Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Siswa Membaca Al-

30 Metode iqro’ ini disusun oleh Ustadz As’ad Human yang berdomisili di Yogyakarta. Metode Iqro’ adalah suatu metode membaca Al-Qur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan iqro’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana , tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna. Model pengajaran metode iqro’ yaitu, a Cara Belajar Siswa Aktif CBSA, guru tak lebih hanya sebagai penyimak, bukan penuntun bacaan, b Privat, guru menyimak seorang dengan seorang, c Asistensi, yaitu jika guru tidak mencukupi, murid yang mahir bisa turut membantu mengajar murid- murid yang lainnya. 47 e Metode Jibril Metode ini ditemukan oleh KH. M. Bashori Alwi dalam Taufiqur- Rohman sebagai pencetus metode jibril, bahwa dasar metode jibril bermula dengan membaca satu ayat atau lanjutan ayat atau waqaf, lalu ditirukan oleh seluruh orang-orang yang mengaji. Sehingga mereka dapat menirukan bacaan guru dengan pas. Istilah metode jibril yang digunakan sebagai nama dari pembelajaran Al- Qur’an yang diterapkan di Pendidikan Ilmu Al-Qur’an PIQ Singosari Malang, adalah dilatarbelakangi perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengikuti bacaan Al- Qur’an yang telah diwahyukan melalui malaikat Jibril. Dalam pelaksanaannya metode Jibril menempuh dua tahap, yaitu tahqiq dan tartil. 1 Tahap tahqiq adalah pembelajaran Al- Qur’an dengan pelan dan mendasar.Tahap ini dimulai dengan pengenalan huruf dan suara, hingga kata dan kalimat. Tahap ini memperdalam artikulasi pengucapan terhadap sebuah huruf dengan tepat dan benar sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat huruf. 2 Tahap tartil adalah pembelajaran membaca Al- Qur’an dengan durasi sedang dan bahkan cepat sesuai dengan irama lagu. Tahap ini dimulai dengan pengenalan sebuah ayat atau beberapa ayat yang dibacakan guru, lalu ditirukan oleh para santri secara berulang-ulang. Disamping pendalaman artikulasi pengucapan, dalam tahap tartil juga diperkenalkan praktek hukum-hukum ilmu tajwid seperti: bacaan mad, waqaf, dan ibtida’, hukum nun mati dan tanwin, hukum mim mati, dan sebagainya. 48 f Metode Qira’ati Metode Qiro’ati disusun oleh Ustadz H. Dahlan Salim Zarkasy pada tahun 1986. Metode ini ialah membaca Al- Qur’an yang langsung memasukkan dan 47 Tombak Alam, Metode Membaca Menulis Al- Qur’an 5 Kali Pandai, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995, .134 48 http:idb4.wikispaces.comfileviewur4001.pdfIQ,2005 31 mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Dan dalam metode qira’ati ini telah mempunyai beberapa macam strategi, yaitu; 1. Strategi mengajar umum global a. Individu atau privat yaitu santri bergiliran membaca satu persatu. b. Klasikal Individu yaitu sebagian waktu digunakan guruustadz untuk menerangkan pokok pelajaran secara klasikal. c. Klasikal baca simak yaitu strategi ini digunakan untuk mengajarkan membaca dan menyimak bacaan Al- Qur’an orang lain. 2. Strategi mengajar khusus detil Dalam strategi ini mengajarkannya secara khusus atau detil. Dalam Strategi ini agar berjalan dengan baik maka perlu di perhatikan syarat- syaratnya. Dan strategi ini meng-ajarkannya secara khusus atau detil. Dalam mengajar- kan metode qiro’ati ada I sampai VI yaitu: a. Jilid I Ilid I adalah kunci keberhasilan dalam belajar membaca Al-Quran. Apabila Jilid I lancar pada jilid selanjutnya akan lancar pula, guru harus memperhatikan kecepatan santri. b. Jilid II Jilid II adalah lanjutan dari Jilid I yang disini telah terpenuhi target Jilid I. c. Jilid III Jilid III adalah setiap pokok bahasan lebih ditekankan pada bacaan panjang huruf mad. d. Jilid IV Jilid ini merupakan kunci keberhasilan dalam bacaan tartil dan bertajwid. e. Jilid V Jilid V ini lanjutan dari Jilid IV. Disini diharapkan sudah harus mampu membaca dengan baik dan benar f. Jilid VI Jilid ini adalah jilid yang terakhir yang kemudian dilanjutkan dengan pelajaran Juz 27. 49 Prinsip-prinsip pengajaran Al- Qur’an pada dasarnya bisa dilakukan dengan bermacam-macam metode. Pada umumnya metode-metode yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengajar membaca Al- Qur’an adalah Metode Musyafahah, ‘Ardul Qiro’ah Sorogan, dan Metode Mengulang- ngulang Bacaan. 1. Metode Musyafahah adu lidah, yaitu guru membaca terlebih dahulu, kemudian disusul oleh siswa. dengan metode ini, guru dapat menerapkan cara membaca huruf dengan benar melalui lidahnya. Siswa juga akan 49 http:darussalam-comunity.blogspot.com

Dokumen yang terkait

Implementasi KTSP dalam pemebelajaran IPS di SMP Islam al-Ikhlas Cipete

0 5 175

peranan guru agama islam dalam mengatasi kesulitan siswa membaca al-Quran: studi kasus di SMP Negeri 17 Tangerang Selatan

19 138 85

Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Al Quran Pada Bidang Studi Pai Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

1 14 198

Pembinaan Yang Dilakukan Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur'an Di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang-Tangerang

0 27 89

Supervisi peningkatan kreativitas Guru dalam pemamfaatan media pembelajarn di SMP Islam AL Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 6 87

Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Terhadap Pentingnya Belajar Membaca Al-Qur'an

0 9 121

Peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an, di SMP Islam Parung-Bogor

16 49 83

BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA Bimbingan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur'an Pada Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Pelajaran 201

0 2 18

BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA Bimbingan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur'an Pada Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Pelajaran 201

0 2 18

UPAYA BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL QURAN upaya bimbingan guru pendidikan agama islam dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al quran pada siswa di madrasah ibtidaiyah negeri takeran magetan tahun

1 3 20