Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Tidak menafikkan hahwa ada umat Islam yang masih komitmen dan konsisten terhadap Al- Qur’an, namun ada juga yang menjadikan Al-Qur’an tidak lebihnya sebagai nyanyian yang disuarakan dan dibacakan dengan merdu, bahkan diperlombakan atau dijadikannya sebagai sarana mencari kehidupan dunia dengan menjualnya dengan harga murah. Kenyataan ini pun berimplikasi juga dikalangan pelajar dalam dunia pendidikan formal, yang merasa enggan atau malas untuk membaca Al- Qu r’an. Ketika dilembaga sekolah, khususnya bernuansakan Islam, baik dari tingkat pendidikan sampai perguruan tinggi, maka mereka wajib diberikan pelajaran mengenai pendidikan Al- Qur’an sebagai tuntunan bagi kehidupan, karena Al- Qur’an merupakan salah satu bagian dari rukun yang wajib diamalkan. Di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete, sebagai akibat dari otonomi daerah yang berimplikasi juga terhadap otonomi pendidikan, maka pihak pengelola yayasan mengambil suatu kebijakan yaitu membahas masalah Al- Qur’an dengan menjadikannya sebagai salah satu bidang studi. Bidang studi Al- Qur’an ini dilaksanakan supaya lebih menambah dan mengembangkan pengetahuan siswa-siswa dalam mempelajari ilmu-ilmu agama yang dirasakan sedikit sekali waktu belajar pendidikan agama, apalagi mayoritas siswa yang ada di SMP Islam Al-Ikhlas ini berlatar belakang dari sekolah umum. Oleh sebab itu dalam pengajaran agama Islam di sekolah banyak sekali problem yang dihadapi guru PAI, khususnya dalam membaca Al- Qur’an. Siswa yang berasal dari sekolah dasar memasuki sekolah yang berbasis Islam yakni SMP Islam atau Madrasah, mungkin pengetahuan dan pengalaman belajar yang diperolehnya dalam membaca Al- Qur’an sangat minim. Adapun diantara kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam membaca Al- Qur’an adalah dalam pengucapan makharijul huruf, pemahaman ilmu tajwid yang masih kurang, serta kelancaran membaca Al- Qur’an yang masih terbata-bata. Dengan dasar itulah, pihak sekolah merasa perlu menambah jam pelajaran khusus untuk bidang studi Al- Qur’an yang diharapkan berpengaruh bagi siswa-siswinya dalam upaya mengatasi kesulitan membaca Al- Qur’an, baik ketika belajar di sekolah maupun diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk merealisasikan semua itu tentu tidak mudah, maka terlebih dahulu perlu diperhatikan oleh setiap pendidik bahwa dalam kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan faktor kesulitan membaca, yang merupakan salah satu dari sekian banyak faktor penghambat dari proses belajar. Melihat fenomena yang ada di SMP Islam Al-Ikhlas, penulis merasa tertarik untuk meneliti fenomena di atas dan dituangkan dalam sebuah judul, yaitu: “Peran Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Al-Qur’an Siswa di SMP Islam Al- Ikhlas Cipete”.

B. Identifikasi Masalah

Dengan mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Kurangnya minat siswa dalam belajar membaca Al-Qur’an di SMP Islam Al-Ikhlas. 2. Kurangnya pemahaman siswa tentang ilmu tajwid. 3. Metode mengajar yang kurang menarik. 4. Kurangnya jam pelajaran di sekolah untuk belajar Al-Qur’an, sehingga tidak dapat memberikan semua materi yang harus disampaikan. 5. Kurangnya motivasi dari keluarga khususnya orang tua. 6. Latar belakang pendidikan yang berbeda.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah dalam penelitian ini diperlukan pembatasan masalah, sehingga diharapkan pembahasan ini tidak meluas. Adapun masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam membaca Al-Qur’an. 2. Metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran Al-Qur’an. 3. Peran yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al- Qur’an.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka penulis rumuskan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu: 1. Kesulitan apa saja yang ditemui siswa SMPI Al-Ikhlas dalam membaca Al- Qur’an? 2. Bagaimana peran guru PAI dalam mengatasi kesulitan membaca Al- Qur’an?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kesulitan siswa dalam belajar membaca Al- Qur’an. 2. Untuk mengetahui peran guru PAI dalam mengatasi kesulitan membaca Al- Qur’an siswa di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete. 3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesulitan membaca Al- Qur’an siswa di SMP Islam Al-Ikhlas.

