UD Trucks Indonesia Investments sebagai prinsipal, fasilitas ini menerapkan standar produksi berkelas dunia untuk menjamin dihasilkan kualitas produk yang terbaik guna menunjang kelancaran bisnis pemilik UD Trucks. Pemasaran dan Jaringan Penjualan Maraknya proyek infrastruktur yang didukung pemerintah sedikit banyak mendorong kebutuhan untuk solusi transportasi yang berkualitas dan mendukung produktivitas tinggi. Dengan penawaran produk yang lengkap untuk menjawab kebutuhan pelanggan, UD Trucks mengutamakan fokus pemasaran pada sektor infrastruktur dan konstruksi serta segmen tractor head, khususnya di pulau Jawa. Pada tahun 2016, UD Trucks menambah jaringan outletnya melalui peresmian cabang di kota Malang, sehingga keseluruhan jaringan UD Trucks menjadi 12 cabang dan 9 dealer yang dilengkapi dengan fasilitas penjualan unit, bengkel dan suku cadang. Ekspansi jangkauan cabang dan dealer berikut dukungan SDM yang professional dan layanan purna jual yang handal merupakan prioritas utama bagi UD Trucks untuk mendukung kesuksesan pemasaran produk Quester, dan akan menjadi program kerja pada tahun-tahun mendatang. Untuk mendukung kinerja penjualan, penguatan jaringan distribusi juga diiringi dengan inisiatif untuk pengembangan brand UD Truck serta memperdalam jalinan komunikasi dan hubungan dengan pelanggan. and heavy duty trucks, UD Trucks has a complete product line-up to meet all customer segments, including 4x2 Rigid, 4x2 Tractor Head, 6x2 Rigid, 6x4 Rigid, 6x4 Tractor Head, 6x4 Heavy Rigid and 6x4 Heavy Tractor Head. UD Trucks is fully committed to increase its product quality and after- sales service in order to become the leading transportation solution provider. Production Facility In October 2016, in cooporation with PT Gaya Motor, a new IKD incompletely knocked down facility began its operations for Quester assembly. This strategic move is expected to accelerate product inventory availability and will further enhance the UD Trucks brand, as well as its competitiveness and positioning within the national commercial vehicle market. With the support of UD Trucks Indonesia Investments as the brand principal, the facility applies world-class production standards to deliver best quality products for the smooth operation of businesses using UD Trucks. Marketing and Sales Network An increasing number of government-backed infrastructure projects have pushed demand for reliable and high productivity transportation solutions. By offering an extensive product line to satisfy the customers’ needs, UD Trucks focuses on serving the infrastructure and construction sectors as well as the tractor head segment, especially in Java. In 2016, UD Trucks expanded its network by opening a new branch in Malang, therefore the UD Trucks network consisted of 12 branches and 9 dealers, fully equipped with sales, service and spare parts facilities. The expansion of branch and dealer coverage with support of strong human resources and after sales capabilities becomes UD Trucks’ main priority to support marketing activities for Quester and will continue to be an important working agenda in the coming years. To support a sustainable sales performance, the network expansion strategy is complemented with initiatives in brand value development as well as customer communication and relationship. GRUP MOBIL AUTOMOBILE GROUP Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 141 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Pangsa Pasar Pada tahun 2016, UD Trucks berhasil mendongkrak kinerja pencapaian pangsa pasar di segmen medium dan heavy duty trucks sebesar 11, dimana pada tahun sebelumnya UD Trucks merebut pangsa pasar sebesar 4. Perbaikan kinerja terjadi di semua segmen, UD Trucks berhasil merebut pangsa pasar 6x2 Rigid sebesar 12 pada tahun 2016, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4. Di kelas 6x4 RT berhasil merebut pangsa pasar 14 yang pada tahun sebelumnya sebesar 4. Pada pasar Tractor Head, UD Trucks berhasil mendapatkan share 20 dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar 12. Perbaikan kinerja tersebut didorong oleh respon positif pasar terhadap produk Quester. Kinerja Penjualan Pada tahun 2016, UD Trucks mencapai penjualan sebesar 1.800 unit, atau meningkat 221 dibandingkan tahun sebelumnya 560 unit. Realisasi penjualan yang meningkat signifikan disebabkan karena keberhasilan penetrasi pasar khususnya terhadap customer besar corporate serta di dukung distribusi unit yang sudah mulai lancar. Rencana Tahun 2017 Program pembangunan infrastruktur dasar oleh Pemerintah telah berhasil memberikan dampak yang signifikan pada kegiatan perekonomian dan bisnis serta membangun optimisme pertumbuhan bisnis yang lebih baik di tahun-tahun mendatang. UD Trucks bertekad memanfaatkan peluang ini untuk berfokus pada segmen bisnis infrastruktur dan juga tetap mempertahankan bisnis logistik yang telah menjadi tulang punggung usaha selama ini. Pada tahun 2017, UD Trucks akan melakukan penetrasi pada segmen medium low untuk mengimbangi kekuatan bisnis saat ini di segmen Medium Duty On-Road. Mengingat bahwa efisiensi truk merupakan kriteria utama dalam investasi pelanggan, maka UD Trucks akan mengembangkan strategi pendekatan berdasarkan diferensiasi dan fokus sesuai target konsumen dan bertransformasi dari yang semula hanya usaha penjualan truk menjadi mitra usaha pelanggan dalam penyediaan solusi menyeluruh total solution untuk memaksimalkan nilai investasi dan operasional bisnis. Market Share During 2016, UD Trucks significantly improved its overall market share performance in the medium and heavy duty trucks segment to 11, increase from 4 in the previous year. Improvement in market ranking was consistent across all segments. For the 6x2 rigid segment, UD Trucks gained 12 of total market in 2016, compared to 4 in the previous year. For the 6x4 RT class, UD Trucks’ share was 14, up from 4 in the year before. For the Tractor Head market, UD Trucks gained 20 share, higher than last year, which was 12. The improved performances are indications of positive market response to Quester products. Sales Performance In 2016, UD Trucks booked total sales of 1,800 units, 221 higher from 560 units in the previous year. The driving factors for the significant sales increase are the successful market penetration, particularly in the corporate customer segment and gradually better operation of the distribution system. Plans for 2017 The Government’s basic infrastructure development program has stimulated economic and business activities, and has also built optimism for better business growth in the subsequent years. UD Trucks is committed to leverage on this opportunity and focus on the infrastructure sector whilst maintaining its logistics business that has served as the backbone of the business. In 2017, UD Trucks will start to penetrate the medium low segment in order to balance its business portfolio, which is currently concentrated in the Medium Duty On-Road segment. Considering that truck efficiency is the main buying criterion for customers, UD Trucks will develop differentiated and focused value propositions to target specific customer segment, and also shifting the business focus from selling trucks to becoming a partner in providing total solutions to maximize investment value and business operation. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 142 Peugeot Astra, melalui anak perusahaan PT Tjahja Sakti Motor TSM yang berperan sebagai importir tunggal, memegang hak penjualan untuk memasarkan berbagai model kendaraan roda empat bermerk Peugeot di Indonesia, dengan didukung oleh Peugeot Sales Operation PSO untuk kegiatan distribusi. Produk dan Jasa Pada tahun 2016, PSO memfokuskan penjualan beberapa model yang telah dikenal oleh pengguna setia Peugeot, karena tidak ada model baru yang diperuntukkan pasar di Asia untuk saat itu. Fasilitas Produksi TSM melakukan impor seluruh mobil Peugeot dalam kondisi utuh CBU – completely built up sehingga tidak memiliki fasilitas produksi. Pemasaran dan Jaringan Penjualan Peugeot mengedepankan fokus bisnis pada upaya efisiensi dan optimalisasi operasional sebagai strategi untuk menghadapi kondisi pasar otomotif domestik yang lemah. Jaringan distribusi Peugeot terdiri dari 9 outlet yang menyediakan layanan penjualan dan purna jual yang handal bagi pemilik mobil dalam cakupan area nasional. Pangsa Pasar Secara persentase, pangsa pasar Peugeot tidak signifikan. Situasi pasar otomotif pada tahun 2016 yang tidak begitu berbeda dari tahun sebelumnya, tidak banyak membantu volume penjualan pada tahun ini. Kinerja Penjualan Ditengah kondisi pasar otomotif yang masih melemah, Peugeot mampu mencatatkan penjualan sebanyak 41 unit pada tahun 2016 2015: 40 unit. Peugeot Astra, through its subsidiary PT Tjahja Sakti Motor TSM as the sole importer, holds the right to sell and market a range of models of four-wheeler vehicles from Peugeot in Indonesia, supported by Peugeot Sales Operation PSO for its distribution. Products and Services In 2016, PSO focused on selling selected models that are already known to loyal customers of Peugeot, because there are no new models designated for the Asian markets at the time. Production Facilities TSM imports all Peugeot cars in CBU completely built up form, thus not requiring a production facility. Marketing and Sales Network Peugeot emphasizes the business focus on operational optimization and efficiency initiatives as the strategy to deal with a weak local automotive market. Peugeot’s distribution network consists of 9 outlets offering reliable sales and after- sales services to car owners with a national coverage. Market Share In percentage term, Peugeot’s market share is insignificant. The automotive market in 2016, which was relatively unchanged from the previous year, was not conducive to an improved overall sales volume. Sales Performance Amid a sluggish automotive market, Peugeot managed to record sales of 41 units in 2016 2015: 40 units. GRUP MOBIL AUTOMOBILE GROUP Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 143 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Rencana Tahun 2017 Dalam menghadapi kondisi pasar yang penuh tantangan, TSM mengutamakan kegiatan operasional yang sempurna di seluruh jaringan agar senantiasa memberikan layanan terbaik bagi para pemilik mobil untuk mempertahankan kepercayaan mereka pada brand Peugeot. BMW BMW Sales Operation BSO adalah divisi usaha Grup Astra yang merupakan salah satu main dealer BMW, dengan hak untuk menjual mobil dan menyediakan layanan purna jual bekerja sama dengan BMW Indonesia sebagai distributor tunggal di Indonesia. Produk dan Layanan BSO mendukung BMW Indonesia dalam memasarkan ragam pilihan mobil BMW yang memberikan pemiliknya pengalaman berkendara yang eksklusif. BSO juga menyediakan layanan purna jual yang lengkap dan bernilai tambah untuk pengguna mobil BMW, mencakup jasa pemeliharaan dan perawatan, klaim garansi, jasa perawatan kendaraan di rumah home service, overhaul dan perbaikan bodi mobil, serta penyediaan suku cadang, aksesoris dan merchandise. Pemilik mobil BMW juga diberikan ketenangan dan kenyamanan berkendara dengan layanan darurat 24-jam di jalan raya yang tersedia melalui kerja sama dengan AstraWorld. Pada tahun 2016, BMW kembali meluncurkan produk-produk baru yang menarik, terdiri dari dua model baru yaitu BMW X1 dan BMW i8. Fasilitas Produksi Sebagai dealer, BSO tidak melakukan kegiatan produksi. Pemasaran dan Jaringan Penjualan Jaringan operasional BSO terdiri dari kantor pusat beserta 8 kantor cabang yang memberikan layanan berkualitas bagi konsumen pengguna mobil BMW di Indonesia. Sebanyak empat cabang berlokasi di wilayah Jabodetabek, yaitu Sunter, TB Simatupang, Pluit dan Serpong, sedangkan empat cabang lainnya melayani pelanggan Semarang, Surabaya, Denpasar, Makassar. Plans for 2017 In addressing the challenging market conditions, TSM emphasizes operational excellence across its network in order to sustain the best service standards for car owners and retain their trust in the Peugeot brand. BMW BMW Sales Operation BSO is a business division of Astra Group that is one of main dealers, selling BMW cars and provide after-sales services, in cooperation with BMW Indonesia as the sole distributor in Indonesia. Products and Services BSO supports BMW Indonesia in marketing a wide selection of BMW cars to provide its owners with an exclusive driving experience. BSO offers comprehensive and value-added after-sales services for BMW car owners, covering regular maintenance, warranty claims, home service, overhaul and body repair, and also selling original spare parts, accessories and merchandise. BMW car owners also enjoy maximum comfort and peace of mind with 24-hour emergency road assistance in cooperation with AstraWorld. In 2016, BMW launched new and attractive products, consisting of two new models BMW X1 and BMW i8. Production Facilities As a dealer, BSO does not engage in production activities. Marketing and Sales Network BSO operates a network consisting of the head office and 8 branches to deliver prime quality services for BMW car owners in Indonesia. Four branches are located within the Jabodetabek area, which are Sunter, TB Simatupang, Pluit and Serpong, while the other four branches serve customers in large cities and surrounding areas of Semarang, Surabaya, Denpasar, Makassar. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 144 Lima kantor cabang, yaitu Sunter, TB Simatupang, Semarang, Surabaya dan Makassar, telah beroperasi dengan fasilitas VSP Vehicle, Service, Parts dan memberikan layanan penjualan dan purna jual secara lengkap. Dua cabang lainnya, yaitu Pluit dan Denpasar, baru saja dikembangkan menjadi cabang VSP pada tahun 2016. Cabang Serpong, yang hanya dapat melayani penjualan mobil akan ditingkatkan statusnya menjadi cabang VSP pada awal tahun 2017. Pangsa Pasar Pangsa pasar BSO, dalam usahanya sebagai salah satu dealer BMW di Indonesia, diukur berdasarkan kontribusi yang disumbangkan terhadap keseluruhan penjualan kendaraan BMW di Indonesia. Dengan komitmen untuk senantiasa mengedepankan operational excellence, serta peningkatan proses kerja, kompetensi karyawan, dan jalinan hubungan yang erat dengan pelanggan, pada tahun 2016, BSO telah berhasil mencatat pencapaian tertinggi untuk angka penjualan diantara para dealer BMW lainnya, dengan kontribusi sebesar 43 dari total penjualan seluruh dealer BMW di Indonesia. Demikian pula untuk layanan purna jual, BSO berhasil meraih posisi kepemimpinan dengan porsi sebesar 48 dari total unit entry BMW nasional, dan diproyeksikan jumlah tersebut semakin bertumbuh di tahun-tahun mendatang dengan peningkatan status seluruh jaringan cabang BSO menjadi fasilitas VSP. Kinerja Penjualan BSO telah memulai transformasi proses bisnis sejak tahun 2014, yang mencakup perubahan budaya bisnis, strategi pemasaran, penjualan dan purna jual, yang juga dilengkapi dengan penguatan teknologi informasi, dengan tujuan untuk mempererat hubungan dengan pelanggan. Untuk Five branches, which are Sunter, TB Simatupang, Semarang, Surabaya and Makassar, operated with VSP Vehicle, Service, Parts facilities for complete sales and after-sales capabilities. Two other branches, Pluit and Denpasar, were newly developed into VSP branches in 2016. The Serpong branch, which was equipped with sales facility, will be developed to VSP status in early 2017. Market Share As a BMW dealership operation in Indonesia, BSO measures market share in terms of its contribution to total sales of BMW cars in Indonesia. With a commitment to constantly deliver operational excellence, work process improvements, people competency and customer intimacy, in 2016, BSO set a new record for the highest sales figure among other BMW dealers, with a contribution of 43 from all BMW dealers’ total sales in Indonesia. Further, BSO has secured the market leadership position with a share of 48 from the total of national BMW unit entry in after-sales service, which is forecasted to grow further in subsequent years given the initiative for full upgrade of all BSO branch network to VSP status. Sales Performance Since 2014, BSO initiated a business process transformation to build customer intimacy by changing the business culture, as well as marketing, sales and after-sales strategies, combined with strengthening information technology capabilities. In 2016, BSO’s business focus is to emphasize a service GRUP MOBIL AUTOMOBILE GROUP Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 145 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 tahun 2016, fokus bisnis BSO adalah menekankan budaya service excellence, yang akan melengkapi proses transformasi bisnis dari struktur dealer yang berorientasi pada kegiatan penjualan menjadi perusahaan yang memberikan solusi untuk mewujudkan gaya hidup yang berkualitas “to be a premium lifestyle solution provider”. Langkah strategis ini dilakukan untuk merespon tantangan dalam menghadapi tingginya persaingan di sektor otomotif, baik dari merek-merek mobil lain secara eksternal maupun sesama dealer BMW lainnya secara internal. Dengan menghadirkan layanan purna jual yang senantiasa terjaga baik, BSO berupaya untuk memenangkan kepuasan dan loyalitas para konsumen setia BMW serta mengubah persepsi pelanggan terhadap diskon demi keunggulan layanan yang berkualitas prima. Rencana Tahun 2017 BSO akan menyelesaikan proses optimalisasi jaringan distribusi pada tahun 2017 dengan peningkatan status VSP pada cabang Serpong, sehingga seluruh outlet yang beroperasi akan memiliki kekuatan kapabilitas penjualan dan purna jual yang komprehensif. Penguatan jaringan diiringi dengan rencana kerja dari sisi penjualan untuk melakukan penetrasi pasar yang lebih maksimal, dengan mengandalkan beberapa model kendaraan yang telah disambut baik oleh konsumen, antara lain seperti X1 series dan 2 seri lagi yang rencananya akan mulai dijual di Januari 2017 yaitu BMW 730Li SKD, dan The All-new BMW 5 Series. Pada tahun 2017 BSO akan mengerahkan seluruh kekuatan purna jual sebagai salah satu pilar utama bisnisnya, dan bersamaan dengan seluruh kekuatan di area penjualan BSO ke depan mempertahankan posisi yang telah diraihnya pada tahun 2016 yaitu dealer BMW terbaik di Indonesia. Dengan transformasi bisnis yang telah bergulir, target jangka panjang BSO adalah untuk mempertahankan fokus bisnis yang berimbang antara kinerja penjualan dan purna jual dalam rangka menghasilkan optimalisasi pendapatan dan profitabilitas untuk meraih pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan. excellence culture, to complete the business transformation from a sales-oriented dealer to an organization with a goal “to be a premium lifestyle solution provider”. This strategic initiative was undertaken to respond to challenges in facing intensive competition in the automotive industry, from both other car brands externally and also internally among other BMW dealers. By consistently delivering superior after-sales services, BSO works to win the loyalty and satisfaction of BMW customers, ultimately shifting the customer’s perception away from discounting and in favor of receiving premium services from their favorite car brand. Plans for 2017 BSO will complete the branch network enhancement initiative in 2017 by upgrading the last branch Serpong to VSP status, thus allowing all outlets to operate with full sales and after-sales facilities. This network strength is reinforced with marketing work plans that aim to maximize market penetration, by leveraging selected models that have grabbed customer interest, including the X1 series and the other two new models, BMW 730Li SKD and the All-new BMW 5 series, which are scheduled to be sold beginning in January 2017. For 2017, BMW will utilize all of its after sales function as one of its core business pilars. BSO will mobilize all of its strength in the sales area to maintain its position achieved in 2016. Following the ongoing business transformation, BSO’s long-term target is to sustain a balanced focus of sales and after-sales performance for the business in order to optimize revenue generation and profitability to maintain sustainable growth. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 146 MOTOR HONDA SEPEDA HONDA MOTORCYCLES PT Astra Honda Motor AHM adalah perusahaan patungan yang didirikan oleh Perseroan dan Honda Motor Company Ltd., dengan kepemilikan saham masing-masing 50. AHM memproduksi, mendistribusikan dan memasarkan sepeda motor Honda untuk konsumen domestik di Indonesia dan pasar ekspor, serta didukung oleh Honda Sales Operation HSO sebagai salah satu main dealer yang bertanggung jawab atas kegiatan penjualan sepeda motor dan suku cadang Honda serta layanan purna jual di Indonesia. Produk dan Jasa AHM menawarkan tiga kategori sepeda motor di Indonesia, yaitu motor bebek cubunderbone, skuter matik AT scooter dan motor sport. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen motor domestik yang sangat luas, AHM senantiasa menyediakan ragam pilihan model yang sangat bervariasi, dan pada tahun 2016 kembali meluncurkan 16 model baru, termasuk penyegaran model strategis: Honda Beat sebagai volume maker dan empat model sepeda motor besar. Salah satu mahakarya model terbaru unggulan dalam kategori motor sport, yaitu: CBR 250 RR merupakan hasil karya dari perpaduan teknologi Honda Motor dan kemampuan ahli local engineering serta fasilitas produksi yang dilengkapi dengan teknologi manufaktur terdepan AHM. Fasilitas Produksi AHM memiliki fasilitas produksi dengan kapasitas terpasang sebesar 5,8 juta unit per tahun. Tak hanya mengelola salah satu kemampuan produksi terbesar dalam jaringan global sepeda motor Honda, namun AHM juga telah melengkapi pabrik terbarunya dengan kemampuan teknologi terdepan PT Astra Honda Motor AHM is a joint venture company established by the company and Honda Motor Company Ltd. with a shareholding composition of 50 each. AHM manufactures, distributes and markets Honda motorcycles for the domestic market in Indonesia and export market. AHM is supported by Honda Sales Operation HSO as one of the main dealers responsible for sales of Honda motorcycles and spare parts and after sales services in Indonesia. Products and Services AHM offers three categories of motorcycles in Indonesia, which are cubunderbone, AT scooter and sport type. To fulfill a range of demands from the local motorcycle consumers, AHM consistently provides an extensive selection of models, and in 2016 introduced 16 new models, including refreshment of strategic models: Honda Beat as a volume maker and four big bike models. A masterpiece, the newest motor sport model CBR 250 RR, is a testimony of the collaborative union of Honda Motor’s technology and local engineering capability, produced in the most advanced manufacturing technology in AHM’S factories. Production Facility AHM operates production facilities with total installed capacity of 5.8 million units per year. This represents not only one of the largest production capabilities within Honda motorcycle’s global business network, but AHM has also equipped its newest plant with competitive and advanced Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 147 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 yang kompetitif. Keunggulan produksi ini mencerminkan strategi untuk memimpin pasar sepeda motor nasional serta berekspansi pada pasar global. Proses pengembangan produk AHM yang berkualitas senantiasa mengedepankan strategi inovasi berbasis teknologi mutakhir dengan keunggulan biaya produksi yang kompetitif. Lini produk sepeda motor Honda dengan model yang variatif dan memenuhi kebutuhan pasar secara nilai, kualitas dan harga ini menjadi bukti akan keahlian local engineering dan teknologi Honda untuk senantiasa menghadirkan model- model yang modern dan dinamis dengan dilengkapi teknologi mesin serta fitur-fitur fungsional dan keamanan terdepan di industri nasional. Beberapa terobosan inovasi tersebut antara lain penggunaan mesin berteknologi eSP enhanced Smart Power, sistem full injection FI dan idling stop system ISS yang bertenaga, irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan, combi brake system CBS, combined antilock braking system Combi ABS, side stand switch dan parking brake lock sebagai fitur keselamatan, serta penggunaan lampu-lampu LED yang lebih terang namun hemat energi listrik. Pemasaran dan Jaringan Penjualan Jaringan distribusi nasional sepeda motor Honda mencakup lebih dari 1.700 dealer, serta didukung oleh lebih dari 3.700 bengkel resmi AHASS dan lebih dari 8.100 gerai suku cadang. Untuk menunjang pelayanan bagi konsumen eksklusif untuk lini produk baru motor sport, AHM meluncurkan konsep pemasaran baru dengan Big Wing outlet yang berorientasi pada penjualan dan pelayanan motor premium Honda. technology. This production strength reflects a strategy for the leadership of the national motorcycle market and global market expansion. AHM runs a product development strategy based on continuous innovation as well as applied new manufacturing technology and strong cost leadership. Honda’s motorcycle product offering, comprising a broad range of models that fulfill market expectations in terms of value, quality and price, is proof of Honda’s technology and local engineering capabilities to present new modern and dynamic models combined with engine technology and the industry’s best functional and safety features. A number of these innovative breakthroughs include the use of enhanced Smart Power eSP technology engines, full injection FI system and idling stop system ISS that is powerful, fuel-efficient and environmentally-friendly, combi brake system CBS, combined antilock braking system Combi ABS, side stand switch and parking brake lock as safety features, as well as brighter yet economical LED lighting. Marketing and Sales Network Honda motorcycle national distribution network covers more than 1,700 dealers, and is supported by more than 3,700 authorized AHASS service stations and more than 8,100 parts shops. To deliver premium services for exclusive customers of the new motor sport products, AHM launched a new marketing concept with its Big Wing outlets for handling sales and services of Honda’s premium motorcycles. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 148 Dalam semangat “One Heart” dengan pelanggan, seluruh jaringan Honda memberikan dedikasi dan komitmen yang kuat untuk menghadirkan layanan terbaik Astra dan kepuasan yang maksimal bagi pelanggan. Dengan Honda Customer Care Center sebagai sistem pengelolaan pelanggan, setiap pelanggan mendapatkan jaminan akan keseragaman dan standarisasi layanan Astra yang diberikan pada keseluruhan jaringan Honda di seluruh pelosok Indonesia. Pangsa Pasar Sepeda motor Honda tetap menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Walaupun kinerja penjualan sepeda motor nasional melemah, persentase penurunan volume penjualan sepeda motor Honda tidak sedalam penurunan industri. Setelah mencatatkan prestasi terbaik dalam peraihan pangsa pasar sebesar 69 pada tahun 2015, pencapaian tersebut semakin menguat menjadi 74 pada tahun 2016. Kinerja Penjualan Penurunan volume penjualan sepeda motor secara nasional terus berlanjut di tahun 2016, dengan sekitar 5,9 juta unit sepeda motor dibandingkan dengan 6,5 juta unit terjual pada tahun 2015 atau penurunan sebesar 8. Konsistensi dalam meluncurkan model-model baru yang menarik dan didukung kualitas jaringan sepeda motor Honda di Indonesia With the spirit of being “One Heart” with the customers, Honda’s operational network is fully dedicated and committed to presenting the best service and customer satisfaction that Astra is known for. With the Honda Customer Care Center assuming the role of customer management system, all customers are guaranteed to receive uniform and standardized Astra services across the entire Honda network in all areas of Indonesia. Market Share Honda motorcycle continues to be the preferred choice for Indonesian consumers. Even though there was a contraction of the national motorcycle sales volume, Honda’s overall sales decline was maintained relatively better than the industry average. After record-breaking achievement in terms of market share with 69 in 2015, this performance was further strengthened to 74 in 2016. Sales Performance The weakening of the national motorcycle sales persisted in 2016, with approximately 5.9 million units of motorcycles sold compared to 6.5 million units in 2015 or declining by 8. The consistency of launching new and attractive models, and support from the Honda motorcycle network to deliver the best level of service in Indonesia were factors allowing AHM SEPEDA MOTOR HONDA HONDA MOTORCYCLES Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 149 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 dalam memberikan layanan terbaik, menyebabkan kinerja penjualan Honda di pasar domestik dapat bertahan dengan sekitar 4,4 juta unit dibandingkan dengan 4,5 juta unit setahun sebelumnya, atau hanya turun 2. Setelah berhasil menembus pasar ekspor pada tahun 2015, penjualan ekspor di tahun 2016 bertumbuh 126 menjadi 59.311 unit sepeda motor CBU dan 106.730 mesin dan komponen, dengan tujuan Filipina, Vietnam, Malaysia dan lainnya. Rencana Tahun 2017 Tren pelemahan pasar sepeda motor nasional telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir sejalan dengan pelemahan kondisi ekonomi. AHM masih melihat belum adanya pertumbuhan yang signifikan di tahun 2017, sedangkan pola pertumbuhan akan terkait erat dengan pergerakan kondisi perekonomian di tahun-tahun mendatang. Menyikapi kondisi ini, Honda akan berupaya untuk mempertahankan posisi kepemimpinan pasar, keunggulan biaya produksi yang kompetitif dan kemampuan teknologi terdepan sebagai strategi pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan. Berlandaskan pada komitmen untuk mewujudkan mimpi pelanggan setia Honda, AHM senantiasa mengembangkan jaringan secara intensif dan komprehensif, termasuk pengembangan kemampuan local engineering dan QCD pada pemasok Honda, serta keselarasan kualitas dan kuantitas produksi yang berkesinambungan, sehingga seluruh rantai nilai Honda menjadi lebih optimal dan bersaing. to maintain sales performance in the domestic market at 4.4 million units compared to 4.5 million units in the previous year, or down only by 2. After successfully penetrating the export market in 2015, export sales in 2016 grew 126 to 59,311 units of CBU motorcycles and 106,730 engines and components, to the Philippines, Vietnam, Malaysia and other countries. Plans for 2017 The declining trend in the national motorcycle market has continued in the past several years in line with the weakening of the economy. AHM estimates that there will be insignificant growth in 2017, whereas future growth patterns will be tightly correlated with economic conditions in the coming years. To address these conditions, Honda will strive to maintain its market share, cost and technology leadership advantages as its strategy for sustainable business growth. With commitment to realize loyal Honda customers’ dreams, AHM continually implements intensive and comprehensive network development initiatives, including enhancing local engineering capabilities and QCD of Honda suppliers, as well as sustainable production quantity-quality alignment, thus rendering the entire Honda value chain more optimal and competitive. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 150 KOMPONEN OTOMOTIF PRODUSEN AUTOMOTIVE COMPONENT MANUFACTURER PT Astra Otoparts Tbk AOP adalah anak perusahaan Astra yang merupakan produsen dan distributor berbagai produk komponen otomotif untuk pasar domestik dan internasional, dengan struktur usaha yang terdiri dari 42 unit bisnis, anak perusahaan dan perusahaan asosiasi serta perusahaan patungan joint venture di bidang komponen otomotif. Saham AOP telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapasitalisasi pasar pada akhir tahun 2016 sebesar Rp9,9 triliun. Produk dan Layanan AOP memproduksi dan mendistribusikan beragam jenis dan variasi produk komponen dan suku cadang yang berkualitas untuk kendaraan bermotor roda empat maupun roda dua. Lini produk yang ditawarkan termasuk berbagai jenis produk electrical, engine, body chassis, power train dan lain-lain. Pada tahun 2016, AOP telah mengembangkan dan meluncurkan berbagai produk baru untuk disuplai ke APM, seperti kursi penumpang untuk kendaraan komersial dan truk, Sun Visor, Power Sliding Door dan Rear Fog Lamp untuk kendaraan roda empat, Idle Start Stop System untuk kendaraan roda dua. Untuk melengkapi portofolio produk di after market, AOP meluncurkan ban Aspira Premio yang merupakan hasil kerja sama dengan pabrikan ban italia, Pirelli, terdiri dari 3 tipe ban yaitu Urbano, Sportivo dan Sportivo RS: aki GS Astra tipe ISS Idling Stop System untuk roda empat, Aki stationary untuk PT Astra Otoparts Tbk AOP is a subsidary of Astra that manufactures and distributes a large variety of automotive component products for the domestic and international markets, through its business structure made up of 42 business units, subsidiaries and associated companies as well as joint ventures in the automotive component business. AOP shares are listed in the I ndonesia Stock Exchange, with market capitalization reaching Rp9.9 trillion at the end of 2016. Products and Services AOP produces and distributes an extensive type and variety of quality components and spare parts for both four-wheeler and two-wheeler vehicles. Its product offerings include various electrical, engine, body chassis, power train and other products. In 2016, AOP developed and introduced a range of new products to be supplied to OEM customers such as, seats for commercial cars and trucks, Sun Visor, Power Sliding Door and Rear Fog Lamp for passenger cars, and Idle Start Stop System for motorcycles. To enrich the product portfolio in the after market, AOP launched Aspira Premio tires, consisting of three types: Urbano, Sportivo, and Sportivo RS; GS Astra battery with ISS Idling Stop System for four-wheeler vehicles: Stationary Battery for the telecommunication Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 151 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 industri telekomunikasi, UPS dan panel surya, aki Quantum Federal untuk kendaraan roda dua, Aspira Solid Tire untuk forklift, pelek roda empat yang dirancang sendiri, dan Audio Head Unit untuk kendaraan roda empat. Selain itu, AOP juga mengembangkan beberapa varian kendaraan mini traktor dengan merek Wintor untuk pemakaian khusus di perkebunan seperti X-plorer Composter dan X-plorer Triangle, dan unit Wintor ini juga telah diekspor ke Malaysia. Fasilitas Produksi Mengingat kondisi sektor otomotif nasional belum bertumbuh signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan belum melampaui volume tertingginya, maka AOP belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi kapasitas terpasang pada fasilitas produksi yang telah berjalan. Namun demikian, peluang investasi tetap menjadi prioritas utama bagi AOP untuk produk-produk baru dengan prospek penjualan yang menjanjikan ke depan. Pada tahun 2016, AOP telah memulai kegiatan operasional pada beberapa fasilitas produksi baru, antara lain: • Pabrik pertama Bridgestone Astra Indonesia di Purwakarta, Jawa Barat, yang memproduksi komponen anti vibrasi untuk kendaraan roda empat. industry, UPS and Solar Panel; Quantum Federal battery for motorcycles, Aspira Solid Tire for forklifts, and Audio Head unit for passenger cars. In addition, AOP also developed several variants of mini tractors marketed under the brand Wintor, for specific use in farmsplantations, consisting of X-plorer Composter and X-plorer Triangle, the first unit has been exported to Malaysia. Production Facilities As the national automotive sector was not able to register significant growth in the past few years to break the highest recorded market volume figures, AOP has no immediate plans for capacity expansion at its current operational production facilities. However, investment opportunities remain as a strategic priority for AOP, specifically for new products with promising sales potential in the future. In 2016, AOP started commercial operations at newly completed production facilities, including: • The first Bridgestone Astra Indonesia factory in Purwakarta, West Java, to produce anti-vibration component for four-wheeler vehicles. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 152 • Pabrik pertama Aisin Indonesia Automotive dan Advic Manufacturing Indonesia di kawasan KIC Kerawang, Jawa Barat, yang mana kedua pabrik ini masing-masing memproduksi body part dan engine part, brake system serta automatic power sliding door. • Peresmian produk TD Automotive Compressor Indonesia di MM 2100 Cikarang Jawa Barat yang memproduksi komponen kompresor AC mobil dengan clucth. Pemasaran dan Jaringan Distribusi AOP telah dikenal sebagai produsen suku cadang berkualitas prima di pasar global, yang melayani segmen pasar pabrikan otomotif OEMOriginal Equipment for Manufacturer serta pasar suku cadang pengganti REMReplacement Market. Di pasar domestik, AOP memiliki pelanggan pabrikan otomotif terkemuka di mancanegara, yang terdiri dari Astra Honda Motor, Yamaha Motor Manufacturing Indonesia, Suzuki Motor Indonesia dan Kawasaki Motor Indonesia untuk segmen kendaraan roda dua, serta Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Astra Daihatsu Motor, Isuzu Astra Motor Indonesia, UD Trucks, Honda Prospect Motor, Indomobil Suzuki International, Krama Yudha Tiga Berlian, Hino Motors Manufacturing Indonesia, Hyundai, KIA dan Nissan Motor Indonesia untuk segmen kendaraan roda empat atau lebih. • The first factory for Aisin Indonesia Automotive and Advic Manufacturing Indonesia located in Kawasan KIIC Karawang,West Java. Each of the two factories produce body parts and engine parts, brake systems as well as automatic power sliding doors. • The inauguration of the TD Automotive Compressor Indonesia factory in MM 2100 Cikarang West Java, to produce AC compressor components for cars with a clutch. Marketing and Distribution Network AOP has established a reputation as a good quality components producer in the global markets, serving the Original Equipment for Manufacturer OEM segment as well as the Replacement Market REM. In the domestic market, AOP has leading international automotive brands producers as its customers, including Astra Honda Motor, Yamaha Motor Manufacturing Indonesia, Suzuki Motor Indonesia and Kawasaki Motor Indonesia for the two-wheeler automotive segment, and Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Astra Daihatsu Motor, Isuzu Astra Motor Indonesia, UD Trucks, Honda Prospect Motor, Indomobil Suzuki International, Krama Yudha Tiga Berlian, Hino Motors Manufacturing Indonesia, Hyundai, KIA and Nissan Motor Indonesia for the four-wheeler vehicle segment. PRODUSEN KOMPONEN OTOMOTIF AUTOMOTIVE COMPONENT MANUFACTURER Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 153 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 AOP juga melayani konsumen pasar suku cadang pengganti atau REM dengan jangkauan distribusi nasional yang luas dan terus berkembang secara berkesinambungan. Pengembangan di tahu 2016 dilakukan dengan pembukaan kantor penjualan di Cikampek serta penambahan dua dealer utama di Ambon dan satu dealer utama di Banjarmasin. Pada akhir tahun 2016, jaringan distribusi AOP terdiri dari 24 kantor penjualan di area Jawa, Bali dan Manado dan 52 dealer utama di area luar Jawa dan Bali. Kekuatan distribusi ini juga ditunjang dengan 363 gerai ShopDrive sebagai jaringan distribusi ritel modern yang secara khusus melayani kebutuhan berbagai produk komponen otomotif, seperti aki, pelumas, dan shock absorber dan berbagai suku cadang fast moving lainnya diseluruh wilayah Indonesia. Bisnis ritel ShopDrive juga dilengkapi dengan layanan 24 jam melalui call center ShopDrive 15000-15 dan online chat untuk memenuhi segala kebutuhan pelanggan melalui konsep belanja yang cepat, praktis, terjangkau dan dekat dengan konsumen. Penjualan ekspor untuk produk-produk AOP berada di bawah pengawasan International Trading Division, dengan didukung kantor perwakilan yang berlokasi di Dubai. Dengan reputasi sebagai salah satu perusahaan perdagangan komponen otomotif terbesar di Asia Tenggara, AOP saat ini telah menjangkau lebih dari 30 negara di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin dan Eropa. AOP also serves the REM segment through an extensive national distribution coverage, which continues to be expanded. Expansion for 2016 included the opening of a new sales office in Cikampek and the addition of two main dealers in Ambon and one main dealer in Banjarmasin. By the end of 2016, AOP has a distribution network in operation comprising of 24 sales offices in Java, Bali and Manado as well as 52 main dealers serving areas outside Java and Bali. This distribution strength is also supported by 363 ShopDrive outlets that make up a modern retail distribution network, specifically supplying a variety of automotive components such as batteries, lubricants and shock absorbers and other fast-moving spare parts throughout Indonesia. The ShopDrive retail operation is equipped with 24 hour service through call center ShopDrive 15000-15 and online chat to fulfill all customers needs through a shopping concept that is fast, convenient, affordable,and close to customers. Export sales of AOP products are under the management of the International Trading Division, and backed by a representative office in Dubai. With a reputation as one of the largest automotive components trading companies in Southeast Asia, AOP currently markets its products in more than 30 countries across Asia Pacific, Middle East, Africa, Latin America and Europe. