62 jaminan BPKB. Kalo di BMT kan kita minjem uang itu terus bayar
angsurannya, harus disisihkan untuk nabung juga.”
15
Kemudian Ibu Adi pedagang es kelapa dan mie ayam juga memberikan pernyataanya, sebagai berikut :
“Yang pertama ngambil berapa hari ya, seratus hari. Pertama kali dikasih dua juta. Yang kedua kali tiga juta, yang ketiganya tiga
setengah juta. Karena ga ada jaminan jadinya ga bisa ngambil gede- gede gitu, harus bertahap. Paling saya mah ngambil yang perhari,
yang seratus hari. Jadi tiap hari setorannya. Kalo yang tiga juta setengah itu angsurannya tiga puluh delapan ribu lima ratus per hari.
Kan kena bera
pa persen, sedikit sih mba.” “Pas kita bayar per harinya juga ada uang untuk infak. Kan kita
juga ada tabungannya. Kalo tabungan sih ga bisa diambil jadi buat jaminan.”
16
Ada baiknya pendapat dari beberapa nasabah pengurus, penulis
bandingkan dengan jawaban dari pengurus BMT Usaha Mulya, agar jawaban menjadi absah dan valid. Berikut pemaparan dari Bapak Edy Purwanto selaku
Ketua Pelaksana BMT Usaha Mulya, sebagai berikut : “Jadi kita ngasih fasilitas di setiap bulan atau di setiap hari dia
mengangsur, dia bisa mensisihkan 5 ribu atau berapa untuk ditabung. Uang itu bisa jadi jaminan di kita. Itu dijaminkan setelah lunas
angsurannya.”
17
Jika melihat dan memahami penjelasan dari para nasabah maupun dengan pengurus BMT Usaha Mulya, penulis melihat adanya keselarasan
diantaranya. Ini dapat disimpulkan bahwasannya tujuan program
memudahkan akses permodalan dan pengelolaan kegiatan usaha masyarakat bawah dan menengah telah berhasil atau telah tercapai.
15
Wawancara Pribadi dengan Ibu Yanti, Bekasi, 13 Juli 2014.
16
Wawancara Pribadi dengan Ibu Adi, Bekasi, 12 Juli 2014.
17
Wawancara Pribadi dengan Bapak Edy Purwanto, Bekasi, 01 Juli 2014.
63
3. Memberdayakan Perekonomian Ummat ke Arah yang Lebih Baik
menuju Kehidupan yang Sejahtera
Dalam teori pemberdayaan seseorang bisa disebut berdaya ketika dia memenuhi indikator keberdayaan, seperti meningkatnya penghasilan atau
pendapatan, memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik itu primer dan sekunder dan lain sebagainya. Dari
hasil pengamatan dilapangan peneliti menemukan indikator itu pada nasabah BMT Usaha Mulya yang mengikuti program pembiayaan usaha kecil mikro.
a. Meningkatnya Penghasilan
Program pembiayaan ini sebagai pinjaman modal usaha untuk masyarakat bawah menengah, khususnya para nasabah BMT Usaha
Mulya. Dengan adanyapinjaman modal ini, para nasabah dapat memulai atau menjalankan dan mengembangkan usahannya. Tentunya dana yang
telah diberikan oleh BMT, wajib digunakan dengan sebaik-baiknya oleh nasabah dan sesuai dengan tujuannya.
Ibu Adi contohnya, beliau adalah pedagang es kelapa dan mie ayam. Beliau sudah tiga kali mengajukan pinjaman di BMT Usaha Mulya.
