Keadaan Penduduk Kelurahan Kota Baru Bekasi Barat

50

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS LAPANGAN

A. Tujuan Program Pembiayaan Usaha Kecil Mikro BMT Usaha Mulya

Pengelolaan program pembiayaan usaha kecil mikro yang dilakukan oleh BMT Usaha Mulya adalah dimulai dengan merancang suatu tujuan yang ingin dicapainya. Adapun tujuan program pembiayaan usaha kecil mikro tersebut dimaksudkan untuk mengaplikasikan mekanisme bermuamalah menurut tuntunan syariah Islam, serta memudahkan akses permodalan dan pengelolaan kegiatan usaha bagi masyarakat bawah dan menengah. Selain itu, produk pembiayaan ini hadir untuk memberdayakan perekonomian ummat ke arah yang lebih baik menuju sejahtera. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai maksud tujuan program tersebut, penulis akan menjabarkan dan menjelaskan maksud dari masing-masing tujuan program, tentunya sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara bersama pengurus BMT Usaha Mulya.

1. Mengaplikasikan Mekanisme Bermuamalah menurut Tuntunan Syariah

Islam BMT Usaha Mulya menyediakan produk pembiayaan produktif untuk berbagai jenis usaha dan perniagaan. Usaha yang dibiayai antara lain dalam bentuk perdagangan, industri rumahan dan usaha yang bersifat jasa. Pada sisi lain BMT Usaha Mulya juga melayani pembiayaan konsumtif dengan prinsip jual-beli serta kerjasama usaha dengan pihak kedua melalui skema musyarakah dan mudharabah. Seperti yang dijelaskan oleh 51 Bapak Edy Purwanto selaku Ketua Pelaksana Cabang BMT Usaha Mulya, sebagai berikut : “Biasanya kan mereka beli barang, jadi misalkan dia mau beli laptop, duitnya kurang, jadi kita yang ngebeliin, ini barangnya. Misalkan ini pulpen harga dari sananya seribu, lalu kita jual dengan harga seribu dua ratus karna udah kena bashilnya. Itu namanya musyarakah. ” 1 Tanpa akses yang tetap pada lembaga keuangan mikro syariah, hampir seluruh masyarakat dan pedagang kecil akan menggantungkan pembiayaan pada kemampuan sendiri yang sangat terbatas atau pada kelembagaan keuangan informal rentenir. Yang mana prosedur penyaluran dana menggunakan sistem riba bunga. Sedangkan yang telah kita ketahui bahwasannya sistem riba itu diharamkan oleh Islam. BMT Usaha Mulya berupaya menghasilkan produk-produk yang praktis, kompetitif serta memudahkan masyarakat dalam transaksi pembiayaan dengan harapan dapat memenuhi setiap kebutuhan anggota atau nasabah untuk bermuamalah secara nyaman, penuh berkah dan terhindar dari praktik ribawi. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Edy Purwanto selaku Ketua Pelaksana Cabang BMT Usaha Mulya, sebagai berikut : “Kalo yang murabahah pure, misalkan dia warung kelontong butuh modal, biasanya warung kelontong itukan butuh kaya beras, minyak, sembako lah, karna kita itu ga ada gudang jadi kita percayakan sama dia untuk belanja tapi nanti dia dengan menyerahkan nota belanja. Nominalnya berapa yang dia belanjakan. Misalkan pengajuan awalnya cuma lima juta, yang habis terpakai cuma empat juta, berarti sisa yang satu jutanya itu harus dikembalikan. Untuk angsurannya nanti kita hitung lagi. Dengan bagi hasil juga. Karena kan dari hasil penjualannya itu dia udah dapet keuntungan, nah dari barang- barang itu juga kan ada yang kita bantu jadi bagi hasil.” 1 Wawancara Pribadi dengan Bapak Edy Purwanto, Bekasi, 01 Juli 2014. 52 Begitupun yang dikatakan oleh Ibu Ari sebagai teller BMT Usaha Mulya, sebagai berikut : “Kan kalo murabahah mah berkaitan dengan modal usaha, bagi para pengusaha kecil. Kalo ijarah itu sewa-menyewa untuk jasa, seperti pendidikan, biaya berobat. Contohnya kaya anak perlu sekolah, berarti kan menyewa jasa seorang guru, terus untuk berobat menyewa jasa seorang dokter, ya begitu. Kalo yang hiwalah itu untuk hutang- piutang, misalnya orang punya hutang sama pihak lain lalu dia mengajukan pembiayaan ke kita, kita sebagai orang ketiga yang meminjamkan uang untuk melunasi hutang tersebut. Tentunya dengan basilnya. Seperti untuk pelunasan motor itu masuknya ke hiwalah .” 2 Semua transaksi muamalah yang dilakukan menggunakan mekanisme yang sesuai dengan standar muamalah yang disepakati, yaitu muamalah syariah Islam seperti bagi hasil yang sesuai nisbah yang disepakati, keuntungan selisih harga jual, dan ujrah atau upah.

2. Memudahkan Akses Permodalan dan Pengelolaan Kegiatan Usaha bagi

Masyarakat Bawah dan Menengah Kehadiran BMT Usaha Mulya di Kelurahan Kota Baru Bekasi Barat diharapkan mampu menanggulangi masalah permodalan yang dialami oleh pengusaha kecil mikro, sehingga distribusi modal dan pendapatan dapat dirasakan masyarakat kecil yang ingin memulai atau menjalankan dan mengembangkan usahanya. Untuk dana yang telah diterima oleh BMT Usaha Mulya yang diperoleh dari dana sosial dan ZIS Yayasan Pondok Mulya yang setiap tahunnya sebesar Rp 400.000.000, yang kemudian disalurkan langsung kepada nasabah atau anggota untuk memulai atau penambahan modal dalam mengembangkan usahanya. Seperti yang telah dikatakan oleh Bapak Edy 2 Wawancara Pribadi dengan Ibu Ari, Bekasi, 14 November 2014.