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 154 Pangsa Pasar Dengan ragam variasi produk komponen otomotif yang diproduksi oleh AOP, maka pengukuran pangsa pasar disesuaikan berdasarkan jenis produk. Produk aki, yang dipasarkan dengan menggunakan beberapa merek dagang yaitu GS, Incoe, Aspira dan Federal, memberikan kontribusi yang signifikan pada pendapatan AOP. Pada segmen suku cadang pengganti di pasar domestik, produk aki AOP telah meraih pangsa pasar sekitar 57 untuk roda empat, dan 46 untuk roda dua. Kinerja Penjualan Pada tahun 2016, AOP mampu meraih peningkatan kinerja keuangan yang cukup baik dari tahun sebelumnya. Kendati volume penjualan produk otomotif roda empat dan roda dua masih belum kondusif, namun demikian pelanggan pabrikan segmen roda empat maupun roda dua yang dilayani AOP mampu mempertahankan kinerja penjualan yang relatif stabil dan lebih baik dari industri nasional. Selain itu, nilai tukar Rupiah yang cukup stabil mendukung struktur biaya produksi yang lebih baik untuk menopang profitabilitas AOP. Secara garis besar, fokus bisnis pada tahun 2016 adalah melanjutkan strategi yang telah diterapkan pada tahun 2015 yakni LEAP, atau leverage position melalui pendalaman bisnis yang telah berjalan, excellence in all aspect peningkatan kesempurnaan dalam kegiatan operasional dan product based instead of process based peralihan dari bisnis berbasis menjadi bisnis berbasis produk dengan nilai tambah yang lebih baik. Melalui konsep ini, AOP selalu berupaya meningkatkan RD untuk mengutamakan produk-produk Market Share With a great variety of automotive component products being produced by AOP, market share is measured based on product type. Battery, which is marketed under different brands-GS, Incoe, Aspira and Federal, provides a significant contribution to AOP’s total revenue. In the domestic replacement market, AOP’s battery products have achieved market share of 57 for four-wheeler vehicles, and 46 for two-wheeler vehicles. Sales Performance In 2016, AOP managed to record good growth of financial performance compared to the previous year. Despite sales volumes of two-wheeler and four-wheeler automotive segments remaining sluggish, both two-wheel and four- wheel OEM customers served by AOP could maintain relatively stable sales figures and achieved a better performance than the industry average. Furthermore, a stable Rupiah rendered AOP’s production cost structure stronger, thus supporting its profitability. In general, the business focus in 2016 was to continue the strategy implemented in 2015, which is LEAP, or to leverage position by enhancing the existing businesses, excellence in all aspect operational excellence and product based instead of process based redirecting the process based business to focus on products with greater added value. With this concept, AOP strives to continually promote RD to prioritize flagship products with added value that can be PRODUSEN KOMPONEN OTOMOTIF AUTOMOTIVE COMPONENT MANUFACTURER Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 155 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 unggulan yang memiliki nilai tambah sehingga dapat dipasarkan secara independen, termasuk penetrasi untuk pasar ekspor, dalam rangka meraih pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas yang berkesinambungan. Rencana Tahun 2017 AOP memproyeksikan bahwa kondisi sektor otomotif pada tahun 2017 relatif membaik, mengingat bahwa berbagai model kendaraan baru yang diluncurkan pada tahun 2016 telah disambut dengan penuh antusiasme oleh konsumen domestik. Program kerja AOP pada tahun 2017 masih menekankan penyempurnaan kegiatan operasional dan pengembangan bisnis, berdasarkan hasil penerapan fokus strategi pada tahun 2015 dan 2016 yaitu consolidate reshape and realign. AOP percaya bahwa prospek pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun-tahun mendatang akan menunjang pertumbuhan bisnis otomotif di tanah air, dan AOP memainkan peran yang sangat strategis dalam proses pengembangan tersebut. Karenanya, AOP akan senantiasa mengembangkan peluang untuk berekspansi dan berinvestasi secara selektif dalam rangka merespon tantangan pengembangan bisnis ke depan. independently marketed, including penetration into export markets to generate sustainable revenue growth and sound profitability. Plans for 2017 AOP projects the automotive sector conditions in 2017 will be slightly better, considering the fact that there were many new models introduced in 2016 and were well received by the domestic consumer automotive. AOP’s strategy for 2017 still emphasizes operational excellence and business expansion, banking on the results of the strategic focus implemented in 2015 and 2016, which is to consolidate, reshape and realign. AOP believes that Indonesia’s growth prospects in subsequent years will support the local automotive industry to flourish, and AOP plays a strategic role in the industry’s development. Therefore, AOP will continue to capitalize on opportunities to expand and invest selectively in response to the challenges of future business development. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 156 AstraWorld memainkan dua peran penting dalam menciptakan nilai tambah bagi jajaran lini bisnis Astra. Sebagai mitra bagi para pemilik mobil yang dipasarkan oleh Astra, AstraWorld bertugas memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi para pemilik dan pengguna mobil Astra. Peran lainnya adalah sebagai mitra Contact Center dan program Customer Relations Management CRM untuk berbagai perusahaan Grup Astra, sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Layanan Bisnis AstraWorld mencakup 3 pilar utama: 1. Emergency Roadside Assistance ERA, yakni layanan bantuan darurat di jalan yang tersedia bagi mobil-mobil pelanggan Astra yang telah terdaftar sebagai anggota AstraWorld. 2. Customer Relationship Management CRM mengedepankan tiga fungsi utama, yaitu: a. Customer Insight Management untuk mengidentifikasi dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, b. Customer Experience Management untuk mengembangkan program-program dengan tujuan menciptakan pengalaman yang menyenangkan terhadap produkservis yang ditawarkan oleh Grup Astra, dan c. Channel Interactive, yakni kemampuan menyediakan saluran interaksi. AstraWorld plays two critical roles in creating added value for Astra’s business lines. As a partner to owners of vehicles that are marketed by Astra, AstraWorld is responsible for building maximum ease and convenience for both owners and users of Astra’s vehicles. Its other role is as a Contact Center and Customer Relations Management CRM partner to various Astra Group companies, in accordance with the respective needs of each individual company. Services AstraWorld’s business covers 3 main pillars: 1. Emergency Roadside Assistance ERA, which is road emergency assistance that is available to all Astra customers’ cars that are registered as AstraWorld members. 2. Customer Relationship Management CRM highlights three main functions, which are: a. Customer Insight Management, to identify and understand customer demands and needs, b. Customer Experience Management to develop programs with the aim of instilling positive experiences of Astra Group’s productsservices, and c. Channel Interactive, the ability to provide interactive channels. ASTRAWORLD ASTRAWORLD Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 157 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 3. Contact Center, sebagai sentra layanan yang dikelola untuk menjalin komunikasi dengan pelanggan melalui berbagai media saluran SMS, email, media sosial, dan menggabungkan dengan program CRM untuk menciptakan customer engagement melalui layanan yang bersifat lebih personal. Jaringan Layanan AstraWorld berkomitmen untuk mengoptimalkan jaringan layanan komunikasi dengan pelanggan. Selain menyediakan Call Center 1-500 898, email dan SMS, AstraWorld juga menyediakan jaringan komunikasi digital berupa website www.astraworld.com, dan media sosial Facebook, Twitter, serta Instagram dengan user ID AstraWorld. Jaringan komunikasi digital ini bertujuan untuk mempercepat penyebaran berbagai informasi penting mengenai layanan Astra. Selain itu, pada bulan Juli 2016 AstraWorld juga meluncurkan mobile app ANAVIGO yang bertujuan untuk memberi kemudahan berkendara selama dalam perjalanan, terutama dalam mengakses layanan Emergency Roadside Assistance ERA AstraWorld. Layanan 24-jam ERA tersedia di 27 kota- kota besar di tanah air dan dapat diakses oleh pemilik mobil Astra, baik melalui contact center AstraWorld maupun panic button di aplikasi ANAVIGO. 3. Contact Center, as the service center that is managed to build communication with customers through various channels SMS, email, social media and combined with CRM programs to create customer engagement by delivering more personal services. Service Network AstraWorld is committed to optimize its communication service network with customers. Besides access to the Call Center 1-500 898, email and SMS, AstraWorld also operates a digital communication network comprising website www.astraworld.com, as well as social media Facebook, Twitter, and Instagram with user ID AstraWorld. The digital network helps in accelerating the distribution of important information on services available from Astra. In July 2016, AstraWorld launched its mobile application ANAVIGO, which is designed to enhance driving convenience and experience, especially in accessing AstraWorld’s Emergency Roadside Assistance ERA services. The 24- hour ERA service is available in 27 large cities nationwide and is able to be accessed by Astra car owners by calling the AstraWorld contact center or pressing the panic button found in the ANAVIGO application. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 158 Kinerja Pada tahun 2016, pertumbuhan bisnis menuntut adanya ekspansi pada fasilitas contact center dan bisnis CRM yang dikelola oleh AstraWorld. Sebagai gerbang utama yang memfasilitasi terbentuknya hubungan pelanggan dengan Grup Astra, AstraWorld mengelola database pelanggan. Untuk membangun potensi agar informasi tersebut menjadi bermanfaat dalam mewujudkan pengembangan bisnis ke depan, AstraWorld mempelopori pengelolaan data tersebut dan mengarahkan kemampuan CRM menjadi suatu kekuatan baru. Selama tahun 2016, pemenuhan jumlah panggilan ERA tercatat sebesar 76.982, response time armada bantuan dapat dipertahankan walaupun jumlah panggilan dan tingkat kemacetan meningkat, serta peningkatan performa penanganan keluhan pelanggan di call center. Kerja keras dan sukses AstraWorld diakui oleh berbagai pihak eksternal melalui penerimaan penghargaan secara konsisten yaitu Indonesia Contact Center Association dan Contact Center Service Excellence Award. Performance In 2016, an expansion of the facilities used by AstraWorld for its contact center and CRM business was necessary due to continuous business growth. In serving its role as the main gateway to facilitate relationship building between its customers and Astra Group, AstraWorld manages customer database. To build the potential of making this information useful for business growth in the future, AstraWorld initiated the management of this database and redirected its CRM capabilities to become a new strength. During 2016, AstraWorld succeeded in fulfilling 76,982 calls, maintaining the response time of assistance teams despite the higher number of calls and worsening traffic congestion, as well as better performance in customer complaints handling through the call center. AstraWorld’s hard work and success are recognized by various external parties, which resulted in receiving several awards consistently, including the Indonesian Contact Center Association and Contact Center Service Excellence Award. ASTRAWORLD ASTRAWORLD Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 159 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Rencana Tahun 2017 Pada tahun 2017, AstraWorld akan mengembangkan kapasitas contact center untuk memfasilitasi kebutuhan ekspansi bisnis Astra ke depan. Selain itu juga dilakukan persiapan untuk mengarahkan fokus bisnis pada pengembangan dan pemanfaatan data yang diperkirakan akan memainkan peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan bisnis di tahun-tahun mendatang. Plans for 2017 In 2017, AstraWorld will expand the capacity of its contact center facilities to accommodate the growing needs of Astra‘s businesses in the future. In addition, preparations are made to direct business focus on developing and utilizing data, which is expected to take a critical role as the driving force for business growth in subsequent years. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 160 KEUANGAN FINANCIAL SERVICES Walaupun terjadi penurunan kualitas kredit di industri jasa keuangan, bisnis pembiayaan otomotif Astra dapat tetap membukukan kinerja yang positif Despite the deterioration of credit quality in the financial services industry, Astra’s automotive financing business was able to record a positive performance JASA Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 161 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Segmen bisnis jasa keuangan terdiversifikasi dalam empat pilar bisnis utama untuk memberikan dukungan keuangan yang kuat bagi lini bisnis Grup Astra lainnya, khususnya dengan menyediakan dukungan finansial untuk menunjang pencapaian kinerja penjualan. Fokus pada pelaksanaan manajemen risiko yang baik dan seleksi target konsumen yang cermat dapat menjaga kinerja dan kondisi keuangan yang baik. Pada tahun 2016, lini bisnis jasa keuangan menghasilkan total pendapatan bersih sebesar Rp17,8 triliun, naik dari Rp17,1 triliun pada tahun sebelumnya. Laba bersih yang disumbangkan terhadap total laba bersih Grup Astra mencapai sekitar 5, turun dari kontribusinya sebesar 25 pada tahun sebelumnya. Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan Tinjauan Industri Seperti beberapa tahun terakhir, kondisi industri jasa keuangan masih dipengaruhi oleh lesunya perekonomian nasional sebagai dampak dari krisis ekonomi global. Namun demikian, secara makro ekonomi terlihat sedikit perbaikan pada tahun 2016 dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan melanjutkan paket stimulasi ekonomi melalui pengembangan sarana infrastruktur di tanah air, Pemerintah The financial services business line is diversified into four main business pillars to deliver solid support for Astra Group’s extensive business lines, especially by providing financial support for achieving sales performance targets. Focus on robust risk management implementation and selective target customer acquisition managed to sustain healthy performance and financial position of the business. In 2016, the financial services sector generated net revenues of Rp17.8 trillion, higher than Rp17.1 trillion contributed in the previous year. Net income contribution to Astra Group’s consolidated net income is 5, or decreasing from to 25 in the previous year. Financial Services Industry Overview and Outlook Industry Overview Much like the past several years, the conditions of the financial services industry remain impacted by sluggish national economic activities as the result of global economic crisis. However, there were slight positive developments in the macro economy in 2016 relative to the previous years. By continuing the economic stimulation package focused on infrastructure development nationwide, the Indonesian peningkatan total nilai pembiayaan ACC menjadi Rp27,5 triliun pada tahun 2016 the increase in total financing value in ACC to Rp27.5 trillion during 2016 24,4 Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 162 Indonesia dapat mempertahankan stabilitas ekonomi, seperti terindikasi dengan pertumbuhan PDB yang mencapai 5,0 atau masih lebih tinggi dibandingkan 4,8 pada tahun sebelumnya. Rupiah dan tingkat inflasi juga terkendali cukup baik tanpa fluktuasi yang berarti. Bank Indonesia dapat mempertahankan iklim suku bunga rendah sepanjang tahun, bahkan suku bunga acuan telah mencapai titik terendah pada 4,75 sejak akhir bulan September 2016. Likuditas pasar juga terjaga relatif baik. Kondisi tersebut, diantaranya didukung oleh keberhasilan program amnesti pajak yang memberikan kontribusi dana repatriasi serta pendapatan pajak untuk mendukung APBN. Mengingat besarnya peran ekspor komoditas pada pendapatan negara, lonjakan harga batu bara yang terjadi pada paruh kedua 2016 juga memberikan angin segar bagi sektor pertambangan. Pergerakan harga yang lebih kondusif memacu peningkatan aktivitas pada sektor pertambangan nasional, bahkan mulai terlihat investasi pembelian alat berat untuk kebutuhan operasional tambang. Namun tak bisa disangkal bahwa belum banyak faktor penggerak yang mendorong perbaikan di sektor riil. Salah satu indikator utama ekonomi adalah penjualan di sektor otomotif. Pada dasarnya, volume penjualan otomotif masih bergerak dalam tren penurunan seperti tahun-tahun sebelumnya. Segmen kendaraan roda dua mengalami penurunan sekitar 8 dari 6,5 juta unit pada tahun 2015 menjadi hanya 5,9 juta unit, sedangkan pada segmen roda empat walau angka penjualan bergerak relatif stabil namun terdapat tren penjualan yang mulai terkonsentrasi pada model-model dengan harga yang lebih ekonomis. Memburuknya kondisi sektor riil juga dapat dilihat pada penurunan kemampuan debitur untuk membayar kewajiban kredit, yang tercermin pada peningkatan rasio non performing loan NPL sektor perbankan dan sektor jasa pembiayaan. Pada Government could sustain economic stability, as indicated by GDP growth reaching 5.0 or still stronger when compared to 4.8 in the previous year. Rupiah and inflation were managed very well, with no notable fluctuations. Bank Indonesia also maintained a low interest rate regime throughout the year; in fact, the benchmark rate touched the lowest point at 4.75 since the end of September 2016. Market liquidity was relatively favorable. One of the factors supporting these conditions was the success of the tax amnesty program in giving contribution of repatriated funds and additional tax revenue to support the national budget. With commodities export still a major source of government revenues, a drastic increase of global coal price in the second semester of 2016 was a breath of fresh air for the mining sector. Positive development in prices could stimulate increased mining activities across the country. Furthermore, there were also signs of higher investment commitments for heavy equipment necessary in mining operations. However, it is undeniable that there were limited factors that could potentially drive recovery of the real sector. An important economic indicator is automotive sales. Basically, automotive sales continued to move in a downward trend as in previous years. The two-wheeler segment experienced an 8 drop in sales from 6.5 million units in 2015 to 5.9 million units, whereas in the car segment, although stability of sales figures could be maintained, car purchases tend to be concentrated on low-ticket models. The deteriorating condition of the real sector is also evident in the worsening ability of borrowers to meet payment of their loan obligations, as reflected in higher non performing loan NPL ratio of the banking and financing services sectors. By JASA KEUANGAN FINANCIAL SERVICES Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 163 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 akhir tahun 2016, sektor perbankan menghadapi penurunan kualitas aset yang ditandai dengan kenaikan NPL yang cukup tinggi menjadi 3,2 dari 2,5 pada akhir tahun 2015 sumber: website OJK. Untuk menghadapi kondisi perekonomian yang lemah, Otoritas Jasa Keuangan OJK telah meluncurkan paket stimulasi bagi sektor jasa keuangan, diantaranya memberikan ruang gerak yang lebih fleksibel bagi sektor jasa pembiayaan dalam berekspansi lini bisnisnya. Selain itu OJK juga telah memberlakukan struktur regulasi yang mendukung perkembangan industri jasa keuangan yang lebih sehat ke depan, antara lain mengatur hal-hal terkait perlindungan konsumen, tata kelola perusahaan, self assessment dan pengendalian risiko. Prospek Industri Industri jasa keuangan berkorelasi erat dengan siklus dan fundamental perekonomian nasional. Dengan kondisi lemahnya ekonomi nasional saat ini, maka sektor industri jasa keuangan masih akan menghadapi banyak tantangan dalam jangka pendek. Salah satunya adalah tingkat persaingan yang lebih tinggi dengan tuntutan untuk pelaku bisnis jasa keuangan memperketat proses seleksi debitur dan menyasar segmen konsumen dengan kualitas kredit lebih baik. Dalam jangka panjang, industri jasa keuangan memiliki prospek pertumbuhan yang baik, didukung oleh besarnya populasi bangsa Indonesia yang memiliki tingkat pendapatan terus meningkat sebagai basis konsumen yang kuat dengan kebutuhan akan jasa transaksi perbankan, jasa pembiayaan dan investasi asuransi yang sangat beragam. Namun demikian, semakin besar pula tuntutan untuk berkembang dengan semangat berinovasi yang tinggi dalam menjalankan peran sebagai intermediasi keuangan yang menunjang kegiatan bisnis dan perdagangan di Indonesia secara lebih efektif. Persaingan yang lebih luas di tingkat global juga menjadi tantangan bagi setiap perusahaan jasa keuangan untuk mengedepankan kualitas layanan dan produk yang dipadukan dengan keamanan sistem yang terpercaya. Dalam hal ini, OJK selaku regulator industri telah menerapkan kerangka regulasi yang lebih komprehensif untuk mendorong perbaikan dari sisi kecukupan modal, sistem manajemen risiko, perlindungan konsumen serta penguatan struktur dan sistem keuangan yang dapat mendukung pertumbuhan lebih sehat secara berkesinambungan. Astra memiliki empat pilar jasa keuangan. Prospek masing- masing pilar diurai sesuai bagian segmen bisnis terkait sebagai berikut. the end of 2016, banking sectors experienced a credit quality deterioration characterized by increasing NPL to 3.2 from 2.5 at the end of 2015. To deal with the weak economic conditions, OJK issued a stimulus package for the financial sector, including allowing greater flexibility for the financing services sector in their business expansion potentials. OJK has also enforced a regulatory structure that would facilitate healthier development of the financial services industry in the future, among others regulating matters related to consumer protection, corporate governance, self-assessment and risk control. Industry Outlook The financial services industry is highly correlated with the national economic cycles and fundamentals. With the slowdown of the national economy today, the financial services sector will continue to face various challenges over the short-term. One of them is more intensive competition, hence resulting financial services providers to tighten their customer selection process and seek target consumers with superior creditworthiness. The financial services industry still has favorable growth prospects over the long-term, given support by the country’s large population, along with their consistent income growth, serving as a strong base of consumers with diverse needs of banking transactions, financing services and insurance investments. However, it is also imperative for the industry to manage growth with a strong innovation spirit to serve the role of financial intermediary that supports business and trading activities more effectively across all areas in Indonesia. Tighter competition on a global scale is another key challenge for every financial services company, requiring them to prioritize a combination of service and product quality with a reliable security system. In this case, OJK as a regulator in the industry has implemented a more comprehensive regulatory framework to encourage improvements in terms of capital adequacy, risk management system, consumer protection and strengthening the financial system and structure that is conducive to sound and sustainable growth. Astra has four financial services pillars. Discussions on the outlook of each pillar are mentioned in the following section based on its segment. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 164 KENDARAAN BERMOTOR PEMBIAYAAN AUTOMOTIVE FINANCING Astra memberikan kemudahan bagi konsumen otomotif di tanah air dengan menawarkan ragam fasilitas kredit yang fleksibel dan terjangkau untuk kepemilikan mobil dari Astra Credit Companies ACC dan Toyota Astra Financial Services TAF, serta pembiayaan sepeda motor melalui Federal International Finance FIFGROUP. Prospek Pembiayaan Kendaraan Bermotor Saat ini, kondisi pasar otomotif masih bergerak dalam tren penurunan, sehingga diperkirakan sektor pembiayaan otomotif masih akan mengalami iklim bisnis yang menantang pada tahun 2017. Pelaku bisnis segmen ini masih akan berfokus pada pemantauan kualitas portofolio yang lebih ketat serta pembiayaan baru yang lebih selektif untuk mengendalikan tingkat NPL. Walaupun menghadapi kendala faktor daya beli yang rendah, penjualan mobil saat ini cenderung bergeser pada model-model kelas ekonomi yang gencar diluncurkan oleh produsen otomotif. Hal tersebut merupakan indikasi bahwa kebutuhan masyarakat Indonesia akan kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor, untuk mobilitas sehari- hari sangatlah nyata. Kenyamanan pribadi, keterbatasan sarana transportasi publik, kebutuhan akan alat transportasi yang mudah dan multiguna untuk pengangkutan orang dan barang, bahkan sebagai simbol status sosial dan indikator kesejahteraan, merupakan beberapa alasan masyarakat untuk membeli kendaraan pribadi. Dengan peningkatan Astra provides convenience for automotive customers nationwide by offering flexible and affordable credit facilities for car ownership through Astra Credit Companies ACC and Toyota Astra Financial Services TAF, as well as motorcycle financing through Federal International Finance FIFGROUP. Outlook of Automotive Financing With the automotive sector currently moving along a declining growth trend, the automotive financing business will still face a challenging market environment in 2017. The business focus for companies in this segment will continue to be directed toward controlling NPL through tighter monitoring of the portfolio quality and more selective acquisition of new financing. Although still constrained by low consumer purchasing power, there is a tendency of car sales currently shifting in favor of the economy class models that have been aggressively introduced by automotive manufacturers. This is an indication of the need of Indonesians to have their own vehicles, both cars and motorcycles, to support everyday mobility is very real. Personal comfort, limitations of public transportation, the necessity for easy and multipurpose vehicles for transporting people and goods and even as a social status symbol and indicator of financial well-being, these are just a few reasons driving Indonesians to buy personal vehicles. With improved financial prosperity, the Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 165 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 kesejahteraan finansial maka populasi Indonesia akan menjadi basis konsumen kendaraan bermotor yang sangat prospektif. Selain itu, program kebijakan Pemerintah untuk akselerasi pembangunan aset infrastruktur negara, termasuk jalan raya dan jalan tol, diharapkan akan berdampak pada konektivitas antar wilayah darat, sehingga aktivitas logistik, mobilitas masyarakat dan kegiatan perekonomian dan sosial secara umum di seluruh penjuru Indonesia akan berlipat ganda. Faktor-faktor tersebut akan menopang tingkat permintaan sarana transportasi yang handal, baik yang baru maupun bekas, sehingga prospek transaksi pembiayaan kendaraan bermotor tetap bertahan baik dalam jangka medium dan panjang. Diharapkan dengan normalisasi kondisi perekonomian nasional, maka transaksi pembelian kendaraan bermotor akan kembali pada pola pertumbuhan yang positif. Astra Credit Companies ACC Didirikan pada tahun 1982, ACC mengemban misi untuk memberikan dukungan fasilitas pembiayaan bagi konsumen bisnis otomotif Astra. Dengan berjalannya waktu, ACC berkembang sebagai gabungan dari lima perusahaan pembiayaan yang terdiri dari PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Pratama Sedaya Finance. Indonesian market is a solid consumer base supporting the future outlook of the automotive industry. Furthermore, the Government’s program for accelerated development of the country’s basic infrastructure, including roads and toll roads, is expected to positively impact the interregional connectivity by land. With it, logistics activities, people mobility and general economic as well as social activities across all areas of Indonesia will grow exponentially. These factors will sustain the demand for reliable transportation vehicles, both new and used, and the prospects for automotive financing transactions remain promising over the medium and long-term. The normalization of the national economic conditions will be the key factor to drive automotive financing to its positive growth pattern. Astra Credit Companies ACC Established in 1982, ACC has a mission to provide support to Astra’s automotive customers via financing schemes. Over time, ACC grew and evolved as a multi-brand finance company made up of PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Pratama Sedaya Finance. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 166 Produk dan Jasa ACC menyediakan fasilitas pembiayaan berdasarkan target pasar yang dituju, yaitu pembiayaan mobil baru divisi otomotif Astra, pembiayaan merek-merek mobil lain dan pembiayaan mobil bekas. Untuk memberikan layanan yang optimal, masing-masing lini produk tersebut dirancang dengan fitur dan struktur biaya yang berimbang dengan risiko yang sesuai dengan karakteristik konsumen yang dituju. Strategi pertumbuhan bisnis ACC mengacu pada inisiatif untuk mengoptimalkan komposisi portofolio produk pembiayaan dengan keseimbangan pertumbuhan volume dan kualitas pembiayaan untuk meminimalkan risiko. Pada tahun 2016 telah diluncurkan tiga produk pembiayaan baru, yaitu fasilitas pembiayaan pendidikan dalam kerjasama dengan IPMI International Business School, dealer financing melalui kolaborasi dengan empat indirect dealer Daihatsu dan operating lease bekerja sama dengan Auto 2000. ACC juga memberikan mortgage financing yang telah dirintis pada tahun 2015. Pada akhir tahun 2016, portofolio pembiayaan ACC terdiri dari pembiayaan mobil baru divisi otomotif Astra sebesar 72, pembiayaan mobil bekas sebesar 17 dan pembiayaan merek-merek mobil lain sebesar 5, serta pembiayaan alat berat dan pembiayaan lainnya sebesar 6. Pemasaran dan Jaringan Penjualan Strategi pertumbuhan ACC mengandalkan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pelayanan untuk menciptakan hubungan yang erat dengan pelanggan customer intimacy, dengan ditunjang berbagai program pemasaran yang menarik. ACC melakukan ekspansi jaringan operasional dengan menambahkan dua cabang baru berlokasi di Jakarta Pondok Cabe dan Harapan Indah, sehingga pada akhir tahun 2016, ACC memiliki 75 cabang dibandingkan sejumlah 73 cabang pada akhir tahun 2015. Seiring perkembangan era digital, ACC memperkenalkan inovasi layanan melalui aplikasi ponsel ACC Yes Your Easy Solution pada bulan Maret 2016, sebagai sarana yang memfasilitasi pelanggan dalam melaksanakan transaksi dan pembayaran secara online serta fitur kemudahan lainnya. Untuk memberikan pelayanan yang optimal, nyaman dan mudah terjangkau, pengembangan kemampuan ACC Yes akan menjadi salah satu agenda kerja utama di tahun-tahun mendatang. Products and Services ACC offers financing based on its target markets, which are Astra new car, non-Astra new car, used car financing. To give the best service, each of ACC’s product lines are customized specifically for each segment by providing features and the risk pricing formula to anticipate the characteristics of the market segments. ACC’s business development strategy targets an optimal composition of its financing portfolio with a balance of volume growth and financing quality to minimize risks. In 2016, ACC has launched three new financing products, which are education financing, in partnership with IPMI International Business School; dealer financing, in partnership with four indirect dealers of Daihatsu; and operating lease, in cooperation with Auto 2000. ACC also provided mortgage financing, which was first introduced in 2015. At the end of 2016, the financing portfolio managed by ACC comprising 72 new car financing under Astra automotive division, 17 used car financing, 5 new car financing from other brands and 6 heavy equipment financing and others. Marketing and Sales Network ACC growth strategy relies on the improvement in the quality and quantity of its services infrastructure to build customer intimacy, coupled with various attractive marketing programs. ACC expanded its operational network by the addition of two new branches located in Jakarta Pondok Cabe and Harapan Indah, hence at the end of 2016, ACC has a total of 75 branches in comparison to 73 branches at the end of 2015. In line with development of the digital era, ACC introduced a service innovation in March 2016 through mobile application ACC Yes Your Easy Solution, a channel that assists customers in completing transactions and making payment online with other additional features for maximum convenience. To offer optimum, easy and convenient service, the development of ACC Yes capabilities will become one of main work agendas in subsequent years. PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR AUTOMOTIVE FINANCING Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 167 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Pangsa Pasar Secara umum ACC menunjukan kinerja yang cukup baik dalam mempertahankan pangsa pasar dalam kaitan penjualan mobil sumber: data riset internal. Pendanaan ACC memiliki portofolio pendanaan yang berimbang, terdiri dari pendanaan dari pasar obligasi dan MTN sebesar 42 pinjaman sindikasi bank dan pinjaman bilateral sebesar 25 joint financing 27 serta pinjaman lainnya sebesar 6. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas usaha pada tahun 2016, ACC telah menggalang dana sebesar Rp3,7 triliun melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya Finance yang diberi peringkat AAAidn dari PT Fitch Rating Indonesia. Dana dari hasil penerbitan obligasi perseroan ini digunakan sebagai modal kerja yang menunjang kegiatan usaha pembiayaan konsumen. Kinerja Penjualan Seiring kenaikan volume penjualan kendaraan dengan merek- merek yang dipasarkan oleh divisi otomotif Astra, maka ACC membukukan peningkatan total nilai pembiayaan sebesar 24 sepanjang tahun 2016, dari Rp22,1 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp27,5 triliun. Jumlah pembiayaan mobil, termasuk alat berat, pada tahun 2016 mencapai 181.693 unit, atau naik 12 dari 161.836 unit dibiayai pada tahun 2015. Market Share In general, ACC achieved positive performance in sustaining its market share in financing cars source: internal research data. Funding ACC maintained a balanced funding portfolio, consisting of bonds and MTN accounting for 42, syndicated bank loans and bilateral loans with 25, joint financing 27 and other loans 6. To meet liquidity needs of the business in 2016, ACC raised funds in the amount of Rp3.7 trillion by issuing Continuance Bonds III Astra Sedaya Finance, which were rated AAAidn by PT Fitch Rating Indonesia. The proceeds from the bonds were used as working capital to support the consumer financing business. Sales Performance With the increasing sales volume of cars marketed by Astra automotive division, ACC booked an increase in total financing value of 24 in 2016, from the amount Rp22.1 trillion in 2015 to Rp27.5 trilion. Total car financing, including heavy equipment, in 2016 reached 181,693 units, or higher by 12 from 161,836 units financed in 2015. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 168 Rencana Tahun 2017 Pada tahun 2016, bisnis pembiayaan otomotif mengalami tingkat persaingan yang lebih tinggi, dengan ekspansi sektor perbankan pada segmen bisnis ini. Diperkirakan kondisi tersebut masih akan berlangsung pada tahun 2017 ini dengan perkiraan kinerja penjualan otomotif nasional diproyeksikan hanya akan bertumbuh sekitar 5. Untuk menyikapi kondisi bisnis yang menantang, ACC akan melakukan optimalisasi layanan dan memanfaatkan database dalam program pengelolaan hubungan pelanggan customer relationship managementCRM untuk memaksimalkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Kemampuan teknologi informasi dan digitalisasi juga akan diperkuat untuk mendukung fungsi penjualan dan underwriting dalam rangka strategi pertumbuhan melalui penetrasi pasar yang lebih luas. ACC juga menaruh perhatian yang besar atas ketersediaan sumber dana operasional dengan biaya yang paling optimal dan didukung dengan proses account receivables management yang diharapkan akan lebih baik, tak hanya sebagai kekuatan untuk memenangkan persaingan pasar namun juga sebagai peluang untuk berekspansi pada prospek bisnis baru yang terbuka untuk digarap, antara lain usaha pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan multiguna. Toyota Astra Financial Services TAF TAF adalah perusahaan gabungan yang didirikan pada tahun 2006 dengan kepemilikan saham sebesar 50 oleh masing- masing Perseroan dan Toyota Financial Services Corporation, dan merupakan bagian dari jaringan usaha pembiayaan global yang mendukung penjualan Toyota. Produk dan Jasa Dalam menjalankan perannya sebagai bagian dari rantai usaha Toyota, TAF memberikan dukungan finansial dalam bentuk fasilitas pembiayaan multiguna untuk kepemilikan mobil khususnya merek Toyota, fasilitas pembiayaan modal kerja dan fasilitas pembiayaan investasi. TAF menyediakan skema pembiayaan yang fleksibel berdasarkan prinsip syariah atau konvensional sesuai kebutuhan pelanggan. Pada tahun 2016, TAF berinisiatif melakukan ekspansi bisnisnya, diantaranya dengan melakukan kerja sama yang lebih intensif dengan dealer-dealer Toyota dengan memfasilitasi ketersediaan stok mobil untuk kebutuhan Plans for 2017 In 2016, automotive financing business experienced more intensive competitive pressures, in line with expansion of the banking sector into this business segment. This condition is estimated to persist in 2017, while the national automotive sales are projected to grow by 5. In response to these challenging business conditions, ACC will optimize services and leverage database utilization in the Customer Relationship Management CRM programs to maximize customer satisfaction and loyalty. Information technology and digitalization capabilities will also be enhanced to support the sales and underwriting processes as implementation of the business growth strategy for expansion of market penetration. ACC also pays attention to operational funding availability with optimum cost of fund and backed by a better account receivables management process, as an advantage to win the competition and also as an opportunity to expand into new potential areas, such as investment financing, working capital financing and multipurpose financing. Toyota Astra Financial Services TAF TAF was established in 2006 as a joint venture company with shareholding of 50 each by the Company and Toyota Financial Services Corporation, and is part of a global financing services network providing support to Toyota’s sales activities. Products and Services In exercising its role as part of the Toyota value chain, TAF provides financial support in the form of multipurpose financing for ownership of car, particularly Toyota brand, working capital financing and investment financing. TAF offers flexible financing scheme based on conventional and sharia principles to suit the customers’ needs. In 2016, TAF carried out business expansion, among others, more intensive partnership with Toyota dealers to support car inventory adequacy for operational needs through Inventory Financing and launching financing facility for purchases of PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR AUTOMOTIVE FINANCING Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 169 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 operasional melalui Inventory Financing serta meluncurkan fasilitas pembiayaan untuk pembelian mobil bermerek Daihatsu. Selain itu, saat ini juga sedang dikembangkan rencana untuk mendukung ekspansi jangkauan dealer pada konsumen dengan memanfaatkan sarana distribusi di daerah yang belum terdapat cabang TAF branchless concept. Pemasaran dan Jaringan Penjualan Pada tahun 2016, TAF melakukan kegiatan operasional di 32 cabang dan 1 kantor perwakilan di Jawa Tengah. Jaringan distribusi ini menjangkau para pelanggan di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Pangsa Pasar TAF mengukur pangsa pasar berdasarkan persentase terhadap total penjualan mobil baru bermerek Toyota secara kredit. Pada tahun 2016, peraihan pangsa pasar cukup stabil pada angka 18 sumber: data riset internal. Pendanaan Pada bulan Maret 2016, TAF menerbitkan Shogun Bond senilai 50 juta Dolar AS. Pendanaan usaha juga didukung oleh penawaran Obligasi Berkelanjutan II Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I senilai Rp1,5 triliun, terdiri dari dua seri, yakni Seri A dengan nilai nominal Rp500 miliar dan tingkat bunga tetap 7,7 berjangka waktu 370 hari kalender, dan Seri B dengan nilai nominal Rp1,0 triliun dan tingkat bunga tetap 8,4 berjangka waktu 36 bulan. Obligasi Berkelanjutan ini mendapatkan peringkat AAAidn dari PT Fitch Rating Indonesia. Daihatsu cars. Other than that, TAF is currently developing plans to assist dealers in expanding their coverage to customers by leveraging on branchless concept distribution in areas where TAF has no branch representation branchless concept. Marketing and Sales Network In 2016, TAF ran its operational activities through 32 branches and 1 representative office in Central Java. The entire distribution network reaches customers in Sumatera, Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi. Market Share TAF measures market share based on percentage to total credit sales of new Toyota cars. In 2016, market share performance was relatively stable at 18 source: internal research data. Funding In March 2016, TAF issued a USD 50 million Shogun Bond. Operational funding was also backed by the issuance of Continuance Bonds II with Fixed Interest Rate Phase I in the amount of Rp1.5 trillion, consisting of two series: Series A with nominal value of Rp500 billion at fixed interest rate of 7.7 and tenor of 370 calendar days and Series B with nominal value of Rp1.0 trillion at fixed interest rate of 8.4 and tenor of 36 months. The Continuance Bonds were given AAAidn rating from PT Fitch Rating Indonesia. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 170 Kinerja Penjualan Langkah strategis TAF untuk melakukan pengembangan bisnis melalui penawaran produk Inventory Financing bagi dealer Toyota dan pembiayaan pembelian mobil Daihatsu dapat mendorong peningkatan kinerja keuangan TAF. Pada tahun 2016, TAF merealisasikan total pembiayaan senilai Rp13,5 triliun atau bertumbuh sekitar 37 dari jumlah tahun 2015 sebesar Rp9,8 triliun, dengan sebanyak 81.522 unit mobil dibandingkan 65.195 unit mobil yang dibiayai setahun sebelumnya, atau naik sebesar 25. Rencana Tahun 2017 TAF senantiasa berupaya meningkatkan perannya sebagai bagian penting dalam rantai bisnis Toyota untuk mendukung volume penjualan di seluruh wilayah Indonesia. Namun demikian perlu dicermati bahwa pada tahun 2016 terdapat pergeseran pada segmen konsumen dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah seiring maraknya peluncuran model-model mobil yang memiliki harga jual lebih ekonomis. Sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi peningkatan risiko tersebut, TAF berupaya memperkuat proses pemantauan dan pengelolaan tagihan kepada nasabah. Selain itu, beberapa strategi yang akan dikerahkan pada tahun 2017 untuk menumbuhkan kinerja di tahun-tahun mendatang adalah: • meningkatkan dukungan sebagai perusahaan pembiayaan utama untuk transaksi pembelian mobil Toyota dan Daihatsu, • menerapkan model bisnis baru untuk pembiayaan bisnis ritel dan armada, • mengedepankan fokus pada optimalisasi layanan dan loyalitas konsumen, dan • peluncuran branding yang diperbaharui. Federal International Finance FIFGROUP FIFGROUP adalah perusahaan pembiayaan yang didirikan pada tahun 1989 oleh Astra dengan misi untuk mendukung penjualan ritel sepeda motor Honda melalui penyediaan fasilitas pembiayaan konvensional dan syariah. FIFGROUP terus berkembang dengan menambahkan rangkaian produk pembiayaan yang luas untuk memenuhi berbagai keperluan pelanggan. Sales Performance TAF’s strategic business expansion initiative for offering Inventory Financing to Toyota dealers and financing the purchases of Daihatsu cars boosted an improvement in its financial performance. In 2016, TAF realized total financing of Rp13.5 trillion or growing by approximately 37 from the 2015 amount of Rp9.8 trillion, with a total of 81,522 units of car compared to 65,195 units of car financed in the previous year, or up by 25. Plans for 2017 TAF continually strives to elevate its role as a critical part of the Toyota value chain and provide support to sales volume in all areas of Indonesia. However, we must also be more vigilant that there was a market shifting to the lower-income consumer segment in 2016, in line with the introduction of numerous car models with more affordable pricing. To anticipate this higher risk, TAF strives to focus on strengthening the monitoring and collection management processes. In addition, several strategies are to be applied in 2017 to grow performance in subsequent years, including: • increasing support as captive finance company for both Toyota and Daihatsu, • implementing new business model for fleet and retail business financing, • emphasizing focus on service experience and customer retention, and • launching new branding. Federal International Finance FIFGROUP FIFGROUP is a consumer financing company established in 1989 by Astra to serve the mission of supporting the retail sales of Honda motorcycles by providing conventional and sharia financing. FIFGROUP continues to expand and to diversify its financing products in order to fulfill the diverse needs of customers. PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR AUTOMOTIVE FINANCING Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 171 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Produk dan Jasa FIFGROUP menyediakan berbagai jenis produk pembiayaan yang disalurkan melalui bisnis unit yang berbeda. Portofolio aset terbesar adalah pembiayaan motor Honda baru yang ditawarkan dengan merek dagang FIFASTRA. Unit bisnis multipurpose financing memberikan fasilitas kredit barang konsumsi umum SPEKTRA, khususnya untuk pembelian barang elektronik dan peralatan rumah tangga. Pada tahun 2016, FIFGROUP juga membentuk unit bisnis baru yakni mikro modal kerja financing dan religious tour financing. Untuk melayani konsumen muslim yang memiliki potensi besar di Indonesia, FIFGROUP menyediakan pilihan produk dengan kaidah syariah di setiap unit bisnis yang ada. Pemasaran dan Jaringan Penjualan Pada akhir tahun 2016, FIFGROUP mengelola jaringan operasional yang luas untuk menghadirkan pelayanan terbaik bagi pelanggan, terdiri dari 194 kantor cabang dan 419 titik layanan di seluruh Indonesia. FIFGROUP juga terus menumbuhkan bisnis kemitraan untuk memperluas cakupan layanan dan jangkauan jaringan, antara lain dengan dealerjaringan ritelATPM, seperti Lotte Mart yang menyediakan fasilitas instalasi kios lotte, serta kerja sama dengan korporasi, termasuk BTPN dan Gojek, dalam skema pelanggan grup untuk pembiayaan armada sepeda motor yang memberikan kontribusi nilai pembiayaan dalam jumlah besar dengan tingkat risiko yang terkendali. Pada tahun 2016, dibentuk kemitraan mikro dengan salah satu anak perusahaan PT United Tractors Tbk, Bina Pertiwi, untuk pengadaan traktor pertanian roda empat dan kerja sama religi travel agent untuk pembiayaan paket perjalanan religi yang hingga saat ini sudah tersedia melalui 14 travel agent. Products and Services FIFGROUP provides many types of financing products, which are offered through different business units. The largest asset portfolio is new Honda motorcycle financing under the brand name FIFASTRA. The multipurpose financing business unit provides SPEKTRA credit for consumer goods, particularly for purchasing electronics and household goods. In 2016, FIFGROUP also formed a new business unit for handling micro working capital financing and religious tour financing. To serve the moslem consumer segment that promises good potentials in Indonesia, FIFGROUP also offers product selections with sharia principles in every existing business unit. Marketing and Sales Network At the end of 2016, FIFGROUP managed an extensive operational network to deliver the best service to customers, covering 194 branch offices and 419 points of service throughout Indonesia. FIFGROUP also develops partnerships to expand service coverage and network reach, including with dealers retailersbrand holding agent, for example Lotte Mart that offers the facility lotte stand. There are also cooperative agreements with corporations, such as BTPN and Gojek, in a group scheme for financing motorcycle fleets that generate financing contribution in significant value with controlled risk. In 2016, a micro partnership was established with a subsidiary of PT United Tractors Tbk, Bina Pertiwi, for procurement of farming four-wheled tractors, as well as cooperation with travel agents for financing religious travel packages, which are currently available through 14 partner travel agents. