Pengertian dan Tujuan Pemeberdayaan Mayarakat

25 Dengan demikian, pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat. Sebagai tujuan, pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memilki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. Pengertian pemberdayaan sebagai tujuan seringkali digunakan sebagai indikator keberhasilan pemberdayaan sebagai sebuah proses . 14

2. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam proses pemberdayaan, yaitu: 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan ini di dalamnya tahap a penyiapan petugas dan b penyiapan lapangan. Penyiapan petugas dalam hal ini adalah sebagai tenaga community worker, merupakan prasyarat suksesnya suatu pemberdayaan masyarakat. Sedangkan tahap penyiapan lapangan, petugas community worker melakukan studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran, baik dilakukan secara formal maupun informal. 14 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memeberdayakan Rakyat:Kajian Strategis Pembangunan Kesejahtraan Sosial dan Pekerja Sosial Bandung: PT refika Aditama, 2005, h. 59-60. 26 2. Tahap Assessment Proses assesssment yang dilakukan di sini dengan mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan dan juga sumber daya yang dimiliki klien. Di samping itu dalam proses penilaian assessment ini dapat pula digunakan teknik SWOT, dengan melihat Kekuatan Strenght, Kelemahan Weaknesses, Kesempatan Opportunities, dan Ancaman Threat. Dalam proses assessment ini masyarakat sudah dilibatkan secara aktif agar mereka dapat merasakan bahwa permasalahan yang keluar dari pandangan mereka sendiri. 3. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan Pada tahap ini petugas community worker secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berpikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam upaya mengatasi permasalahan yang ada, masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat mereka lakukan. 4. Tahap Pemformulasian Rencana Aksi Pada tahap ini agen perubahan community worker membantu masing-masing kelompok masyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam bentuk tertulis, terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal kepada pihak penyandang dana. Dalam tahap ini diharapkan community worker dan masyarakat sudah dapat membayangkan dan menuliskan tujuan jangka pendek apa yang akan mereka capai dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. 5. Tahap Pelaksanaan Implementasi Program atau Kegiatan 27 Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling krusial penting dalam proses pemberdayaan masyarakat, karena sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak ada kerja sama antara petugas dan warga masyarakat, maupun kerja sama antar warga. Jadi kerja sama antar sesama sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan program untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. 6. Tahap Evaluasi Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap program yang sedang berjalan ada pemberdayaan masyarakat sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. Evaluasi itu sendiri dapat dilakukan pada input, proses pemantauan monitoring dan juga pada hasil. 7. Tahap Terminasi Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal dengan komunitas sasaran. Tahap ini dilakukan untuk menciptakan kemandirian masyarakat dalam keberlanjutan program, agar tidak ada timbulnya ketergantungan terus-menerus. Meskipun demikian community worker tetap melakukan kontak meskipun tidak secara rutin. 15 15 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2002, h. 174-178.