Metode ResitasiPemberian Tugas Metode Belajar Membaca Al-Qur’an

37 dimana seorang guru sangat memiliki pengaruh yang besar sekali terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar, agar tujuan pendidikan dapat terwujud dengan baik. Menurut Drs. M. Uzer Usman, peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah “Terciptanya tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa menjadi tujuannya”. 59 Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal sebagaimana yang dikemukakan oleh Uzer Usman, sebagai berikut: 1 Informator Guru sebagai informator yaitu guru menjadi sumber informasi bagi murid baik dalam kegiatan akademik maupun umum. 2 Mediator dan Fasilitator Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. 60 Lebih lanjut Sadirman A, M, dalam bukunya yang berjudul Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar menjelaskan bahwa “Guru sebagai fasilitator, yaitu guru memberikan fasilitas dan kemudahan dalam proses belajar mengajar. Misalnya dengan menciptakan suasana belajar mengajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar mengajar akan berlangsung secara efektif ”. 61 3 Directur Yaitu guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar siswa sesuai tujuan yang dicita-citakan. 59 Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994, Cet. Ke-8, h. 4 60 Ibid…h. 9-10 61 Sadirman A, M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. Ke-11, h. 145 38 4 Demonstrator Guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ini ilmu yang dimilikinya. 5 Motivator Hendaknya guru berusaha untuk menimbulkan, memelihara dan meningkatkan motivasi anak untuk belajar. Seiring dengan itu Uzer Usman menjelaskan ada empat hal yang dapat dilakukan guru dalam memberikan motivasi, yaitu: 1. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. 2. Menjelaskan secara konkrit kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran. 3. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai sehingga dapat merangsang prestasi yang lebih baik. 4. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. 62 Syaiful Bahri Djamarah menjelaskan peranan guru dalam proses belajar mengajar sebagai motivator yaitu “Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar, dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah ”. 63 Sedangkan Dr. Wina Sanjaya, M.Pd, menjelaskan bahwa agar proses pengajaran menjadi optimal, maka peran guru diantaranya yaitu; 1 Guru sebagai Sumber Belajar Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Bisa kita menilai baik atau tidaknya seseorang guru hanya dari penguasaan materi pelajaran. 2 Guru sebagai Fasilitator Sebagai fasilitator guru dituntut agar mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa. Hal ini sangat penting, kemampuan berkomunikasi secara efektif dapat memudahkan siswa menangkap pesan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. 3 Guru sebagai Pengelola Sebagai pengelola pembelajaran learning manajer, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas guru juga dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa. 62 Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional…h. 11-12 63 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000, Cet ke-I, h.

Dokumen yang terkait

Implementasi KTSP dalam pemebelajaran IPS di SMP Islam al-Ikhlas Cipete

0 5 175

peranan guru agama islam dalam mengatasi kesulitan siswa membaca al-Quran: studi kasus di SMP Negeri 17 Tangerang Selatan

19 138 85

Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Al Quran Pada Bidang Studi Pai Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

1 14 198

Pembinaan Yang Dilakukan Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur'an Di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang-Tangerang

0 27 89

Supervisi peningkatan kreativitas Guru dalam pemamfaatan media pembelajarn di SMP Islam AL Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 6 87

Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Terhadap Pentingnya Belajar Membaca Al-Qur'an

0 9 121

Peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an, di SMP Islam Parung-Bogor

16 49 83

BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA Bimbingan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur'an Pada Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Pelajaran 201

0 2 18

BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA Bimbingan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur'an Pada Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Pelajaran 201

0 2 18

UPAYA BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL QURAN upaya bimbingan guru pendidikan agama islam dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al quran pada siswa di madrasah ibtidaiyah negeri takeran magetan tahun

1 3 20