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 172 Pangsa Pasar Untuk tahun 2016, FIFGROUP dapat meraih pangsa pasar sebesar 50 dari seluruh penjualan kredit motor Honda, meningkat jika dibandingkan pencapaian sebesar 49 dari tahun sebelumnya sumber: data riset internal. Pendanaan Pada tahun 2016, komposisi pendanaan FIFGROUP terdiri dari 36 berasal dari collection, dan ditunjang dengan joint financing sebesar 22, obligasi 17, sindikasi luar negeri 6, pinjaman bilateral 15 dan sisanya sebesar 4 dari pinjaman jangka pendek. Kinerja Penjualan Pada tahun 2016, FIFGROUP mencatat kenaikan jumlah kontrak dari 3,2 juta unit pada tahun 2015 menjadi 3,5 juta unit serta peningkatan nilai kontrak sebesar 13 dari Rp28,8 triliun menjadi Rp32,6 triliun. Jumlah nasabah aktif telah mencapai 4,4 juta, atau naik 5 dari 4,2 juta nasabah aktif yang terdata pada tahun 2015. Total pembiayaan untuk transaksi pembelian sepeda motor Honda baru adalah 1,4 juta, relatif masih sama dibandingkan dari tahun sebelumnya, namun total nilai pembiayaan untuk tahun 2016 meningkat sebesar Rp20,9 triliun dibandingkan tahun 2015 dengan pembiayaan sebesar Rp19,5 triliun. FIFGROUP juga telah melakukan pembiayaan sepeda motor bekas sejumlah 1.173.625 unit 2015: 917.423 unit dengan nilai Rp7,6 triliun 2015: Rp5,9 triliun. Selain itu jumlah pembiayaan multiguna mencapai sebesar Rp3,4 triliun, atau meningkat dari sejumlah Rp2,8 triliun yang dibukukan pada tahun sebelumnya. Market Share In 2016, FIFGROUP achieved market share of 50 of the total credit sales of Honda motorcycles, increasing when compared to last year’s figure of 49 source: internal research data. Funding In 2016, FIFGROUP maintained funding composition made up of 36 sourced from collections, and supported by joint financing with 22, bonds 17, offshore syndicated loans 6, bilateral loans 15 and the remaining 4 from short- term loans. Sales Performance In 2016, FIFGROUP recorded an increase in total number of contracts from 3.2 million units in 2015 to 3.5 million units as well as higher contract value by 13 from Rp28.8 trillion to Rp32.6 trillion. There were a total of 4.4 million active customers, increasing by 5 from 4.2 million of registered active customers in 2015. Financing was provided for the purchase of 1.4 million of new Honda motorcycles, relatively unchanged in comparison to the previous year, although total financing value in 2016 increased to Rp20.9 trillion when compared to 2015 with financing amount of Rp19.5 trillion. FIFGROUP also recorded financing for a total of 1,173,625 units of used motorcycles 2015: 917,423 units valued at Rp7.6 trillion 2015: Rp5.9 trillion. In addition, multipurpose financing reached Rp3.4 trillion, or rising from Rp2.8 trillion booked in the previous year. PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR AUTOMOTIVE FINANCING Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 173 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Rencana Tahun 2017 Untuk strategi pertumbuhan bisnis, FIFGROUP mencanangkan rencana kerja pada tahun 2017 yang terfokus pada pengembangan produk micro financing e-commerce, community-based marketing dan big data analysis. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi informasi yang diiringi dengan pertumbuhan pendapatan masyarakat segmen kelas menengah telah memacu laju pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia sebagai salah satu sarana distribusi pilihan masyarakat modern. Untuk menggali potensi tersebut, FIFGROUP telah mulai mempersiapkan kemampuan infrastruktur, sistem dan sumber daya manusia dalam rangka merintis bisnis e-commerce community based marketing untuk mendukung pertumbuhan FIFASTRA SPEKTRA di tahun-tahun yang akan datang. Plans for 2017 For business development strategy, FIFGROUP sets out 2017 work plans focusing on developing micro financing e-commerce, community-based marketing and big data analysis. In the past few years, information technology advances coupled with rising income of the middle class consumer stimulated the growth of e-commerce as an alternative choice of distribution available to the modern society in Indonesia. To capitalize on this potential, FIFGROUP has begun making preparations in term of infrastructure, system and human capital as the foundation for its e-commerce community based marketing capabilities to support the growth of FIFASTRA SPEKTRA in subsequent years. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 174 ALAT BERAT PEMBIAYAAN Surya Artha Nusantara Finance SANF dan Komatsu Astra Finance KAF memberikan dukungan finansial untuk investasi alat berat yang dipasarkan oleh PT United Tractors Tbk UT. Prospek Pembiayaan Alat Berat Kinerja penjualan alat berat belum mengalami peningkatan yang signifikan seiring krisis ekonomi yang berimbas pada industri-industri konsumen alat berat, yaitu sektor pertambangan, agribisnis, kehutanan, dan konstruksi. Selaras dengan fokus untuk efisiensi biaya operasional, konsumen alat berat memilih untuk menunda investasi kepemilikan barang modal dengan berupaya memperpanjang masa pakai yang telah digunakan. Dalam kondisi demikian, pembiayaan yang dibutuhkan oleh konsumen alat berat masih akan terkonsentrasi pada pembelian suku cadang. Pelaku bisnis jasa keuangan juga lebih intensif memperluas penawaran fasilitas pembiayaan pada kebutuhan modal kerja, dan fasilitas pembiayaan pelengkap lainnya, sesuai dengan semangat pengembangan bisnis yang tertuang dalam Peraturan No. 29POJK.052014. Sektor konstruksi masih akan menjadi segmen konsumen utama bagi usaha pembiayaan alat berat, seiring dengan komitmen Pemerintah untuk mendorong pembangunan sarana infrastruktur dasar di seluruh wilayah tanah air dalam rangka mengoptimalkan prospek pembangunan bangsa ke depan. Lonjakan harga batu bara sejak bulan September 2016 memberikan harapan bagi prospek sektor alat berat dan pembiayaannya di tahun 2017. Walaupun masih bergerak Surya Artha Nusantara Finance SANF and Komatsu Astra Finance KAF provide financial support for investment in heavy equipment products that are marketed by PT United Tractors Tbk UT. Heavy Equipment Financing Outlook Heavy equipment sales have not significantly improved as the economic crisis continued to adversely affect the financial performance of major heavy equipment customers, which consists of the mining, agribusiness, forestry, and construction industries. In line with operational focus for cost efficiency, heavy equipment customers opt to delay capital expenditure in favor of extending the lifecycle of their existing equipment. Under such conditions, heavy equipment customers mostly require financing support for purposes of spare parts purchasing. Financial services providers have also intensified efforts to expand product offerings to fulfill working capital and other supporting financing needs, in line with business development aspirations addressed in OJK regulation No. 29POJK.052014. The construction sector will remain as the primary target customer for the heavy equipment financing business in light of the Government’s strong commitment to boost the development of basic infrastructure in all areas of the country in order to optimize national development potentials in the future. Drastic improvement in coal prices that began in September 2016 brought hope for better prospects in 2017 for the heavy equipment business, and its financing. While still HEAVY EQUIPMENT FINANCING Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 175 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 secara fluktuatif, diperkirakan harga tidak akan kembali menyentuh titik terendah di kisaran 40-50 Dolar AS per ton, dan terlihat kegiatan pertambangan dan kebutuhan untuk pembelian alat berat sudah bergerak lebih positif di penghujung tahun 2016. Surya Artha Nusantara Finance SANF SANF adalah perusahaan jasa keuangan yang didirikan oleh Perseroan dan Marubeni Corporation dengan komposisi kepemilikan 60-40. SANF mengemban misi penting dalam memberikan dukungan finansial pada pembiayaan alat berat dan fasilitas pendukung, khususnya pada kegiatan penjualan UT sebagai distributor tunggal produk alat berat Komatsu. Produk dan Jasa SANF menawarkan fasilitas pembiayaan yang komprehensif, sesuai dengan ketentuan POJK tahun 2014 yaitu pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan multi guna yang hingga saat ini dilakukan melalui skema financial lease, pembiayaan konsumen, anjak piutang dan fasilitas modal usaha. Selain bermitra dengan UT dalam program pembiayaan dan penjualan, SANF juga menjalin kerja sama dengan FIF Group dalam skema pembiayaan bersama joint financing. Pemasaran dan Jaringan Penjualan SANF tidak melakukan ekspansi jaringan distribusi pada tahun 2016 dan tetap beroperasi melalui 11 kantor representatif yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia untuk melayani pelanggan, yang saat ini terdiri dari perusahaan medium dan moving in fluctuations, it is projected that prices will not linger within the historical lowest range of US Dollar 40-50 per tonnes. Also, there have been positive developments in overall activities in the mining sector, as well as heavy equipment demand, toward the end of 2016. Surya Artha Nusantara Finance SANF SANF is a financial services company jointly formed by the Company and Marubeni Corporation under a 60-40 shareholding structure. SANF serves a critical mission of providing financial support for sales of heavy equipment and related products, in particular UT in its business as sole distributor of Komatsu heavy equipment products. Products and Services SANF offers a comprehensive financing solution, pursuant to POJK 2014 allowing investment financing, working capital financing and multi-purpose financing, which currently covers financial lease, consumer finance, factoring and working capital financing. SANF works in partnership with UT in financing and sales program, as well as with FIF Group through a joint financing scheme. Marketing and Sales Network SANF had no network expansion program implemented in 2016 and maintained operations out of 11 representative offices in large cities throughout Indonesia to serve customers, who currently consist of medium and low-scale companies Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 176 kecil di segmen usaha kontraktor dan perdagangan. Dengan masih stagnannya kondisi perekonomian nasional yang berdampak pada lesunya bisnis pertambangan di Indonesia, SANF belum merencanakan langkah ekspansi dalam waktu dekat, dan akan menggali potensi diversifikasi ke sektor industri pengguna alat berat lainnya seperti konstruksi di tahun-tahun mendatang. Pangsa Pasar SANF mengukur pangsa pasar berdasarkan porsi dari total penjualan kredit UT. Belum stabilnya harga komoditas pada sektor pertambangan dan agribisnis berpengaruh terhadap pembiayaan baru yang dilakukan oleh perusahaan dan membuat pangsa pasar tahun 2016 turun dari sekitar 50 di tahun 2015 menjadi sekitar 20 sumber: data riset internal. Pendanaan SANF menerapkan kebijakan pemberian kredit dalam denominasi yang sama dengan sumber pendanaan. Sehingga, pembiayaan dalam Rupiah akan menggunakan sumber pendanaan dalam negeri, sedangkan pembiayaan berdenominasi Dolar AS dilakukan melalui cross currency swap CCS. Namun dengan pemberlakuan peraturan OJK terkait transaksi dalam mata uang asing, mayoritas pendanaan dialihkan pada sumber pendanaan domestik, termasuk pasar obligasi. Pada tahun 2016, sumber pendanaan terdiri dari 83 berasal dari sumber dalam negeri dan sisanya sebesar 17 dari luar negeri. Komposisi dana terdiri dari 62 dalam bentuk obligasi, 17 berasal dari medium term notes, 13 dari fasilitas pinjaman sindikasiclub deal dan 8 sisanya dalam bentuk pinjaman bilateral. PEMBIAYAAN ALAT BERAT HEAVY EQUIPMENT FINANCING engaged in contracting and trading businesses. In light of stagnant national economic conditions that impacted to the slowdown of the mining industry in Indonesia, SANF has no plans for expansion in the near future, and will instead focus on potentials for diversification into other sectors also using heavy equipment, including construction, in subsequent years. Market Share SANF measures market share based on the percentage of total credit sales of UT. Continued instability of commodities prices in the mining and agribusiness industries affected the volume of new financing acquired by SANF, resulting in market share to decline from approximately 50 in 2015 to about 20 in 2016 source: internal research data. Funding SANF applies a policy to match the denomination of funding source to financing provided to customers, wherein Rupiah financing uses domestic sources and financing in US Dollars is through cross currency swap CCS. However, following the enactment of OJK ruling regarding limitations on transactions using foreign currencies, SANF has switched to local funding sources, including bonds. In 2016, funding consisted of 83 from domestic sources and the remaining 17 from offshore loans. Funding composition is: 62 in bonds, 17 in medium term notes, 13 in syndicatedclub deals and the remaining 8 in bilateral loans. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 177 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Kinerja Penjualan Dalam menyikapi kondisi perekonomian yang berpotensi menekan kinerja dan kemampuan debitur untuk melakukan pembayaran kewajiban pinjamannya, SANF melakukan berbagai langkah strategis untuk menjaga kualitas aset yang baik. Sebagai langkah awal yang bersifat preventif, dilakukan analisa dan seleksi calon debitur yang cermat dalam proses akuisisi kontrak pembiayaan baru. Sementara agar dapat mengantisipasi terjadinya penurunan kualitas kredit, penguatan fungsi manajemen aset dilakukan melalui restrukturisasi organisasi. Pada akhir tahun 2016, SANF mencatat portofolio pembiayaan senilai Rp6,5 triliun, naik 2 dibandingkan sejumlah Rp6,3 triliun pada tahun 2015. Sedangkan jumlah pembiayaan baru yang disalurkan kepada pelanggan mencapai Rp3,1 triliun, atau hampir sama dibandingkan nilai pembiayaan baru pada tahun 2015. Rencana Tahun 2017 Walaupun harga batu bara mulai bergerak naik di tahun 2016, SANF memproyeksikan bahwa dampaknya pada bisnis penjualan peralatan berat tidak akan dirasakan secara signifikan dalam waktu dekat. Peluang pertumbuhan bisnis justru lebih terlihat jelas pada sektor konstruksi, dipicu oleh program pemerintah untuk pembangunan infrastruktur secara nasional. Namun demikian, proyek konstruksi memiliki karakteristik yang bersifat jangka pendek, sehingga pelanggan sektor ini lebih mengutamakan skema penyewaan alat berat dibandingkan financial lease. Untuk memanfaatkan peluang tersebut, saat ini SANF dalam proses mendirikan dan mempersiapkan anak perusahaan yang akan melayani bisnis tersebut, dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada awal tahun 2017. Selain itu, SANF juga akan melakukan diversifikasi penawaran produk pada lini usaha baru yang kini telah terbuka bagi perusahaan pembiayaan, antara lain skema pembiayaan investasi, pinjaman modal kerja dan kredit multiguna. Pengembangan bisnis juga akan dilakukan dengan memanfaatkan potensi sinergi dalam jaringan Grup Astra. Sales Performance In response to the economic conditions that could potentially dampen the performance and ability of customers to meet financing liabilities, SANF proactively applies strategic measures to maintain its assets in good quality. As an initial and preventive step, SANF performs thorough customer selection and analysis processes in acquiring new financing contracts. Also, organizational restructuring was conducted to strengthen the asset management function in order to enhance capabilities to anticipate deterioration in asset quality. At the end of 2016, SANF recorded a portfolio of total financing value Rp6.5 trillion, increasing 2 in comparison to Rp6.3 trillion booked in 2015. New financing acquired was Rp3.1 trillion, almost the same amount of new financing booked in 2015. Plans for 2017 While coal prices began to move on an upward trend in 2016, SANF estimates that the resulting impact on sales of heavy equipment will not be significant in short term. In fact, business development opportunities are more evident in the construction sector, driven by government programs to develop national infrastructure. However, construction projects are generally characterized by short-term contracts, such that customers from this segment usually prefer to procure heavy equipment through rental rather than financial lease. To capitalize on this opportunity, SANF is currently in the process of establishing a subsidiary to handle this business, which is scheduled to commence commercial operations in 2017. Furthermore, SANF will also diversify its product offering by exploring new businesses currently available to financing companies, including investment financing, working capital financing and multi-purpose financing. Business expansion will also leverage on synergy with Astra Group on a larger scale. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 178 Komatsu Astra Finance KAF KAF adalah perusahaan pembiayaan yang didirikan oleh Grup Astra 50 dan Grup Komatsu 50 untuk mendukung kegiatan penjualan alat berat Komatsu dan produk pendukungnya di Indonesia. Karenanya, struktur bisnis dan rencana kerja KAF mengacu pada rancangan bisnis Komatsu, yang disusun oleh PT United Tractors Tbk. UT, anak perusahaan Grup Astra yang menjadi distributor Komatsu di Indonesia. Produk dan Jasa KAF menyediakan fasilitas pembiayaan multi guna, utamanya bagi pelanggan produk Komatsu yang dipasarkan oleh UT. Selain menawarkan paket pembiayaan untuk investasi alat berat Komatsu, KAF dan UT juga bekerja sama dalam merancang dan menawarkan berbagai program yang mendukung volume penjualan, antara lain termasuk program trade-in dan pembiayaan suku cadang. Pemasaran dan Jaringan Penjualan Rancangan kegiatan pemasaran KAF mengacu pada perencanaan bisnis Komatsu yang ditetapkan oleh UT. Secara garis besar, konsentrasi bisnis Komatsu terpusat pada sektor pertambangan batu bara, khususnya melayani pelanggan besar perusahaan tambang yang umumnya berkantor pusat di Jakarta, sehingga KAF mengelola kegiatan operasional dari kantor pusat yang berada di ibu kota. Namun demikian, untuk menyikapi lemahnya sektor pertambangan dalam beberapa tahun ini Komatsu menyasar potensi pengembangan pasar pada segmen bisnis non-tambang yang tersebar di berbagai lokasi strategis. Karenanya, KAF telah mengembangkan jaringan penjualan untuk menunjang kegiatan penjualan Komatsu dengan membuka kantor perwakilan di Pekanbaru. Pangsa Pasar Pangsa pasar KAF, yang diukur berdasarkan persentase terhadap total penjualan kredit UT, melonjak menjadi 40 pada tahun 2016 dibandingkan 19 yang diraih pada tahun 2015. sumber: data riset internal Komatsu Astra Finance KAF KAF is a finance company established by Astra Group 50 and Komatsu Group 50 to support sales activities of Komatsu heavy equipment and related products in Indonesia. Therefore, KAF’s business structure and work plan refers to Komatsu’s business plan as prepared by PT United Tractors Tbk. UT, a subsidiary of Astra Group serving as Komatsu distributor in Indonesia. Products and Services KAF provides multi-purpose financing, primarily for customers of Komatsu products marketed by UT. Besides offering financing facility for Komatsu heavy equipment investment, KAF and UT also collaborate in designing and offering various programs to support sales volume, including trade-in and spare-parts financing programs. Marketing and Sales Network KAF’s marketing plans refer to Komatsu’s business plan as prepared by UT. In general, Komatsu’s business is concentrated on the coal mining sector, serving in particular large mining companies that are based in Jakarta. Therefore, KAF manages operational activities out of its head office located in the capital city. However, in response to the weakened mining sector that has continued over the past several years, Komatsu targets market development potentials in non-mining segments that are scattered in various strategic locations. Therefore, KAF has expanded its sales network to support Komatsu sales activities by opening a representative office in Pekanbaru. Market Share KAF’s market share, as measured by the percentage of UT’s total credit sales, increased to 40 in 2016 compare to 19 in 2015. source: internal research data PEMBIAYAAN ALAT BERAT HEAVY EQUIPMENT FINANCING Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 179 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Pendanaan Pada tahun 2016, KAF mendapatkan fasilitas pendanaan dari luar dan dalam negeri sejumlah 525 juta Dolar AS dan Rp600 miliar. Kinerja Penjualan Pada tahun 2016, KAF membukukan kenaikan nilai pembiayaan sebesar 104 dari 61 juta Dolar AS pada tahun 2015 menjadi 124 juta Dolar AS. Peningkatan kinerja tersebut merupakan dampak dari realisasi penjualan kontrak investasi alat berat dengan beberapa pelaku usaha batu bara terkemuka nasional serta didukung oleh tren positif kenaikan harga komoditas batu bara. KAF juga mencatat lebih dari 70 volume pembiayaan pada tahun 2016 yang bersumber dari segmen pelanggan baru. Pencapaian prestasi tersebut didorong oleh tim pemasaran yang tangguh untuk memperluas jaringan pemasaran. Rencana Tahun 2017 Pada tahun 2017, UT akan melaksanakan ekspansi pada sektor konstruksi dengan lini produk peralatan kecil dan menengah. Persiapan yang akan dilakukan oleh KAF untuk menjalankan misinya dalam memberikan dukungan pendanaan yang terjangkau bagi konsumen Komatsu adalah penambahan jaringan kantor perwakilan di beberapa kota besar yang prospektif yang dipadukan dengan pengembangan kompetensi sumber daya manusia untuk pelaksanaan eksekusi strategi yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen. Funding In 2016, KAF obtained offshore and onshore financing facilities in the amount of US Dollar 525 million and Rp600 billion. Sales Performance In 2016, KAF recorded an increase in total financing value by 104 from US Dollar 61 million in 2015 to US Dollar 124 million. This improvement in performance is attributed to realized sales from contracts for heavy equipment investment with several leading national coal mining companies, as supported by a positive trend of global coal prices. Further, KAF booked more than 70 of total financing volume in 2016 from new customers. This achievement is the result of strong marketing efforts to expand the overall service coverage. Plans for 2017 For 2017, UT plans to enter the construction market by offering its small and medium product line. In serving its mission as Komatsu’s captive financing company, KAF will expand business network by opening representative offices in several prospective cities, along with investment in human capital enhancements to support the execution of strategies in line with the needs of the target consumers. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 180 PERBANKAN Astra melayani masyarakat perbankan Indonesia dengan menghadirkan berbagai pilihan produk dan jasa perbankan yang inovatif dan berkualitas melalui PT Bank Permata Tbk PermataBank. Prospek Industri Perbankan Dalam jangka panjang, perekonomian Indonesia diharapkan akan tetap berkembang dengan baik. Dalam perannya untuk memfasilitasi sistem keuangan dan pembayaran nasional bagi Pemerintah, bisnis dan masyarakat umum, sektor perbankan juga berpotensi menghasilkan return yang tinggi dan prospek pertumbuhan yang baik, didukung dengan berkembangnya jumlah populasi yang menikmati peningkatan penghasilan, pertumbuhan UKM dan transactional banking korporasi. Dukungan regulasi juga berpihak pada sistem perbankan untuk menjadikan sistem perbankan semakin kuat dan sehat pada masa mendatang, dengan penerapan Basel III terkait permodalan dan likuiditas. Dengan kepatuhan terhadap regulasi yang dipadukan dengan penerapan sistem manajemen dan proses seleksi kredit yang cermat untuk mengidentifikasi sektor industri utama yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi, perbankan nasional akan memiliki fondasi yang kokoh untuk menopang kesinambungan pertumbuhan. Namun pesatnya perubahan teknologi, diantaranya tren pengembangan digitalisasi proses dan platform distribusi yang memperluas jangkauan dan akses dengan keunggulan biaya yang lebih efisien, akan mendorong transformasi bisnis model dan peta perbankan sehingga tingkat persaingan semakin intensif, baik dari pelaku perbankan nasional, institusi keuangan global maupun perusahaan fintech yang marak berkembang saat ini. Seiring perubahan tersebut, kebutuhan Astra serves the banking customers in Indonesia by offering a variety of innovative and quality banking products and services through PT Bank Permata Tbk Permata Bank. Banking Industry Outlook In the long-term, the Indonesian economy is expected to grow consistently well. In serving its role to facilitate a national payment and financial system for the Government, businesses and the general public, the banking sector will continue to generate high return and favorable growth potentials, backed by a greater portion of the population earning higher income, as well as the growth of SME and corporate transactional banking. Increasing regulatory support also promotes a stronger and more robust banking system in the future, including Basel III capitalization and liquidity. With regulatory compliance as well as application of prudent credit management system and selection process to identify major industries that drive economic growth, the banking sector will build a solid foundation for sustainable growth. However, rapidly advancing technology, including trends for digitalization of processes and the development of more cost efficient delivery platforms, will induce the emergence of new business models and transform the banking business. Hence, competition will become more intensive, with national banks, global financial institutions as well as fast-developing fintech companies operating in the industry. With the changing business environment, growing BANKING Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 181 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 dan tuntutan konsumen juga akan semakin bervariasi, yang mengharuskan bank untuk merancang diferensiasi produk dan layanan sesuai karakteristik segmen konsumen yang berbeda. Bank Permata Bank Permata adalah bank yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan pemegang saham utama Perseroan dan Standard Chartered Bank, masing-masing dengan kepemilikan sebesar 44,56. Nilai kapitalisasi pasar Bank Permata adalah sebesar Rp12,4 triliun pada akhir tahun 2016 Produk dan Jasa Bank Permata menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif dan komprehensif. Bank Permata memiliki aspirasi untuk menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia dengan fokus bisnis di segmen komersial dan consumer. Bank Permata melayani lebih dari dua juta nasabah dengan memberikan layanan finansial yang menyeluruh dan terbaik untuk pemenuhan kebutuhan nasabah individu dan keluarga. Bank Permata juga melayani nasabah korporasi maupun institusi dengan pendekatan pada solusi rantai bisnis dan kemampuan transaction banking yang terintegrasi. Pemasaran dan Jaringan Pelayanan Untuk memberikan layanan terbaik kepada para nasabah di seluruh Indonesia, Bank Permata mengelola jaringan operasional yang luas, terdiri dari 56 kantor cabang, 253 kantor cabang pembantu, 22 kantor kas, 22 kas kelilingmobil, 6 poin pembayaran dan 1.008 unit ATM. Bank Permata juga menyediakan fasilitas e-channel paling mutakhir, mencakup fasilitas mobile banking dan internet banking. customer sophistication leads to demand for greater product and feature variety, and banks are challenged to offer differentiated products and services to match the distinctive characteristics of different consumer segments. Permata Bank Permata Bank is a bank whose shares are listed on the Indonesia Stock Exchange, with the main shareholders are the Company and Standard Chartered Bank, each owning 44.56. Permata Bank has market capitalization of Rp12.4 trillion at the end of 2016 Products and Services Permata Bank offers innovative and comprehensive banking products and services. Permata Bank aspires to become a leading financial services provider in Indonesia with a business focus on the commercial and consumer segments. Permata Bank serves more than two million customers by offering the best and complete financial services for individual customers and families. Permata Bank also serves corporate and institutional clients through the value chain solution approach and integrated transaction banking capabilities. Marketing and Sales Network To provide the best service to customers throughout Indonesia, Permata Bank manages an extensive operational network, made up of 56 branch offices, 253 sub-branches, 22 cash offices, 22 mobile branches, 6 payment points and 1,008 ATMs. Permata Bank also offers the most advanced e-channel capabilities, including mobile banking and internet banking. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 182 Bank Permata menekankan fokus bisnis pada sektor consumer dan komersial berkualitas baik untuk menumbuhkan perbankan ritel dan UKMkorporasi yang senantiasa baik. Salah satu fokus kerja utama adalah akselerasi pertumbuhan giro dan tabungan, dilakukan melalui berbagai inisiatif perbaikan dalam penawaran produk, optimalisasi kemampuan perbankan transaksional, pelayanan pada nasabah, kemampuan e-channel, serta product bundling dan cross selling. Peningkatan kemampuan perbankan transaksional dicapai baik melalui kemitraan operasional untuk menghadirkan kemudahan layanan bagi nasabah, maupun kolaborasi strategis dengan perusahaan teknologi terdepan dalam upaya akselerasi pengembangan kemampuan transaksional, termasuk penggunaan platform digital. Dari sisi produk juga ditargetkan penetrasi pasar yang lebih baik untuk produk dengan potensi return yang tinggi, antara lain kredit ritel dan kartu kredit, sedangkan untuk pelanggan korporasi akan ditingkatkan pendekatan pada solusi berbasis sektor industri sebagai bagian dari strategi akuisisi mata rantai bisnis. Pangsa Pasar Berdasarkan data perbankan nasional, Bank Permata termasuk salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia; menempati peringkat 8 terbesar dari segi aset dan 9 terbesar dari segi dana simpanan dana pihak ketiga – DPK sumber: data riset internal. Pendanaan Bank Permata terus berupaya untuk memperkuat struktur pendanaannya, terutama dengan meningkatkan rasio dana murah melalui pertumbuhan giro dan tabungan CASA. Berbagai inisiatif dilakukan terkait dengan dana Permata Bank emphasizes business focus on the prime quality consumer and commercial sectors to grow the retail banking and SMEcorporate segment positively. One of the main work targets is accelerated growth of current accounts and savings accounts CASA, to be achieved by improvement initiatives in terms of product offering, transactional banking capabilities optimization, customer service, e-channel capabilities, as well as product bundling and cross selling. Permata Bank continues to optimize transaction banking capabilies by operational partnerships to deliver service convenience to customers and strategic collaboration with renowned technology companies to explore opportunities of accelerating transaction banking capabilities, including developing the next generation of digital banking platforms. In terms of products, targets are set for better market penetration of products with high- return potential, such as retail loans and credit cards, and for corporate clients, an approach leaning on industry-based solutions will be emphasized as part of the value chain acquisition strategy. Market Share Based on national banking data, Permata Bank is listed as a top-10 bank in Indonesia; ranked as the 8 th largest bank in terms of assets and 9 th largest in terms of deposits source: internal research data. Funding Permata Bank strives to consistently improve its funding structure, particularly by a stronger growth in current account and saving account CASA. Initiatives implemented related to deposits are product offering, transaction banking PERBANKAN BANKING Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 183 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 simpanan, yaitu penawaran produk, optimalisasi kemampuan transaction banking, dan memaksimalkan fokus pada nasabah, kemampuan e-channel, product bundling dan cross selling. Terbukti perbaikan struktur pendanaan terlihat dari peningkatan CASA ratio dari 38 pada tahun 2015 menjadi 47, didukung pertumbuhan dana tabungan yang sehat serta penurunan deposito berjangka yang memiliki biaya bunga lebih tinggi. Bank Permata terus memperkuat permodalan yang dilakukan melalui rights issue sebesar Rp5,5 triliun pada Juni 2016 dan dana setoran modal Rp1,5 triliun pada Desember 2016. Penambahan modal tersebut membantu Bank Permata menjaga rasio CAR sebesar 15,6 dan CET-1Tier 1 ratio sebesar 11,8 di tengah kerugian yang signifikan pada 2016. Kinerja Penjualan Kinerja Bank Permata per 31 Desember 2016 ditandai dengan pembentukan beban penyisihan yang tinggi, untuk memastikan bahwa pengelolaan portofolio kredit dan neraca dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian, dan menyebabkan Bank Permata membukukan kerugian setelah pajak yang signifikan. Bank Permata berhasil menjaga tingkat likuiditas yang sehat sebagaimana tercermin pada loan to deposit ratio LDR sebesar 80 di Desember 2016. Di sisi lain, Bank Permata terus berupaya memperbaiki struktur pendanaannya, antara lain dengan terus meningkatkan porsi dana murah. Hal tersebut menyebabkan Bank Permata berhasil meningkatkan rasio CASA menjadi 47, lebih baik dibandingkan dengan rasio sebesar 38 pada periode yang sama tahun sebelumnya. Rencana Tahun 2017 Dengan iklim bisnis yang menantang, Bank Permata akan mengerahkan daya dan upaya untuk memantapkan fondasi bisnis yang lebih kuat untuk mendukung pertumbuhan ke depan. Untuk ini, prioritas kerja terarah pada upaya menjaga likuiditas, memperbaiki profitabilitas, menjaga kualitas kredit serta memaksimalkan recovery dan usaha lainnya untuk menurunkan NPL. Selain itu, prioritas kerja juga akan terarah pada upaya untuk memaksimalkan sumber-sumber pendapatan dari good book, seperti: CASA, fee-based income serta produk-produk kredit ritelSMEsyariah serta mengoptimalkan operational risk management. capabilities optimization, and maximizing focus on the customers, e-channel capabilities, product bundling and cross selling. As a result, funding structure improvement is reflected in the CASA ratio increasing from 38 in 2015 to 47, driven by a solid growth in saving accounts and phasing out of high cost time deposits. Permata Bank also strengthened capital by its rights issue of Rp5.5 trillion in June 2016 and capital injection of Rp1.5 trillion in December 2016. The additional capital allowed Permata Bank to maintain CAR ratio of 15.6 and CET-1 Tier 1 ratio of 11.8, whilst facing significant loss in 2016. Sales Performance Permata Bank’s performance as at 31 December 2016 is marked by allocating a high impairment charge, in order to ensure the loan portfolio and balance sheet is managed prudently, resulting in Permata Bank booking a significant net loss. Permata Bank managed maintaining healthy liquidity as reflected in LDR of 80 in December 2016. Also, Permata Bank strives to improve funding structure, including by increasing low-cost funds. This causes Permata Bank to increase CASA ratio to 47, an improvement compared to 38 over the same period in the previous year. Plans for 2017 With challenging business environment, Permata Bank will work hard to reinforce its business foundation to support future growth. For this, work priorities are directed toward maintaining liquidity, improving profitability, sustaining credit quality and maximize recovery and other initiatives to lower NPL. Furthermore, Permata Bank will also focus on maximizing revenue sources from the good book, including: CASA, fee-based income and retailSMEsharia credit products as well as optimizing operational risk management. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 184 ASURANSI Komitmen Astra untuk meningkatkan kesejahteraan yang lebih baik bagi bisnis dan masyarakat di Indonesia diwujudkan dengan menyediakan layanan perlindungan asuransi yang komprehensif melalui PT Asuransi Astra Buana Asuransi Astra untuk kebutuhan proteksi asuransi umum dan PT Astra Aviva Life Astra Life untuk proteksi asuransi jiwa. Prospek Industri Asuransi Industri asuransi di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal tersebut didukung oleh demografi masyarakat Indonesia sebagai salah satu negara di dunia dengan populasi yang relatif muda serta didominasi oleh grup individu dengan umur produktif bekerja dan masyarakat kelas menengah yang bertumbuh pesat. Dengan kenaikan tingkat kesejahteraan dan taraf hidup, demikian pula bertumbuh kesadaran masyarakat akan manfaat perlindungan asuransi baik untuk memitigasi risiko biaya pengobatan yang tinggi maupun untuk menangani risiko bisnis dan keuangan yang timbul dari kerusakan atau kehilangan aset. Selain itu, segmen industri asuransi jiwa nasional mencatatkan tingkat penetrasi asuransi yang cukup rendah, yaitu sekitar 2, sehingga besar potensi pertumbuhan segmen bisnis ini ke depan. Dari sisi regulasi, Otoritas Jasa Keuangan OJK sebagai regulator industri juga memberikan dukungan yang positif untuk menunjang struktur industri asuransi yang lebih sehat dan menjamin perlindungan yang lebih baik bagi konsumen. Beberapa paket regulasi yang telah diluncurkan antara lain mengatur penetapan tarif premi, pembatasan Astra is fully committed to improve better welfare for the Indonesian people and businesses by offering a comprehensive range of insurance products and services through PT Asuransi Astra Buana Asuransi Astra for general insurance protection and PT Astra Aviva Life Astra Life for life insurance coverage. Insurance Industry Outlook The insurance industry in Indonesia has both short-term long-term promising prospects. The main contributing factors are the demography of the population of Indonesia, being one of the world’s youngest populations and the majority of the people within the working age category and a rapidly growing middle class. Improved social welfare and living standards also grow public awareness as to the benefits of insurance protection to mitigate the risks of prohibitive medical bills, as well as to shield against business and financial risks arising from damage or loss of assets. In addition, the national life insurance segment recorded significantly low penetration level of below 2, thus promising significant growth potentials of this business sector going forward. From a regulatory perspective, the Financial Services Authority Otoritas Jasa Keuangan – OJK has prepared a more comprehensive regulatory foundation to support a more robust insurance industry structure and to guarantee greater consumer protection. A number of regulation packages have been issued to address, among others, INSURANCE Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 185 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 untuk penggunaan transaksi reasuransi dengan pihak asing, pengetatan struktur dan jumlah permodalan untuk perusahaan asuransi jiwa, yang keseluruhannya bertujuan untuk mendukung pertumbuhan industri asuransi yang berkesinambungan ke depan. Asuransi Astra Buana Asuransi Astra PT Asuransi Astra Buana Asuransi Astra memberikan solusi perlindungan untuk kendaraan bermotor, kesehatan dan usaha komersil melalui penawaran produk dan layanan jasa asuransi konvensional dan syariah yang lengkap. Produk dan Jasa Jenis produk perlindungan asuransi yang ditawarkan oleh Asuransi Astra terdiri dari: • Garda Oto dan Garda Motor, yaitu asuransi ritel untuk perlindungan berbagai jenis kendaraan bermotor. • Garda Medika untuk perlindungan kesehatan karyawan. • Asuransi komersial untuk perlindungan berbagai jenis usaha seperti properti, alat berat, marine cargo dan lainnya. • Asuransi syariah, mencakup seluruh lini produk asuransi ritel, kesehatan dan komersil berbasis prinsip-prinsip syariah. Portofolio yang dikelola pada akhir tahun 2016 terdiri dari kontribusi asuransi kendaraan bermotor sebesar 55, diikuti dengan bisnis asuransi komersial sebesar 35 dan 10 sisanya berasal dari asuransi kesehatan. setting premium rates, restrictions on the use of foreign re- insurance, tighter capital structure and capital requirements for life insurance companies. All these stipulations contribute to promoting sustainable growth of the insurance industry. Asuransi Astra Buana Asuransi Astra PT Asuransi Astra Buana Asuransi Astra provides protection solutions for motor vehicles, health and commercial businesses by offering a comprehensive selection of conventional and sharia insurance products and services. Products and Services Insurance coverage that are available from Asuransi Astra include: • Garda Oto and Garda Motor, which are retail insurance for protection of all types of motor vehicles. • Garda Medika for employee health protection. • Commercial insurance provides security for diverse business types, such as property, heavy equipment, marine cargo and many others. • Sharia insurance, covers all lines of retail, health and commercial insurance, under the Islamic-based sharia principles. The business portfolio managed at the end of 2016 consisted of motor vehicle insurance with 55 contribution, followed by commercial insurance with 35 and the remaining 10 from health insurance. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 186 Pemasaran dan Jaringan Penjualan Jaringan distribusi layanan yang dikelola Asuransi Astra terdiri dari 27 kantor cabang dan 37 unit layanan pada akhir tahun 2016. Asuransi Astra senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan berbagai inovasi layanan dan pengembangan jaringan yang bertujuan untuk mengoptimalkan standar kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan. Selain itu, rancangan pengembangan juga mengakomodasi berbagai kebutuhan pelanggan serta perubahan teknologi dan tren gaya hidup yang terjadi. Salah satunya adalah tren digitalisasi yang semakin marak berkembang dan merubah perilaku pelanggan dan cara berbisnis. Menyikapi pergeseran perilaku pelanggan dan pola bisnis tersebut, Asuransi Astra bertekad untuk bertransformasi menjadi perusahaan asuransi berbasis digital terbaik di Indonesia dan telah meluncurkan aplikasi digital secara intensif untuk semua segmen produk dalam rangka memaksimalkan jangkauan distribusi layanan untuk mendukung strategi penetrasi pasar tanpa batas. Berbagai inovasi layanan mendukung rangkaian produk Asuransi Astra untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan yang maksimal bagi pelanggan, antara lain: • Garda Center, sebagai inovasi pusat layanan kemudahan klaim untuk pelanggan di berbagai lokasi strategis, seperti pusat perbelanjaan. Saat ini telah beroperasi sebanyak 20 Garda Center yang tersebar di seluruh Indonesia. • Garda Siaga 24 jam, yang menyediakan layanan bantuan berkendara, terdiri dari Emergency Roadside Assistance yang telah diremajakan dengan inovasi teknologi hidrolik dan bantuan medis Emergency Medical Assistance, mencakup layanan darurat mobil ambulans dan paramedis; Marketing and Sales Network Asuransi Astra manages a service distribution network comprising 27 branch offices and 37 service units at the end of 2016. Asuransi Astra is fully committed to continuous service innovation and network expansion geared toward optimizing the service quality delivery to all customers. Further, business development plans also accommodate the customers’ growing needs as well as changes in technological advances and current lifestyle trends. One such factor is digitalization trends, which are becoming more widespread and reshaping customer behaviors and the way we do business. To address these changes, Asuransi Astra is committed to becoming Indonesia’s most digital insurance provider, initiating this vision by launching a comprehensive set of digital applications to all market segments in order to support maximum reach of service distribution as part of the limitless market penetration strategy. An extensive series of service innovation initiatives complement Asuransi Astra’s diverse product offering designed for maximum customer ease and convenience, including: • Garda Center, a claims center innovation that delivers maximum customer convenience in strategic locations, such as shopping centers. Today, there are a total of 20 Garda Centers in operation throughout Indonesia. • Garda Siaga 24 hours, provides driving convenience with on-the-road services, comprising Emergency Roadside Assistance with new hydraulic technology innovation and Emergency Medical Assistance, covering ambulance and paramedic services; ASURANSI INSURANCE Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 187 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 • Garda Akses 24 jam, sebagai layanan contact center terintergrasi yang dapat diakses melalui Call 1 500 112, Click asuransiastra.com, SMS 08118500112, Facebook Garda Oto, Twitter GardaOto dan Aplikasi Garda Mobile Otocare serta Medcare. • Garda Mobile, sebagai inovasi layanan terbaru dalam platform aplikasi mobile yang dapat diunduh melalui Google Play dan App Store. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015, Garda Mobile terus dikembangkan untuk memfasilitasi jangkauan penetrasi pasar tanpa batas. Saat ini telah dilengkapi dengan 6 jenis aplikasi, yang dikelompokkan sesuai penggunaannya untuk para pelanggan dan personel yang bertugas memberikan layanan sebagai berikut: 1. Pihak Eksternal: Pelanggan • Otocare adalah aplikasi yang dapat digunakan oleh semua pengguna smartphone baik pelanggan Garda Oto maupun masyarakat umum, yang menampilkan berbagai kemampuan dan fitur menarik untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi pengguna kendaraan bermotor. • Medcare adalah aplikasi yang memiliki berbagai fitur untuk menunjang gaya hidup yang sehat, dengan fitur khusus bagi para pesertapelanggan Garda Medika untuk memonitor data klaim dan manfaat asuransi yang dimiliki. • CR–akses adalah aplikasi yang memiliki kemampuan untuk tampilanpelaporan data yang komprehensif terkait program perlindungan asuransi yang dimiliki oleh pelanggan korporasi, untuk mempermudah proses pemantauan klaim dan manfaat perlindungan yang tersedia bagi para peserta yang terdaftar. • HR – akses adalah aplikasi yang diperuntukan khusus bagi pengelola human resources HR di perusahaan peserta asuransi Garda Medika untuk mengakses informasi kepesertaan, klaim, serta informasi Garda Medika lainnya. 2. Pihak Internal: Petugas • OtoSurvey adalah aplikasi yang dapat membantu para penilai surveyor dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan mempercepat proses klaim dan penilaian bagi pelanggan Garda Oto. • OtoSales adalah aplikasi yang dapat membantu para staff penjualan untuk melakukan sentralisasi informasiaktivitas untuk proses tindak lanjut calon pelanggan. • Garda Akses 24 hours, an integrated contact center service that can be accessed through Call 1 500 112, Click asuransiastra.com, SMS 08118500112, Facebook Garda Oto, Twitter GardaOto, as well as Garda Mobile Otocare and Medcare applications. • Garda Mobile, is the newest service innovation on mobile application platform that can be downloaded through Google Play and App Store. Since it was first introduced in 2015, Garda Mobile undergoes continuous improvement and development to build a limitless market penetration capability. Today, it features 6 separate applications that are categorized by user groups – customers and service providers – as follows: 1. External Parties: Customers • Otocare is an application designed for smartphone users who are Garda Oto customers as well as the general public; equipped with attractive features and capabilities to give convenience and peace of mind for motor vehicle owners. • Medcare is a healthy lifestyle application with an extensive range of useful features for public use, and special features for Garda Medika members to monitor their insurance benefits and claims history. • CR – akses is an application that is powered with the capability to collect comprehensive corporate insurance policy details and display them in all-in- one dashboard, designed for corporate clients to facilitate easy and convenient policy and claims monitoring. • HR – akses is an application specifically designed for human resources HR personnel of Garda Medika corporate clients with the advantage of convenient access to membership, claims and other important Garda Medika information. 2. Internal Parties: Service Providers • OtoSurvey is an application to assist surveyors in improving their service quality and expediting the claims and surveys processes for Garda Oto customers. • OtoSales is an application to assist salespeople in centralizing all information and activities related to prospecting and following up on potential customers. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 188 • E-Marine Astra adalah layanan berupa portal yang memudahkan pelanggan komersial dalam menerbitkan sertifikat marine cargo. • Risk Management Service adalah layanan bagi pelanggan komersial yang siap melakukan analisa dan memberikan konsultasi penanganan risiko untuk keberlanjutan usaha dan bisnis pelanggan. Pangsa Pasar Asuransi Astra memegang posisi terdepan pada tahun 2016 sebagai pemimpin di segmen asuransi kendaraan bermotor dengan pangsa pasar 19 sumber: data riset internal. Kinerja Penjualan Pada akhir tahun 2016, Asuransi Astra membukukan jumlah premi kotor sebesar Rp4,7 triliun terdiri dari konvensional Rp4,3 triliun dan syariah Rp448 miliar, atau bertumbuh 1 dari Rp4,7 triliun terdiri dari konvensional Rp4,5 triliun dan syariah Rp215 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah aset dikelola mencapai 13, dari Rp10,6 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp11,9 triliun. Rencana Tahun 2017 Asuransi Astra memproyeksikan pertumbuhan jumlah premi yang lebih baik pada tahun 2017. Faktor utama yang berpotensi menggerakkan kinerja tersebut adalah sektor otomotif yang diperkirakan bertumbuh pada tahun 2017, mengingat bahwa sebagian besar portofolio bisnis Asuransi Astra berasal dari segmen bisnis otomotif. Posisi kepemimpinan di sektor otomotif akan senantiasa dipertahankan melalui kekuatan strategi branding dan inovasi layanan. Sementara, segmen komersil akan terus mengembangkan fokus untuk menjadi mitra manajemen risiko utama bagi sektor korporasi, perbankan, UKM serta broker asuransi lainnya. Dengan penguatan reputasi sebagai mitra asuransi korporasi yang mengedepankan inovasi layanan, segmen bisnis kesehatan juga akan memanfaatkan momentum pertumbuhan industri yang sehat, dengan proyeksi tingkat pertumbuhannya yang melampaui double digit. Strategi pertumbuhan bisnis juga dipadukan dengan strategi pengembangan sumber daya manusia untuk menunjang kesinambungan bisnis. Astra Aviva Life Astra Life PT Astra Aviva Life Astra Life adalah perusahaan asuransi jiwa patungan dengan kepemilikan saham 50:50 antara PT Astra International Tbk dan Aviva International Holding Limited yang didirikan tanggal 26 Mei 2014, serta diluncurkan • E-Marine Astra is a service portal available to commercial customers for maximum convenience in issuing marine cargo certificates. • Risk Management Service provides risk analysis and consultation for commercial customers to ensure the sustainability of their operational activities and business. Market Share Asuransi Astra is the leader in motor vehicle insurance in 2016, with 19 market share source: internal research data. Sales Performance At the end of 2016, Asuransi Astra recorded total gross premium of Rp4.7 trillion made up of Rp4.3 trillion conventional and Rp448 billion sharia, or growing by 1 from Rp4.7 trillion made up of Rp4.5 trillion conventional and Rp215 billion sharia in the previous year. The increase in total asset managed is 13, from the amount Rp10.6 trillion at the end of 2015 to Rp11.9 trillion. Plans for 2017 Asuransi Astra projects a higher level of premium growth for the year 2017. The automotive sector, which is estimated to grow in 2017, will be the main driving factor for better premium performance, considering that the business portfolio is mostly concentrated on the automotive business. The leadership position in the automotive sector will be consistently maintained through branding and service innovation. Meanwhile, the commercial segment will continue to develop focus on becoming the preferred risk management partner for the corporate, banking and SME sectors as well as other insurance brokers. By reinforcing its reputation as the respected corporate health insurer with service innovation strength, the health insurance segment will leverage on the momentum of robust industry growth to generate double-digit growth. An alignment between the business development strategy and the people development strategy is preserved to ensure sustainability of the business. Astra Aviva Life Astra Life PT Astra Aviva Life Astra Life is a life insurance company jointly owned by PT Astra International Tbk and Aviva International Holding Limited under 50:50 ownership structure, established on 26 May 2014 and formally ASURANSI INSURANCE Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 189 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 secara resmi kepada publik dan media tanggal 27 November 2014. Astra Life menerapkan konsep “Best of Both World atau Terbaik di Dua Dunia” – dengan mengkombinasikan pengalaman dan kompetensi Aviva sebagai asuransi kelas dunia selama lebih dari 320 tahun sejak tahun 1626, termasuk 150 tahun di Asia, serta kekuatan Astra sebagai salah satu pelopor grup usaha nasional berikut jaringan dan distribusinya di Indonesia selama hampir 60 tahun sejak tahun 1957. Kolaborasi keduanya memberikan layanan terbaik dan dapat diandalkan bagi seluruh pelanggan Astra Life. Astra Life dibentuk untuk mewujudkan visi perusahaan agar hadir di setiap rumah masyarakat Indonesia, serta untuk mewujudkan misi perusahaan untuk membawa ketenangan pikiran dan membangun masa depan yang sejahtera ke jutaan masyarakat Indonesia. Produk dan Jasa Astra Life menawarkan berbagai macam perlindungan dan produk investasi kepada nasabah individu dan kumpulan. Nasabah individu Astra Life terutama berasal dari nasabah bank dan perusahaan pembiayaan sedangkan nasabah kumpulan berasal dari nasabah korporasi dengan karyawannya beserta tanggungan mereka. Bagi nasabah individu, Astra Life menyediakan produk asuransi yang komprehensif berupa asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi unit link untuk memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan berbagai tingkat kehidupan dan segmen pasar. Sedangkan untuk nasabah kumpulankorporasi Astra Life menyediakan paket perlindungan jiwa, kesehatan karyawan employee benefit serta dana pensiun DPLK. launched to the public and media on 27 November 2014. Astra Life applies the concept of “Best of Both Worlds” – by combining the experience and expertise of Aviva as a world-class insurance company for more than 320 years since 1626, including 150 years in Asia, and the strength of Astra as a national business group with its well-established network and distribution in Indonesia for almost 60 years since 1957. The collaboration between the two presents the best and reliable service for all customers of Astra Life. Astra Life is formed to realize its vision to be present in every home of Indonesian and to realize its mission of providing peace of mind and developing a prosperous future for the Indonesian people. Product and Services Astra Life offers a wide range of protection and investment products to individual and group customers. Astra Life’s individual customers are mainly customers of banks and financing companies, whereas group customers comprise corporate customers along with their employees and their dependents. For individual customers, Astra Life offers a comprehensive range of insurance products, comprising life protection insurance, health insurance and investment-based insurance unit link to satisfy customers’ needs according to their life stages and market segment. While for groupcorporate customers, Astra Life offers protection packages for life, employee benefit and pension plan. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 190 Pemasaran dan Jaringan Penjualan Astra Life memasarkan produk dan layanannya dengan nama brand “Astra Life powered by Aviva” dan memposisikan sebagai “Asuransinya Orang Indonesia untuk mencintai hidup” dengan pendekatan pemasaran yang mengkomunikasikan pesan positif yang mendorong masyarakat Indonesia untuk mencintai hidup, sesuai dengan tagline dan filosofi Astra Life yaitu ‘Love Life’. Astra Life hadir untuk membantu masyarakat Indonesia mencintai hidup. Astra Life memiliki aspirasi untuk menjadi salah satu dari lima perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia dalam sepuluh tahun ke depan. Strategi pemasaran yang dilakukan untuk mewujudkan aspirasi tersebut adalah dengan memberikan produk yang beragam, sesuai kebutuhan masyarakat, melayani beragam segmen, dan melalui beragam jalur distribusi multi product, multi segment, multi channel, serta terus mengembangkan jalur distribusi Blue Ocean untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang optimal. Saat ini Astra Life memilik beberapa jalur distribusi atau penjualan sebagai berikut: • Jalur distribusi melalui kemitraan dengan perusahaan pembiayaan atau financeassurance. Saat ini produk dan layanan Astra Life yang terkait dengan kebutuhan perlindungan nasabah perusahaan pembiayaan dapat diperoleh di 104 jaringan cabang perusahaan pembiayaan financing company seperti Astra Multi Finance, Astra Credit Companies dan Toyota Astra Finance di seluruh Indonesia • Jalur distribusi melalui kemitraan dengan Bank Permata atau bancassurance. Produk dan layanan Astra Life untuk nasabah Bank Permata melalui sekitar 250 tenaga pemasar professional financial consultant PFC Astra Life di lebih dari 300 jaringan cabang di seluruh Indonesia. Proses penjualan produk asuransi dilakukan melalui alat penjualan digital menggunakan Tablet yaitu iProsper. • Diakhir tahun 2016, Astra Life juga meluncurkan alat penjualan sales tool untuk memasarkan produk asuransi jiwa dengan konsep “siap saji” secara digital yang diberi nama astralifeGO. Proses pengajuan aplikasi asuransi melalui astralifeGO ini hanya membutuhkan waktu sepuluh menit sampai dengan proses pembayaran, dan selanjutnya pembayaran dilakukan seperti e-commerce dengan menggunakan virtual account dan credit card. Polis nasabah berupa polis elektronik yang langsung dikirim ke alamat email nasabah. Marketing and Sales Network Astra Life markets its products and services under the brand “Astra Life powered by Aviva” and is positioned as “Insurance for Indonesians to love life” with a marketing approach to communicate a positive message to invite the nation to love life, with the spirit expressed in Astra Life’s tagline and philosophy ‘Love Life’. Astra Life is here to help the Indonesian people to love life. Astra Life is aspired to become a top five life insurance company in Indonesia in the next ten years. The marketing strategy to deliver this aspiration is to offer multi products to multiple segments via multiple channels, and also continually developing the Blue Ocean distribution channel to optimize business growth. Today, Astra Life employs the following distribution or sales channels: • Distribution channel through partnership with financing companies or financeassurance. Currently, Astra Life’s protection products and services designed to fulfill the needs of financing companies customers are available through a network of 104 branches of financing companies, including Astra Multi Finance, Astra Credit Companies and Toyota Astra Finance across Indonesia • Distribution channel through partnership with Bank Permata or bancassurance. Astra Life offers line of products and services for Permata Bank customers through 250 Astra Life professional financial consultants PFC in more than 300 branches throughout Indonesia. PFCs sell insurance products using a digital sales tool, specifically tablets known as iProsper. • At the end of 2016, Astra Life also introduced a new sales tool named astralifeGO that is exclusively designed for fast digital marketing of insurance products. Processing applications through astralifeGO requires only ten minutes up to the final payment process, which is completed through a system much like e-commerce by using a virtual account and credit card. The customers will receive an electronic policy sent directly via email. ASURANSI INSURANCE Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 191 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Pangsa Pasar Tahun 2016 merupakan tahun kedua Astra Life beroperasi secara penuh. Namun demikian, peningkatan kinerja yang diraih cukup signifikan dalam perjalanan Astra Life menjadi salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia. Berdasarkan peringkat industri asuransi jiwa di Indonesia, pada tahun 2016 Astra Life telah menduduki posisi 18 secara keseluruhan industri asuransi jiwa dari 55 perusahaan asuransi dan peringkat, posisi 11 diantara 26 perusahaan asuransi jiwa patungan dan secara konsisten berada dalam posisi 10 besar dalam bisnis bancasssurance. Hal ini menunjukkan kenaikan peringkat dibandingkan periode Desember 2015, yaitu posisi 22 untuk keseluruhan industri, posisi 15 diantara perusahaan asuransi jiwa patungan dan mulai bergabung dalam posisi 10 besar dari segi bisnis bancassurance sumber: data unaudited AAJIAsosiasi Asuransi Jiwa Indonesia – Desember 2016. Peningkatan dari sisi pangsa pasar juga terlihat, yaitu 2,0 secara keseluruhan industri dibandingkan 1,5 pada tahun 2015 dan 3,8 untuk bisnis bancassurance dari 2,6 pada tahun sebelumnya. Kinerja Penjualan Dengan penguatan fondasi bisnis berbasis sinergi kemitraan yang luas untuk operasional asuransi dan bancassurance, kinerja yang berhasil diraih semakin membaik. Pada akhir tahun 2016, Astra Life mencatat total aset sebesar Rp3,8 triliun, atau naik 100 dibandingkan Rp1,9 triliun setahun sebelumnya, sedangkan jumlah premi kotor telah mencapai Rp2,9 triliun atau naik 115 dari Rp1,4 triliun pada tahun 2015. Astra Life mampu mencetak tingkat pertumbuhan yang lebih baik untuk kategori segmen bisnis baru di industri asuransi yang bertumbuh rata-rata sebesar 6 pada tahun 2016. Rencana Tahun 2017 Di tahun 2017, Astra Life memiliki target pertumbuhan premi sebesar 50. Strategi pemasaran yang diterapkan akan fokus untuk memperkuat jalur distribusi produk individual maupun employee benefits sesuai dengan strategi multi product, multi segment dan multi channel. Strategi ke depan untuk optimalisasi dari jalur distribusi bancassurrance dan financesurrance serta pengembangan jalur distribusi baru Blue Ocean berbasis digital dan unit bisnis syariah, akan mendukung aspirasi Astra Life menjadi salah satu dari lima perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia dalam sepuluh tahun ke depan. Market Share The year of 2016 marks the second year of Astra Life being fully operational. However, performance improvement has been significant in Astra Life’s journey to become a leading life insurance player in Indonesia. Based on national industry rating for life insurance in 2016, Astra Life has secured the top-18 position in the industry from a total of 55 life insurance companies, the top-11 position among the 26 of joint venture insurance companies and consistently in the top-10 position in the bancassurance business. This shows an improvement in rating from the period of December 2015, when Astra Life placed in position 22 for the entire industry, the top-15 among the joint ventures insurance companies and a newcomer in the top 10 group for bancassurance source: unaudited data of AAJI Association of Life Insurers of Indonesia – December 2016. Improvement was also seen in market share figures, with 2.0 for the entire industry compared to 2015 figure of 1.5 and 3.8 for the bancassurance business from 2.6 in the year prior. Sales Performance Performance achievement continued to improve by strengthening the business foundation through an extensive synergistic partnership scheme for insurance and bancassurance operations. At the end of 2016, Astra Life recorded total assets of Rp3.8 triliun, or doubling from the previous year’s position at Rp1.9 trillion, and gross written premium reached Rp2.9 trillion or increasing 115 from Rp1.4 trillion in 2015. Astra Life managed to outperform the industry by recording a higher growth rate for the category of new business segment compared to the segment average of 6 in 2016. Plans for 2017 In 2017, Astra Life applies a premium growth target of 50. The marketing strategy will focus on strengthening the distribution channels for both individual products and employee benefits, in line with the multi product, multi segment and multi channel strategy. Future strategies to optimize the bancassurrance and financesurrance distribution channels and to develop new distribution channel digitally for Blue Ocean as well as for the sharia business unit that will support Astra Life’s aspiration to become one of the five largest life insurance companies in Indonesia over the next ten years. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 192 PERTAMBANGAN HEAVY EQUIPMENT AND MINING ALAT BERAT DAN Diversifikasi bisnis dengan masuk pada pengembangan proyek pembangkit listrik dan akuisisi tambang mineral lainnya adalah strategi UT untuk memperkuat struktur pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada bisnis batu bara Business diversification into power plant projects and acquisition of concessions in other minerals is UT’s main strategy in pursuit of stronger revenue structure and lower dependency on the coal business Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 193 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Bisnis alat berat dan pertambangan Astra dikelola di bawah PT United Tractors Tbk UT dengan kepemilikan sebesar 59,5. Seluruh saham UT tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp79,3 triliun pada akhir tahun 2016. UT berkontribusi sebesar 25 terhadap pendapatan bersih konsolidasian Astra pada tahun 2016, turun dari kontribusi sekitar 27 pada tahun 2015. Pencapaian kinerja tersebut masih mencerminkan lesunya kondisi sektor pertambangan batu bara, walaupun telah ditopang dengan upaya strategis yang meliputi ekspansi jangkauan pelanggan yang lebih luas serta inisiatif efisiensi biaya dan modal kerja. Tinjauan dan Prospek Industri Alat Berat dan Pertambangan Tinjauan Industri Kondisi sektor alat berat dan pertambangan pada tahun 2016 tidak banyak berubah dari beberapa tahun sebelumnya. Kinerja penjualan alat berat terus terpangkas secara signifikan sejak pelemahan ekonomi berimbas pada penurunan kinerja industri-industri konsumen alat berat, yaitu sektor pertambangan, agribisnis, kehutanan dan konstruksi. Astra’s heavy equipment and mining business is under the management of PT United Tractors Tbk UT, which is 59.5 owned by Astra. UT’s shares are listed on the Indonesia Stock Exchange, with market capitalization of Rp79.3 trillion at the end of 2016. UT accounts for 25 of Astra’s consolidated net revenue in 2016, down from its contribution of about 27 in 2015. This performance also reflects the weakened condition of the coal mining sector, although UT intensified strategic defensive measures by expanding service coverage to include greater target customers and implementation of working capital and cost efficiency initiatives. Overview and Outlook of the Heavy Equipment and Mining Industry Industry Overview The conditions of the heavy equipment and mining sector in 2016 were relatively unchanged compared to previous years. Sales of heavy equipment continued to deteriorate significantly since the weakened economy affected adversely the performance of major heavy equipment consumers, including the mining sector, agribusiness, forestry and construction industries. Laba bersih naik menjadi Rp5,0 triliun pada tahun 2016 akibat tidak terdapat penurunan nilai properti pertambangan batu bara yang berdampak pada laba ditahun 2015 Net income increase to Rp5.0 trillion, in the absence of impairment charges in the coal mining property holdings that adversly affected profitability in 2015 30 Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 194 Secara umum, konsumen di sektor pertambangan, khususnya tambang batu bara, merupakan konsumen utama yang memiliki peranan strategis terhadap nilai penjualan alat berat karena mesin dan peralatan pertambangan memiliki harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan jenis alat berat yang digunakan oleh konsumen pada sektor industri lainnya. Oleh karena itu, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi sektor ini pada tahun 2016 masih seputar harga batu bara yang terus tertekan sejak tahun 2012. Harga batu bara yang belum kondusif masih berimbas pada kinerja sektor pertambangan tercermin dari rendahnya alokasi anggaran untuk investasi alat dan mesin pertambangan di sektor ini. Pada bulan Juli 2016, harga batu bara mulai merangkak naik dan mencapai titik tertinggi di 112 Dolar AS per ton pada bulan November 2016. Pergerakan harga tersebut dipicu utamanya oleh upaya Pemerintah Tiongkok untuk mengkonsolidasikan sektor pertambangan, khususnya segmen kecil dan menengah. Salah satu kebijakan yang diberlakukan pada bulan Juli adalah pembatasan waktu kerja kegiatan penambangan yang berdampak langsung pada stok persediaan batu bara sehingga mengharuskan Tiongkok melakukan impor dan memicu pergerakan harga batu bara dunia. Dengan tren peningkatan harga batu bara tersebut, mulai terlihat adanya perbaikan volume penjualan alat berat untuk sektor pertambangan. Prospek Industri Lonjakan harga batu bara memberikan angin segar bagi prospek sektor alat berat dan pertambangan pada tahun 2017, terindikasi dari mulai menggeliatnya kegiatan penambangan dan permintaan alat berat pada akhir tahun 2016. Namun demikian, fenomena lonjakan harga tahun 2016 juga menunjukkan besarnya peran Tiongkok dalam menentukan arah pergerakan sektor batu bara global, yang berpotensi menimbulkan ketidakpastian akan prospek harga ke depan. Akan tetapi, dengan kerangka regulasi yang diterapkan oleh Pemerintah Tiongkok yang menyasar faktor keamanan dan keberlanjutan sektor pertambangan domestik yang lebih kondusif ke depan, diharapkan pergerakan harga tidak akan jatuh kembali pada kisaran 50 Dolar AS per ton dan akan menemukan titik ekuilibrium baru yang lebih tinggi. In general, the mining sector market, particularly coal mining, represents primary consumer with strategic significance to the total value of heavy equipment sales, because mining equipment and machines carry higher prices relative to heavy equipment products used by other industry segments. Consequently, one of the biggest challenges faced by the heavy equipment business in 2016 is coal prices that continued to be depressed since 2012. Low prices negatively impacted the performance of the mining sector, and reflecting low budget allocation for investment of mining equipment and machines. In July 2016, coal price began to edge upward and reached the highest point at US Dollar 112 per tonnes in November 2016. This price movement was largely driven by the Chinese Government’s efforts to consolidate the local mining sector, particularly targeting the small and middle segments. A policy implemented in July was limitation of mining hours that directly affected coal inventory levels, hence requiring China to import and drive movements in global prices. With this upward trend of coal prices, there emerged signs of improvement in the sales of mining sector equipment and machines. Industry Outlook The drastic jump of coal prices fueled the outlook of the heavy equipment and mining sector in 2017, as indicated by stirring activites in the mining sector and demand for heavy equipment toward the end of 2016. However, this price jump phenomenon in 2016 showed the significant role that China controls in determining shifts of the global coal market, thus potentially raising uncertainties of future price movements. Nonetheless, as the Chinese Government enforces a robust regulatory framework underlining the safety and sustainability factor of the local mining industry, expectations for the imminent coal price movements lean toward a market consensus that prices will not fall back to US Dollar 50 per tonnes and will instead settle into a new and higher equilibrium level. ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN HEAVY EQUIPMENT AND MINING Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 195 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Mesin Konstruksi UT menangani secara langsung unit bisnis mesin konstruksi dan hingga saat ini telah berkembang menjadi salah satu distributor alat berat terkemuka di Indonesia yang memasarkan beragam pilihan merek produk alat berat terkemuka internasional. Produk dan Jasa UT menyediakan berbagai jenis produk alat berat dan suku cadang merek Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag dan Tadano yang digunakan di sektor pertambangan, konstruksi, perkebunan dan kehutanan, serta untuk kebutuhan material handling dan transportasi. Untuk memastikan kelancaran operasional bisnis pelanggan, UT memberikan dukungan solusi yang menyeluruh dan terintegrasi bagi pelanggan, mencakup layanan perawatan dan pemeliharaan, jasa konsultasi sejak tahap awal perencanaan hingga penggunaan mesin di lapangan, jasa pelatihan untuk operator dan mekanik, serta jasa remanufaktur dan rekondisi alat berat. Sebagai bentuk komitmen kepada pelanggan, salah satu produk purna jual yang ditawarkan adalah guaranteed product support GPS yang memberikan jaminan layanan menyeluruh mencakup ketersediaan suku cadang, mekanik dan perawatan mesin sesuai jangka waktu yang ditetapkan secara kontraktual. Fasilitas Produksi Sebagai distributor tunggal, UT bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran dan penjualan produk alat berat, namun tidak melakukan kegiatan produksi di Indonesia. Construction Machinery UT directly handles the construction machinery business unit and has developed as one of the most prominent heavy equipment distributors in Indonesia today, markets various leading international brands of heavy equipment products. Products and Services UT offers a large variety of heavy equipment products and spare parts under the brand names Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag and Tadano used in the mining, construction, plantation and foresty sectors, as well as for material handling and transportation needs. To secure the continuity of customers’ business operations, UT provides comprehensive and integrated solution for customers, covering maintenance and repairs, consultation services from the initial phase of planning up to machine utilization in the field, training for operators and mechanics, as well as remanufacturing and reconditioning of heavy equipment. As commitment to customers, UT provides comprehensive after-sales support in the form of guaranteed product support GPS, covering the availability of spare parts, mechanic and machine maintenance in accordance to a time frame as specified in contract agreement. Production Facilities As a sole distributor, UT is responsible for marketing and sales activities of brands represented, but it does not maintain production activities in Indonesia. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 196 Pemasaran dan Jaringan Distribusi Setelah ekspansi jaringan di pulau Jawa pada tahun 2015 untuk memperkuat fokus layanan pada sektor konstruksi, hingga saat ini UT telah memiliki 177 titik pelayanan points of service, termasuk diantaranya 20 kantor cabang, 22 site support, 10 kantor perwakilan dan 14 kantor pertambangan mine offices di seluruh Indonesia. Seluruh jaringan cabang menyediakan layanan berbasis solusi menyeluruh end-to- end solution mencakup kegiatan pemasaran, penjualan dan purna jual. Selain itu juga telah dioperasikan dukungan fasilitas UT Call 1500072 dengan akses 24 jam setiap hari secara nasional. Pangsa Pasar Pada tahun 2016, jumlah penjualan alat berat Komatsu sedikit meningkat didorong oleh peningkatan permintaan sektor konstruksi. UT masih mempertahankan kepemimpinan pangsa pasar sebesar 32, walaupun menurun jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sebesar 36 sumber: data riset internal. Penurunan angka pangsa pasar mencerminkan masih lemahnya kinerja penjualan untuk sektor pertambangan yang menjadi tulang punggung UT selama ini serta ketatnya tingkat persaingan industri alat berat. Kinerja Penjualan Sebelum pelemahan ekonomi, sektor pertambangan memberikan kontribusi terbesar pada penjualan bisnis mesin konstruksi UT dengan kisaran 60 hingga 70. Pelemahan kinerja sektor pertambangan yang berkelanjutan selama beberapa tahun terakhir menuntut UT untuk beralih strategi dengan mendorong kinerja penjualan produk pendukung dan suku cadang mesin sebagai alternatif sumber pendapatan inti di sektor pertambangan. Mengingat bahwa populasi mesin dan peralatan bermerek Komatsu sudah relatif tinggi, maka dalam kondisi dimana investasi pembelian mesin-mesin baru telah dibatasi, program perawatan untuk peralatan yang digunakan menjadi prioritas utama dalam menjamin kelancaran kegiatan operasional tambang. Bersamaan dengan ini, UT juga menekankan fokus bisnis pada konsumen di sektor industri lainnya, terutama proyek-proyek pemerintah maupun swasta di sektor konstruksi dan infrastruktur, guna mengurangi konsentrasi dan ketergantungan bisnis pada sektor batu bara thermal. Pelaksanaan strategi ini tercermin pada komposisi pelanggan UT untuk tahun 2016, dimana sektor konstruksi telah menjadi pelanggan utama UT dengan porsi 46 dari volume penjualan unit Komatsu, disusul 30 dari sektor pertambangan. Marketing and Distribution Network Following year 2015 network expansion on Java island to strengthen focus of serving the construction sector, UT has 177 points of service, inclusive of 20 branches, 22 site supports, 10 representative offices and 14 mine offices across Indonesia. The entire branch network offers end-to- end solution, encompassing marketing, sales and after-sales activities. Furthermore, UT operates customer support UT Call 1500072 with 24-hour national access. Market Share In 2016, sales of Komatsu heavy equipment slightly increased on the back of stronger demand from the construction sector. UT maintained market share leadership with 32, though lower in comparison to the previous year’s achievement of 36 source: internal research data. The decline in market share figure reflects that sales in the mining sector, which has always served as UT’s backbone, were still weak and also tight competition in the heavy equipment industry. Sales Performance Prior the weakening of the economy, mining sector was the biggest contributor to UT’s contruction machinery business with a range of 60 to 70 of sales. Continued declining performance of the mining sector over the past few years forced UT to shift its strategy by pushing sales of supporting products and spare parts as an alternative core revenue source in the mining sector. Considering that the population of Komatsu machines and equipment was relatively high, and under conditions when investment in new machines was limited, maintenance of machines being used became a key priority in ensuring the continuity of mining operations. Along with this strategy, UT also emphasized business focus on potential markets in other industry sectors, particularly government and private sector projects in construction and infrastructure, in order to reduce business dependence and concentration on the thermal coal segment. Implementation of this strategy is reflected in the composition of UT’s customers in 2016, which shows that the construction sector has become the dominant customer group accounting for 46 of Komatsu unit sales, followed by the mining sector with 30 share. ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN HEAVY EQUIPMENT AND MINING Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 197 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Secara keseluruhan, kinerja penjualan mesin konstruksi meningkat sebesar 7 dari total pendapatan Rp13,6 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp14,6 triliun. Penjualan Komatsu meningkat 3 dari sejumlah 2.124 unit pada tahun 2015 menjadi 2.181 unit. Dari total pendapatan unit usaha mesin konstruksi, kontribusi pendapatan dari pendapatan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat mencapai Rp5,8 triliun dibandingkan Rp6,1 triliun pada tahun 2015. Untuk menjaga tingkat profitabilitas, UT terus mengerahkan inisiatif efisiensi operasional, diantaranya program-program efisiensi biaya dan modal kerja. Rencana Tahun 2017 Pada tahun 2017 diharapkan kinerja penjualan mesin konstruksi dari sektor pertambangan akan membaik, didukung oleh harga batu bara yang masih akan bergerak pada level yang kondusif. Selain itu, UT merencanakan untuk melanjutkan program intensifikasi pada sektor konstruksi dan bisnis on-the- road truck, untuk memanfaatkan momentum pengembangan proyek-proyek infrastruktur yang didukung oleh Pemerintah dan swasta. Agar memiliki portofolio yang berimbang, penetrasi pada sektor non-batu bara juga direncanakan untuk terus dilanjutkan, misalnya sektor pertanian, industri dan transportasi yang dinilai penting bagi keberlanjutan pertumbuhan yang lebih sehat ke depan. Kontraktor Penambangan PT Pamapersada Nusantara Pama adalah anak perusahaan UT yang menawarkan jasa layanan kontraktor penambangan bagi perusahaan-perusahaan pemilik konsesi tambang ternama di berbagai wilayah di Indonesia. Produk dan Jasa Pama bekerja berdasarkan kontrak kerja sebagai pengelola dan operator kegiatan penambangan batu bara dan mineral lainnya bagi pelanggan pemilik konsesi tambang di berbagai lokasi di tanah air. Cakupan layanan yang dilakukan terdiri dari kegiatan rancang tambang, eksplorasi, pembangunan infrastruktur, penambangan, pengangkutan, barging dan loading. Fasilitas Produksi Pama melakukan aktivitas penambangan yang berkualitas dengan dukungan armada alat berat yang lengkap berjumlah 3.129 unit pada akhir tahun 2016 dibandingkan 3.158 unit pada tahun 2015. Peralatan tersebut terdiri dari 303 bulldozer 2015: 295, 332 excavator dan shovel 2015: 322, 2.104 Overall, sales of construction machinery increased by 7 from total revenue of Rp13.6 trillion in 2015 to Rp14.6 trillion. Komatsu sales increased 3 from 2,124 units in 2015 to 2,181 units. From total revenue generated by the construction machinery business, contribution from sales of spare parts and maintenance services reached Rp5.8 trillion compared to Rp6.1 trillion in 2015. To sustain profitability, UT continued to rollout operational efficiency initiatives, including working capital and cost efficiency programs. Plans for 2017 Construction machinery sales from the mining sector is expected to improve in 2017 on account of coal prices still moving within favorable levels. UT plans to build up on its intensification programs in the construction sector and on- the-road truck business, to benefit from the momentum of infrastructure development projects supported by the Government and private sector. To manage a balanced portfolio, UT also plans to continue the penetration into non- coal sectors, such as agriculture, industry and transportation sectors, which is deemed critical to support sustainable growth going forward. Mining Contracting PT Pamapersada Nusantara Pama is a subsidiary of UT that offers mining contracting services for reputable companies holding mining concessions in various areas throughout Indonesia. Products and Services Pama works on behalf of concession owners based on mining contracts to manage and operate coal and other minerals mining concessions in various areas nationwide. The coverage of services provided includes mining engineering planning, exploration, infrastructure development, mining, transport, barging and loading. Production Facility Pama offers premium quality mining services with support of a comprehensive fleet of heavy equipment with total of 3,129 units at the end of 2016 compared to 3,158 units at the end of 2015. Its extensive fleet comprise 303 bulldozers 2015: 295, 332 excavators and shovels 2015: 322, 2,104 Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 198 dump truck 2015: 2.142, 150 prime mover 2015: 161 dan 240 wheel loader dan motor grader 2015: 238. Pemasaran dan Jaringan Penjualan Pama telah dikenal sebagai kontraktor penambangan terbesar dan terpercaya di Indonesia yang memiliki komitmen terhadap keunggulan kualitas layanan serta produktivitas dan efisiensi operasional yang prima. Dengan kemampuan untuk menjamin optimalisasi produksi yang baik, pada tahun 2016 Pama berhasil mempertahankan 15 proyek penambangan. Pangsa Pasar Pangsa pasar dihitung berdasarkan jumlah pendapatan nilai kontrak penambangan. Pada tahun 2016, Pama mampu mempertahankan perolehan pangsa pasar sebesar 48, sama seperti tahun sebelumnya sumber: data riset internal dan mengukuhkan posisi terdepan di industri. Kinerja Penjualan Selaras dengan kondisi sektor pertambangan yang masih belum kondusif, tantangan terbesar yang dihadapi Pama pada tahun 2016 adalah tekanan pelanggan dalam hal penurunan tingkat produksi termasuk stripping ratio dan permintaan untuk pemberian diskon biaya penambangan. Strategi yang dikerahkan untuk mengendalikan hal tersebut adalah intensifikasi program efisiensi biaya yang telah dilakukan sejak beberapa tahun ini, yang menargetkan peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja untuk menjadikan Pama sebagai produsen dengan tingkat biaya yang rendah secara berkelanjutan. Program kerja yang diimplementasikan, antara lain adalah inisiatif operational excellence melalui program “zero mistake plan and action”, dump trucks 2015: 2,142, 150 prime movers 2015: 161 and 240 wheel loaders and motor graders 2015: 238. Marketing and Sales Network Recognized as the biggest and reliable mining contractor in Indonesia, Pama is fully committed to delivering service excellence as well as superior operational efficiency and productivity. With the ability to ensure optimized production results, Pama was able to retain 15 mining projects in 2016. Market Share Market share is measured by mining contract revenue. In 2016, Pama managed to maintain market share of 48, unchanged from the previous year’s achievement source: internal research data and maintain its leadership position in the industry. Sales Performance In line with continuing unfavorable mining industry conditions, the biggest challenge faced by Pama in 2016 was pressure from the customers related to decreasing production levels including stripping ratio and requests for discounting mining fees. The strategy implemented to overcome these issues was intensive implementation of cost efficiency programs already initiated in the past few years, designed to improve productivity and efficiency in order to make Pama as the “sustainable low cost producer”. Work programs implemented include initiatives for “operational excellence” through “zero mistake plan and action”, improvements in mine design accuracy MDA, improving the ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN HEAVY EQUIPMENT AND MINING Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 199 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 peningkatan akurasi desain tambang mine design accuracy - MDA, peningkatan kualitas infrastruktur jalan dan meredam tingkat delay time, serta memaksimalkan umurjangka waktu pemakaian komponen alat berat. Akibat dari penurunan aktivitas tambang serta tekanan untuk pemberian diskon biaya penambangan, dimana kedua hal tersebut disebabkan oleh rendahnya harga batu bara, maka PAMA mencatat pendapatan bersih dari kegiatan kontraktor penambangan sebesar Rp24,0 triliun, lebih rendah 21 dibandingkan dengan Rp30,5 triliun yang diperoleh di tahun sebelumnya Rencana Tahun 2017 Selain pelaksanaan program efisiensi biaya berkelanjutan, strategi Pama ke depan untuk menghadapi fluktuasi harga dan kondisi sektor batu bara yang berdampak pada kinerja keuangan adalah dengan melakukan ekspansi portofolio bisnis ke bidang mineral lainnya, termasuk emas, coking coal serta pengelolaan pembangkit listrik. Diharapkan dengan investasi dan diversifikasi bisnis tersebut akan menghasilkan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang. Pertambangan Batu Bara PT Tuah Turangga Agung TTA menjalankan bisnis pertambangan batu bara, sebagai pemegang hak pengelolaan di 9 wilayah konsesi tambang yang memiliki kandungan batu bara berkualitas medium hingga tinggi dengan total cadangan gabungan diperkirakan sebanyak 395 juta ton. Produk dan Jasa TTA memproduksi komoditas batu bara berkualitas medium hingga tinggi dan juga melakukan bisnis jual beli batu bara untuk kebutuhan dalam dan luar negeri. Fasilitas Produksi Untuk mendukung pelaksanaan rencana strategis pengembangan usaha, TTA melakukan ekspansi fasilitas produksi pada tahun 2016, diantaranya meningkatkan kapasitas stockpile dan penambahan jetty untuk mengakomodasi kegiatan pengangkutan loading komoditas batu bara dengan produktivitas yang lebih tinggi. Pada tahun 2016, TTA masih mengoptimalkan produksi batu bara dari Tambang Asmin Bara Bronang yang memiliki hauling road quality and reduce delay time, and increasing the component lifetime. Due to lower mining activities and pressures of mining fees discounting, which both at mainly do to weaker coal price, PAMA recorded net revenue from the mining contracting business of Rp24.0 trillion, lower by 21 in comparison to Rp30.5 trillion earned in the previous year. Plans for 2017 In addition to implementing continuous cost efficiency programs, Pama’s strategic plans to address price fluctuations and the coal sector conditions that affected financial performance are to expand its business portfolio by exploring potentials of other minerals, including gold, coking coal and power plant project. With more investment commitment and business diversification above, Pama hopes to secure sustainable growth in the future. Coal Mining PT Tuah Turangga Agung TTA operates a coal mining business, and holds mining concession rights in 9 areas with total combined reserves of medium to high quality coal estimated at 395 million tones. Products and Services TTA produces medium to high quality coal commodities and is also engaged in the coal trading business to fulfill needs in the domestic and international markets. Production Facilities To support the strategic plan for business development, TTA completed a number of production facility expansion in 2016, including increasing stockpile capacity and adding jetty facilities to accommodate higher productivity for coal loading. In 2016, TTA continued to optimize coal production from the Asmin Bara Bronang Mine with a lower production Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 200 biaya produksi lebih rendah, sedangkan tambang lainya seperti tambang Telen Orbit Prima dan Duta Nurcahya untuk sementara tidak dioperasikan. Pemasaran dan Jaringan Penjualan TTA menjual batu bara hasil produksi tambang milik sendiri serta batu bara yang dibeli dari pihak ketiga. Transaksi penjualan dilakukan berdasarkan kontrak pembelian melalui agen penjualan maupun pelanggan secara langsung untuk melayani pasar utama di Jepang, serta tetap meninjau kesempatan untuk melayani pasar di beberapa negara lain. Untuk memperluas jangkauan pasar, pada tahun 2016, TTA juga telah bermitra dengan beberapa agen penjualan untuk melayani pelanggan di beberapa negara dengan pertumbuhan konsumsi batu bara yang prospektif di kawasan Asia Tenggara. Pangsa Pasar Saat ini, jumlah produksi batu bara yang dihasilkan TTA masih tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah produksi batu bara nasional. Kinerja Penjualan Menghadapi tantangan harga yang belum pulih, fokus kerja segmen bisnis pertambangan batu bara pada tahun 2016 adalah efisiensi biaya dan optimalisasi kegiatan pemasaran yang mengarah secara langsung kepada sasaran konsumen pengguna batu bara. Strategi pemasaran ini menghasilkan kinerja penjualan yang cukup baik. Sebagai perusahaan pemegang konsesi dan perdagangan batu bara, TTA mencatat volume penjualan sejumlah 6,8 juta ton secara keseluruhan, bertumbuh sebesar 48 dibandingkan jumlah terjual 4,6 juta ton pada tahun 2015. Kenaikan volume penjualan mendorong peningkatan jumlah pendapatan bersih sebesar 34 dari Rp3,8 triliun pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp5,1 triliun. Rencana Tahun 2017 Untuk tahun 2017, TTA berkomitmen untuk mempertahankan biaya produksi yang optimal, mencapai harga jual yang lebih baik serta senantiasa melakukan usaha pemasaran yang baik. Seiring dengan harga batu bara yang diprediksi lebih baik dibandingkan pada tahun 2016, TTA akan meninjau kembali peluang untuk mengoperasikan beberapa konsesi tambang yang dormant pada tahun sebelumnya. cost advantage. At the same time, operational activities at selected mines, such as Telen Orbit Prima and Duta Nurcahya, were temporarily halted. Marketing and Sales Network TTA sells coal products produced in own mines and coal products purchased from third parties. Sales are done based on purchase contracts through selling agents or directly with customers, serving Japan as the primary market whilst seeking other export opportunities to other countries. In order to expand market coverage, in 2016, TTA also established partnerships with a number of selling agents to serve customers in several coal developing markets in South East Asia. Market Share Currently, TTA’s total coal production volume remains insignificant compared to the aggregate national coal production. Sales Performance Facing continued challenge of depressed prices, the coal mining business set work focus in 2016 on cost efficiency and optimizing marketing activities by directly targeting the end buyer coal consumer segments. The strategic marketing shift generated improvement in sales performance. As a coal concession owner and coal trading company, TTA recorded total sales volume of 6.8 million tonnes, increasing by 48 compared to 4.6 million tonnes sold in 2015. Improvement in sales volume supported net revenue growth of 34 from Rp3.8 trillion in 2015 to Rp5.1 trillion. Plans for 2017 For 2017, TTA remains committed to secure optimum production cost, maximizing selling prices and continually promote the best marketing efforts. Given projections for improvement in coal prices compared to 2016 prices, TTA will review potentials for commencing operation of several coal concessions that were dormant in the previous year. ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN HEAVY EQUIPMENT AND MINING Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 201 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Industri Konstruksi Acset adalah perusahaan konstruksi dan kontraktor terkemuka di Indonesia, yang telah menjadi bagian dari Grup Astra melalui PT United Tractors Tbk dengan kepemilikan 50,1 dari keseluruhan sahamnya, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan total kapitalisasi pasar Rp2,0 triliun pada akhir tahun 2016. Acset telah membangun reputasi yang kuat sebagai spesialis fondasi, struktur, sipil dan infrastruktur. Produk dan Jasa Layanan Acset adalah salah satu kontraktor bangunan di Indonesia yang memiliki kemampuan terintegrasi untuk pelaksanaan proyek-proyek konstruksi umum, dengan spesialisasi di bidang fondasi, bangunan bertingkat, pembongkaran demolition dan infrastruktur, menyediakan layanan teknis dan konstruksi di gedung serta pekerjaan sipil. Sumber Daya Konstruksi Acset mengelola fasilitas dan sumber daya konstruksi yang mencakup keahlian spesialisasi di bidang layanan pompa pump services specialist, formwork dan bekisting, di bidang teknik MEP mechanical, electrical and plumbing, dan fondasi serta dukungan penyewaan dan penjualan berbagai jenis alat berat dan mesin yang digunakan pada proyek konstruksi passenger hoist, tower crane dan peralatan berat lainnya. Acset juga memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor umum di Vietnam. Construction Industry Acset is a leading construction and contractor company in Indonesia, which has become a part of Astra Group through PT United Tractors Tbk by ownership of 50.1 shares, which are entirely listed on the Indonesia Stock Exchange with market capitalization of Rp2.0 trillion at the end of 2016. Acset has built a solid reputation as a specialist in building foundation, structure, civil and infrastructure work. Products and Services Acset is a leading building contractor in Indonesia with integrated capabilities for general construction projects, with specialization in building foundation, high-rise structure, demolition and infrastructure, and providing construction and technical services in buildings and civil works. Construction Resources Acset manages facilities and construction resources inclusive of pump services specialist, formwork and bekisting, mechanical, electrical and plumbing, as well as foundation, backed by capabilities for rental and sales of heavy equipment and machinery used in construction projects such as passenger hoist, tower crane and other heavy equipment models. Acset also formed a subsidiary based in Vietnam, engaged in the general contractor business. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 202 Kelengkapan sumber daya konstruksi juga ditunjang dengan penguatan tata kelola usaha dan pengembangan sumber daya manusia yang handal untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan dan konstruksi yang berkualitas tinggi. Setelah bergabung dengan Grup Astra, Acset terus memperdalam penerapan Astra Management System yang menyeluruh, mencakup sistem manajemen dan budaya kerja, sistem monitoring dan pengendalian yang disiplin, serta sistem pelatihan dan pendidikan yang berjenjang dengan dukungan UT School yang memberikan pelatihan dan pendidikan di bidang teknis operasional di lapangan untuk mengembangkan keahlian dan kompetensi sumber daya manusia yang optimal. Pemasaran dan Jaringan Penjualan Acset bekerja dengan komitmen untuk menghadirkan solusi pembangunan yang mengedepankan standar kualitas dan keamanan terbaik dengan biaya yang kompetitif. Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan keahlian spesialisasi di berbagai bidang dengan pekerjaan konstruksi umum untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja sehingga proses pembangunan dan penyelesaian proyek konstruksi dapat berjalan tepat waktu sesuai jadwal yang ditargetkan. Acset telah memiliki rekam jejak dan pengalaman yang luas, terbukti dengan portofolio proyek yang mencakup berbagai jenis gedung dan bangunan penting, termasuk gedung komersial, hotel dan proyek residential bertingkat, di berbagai lokasi di Indonesia dan Vietnam. Beberapa proyek konstruksi gedung penting dalam kolaborasi dengan klien- klien lokal dan internasional terdepan adalah Thamrin Nine Putra Gaya Wahana, West Vista Keppel Land, PT Harapan Global, Indonesia 1 China Construction Eighth Engineering Complete construction resources are combined with strong governance compliance and human capital development to strengthen a high quality construction and development capabilities. After joining Astra Group, Acset continues to enhance the implementation of Astra Management System, including management system and work culture, robust control and monitoring system, as well as tiered training and educational system supported by UT School for providing technical field operation training for optimal skills and competency building of human capital. Marketing and Sales Network Acset works with the commitment to deliver construction solutions that highlight the best quality and safety standards at competitive costs. This is achieved by integrating specialist expertise in many areas and general construction work toward maximum work efficiency and effectiveness, hence resulting in the building process and project completion that consistently runs according to the target schedule. To date, Acset has established an extensive track record and experience, as evidenced by its project portfolio that encompass important buildings and landmarks, such as commercial buildings, hotels and high-rise residential projects, in many locations throughout Indonesia and also in Vietnam. Several building construction projects in collaboration with prominent local and international clients are Thamrin Nine Putra Gaya Wahana, West Vista Keppel Land, PT Harapan Global, Indonesia 1 China Construction ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN HEAVY EQUIPMENT AND MINING Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 203 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Division, PT China Sonangol Media Investama dan Astra Biz Center Astra International. Pada tahun 2016, Acset semakin meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan jaringan bisnis Astra dan bermitra dalam berbagai proyek konstruksi yang secara khusus memberikan nilai tambah dan peluang untuk pengembangan kompetensi di bidang yang lebih luas, antara lain sektor infrastruktur. Dengan dukungan keuangan yang semakin baik sebagai bagian dari Grup Astra dan setelah pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu HMETD sebesar Rp600 miliar pada bulan Juni 2016, Acset berhasil mengakuisisi proyek baru dengan nilai sebesar Rp3,8 triliun, naik dibandingkan dengan nilai proyek baru pada tahun sebelumnya yaitu Rp3,1 triliun. Kinerja Penjualan Pada tahun 2016, Acset mencatat pendapatan bersih sebesar Rp1,8 triliun, naik dibandingkan dengan sejumlah Rp1,4 triliun yang diperoleh di tahun sebelumnya, sedangkan laba bersih mencapai Rp68,3 miliar dari Rp41,9 miliar untuk tahun 2015. Rencana Tahun 2017 Di tahun-tahun mendatang, Acset akan berkembang melalui kontribusi yang lebih luas pada proyek-proyek infrastruktur dan gedung bertingkat serta sektor fondasi dalam perjalanan mewujudkan aspirasi menjadi perusahaan kontraktor swasta terbesar pada tahun 2020. Strategi pertumbuhan menyasar aspek diferensiasi bisnis dari standar keamanan dan kualitas terbaik di industri serta memanfaatkan sinergi dengan berbagai lini bisnis di bawah Grup Astra serta mitra eksternal dalam skema joint operation untuk pengembangan portofolio proyek yang menopang terbentuknya citra dan reputasi yang baik. Untuk menghadapi tantangan pertumbuhan ke depan, Acset juga merancang program persiapan sumber daya manusia, di antaranya program rekrutmen dan pelatihan yang dilaksanakan secara intensif untuk mengembangkan jumlah dan kualitas personel yang handal sesuai dengan tuntutan dan strategi bisnis ke depan. Eighth Engineering Division, PT China Sonangol Media Investama and Astra Biz Center Astra International. In 2016, Acset further enhanced synergy and collaboration with the Astra business network, partnering in various construction projects specifically selected to contribute added value and opportunities for competence building in new areas, including in the infrastructure sector. With better financial position as part of Astra Group and following the completion of rights issue in amount of Rp600 billion in June 2016, Acset managed to acquire new projects with total value of Rp3.8 trillion, higher in comparison to new projects of the previous year valued at Rp3.1 trillion. Sales Performance In 2016, Acset recorded net revenue of Rp1.8 trillion, higher compared to Rp1.4 trillion earned in the previous year, whereas net income reached Rp68.3 billion from Rp41.9 billion for the year 2015. Plans of 2017 In the coming years, Acset will grow through greater contributions in infrastructure projects and high-rise buildings as well as building foundation sector to achieve aspiration of becoming the largest private contractor company by the year 2020. Growth strategies will target business differentiation by the best quality and safety standards in the industry as well as leveraging on synergy with various business lines under Astra Group and external partners in joint operation scheme to develop a project portfolio that is conducive for building a positive image and reputation. To overcome the challenges of future growth, Acset embarks on human capital preparation programs, including intensive recruitment and training programs to develop the quantity and quality of our people in line with the demands and strategies of the business in the future. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 204 AGRIBISNIS AGRIBUSINESS Strategi hilirisasi bisnis dan intensifikasi operasional menghasilkan efisiensi bisnis untuk mewujudkan AAL menjadi cost leader dalam industri kelapa sawit The downstream business and operational intensification strategy promotes business efficiency to build AAL’s cost leadership advantage in the palm oil industry Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 205 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Usaha agribisnis Astra dikelola oleh anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk AAL. Astra memiliki kepemilikan atas 79,7 saham AAL, yang keseluruhannya telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp32,3 triliun pada akhir tahun 2016. AAL memberikan kontribusi sebesar 11 terhadap total laba bersih konsolidasi Astra pada tahun 2016, naik dari sekitar 3 di tahun 2015. Peningkatan kinerja tersebut didukung oleh meningkatnya harga minyak kelapa sawit crude palm oilCPO serta apresiasi Rupiah terhadap Dolar AS. Tinjauan dan Prospek Industri Agribisnis Tinjauan Industri Setelah menghadapi musim kering yang berkepanjangan pada tahun 2015, tingkat produktivitas industri kelapa sawit pada tahun 2016 mengalami penurunan. Namun demikian, penurunan produksi tersebut menjadi pemicu bagi peningkatan harga CPO karena tingkat permintaan CPO dunia yang masih cukup stabil. Harga jual rata-rata CPO yang telah mencapai Rp6.971kg pada tahun 2015 kembali bergerak naik menjadi Rp7.768kg pada tahun 2016. Astra’s agribusiness segment is managed by PT Astra Agro Lestari Tbk AAL, a subsidiary company in which Astra holds 79.7 share ownership. AAL is listed on the Indonesian Stock Exchange, with market capitalization of Rp32.3 trillion at the close of 2016. AAL contributed approximately 11 of Astra’s consolidated net income in 2016, higher from its 3 contribution to 2015 net income. Factors supporting improved financial performance include higher Crude Palm Oil CPO prices and the Rupiah appreciation against the US Dollar. Agribusiness Industry Overview and Outlook Industry Overview Following a long dry season in the year 2015, overall productivity of palm oil industry dropped in 2016. However, lower production volumes became a driving factor for a price rally due to stable global demand for CPO products. Average selling price of CPO had reached Rp6,971kg in 2015 and began treading upward to Rp7,768kg in 2016. kontribusi AAL terhadap total laba bersih konsolidasi Astra di tahun 2016, naik dari sekitar 3 pada tahun 2015 AAL’s contribution to Astra’s 2016 consolidated net income, up from 3 in 2015 11 Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 206 Prospek Industri Prospek pertumbuhan konsumsi minyak nabati dunia akan masih terus berkembang. Peluang pertumbuhan tersebut diharapkan dapat dipenuhi dari industri kelapa sawit karena produktivitas minyak nabati lainnya, seperti kedelai atau jagung, tidak dapat menyaingi produktivitas kelapa sawit. Sementara itu, walaupun perusahaan kelapa sawit masih menghadapi tantangan pada aspek pengembangan lahan, namun volume produksi didukung oleh usaha perkebunan rakyat yang berjumlah cukup banyak dan terus berkembang. Bahkan ke depannya, terbuka peluang besar bagi perusahaan kelapa sawit untuk bermitra dengan perkebunan rakyat dalam upaya peningkatan produktivitas dan pemasaran hasil perkebunan. Astra Agro Lestari AAL merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Melalui model kemitraan dengan masyarakat, baik plasma maupun KKPA Kredit Koperasi Primer untuk Anggota, AAL terus berupaya mewujudkan visinya untuk menjadi perusahaan panutan dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkontribusi untuk pembangunan dan kesejahteraan bangsa. Produk dan Jasa AAL memproduksi CPO yang dijual kepada pelanggan di dalam dan luar negeri. Setelah berhasil merintis kegiatan hilirisasi sejak tahun 2014, AAL juga memasarkan produk turunan minyak sawit, seperti RBDPO, Olein, Stearin dan PFAD untuk kebutuhan pasar ekspor. Industry Outlook The growth prospect for world consumption of vegetable oils will continue to be favorable. Such growth potential will likely be satisfied by the palm oil sector because the productivity levels of vegetable oil alternatives, such as soy or corn, are less competitive than palm oil. Although palm oil corporations today still struggle with plantation expansion limitations, production volume can be supported by large number and growing local oil palm farmers. Going forward, there is vast opportunity for larger palm oil companies to adopt partnership models with local farmers as a strategy to boost productivity and marketing activities. Astra Agro Lestari AAL is one of the largest palm oil plantation companies in Indonesia. Through a partnership model with the communities, both through a plasma and KKPA, AAL continually strives to realize its vision of becoming a role model in managing oil palm estates and contributing to the development and prosperity of the nation. Products and Services AAL produces CPO to be sold to domestic customers and export market. After a successful development of its downstream business in 2014, AAL also markets palm oil derivative products, such as RBDPO, Olein, Stearin and PFAD for the export market. AGRIBISNIS AGRIBUSINESS Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 207 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Area Perkebunan dan Fasilitas Produksi Pada akhir tahun 2016, AAL telah mengelola lahan perkebunan kelapa sawit dengan luas area tertanam sebesar 297.011 hektar 2015: 297.862 hektar, tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Dari jumlah area tersebut, 79 merupakan perkebunan inti dan 21 adalah perkebunan plasma. Dalam pemenuhan program wajib pemerintah terkait kelestarian lingkungan, AAL telah mendapatkan 21 sertifikat ISPO Indonesian Sustainable Palm Oil dan 16 dalam proses sertifikasi hingga akhir tahun 2016. Upaya peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit telah gencar dilakukan sejak tahun 2008, antara lain melalui program intensifikasi, yang terdiri dari berbagai inisiatif mekanisasi, pengolahan pupuk organik composting dan penerapan sistem tata kelola air sistem irigasi. Fasilitas produksi AAL mencakup 31 unit pabrik kelapa sawit PKS operasional pada akhir tahun 2016 2015: 29 PKS, dengan total kapasitas pengolahan sebesar 1.510 ton Tandan Buah Segar TBS per jam 2015: 1.435 ton TBS per jam. AAL juga mengoperasikan 13 pabrik pengepresan inti sawit yang memiliki total kapasitas produksi sebanyak 1.520 ton kernel per hari. Sejak tahun 2014, AAL telah mengoperasikan pabrik pengolahan minyak sawit CPO refinery di Mamuju Utara, Sulawesi Barat yang mampu mengolah 2.000 ton CPO per hari, dan pada tahun 2015 juga telah melakukan penyertaan saham sebesar 50 pada CPO refinery yang dimiliki oleh KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd berlokasi di Dumai, Provinsi Riau berkapasitas 2.000 ton CPO per hari. Dengan demikian, keseluruhan kapasitas pengolahan yang dimiliki oleh AAL pada akhir tahun 2016 adalah sebesar 3.000 ton CPO per hari atau setara dengan 900.000 ton CPO per tahun. Pada tahun 2016, AAL juga telah menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan minyak inti sawit PKO refinery untuk mengolah minyak inti sawit palm kernel oilPKO di Sulawesi, yang terletak bersebelahan dengan fasilitas pengolahan CPO refinery. Beroperasi secara komersil pada akhir tahun 2016, fasilitas ini akan menghasilkan bagi AAL produk baru, yaitu RBDPKO dan PKFAD yang memiliki kegunaan sebagai bahan dasar untuk produk-produk konsumen, seperti deterjen cair, sampo dan lainnya. Plantation Area and Production Facility At the end of 2016, AAL manages oil palm plantations with a total of 297,011 hectares of planted areas 2015: 297,862 hectares in Sumatera, Kalimantan and Sulawesi. Planted areas comprise 79 nucleus plantations and 21 plasma plantations. In compliance with the government’s mandatory environmental program, AAL has obtained 21 ISPO Indonesian Sustainable Palm Oil certificates and 16 more under the certification process at the end of 2016. Programs for the improvement of oil palm plantations productivity have been intensively implemented since 2008, including intensification program consisting of mechanization processes, composting and water system management irrigation system. Production facilities managed by AAL include 31 mills at the end of 2016 2015: 29 mills, with combined processing capacity of 1,510 tonnes of fresh fruit bunches FFB per hour 2015: 1,435 tonnes FFB per hour. AAL also operates 13 kernel crusher plants with a total production capacity of 1,520 tonnes of kernel per day. Since 2014, AAL has operated a CPO refinery in Mamuju Utara, West Sulawesi capable of processing 2,000 tonnes CPO per day. Then in 2015, AAL also had 50 share participation in CPO refinery owned by KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd located in Dumai, Riau Province with total daily processing capacity of 2,000 tonnes CPO. Therefore, total processing capacity effectively owned by AAL at the end of 2016 is 3,000 tonnes CPO per day or equivalent to 900,000 tonnes CPO per year. In 2016, AAL also completed the construction of its Palm Kernel Oil PKO refinery in Sulawesi, which is located adjacent to its CPO refinery. It has operated since the end of 2016, this new facility will produce for AAL new products, namely RBDPKO and PKFAD which are commonly used as the basic ingredients for many retail products such as liquid detergent, shampoo and many more. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 208 Pemasaran dan Jaringan Penjualan Produk minyak kelapa sawit AAL dijual melalui proses tender, dengan fokus utama melayani pelanggan di pasar domestik. Sementara produk segmen hilir yang dihasilkan oleh AAL, yaitu RDBPO, Olein, Stearin dan PFAD, dipasarkan khusus untuk ekspor dengan didukung oleh Astra-KLK Pte, Ltd., perusahaan patungan berbasis di Singapura yang didirikan bersama dengan KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd. pada tahun 2013. Negara tujuan ekspor produk segmen hilir ini antara lain Filipina, Tiongkok, Korea Selatan, India dan Pakistan 2015: Tiongkok, India, Filipina, Korea Selatan, Pakistan dan Rusia. Kinerja Penjualan Sebagai dampak dari musim kemarau berkepanjangan di tahun 2015, AAL mencatat produksi TBS pada tahun 2016 sebanyak 4,9 juta ton, atau turun 13 dibandingkan 5,6 juta ton yang dihasilkan pada tahun sebelumnya. Volume pembelian TBS dari pihak petani mencapai 2,6 juta ton 2015: 2,5 juta ton dengan porsi sebesar 52 dibandingkan 44 pada tahun 2015. Penurunan produktivitas kebun juga berimbas pada volume CPO yang dihasilkan pada tahun 2016, yaitu turun 11 dari 1,7 juta ton di tahun 2015 menjadi 1,6 juta ton. Penjualan Olein juga turun 22 dari sebesar 412.000 ton pada tahun 2015 menjadi 320.000 ton. Namun demikian, harga jual rata-rata CPO menguat 11 dari Rp6.971kg menjadi Rp7.768kg, dan harga jual rata-rata kernel naik 45 dari Rp4.393kg menjadi Rp6.349kg. Secara keseluruhan, kinerja keuangan AAL naik, dengan pendapatan bersih mencapai Rp14,1 triliun dibandingkan Rp13,1 triliun tahun sebelumnya. Dengan penurunan biaya bunga pinjaman dan laba selisih kurs, AAL mencatat laba bersih sebesar Rp2,0 triliun, naik 224 dari pencapaian laba tahun 2015 sebesar Rp619 miliar. Rencana Tahun 2017 Kami optimistis prospek bisnis kelapa sawit masih baik ke depan. Khususnya untuk tahun 2017, kami memperkirakan tingkat produksi masih akan mencerminkan dampak dari El Nino yang terjadi pada tahun 2015. Marketing and Sales Network AAL sells palm oil products through auction system, focusing on serving customers in the domestic market. AAL’s downstream products, which are RDBPO, Olein, Stearin and PFAD, are specifically marketed for export customers through support provided by Astra-KLK Pte, Ltd., a Singapore-based joint venture company with KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd. established in 2013. Exporting countries for the downstream products include Philippines, China, South Korea, India and Pakistan 2015: China, India, Philippines, South Korea, Pakistan dan Russia. Sales Performance As the after-effect of long dry season in 2015, AAL recorded a drop in FFB production in 2016 to 4.9 million tonnes, lower by 13 compared to 5.6 million tonnes produced in the year before. The volume of FFB purchases from local farmers reached 2.6 million tonnes 2015: 2.5 million tonnes, accounting for approximately 52 of production compared to 44 in 2015. Lower crop productivity also affected the volume of CPO production in 2016, decreasing 11 from 1,7 million tonnes in 2015 to 1.6 million tonnes . Olein sales also dropped 22 from 412,000 tonnes in 2015 to 320,000 tonnes. However, average CPO selling price improved 11 from Rp6,971kg to Rp7,768kg, and average selling price of kernel increased by 45 from Rp4,393kg to Rp6,349kg. AAL’s overall financial performance improved, with net revenue of Rp14.1 trillion compared to Rp13.1 trillion in the previous year. With lower financing costs and foreign exchange gains, AAL recorded net income of Rp2.0 trillion, or 224 higher from 2015 net income of Rp619 billion. Plans of 2017 We are optimistic that the long-term prospects of the palm oil business remain favorable. Specifically for 2017, we project that the production volume will still reflect the effects of El Nino that occurred in 2015. AGRIBISNIS AGRIBUSINESS Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 209 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Untuk memperkuat fundamental bisnis, AAL akan menekankan target usaha pada tahun 2017 dan selanjutnya sebagai berikut: 1. Melanjutkan program intensifikasi, mekanisasi dan otomasi yang dapat mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi bisnis, dalam rangka mewujudkan AAL menjadi cost leader dalam industri kelapa sawit. 2. Mengembangkan lebih lanjut sektor hilir kelapa sawit. 3. Melanjutkan kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan untuk membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar. 4. Mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui berbagai program pelatihan. 5. Memperkuat kemampuan RD sebagai salah satu kompetensi utama core competence bisnis AAL di masa mendatang, antara lain menghasilkan bibit unggul untuk mendukung peningkatan produktivitas tanaman; dan 6. Mengembangkan usaha peternakan sapi sebagai inisiatif diversifikasi bisnis untuk menunjang pertumbuhan profitabilitas ke depan. To strengthen the business fundamentals, AAL will focus its business targets in 2017 and subsequent years as follows: 1. Building on the intensification program and mechanization and automation initiatives in order to promote productivity improvement and business efficiency, to further AAL’s cost leadership position in the palm oil industry. 2. More intensive development of the downstream palm oil business. 3. Maintaining the implementation of corporate social responsibility activities to nurture a harmonious relationship with the surrounding communities. 4. Developing the quality of human capital through training programs. 5. Strengthening RD as a core competence of AAL’s business for the future, including developing high quality seeds to support crop productivity improvements; and 6. Developing the cattle business as a diversification strategy to promote growth of profitability in the future. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 210 LOGISTIK INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS Investasi di bidang infrastruktur dan logistik merupakan kesempatan bagi Astra untuk bertumbuh kembang bersama bangsa melalui pembangunan prasarana dasar yang menjadi fondasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian bangsa Investment in infrastructure and logistics provides an important opportunity for Astra to contribute and prosper with the nation by developing infrastructure assets that promise greater social welfare and national economy INFRASTRUKTUR DAN Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 211 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Bisnis infrastruktur Astra dikelola oleh Astra Infra melalui PT Astratel Nusantara Astratel, sedangkan bisnis logistik bernaung di bawah Grup SERA melalui PT Serasi Autoraya SERA. Pada tahun 2016, lini bisnis infrastruktur logistik secara keseluruhan menyumbangkan kontribusi sebesar 2 terhadap total laba bersih konsolidasi Astra, atau naik dari sekitar 1 di tahun 2015. Peningkatan kinerja ini menghasilkan peningkatan laba bersih grup bisnis infrastruktur dan logistik sebesar 35 menjadi Rp263 miliar. Tinjauan dan Prospek Industri Infrastruktur dan Logistik Tinjauan Industri Ketersediaan infrastruktur dasar yang memadai merupakan fondasi utama bagi peningkatan dan pertumbuhan kesejahteraan ekonomi dan masyarakat di setiap negara. Namun demikian, proyek infrastruktur adalah investasi jangka panjang, yang memerlukan pendanaan dalam jumlah signifikan dalam waktu yang singkat. Sehingga, pembangunan sektor ini mutlak diiringi tekad yang kuat dari pemerintah untuk merancang kerangka regulasi yang secara keseluruhan melindungi para pemangku kepentingan, termasuk pihak pemodal, kontraktor dan pengguna sarana yang dihasilkan. Astra’s infrastructure businesses are managed under Astra Infra through PT Astratel Nusantara Astratel, while the logistics businesses are handled by PT Serasi Autoraya SERA under SERA Group In 2016, the infrastructure logistics business line accounted for a total contribution of 2 to Astra’s consolidated net income, higher than 1 provided in 2015. Improved performance from the group’s infrastructure and logistics businesses led to increased net income by 35 to Rp263 billion. Infrastructure and Logistic Industry Overview and Outlook Industry Overview The availability and adequacy of basic infrastructure is a prerequisite for the improvement and growth of economic and social welfare of a nation. However, infrastructure projects constitute long-term investments, also requires large capital in a relatively limited time span. Therefore, such activities must be delivered with strong commitment from the government in formulating the necessary regulatory framework to comprehensively protect the interests of all stakeholders, including the project investors, contractors and ultimate benefactors of the facilities being built. target tahun 2020 untuk portofolio aset jalan tol milik Astra year 2020 target for Astra’s toll road portfolio 500 km Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 212 Sejak beberapa tahun silam, Pemerintah Indonesia telah mengerahkan dukungan dan sumber daya yang besar untuk mendorong pengembangan infrastruktur dasar di berbagai wilayah di tanah air. Beberapa jenis infrastruktur penting yang telah diutamakan pembangunannya antara lain adalah fasilitas pembangkit tenaga listrik dan sarana irigasi; sarana perhubungan, termasuk jalan tol, jaringan jalan kereta api, pelabuhan dan bandar udara; serta peningkatan keunggulan sektor maritim, dengan mewujudkan pembangunan jalan tol laut. Minat dan partisipasi dari pihak swasta dan internasional juga menjadi perhatian bagi Pemerintah. Untuk mengakomodasi kepentingan mereka terkait risiko dan prospek sektor ini, telah dikeluarkan rangkaian peraturan dan regulasi pendukung untuk memberikan jaminan dan kepastian hukum yang jelas bagi mitra kerja dan pemodal yang prospektif. Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk memfasilitasi implementasi proyek infrastruktur di lapangan, termasuk peraturan tahun 2015 terkait pengadaan tanah untuk pembangunan sarana umum. Selanjutnya untuk mendukung regulasi tersebut, pada tahun 2016 Pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai salah satu tata cara pendanaan untuk proses pengadaan lahan yang diperuntukkan untuk kepentingan umum. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 tahun 2016 tentang Pendanaan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, badan usaha dapat membantu penggalangan dana untuk kegiatan pengadaan lahan, sehingga diharapkan proses pengadaan lahan dapat berjalan lancar sesuai dengan target waktu yang ditetapkan. Prospek Industri Untuk negara berkembang seperti Indonesia, pembangunan infrastruktur dasar merupakan salah satu agenda utama nasional untuk menopang pertumbuhan bangsa ke depan. Dukungan Pemerintah terhadap pembangunan sektor ini di tahun-tahun mendatang juga terlihat jelas, antara lain dari proyek-proyek infrastruktur serta paket-paket regulasi penunjang yang digulirkan secara berkelanjutan. Indonesia juga memiliki keunikan sebagai negara kepulauan dengan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Karenanya, pembangunan aset infrastruktur, seperti sarana perhubungan dan kelistrikan, mutlak menjangkau wilayah yang luas sekaligus memperhatikan ciri khas budaya, In the last several years, the Government of Indonesia has exerted great support and resources to push the development of basic infrastructure in various regions across the country. Several critical infrastructure assets being targeted include power plants and irrigation facilities; transportation and connectivity, including toll roads, railroad network, seaports and airports; as well as promoting the glory of the national maritime industry, by developing deep-sea ports. Another concern for the Government is attracting interest and participation of private and international investors in these efforts. To accommodate their interests and address the risks and potentials of this sector, a regulatory framework has been introduced to provide legal clarity and security for potential partners and investors. Efforts have also been made to facilitate the implementation of infrastructure projects in the field, including the year 2015 regulation related to land acquisition for purposes of public facilities. To further reinforce this regulation, the Government issued a policy in 2016 to support an alternative funding mechanism to expedite acquisition of land designated for public use. Based on Regulation of the President of the Republic of Indonesia No. 102 Year 2016 on Financing the Acquistion of Land for Public Development related to the Implementation of National Strategic Projects, businesses are allowed to help raise funds for land acquisition activities, therefore the land acquisition process can progress in accordance with the established target schedule. Industry Outlook For a developing country like Indonesia, developing basic infrastructure is a critical national agenda designed to promote the country’s growth into the future. Government support to further this objective in the coming years is clearly evident, as seen by the infrastructure projects that have been specifically identified and supporting regulatory packages gradually introduced. Indonesia has a unique geographical characteristic as an archipelago and endowed with abundant natural resources. As such, the development of basic infrastructure, including transportation facilities and power plants, must have extensive reach to remote areas and accommodate the local INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 213 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 geografi dan potensi ekonomi masing-masing daerah. Dalam keberagaman kebutuhan tersebut, terdapat banyak peluang bisnis di sektor infrastruktur dan logistik yang dapat dikembangkan sesuai daerah yang dilayani. Lini Bisnis Infrastruktur Investasi di bidang infrastruktur melengkapi portofolio bisnis yang Astra kembangkan, khususnya menjanjikan arus pendapatan yang stabil dalam jangka menengah dan panjang. Selain itu, kesempatan untuk mengelola aset-aset tersebut juga merupakan kontribusi Astra untuk bertumbuh kembang bersama bangsa karena pembangunan infrastruktur negara menjadi bekal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian di berbagai daerah. Proyek-proyek infrastruktur Astra ditangani oleh anak perusahaan Astra, Astratel Nusantara Astratel di bawah Astra Infra. Saat ini, Astratel telah membangun reputasi sebagai salah satu perusahaan swasta terbesar yang memiliki dan mengelola proyek jalan tol di Indonesia dengan kemampuan untuk mengembangkan aset-aset infrastruktur lainnya. Pada akhir tahun 2016, portofolio aset infrastruktur yang dikembangkan dan dijalankan oleh Grup Astra mencakup lima konsesi jalan tol dengan total keseluruhan 237km, layanan pelabuhan dan logistik bagi perusahaan minyak dan gas di Kalimantan Timur dan usaha penyedia layanan air bersih di wilayah barat Jakarta. Aset Infrastruktur Operasional PT Marga Mandalasakti MMS MMS, perusahaan yang 79,3 sahamnya dimiliki oleh Astratel, adalah operator jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 72km berdasarkan konsesi untuk jangka waktu hingga tahun 2059. Jumlah kendaraan yang melintas di ruas tol Tangerang- Merak pada tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 2, yaitu dari rata-rata 127.330 kendaraan per hari pada tahun 2015 menjadi 130.000 kendaraan per hari. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jalan tol, pada tahun 2016 telah diselesaikan konstruksi untuk penambahan lajur transaksi di gerbang tol Cikupa, Balaraja Timur dan Cilegon Barat. Selanjutnya, MMS berencana untuk memperluas badan jalan tol dengan menambahkan jalur keempat. cultures, geographic layout and economic potentials of the target areas. With the diversity of needs, vast opportunities are available for infrastructure and logistics businesses to develop according to their own area coverage. Infrastructure Business Line Investment in infrastructure complements Astra’s extensive business portfolio, particularly in providing stable revenue flow over the medium and long term. Also, Astra embraces the opportunity to manage infrastructure assets as delivering its contribution to prosper with the nation, because infrastructure development to a nation is the bridge toward greater social welfare and stronger local economies. Astra’s infrastructure projects are under the management of Astratel Nusantara Astratel, a subsidiary of Astra under Astra Infra. Today, Astratel has built a reputation as one of the largest private companies to own and operate toll road projects in Indonesia, in addition to having the capabilities to develop other infrastructure assets. At the end of 2016, Astra Group has developed a portfolio of operational infrastructure assets comprising five concessions for a total of 237km toll roads, seaport and logistics facilities catering to the oil and gas industry in East Kalimantan and clean water distribution company serving western Jakarta area. Operational Infrastructure Assets PT Marga Mandalasakti MMS MMS, with Astratel holding 79.3 stake, is operator of 72km-long Tangerang-Merak toll road for a concession period of up to 2059. The number of cars on the Tangerang-Merak toll road grew in 2016 by 2, with a daily average of 127,330 vehicles in 2015 increasing to 130,000 vehicles. To improve the quality of service, MMS has completed the construction of additional transaction lanes leading to the Cikupa, East Balaraja and West Cilegon toll gates in 2016. Subsequent improvement plan is the expansion of the toll road with the addition of the fourth lane. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 214 PT PAM Lyonnaise Jaya Palyja PT PAM Lyonnaise Jaya Palyja adalah perusahaan yang dimiliki oleh Astratel 49 dan Suez Environment 51. Palyja mengelola usaha jasa pelayanan air bersih di wilayah bagian barat ibu kota Jakarta berdasarkan konsesi yang berlaku selama 25 tahun hingga 31 Januari 2023. Pada tahun 2016, Palyja mencatat kenaikan total volume penjualan air sebesar 1 dari sejumlah 160 juta m 3 pada tahun 2015 menjadi 162 juta m 3 . Dalam rangka peningkatan pelayanan air bersih di wilayah barat Jakarta, proses renegosiasi kontrak kerja sama antara Palyja dan PAM Jaya terus berlangsung, dimana pada tanggal 25 Oktober 2016 Palyja dan PAM Jaya telah menandatangani suatu Berita Acara Kesepakatan untuk menegosiasikan Restrukturisasi Perjanjian Kerjasama. PT Pelabuhan Penajam Banua Taka Eastkal Terletak di daerah Penajam, Selat Makassar di Kalimantan Timur, Eastkal saat ini menyediakan layanan pelabuhan dan logistik bagi perusahaan minyak dan gas, pertambangan, kargo umum yang terintegrasi dengan layanan jasa pusat logistik berikat PLB yang memfasilitasi aktivitas kepabeanan. Eastkal memegang peran strategis sebagai salah satu supply base bagi sektor minyak dan gas setempat serta rantai usaha dari Grup Astra, khususnya lini bisnis alat berat dan pertambangan serta perkebunan kelapa sawit. Setelah diakuisisi pada bulan Januari 2013, Eastkal menitikberatkan program kerja pada upaya untuk memperbaharui dan meningkatkan berbagai prasarana dan fasilitas operasional sesuai dengan standar kebutuhan sektor minyak dan gas, sehingga Eastkal dapat terus berkontribusi pada kegiatan sektor minyak dan gas di daerah Kalimantan Timur. Selain sektor minyak dan gas, Eastkal juga membidik peluang bisnis pada sektor-sektor lain, diantaranya industri pertambangan, perkapalan dan alat PT PAM Lyonnaise Jaya Palyja PT PAM Lyonnaise Jaya Palyja is a company owned by Astratel 49 and Suez Environment 51. Palyja manages a clean water distribution service catering to the western part of the capital city Jakarta, based on a 25-year concession that expires on 31January, 2023. Palyja recorded an increase in total water sales of 1 from the amount of 160 million m 3 in 2015 to 162 million m 3 in 2016. In order to improve the delivery of clean water service to the western part of Jakarta, Palyja and PAM Jaya are currently continuing the process of renegotiating their business contract. On 25 October, 2016, Palyja and PAM Jaya have signed a notarial deed in their effort to negotiate an Agreement of Business Partnership Restructuring. PT Pelabuhan Penajam Banua Taka Eastkal Eastkal is located in the area of Penajam, Makassar Strait, East Kalimantan, Eastkal offers port and logistics facilities, with integrated bonded warehouse services for customs matters, catering to oil and gas, mining and general cargo businesses. The port also plays a strategic role as one of the supply bases for the local oil and gas industry and support Astra Group’s value chain, specifically for the heavy equipment and mining, as well as palm oil business operations. After being acquired in January 2013, Eastkal focused on intensive improvement programs for the renewal and development of operational infrastructure and facilities to fulfill the basic requirements to cater the oil and gas sector, in order to continually maximize its contribution to the oil and gas sector in East Kalimantan. In addition, Eastkal also seeks business opportunities more extensively in other industrial sectors, including mining, shipping and heavy equipment INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 215 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 berat, yang membutuhkan jasa layanan pusat logistik berikat dan pelabuhan pada jalur perdagangan internasional. Dalam rangka memberikan layanan bernilai lebih bagi pelanggan, sejak bulan Maret 2016 Eastkal telah memperoleh ijin untuk mengoperasikan fasilitas PLB. Hingga akhir tahun 2016, Eastkal telah mengoperasikan PLB di tiga lokasi berbeda seperti Penajam, Sukapura dan Kariangau. Pada bulan November 2016, Eastkal telah ditetapkan sebagai pemenang tender penyediaan pangkalan logistik untuk kegiatan eksplorasi blok South Sesulu yang dikelola oleh PT Saka Indonesia Sesulu hingga tahun 2019. Pada tahun-tahun mendatang, Eastkal mentargetkan peningkatan pendapatan dengan strategi untuk melakukan ekspansi fasilitas dan jasa layanan yang ditawarkan, antara lain mencakup pendirian fasilitas lelang dan jasa layanan pelabuhan untuk proyek-proyek pengembangan fasilitas pembangkit listrik. Aset Infrastruktur dalam Pembangunan PT Marga Harjaya Infrastruktur MHI MHI, yang dimiliki oleh Astratel 95 dan Transutama Arya Sejahtera 5, memegang konsesi hingga tahun 2045 atas pengelolaan Jalan Tol Jombang–Mojokerto di Jawa Timur, yang merupakan bagian dari Jaringan Jalan Tol Trans-Jawa. Ruas jalan sepanjang 41km ini dibangun terbagi menjadi empat seksi. Seksi satu jalan tol telah selesai pembangunannya di tahun 2014 dan beroperasi secara komersial sejak bulan Oktober 2014. Pada tahun 2016, seksi tiga pembangunannya telah sepenuhnya selesai pada bulan Oktober 2016 dan sejak bulan Desember 2016 telah dimulai kegiatan operasional komersial. Hingga akhir tahun 2016, kegiatan konstruksi jalan telah mencapai 68 untuk seksi dua dan 33 untuk seksi empat. Diperkirakan target penyelesaian pembangunan dan kegiatan operasional secara penuh kedua ruas jalan tol yang tersisa ini pada tahun 2017. industries that generally require bonded warehouse facilities and port services along international trade routes. In an effort to deliver more value-added service to customers, Eastkal has obtained a license to operate bonded logistics facilities in March 2016, and by the year end, these facilities were already operational in three separate locations, which are Penajam, Sukapura and Kariangau. In November 2016, Eastkal was awarded as the winner in a tender to provide supply base services for exploration activities in South Sesulu block managed by PT Saka Indonesia Sesulu for the period up to 2019. In the coming years, Eastkal plans to increase revenue by a strategy to expand its facilities and services offering, including initiating the construction of auction facilities and offering port services for power plant development projects. Infrastructure Assets under Development PT Marga Harjaya Infrastruktur MHI MHI, which is owned by Astratel 95 and Transutama Arya Sejahtera 5, holds the concession rights up to the year 2045 for the operation of the Jombang–Mojokerto toll road in East Java, which represents a part of the Trans–Java Toll Road Network. The road that extends over 41km is divided into four sections. Section one of the toll road was fully completed in 2014 and began commercial operation since October 2014. Subsequently, section three construction was fully realized in October 2016, followed by its commercial operation beginning in December 2016. At the end of 2016, the progress of construction has reached 68 for section two and 33 for section four. The target schedule for full construction and operation of the two remaining sections of the toll road is the year 2017. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 216 PT Marga Trans Nusantara MTN MTN merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Astratel 30, Transutama Arya Sejahtera 10 dan PT Jasa Marga Tbk 60 untuk menangani proyek pembangunan Jalan Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11km yang dibangun dalam 2 seksi. Ruas jalan tol yang nantinya tergabung dalam jaringan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta ini memiliki masa konsesi hingga tahun 2051. Jumlah lahan yang dibebaskan telah mencapai 72 pada akhir tahun 2016 dan diharapkan mencapai 100 pada tahun 2017, sedangkan kegiatan konstruksi akan dimulai pada tahun 2017 dengan target waktu penyelesaian konstruksi dan operasional jalan tol pada tahun 2018. PT Trans Marga Jateng TMJ TMJ adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Astratel 25, PT Jasa Marga Tbk 73,9 dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah 1,1 sebagai pemegang konsesi Jalan Tol Semarang-Solo untuk jangka waktu 45 tahun hingga tahun 2055. Jalan tol sepanjang 73km ini merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans-Jawa, dan dibangun menjadi lima seksi jalan. Seksi satu jalan tol telah beroperasi secara resmi sejak tahun 2011, disusul dengan seksi dua di tahun 2014. Pada tahun 2016, kegiatan konstruksi seksi tiga telah mencapai 80 dan diproyeksikan akan selesai pada tahun 2017, sedangkan kegiatan operasional akan dimulai pada semester kedua tahun 2017. Selanjutnya, seksi empat dan lima jalan tol sedang dalam tahap pembangunan. PT Trans Bumi Serbaraja TBS Pada tahun 2016, TBS, perusahaan yang didirikan oleh konsorsium terdiri dari Astratel 25, Bumi Serpong Damai 40, Transindo Karya Investama 25 dan Sinar Usaha Mahitala 10, mendapatkan mandat untuk menangani proyek Jalan Tol Serpong–Balaraja. Jalan tol sepanjang 40km yang dibangun dalam 3 seksi ini merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta dan memiliki masa konsesi hingga tahun 2057. Hingga akhir tahun 2016, pembangunan proyek masih menanti finalisasi proses penetapan lokasi oleh Pemerintah daerah sehingga pelaksanaan pembebasan lahan masih terbatas untuk seksi satu jalan tol. Kegiatan konstruksi rencananya akan dimulai pada tahun 2017 dengan target penyelesaian PT Marga Trans Nusantara MTN MTN is a company jointly held by Astratel 30, Transutama Arya Sejahtera 10 and PT Jasa Marga Tbk 60 to manage the construction project of the 11km Kunciran- Serpong toll road in two sections. The toll road, which will subsequently merge into the Jakarta Outer Ring Road network, has a concession period up to the year 2051. The land acquisition process has reached 72 completion at the end of 2016 and is expected to progress toward 100 in 2017. Construction is set to start in the year 2017, with project completion and road operational schedule in the year 2018. PT Trans Marga Jateng TMJ Jointly held by Astratel 25, PT Jasa Marga Tbk 73.9 and PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah 1.1, TMJ is the rightful owner of the concession for the Semarang-Solo toll road over a period of 45 years up to 2055. The toll road, running 73km, is part of the Trans–Java Toll Road network, and is constructed in five sections. Section one of the toll road has been operational since 2011, followed by section two starting in 2014. At the end of 2016, progress for construction of section three has reached 80, estimated to be fully completed by the year 2017 and to be operational in the second semester of 2017. Finally, sections four and five of the toll road are currently under development. PT Trans Bumi Serbaraja TBS In 2016, TBS, a company established by the consortium made up of Astratel 25, Bumi Serpong Damai 40, Transindo Karya Investama 25 and Sinar Usaha Mahitala 10, was appointed to handle the Serpong–Balaraja toll road project. Extending over 40km long, the toll road to be built in three sections is part of the Jakarta Outer Ring Road network and carries a concession for the period up to 2057. At the end of 2016, project construction has yet to start pending the finalization of the location mapping process by the regional Government, resulting in limited land acquisition activities for only section one of the road. Construction is scheduled to start in 2017 with target of completion INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 217 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 pada tahun 2019 untuk seksi satu, dan berikutnya menyusul konstruksi seksi dua dan tiga dari jalan tol. Prospek Bisnis Infrastruktur Strategi investasi Astra pada lini bisnis infrastruktur adalah mengutamakan partisipasi pada proyek-proyek yang telah menjalankan kegiatan operasional secara keseluruhan brownfield atau sebagian semi-brownfield serta untuk proyek yang masih dalam tahap lelang atau tender greenfield dibatasi pada aset infrastruktur yang memiliki nilai strategis. Kebijakan tersebut diharapkan akan menghasilkan potensi pendapatan yang optimal dengan meminimalisir risiko terkait dengan proses pengembangan proyek. Strategi taktis bisnis infrastruktur memiliki fokus untuk mempercepat kegiatan pembebasan lahan dan konstruksi untuk proyek jalan tol dalam pengembangan dan mengoptimalkan layanan terbaik operational excellence untuk aset infrastruktur yang telah resmi beroperasi. Untuk bisnis infrastruktur, Astra menetapkan target pencapaian untuk tahun 2020 yaitu aset jalan tol sepanjang 500km. Sasaran pengembangan bisnis ke depan adalah bidang infrastruktur yang lebih luas, antara lain proyek jalan tol, khususnya pada Jaringan Jalan Tol Trans Jawa dan jalan tol dalam kota di daerah Jabodetabek, pelabuhan dan bandara udara. Lini Bisnis Logistik Setelah melaksanakan restrukturisasi pada tahun 2015, PT Serasi Autoraya SERA menjalankan segmen bisnis logistik dengan fokus usaha pada tiga lini bisnis utama, yaitu solusi transportasi terintegrasi, solusi penjualan kendaraan bekas dan solusi layanan logistik. Subsegmen bisnis logistik SERA memegang peran yang strategis dalam rantai bisnis Astra, dan bersinergi dengan lini bisnis lainnya, termasuk otomotif, jasa layanan keuangan dan lainnya. Salah satunya adalah kolaborasi dengan bisnis otomotif Astra yang memasok berbagai pilihan merek dan jenis kendaraan untuk kebutuhan armada bisnis solusi transportasi dan solusi logistik. Selain itu, unit solusi penjualan mobil bekas bekerjasama dengan bisnis otomotif dan jasa layanan keuangan untuk memfasilitasi berbagai transaksi operasional dalam kaitan dengan skema trade-in, penjualan mobil secara kredit, eksekusi kredit macet dan lainnya. in the year 2019 for section one, and thereafter follows construction of sections two and three of the toll road. Outlook of the Infrastructure Business Astra’s investment strategy in the infrastructure business places priority on participation in brownfield or semi- brownfield projects, whilst limiting involvement in greenfield projects for infrastructure assets with highly strategic value. This policy is designed for optimum revenue generation potential with minimized risks related to the project development. The tactical strategy requires the infrastructure business to focus on accelerating the land acquisition and construction activities for toll road projects under development and delivering operational excellence for all operational infrastructure assets. Astra sets the year 2020 target for the infrastructure business to achieve toll road assets of 500km in total. Going forward, business development initiatives will be directed into other areas of the infrastructure sector, including new toll road projects, particularly along the Trans–Java Toll Road network and urban toll roads within the Jabodetabek area, seaports and airports. Logistics Business Following business restructuring in 2015, PT Serasi Autoraya SERA manages the logistics business with focus on three main business lines, namely integrated transportation solution, used vehicle sales solution and logistics service solution. SERA’s logistics business holds a strategic role within the Astra value chain and maintains synergy with other Astra business lines, including automotive, financial services and others. An example is collaboration with Astra automotive business for supplying a wide selection of brands and types of vehicles for operational fleets of the transportation solution and logistics solution businesses. In addition, the used vehicle sales solution business cooperates with automotive and financial services businesses to facilitate operational transactions related to trade-in scheme, automotive credit sales, bad credit foreclosures and many others. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 218 Pada tahun 2016, tema strategi bisnis logistik menggarisbawahi inovasi bisnis, keunggulan kinerja operasional operational excellence dan efisiensi biaya. Program kerja untuk efisiensi biaya difokuskan pada biaya kendaraan dan pemeliharaannya serta biaya operasional dan lainnya, sedangkan untuk mengusung keunggulan kinerja operasional dilakukan inisiatif diferensiasi produk dengan meningkatkan sistem pengelolaan hubungan pelanggan dan mempercepat pengembangan bisnis online, serta penguatan sinergi antara tiga lini bisnis SERA. Dari segi kontribusi terhadap total pendapatan lini bisnis logistik di tahun 2016, unit solusi transportasi terintegrasi memberikan porsi terbesar dengan 52, disusul oleh lini bisnis solusi penjualan kendaraan bekas dengan 30 dan lini bisnis solusis layanan logistik menyumbangkan 18. Didukung pertumbuhan ekonomi yang cukup baik serta kejelian dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan usaha, SERA berhasil meraih berbagai peluang pengembangan dan pertumbuhan yang baik pada tahun 2016 pada masing- masing lini bisnis logistik sesuai uraian berikut. Solusi Transportasi Terintegrasi Subsegmen solusi transportasi terintegrasi melayani pelanggan ritel dan korporasi secara nasional untuk kebutuhan jasa penyewaan kendaraan untuk jangka panjang maupun jangka pendek, dengan pilihan moda transportasi yaitu motor, mobil dan bus beserta pengemudi melalui TRAC-Astra Rent A Car TRAC yang beroperasi secara nasional dan jasa layanan taksi O-RENZ di Surabaya. Selama 2016, TRAC melebarkan usahanya ke bidang ritel, terutama berfokus pada jasa penyewaan bus dan kendaraan serta penyewaan pengemudi, khususnya di bidang perjalanan bisnis dan wisata. O-RENZ Taxi melayani kota Surabaya dengan sekitar 700 unit kendaraan yang telah memiliki teknologi GPS. Sementara TRAC mengelola armada kendaraan mencakup lebih dari 26 ribu mobil, lebih dari 7 ribu motor dan lebih dari 120 unit bus serta didukung oleh lebih dari 7 ribu pengemudi. Jaringan distribusi TRAC adalah yang terbesar dalam industri penyewaan kendaraan di seluruh Indonesia, dengan 34 kantor cabang, 70 rental outlet dan lebih dari 600 bengkel rekanan. Untuk pelanggan korporasi juga tersedia solusi transportasi outsourcing dengan layanan TMS Transportation Management System. TRAC telah meraih sertifikasi OHSAS 18001:2007 yang In 2016, the strategic theme for the logistics business underlines business innovation, operational excellence and cost efficiency. Work programs for cost efficiency are focused on vehicle and maintenance costs as well as operational and other costs, whereas to achieve operational excellence are implemented product differentiation initiative by enhancing the customer relationship management system and accelerating the development of online business, as well as strengthening synergy between SERA’s three business lines. In terms of contribution to total revenue of the logistics business line in 2016, integrated transportation solution accounted for 52 of revenue, followed by used car sales solution with 30 and logistics services solution providing the remaining 18. Supported by economic growth and perception in leveraging the momentum of business growth, SERA managed to achieve favorable growth and notable successes in each of the logistics business line during 2016 as described below. Integrated Transportation Solution Integrated transportation solution subsegment serves retail and corporate customers nationwide for vehicle rental needs over a short or longer period of time, with a diverse selection of transportation modes available, including motorcycle, cars and bus including driver through nationwide-operated TRAC-Astra Rent A Car TRAC and O-RENZ taxi service in Surabaya. Throughout 2016, TRAC expanded its business to retail customers, exclusively focused on bus and vehicle rentals inclusive of drivers, specifically catering business and tourism activities. O-RENZ Taxi serves Surabaya with a fleet of approximately 700 units, all fully equipped with GPS technology. Meanwhile, TRAC manages a fleet made up of more than 26 thousand cars, more than 8 thousand motorcycles and more than 120 buses with support of more than 7 thousand drivers. TRAC operates the largest distribution network in the vehicle rental industry in Indonesia, with 34 branch offices, 70 rental outlets and more than 600 partner workshops. Corporate clients can also take advantage of outsourcing transportation solution with the TMS Transportation Management System service. TRAC has obtained the OHSAS 18001:2007 certification which INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 219 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 mengakui konsistensi penerapan Occupational Health and Safety Management System OHSMS berkaitan dengan standar di bidang lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja pada kegiatan operasional yang dijalankan. Beberapa faktor saat ini mendukung pertumbuhan model bisnis solusi transportasi SERA ke depan. Diantaranya adalah pengembangan sarana transportasi umum yang dilakukan oleh Pemerintah, serta maraknya pertumbuhan moda transportasi yang bervariasi, baik melalui panggilan aplikasi online, telepon maupun konvensional, telah menimbulkan adanya kompetisi tarif yang menguntungkan pelanggan. Selain itu, pelemahan kondisi ekonomi juga menghambat peningkatan daya beli konsumen ritel, sementara kalangan bisnis berupaya menekan biaya operasional dengan memberlakukan pembatasan atau pengurangan aset korporasi, termasuk kendaraan. Langkah Pemerintah Indonesia untuk mendukung pertumbuhan industri pariwisata nasional juga memberikan insentif bagi usaha penyewaan kendaraan, driver dan taksi sebagai solusi transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Untuk itu, TRAC selalu berfokus untuk membantu para pelanggan untuk mendapatkan solusi transportasi dengan layanan berkualitas tinggi serta biaya yang efisien Solusi Penjualan Kendaraan Bekas Solusi penjualan kendaraan bekas untuk transaksi ritel atau langsung difasilitasi oleh mobil88, sedangkan IBID menyelenggarakan transaksi lelang. Volume penjualan kendaraan bekas selama 2016 sejumlah 39 ribu unit, atau stabil di bandingkan tahun 2015. Belum pulihnya kondisi ekonomi saat ini masih menekan daya beli konsumen otomotif, yang berpotensi memicu pergeseran transaksi pembelian mobil oleh konsumen, recognizes the consistent application of the Occupational Health and Safety Management System OHSMS related to environmental, work safety and health standards in the day- to-day business operations. Several current factors support the future growth of SERA’s transportation solution business model. Among them are government efforts to develop public transportation facilities and the rapid growth of diverse transportation alternatives, with access through online application, telephone service or conventional ordering systems, hence resulting in tariff competition that benefits the consumer. Furthermore, weakened economic conditions have depressed purchasing power of retail consumers, while businesses strategically cut operational costs by implementing limitations or reductions of corporate assets, including motor vehicles. The Government’s programs to promote growth of the national tourism industry also provide added incentive for vehicle rental, driver and taxi services as transportation solution alternatives that offer both security and comfort to the general public. To that end, TRAC remains focused on assisting customers in obtaining transportation solution with high quality service and cost efficiency. Used Vehicle Sales Solution The used vehicle sales solution for retail or direct transaction is carried out through mobil88, whereas IBID facilitates auction transactions. Used vehicle sales volume was 39 thousand units in 2016, or stable compared to the sales in 2015. The weakened economic condition today continues to put pressure on the purchasing power of automotive consumers, which could potentially shift the customer’s preference in Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 220 yaitu lebih memilih kendaraan bekas dengan harga yang lebih ekonomis dibandingkan mobil baru. Selain itu, kondisi ekonomi yang lesu juga diiringi dengan penurunan kualitas kredit di bidang jasa keuangan, yang terindikasi dari kenaikan volume penjualan kendaraan lelang oleh IBID sebesar 4 yang merupakan hasil eksekusi jaminan kredit. Selain itu pada tahun 2016, lini penjualan kendaraan bekas telah mengimplementasikan model bisnis baru, dimana mobil88 memfokuskan penjualan langsung kepada pengguna kendaraan bekas, dengan menjalankan strategi marketing yang agresif, dan di lain pihak, IBID pun berkolaborasi dengan Toyota Tsusho Corporation TTC untuk ekspansi bisnis lelang mobil ke depannya. Langkah-langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan unit bisnis penjualan kendaraan bekas milik Astra dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan di tahun-tahun mendatang. Solusi Layanan Logistik Solusi layanan logistik yang dikelola oleh SELOG menawarkan layanan logistik otomotif, alat berat serta logistik umum dengan menggunakan semua jalur transportasi yaitu darat, laut dan udara. Selain itu, SELOG juga memiliki layanan SELOG Express untuk pengiriman dokumen dan paket. Pada tahun 2016, SELOG beroperasi dengan jaringan 10 cabang yang menjangkau seluruh Indonesia dan total armada yang terdiri dari 1.224 unit truk dan 13 unit vessel serta fasilitas gudang dengan luas 11,45 hektar dan area penyimpanan seluas 5,74 hektar. Proyek-proyek infrastruktur yang dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia akan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai daerah dan menciptakan arus lalu lintas barang dan prospek yang baik bagi bisnis logistik. Dengan perkembangan ini, SELOG akan melakukan ekspansi purchasing a car in favor of a used car with a more affordable pricing compared to the newer cars. In addition, a sluggish economy will ultimately lead to a deterioration of the credit quality in the financial services sector, as indicated by the rise in the volume of auction sales by IBID of about 4 which is the result of collateral repossession. In 2016, the used vehicle sales business also implemented a new business model, wherein mobil88 focused on direct selling to potential used vehicle users by applying an aggressive marketing strategy. Meanwhile, IBID initiated a collaborative agreement with Toyota Tsusho Corporation TTC to expand its car auction business in subsequent years. These strategic measures were taken with the aim of enhancing the readiness of Astra’s used vehicle sales operations in capitalizing on the growth momentum in the upcoming years. Logistics Services Solution The logistics services solution is managed by SELOG which offers logistics services for automotive, heavy equipment and general logistics by utilizing all channels of transportation – land, sea and air. Further, SELOG also provides SELOG Express service for document and package delivery. In 2016, SELOG operated with a network of 10 branches throughout Indonesia and operational fleet consisting of 1,224 trucks and 13 vessels as well as warehouse facilities with total area of 11.45 hectare and storage area of 5.74 hectares. The infrastructure projects developed by the Indonesia’s government will stimulate increased economic activities in various regions and create added goods flows and promising prospects for logistics businesses. Given these developments, SELOG will carry out expansion of distribution coverage to INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 221 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 jangkauan wilayah distribusi untuk memantapkan posisinya di daerah-daerah yang strategis untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan bisnis ke depan. Jasa yang diberikan SELOG adalah jasa logistik yang komprehensif dan terintegrasi yaitu meliputi pengiriman barang, pengepakan barang, layanan agensi pengiriman, pengelolaan gudang dan supply chain management system. Segmen industri yang dilayani SELOG amat sangat bervariasi dari otomotif, customer goods, alat berat, kebutuhan bahan pokok dan lainnya. Rencana Tahun 2017 Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus bertahan diatas tingkat inflasi dengan baik dan SERA berupaya untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan berbagai peluang pengembangan bagi bisnisnya melalui inovasi, cost leadership pengembangan bisnis online e-commerce dan penguatan jangkauan pasar. Target dalam jangka panjang SERA adalah menjadi perusahaan dengan reputasi terbaik di bidangnya, yang memberikan solusi layanan terbaik di bidang transportasi terintegrasi, penjualan kendaraan bekas dan logistik dengan cara meningkatkan keunggulan kinerja operasional operational excellence dan kemampuan inti core competence dengan tujuan untuk meraih tingkat kepuasan pelanggan yang paling optimal dan mewujudkan digitalisasi bisnis pada tahun 2017-2018. secure its positioning in various strategic areas and capitalize the momentum of business growth in the future. SELOG provides comprehensive and integrated logistics services covering goods delivery, packaging, delivery agency services, warehouse management and supply chain management system. SELOG caters to an extensive range of industries, including automotive, customer goods, heavy equipment, basic goods and many others. Plans for 2017 Indonesia’s economic growth consistently sustains above the inflation rate and SERA strives to attain sustainable growth by leveraging on vast opportunities for business development through innovation, cost leadership, e-commerce and strengthening market reach. SERA’s long-term target is to build a solid reputation in the industry, by offering the best service solutions in integrated transportation, used vehicle sales, and logistics through improvements in operational excellence and core competence in order to achieve the highest level of customer satisfaction and transforming into digital business in 2017-2018. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 222 INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY Astragraphia senantiasa menjaga penguasaan pasar yang kuat dan sumber pendapatan berulang sebagai pondasi untuk menjaga keberlanjutan perusahaan Astragraphia consistently maintains strong market leadership and recurring income sources as the foundation of business sustainability TEKNOLOGI Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 223 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 PT Astra Graphia Tbk Astragraphia, yang didukung oleh dua anak perusahaan dalam kegiatan operasionalnya, yaitu PT Astra Graphia Information Technology AGIT dan PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI, merupakan pilar teknologi informasi bagi Grup Astra. Sebagai pemegang saham utama, Astra memiliki 76,9 kepemilikan saham Astragraphia, yang seluruhnya telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp2,6 triliun pada akhir tahun 2016. Kontribusi Astragraphia terhadap total laba bersih konsolidasi Astra adalah sekitar 1,3 pada tahun 2016, sedikit menurun dari 1,4 pada tahun sebelumnya. Dalam 5 tahun terakhir, pertumbuhan rata-rata pendapatan Astragraphia mencapai 10 PT Astra Graphia Tbk Astragraphia, with support from two subsidiary companies PT Astra Graphia Information Technology AGIT and PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI, manages the information technology IT business for Astra Group. As the major shareholder, Astra owns 76.9 of Astragraphia’s shares, all of which are listed on the Indonesia Stock Exchange with market capitalization of Rp2.6 trillion at the end of 2016. The contribution of Astragraphia to Astra’s consolidated net income is approximately 1.3 in 2016, slightly down from 1.4 in the previous year. In the last 5 years, Astragraphia recorded average revenue growth of 10. milik Astragraphia resmi menjadi Online Shop Katalog Elektronik LKPP RI dengan prinsip Good Corporate Governance by Astragraphia officially became an e-catalogue of the Government’s procurement system LKPP RI working under the Good Corporate Governance principles AXIQoe.com Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 224 Tinjauan dan Prospek Industri Teknologi Informasi Tinjauan Industri Teknologi Informasi Dinamika dan laju perubahan teknologi informasi TI saat ini berlangsung sangat pesat. Alhasil, terdapat banyak potensi untuk mengembangkan kemampuan teknologi yang telah tersedia menjadi solusi dan aplikasi yang inovatif untuk berbagai kegunaan dan kebutuhan bisnis dan masyakat secara luas. Selain itu, penggunaan teknologi informasi tidak dibatasi dari segi ruang borderless, sehingga jangkauan dan manfaat yang dihasilkan juga memiliki hambatan yang minimal. Di Indonesia, saat ini berbagai indikator digital landscape mendeteksi adanya pergerakan yang mengarah pada pengembangan transformasi digital digital transformation di segmen bisnis solusi berbasis TI IT solution business. Sementara untuk segmen solusi dokumen yang saat ini cenderung menggunakan skema outsourcing managed services, kebutuhan dari sisi teknologi utamanya adalah mobilitas yang diintegrasikan dengan software dan cloud services untuk memfasilitasi otomatisasi proses bisnis dengan tingkat keamanan security yang terjamin. Namun demikian, perkembangan segmen ini juga masih dibatasi dengan berbagai tantangan, antara lain peraturan pemerintah terkait cloud dan data centre, ketersediaan infrastuktur yang belum merata serta kompetisi yang semakin ketat dari berbagai prinsipal. Perkembangan teknologi juga mengubah pola kehidupan masyarakat modern, di mana seluruh lapisan masyarakat di Indonesia saat ini semakin intensif dalam penggunaan social media, termasuk upload foto maupun media lainnya. Tersedianya teknologi online and mobile printing membuka peluang untuk melakukan pencetakan foto-foto tersebut. Namun, pengembangan teknologi ini mutlak perlu juga diiringi dengan edukasi pasar yang dilakukan secara intensif, sehingga persaingan dari perangkat percetakan konvensional dapat diminimalisasi. Prospek Industri Pada tahun 2016, lemahnya kondisi makro ekonomi Indonesia masih merupakan tantangan bagi bisnis, sehingga dalam rangka menekan biaya operasional para pelaku bisnis masih menunda investasi dan pembelanjaan untuk barang modal, termasuk perangkat kantor dan teknologi informasi. Overview and Outlook of the Information Technology Industry Industry Overview Nowadays, the dynamics and pace of information technology changes advances rapidly. Consequently, there are limitless potentials to develop existing technology into innovative solutions and applications for business and social benefits extensively. Further, utilization of information technology is borderless; hence the outreach and the benefits have fewer barriers. In Indonesia, various digital landscape indicators today detect a shift toward digital transformation development in the IT solution business. Meanwhile, the document solution segment is currently concentrated on managed services, and its needs from a technological perspective are primarily mobility that is integrated with software and cloud services to facilitate automatization of business processes with high security guarantee. Nevertheless, developments within this segment remained challenged by various factors, including government regulations related to cloud and data centre, imbalance of infrastructure availability and intensified competition among various principals. Technological developments are also changing the lifestyle of the modern society, and today all social strata in Indonesia use social media more intensively, including uploading photos and other medias. The availability of online and mobile printing technology opens opportunities to allow printing of these photos. However, developing this particular technology needs to be aligned with efforts for intensive education of the market, so that competition from conventional printing devices can be minimized. Industry Outlook In 2016, weakened macroeconomic conditions in Indonesia continued to be a major challenge for businesses, and operational efficiency measures dictated businesses to delay investment and procurement of capital goods, including office and information technology equipment. TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 225 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Namun demikian, prospek jangka panjang bisnis solusi TI dan dokumen memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap pelemahan ekonomi karena permintaan akan bisnis solusi TI dan dokumen akan tetap ada. Hal ini juga didukung tingkat pendapatan masyarakat Indonesia yang semakin membaik, sedangkan teknologi dan arus informasi telah melekat sebagai kebutuhan primer dalam kegiatan bisnis dan gaya hidup masyarakat modern. Pemutakhiran teknologi yang berkelanjutan juga mempersingkat daur hidup perangkat teknologi, sehingga beragam pilihan perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat penyimpanan, pengelolaan dan pencetakan dokumen yang mengusung teknologi terbaru akan terus membanjiri pasar untuk memikat konsumen. Astragraphia membantu pelanggan ritel, korporasi dan Pemerintah untuk meningkatkan kelancaran proses bisnis mereka dengan menawarkan produk dan jasa layanan solusi dokumen, teknologi informasi dan komunikasi Document, Information, Communication TechnologyDICT yang lengkap. Produk dan Jasa Astragraphia secara langsung menangani bisnis solusi dokumen, bermitra dengan Fuji Xerox sebagai principal utama dalam penyediaan portofolio produk yang terdiri dari Office Product Business OPB, Production Service Business PSB, Printer Channel Business PCB dan FX Global Services. PT Astra Graphia Information Technology AGIT, salah satu anak perusahaan Astragraphia, yang mengelola bisnis solusi teknologi informasi dan komunikasi dengan menggandeng perusahaan TI terdepan dunia, termasuk Cisco, Dell, HP, IBM, Lenovo, Microsoft, MicroStrategy, Oracle, SAP, Symantec, Trend Micro dan VMWare, untuk menghadirkan solusi layanan sistem TI yang terintegrasi. Sedangkan unit bisnis jasa layanan perkantoran office services milik Astragraphia beroperasi dibawah anak perusahaan PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI yang menyediakan one stop office services, diantaranya: solusi layanan alih daya dokumen melalui XWS Xprins Web Services, solusi kebutuhan perkantoran melalui AXIQoe.com dan solusi pengiriman melalui LGX. Nonetheless, the long-term prospects of the document and IT solution business shall endure through the current adverse economic condition because demand for these services remains consistent. Another supporting factor is the growing income level of the Indonesian population, whereas both technology and information flow have gradually emerged as key essentials in business and lifestyle of the modern society. Continuous advances in technology also render the life cycle of technological equipment shorter; such that a wide range of hardware, software as well as document storage, management and printing devices loaded with the latest technology continue to flood the market to attract buyers’ interest. Astragraphia assists retail and corporate customers as well as the Government in enhancing their business processes by a comprehensive offering of Document, Information, Communication Technology DICT solutions. Products and Services Astragraphia handles directly the document solution business, partnering with Fuji Xerox as the main principal in offering a product portfolio consisting of Office Product Business OPB, Production Service Business PSB, Printer Channel Business PCB and FX Global Services. PT Astra Graphia Information Technology AGIT, one of Astragraphia’s subsidiaries, manages the information and communication technology solution business by collaborating with some of the world’s most prominent IT companies, including Cisco, Dell, HP, IBM, Lenovo, Microsoft, MicroStrategy, Oracle, SAP, Symantec, Trend Micro and VMWare, to deliver integrated IT system solutions. The office services business unit owned by Astragraphia operates under subsidiary PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI to provide one stop office services, among others: document outsourcing solution through XWS Xprins Web Services, office needs solution through AXIQoe.com and delivery solution through LGX. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 226 Kegiatan usaha yang dijalankan Astragraphia telah memenuhi standardisasi tingkat Nasional dan Internasional, dibuktikan dengan didapatkanya Serifikasi ISO 9001:2008-Quality Management System, ISO 14001:2004-Environment Management System, ISO 27001:2013-Information Security Management, ISO 20000-1:2011-Information Technology dan OHSAS 18001:2007-Occupation Health Safety. Seluruh Sertifikasi tersebut ditinjau ulang secara berkala oleh pihak eksternal certification body. Pemasaran dan Jaringan Penjualan Astragraphia senantiasa menjaga penguasaan pasar yang kuat dan sumber pendapatan berulang recurring income sebagai fondasi untuk menjaga keberlanjutan perusahaan. Karenanya, salah satu aspek yang menunjang tingkat layanan yang optimal adalah peningkatan jangkauan kepada pelanggan. Pada tahun 2016, Astragraphia telah menambah kantor cabang di Karawang dan titik layanan di Bumi Serpong Damai. Sehingga pada akhir tahun 2016, jaringan distribusi nasional yang dikelola secara langsung terdiri dari 32 cabang dan 92 titik layanan yang tersebar di 514 kota, serta didukung 185 mitra bisnis di seluruh Indonesia. Jaringan distribusi Astragraphia juga menyediakan layanan purna jual bagi pelanggan dalam bentuk kontrak servis jasa perawatan produk. Untuk pelaporan kerusakan produk dan permasalahan lainnya, pelanggan dapat mengakses fasilitas layanan Customer Call Center 24-jam secara nasional melalui telepon 1500345 atau media lainnya. Keluhan akan ditindaklanjuti dengan memberikan solusi secara online atau mengirimkan teknisi untuk melakukan perbaikan secara langsung ke lokasi pelanggan. Kepada para pelanggan yang menerima layanan perbaikan mesin dilakukan survei untuk memantau tingkat kepuasan atas kualitas layanan yang diberikan. Pangsa Pasar Pada tahun 2016, Astragraphia meraih kinerja yang baik dengan meningkatkan pangsa pasar yang diraih, yaitu: 49 untuk portfolio office, 48 untuk portfolio production dan 24 untuk bisnis personal printer sumber: IDC. Kinerja Penjualan Pada tahun 2016 Astragraphia meluncurkan produk-produk baru terpilih untuk solusi dokumen di setiap segmen, mulai dari segmen office, produksi hingga personal printer. Astragraphia’s business operations has met national and international certification standards, and are currently awarded the ISO 9001:2008-Quality Management System, ISO 14001:2004-Environment Management System, ISO 27001:2013-Information Security Management, ISO 20000-1:2011-Information Technology and OHSAS 18001:2007-Occupation Health Safety. All certifications are subject to periodic review by certification bodies. Marketing and Sales Network Astragraphia consistently maintains strong market leadership and recurring income sources as the foundation of business sustainability. To that end, one of its priorities in ensuring optimum service level is continuous improvement of customer access. In 2016, Astragraphia added a branch office in Karawang and a service point in Bumi Serpong Damai. At the end of 2016, the national distribution network that is directly managed by Astragraphia covered 32 branch offices and 92 service points in 514 cities, and supported by 185 business partners across Indonesia. Astragraphia’s distribution network also provides after-sales services to customers in the form of maintenance service agreements. Customers can report product breakdown, damages and other complaints by contacting the 24-hour Customer Call Center with nationwide access by telephone 1500345 or any other media. Solution and follow-up to complaints is given online or by sending a technician for repairs directly at the customer’s location. All customers who received repair services are requested to participate in a survey designed to monitor the level of customer satisfaction for services rendered. Market Share In 2016, Astragraphia gained positive performance by increasing market share: 49 for the office portfolio, 48 for the production portfolio and 24 for the personal printer business source: IDC. Sales Performance In 2016, Astragraphia launched selected new products for document solution in each segment, including the office segment, production and also personal printer. TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 227 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Astragraphia juga menambah portofolio bisnis dengan konsep marketplace yang menyediakan barang dan jasa yang berkaitan dengan kebutuhan kantor. Pada unit bisnis jasa pelayanan perkantoran office services, AXI meluncurkan AXIQoe.com yang melayani berbagai kebutuhan perkantoran seperti office supplies, office equipment, electronic dan groceries. Sejak 9 September 2016, AXIQoe.com resmi menjadi Online Shop Katalog Elektronik LKPP RI dengan prinsip GCG Good Corporate Governance. Pada tahun 2016, Astragraphia mencatat total pendapatan sebesar Rp2,7 triliun, naik sekitar 2 dibandingkan pendapatan tahun 2015 yaitu Rp2,65 triliun. Namun, kondisi pelemahan nilai tukar Rupiah, terutama terhadap Yen, berpengaruh pada tingkat profitabilitas Astragraphia karena harga pembelian stok barang berupa unit mesin dan bahan habis pakai spare parts dan consumable dari prinsipal mengalami kenaikan. Sehingga, laba bersih mengalami penurunan sebesar 4 pada tahun 2016 menjadi Rp255 miliar dari Rp265 miliar tahun sebelumnya. Rencana Tahun 2017 Ke depan, lini bisnis TI akan mengembangkan kemampuan kompetensi yang dimiliki own natural competence secara berkelanjutan sebagai strategi bisnis untuk melayani kalangan pelanggan yang sangat luas, mengingat bahwa bisnis TI memiliki keunggulan dalam hal tidak memiliki batasan ruang borderless. Visi bagi TI Astra dalam melayani kebutuhan internal Grup adalah untuk menjadi akselerator fasilitator pada Astra Digitalization Program, serta mengembangkan produk-produk dan aplikasi-aplikasi solusi secara internal own solution products untuk dipasarkan kepada konsumen eksternal. Untuk meraih visi tersebut, rencana kerja Astragraphia pada tahun 2017 mencakup program untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas mitra strategis yang sudah ada. Selain itu juga ditargetkan ekspansi pasar di beberapa daerah di Sumatera dan kawasan Indonesia Timur, termasuk Sulawesi, Maluku dan Papua, antara lain melalui kolaborasi dengan mitra bisnis baru. Astragraphia juga terus berupaya untuk menjaga keberlangsungan pertumbuhan kontribusi pendapatan bagi Grup Astra dengan memanfaatkan peluang pengembangan bisnis-bisnis baru, baik melalui akuisisi, kerjasama operasi maupun usaha yang dikembangkan oleh tenaga ahli internal. Astragraphia also added to the business portofolio a marketplace concept to provide products and services related to office needs. In the office services business unit, AXI launched AXIQoe.com that fulfills various office needs, such as office supplies, office equipment, electronics and groceries. Since 9 September 2016, AXIQoe.com has officially become an ecatalogue of the Government’s procurement system LKPP RI working under the GCG Good Corporate Governance principles. In 2016, Astragraphia recorded total revenue of Rp2.7 trillion, up 2 compared to 2015 revenue of Rp2.65 trillion. However, a weaker Rupiah, particularly to the Yen, affected the profitability of Astragraphia because the cost of inventory, which constitutes spare parts dan consumable from the principal, increased. As such, net income declined by 4 in 2016 to Rp255 billion from Rp265 billion in the previous year. Plans for 2017 Going forward, the IT business line will continually develop its own natural competence as the business strategy to serve a broad customer group, considering that the IT business has a unique advantage of being borderless. The vision for Astra IT in serving the Group’s internal needs is to become the acceleratorfacilitator in the Astra Digitalization Program, at the same time will also extend the development of own solution products for marketing to external consumer. To achieve its vision, Astragraphia will focus on 2017 work plans, which cover programs to enhance the quality and productivity of existing business partners. Market expansion targets include areas in Sumatera and eastern Indonesia, including Sulawesi, Maluku and Papua, among others by collaboration with new business partners. Astragraphia also strives to continually boost improvement in the revenue contribution to Astra Group by capitalizing on opportunities to develop new businesses through acquisitions, operational collaboration and developing other businesses by internal specialists. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 228 PROPERTI PROPERTY Di tengah kondisi industri yang cukup menantang, langkah Astra untuk meluncurkan lini bisnis properti menunjukkan komitmen serius Astra untuk terus berekspansi secara terencana dan berkelanjutan pada sektor-sektor dengan prospek masa depan yang baik The strategic initiative to launch the property business line amid challenging industry conditions is testimony of Astra’s firm commitment to pursuit selective and sustainable expansion into sectors with favorable future prospects Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 229 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Pada tahun 2016, Divisi Properti Astra Property secara resmi menjadi lini bisnis ketujuh dalam portofolio bisnis yang dikelola dalam Grup Astra. Langkah ini dipacu oleh aspirasi Astra untuk memanfaatkan berbagai peluang yang sinergis pada sektor properti yang dinilai memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Didukung reputasi Grup Astra yang senantiasa terjaga dengan baik serta perencanaan strategis yang matang, Astra Property berkomitmen untuk menghadirkan berbagai proyek-proyek komersil dan residensial yang berkualitas. Tinjauan Industri Properti tahun 2016 dan Prospek tahun 2017 Lesunya kondisi perekonomian nasional pada tahun 2016, berimbas pada sektor properti yang dapat dilihat dari minat konsumen yang masih belum membaik dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam kondisi yang kurang kondusif tersebut, perubahan regulasi memberikan dorongan insentif bagi perkembangan sektor properti, antara lain melalui pelonggaran persyaratan bagi warga negara asing yang berkedudukan di Indonesia untuk memiliki aset properti di Indonesia. Sementara pada triwulan ketiga, Bank Indonesia mendukung upaya peningkatan kredit properti melalui pelonggaran ketentuan loan-to-value LTV di sektor perbankan dan pembiayaan, seraya mempertahankan tingkat suku bunga yang rendah dan inflasi yang terkendali sepanjang tahun 2016. In 2016, the Property Division Astra Property was officially promoted as the seventh business line of the business portfolio managed by Astra Group. This initiative was driven by Astra’s aspiration to capitalize on opportunities and synergy in the property sector which having promising prospects. Backed by Astra Group’s solid reputation and scrupulous strategic planning, Astra Property is firmly committed to deliver commercial and residential projects with impeccable quality. Overview of the Property Industry in 2016 and Outlook in 2017 Slowdown of national economic conditions in 2016 also affected the property sector, as evident in consumer interest that has not shown much improvement from the previous years. Under such adverse conditions, regulatory changes serve as incentives for property sector development, including easing the procedures for property asset ownership for foreigners domiciled in Indonesia. Further in the third quarter, Bank Indonesia supported efforts to push growth of property loans by relaxing the stipulations of loan-to-value LTV for bank and financing sector, whilst maintaining low interest rates and manageable inflation level throughout 2016. hektar kompleks terintegrasi Menara Astra dan Anandamaya Residences hectare integrated complex Menara Astra and Anandamaya Residences 2.4 Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 230 Walaupun dihadapkan dengan kondisi yang kurang menggembirakan saat ini, prospek jangka panjang sektor properti di Indonesia masih menjanjikan. Faktor-faktor yang menunjang perkembangan bisnis properti ke depan antara lain jumlah populasi Indonesia yang cukup besar dan terus bertumbuh, serta terus meningkatnya pendapatan kalangan kelas menengah. Pemerintah juga terus mendorong upaya peningkatan kesejahteraan rakyat, termasuk ketersediaan sarana perumahan yang baik bagi masyarakat luas. Astra Properti Pada tahun 2016, fokus kegiatan Astra Properti, yang beroperasi dibawah payung perusahaan PT Menara Astra bersama PT Brahmayasa Bahtera adalah pengembangan kompleks terintegrasi dengan luas keseluruhan 2,4 hektar yang terletak di kawasan bisnis Jakarta. Proyek eksklusif tersebut terdiri dari gedung perkantoran Menara Astra, apartemen Anandamaya Residences, beserta sarana convention hall dan fasilitas ritel penunjang. Sebagai langkah strategis dalam rangka menata fondasi yang kuat untuk lini bisnis terbaru, proyek mahakarya perdana ini diharapkan menjadi simbol yang menampilkan komitmen dan kemampuan Grup Astra untuk menghadirkan kualitas aset properti yang unggul. Selanjutnya, Astra Property akan membentangkan sayap dan memperkuat bisnisnya dengan meningkatkan nilai portofolio tanah yang telah dimiliki serta aset-aset tanah baru dengan mengembangkannya menjadi berbagai proyek komersil dan hunian yang prospektif, yang mana pelaksanaannya akan dilakukan baik secara independen maupun dalam jalinan kemitraan. Proyek dalam Pengembangan Perkantoran Menara Astra Menara Astra merupakan gedung perkantoran yang dirancang dengan kualitas Grade A Office dan standar Green Building berperingkat Platinum, yaitu peringkat teratas untuk kategori gedung perkantoran. Sebagian dari 47 lantai yang tersedia akan digunakan sebagai kantor pusat PT Astra International Tbk dan unit bisnis Grup Astra lainnya, dan sisanya untuk disewakan kepada pihak ketiga. Menara Astra juga didesain memiliki fasilitas pelengkap, yakni convention hall dengan kapasitas 1.000 orang serta sarana pendukung ritel dengan ketinggian tiga lantai. Pengembangan kawasan ini juga dilakukan bersamaan dengan konstruksi apartemen Anandamaya Residences. Despite unfavorable conditions faced today, property sector in Indonesia continues to have very promising prospects in the long run. Other key factors supporting the future growth of the property business include Indonesia’s large and growing population, as well as rising of the middle class population income. The government also consistently promotes efforts for social welfare improvements, including the availability of good quality housing for the people. Astra Property In 2016, Astra Property, operating under holding company PT Menara Astra along with PT Brahmayasa Bahtera, focused on the development of a 2.4 hectare integrated complex located in the business district of Jakarta. The highlights of this exclusive project are Menara Astra office tower, Anandamaya Residences apartments, and complemented by convention hall and supporting retail facilities. A strategic step in setting a solid foundation for the new business, this first masterpiece project is expected to showcase Astra Group’s commitment and capabilities in delivering high quality property assets. Subsequently, Astra Property will expand its horizon and strengthen the business by increasing the value of existing and newly acquired land holdings, developing them into prospective commercial and residential projects, either independently or by collaborating with strategic partners. Projects under Development Menara Astra Office Complex Menara Astra is designed as a Grade A office tower with Platinum Green Building standard, the highest office building rating. Some of the 47 floors of the building are designated as the new head office of PT Astra International Tbk and other Astra Group businesses, while the remaining available space will be leased out to external parties. Menara Astra will be equipped with supporting facilities, consisting of a convention hall with total capacity of 1,000 people and three-storeys retail facilities. This project is developed in conjunction with the construction of Anandamaya Residences apartment. PROPERTI PROPERTY Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 231 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Hingga akhir tahun 2016, konstruksi Menara Astra telah mencapai tahap akhir pembangunan struktur gedung, dan topping off diperkirakan pada awal tahun 2017. Target penyelesaian proyek adalah akhir tahun 2017. Apartemen Anandamaya Residences Anandamaya Residences adalah kompleks hunian dengan 509 unit apartemen eksklusif, sebuah persembahan dari Grup Astra berkolaborasi dengan Hongkong Land Limited, salah satu grup properti terdepan di Asia. Proyek residensial ini terdiri dari sebuah luxury tower dan dua premium tower, yang dirancang untuk mewujudkan standar kehidupan metropolitanibukota yang mewah dan berkualitas. Kegiatan pemasaran Anandamaya Residences mulai dilakukan sejak tahun 2014 dan lebih dari 93 dari 509 unit apartemen yang ditawarkan telah terjual hingga akhir tahun 2016. Target penyelesaian pembangunan Anandamaya Residences diperkirakan pada pertengahan tahun 2018. By the end of 2016, the progress of Menara Astra construction has reached the final stage of the building structure, and topping off is scheduled for early 2017. The target for project completion is the end of 2017. Anandamaya Residences Apartement Anandamaya Residences is a residential complex offering 509 exclusive apartement units, presented by Astra Group in collaboration with Hongkong Land Limited, a prominent property group in Asia. The residential project consists of a luxury tower and two premium towers, designed to offer a new standard for exclusive living in metropolitan Jakarta. Marketing activities for Anandamaya Residences has been commencing in 2014 and more than 93 of 509 apartement units being offered have been sold by the end of 2016. The estimated target for completion of construction is mid-2018. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 232 Proyek dalam Perencanaan PT Astra Modern Land Astra, melalui PT Astra Land Indonesia ALI, anak perusahaan PT Menara Astra, bergabung dengan Mitra Sindo Makmur, anak perusahaan PT Modernland Realty Tbk untuk mendirikan PT Astra Modern Land AML, dengan kepemilikan saham masing-masing 50. Dengan melakukan akuisisi lahan di Jakarta Garden City, AML akan mengembangkan perumahan skala kota township dengan luas sekitar 67 hektar di kawasan Jakarta Timur. Kawasan perkotaan tersebut terdiri dari perumahan tapak, apartemen, fasilitas komersial dan area ruang terbuka publik. Dengan target pasar kelas menengah ke atas, proyek tersebut diharapkan dapat diluncurkan mulai tahun 2017. Rencana Tahun 2017 Sebagai lini bisnis terbaru, Astra Property bertekad untuk turut memberikan kontribusi dalam mengoptimalkan nilai dan sinergi bagi segenap pemangku kepentingan Grup Astra. Aspirasi ini akan diraih dengan strategi untuk mewujudkan rangkaian proyek properti berkelas dunia yang menawarkan kehidupan berkelanjutan. Dengan menitikberatkan fokus bisnis pada kesempurnaan layanan, Astra Property akan mengerahkan ekspansi portofolio properti yang mencakup kawasan ritel, serviced apartment, pengembangan perumahan skala kota township, manajemen properti dan kawasan industri di tahun-tahun mendatang. Project under Planning PT Astra Modern Land Astra, through PT Astra Land Indonesia ALI, a subsidiary of PT Menara Astra, joined with Mitra Sindo Makmur, a subsidiary of PT Modernland Realty Tbk to establish PT Astra Modern Land AML, with 50:50 ownership. Through land acquisition in Jakarta Garden City, AML will develop a township with an area of approximately 67 hectare in East Jakarta. The township will consist of landed houses, apartments, commercial facilities and public open areas. Targeting the middle up class consumer, this project is estimated to be launched in the year 2017. Plans for 2017 As the Group’s newest business, Astra Property is committed to give a significant contribution in optimizing value and sinergy to the stakeholders of Astra Group. This aspiration will be realized by a strategy to deliver a world-class development experience and sustainable living. With priority of business focus on operational service excellence, Astra Property will expand property portfolios including to retail, residential serviced apartment, township development, property management and industrial estate in subsequent years. PROPERTI PROPERTY Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 233 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 234 KINERJA KEUANGAN TINJAUAN FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW Selama tahun 2016, Grup Astra telah mengalami perkembangan yang stabil dalam beberapa area bisnis. Terdapat sedikit pemulihan pada pasar otomotif domestik, sedangkan kinerja penjualan usaha alat berat dan pertambangan terpengaruh secara negatif oleh harga batu bara yang masih rendah pada tahun ini, meskipun situasi sedikit membaik pada kuartal terakhir. Agribisnis diuntungkan oleh membaiknya harga kelapa sawit meskipun cuaca yang kurang mendukung mengakibatkan terbatasnya volume produksi dan penjualan pada paruh pertama tahun 2016. Sebagian besar bisnis jasa keuangan menghasilkan kinerja yang baik, terkecuali Bank Permata yang membukukan provisi kerugian pinjaman yang cukup besar. Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan kontribusi keuntungan yang lebih tinggi dari lini usaha otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis serta infrastruktur dan logistik, sedangkan segmen bisnis jasa keuangan, teknologi informasi dan properti mencatat penurunan kontribusi terhadap laba. Posisi keuangan Grup Astra yang sehat memberikan peluang untuk terus melakukan investasi secara selektif pada sektor-sektor dengan prospek pertumbuhan jangka panjang yang baik. Astra Group’s sound financial position provides it with opportunity to continue pursuing investments selectively in sectors with good long-term growth prospects. In 2016, Astra Group experienced steady progress in a number of business areas. There was a slight recovery in domestic automotive demand, while trading performance of heavy equipment and mining was adversely impacted by low coal prices for most of the year, although the situation improved in the final quarter. Agribusiness benefited from an improvement in crude palm oil prices, although poor weather conditions limited production and sales in the first half of the year. Most of Group’s financial services businesses performed well, except Permata Bank which recorded significantly higher loan loss provisions. These conditions resulted in higher profit contributions from automotive, heavy equipment and mining, agribusiness and infrastructure and logistics, while financial services, information technology and property recorded lower profit contributions. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 235 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Berikut ini adalah pembahasan yang terperinci mengenai kinerja keuangan Grup Astra untuk tahun buku 2016 dibandingkan tahun buku 2015. Tinjauan keuangan ini disusun berdasarkan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Astra International Tbk pada dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis Rekan anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers dengan opini wajar dalam semua hal yang material. Kinerja Keuangan Komprehensif Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Jumlah Aset Total aset tumbuh sebesar 7 dari Rp245,4 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp261,9 triliun pada 31 Desember 2016. Kenaikan aset tersebut terutama disebabkan oleh pertumbuhan baik aset lancar sebesar 5 menjadi Rp110,4 triliun serta aset tidak lancar bertumbuh 8 menjadi Rp151,5 triliun. Aset Lancar Pada tahun 2016, aset lancar meningkat sebesar Rp5,2 triliun atau 5 dari Rp105,2 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp110,4 triliun. Kenaikan tersebut terutama dipicu oleh kenaikan kas dan setara kas sebesar 8 menjadi Rp29,4 triliun, peningkatan pada piutang usaha sebesar 5 menjadi Rp18,9 triliun dan kenaikan pada piutang pembiayaan sebesar 5 menjadi Rp33,2 triliun, dan peningkatan aset lancar lainnya sebesar 12 menjadi Rp11,1 triliun yang dikompensasi oleh penurunan persediaan sebesar 3 menjadi Rp17,8 triliun. Kas dan Setara Kas Jumlah kas dan setara kas meningkat sebesar 8 dari Rp27,1 trilun menjadi Rp29,4 triliun. Piutang Usaha Piutang usaha terutama terdiri dari piutang United Tractors dari pelanggannya, piutang Perseroan dari dealer pihak ketiga untuk mobil dan sepeda motor dan piutang usaha dari Astra Otoparts. Piutang usaha tumbuh 5 menjadi Rp18,9 triliun 2015: Rp18,1 triliun, yang mengindikasikan perbaikan volume bisnis alat berat dan pertambangan serta otomotif sepanjang tahun 2016. The following is a detailed discussion of the Group’s financial performance for the 2016 financial year compared with 2015. This financial review is based on the Consolidated Statement of Financial Position of PT Astra International Tbk as at and for the year ended December 31, 2016 and 2015, audited by Public Accountant Firm Tanudiredja, Wibisana, Rintis Rekan a member firm of the PricewaterhouseCoopers global network with a fair opinion in all material respects. Comprehensive Financial Performance Consolidated Statement of Financial Position Total Assets Total assets grew by 7 from Rp245.4 trillion at the end of 2015 to Rp261.9 trillion as at 31 December 2016. The increase in assets was mainly due to growth of both current assets and non-current assets by 5 to Rp110.4 trillion and 8 to Rp151.5 trillion, respectively. Current Assets In 2016, current assets increased by Rp5.2 trillion or 5 from Rp105.2 trillion in 2015 to Rp110.4 trillion. The increase was due to the increase in cash and cash equivalents by 8 to Rp29.4 trillion, increase in trade receivables by 5 to Rp18.9 trillion, increase in financing receivables by 5 to Rp33.2 trillion, and increase in other current assets by 12 to Rp11.1 trillion, compensated by the decrease in inventories by 3 to Rp17.8 trillion. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents increased by 8 from Rp27.1 trillion to Rp29.4 trillion. Trade Receivables Trade receivables predominantly comprise amounts owing to United Tractors from customers, amounts owing to the Company from third party automotive and motorcycle dealers and amounts owing to Astra Otoparts. Trade receivables grew by 5 to Rp18.9 trillion 2015: Rp18.1 trillion, an indication of improved business volumes in the Group’s heavy equipment and mining businesses as well as automotive businesses during 2016. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 236 Piutang Pembiayaan Piutang pembiayaan lancar dan tidak lancar merupakan kelompok aset terbesar milik Perseroan. Portofolio piutang pembiayaan naik 8 dari Rp60,1 triliun menjadi Rp64,6 triliun, yang terdiri dari 93 2015: 89 piutang pembiayaan konsumen dan 7 2015: 11 piutang sewa pembiayaan. Portofolio pembiayaan konsumen mencakup pembiayaan otomotif yang mendukung merk-merk yang didistribusikan oleh Astra, termasuk Toyota, Daihatsu dan Isuzu untuk segmen mobil dan Honda untuk segmen sepeda motor. Portofolio sewa pembiayaan terutama adalah pembiayaan sewa guna usaha leasing untuk mendukung penjualan alat berat Komatsu. Seluruh pinjaman memiliki jaminan berupa kendaraan maupun alat berat. Kerugian piutang pembiayaan diakui pada saat terjadi dan mengharuskan manajemen untuk memperkirakan nilai kerugian yang terkandung dalam portofolio. Karenanya, estimasi dibuat dengan mempertimbangkan riwayat kerugian, penyesuaian dengan kondisi saat ini dan penilaian atas dampak yang mungkin terjadi berdasarkan sejumlah data yang dapat dicermati, termasuk aspek-aspek kondisi ekonomi yang sedang berlangsung, seperti tingkat tunggakan, kondisi keuangan konsumen dan segmen pasar tertentu, nilai jaminan serta tingkat suku bunga saat ini maupun ke depan. Penyisihan untuk piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2016 sejumlah Rp2,6 triliun, dibandingkan Rp2,7 triliun pada tanggal 31 Desember 2015, turun 3. Secara persentase dari total piutang pembiayaan, total penyisihan sedikit menurun dari 4,5 menjadi 4,1. Persediaan Persediaan terutama terdiri dari alat berat dan suku cadang milik United Tractors, kendaraan dan suku cadang dari usaha otomotif Grup Astra dan CPO dari Astra Agro Lestari. Persediaan turun 3 dari Rp18,3 triliun menjadi Rp17,8 triliun pada tanggal 31 Desember 2016, terutama disebabkan oleh segmen alat berat dan pertambangan. Aset Lancar Lainnya Aset lancar lainnya, yang terdiri dari investasi lain-lain, pajak dibayar dimuka, pembayaran dimuka lain-lain dan piutang lancar lain-lain, naik dari Rp9,9 triliun menjadi Rp11,1 triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya piutang lancar lain-lain dari Rp3,2 triliun di tahun 2015 menjadi Rp4,0 triliun di tahun 2016. TINJAUAN KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW Financing Receivables Current and non-current financing receivables are the Group’s largest category of assets. The Group’s portfolio of financing receivables, which increased by 8 from Rp60.1 trillion to Rp64.6 trillion, was comprised 93 2015: 89 consumer financing receivables and 7 2015: 11 finance lease receivables. The consumer portfolio primarily related to auto loans, supporting the brands that Astra distributes, including Toyota, Daihatsu and Isuzu in the car market and Honda in the motorcycle market. The finance lease portfolio mainly comprised equipment leased to support the sale of Komatsu heavy equipment. All loans are collateralized against the vehicle or heavy equipment. Losses on financing receivables are recognized when they are incurred and require management to estimate probable losses inherent in the portfolio. Such an estimate requires consideration of historical loss experience, adjusted for current conditions and judgments about the probable effects of relevant observable data, including present economic conditions such as delinquency rates, financial health of specific customers and market segments, collateral values and the present and expected future levels of interest rates. The provision for doubtful receivables at 31 December 2016 totaled Rp2.6 trillion, compared with Rp2.7 trillion as at 31 December 2015, a decrease of 3. As a percentage of total financing receivables, the overall provision has fallen slightly from 4.5 to 4.1. Inventories Inventories mainly comprised heavy equipment and spare parts held by United Tractors, vehicles and spare parts held by the Group’s automotive businesses and CPO held by Astra Agro Lestari. Inventories decreased by 3 from Rp18.3 trillion to Rp17.8 trillion as at 31 December 2016, predominately due to the heavy equipment and mining segment. Other Current Assets Other current assets, which comprised other investments, prepaid taxes, other prepayments and other current receivables increased from Rp9.9 trillion to Rp11.1 trillion. This increase was mainly due to the increase in other current receivables from Rp3.2 trillion in 2015 to Rp4.0 trillion in 2016. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 237 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Aset Tidak Lancar Pada tahun 2016, aset tidak lancar naik 8 dari Rp140,3 triliun menjadi Rp151,5 triliun. Kenaikan ini utamanya disebabkan oleh kenaikan piutang pembiayaan tidak lancar sebesar 11 menjadi Rp31,4 triliun, kenaikan investasi pada ventura bersama dan entitas asosiasi sebesar 15 menjadi Rp34,0 triliun dan kenaikan properti investasi sebesar 77 menjadi Rp6,2 triliun, yang dikompensasi oleh penurunan properti pertambangan sebesar 5 menjadi Rp4,6 triliun. Investasi pada Ventura Bersama dan Entitas Asosiasi Total investasi pada ventura bersama dan entitas asosiasi naik 15 dari Rp29,6 triliun menjadi Rp34,0 triliun terutamanya dikarenakan peningkatan kinerja di perusahaan ventura bersama dan entitas asosiasi otomotif. Tanaman Perkebunan Tanaman perkebunan merupakan aset tanah dan kelapa sawit, terdiri dari tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan, yang terkait kegiatan operasional agribisnis Astra Agro Lestari. Jumlah tanaman perkebunan, setelah dikurangi akumulasi penyusutan, relatif tidak berubah yakni Rp6,7 triliun. Aset Tetap Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan, naik 4 dari Rp41,7 triliun menjadi Rp43,2 triliun. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh investasi pada tanah dan bangunan, terutama untuk penambahan jaringan otomotif. Pada akhir tahun 2016, Perusahaan memiliki 302 dealer mobil 2015: 285 dan 156 dealer sepeda motor 2015: 148 di seluruh Indonesia. Akumulasi penyusutan naik 9 menjadi Rp42,5 triliun. Properti Pertambangan Properti pertambangan terutama terdiri dari konsesi tambang batu bara yang dimiliki oleh anak usaha United Tractors, beserta cadangan batu bara di sejumlah wilayah konsesi, yang akan berakhir pada waktu tertentu antara tahun 2026 sampai dengan 2035. Properti pertambangan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, turun sebesar 5 menjadi Rp4,6 triliun pada tahun 2016. Non-current Assets In 2016, non-current assets increased by 8 from Rp140.3 trillion to Rp151.5 trillion. The was mainly driven by the increase in non-current financing receivables by 11 to Rp31.4 trillion, increase in investments in joint ventures and associates by 15 to Rp34.0 trillion and increase in investment properties by 77 to Rp6.2 trillion, compensated by the decrease in mining properties by 5 to Rp4.6 trillion. Investments in Joint Ventures and Associates Total investments in joint ventures and associates increased 15 from Rp29.6 trillion to Rp34.0 trillion due mainly to improvements in the performance of the automotive joint ventures and associates. Plantations Plantations represent palm oil and land assets, comprising mature and immature plantations, related to the agribusiness operations of Astra Agro Lestari. Total plantations net of accumulated depreciation were relatively unchanged at Rp6.7 trillion. Fixed Assets Fixed assets net of accumulated depreciation increased 4 from Rp41.7 trillion to Rp43.2 trillion. The increase was primarily due to investments in land and buildings, mainly for automotive network expansion. At the end of 2016, the Company owned 302 car dealerships 2015: 285 and 156 motorcycle dealerships 2015: 148 nationwide. Accumulated depreciation of fixed assets increased by 9 to Rp42.5 trillion. Mining Properties Mining properties mainly represent contractual rights held by subsidiaries of United Tractors, to mine coal reserves in specific concession areas, which will expire at various dates between 2026 up to 2035. Mining properties net of accumulated amortisation and impairment decreased by 5 to Rp4.6 trillion in 2016. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 238 Concession Rights Concession rights relate to toll road concessions that grant the holder the right to receive toll payments from users in consideration for the financing and construction of the infrastructure. This right corresponds to the fair value of the asset under concession plus the borrowing costs capitalized during the construction phase. Toll road concession rights held by subsidiaries Marga Mandalasakti which holds the 72km Tangerang - Merak toll road concession and Marga Harjaya Infrastruktur which holds the 41km Jombang – Mojokerto toll road concession, are valid until 2047 and 2045, respectively. Concession rights net of accumulated amortisation increased by 13 from Rp5.3 trillion to Rp6.0 trillion, primarily as a consequence of the ongoing construction of the Jombang – Mojokerto toll road. Other Non-current Assets Other non-current assets include non-current other receivables, other investments, deferred tax assets, investment properties, goodwill, other intangible assets and other assets, which in total increased from Rp23.7 trillion to Rp25.1 trillion. This increase was mainly due to an increase in investment properties from Rp3.5 trillion to Rp6.2 trillion. Total Liabilities At the end of 2016, total liabilities stood at Rp121.9 trillion, a 3 increase from Rp118.9 trillion as at 31 December 2015. Total liabilities consisted of Rp89.1 trillion of current liabilities 2015: Rp76.2 trillion, or approximately 73 2015: 64 of the total, and Rp32.9 trillion of non-current liabilities 2015: Rp42.7 trillion, or approximately 27 2015: 36 of the total. Current Liabilities At the end of 2016, the Group’s current liabilities were 17 higher at Rp89.1 trillion. One of the components of current liabilities is trade payables, which predominantly comprised amounts owing by United Tractors to suppliers, amounts owing by Astra’s sales operations for the purchase of cars and motorcycles, and amounts owing by Astra Otoparts for the purchase of raw materials and finished units. Hak Konsesi Hak konsesi terkait dengan hak pengusahaan jalan tol yang memberikan hak kepada pemegang konsesi untuk menerima pembayaran tol dari pengguna jalan dengan mempertimbangkan pendanaan dan pembangunan infrastruktur jalan. Hak konsesi terkait dengan nilai wajar aset tersebut ditambah dengan biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama masa pembangunan. Konsesi jalan tol dimiliki oleh anak perusahaan Marga Mandalasakti yang memegang konsesi atas jalan tol Tangerang – Merak sepanjang 72km, dan Marga Harjaya Infrastruktur yang memegang konsesi jalan tol Jombang – Mojokerto sepanjang 41km, masing- masing berlaku sampai dengan tahun 2047 dan 2045. Hak konsesi setelah dikurangi akumulasi amortisasi naik 13 dari Rp5,3 triliun menjadi Rp6,0 triliun terutama karena proses pembangunan jalan tol Jombang – Mojokerto yang masih berjalan. Aset Tidak Lancar Lainnya Aset tidak lancar lainnya termasuk piutang lain-lain tidak lancar, investasi lain-lain, aset pajak tangguhan, investasi properti, goodwill, aset tak berwujud lainnya dan aset lain- lain, yang secara keseluruhan naik dari Rp23,7 triliun menjadi Rp25,1 triliun. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan investasi properti dari Rp3,5 triliun menjadi Rp6,2 triliun. Jumlah Liabilitas Pada akhir tahun 2016, total liabilitas sebesar Rp121,9 triliun, naik 3 dari Rp118,9 triliun pada tanggal 31 Desember 2015. Total liabilitas terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp89,1 triliun 2015: Rp76,2 triliun, atau sekitar 73 2015: 64 dari total, dan liabilitas jangka panjang Rp32,9 triliun 2015: Rp42,7 triliun, atau sekitar 27 2015: 36 dari total. Liabilitas Jangka Pendek Pada akhir tahun 2016, liabilitas jangka pendek naik 17 menjadi Rp89,1 triliun. Salah satu komponen dari liabilitas jangka pendek adalah utang usaha, yang sebagian besar merupakan utang usaha United Tractors kepada pemasok, utang usaha divisi penjualan otomotif Astra atas pembelian mobil dan sepeda motor, dan utang usaha Astra Otoparts atas pembelian bahan baku dan barang jadi. TINJAUAN KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 239 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Trade payables as at 31 December 2016 included Rp8.1 trillion 2015: Rp7.7 trillion owing to Komatsu Group which are secured by letters of credit. The increase in trade payables by 9 to Rp22.5 trillion related mainly to the automotive and heavy equipment and mining segments. In addition, the increase in current liabilities was also contributed by the increase in short term borrowings by 57 from Rp12.0 trillion to Rp18.8 trillion. Non-current Liabilities Total non-current liabilities at the end of 2016 decreased 23 from Rp42.7 trillion to Rp32.9 trillion. Long-term debt, which accounts for the majority of non-current liabilities, predominantly related to the Group’s financial services businesses. Long-term debt, inclusive of the current portion, decreased by 11 from Rp58.7 trillion to Rp52.1 trillion at the end of 2016. Of the total amount, 22 2015: 20 were bilateral loans from banks, 26 2015: 40 were syndicated bank loans, 2 2015: 2 were non-bank loans and obligations under finance lease and 50 2015: 38 were bonds. The Company does not guarantee the repayment of debt issued by any of its subsidiaries. Equity Total equity attributable to the owners of the parent increased by 10 2015: 7 to Rp112.0 trillion at the end of 2016 from the end 2015 balance of Rp102.0 trillion. The increase in total equity was primarily attributable to an increase in retained earnings by 9 to Rp101.2 trillion 2015: Rp92.6 trillion. Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Net Revenue The Group’s activities are focused on seven business lines, which are automotive; financial services; heavy equipment and mining; agribusiness; infrastructure and logistics; information technology and property. Consolidated net revenue for 2016 was down 2 at Rp181.1 trillion from Rp184.2 trillion in the previous year, primarily due to lower revenue within heavy equipment and mining coupled with reduced revenue contribution from Utang usaha per 31 Desember 2016 termasuk Rp8,1 triliun 2015: Rp7,7 triliun utang kepada Grup Komatsu yang dijamin dengan letter of credit. Peningkatan utang usaha sebesar 9 menjadi Rp22,5 triliun terutama berkaitan dengan segmen otomotif dan alat berat dan pertambangan. Selain itu, peningkatan liabilitas jangka pendek juga didorong oleh kenaikan pinjaman jangka pendek sebesar 57 dari Rp12,0 triliun menjadi Rp18,8 triliun. Liabilitas Jangka Panjang Jumlah liabilitas jangka panjang pada akhir tahun 2016 turun 23 dari Rp42,7 triliun menjadi Rp32,9 triliun. Sebagian besar dari liabilitas jangka panjang adalah utang jangka panjang yang utamanya berkaitan dengan usaha jasa keuangan Grup Astra. Utang jangka panjang, termasuk yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun, turun 11 dari Rp58,7 triliun menjadi Rp52,1 triliun pada akhir tahun 2016. Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 2015: 20 adalah pinjaman bilateral dari bank, 26 2015: 40 pinjaman sindikasi bank, 2 2015: 2 pinjaman non- bank dan utang sewa pembiayaan dan 50 2015: 38 obligasi. Perseroan tidak menjamin pelunasan surat utang yang diterbitkan oleh entitas anak. Ekuitas Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 10 2015: 7 menjadi Rp112,0 triliun pada akhir tahun 2016 dibandingkan Rp102,0 triliun pada akhir tahun 2015. Total ekuitas meningkat terutama karena kenaikan laba ditahan sebesar 9 menjadi Rp101,2 triliun 2015: Rp92,6 triliun. