Peran Guru PAI Pengolahan dan Analisa Data

guru Al- Qur’an selalu menyuruh kepada siswa untuk mengulangi pelajaran di rumah. Tabel 10 Memberikan pujian kepada siswa yang memperoleh nilai baik No. Jawaban Frekuensi Persentase 5. Selalu 15 36 Sering 11 27 Jarang 12 29 Tidak pernah 3 8 Jumlah 41 100 Dari tabel 10 dapat di lihat bahwa sebagian kecil siswa 36 menjawab bahwa guru PAI selalu memberikan pujian kepada siswa yang memperoleh nilai baik, hampir sebagian kecil siswa 29 menjawab jarang, hampir sebagian kecil siswa 27 menjawab sering, dan hampir tidak ada siswa 8 menjawab bahwa guru PAI tidak pernah memberikan pujian kepada siswa yang memperoleh nilai baik dalam membaca Al- Qur’an. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa guru PAI senang memberikan pujian kepada siswa yang memperoleh nilai baik sebagai motivasi bagi siswa yang kurang baik dalam membaca Al- Qur’an. Tabel 11 Memberikan hadiah kepada siswa yang baik dalam membaca Al- Qur’an No. Jawaban Frekuensi Persentase 6. Selalu 1 2 Sering Jarang 9 22 Tidak pernah 31 76 Jumlah 41 100 Tabel 11 memberikan gambaran sebagian besar siswa 76 menjawab bahwa guru PAI tidak pernah memberikan hadiah kepada siswa yang baik dalam membaca Al- Qur’an. Hampir sebagian kecil siswa 22 menjawab jarang, dan tidak ada siswa 0 menjawab bahwa guru PAI sering memberikan hadiah kepada siswa yang baik dalam membaca Al- Qur’an. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa guru kurang sekali dalam hal memberikan hadiah kepada siswa yang baik dalam membaca Al- Qur’an. Tabel 12 Memberikan dorongan untuk belajar Al- Qur’an dengan sungguh-sungguh No. Jawaban Frekuensi Persentase 7. Selalu 21 51 Sering 14 34 Jarang 6 15 Tidak pernah Jumlah 41 100 Tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa setengah siswa 51 menjawab bahwa guru Al-Qu r’an selalu memberikan dorongan untuk belajar Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh, sebagian kecil siswa 34 menjawab sering, hampir sebagian kecil siswa 15 menjawab guru Al- Qur’an jarang memberikan dorongan untuk belajar Al- Qur’an dengan sungguh-sungguh, dan tidak ada siswa 0 menjawab bahwa guru PAI tidak pernah tidak memberikan dorongan untuk belajar Al- Qur’an dengan sungguh-sungguh. Selanjutnya mengenai apakah guru memerintahkan siswa untuk membaca Al- Qur’an setiap hari dapat dilihat dalam tabel 13. Hampir setegah siswa 44 menjawab guru PAI selalu memerintahkan siswa untuk membaca Al- Qur’an setiap hari, hampir setengah juga 36 siswa menjawab sering, hampir sebagian kecil siswa 20 menjawab jarang, dan tidak ada siswa 0 menjawab bahwa guru PAI tidak pernah tidak memerintahkan siswa untuk membaca Al- Qur’an setiap hari. Tabel 13 Memerintahkan siswa untuk membaca Al- Qur’an setiap hari No. Jawaban Frekuensi Persentase 8. Selalu 18 44 Sering 15 36 Jarang 8 20 Tidak pernah Jumlah 41 100 Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas siswa menjawab guru PAI selalu memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar membaca Al- Qur’an dengan sungguh-sungguh dan selalu memerintahkan siswa untuk membaca Al- Qur’an setiap hari. Dapat dikatakan juga bahwa guru memerintahkan kepada siswa untuk membaca Al- Qur’an setiap hari merupakan suatu motivasi agar siswa dapat belajar membaca Al- Qur’an dengan sungguh-sungguh. Tabel 14 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melafazkan contoh hukum bacaan tajwid satu persatu No. Jawaban Frekuensi Persentase 9. Selalu 3 7 Sering 4 10 Jarang 22 54 Tidak pernah 12 29 Jumlah 41 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa setengah siswa 54 menjawab bahwa guru Al- Qur’an jarang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melafazkan contoh hukum bacaan tajwid satu persatu, hampir sebagian kecil siswa 29 menjawab guru Al- Qur’an tidak pernah memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk melafazkan contoh hukum bacaan tajwid satu persatu, hampir tidak ada siswa 10 menjawab sering, dan hampir tidak ada siswa 7 menjawab bahwa guru Al- Qur’an selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk melafazkan contoh hkum bacaan tajwid satu persatu. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru Al- Qur’an kurang sekali memberikan kesempatan kepada siswa untuk melafazkan contoh hkum bacaan tajwid satu persatu . Tabel 15 Menegur siswa jika tidak memperhatikan pelajaran Al- Qur’an No. Jawaban Frekuensi Persentase 10. Selalu 28 68 Sering 9 22 Jarang 3 8 Tidak pernah 1 2 Jumlah 41 100 Tabel 15 memberikan gambaran bahwa hampir sebagian besar siswa 68 menjawab guru Al- Qur’an selalu menegur siswa jika tidak memperhatikan pelajaran Al- Qur’an, hampir sebagian kecil siswa 22 menjawab sering, sedikit sekali siswa 8 menjawab jarang, dan hampir tidak ada siswa 2 menjawab bahwa guru Al- Qur’an tidak pernah menegur siswa yang tidak memperhatikan pelajaran Al- Qur’an. Selanjutnya apakah guru memberikan sanksi jika siswa tidak memperhatikan pelajaran Al- Qur’an dapat di lihat pada tabel 16. Sebagian kecil siswa 37 menjawab bahwa guru Al- Qur’an selalu memberikan sanksi jika siswa tidak memperhatikan pelajaran Al- Qur’an, hampir sebagian kecil siswa 29 menjawab jarang, hampir sebagian kecil siswa 27 menjawab sering, dan hampir tidak ada siswa 7 menjawab bahwa guru tidak memberikan sanksi kepada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran Al- Qur’an. Tabel 16 Memberikan sanksi jika siswa tidak memperhatikan pelajaran Al- Qur’an No. Jawaban Frekuensi Persentase 11. Selalu 15 37 Sering 11 27 Jarang 12 29 Tidak pernah 3 7 Jumlah 41 100 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru selalu menegur dan memberikan sanksi jika siswa tidak memperhatikan pelajaran Al- Qur’an. Tabel 17 Memberikan sanksi jika siswa tidak mengerjakan tugas No. Jawaban Frekuensi Persentase 12. Selalu 11 27 Sering 15 37 Jarang 12 29 Tidak pernah 3 7 Jumlah 41 100 Tabel 17 dapat diketahui bahwa sebagian kecil siswa 37 menjawab bahwa guru Al- Qur’an sering memberikan sanksi jika siswa tidak mengerjakan tugas, hampir sebagian kecil siswa 29 siswa menjawab jarang, hampir sebagian kecil 27 siswa menjawab selalu dan hampir tidak ada siswa 7 menjawab bahwa guru Al- Qur’an tidak pernah memberikan sanksi jika siswa tidak mengerjakan tugas. Hal ini dapat di tarik kesimpulan bahwa guru Al- Qur’an sering sekali memberikan sanksi kepada siswa yang tidak memberikan tugas. Tabel 18 Bertanya kepada siswa tentang materi yang sudah diajarkan sebelum memulai pelajaran No. Jawaban Frekuensi Persentase 13. Selalu 16 39 Sering 10 24 Jarang 11 27 Tidak pernah 4 10 Jumlah 41 100 Tabel 18 menunjukkan bahwa sebagian kecil siswa 39 menjawab bahwa guru PAI selalu bertanya kepada siswa tentang materi yang sudah diajarkan sebelum memulai pelajaran, hampir sebagian kecil siswa 24 menjawab sering, hampir sebagian kecil siswa 27 menjawab jarang, dan sedikit sekali 10 siswa menjawab bahwa guru PAI tidak pernah bertanya kepada siswa tentang materi yang sudah diajarkan sebelum memulai pelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru PAI suka bertanya kepada siswa tentang materi yang sudah diajarkan sebelum memulai pelajaran baru. Tabel 19 Memberikan tugas kepada siswa setelah kegiatan belajar mengajar selesai No. Jawaban Frekuensi Persentase 14. Selalu 10 22 Sering 13 29 Jarang 18 40 Tidak pernah 4 9 Jumlah 45 100 Tabel di atas dapat ketahui bahwa hampir setengah siswa 40 menjawab guru Al- Qur’an jarang memberikan tugas kepada siswa setelah kegiatan belajar mengajar