36
Suatu usaha yang sistematis dan pragmatis dalam mendidik anak didik yang beragama Islam dengan cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-
ajaran Islam itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran Islam itu benar-benar dipahami,
diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya, menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran dan sikap mental.
Lebih lanjut Aat Syafaat TB menjelaskan pendidikan agama Islam yaitu “Usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar
kelak selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam, serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan baik pribadi
maupun kehidupan masyarakat ”.
57
Sedangkan Prof. DR. Ramayulis merumuskan bahwa pendidikan agama Islam sebagai berikut, Pendidikan agama Islam yaitu upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan
ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qu
r’an dan Al- Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta
penggunaan pengalaman.
58
Jadi dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa guru pendidikan agama Islam ialah orang yang bertanggung jawab atau
orang yang mempunyai tugas mengajar dan membimbing serta melatih siswa tentang pendidikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari baik bagi
pribadi, masyarakat, bangsa dan Negara. Adapun guru agama Islam yang penulis maksud dalam pembahasan ini yaitu seseorang yang berprofesi
sebagai pengajar sub bidang studi agama Islam di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan.
b. Peran Guru Agama
Seorang guru dalam melaksanakan aktivitas keguruannya memiliki banyak peran yang harus dilaksanakan. Diantaranya dalam kegiatan belajar mengajar
57
Aat Syafaat. Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah Kenakalan Remaja Juvenile Delinquency, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, Ed-I
…h. 15-16.
58
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005, Cet. Ke-4, h. 21.
37
dimana seorang guru sangat memiliki pengaruh yang besar sekali terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar, agar tujuan pendidikan dapat terwujud
dengan baik. Menurut Drs. M. Uzer Usman, peranan guru dalam kegiatan belajar
mengajar adalah “Terciptanya tingkah laku yang saling berkaitan yang
dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa menjadi tujuannya”.
59
Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal sebagaimana yang dikemukakan oleh Uzer Usman, sebagai
berikut: 1
Informator Guru sebagai informator yaitu guru menjadi sumber informasi bagi murid
baik dalam kegiatan akademik maupun umum. 2
Mediator dan Fasilitator Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan
demikian media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan dan merupakan bagian integral demi berhasilnya
proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
60
Lebih lanjut Sadirman A, M, dalam bukunya yang berjudul Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar
menjelaskan bahwa “Guru sebagai fasilitator, yaitu guru memberikan fasilitas dan kemudahan dalam proses belajar mengajar.
Misalnya dengan menciptakan suasana belajar mengajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar mengajar akan
berlangsung secara efektif ”.
61
3 Directur
Yaitu guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar siswa sesuai tujuan yang dicita-citakan.
59
Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994, Cet. Ke-8, h. 4
60
Ibid…h. 9-10
61
Sadirman A, M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. Ke-11, h. 145