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Pendapatan Bersih Grup Astra memfokuskan kegiatan usahanya pada tujuh segmen bisnis, yaitu otomotif; jasa keuangan; alat berat dan pertambangan; agribisnis; infrastruktur dan logistik; teknologi informasi dan properti. Pendapatan bersih konsolidasian untuk tahun 2016 turun 2 menjadi Rp181,1 triliun dari Rp184,2 triliun pada tahun sebelumnya, terutama akibat penurunan pendapatan pada bisnis alat berat serta kontribusi pendapatan yang Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 240 Astra’s Toyota sales operations following the introduction of a two-tiered distribution model at the beginning of the year. The breakdown of revenue contribution is presented in the table below. A more detailed discussion on the performance of the Group’s business lines is provided under the sub- section Business Review, following this sub-section. Consolidated Net Revenue Breakdown Cost of Revenue Cost of revenue in 2016 decreased by 2 from Rp147.5 trillion in 2015 to Rp144.7 trillion. The decrease was due to lower sales volume in the automotive, heavy equipment and mining, agribusiness segments. Gross Profit and Gross Margin Lower net revenue caused the Group’s gross profit to decline by 1 in 2016 to Rp36.4 trillion compared to Rp36.7 trillion in 2015. The Group’s gross margin improved slightly from 19.9 in 2015 to 20.1. Operating Expenses and Income The Group incurred lower selling expenses by 14 from Rp9.1 trillion to Rp7.9 trillion primarily due to lower logistics and advertising costs. General and administrative expenses increased by 6 from Rp10.4 trillion in 2015 to Rp11.0 trillion in 2016, driven by higher employee costs. The Group’s share of results of joint ventures and associates decreased by 25 to Rp3.3 trillion 2015: Rp4.5 trillion, with a significantly reduced contribution from Permata Bank, due to higher loan loss provisions caused by a deterioration in lebih rendah dari Toyota Sales Operation seiring dengan penerapan model distribusi two-tier pada awal tahun. Rincian kontribusi pendapatan disajikan pada tabel berikut. Diskusi yang lebih terperinci mengenai kinerja berdasarkan lini usaha Perseroan dapat dilihat pada sub-bagian Kinerja Bisnis, setelah sub-bagian ini. Rincian Pendapatan Bersih Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember For the Year Ended 31 th December Pendapatan Bersih Rp miliar 2016 2015 Perubahan Change Net Revenue Rp billion Otomotif 94,440 95,434 1 Automotive Jasa Keuangan 17,762 17,074 4 Financial Services Alat Berat dan Pertambangan 45,112 49,209 8 Heavy Equipment and Mining Agribisnis 14,121 13,059 8 Agribusiness Infrastruktur dan Logistik 7,189 6,935 4 Infrastructure and Logistics Teknologi Informasi 2,451 2,474 1 Information Technology Properti 9 11 18 Property Pendapatan Bersih 181,084 184,196 2 Net Revenue Beban Pokok Pendapatan Beban pokok pendapatan pada 2016 turun 2 dari Rp147,5 triliun di tahun 2015 menjadi Rp144,7 triliun. Penurunan tersebut merupakan dampak dari penurunan volume penjualan pada segmen otomotif, alat berat dan pertambangan serta agribisnis. Laba Bruto dan Marjin Laba Bruto Pendapatan bersih yang lebih rendah menyebabkan laba bruto Grup turun sebesar 1 menjadi Rp36,4 triliun pada tahun 2016 dibandingkan Rp36,7 triliun di tahun 2015. Marjin laba bruto Grup sedikit meningkat dari 19,9 di tahun 2015 menjadi 20,1. Beban dan Penghasilan Operasional Perseroan mengalami penurunan beban penjualan sebesar 14 dari Rp9,1 triliun menjadi Rp7,9 triliun, terutama karena penurunan pada biaya logistik dan periklanan. Beban umum dan administrasi naik 6 dari Rp10,4 triliun di tahun 2015 menjadi Rp11,0 triliun ditahun 2016 didorong oleh peningkatan biaya karyawan. Bagian atas hasil bersih ventura bersama dan entitas asosiasi turun sebesar 25 menjadi Rp3,3 triliun 2015: Rp4,5 triliun, dengan kontribusi dari Bank Permata yang turun secara signifikan dengan meningkatnya provisi kerugian pinjaman TINJAUAN KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 241 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 the quality of its corporate loan portofolio, compensated by higher contributions from the Group’s automotive associates and joint ventures which benefited from the increase in automotive volumes. Profit for the Year In 2016, the Group booked profit before tax of Rp22.3 trillion, reflecting a 13 increase compared to Rp19.6 trillion in 2015. Income tax expense was relatively flat at Rp4.0 trillion in 2016. Income tax expense recorded in the consolidated profit and loss account represents the current and deferred income tax for the Company and its subsidiaries. Income tax in relation to the Group’s joint ventures and associates is presented within the share of results of joint ventures and associates. Publicly listed entities that comply with certain requirements, one of which is the maintenance of a minimum 40 equity free-float, are entitled to a 5 tax rate reduction from the applicable corporate income tax rates. Since the fiscal year 2009, the Company and PT United Tractors Tbk have complied with these requirements and have therefore applied lower tax rates. The deduction of income tax expense resulted in profit for the year of Rp18.3 trillion, a 17 increase compared to Rp15.6 trillion recorded in 2015. Other Comprehensive Income Total other comprehensive income after tax in 2016 increased by 79 to Rp1.5 trillion from Rp841 billion in 2015. This increase was mainly due to the revaluation of fixed assets. With the addition of other comprehensive income, total comprehensive income for the year stood at Rp19.8 trillion, 20 higher compared to Rp16.5 trillion in 2015. Profit Attributable to Owners of the Parent In 2016, the Group recorded profit attributable to owners of the parent of Rp15.2 trillion, a 5 increase compared to Rp14.5 trillion in 2015. The increase was due to improved results in automotive, heavy equipment and mining, agribusiness, and infrastructure and logistics, partially offset sebagai konsekuensi dari penurunan kualitas portofolio pinjaman korporasi, terkompensasi oleh kontribusi yang lebih baik dari ventura bersama dan entitas asosiasi segmen otomotif Grup Astra yang diuntungkan oleh kenaikan volume penjualan otomotif. Laba Tahun Berjalan Pada tahun 2016, Grup Astra membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp22,3 triliun, naik 13 dibandingkan Rp19,6 triliun pada tahun 2015. Beban pajak penghasilan tahun 2016 relatif tidak berubah yaitu Rp4,0 triliun. Beban pajak penghasilan yang dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian terdiri dari pajak penghasilan tahun berjalan dan pajak penghasilan tangguhan Perseroan dan anak perusahaannya. Pajak penghasilan ventura bersama dan entitas asosiasi sudah termasuk dalam bagian atas hasil bersih ventura bersama dan entitas asosiasi. Perusahaan publik yang telah memenuhi persyaratan tertentu, salah satunya ekuitas free-float minimal sebesar 40, berhak mendapatkan pengurangan pajak sebesar 5 dari pajak penghasilan badan yang berlaku. Sejak tahun fiskal 2009, Perseroan dan PT United Tractors Tbk telah memenuhi persyaratan tersebut dan karenanya menerapkan tarif pajak yang lebih rendah. Pengurangan beban pajak penghasilan menghasilkan laba tahun berjalan sebesar Rp18,3 triliun, naik 17 dibandingkan Rp15,6 triliun di tahun 2015. Penghasilan Komprehensif Lain Jumlah penghasilan komprehensif lain setelah pajak di tahun 2016 naik sebesar 79 menjadi Rp1,5 triliun dari Rp841 miliar di tahun 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh revaluasi aset tetap. Dengan tambahan penghasilan komprehensif lainnya, jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan adalah Rp19,8 triliun, naik 20 dibandingkan Rp16,5 triliun di tahun 2015. Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Di tahun 2016, Perseroan mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp15,2 triliun, naik 5 dibandingkan Rp14,5 triliun pada tahun 2015. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari segmen otomotif, alat berat dan pertambangan, Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 242 by lower contributions from financial services, information technology and property. Earnings per Share Basic and dilluted earnings per share in 2016 were both at Rp374 per share, 5 higher compared with 2015. Business Segment Review The following is a discussion of the Group’s financial performance for the financial year 2016 by business activity. Net revenue by business activity represents a post-elimination figure. Net income attributable to Astra’s shareholders by business segment for the past two years is disaggregated in the table below. Consolidated Net Income Breakdown Automotive In 2016, the wholesale market for cars increased by 5 to 1,061,000 units. Astra’s car sales performance improved by 16 at 591,000 units from 510,000 units in the previous year, with market share rising to 56 from 50. The Group introduced 14 new models and 9 revamped models during the year. The wholesale market for motorcycles decreased by 8 to 5.9 million units from 6.5 million units in 2015. Astra Honda Motor’s sales fell by 2 to 4.4 million units, with market share improving to 74 from 69. Astra Honda Motor launched 7 new models and 8 revamped models during the year. agribisnis serta infrastruktur dan logistik, sebagian diimbangi oleh penurunan kontribusi dari segmen jasa keuangan, teknologi informasi dan properti. Laba per Saham Laba dasar dan dilusian per saham tahun 2016 adalah Rp374 per saham, naik 5 dibandingkan tahun 2015. Tinjauan Segmen Bisnis Berikut ini adalah pembahasan kinerja keuangan Grup berdasarkan aktivitas bisnis untuk tahun buku 2016. Pendapatan bersih per segmen usaha adalah pendapatan bersih setelah eliminasi. Tabel berikut menyajikan jumlah laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Astra untuk dua tahun terakhir berdasarkan segmen bisnis. Rincian Laba Bersih Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember For the Year Ended 31 th December 2016 Rp miliarRp billion 2015 Rp miliar | Rp billion Perubahan Change Otomotif 9,166 7,464 23 Automotive Jasa Keuangan 789 3,555 78 Financial Services Alat Berat dan Pertambangan 3,032 2,342 30 Heavy Equipment and Mining Agribisnis 1,599 493 224 Agribusiness Infrastruktur dan Logistik 263 195 35 Infrastructure and Logistics Teknologi Informasi 196 204 4 Information Technology Profit 111 211 47 Property Laba Bersih Konsolidasian 15,156 14,464 5 Attributable Net Income Otomotif Pada tahun 2016, pangsa pasar mobil naik 5 menjadi 1.061.000 unit. Kinerja penjualan mobil Astra membaik 16 sebesar 591.000 unit dari 510.000 unit pada tahun sebelumnya, dengan kenaikan pangsa pasar menjadi 56 dari 50. Grup meluncurkan 14 model baru dan 9 model revamped sepanjang tahun. Pasar motor turun 8 menjadi 5,9 juta unit dari 6,5 juta unit di tahun 2015. Penjualan Astra Honda Motor turun 2 menjadi 4,4 juta unit namun pangsa pasar meningkat menjadi 74 dari 69. Astra Honda Motor meluncurkan 7 model baru dan 8 model revamped sepanjang tahun. TINJAUAN KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 243 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Pendapatan bersih dari bisnis grup otomotif sebesar Rp94,4 triliun, turun 1 dari Rp95,4 triliun di tahun 2015. Pendapatan bersih bisnis otomotif berkontribusi 52 terhadap pendapatan bersih Grup di tahun 2016 2015: 52. Laba bersih bisnis otomotif naik 23 dari Rp7,5 triliun menjadi Rp9,2 triliun, terdiri dari Rp3,3 triliun 2015: Rp3,5 triliun kontribusi dari Perseroan dan anak usaha serta Rp5,9triliun 2015: Rp4,0 triliun dari ventura bersama dan entitas asosiasi. Jasa Keuangan Bisnis jasa keuangan Grup Astra mencatat pendapatan bersih sebesar Rp17,8 triliun, naik 4 dari Rp17,1 triliun di tahun 2015. Kenaikan tersebut terutama akibat peningkatan penjualan otomotif yang mendukung kinerja perusahaan pembiayaan otomotif. Pendapatan bersih bisnis jasa keuangan berkontribusi 10 pada pendapatan bersih Grup di tahun 2016 2015: 9. Laba bersih dari bisnis jasa keuangan turun 78 menjadi Rp789 miliar, utamanya disebabkan oleh kenaikan signifikan atas beban pencadangan kredit bermasalah yang dibukukan oleh Bank Permata. Peningkatan pendapatan oleh Federal International Finance dan Toyota Astra Financial Services diimbangi oleh penurunan kontribusi dari perusahaan jasa keuangan lainnya. Usaha pembiayaan konsumen mencatat kenaikan sebesar 21 pada total nilai pembiayaan menjadi Rp74 triliun, termasuk di dalamnya jumlah yang didanai melalui joint bank financing without recourse. Astra Sedaya Finance yang berfokus pada pembiayaan mobil membukukan laba bersih yang lebih rendah 4 dengan Rp934 miliar seiring dengan penurunan pembiayaan untuk mobil bekas, sedangkan Toyota Astra Financial Services mencatat kenaikan laba bersih 15 dengan Rp351 miliar. Federal International Finance yang fokus pada kredit motor memiliki laba bersih Rp1,8 triliun, naik 20 berkat keberhasilan strategi diversifikasi produk. Total nilai pembiayaan melalui kegiatan operasional pembiayaan alat berat naik 20 menjadi Rp4,7 triliun. Net revenue from the Group’s automotive businesses amounted to Rp94.4 trillion, a decrease of 1 from Rp95.4 trillion in 2015. The Group’s automotive businesses net revenue contributed 52 to total Group net revenue in 2016 2015: 52. Net income from the Group’s automotive businesses improved by 23 from Rp7.5 trillion to Rp9.2 trillion, comprising Rp3.3 trillion 2015: Rp3.5 trillion from the Company and subsidiaries and Rp5.9 trillion 2015: Rp4.0 trillion from joint ventures and associates. Financial Services The Group’s financial services businesses recorded net revenue of Rp17.8 trillion, up 4 from Rp17.1 trillion in 2015. The increase in revenues was primarily due to higher automotive sales that supported the performance of automotive financing companies. The financial services businesses net revenue contributed 10 to the Group’s net revenue in 2016 2015: 9 . Net income from the financial services businesses decreased by 78 to Rp789 billion, mainly due to a significant increase in loan loss provisions recorded by Permata Bank. Improved earnings from Federal International Finance and Toyota Astra Financial Services were offset by the decline in the contribution from other financial services interests. The consumer finance businesses booked an increase in the aggregate amount financed by 21 to Rp74 trillion, including balances financed through joint bank financing without recourse. The car-focused Astra Sedaya Finance recorded net income 4 lower at Rp934 billion following a reduction in used car financing, whereas Toyota Astra Financial Services recorded net income up 15 at Rp351 billion. Motorcycle-focused Federal International Finance’s net income was up 20 at Rp1.8 trillion, benefiting from loan product diversification. The aggregate amount financed through the Group’s heavy equipment-focused finance operations increased by 20 to Rp4.7 trillion. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 244 Bank Permata, ventura bersama Astra dengan kepemilikan Perseroan sebesar 44,56, mengalami penurunan kualitas portofolio kredit yang signifikan. Bank Permata mencatat kerugian bersih sebesar Rp6,5 triliun dibandingkan laba bersih sebesar Rp247 miliar di 2015, akibat peningkatan biaya pencadangan pinjaman, seperti tercermin pada rasio gross NPL yang naik dari 2,7 pada akhir tahun 2015 menjadi 8,8 pada akhir tahun 2016, sementara rasio net NPL naik dari 1,4 menjadi 2,2. Asuransi Astra Buana yang menyediakan layanan asuransi umum melaporkan kenaikan tipis pada laba bersih sebesar Rp923 miliar 2015: Rp911 miliar seiring dengan penghasilan investasi yang meningkat. Hingga akhir tahun, ventura bersama di bidang asuransi jiwa Astra Aviva Life mengakuisisi lebih dari 158.000 nasabah asuransi jiwa perorangan dan 133.000 nasabah dalam program kesejahteraan karyawan, sehingga pada akhir tahun 2016 jumlah nasabah masing-masing menjadi 228.000 dan 596.000. Alat Berat dan Pertambangan Segmen alat berat dan pertambangan mencapai pendapatan bersih Rp45,1 triliun di tahun 2016, turun 8 dibandingkan tahun 2015. Ini mencerminkan 25 dari pendapatan bersih Grup Astra untuk tahun 2016 2015: 27. United Tractors, yang 59,5 sahamnya dimiliki Astra, mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 8 dari Rp49,3 triliun menjadi Rp45,5 triliun. Dalam bisnis mesin konstruksi, pendapatan bersih menurun tipis walaupun penjualan alat berat Komatsu naik 3 menjadi 2.181 unit. Pamapersada Nusantara, anak usaha yang menjalankan kegiatan kontraktor penambangan, meraih pendapatan bersih yang sama dengan tahun sebelumnya dengan volume kontrak produksi batu bara sebesar 109 juta ton 2015: 109 juta ton, serta kontrak pemindahan tanah menurun 8 pada 702 juta bank cubic metres 2015: 767 juta bank cubic metres. Anak-anak perusahaan United Tractors di bidang pertambangan melaporkan penjualan batu bara yang lebih tinggi 48 dengan jumlah 6,8 juta ton 2015: 4,6 juta ton, dengan pendapatan bersih meningkat sebesar 34. Astra’s 44.56-held joint venture, Permata Bank, experienced a significant deterioration in the quality of its corporate loan portfolio. The Bank reported a net loss of Rp6.5 trillion in 2016, compared to a net income of Rp247 billion in 2015, due to a significant increase in loan loss provisions, which saw the bank’s gross non-performing loan ratio rise from 2.7 at the end of 2015 to 8.8 at the end of 2016, while its net non-performing loan ratio rose from 1.4 to 2.2. The Group’s general insurance company, Asuransi Astra Buana, recorded a slightly higher net income of Rp923 billion 2015: Rp911 billion due to increased investment income. By the end of the year, the Group’s life insurance joint venture, Astra Aviva Life, acquired more than 158,000 individual life customers and 133,000 participants for its corporate employee benefits programmes, bringing the respective totals to 228,000 and 596,000 at the end of 2016. Heavy Equipment and Mining The heavy equipment and mining activities achieved net revenue of Rp45.1 trillion in 2016, an 8 decrease compared with 2015. This represented 25 of the Group’s net revenue in 2016 2015: 27. United Tractors, which is 59.5-owned, reported an 8 decrease in net revenue from Rp49.3 trillion to Rp45.5 trillion. In the construction machinery business, net revenue decreased slightly although Komatsu heavy equipment sales increased by 3 to 2,181units. The contract mining operations of subsidiary, Pamapersada Nusantara, reported a flat net revenue with contract coal production of 109 million tonnes 2015: 109 million tonnes, and contract overburden removal down 8 at 702 million bank cubic metres 2015: 767 million bank cubic metres. United Tractors’ mining subsidiaries reported coal sales 48 higher at 6.8 million tonnes 2015: 4.6 million tonnes, with net revenue increasing by 34. TINJAUAN KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 245 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Perusahaan kontraktor umum Acset Indonusa, anak perusahaan United Tractors dengan kepemilikan saham 50,1, meraih laba bersih Rp68 miliar, naik 63 dibandingkan tahun 2015. Acset berhasil mendapatkan kontrak baru senilai Rp3,8 triliun, dibandingkan Rp3,1 triliun pada tahun 2015. Laba bersih dari segmen alat berat dan pertambangan Group naik 30 menjadi Rp 3,0 triliun di tahun 2016. Tanpa memperhitungkan dampak dari penurunan nilai properti pertambangan di tahun 2015, kontribusi terhadap laba bersih konsolidasian di tahun 2016 turun 22. Agribisnis Astra Agro Lestari, yang 79,7 sahamnya dimiliki oleh Grup Astra, membukukan pendapatan bersih lebih tinggi 8 menjadi Rp14,1 triliun 2015: Rp13,1 triliun, terutama diakibatkan oleh harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi. Harga rata- rata CPO adalah Rp7.768kg, atau lebih tinggi 11 dari lalu. Penjualan CPO turun 3 menjadi 1,0 juta ton, sementara itu penjualan Olein turun 22 menjadi 320.000 ton. Agribisnis menyumbangkan sebesar 8 2015: 7 terhadap keseluruhan pendapatan bersih Grup Astra untuk tahun 2016. Laba bersih dari segmen agribisnis naik secara signifikan menjadi Rp1,6 triliun dari Rp493 miliar, terutama disebabkan oleh kenaikan harga CPO serta keuntungan dari apresiasi Rupiah akibat translasi kewajiban moneter dalam mata uang Dolar AS. Infrastruktur dan Logistik Pada akhir tahun 2016, Grup Astra memiliki konsesi atas 237km jalan tol 2015: 197km, termasuk 115km yang telah beroperasi secara komersial. Pembangunan masih berlangsung pada dua proyek jalan tol, yaitu seksi dua dan empat jalan tol Jombang-Mojokerto sepanjang 41km di sekitar Surabaya, serta seksi tiga, empat dan lima jalan tol Semarang-Solo yang terbentang 73km di Jawa Tengah. Dua proyek greenfield yang diakuisisi Astra masih dalam proses pembebasan lahan dan belum dilaksanakan pembangunan, yakni jalan tol Kunciran-Serpong sepanjang 11km dan jalan tol Serpong-Balaraja sepanjang 40km, yang mana keduanya merupakan bagian dari jaringan Jakarta Outer Ring Road. General contractor Acset Indonusa, a 50.1 subsidiary of United Tractors, reported net income of Rp68 billion during the year, 63 higher compared to 2015. Acset secured new contracts worth Rp3.8 trillion during the year, compared with Rp3.1 trillion in 2015. Net income from the Group’s heavy equipment and mining segment increased by 30 to Rp 3.0 trillion in 2016. Excluding the impact of the impairment charge taken againts the carrying value of its coal mining properties in 2015, the 2016 net income contribution to the Group would have been 22 lower. Agribusiness Astra Agro Lestari, which is 79.7-held, reported net revenue from agribusiness 8 higher at Rp14.1 trillion 2015: Rp13.1 trillion, mainly due to higher crude palm oil prices. Average CPO prices were at Rp7,768kg, or 11 higher than the previous year. CPO sales were 3 lower at 1.0 million tonnes, while Olein sales decreased by 22 to 320,000 tonnes. Agribusiness accounted for 8 2015: 7 of the Group’s net revenue in 2016. Net income from the Group’s agribusiness segment increased significantly to Rp1.6 trillion from Rp493 billion, mainly due to higher crude palm oil prices and the benefit of the stronger Rupiah on the translation of its US Dollar monetary liabilities. Infrastructure and Logistics At the end of 2016, the Group had an interest in 237km of toll roads 2015: 197km, of which 115km were commercially operational. Construction continues at two toll road projects, which are sections two and four of the 41km Jombang – Mojokerto toll road near Surabaya, as well as sections three, four and five of the 73km Semarang – Solo toll road in Central Java. Two other greenfield toll road projects acquired by the Group await construction as they are in the land clearing process, which are the 11km Kunciran- Serpong toll road and the 40km Serpong – Balaraja toll road, both part of Jakarta’s outer ring-road network. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 246 Pendapatan bersih dari bidang infrastruktur dan logistik naik 4 menjadi Rp7,2 triliun 2015: Rp6,9 triliun. Segmen infrastruktur dan logistik menyumbang 4 terhadap keseluruhan pendapatan bersih Grup Astra di tahun 2016 2015: 4. Jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 72km dioperasikan oleh Marga Mandalasakti, yang 79,3 sahamnya dimiliki oleh Astra, dan mencatat kenaikan volume lalu lintas sebesar 3 menjadi 48 juta kendaraan. PAM Lyonnaise Jaya, yang mengoperasikan sistem air bersih untuk bagian barat Jakarta, mengalami kenaikan volume penjualan yaitu 162 juta meter kubik 2015: 160 juta meter kubik. Pendapatan Serasi Autoraya turun 4 sementara laba bersih naik 96 menjadi Rp100 miliar 2015:Rp51 miliar disebabkan oleh marjin bersih yang lebih tinggi pada usaha leasing dan penyewaan mobil, penjualan kendaraan bekas dan bisnis logistik, meskipun terdapat penurunan kontrak sewa kendaraan menjadi 24.000 unit 2015: 25.000 unit. Segmen infrastruktur dan logistik mencatat laba bersih lebih tinggi 35 sebesar Rp263 miliar 2015: Rp195 miliar. Teknologi Informasi Pendapatan bersih dari segmen teknologi informasi mencapai Rp2,5 triliun di tahun 2016 2015: Rp2,5 triliun merepresentasikan 1 dari total pendapatan bersih Grup Astra 2015: 1. Laba bersih dari teknologi informasi turun 4 menjadi Rp196 miliar di tahun 2016 2015: Rp204 miliar. Astra Graphia, anak perusahaan yang dimiliki 76,9 sahamnya oleh Astra, bergerak di bidang solusi dokumen dan teknologi informasi dan komunikasi serta merupakan distributor tunggal alat kantor Fuji Xerox di Indonesia, mencatat penurunan laba bersih sebesar 4 menjadi Rp255 miliar di tahun 2016 2015: Rp265 miliar. Properti Saat ini, terdapat dua proyek dalam pengembangan, yaitu gedung perkantoran grade A Menara Astra serta Anandamaya Residences, yang keduanya berada dalam kompleks terintegrasi di kawasan bisnis Jakarta. Diharapkan kedua proyek ini rampung pada tahun 2018 seperti yang telah direncanakan. Net revenue from infrastructure and logistics increased by 4 to Rp7.2 trillion 2015: Rp6.9 trillion. Infrastructure and logistics accounted for 4 of the Group’s net revenue in 2016 2015: 4. The 72km Tangerang-Merak toll road, operated by 79.3-owned Marga Mandalasakti, reported a 3 increase in traffic volumes to 48 million vehicles. PAM Lyonnaise Jaya, which operates the western Jakarta water utility system, experienced higher sales volume of 162 million cubic metres 2015: 160 million cubic metres. Serasi Autoraya’s revenue declined by 4, while net income increased by 96 to Rp100 billion 2015: Rp51 billion due to higher net margins in its car leasing and rental, used vehicle sales and logistics businesses, despite a decline in the number of vehicles under contract at its car leasing and rental business to 24,000 units 2015: 25,000 units. The infrastructure and logistics segment recorded net income 35 higher at Rp263 billion 2015: Rp195 billion. Information Technology Net revenue from the information technology segment amounted to Rp2.5 trillion in 2016 2015: Rp2.5 trillion, representing 1 of the Group’s total net revenue 2015: 1. Net income from information technology declined by 4 to Rp196 billion in 2016 2015: Rp204 billion. Astra Graphia, 76.9-owned, which is active in the area of document information and communication technology solutions and is the sole distributor of Fuji Xerox office equipment in Indonesia, reported net income down by 4 at Rp255 billion in 2016 2015: Rp265 billion. Property Currently, there are 2 projects under development, the grade A Menara Astra office building and the Anandamaya Residences, both located in an integrated complex in Jakarta’s prime business area. Completion of the two projects is expected in 2018, as planned. TINJAUAN KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 247 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Pendapatan bersih dari properti mencapai Rp9 miliar 2015: Rp11 miliar pada tahun 2016. Bisnis properti menyumbangkan kurang dari 1 terhadap pendapatan bersih Grup Astra di tahun 2016. Laba bersih dari properti mencapai Rp111 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan pendapatan tahun 2015 yang sebesar Rp211 miliar, terutama akibat penurunan revaluation gain pada proyek gedung perkantoran Menara Astra. Anandamaya Residences, proyek hunian mewah yang 60 sahamnya dimiliki Grup Astra, terus berhasil meraih keunggulan harga di pasar serta menjaring minat pembeli yang kuat, dengan 93 dari total 509 unit telah terjual. Arus Kas Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2016 adalah Rp19,4 triliun dibanding kas diperoleh pada tahun 2015 sebesar Rp25,9 triliun. Penurunan sebesar Rp6,5 triliun pada arus kas bersih terutama disebabkan oleh penurunan volume bisnis. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2016 sebesar 10,8 triliun, naik Rp3,6 triliun dibandingkan jumlah kas digunakan pada tahun 2015, terutamanya diakibatkan oleh investasi modal sebesar Rp3,2 triliun yang ditanamkan pada Bank Permata. Belanja modal bersih naik 12 dari Rp7,5 triliun di tahun 2015 menjadi Rp8,4 triliun. Dividen yang diterima naik 7 dari Rp3,6 triliun menjadi Rp3,8 triliun. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan lebih rendah 56 menjadi Rp5,9 triliun. Aktivitas pendanaan sepanjang tahun terdiri dari penerimaan bersih utang jangka panjang dan pinjaman jangka pendek sebesar Rp2,7 triliun 2015: pelunasan bersih utang jangka panjang dan pinjaman jangka pendek sebesar Rp2,1 triliun dan pembayaran dividen tunai Rp8,1 triliun 2015: Rp10,6 triliun. Posisi Kas Grup mencatatkan kenaikan bersih kas dan setara kas yaitu Rp2,7 triliun pada tahun 2016. Pada akhir tahun 2016, saldo kas dan setara kas Grup sejumlah Rp29,4 triliun. Net revenue from the property business amounted to Rp9 billion 2015: Rp11 billion in 2016. The property business accounted for less than 1 of the Group’s net revenue in 2016. Net income in 2016 was Rp111 billion, significantly lower than the Rp211 billion achieved in 2015, due mainly to a lower revaluation gain on the Group’s Menara Astra development. Anandamaya Residences, the Group’s 60-held luxury residential development project, continues to achieve market leading pricing and strong buyer interest, with 93 out of a total of 509 units sold. Cash Flows Net Cash Flows from Operating Activities The net cash inflow from operating activities for 2016 was Rp19.4 trillion compared to net cash inflow of Rp25.9 trillion in 2015. The decrease of Rp6.5 trillion in net cash inflow was mainly due to lower business volumes. Net Cash Flows from Investing Activities The net cash outflow from investing activities in 2016 was Rp10.8 trillion, Rp3.6 trillion higher than the net cash outflow for 2015, mainly due to Rp3.2 trillion of capital injected into Permata Bank. The Group’s net capital expenditure increased by 12 from Rp7.5 trillion in 2015 to Rp8.4 trillion. Cash dividends received were up by 7 from Rp3.6 trillion to Rp3.8 trillion. Net Cash Flows from Financing Activities The net cash outflow from financing activities were 56 lower at Rp5.9 trillion. Financing activities for the year comprised net proceeds of long-term debt and short-term borrowings of 2.7 trillion 2015: net repayment of long-term debt and short-term borrowings amounted to Rp2.1 trillion and cash dividend payment of Rp8.1 trillion 2015: Rp10.6 trillion. Cash Position The Group recorded a net increase in cash and cash equivalents of Rp2.7 trillion in 2016. At the end of 2016, the balance of cash and cash equivalents of the Group amounted to Rp29.4 trillion. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 248 Struktur Modal dan Kebijakan Struktur Modal Kebijakan Struktur Modal Secara keseluruhan, pengaturan pendanaan Grup Astra dirancang untuk memastikan adanya keseimbangan antara ekuitas dan utang dalam jangka pendek maupun jangka panjang agar memberikan keleluasaan dalam keputusan pengembangan bisnis. Astra Grup secara aktif dan teratur meninjau dan mengelola struktur modal untuk memastikan struktur modal dan imbal hasil bagi pemegang saham pada tingkat yang optimal. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal di masa mendatang dan efisiensi modal Grup Astra, profitabilitas saat ini dan proyeksi ke depan, proyeksi arus kas operasional, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi strategis. Jika dibutuhkan, Grup Astra dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang. Struktur Modal Grup Astra memantau tingkat modal berdasarkan gearing ratio konsolidasian. Gearing ratio dihitung sebagai perbandingan antara jumlah utang bersih terhadap total ekuitas. Grup juga secara terpisah mengawasi utang bersih konsolidasian perusahaan jasa non-keuangan dan perusahaan jasa keuangan, dengan pertimbangan bahwa perusahaan jasa keuangan beroperasi dengan jumlah utang yang lebih tinggi. Pada akhir tahun 2016, rasio kas bersih terhadap ekuitas, di luar anak usaha jasa keuangan, adalah 4,4 2015: kas bersih 0,8. Rasio utang bersih terhadap ekuitas termasuk anak perusahaan jasa keuangan pada akhir tahun adalah 29,7 2015: 34,4. Grup Astra tidak memiliki kebijakan tertentu yang mengatur jumlah utang bersih terhadap ekuitas konsolidasian. Sepanjang tahun 2016, anak perusahaan Grup Astra menerbitkan obligasi senilai Rp10,9 triliun 2015: Rp6,6 triliun dan USD300 juta. Kebijakan Keuangan Kegiatan Grup Astra menghadapi berbagai macam risiko keuangan. Kebijakan keuangan dirancang untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat suku bunga dan nilai Capital Structure and Capital Structure Policy Capital Structure Policy Overall, the Group’s funding arrangements are designed to keep an appropriate balance between equity and debt, both short and long term, to give flexibility to develop the business. The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. If required, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt. Capital Structure The Group monitors capital on the basis of its consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt divided by total equity. The Group also monitors separately the consolidated net debt of non-financial services companies and the consolidated net debt of financial services companies, given that the Group’s financial services companies operate with higher levels of leverage than the Group’s non-financial services companies. At the end of 2016, the Group’s net cash to equity ratio, excluding its financial services subsidiaries, was 4.4 2015: net cash 0.8. Inclusive of the Group’s financial services subsidiaries, the net debt to equity ratio as at the end of 2016 was 29.7 2015: 34.4. The Group does not have a defined consolidated net debt to equity policy. During 2016, the Group’s subsidiaries issued bonds amounting to Rp10.9 trillion 2015: Rp6.6 trillion and USD300 million. Treasury Policy The Group’s activities are exposed to a variety of financial risks. The Group’s treasury policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and TINJAUAN KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 249 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup Astra. Grup Astra mengelola risiko keuangan dengan menggunakan berbagai teknik dan instrumen. Tujuan utamanya adalah untuk membatasi risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga agar dapat memberikan tingkat kepastian biaya. Dana yang dimiliki Grup Astra dikelola untuk meminimalisir risiko dan meningkatkan imbal hasil. Informasi lebih lanjut mengenai kebijakan keuangan dapat dilihat pada Catatan 37 atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Pada Januari 2017, Grup telah menuntaskan akuisisi 40 saham PT Baskhara Utama Sedaya BUS, yang merupakan pemegang 45 saham perusahaan operator ruas jalan tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116km. Selanjutnya, Grup juga telah menyetujui untuk mengakuisisi sisa kepemilikan 60 saham BUS. Prospek Usaha ke Depan Prospek untuk tahun 2017 terlihat positif seiring dengan kondisi ekonomi yang membaik, dan harga batu bara yang lebih tinggi berpotensi mendukung kinerja bisnis Grup Astra. Strategi Penjualan dan Pemasaran Pembahasan terkait aspek pemasaran dan penjualan produk dan jasa layanan disajikan secara terpisah pada bagian Tinjauan Bisnis dalam Laporan Tahunan ini. Dividen Kebijakan Dividen Perseroan secara konsisten mendistribusikan kepada pemegang saham dividen tunai dari laba bersih setelah pajak. Perhitungan dividen Perseroan mempertimbangkan kondisi keuangan, profitabilitas dan kebutuhan kas Perseroan di masa mendatang untuk menunjang kegiatan operasional dan investasi. Usulan jumlah dividen diajukan oleh manajemen Perseroan untuk mendapatkan persetujuan RUPS Tahunan. Sesuai foreign exchange rates and to minimize potential adverse effects on the Group’s financial risk. The Group manages its exposure to financial risk using a variety of techniques and instruments. The main objectives are to limit exchange and interest rate risks and to provide a degree of certainty related to costs. The investment of the Group’s cash resources is managed so as to minimize risk while seeking to enhance yield. Further information on treasury policy is contained within the Notes of the Consolidated Financial Statements under Note 37. Subsequent Events In January 2017, the Group completed the acquisition of a 40 interest in PT Baskhara Utama Sedaya BUS, which owns 45 of the operator of the fully operational 116km Cikopo-Palimanan toll road. Subsequently, the Group has conditionally agreed to acquire the remaining 60 interest in BUS. Future Business Prospects The outlook for 2017 looks positive as improving economic conditions and higher coal prices should benefit the Group’s business performances. Sales and Marketing Strategy Discussions on marketing and sales of products and services are provided separately in the Business Review reports in this Annual Report. Dividend Dividend Policy The Company has consistently distributed to its shareholders cash dividends from net income after tax. The Company’s dividend payout takes into consideration the financial condition, profitability and future cash requirements for business operations and investments. The Company’s management proposes the amount of dividend to be approved by the Annual GMS. Subject to Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 250 dengan posisi keuangan dan persetujuan Dewan Komisaris, maka manajemen Perseroan dapat memutuskan pembagian dividen interim sebagai bagian dari dividen tahunan yang akan ditetapkan pada RUPS Tahunan berikutnya. Pengajuan dan Pembayaran Dividen Dividen final Rp113 per saham 2015: Rp113 per saham akan diusulkan dalam RUPS Tahunan pada April 2017. Usulan dividen final tersebut bersama dengan dividen interim Rp55 per saham 2015: Rp64 per saham membuat dividen total pada tahun 2016 menjadi Rp168 per saham 2015: Rp177 per saham, yang mencerminkan rasio dividen payout ratio sebesar 45 2015: 50, atau 45 bila tidak memperhitungkan dampak penurunan nilai properti pertambangan Grup. Program Kepemilikan Saham Tidak terdapat program kepemilikan saham bagi karyawan maupun manajemen di tahun 2016. Realisasi Dana Hasil Penawaran Umum Selama tahun 2016, Perseroan tidak memiliki efek yang diterbitkan melalui penawaran umum. Namun, beberapa anak perusahaan Grup Astra memiliki obligasi yang diterbitkan melalui penawaran umum dan melakukan penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu di Indonesia. Kewajiban pelaporan terkait dengan penggunaan dana hasil penawaran umum dilaksanakan oleh masing- masing perusahaan terkait, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pihak regulator. Investasi, Ekspansi Divestasi Pada bulan April 2016, Astratel mengakuisisi 25 saham PT Trans Bumi Serbaraja, yaitu operator proyek jalan tol Serpong-Balaraja. Pada bulan Oktober 2016, PT Astra Land Indonesia, yang kepemilikannya dimiliki masing-masing sebesar 50 oleh Perseroan dan Hongkong Land, menandatangani perjanjian dengan anak usaha PT Modernland Realty Tbk untuk mengakuisisi dan mengembangkan bersama kawasan seluas 67 hektar di Cakung, Jakarta Timur. the Company’s financial position and the approval from the Board of Commissioners, the Company’s management may exercise an interim dividend payout as part of the full year’s dividend to be determined in the Annual GMS for the year. Dividend Proposal and Payout A final dividend of Rp113 per share 2015: Rp113 per share will be proposed at the Annual GMS to be held in April 2017. The proposed final dividend together with the interim dividend of Rp55 per share 2015: Rp64 per share will bring the total dividend for the year to Rp168 per share 2015: Rp177 per share, representing a dividend payout ratio of 45 2015: 50, or 45 excluding the profit impact of the impairment charge on the Group’s coal mining properties. Stock Ownership Program There was no stock ownership program for employees and management in 2016. Realization of Public Offering Proceeds During 2016, the Company did not have outstanding securities issued through a public offering. However, several Astra subsidiaries have outstanding bonds issued through public offerings and conducted rights issues in Indonesia. Reporting obligations related to the use of proceeds are made by respective companies as required by the relevant regulators. Investment, Expansion Divestment In April 2016, Astratel acquired a 25 interest in PT Trans Bumi Serbaraja, operator of the greenfield Serpong-Balaraja toll road. In October 2016, PT Astra Land Indonesia, owned 50 by the Company and 50 by Hongkong Land, signed an agreement with a subsidiary of PT Modernland Realty Tbk to acquire and jointly develop a 67 hectare site in Cakung, East Jakarta. TINJAUAN KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 251 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan bisnis sehari-hari, Grup Astra melakukan transaksi dengan pihak berelasi, terutama untuk kegiatan penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya. Informasi lebih lanjut mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 35 atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan Pada tahun 2016, tidak terdapat transaksi yang bersifat material dan mengandung benturan kepentingan. Perubahan Peraturan Perundangan Pada tahun 2016, tidak terdapat perubahan peraturan perundangan yang mempunyai dampak signifikan terhadap Grup. Perubahan Kebijakan Akuntansi Penerapan standar akuntansi baru dan revisi yang berlaku efektif pada tahun 2016 tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. Informasi lebih lanjut tentang perubahan kebijakan akuntansi dapat dilihat pada Catatan 2 atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Related Party Transactions In the normal course of business, the Group enters into transactions with related parties, primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions. Further information on related party transactions is contained within the Notes of the Consolidated Financial Statements under Note 35. Material Transactions with Conflicts of Interest In 2016, there were no material transactions that carry conflicts of interests. Changes in Law Regulations In 2016, there were no changes in regulation that have had a significant impact on the Group. Changes in Accounting Policies The adoption of the new and revised accounting standards that are effective from 2016 did not have a material impact on the Group’s consolidated financial statements. Further information on changes in accounting policy is contained within the Notes of the Consolidated Financial Statements under Note 2. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 252 Abas Alibasyah Kampung Nelayan | Fishermen Village 1967 75 x 140 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on Canvas Koleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia 254 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance KELOLA PERUSAHAAN TATA GOOD CORPORATE GOVERNANCE Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 253 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 254 KELOLA PERUSAHAAN TATA GOOD CORPORATE GOVERNANCE Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Perseroan memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, dengan batasan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan danatau Anggaran Dasar Perseroan. Wewenang tersebut mencakup pengambilan keputusan terhadap hal-hal sebagai berikut: • Persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan laporan Dewan Komisaris dan laporan keuangan Perseroan; • Penggunaan laba bersih Perseroan; • Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi; General Meeting of Shareholders General Meeting of Shareholders GMS has the authority that is not granted to the Board of Directors and the Board of Commissioners, within the limits prescribed in the laws and regulations andor the Company’s Articles of Associations. The authority includes decision making in regards to the following matters: • Approval of annual report and ratification of the Board of Commissioners report and the Company’s financial statements; • Utilization of the Company’s net profit; • Appointment and dismissal of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors determination of the remuneration of members of the Board of Directors and the Board of Commissioners; Kegiatan bisnis Astra dilengkapi dengan pedoman Astra Good Corporate Governance sebagai panduan untuk menyelaraskan sistem dan perilaku yang pantas dalam menjalankan bisnis sesuai dengan filosofi perusahaan Catur Dharma Astra’s business operations are equipped with Astra Good Corporate Governance guidelines to assist in aligning systems and conducts in running the business in accordance with the corporate philosophy Catur Dharma Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 255 Information Management Reports Company Profile Human Analysis Corporate Governance Report Social Responsibility Financial Statements 2016 • Penggabungan, peleburan atau pemisahan Perseroan; • Perubahan Anggaran Dasar Perseroan; • Rencana Perseroan melakukan transaksi yang melebihi nilai tertentu danatau transaksi yang mengandung benturan kepentingan tertentu. RUPS Perseroan terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan wajib diselenggarakan setiap tahun, paling lambat 6 enam bulan setelah ditutupnya tahun buku, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diadakan sewaktu- waktu berdasarkan kebutuhan Perseroan. Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan OJK, pemegang saham secara sendiri atau bersama-sama yang mewakili sekurang-kurangnya 110 dari jumlah seluruh saham Perseroan atau Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk memanggil dan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa. Permintaan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada Direksi Perseroan dengan menyebutkan hal-hal yang ingin dibicarakan disertai alasannya dan memenuhi ketentuan-ketentuan lain sebagaimana disyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Secara umum, RUPS Perseroan dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari setengah bagian dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan. Semua keputusan RUPS diusahakan untuk diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 50 bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. • Corporate mergers, consolidations, and spin off; • Amendments to the Company’s Articles of Association; • Corporate plan to execute transactions exceeding certain limits andor conflict of interests transactions. The Company’s GMS is made up of the Annual GMS and Extraordinary GMS. The Annual GMS must be held every year no later than 6 six months after the closing of the Company’s fiscal year. The Extraordinary GMS may be held at any time as the Company deems necessary. Pursuant to the Financial Services Authority OJK regulations, the Board of Commissioners or a single shareholder or shareholders jointly holding at least 110 of the total shares of the Company may request the Board of Directors to call and convene an Extraordinary GMS. The request must be made in writing, setting out details of the matters to be discussed as well as the reasons thereof, and must comply with other provisions stipulated within the Articles of Association. In general, the Company’s GMS can be held if it is attended by shareholders that represent more than half of the total shares issued by the Company. The GMS seeks to arrive at a decision based on a consensus. In the event that a decision cannot be reached through a consensus, decisions will be taken based on affirmative vote of more than 50 of the shares with voting rights represented at the GMS. Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 256 Persyaratan kuorum dan pemungutan suara RUPS yang berbeda dan lebih tinggi berlaku dalam hal RUPS mengambil keputusan untuk menyetujui hal-hal tertentu, seperti penggabungan danatau peleburan Perseroan. Ketentuan mengenai hal-hal terkait RUPS diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. RUPS Tahunan 2016 Pada tahun 2016, Perseroan menyelenggarakan 1 satu kali RUPS, yakni RUPS Tahunan pada tanggal 27 April

2016, dengan tingkat kehadiran pemegang saham sebesar