Pinjaman yang pertama sebesar Rp 2.000.000 dengan angsurannya selama seratus hari, yang kedua kalinya sebesar Rp 3.000.000 dan yang terakhir
sebesar Rp 3.5000.000. Ibu Adi mempergunakan dana pembiayaan tersebut tidak lain untuk menambah modal usaha. Setelah beliau
bergabung menjadi anggota di BMT Usaha Mulya dan mendapatkan pembiayaan,
beliau mengaku
dalam seharinya
memperoleh pendapatannnya sekitar Rp 400.000. Jika dihitung selama sebulan maka
64 pendapatan Ibu Adi dari hasil berjualan es kelapa dan mie ayam mencapai
Rp 12.000.000. Beliau pun juga mengutarakan bahwa setelah mendapatkan
pembiayaan ini dapat mengembangkan usahanya lagi, sehingga memiliki cabang usaha baru yaitu berdagang makanan seperti mie ayam, serta dapat
mempekerjakan orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Adi, sebagai berikut :
“Yaa terasa terbantu sih. Ya bisa nambah ini lah omzet dagangan, kebutuhan hidup juga bisa terpenuhi, bisa ngasih upah
ke pekerja sama bisa nambahin biaya anak-anak sekolah. Selain itu juga bisa ngembangin usaha lainnya. Saya juga mau buka mie
ayam di deket GOR Pertiwi situ. Yang megang ponakan, kasian. Ini juga yang kerja dari tetangga-tetangga aja, diajak biar ikut, kalo
udah bisa mandiri bisa buka usaha sendiri, nyari tempat ya sambil belajar lah gitu. Dari pada ngambil orang lain ga kenal, takut ga
bisa dipercaya”.
18
Ini menunjukan Ibu Adi dapat mengembangkan usahannya setelah mendapatkan pembiayaan dari BMT Usaha Mulya. Dengan lebih banyak
usaha yang dikembangkan maka secara otomatis akan meningkatkan penghasilannya pula.
b. Meningkatnya Pengetahuan
Dalam program pembiayaan ini BMT tidak hanya memberikan pinjaman modal saja, tetapi BMT Usaha Mulya juga melakukan
pembinaan dan membuka layanan konsultasi bagi para nasabah. Hal ini dimaksudkanagar nasabah yang telah diberikan modal tersebut tidak salah
langkah dan tetap berusaha dalam mengembangkan usahanya.Seperti yang dikatakan oleh Bapak Edy Purwanto, sebagai berikut :
18
Wawancara Pribadi dengan Ibu Adi, Bekasi, 12 Juli 2014.
65 “Tetap kita kontrol. Jadi dia dapat pembiayaan itu tetap kita
kontrol. Jadi kita gini ada kesulitan nasabah ada keluh-kesah nasabah kita dengarkan kita beri solusi. Misalnya kenapa ya
warung saya sepi pembeli, kita liat kita kasih solusi, oh coba dalam penataannya kurang apa, ini tarunya disini. Jadi kita tempat untuk
berkonsultasi juga. Jadi kita kaya ustadz keliling lah
.”
19
Pembinaan tersebut berdampak positif bagi para nasabah. Sehingga para nasabah memperoleh pengetahuan baru cara ataupun solusi terbaik
agar tetap berusaha dan mengembangkan usahannya menjadi lebih maju. Selain itu juga para nasabah memiliki pengetahuan mengenai
muamalah secara tuntunan syariah Islam, yang mana tuntunan tersebut wajib diamalkan oleh seluruh ummat Islam. Jika tidak maka kita telah
melanggarnya dan akan mendapatkan dosa. Muamalah tersebut yakni transaksi muamalah secara nyaman, penuh berkah dan terhindar dari
praktik ribawi. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Nur seorang buruh cuci, nasabah BMT Usaha Mulya :
“Saya sih taunya dari si mas-mas itu, si mas Edy.Kalo kata si bapak emang mau punya masalah sama bank robek, hahaha
tertawa. Kalo BMT kan yang tanpa bunga itu kan emba, jadi kaya bagi hasil. Kita bayar sesuai dengan ketentuan dari pihak BMTnya.
Mendingan cari amannya aja
.”
20
Kini masyarakat bawah pun mengerti keuntungan bergabung dan menjadi nasabah di BMT, maupun lembaga-lembaga keuangan syariah
lainnya. Mereka akan terbebas dari jeratan rentenir dan praktik ribawi. Selain itu yang terpenting adalah mereka telah mengaplikasikan muamalah
secara tuntunan syariah Islam, sehingga usaha yang mereka jalani menjadi lebih berkah dan berkembang.
19
Wawancara Pribadi dengan Bapak Edy Purwanto, Bekasi, 01 Juli 2014.
20
Wawancara Pribadi dengan Ibu Nur, Bekasi, 13 Juli 2014.