selesai, hampir sebagian kecil siswa 29 menjawab sering, hampir sebagian kecil siswa 22 menjawab guru Al- Qur’an selalu memberikan tugas kepada siswa setelah kegiatan belajar mengajar selesai, dan hampir tidak ada siswa 9 menjawab tidak pernah. Dari sini dapat di ambil kesimpulan bahwa guru Al- Qur’an jarang sekali memberikan tugas kepada siswa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Tabel 20 Memberikan penilaian dalam setiap pelajaran Al- Qur’an No. Jawaban Frekuensi Persentase 15. Selalu 21 51 Sering 15 37 Jarang 5 12 Tidak pernah Jumlah 41 100 Data di atas menggambarkan setengah siswa 51 menjawab bahwa guru Al- Qur’an selalu memberikan penilaian dalam setiap pelajaran Al-Qur’an, hampir sebagian kecil siswa 37 menjawab sering, hampir tidak ada siswa 12 menjawab jarang dan tidak ada siswa 0 yang menjawab bahwa guru Al- Qur’an tidak pernah memberikan penilaian. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa Guru Al- Qur’an selalu memberikan penilaian dalam setiap pelajaran Al- Qur’an berakhir, hal ini memotivasi siswa agar selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Al- Qur’an. Tabel 21 Menegur siswa yang jarang hadir No. Jawaban Frekuensi Persentase 16. Selalu 14 34 Sering 16 39 Jarang 11 27 Tidak pernah Jumlah 41 100 Tabel ini menunjukkan bahwa sebagian kecil siswa 39 menjawab bahwa guru Al- Qur’an selalu menegur siswa yang jarang hadir, sebagian kecil siswa 34 menjawab sering, hampir sebagian kecil 27 siswa menjawab guru Al- Qur’an jarang menegur siswa yang jarang hadir, dan tidak ada siswa 0 menjawab bahwa guru Al- Qur’an tidak pernah menegur siswa yang jarang hadir. Dari sini dapat di ambil kesimpulan bahwa guru selalu menegur siswa yang jarang hadir dalam pelajaran Al- Qur’an. Tabel 22 Memberikan tugas yang bervariasi No. Jawaban Frekuensi Persentase 17. Selalu 3 7 Sering 8 20 Jarang 12 29 Tidak pernah 18 44 Jumlah 41 100 Tabel 22 memberikan gambaran hampir setengah siswa 44 menjawab bahwa guru PAI tidak pernah memberikan tugas yang bervariasi tiap siswa, hampir sebagian kecil siswa 29 menjawab jarang, hampir sebagian kecil siswa 20 menjawab sering, dan hampir tidak ada siswa 7 menjawab guru PAI selalu memberikan tugas yang bervariasi tiap siswa. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa guru PAI tidak pernah memberikan tugas yang bervariasi tiap siswa. Tabel 23 Menggunakan media belajar untuk memperjelas penyampaian materi No. Jawaban Frekuensi Persentase 18. Selalu 3 7 Sering 9 22 Jarang 20 49 Tidak pernah 9 22 Jumlah 41 100 Tabel di atas menggambarkan setengah siswa 49 menjawab guru Al- Qur’an jarang menggunakan media belajar untuk memperjelas penyampaian materi. Hampir sebagian kecil siswa 22 menjawab sering, hampir sebagian kecil siswa 22 menjawab tidak pernah, dan hampir tidak ada siswa 7 menjawab guru Al- Qur’an selalu menggunakan media belajar untuk memperjelas penyampaian materi. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas siswa menyatakan guru kurang sekali dalam menggunakan media belajar untuk memperjelas penyampaian materi tentang pelajaran Al- Qur’an. Tabel 24 Penggunaan media dalam belajar Al- Qur’an No. Jawaban Frekuensi Persentase 19. Sangat memadai 8 20 Cukup memadai 25 60 Kurang memadai 8 20 Tidak memadai Jumlah 41 100 Tabel 24 menunjukkan bahwa hampir sebagian besar siswa 60 menjawab bahwa media yang digunakan dalam belajar Al- Qur’an sudah cukup memadai. Hampir sebagian kecil siswa 20 menjawab sangat memadai, hampir sebagian kecil juga 20 siswa menjawab kurang memadai, dan tidak ada siswa 0 menjawab penggunaan media dalam belajar Al- Qur’an tidak memadai. Hal ini berarti media yang digunakan dalam belajar Al- Qur’an sudah cukup memadai dalam meningkatkan pembelajaran Al- Qur’an.

