Tahapan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat

27 Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling krusial penting dalam proses pemberdayaan masyarakat, karena sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak ada kerja sama antara petugas dan warga masyarakat, maupun kerja sama antar warga. Jadi kerja sama antar sesama sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan program untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. 6. Tahap Evaluasi Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap program yang sedang berjalan ada pemberdayaan masyarakat sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. Evaluasi itu sendiri dapat dilakukan pada input, proses pemantauan monitoring dan juga pada hasil. 7. Tahap Terminasi Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal dengan komunitas sasaran. Tahap ini dilakukan untuk menciptakan kemandirian masyarakat dalam keberlanjutan program, agar tidak ada timbulnya ketergantungan terus-menerus. Meskipun demikian community worker tetap melakukan kontak meskipun tidak secara rutin. 15 15 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2002, h. 174-178. 28

D. Pembiayaan atau Penyaluran Dana

1. Definisi Pembiayaan

Pembiayaan adalah salah satu jenis kegiatan usaha bank syariah. Yang dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah. b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik. c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istisna. d. Transaksi pinjam-meminjam dalam bentuk piutang qard. e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah danatau UUS dan pihak lain nasabah penerima fasilitas yang mewajibkan pihak lain yang dibiayai dan atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. Di samping pengertian tersebut di atas, berdasarkan PBI No. 1313PBI2011 tentang Penilaian Kualitas Aktiva bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah. b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik. 29 c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istisna. d. Transaksi pinjam-meminjam dalam bentuk piutang qard. e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak lain yang dibiayai dan atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. Dari pengertian mengenai pembiayaan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Sesuai dengan fungsinya, dalam transaksi pembiayaan bank syariah bertindak sebagai penyedia dana. 2. Setiap nasabah penerima fasilitas debitur yang telah mendapatkan pembiayaan dari bank syariah apa pun jenisnya, setelah jangka waktu tertentu wajib untuk mengembalikan pembiayaan tersebut kepada bank syariah berikut imbalan atau bagi hasil . 16 Pembiayaan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam KSPUSP koperasi pola syariah pasal 1 ayat 10 menyebutkan bahwa “Pembiayaan adalah penyediaan dana dan atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan akad bagi hasil, dan atau akad jual beli antara KSP Syariah atau USP Syariah dengan anggota yang mewajibkan anggota untuk melunasi pokok pembiayaan yang 16 A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012, h. 78. 30 diterima sesuai akad disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan bagi hasil dan atau marjin ”. Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok Bank Syariah, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak- pihak yang membutuhkan defisit unit. Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi 2 dua hal berikut : 1. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produk perdagangan maupun investasi. 2. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan . 17

2. Jenis-Jenis Pembiayaan atau Penyaluran Dana