F. Manfaat Penelitian

1. Dapat dijadikan acuan oleh para guru maupun calon guru agar dapat memberikan layanan bantuan dan bimbingan yang tepat kepada siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran Al- Qur’an. 2. Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas PAI di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete. 3. Menambah khazanah keilmuan, khususnya bidang PAI 7

BAB II LANDASAN TEORETIK

A. Membaca Al-Qur’an

1. Pengertian Membaca Al-Qur’an

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa membaca adalah, “Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis”. 1 Sedangkan menurut Bamberger sebagaimana dikutip oleh Imam Siregar dalam jurnal PENAMAS membaca adalah, “Suatu proses kognitif sekaligus kebahasaan”. 2 Selanjutnya dia menjelaskan bahwa secara kognitif, membaca adalah “Proses mentrasformasikan simbol-simbol grafis ke dalam konsep-konsep intelektual, sedangkan dari segi proses kebahasaan, membaca adalah satu sarana efektif pengembangan kemampuan berbahasa dan kepribadian”. 3 Dengan kata lain membaca berarti berbuat atau melakukan sesuatu pekerjaan atau kegiatan atau perbuatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pesan atau informasi yang berbentuk teks atau tulisan. Al- Qur’an secara bahasa berasal dari kata Arab qara’a- yaqra’u- qira’atan- qur’anan, yang berarti bacaan atau hal membaca. 4 Sedangkan secara terminologi, para ahli mengemukakan pengertian yang berbeda-beda. 1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. ke- 3, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, h. 83 2 Imam Siregar, “Kemampuan Membaca dan Memahami Al-Qur’an”, dalam PENAMAS, Vol. XXII, No. I, Januari-April 2009, h. 37 3 Ibid …h. 37 4 Mahmud Yunus, Kamus Bahasa Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990, Cet. ke-8, h. 79. 8 Imam Fakhlur Razi dan Syeikh Mahmud Syaltut, menyatakan: “Al-Qur’an adalah lafal Arab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. yang diturunkan kepada kita secara mutawattir ”. Sedangkan DR. Abdul Wahab Khallaf, mendefinisikan Al- Qur’an dengan: Kalam Allah yang diturunkan melalui perantaraan malaikat Jibril Ar-Ruh Al-Amin ke dalam hati Rasulullah saw dengan menggunakan bahasa Arab serta makna-makna yang benar untuk dijadikan hujjah argumentasi dalam pengakuannya sebagai Rasul dan dijadikan sebagai dustur undang-undang bagi seluruh umat manusia, dimana mereka mendapatkan petunjuk dari pada-Nya di samping merupakan amal ibadah bagi kaum Muslimin yang membacanya. 5 Menurut M. Samsul Ulum dalam bukunya yang berjudul Menangkap Cahaya Al- Qur’an “Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Saw. untuk semua manusia yang hidup sejak Nabi Muhammad diutus menjadi rasul sampai manusia yang hidup di akhir zaman ”. 6 Sedangkan menurut Manna al-Qaththan, Al- Qur’an adalah “Firman Allah kalamullah yang diturunkan kepada Muhammad saw. yang membacanya menjadi suatu ibadah ”. 7 Lebih lanjut Totok Jumantoro menyimpulkan pengertian Al- Qur’an sebagai berikut: Wahyu atau firman Allah SWT, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantaraan malaikat Jibril, atau dengan cara lain, dengan menggunakan bahasa Arab untuk pedoman dan perunjuk bagi manusia, dan merupakan mukjizat Nabi Muhammad saw. yang terbesar, yang diterima oleh umat Islam secara mutawattir, dan dinilai ibadah bagi orang yang membacanya. 8 Dari pengertian membaca Al-Qu r’an di atas penulis dapat simpulkan bahwa membaca Al- Qur’an adalah suatu perbuatan atau kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesan dan pesan dari sebuah ajaran Ilahi dan sudah berbentuk kitab yang merupakan ibadah bagi orang yang membacanya, karena merupakan kalamullah yang diturunkan kepada Rasul-Nya yaitu 5 Totok Jumantoro, Samsul Munir Amin, Kamus Ilmu Ushul Fikih, Jakarta: Amzah, 2009, Cet. Ke-2, h. 8. 6 M. Samsul Ulum, Menangkap Cahaya Al- Qur’an, Malang: PT. UIN Malang Press, 2007 ,…h. 2. 7 Manna al-Qaththan, Pengantar Studi Islam Al- Qur’an, Terj. dari Mahabits Fi ‘Ulum Al- Qur’an, oleh Aunur Rafiq el- Mazni, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2009, Cet. Ke-4, h. 18. 8 Totok Jumantoro, Samsul Munir Amin, Kamus Ilmu Ushul Fikih … h. 7-8.

Dokumen yang terkait

Implementasi KTSP dalam pemebelajaran IPS di SMP Islam al-Ikhlas Cipete

0 5 175

peranan guru agama islam dalam mengatasi kesulitan siswa membaca al-Quran: studi kasus di SMP Negeri 17 Tangerang Selatan

19 138 85

Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Al Quran Pada Bidang Studi Pai Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

1 14 198

Pembinaan Yang Dilakukan Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur'an Di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang-Tangerang

0 27 89

Supervisi peningkatan kreativitas Guru dalam pemamfaatan media pembelajarn di SMP Islam AL Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 6 87

Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Terhadap Pentingnya Belajar Membaca Al-Qur'an

0 9 121

Peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an, di SMP Islam Parung-Bogor

16 49 83

BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA Bimbingan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur'an Pada Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Pelajaran 201

0 2 18

BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA Bimbingan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur'an Pada Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Pelajaran 201

0 2 18

UPAYA BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL QURAN upaya bimbingan guru pendidikan agama islam dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al quran pada siswa di madrasah ibtidaiyah negeri takeran magetan tahun

1 3 20