2. Kesulitan Siswa dalam Membaca Al-Qur’an

Tabel berikut ini adalah data-data mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam membaca Al- Qur’an Tabel 25 Membaca Al- Qur’an setiap hari di rumah No. Jawaban Frekuensi Persentase 20. Selalu 1 2 Sering 6 15 Jarang 34 83 Tidak pernah Jumlah 41 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa 83 menjawab jarang, yaitu siswa jarang membaca Al- Qur’an setiap hari di rumah. Hampir sebagian kecil siswa 15 siswa menjawab sering, hampir tidak ada siswa 2 menjawab selalu, dan tidak ada siswa 0 menjawab tidak pernah tidak membaca Al- Qur’an di rumah setiap hari. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas siswa menyatakan jarang sekali membaca Al- Qur’an di rumah. Tabel 26 Setiap membaca Al- Qur’an dengan tartil No. Jawaban Frekuensi Persentase 21. Selalu 3 8 Sering 21 51 Jarang 17 41 Tidak pernah Jumlah 45 100 Data di atas memberikan gambaran setengah siswa 51 menjawab bahwa sering membaca Al- Qur’an dengan bacaan tartil, hampir setengah siswa 41 menjawab jarang, hampir tidak ada siswa 8 menjawab selalu membaca Al- Qur’an dengan tartil, dan tidak ada siswa 0 menjawab tidak pernah membaca Al- Qur’an dengan tartil. Hal ini berarti siswa apabila membaca Al-Qur’an mereka sering membacanya dengan bacaan tartil. Tabel 27 Senang mengikuti pelajaran Al- Qur’an No. Jawaban Frekuensi Persentase 22. Selalu 11 27 Sering 18 44 Jarang 12 29 Tidak pernah Jumlah 41 100 Dari data di atas dapat diketahui bahwa hampir setengah siswa 44 menjawab sering senang mengikuti pelajaran Al- Qur’an di sekolah, hampir sebagian kecil siswa 29 menjawab jarang, hampir sebagian kecil siswa 27 menjawab selalu dan tidak ada siswa 0 yang menjawab tidak pernah tidak senang mengikuti pelajaran Al- Qur’an di sekolah. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa senang mengikuti pelajaran Al- Qur’an di sekolah. Tabel 28 Kesulitan dalam mempelajari ilmu tajwid Ikhfa dan Izhar No. pernyataan Jawaban F P 23. Kesulitan dalam membedakan hukum bacaan izhar dengan hukum bacaan ikhfa Selalu 10 24 Sering 15 37 Jarang 9 22 Tidak pernah 7 17 Jumlah 41 100 24. Kesulitan dalam memberikan contoh hukum izhar Selalu 7 17 Sering 14 34 Jarang 12 29 Tidak pernah 8 20 Jumlah 41 100 25. Kesulitan dalam menghafal 15 huruf yang ada di dalam hukum bacaan ikhfa Selalu 5 12 Sering 18 44 Jarang 13 32 Tidak pernah 5 12 Jumlah 41 100 26. Kesulitan dalam memberikan contoh hukum ikhfa Selalu 4 10 Sering 19 46 Jarang 12 29 Tidak pernah 6 15 Jumlah 41 100 Dari data no. 23 di atas menunjukkan bahwa hampir setengah siswa 36 sering menemui kesulitan dalam membedakan hukum bacaan izhar dengan hukum bacaan ikhfa, hampir sebagian kecil siswa 25 menjawab sering menemui kesulitan dalam membedakan hukum bacaan izhar dengan hukum bacaan ikhfa, hampir sebagian kecil juga 25 jarang menemui kesulitan, dan hampir sebagian kecil siswa 17 menjawab tidak pernah menemui kesulitan dalam membedakan hukum bacaan izhar dengan hukum bacaan ikhfa. Selanjutnya data no. 24 mengenai apakah siswa memenui kesulitan dalam memberikan contoh hukum izhar, hampir setengah siswa 34 sering menemui kesulitan dalam memberikan contoh hukum izhar, sebagian kecil siswa 29 menjawab jarang, hampir sebagian kecil 20 siswa menjawab tidak pernah menemui kesulitan dalam memberikan contoh hukum izhar, hampir sebagian kecil siswa 17 menjawab bahwa selalu menemui kesulitan dalam memberikan hukum izhar. Sedangkan dalam data no. 25 menunjukkan bahwa setengah siswa 44 sering menemui kesulitan