ini terlihat dari suasana kelas yang gaduh karena siswa belum memahami pelaksanaan metode Team Quiz ini. Pada penerapan metode Team Quiz
pertemuan kedua, suasana kelas dalam keadaan lebih kondusif dari pertemuan sebelumnya, hal ini terlihat dari suasana gaduh berkurang karena siswa sudah
lebih memahami metode pelaksanaan Team Quiz, dan anggota kelompok harus melaksanakan perannya masing-masing yakni sebagai pembaca soal, pencatat
skor, atau sebagai penilai jawaban.
3. Data Hasil Belajar IPS Siswa
a. Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelompok Make A-Match
1 Hasil Pretest Kelompok Make A-Match
Nilai yang diperoleh siswa dari pretest yang dilakukan terhadap kelompok Make A-Match dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 6 Data Hasil Pretest Siswa Kelompok Make A-Match
N Jumlah
Nilai Nilai
Terendah Nilai
Tertinggi Mean
Median Modus Varians Simpangan Baku
45 2336
40 67
51,91 50
50 63,17
7,94
2 Hasil Posttest Kelompok Make A-Match
Nilai yang diperoleh siswa dari Posttest yang dilakukan terhadap kelompok Make A-Match dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 7 Data hasil Posttest Siswa Kelompok Make A-Match
N Jumlah
Nilai Nilai
Terendah Nilai
Tertinggi Mean
Median Modus Varians Simpangan Baku
45 3158
54 87
70,17 70
73 67,74
8,23
b. Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelompok Team Quiz
1 Hasil Pretest Kelompok Team Quiz
Nilai yang diperoleh siswa dari pretest yang dilakukan terhadap kelompok Team Quiz dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 8 Data Hasil Pretest Siswa Kelompok Team Quiz
N Jumlah
Nilai Nilai
Terendah Nilai
Tertinggi Mean
Median Modus Varians Simpangan Baku
40 1800
24 76
45 54
47 112,30
10,59
2 Hasil Posttest Kelompok Team Quiz
Nilai yang diperoleh siswa dari Posttest yang dilakukan terhadap kelompok Team Quiz dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 9 Data hasil Posttest Siswa Kelompok Team Quiz
N Jumlah
Nilai Nilai
Terendah Nilai
Tertinggi Mean
Median Modus Varians Simpangan Baku
40 2805
50 84
70,12 70
77 39,85
6,31
B. Uji Persyaratan Analisis Data
1. Uji Normalitas Data
a Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Make A-Match
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas Liliefors. Kriteria
uji normalitas adalah Ho diterima jika, �
�
��
. Dengan diterimanya Ho berarti data dalam penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal, jika Ho
ditolak berarti data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh
� pretes kelompok Make A-
Match sebesar 0,17. Jika dikonsultasikan dengan tabel Liliefors pada taraf signifikansi = 0.05 dan N = 45 diperoleh
�
��
0,13. Dengan demikian H
o
ditolak karena
� �
��
0,17 0,13 . Dapat disimpulkan bahwa data pretest kelompok Make A-Match berdistribusi tidak normal.
b Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Make A-Match
Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh �
posttest kelompok Make A- Match sebesar 0,11. Jika dikonsultasikan dengan tabel Liliefors pada taraf