dalam menghafal 15 huruf yang ada di dalam hukum bacaan ikhfa, sebagian kecil siswa 32 menjawab jarang, hampir sebagian kecil siswa 12 menjawab selalu menemui kesulitan dalam menghafal 15 huruf yang ada di dalam hukum bacaan ikhfa, dan sebagian kecil siswa 12 menjawab tidak pernah menemui kesulitan dalam menghafal 15 huruf yang ada di dalam hukum bacaan ikhfa. Dari data no. 26 dapat diketahui bahwa setengah siswa 46 menjawab sering menemui kesulitan dalam memberikan hukum ikhfa, hampir sebagian kecil siswa 29 menjawab jarang, hampir sebagian kecil siswa 15 menjawab tidak pernah menemui kesulitan dalam memberikan hukum ikhfa, dan hampir tidak ada siswa 10 menjawab selalu menemui kesulitan dalam memberikan contoh hukum ikhfa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa menemui kesulitan dalam membedakan hukum bacaan izhar dengan hukum bacaan ikhfa, setengah siswa masih menemui kesulitan dalam memberikan contoh hukum izhar, setengah siswa masih menemui kesulitan dalam menghafal 15 huruf yang ada dalam hukum bacaan ikhfa, dan setengah siswa menemui kesulitan dalam memberikan hukum ikhfa. Dapat dikatan juga bahwa masih kurangnya pemahaman siswa tentang ilmu tajwid. Tabel 29 Menemui kesulitan dalam membedakan lafadz huruf أ dengan ع No. Jawaban Frekuensi Persentase 27. Selalu 4 10 Sering 11 27 Jarang 17 41 Tidak pernah 9 22 Jumlah 41 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengah siswa 41 jarang menemui kesulitan dalam membedakan bunyi lafadz huruf أ dengan ع , hampir sebagian kecil siswa 27 menjawab sering, hampir sebagian kecil siswa 22 menjawab tidak pernah menemui kesulitan dalam membedakan lafadz huruf أ dengan ع , dan hampir tidak ada siswa 10 yang selalu menemui kesulitan dalam membedakan lafadz huruf أ dengan ع . Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa jarang sekali siswa menemui kesulitan dalam membedakan lafadz huruf huruf أ dengan ع yang dari pengucapannya agak sama.

Dokumen yang terkait

Implementasi KTSP dalam pemebelajaran IPS di SMP Islam al-Ikhlas Cipete

0 5 175

peranan guru agama islam dalam mengatasi kesulitan siswa membaca al-Quran: studi kasus di SMP Negeri 17 Tangerang Selatan

19 138 85

Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Al Quran Pada Bidang Studi Pai Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

1 14 198

Pembinaan Yang Dilakukan Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur'an Di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang-Tangerang

0 27 89

Supervisi peningkatan kreativitas Guru dalam pemamfaatan media pembelajarn di SMP Islam AL Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 6 87

Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Terhadap Pentingnya Belajar Membaca Al-Qur'an

0 9 121

Peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an, di SMP Islam Parung-Bogor

16 49 83

BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA Bimbingan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur'an Pada Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Pelajaran 201

0 2 18

BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA Bimbingan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur'an Pada Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Pelajaran 201

0 2 18

UPAYA BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL QURAN upaya bimbingan guru pendidikan agama islam dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al quran pada siswa di madrasah ibtidaiyah negeri takeran magetan tahun

1 3 20